• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN KEBUTUHAN LAYANAN PADA SITUS PEMERINTAH KABUPATEN DENGAN METODE KANO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGUKURAN KEBUTUHAN LAYANAN PADA SITUS PEMERINTAH KABUPATEN DENGAN METODE KANO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN KEBUTUHAN LAYANAN PADA

SITUS PEMERINTAH KABUPATEN DENGAN

METODE KANO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

Fransisca Ratih Perwitasari NIM : 045314004

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

USER NEEDS MEASURING AT DISTRICT

GOVERNMENT WEBSITE

USING KANO METHOD

FINAL PROJECT

Presented as Partial Fulfillment of The Requirements

To Obtain Bachelor Degree

in Informatics Engineering

By:

Fransisca Ratih Perwitasari NIM : 045314004

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk :

(8)

..;but God is faithful,

who will not allow you

to be tempted beyond what you are able,

but with the temptation will also

make the way of escape,

that you may be able to bear it..

(1 Corinthians 10: 13)

(9)

ABSTRAKSI

Situs pemerintah kabupaten (pemkab) merupakan tingkat pertama dalam pengembangane-government di Indonesia dengan sasaran agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh akses kepada informasi dan layanan pemerintah kabupaten. Pembuatan situs pemkab tersebut sebaiknya memperhatikan kepuasan atau kebutuhan pengguna internet terhadap fitur atau layanan situs karena keberadaan situs sendiri ditujukan untuk pengguna internet.

Peneliti kemudian melakukan penelitian untuk membangun model kebutuhan pengguna internet terhadap situs pemerintah kabupaten menggunakan Metode Kano. Kebutuhan pengguna internet dalam Metode Kano, diklasifikasikan dalam tiga dimensi kualitas didasarkan pada kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pengguna internet, yaitu dimensi pertama adalah kebutuhan must be, jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, pengguna internet akan sangat kecewa. Dimensi kedua adalah kebutuhan one dimensional, dimana kepuasan pengguna internet sebanding dengan tingkat pemenuhan kebutuhan, rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan ini, rendah pula tingkat kepuasan pengguna internet, dan sebaliknya. Dimensi ketiga adalah kebutuhan attractive. Saat kebutuhan terpenuhi, pengguna internet akan puas tetapi jika tidak, tidak akan mempengaruhi tingkat kepuasan.

Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuisioner pada pengguna internet di 4 kecamatan di Bantul. Kuisioner terdiri dari 88 pertanyaan berisi pertanyaan yang berhubungan dengan data demografi responden, pertanyaan yang berhubungan dengan tingkat penggunaan dan pengetahuan internet oleh responden dan pertanyaan yang berkaitan dengan fitur-fitur dalam situs. Studi kasus dalam penelitian ini adalah situs pemkab Bantul, www.bantulkab.go.id.

(10)

ABSTRACT

District government website is the first level on Indonesia e-government development, in order that people can get easy access to informations and services from district government. The development of a district government website should consider users’ needs of website’s features or services because the existence of website is intended to its users’.

Then researcher carried out a research to develop a users’ needs model of district government website using Kano Method. Users’ need on Kano Method is classified into three dimensional quality based on satisfaction and users’ need fulfillment. The first is must-be need; if this need is not fullfilled, users’ will be very dissapointed. The second is one dimensional need, when users’ satisfaction equal to need fulfillment level, if the fulfillment level is low, the satisfaction will be low too and vice versa. The third is attractive need, when this need can be fullfil users’ will get their satisfaction otherwise users’ satisfaction will not influenced.

This research is done by distributing quistionaires to internet users’ in 4 sub district in Bantul District. The quistionaire contains 88 questions related to responden’s demographic data, responden’s internet usage level and internet knowledge, and questions related to district government website’s features. The case study of this research is in Bantul District’s website; www.bantulkab.go.id.

(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur terbesar penulis pada Tuhan Yesus yang telah berkenan memberi kelancaran dan berkat-Nya yang sungguh luar biasa hingga dapat terselesaikannya penulisan tugas akhir dengan judul PENGUKURAN KEBUTUHAN LAYANAN PADA SITUS PEMERINTAH KABUPATEN DENGAN METODE KANO. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan kontribusi positif dalam hal implementasi teknologi informasi pada khususnya implementasi situs pemerintah kabupaten walaupun dalam lingkup terbatas.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih sangat jauh dari sempurna. Namun dalam ketidaksempurnaan ini, semoga dapat menjadikan motivasi bagi penulis untuk terus maju memperdalam ilmu dalam bidang teknik informatika.

Untuk itu penulis ingin berterimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga hasil karya ilmiah ini dapat tersusun. Terima kasih penulis kepada:

 Bapak St. Wisnu Wijaya S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing.

 Bapak DS. Bambang Soelistijanto S.T.,M.Sc. dan Bapak Alb. Agung Hadhiatma S.T.,M.T. selaku dosen penguji.

 Bapak Aris Dwiatmoko.

 Segenap dosen dan staff fakultas Teknik khususnya Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma.

 Pemerintah Kabupaten Bantul.  PT. Telkom Cabang Bantul.

 Responden penelitian di empat kecamatan di Bantul.

(12)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN …………...………..1

I. 1 Latar Belakang Masalah ……..………1

I. 2 Batasan Masalah……..………...……….2

I. 3 Tujuan Penelitian ………...………..3

I. 4 Rumusan Masalah ...3

I. 5 Metodologi Penelitian………..3

(13)

BAB II LANDASAN TEORI ………..6

II. 1 Metode Kano ...……….6

II. 4. 1 Model Kano pada Kepuasan Konsumen ...….………6

II. 4. 2 Tahapan Penentuan Dasar Pengembangan Produk dengan Kuisioner...……….………...8

II. 4. 3 Customer Satisfaction Coeffisient(CSCoeffisient)……...….…..11

II. 2 Web Engineering...………13

II. 2. 1 Kategori Aplikasi padaWeb Engineering….………....………13

II. 3 Situs danE-servicespada Pemerintah Kabupaten...……….……14

II. 3. 1 Situs Pemerintah Kabupaten...………...………...…14

II. 3. 2 E-servicespada Situs Pemerintah Kabupaten..…...………...…17

II. 4 Situs-situs Pemerintah Kabupaten di Indonesia...……...….……17

II. 5 Populasi dan Sampel...………..…...….……18

BAB III RANCANG BANGUN PENELITIAN………20

III. 1 Website E-Government... ...………...……….20

III. 2 WebsiteBantul...………32

III. 3 Perancangan Kuisioner...………33

III. 4 Lokasi dan Responden Penelitian...………36

III. 4. 1 Lokasi Penelitian...36

III. 4. 2 Responden Penelitian.…………...………..37

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN……….………40

(14)

IV. 2. 1 Analisis Distribusi Frekuensi untuk Usia .……….….…40

IV. 2. 2 Analisis Distribusi Frekuensi untuk Pendidikan Terakhir ...42

IV. 2. 3 Analisis Distribusi Frekuensi untuk Pekerjaan ...42

IV. 2. 4 Analisis Distribusi Pengaksesan Internet ...43

IV. 2. 5 Analisis Intensitas Pengaksesan Internet ...43

IV. 2. 6 Analisis Distribusi Frekuensi untuk Bidang Informasi dalam Internet yang Paling Diminati...44

IV. 2. 7 Analisis Distribusi Pemahaman Kata-kata yang Sering Dijumpai dalam Internet...45

IV. 2 Hasil Penelitian………...………45

IV. 2. 1 Matrik Hasil Penentuan Kategori Requirement………..46

IV. 2. 2 Ranking Responden Terhadap Tiap Fitur………...52

IV. 2. 3 Hasil Tabulasi Penelitian……….54

IV. 2. 4 MostFrequent………..54

IV. 2. 5 Most Frequent Answer………69

IV. 3 Analisis Hasil Penelitian………...……..70

IV. 4 Rekomendasi Pengembangan Fitur Situs……...75

BAB V PENUTUP………...………80

V. 1 Kesimpulan...………...……….80

V. 2 Saran……….……….82

DAFTAR PUSTAKA……...……….83

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kano Evaluation Table……….…….………8

Tabel 2.2 Hasil Tabulasi Survey ……….………..10

Tabel 2.3 Koefisien CS………...……...………..12

Tabel 2.4 FungsiE-services………...………..………17

Tabel 3.1 Kerangka Pertanyaan Kuisioner………..….…....35

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasar Usia...40

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasar Pendidikan Terakhir...42

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasar Pekerjaan...42

Tabel 4.4 Distribusi Pengaksesan Internet...43

Tabel 4.5 Distribusi Intensitas Pengaksesan Internet...43

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasar Bidang Informasi dalam Internet yang Paling Diminati...44

Tabel 4.7 Distribusi Pemahaman Kata-kata yang Dijumpai dalam Internet...45

Tabel 4.8 Hasil Penentuan KategoriRequirementResponden 1 sampai 10……47

Tabel 4.9 Hasil Penentuan KategoriRequirementResponden 11 sampai 20…..47

Tabel 4.10 Hasil Penentuan KategoriRequirementResponden 21 sampai 30…..48

Tabel 4.11 Hasil Penentuan KategoriRequirementResponden 31 sampai 40…..48

Tabel 4.12 Hasil Penentuan KategoriRequirementResponden 41 sampai 50…..49

Tabel 4.13 Hasil Penentuan KategoriRequirementResponden 51 sampai 60..…49

Tabel 4.14 Hasil Penentuan KategoriRequirementResponden 61 sampai 70…..50

(16)

Tabel 4.16 Hasil Penentuan KategoriRequirementResponden 81 sampai 90…..51

Tabel 4.17 Hasil Penentuan KategoriRequirementResponden 91 sampai 100…51 Tabel 4.18 Ranking Responden Terhadap Tiap Fitur………53

Tabel 4.19 Hasil Tabulasi Penelitian……….54

Tabel 4.20Most Frequent………69

Tabel 4.21Most Frequent Answer..………70

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kano Model...7 Gambar 2.2 Pengaruh Fitur Produk Terhadap Kepuasan atau Ketidakpuasan

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari BAPPEDA

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian pada PT. Telkom Indonesia Tbk Lampiran 3. Kuisioner

(19)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Website yang tersedia di internet, dewasa ini merupakan sebuah medium yang efektif untuk pemenuhan kebutuhan informasi. Website sendiri dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Pada suatu pemerintah kabupaten, penyediaan informasi, seperti halnya yang terdapat dalam sebuah situs sangat diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat luas yang berhubungan dengan daerah tersebut. Namun dewasa ini, kebutuhan akan layanan, informasi dan fitur yang disediakan dalam website

belum secara spesifik menggambarkan kebutuhan pengguna internet. Selain itu situs pemerintah kabupaten hanya menampilkan informasi saja tanpa adanya fasilitas layanan-layanan elektronik (e-services) yang didasarkan pada kebutuhan pengguna internet (user requirements).

(20)

kebutuhan produk yang akan mempengaruhi kepuasan konsumen, yaitu one dimensional, must bedanattractive.

Metode Kano telah diterapkan pada berbagai penelitian yang ditujukan untuk pengembanganwebsite. Berdasarkan paperoleh Gisela M. von Dran, Ping Zhang, Ruth Small, kualitas layananwebsite telah dirumuskan menjadi 3 dimensi berdasar Metode Kano, yaitu expected quality, normal quality dan excititing quality. Dimensi expected quality merupakan kondisi dimana fitur dan layanan yang tersedia memenuhi kebutuhan pokok dari pengguna akan website. Normal

quality merupakan dimensi yang mendeskripsikan bahwa tingkat fungsi dan layanan yang tersedia berbanding lurus dengan kepuasan pengguna. Sedang dimensi excititing quality menjelaskan bahwa keberadaan fungsi dan layanan merupakan nilai tambah bagi kepuasan pengguna. Pendekatan yang digunakan ketiga peneliti tersebut merupakan pendekatan yang dikembangkan berdasar Metode Kano.

Dalam penelitian dengan judul: “Pengukuran Kebutuhan Layanan pada Situs Pemerintah Kabupaten dengan Metode Kano” ini, Metode Kano digunakan sebagai konsep untuk mengukur kebutuhan pengguna internet terhadap layanan situs pemerintah kabupaten sekaligus memodelkan kebutuhan pengguna internet.Situs yang akan diteliti dalam penelitian adalahwww.bantulkab.go.id.

I.2. Batasan Masalah

Dalam pengukuran kebutuhan layanan pada situs pemerintah kabupaten berdasar metode Kano dilakukan beberapa batasan sebagai berikut:

(21)

2. Riset dilakukan terhadap empat kecamatan di Kabupaten Bantul.

3. Responden penelitian adalah pengguna internet di Bantul yang beralamat dalam KTP di salah satu dari empat kecamatan lokasi penelitian.

4. Analisis hasil riset dilakukan dengan Metode Kano.

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Mengetahui kebutuhan pengguna internet dalam bentuk fitur atau layanan yang diharapkan tersedia pada sebuah situs pemerintah kabupaten.

2. Mengkaji isi (content) yang berupa fitur dan layanan situs yang selama ini telah tersedia pada situs pemerintah kabupaten menggunakan Metode Kano.

3. Mengetahui prioritas pengembangan fitur-fitur dalam situs pemerintah kabupaten melalui hasil analisis Kano.

I.4 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dari penulisan tugas akhir ini adalah penerapan metode Kano yang digunakan untuk mengukur kebutuhan layanan pada sebuah situs pemerintah kabupaten berdasar riset kebutuhan pengguna internet.

I.5 Metodologi Penelitian

(22)

melakukan pengukuran terhadap kepuasan atau kebutuhan pengguna internet yang bersifat kualitatif ini adalah Metode Kano. Kebutuhan pengguna internet kemudian dapat dipetakan ke dalam 3 dimensi kualitas kebutuhan yang ada dalam Metode Kano.

Metode Kano menggunakan penelitian survei atau pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian survei menggunakan kuisioner sebagai cara untuk mengumpulkan informasi. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian survei adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuan survei. 2. Menentukan konsep, hipotesa dan studi pustaka.

3. Mengambil sampel. 4. Membuat kuisioner.

5. Uji coba kuisioner di lapangan.

6. Memperbaiki kuisioner berdasar hasil uji coba. 7. Pembagian kuisioner.

8. Pengolahan data. 9. Analisa dan pelaporan.

(Singarimbun dan Effendi, 1995: 12)

I.6 Sistematika Penulisan

Susunan penulisan yang terdapat dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

(23)

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, rumusan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendasari permasalahan dan penyelesaian tugas akhir ini, yaitu: Metode Kano, web engineering, situs dane-services pada pemerintah kabupaten, situs pemerintah kabupaten di Indonesia, populasi dan sampel.

Bab III Rancang Bangun Penelitian

Bab ini membahas tentang perancangan riset terhadap pengguna internet di empat kecamatan di Kabupaten Bantul meliputi perancangan kuisioner, penentuan lokasi penelitian, penentuan responden, dan pelaksanaan riset. Bab IV Analisis Hasil Penelitian

Bab ini berisi tentang hasil riset, tahapan perhitungan hasil riset dan analisis hasil riset.

Bab VI Penutup

(24)

BAB II LANDASAN TEORI

II.1 Metode Kano

II.1.1 Model Kano pada Kepuasan Konsumen

Metode Kano adalah metode yang disusun oleh Profesor Noriaki Kano dari Tokyo Rika University yang digunakan untuk meneliti karakteristik kebutuhan konsumen. Dalam model ini, dibedakan tiga tipe kebutuhan produk yang akan mempengaruhi kepuasan konsumen, yaitu:

1. Must be requirement

Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka konsumen makin tidak puas. Namun jika kebutuhan ini terpenuhi, kepuasan konsumen tidak berubah. Kebutuhanmust beini merupakan kriteria dasar dari sebuah produk. 2. One-dimensional requirement

(25)

Gambar 2.1.Kano Model

3. Attractive requirement

Konsumen akan merasa lebih puas jika produk menjadi lebih baik fungsinya tetapi tidak kecewa jika fungsi produk tersebut tidak begitu baik.

(The Kano Model: How To Delight Your Customer.

http://www.competencesite.de/dienstleistung.nsf/3397D512929D8241C1256AD8

(26)

II.1.2 Tahapan Penentuan Dasar Pengembangan Produk dengan Kuisioner Tahap-tahap penentuan dasar pengembangan produk dengan kuisioner dalam Center For Quality of Management Journal,

http://www.competencesite.de/dienstleistung.nsf/3397D512929D8765DE256AD2

005B0027/$File/kano-issues.pdf pada tanggal 5 September 2007 pukul 20.02, adalah:

1. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pada suatu produk 2. Membangun kuisioner Kano

Pada tiap fitur produk terdapat sepasang pertanyaan dengan lima buah pilihan jawaban. Pertanyaan pertama adalah untuk melihat reaksi dari konsumen saat fitur tertentu terdapat dalam produk. Pertanyaan kedua adalah negasi pertanyaan pertama, yaitu jika fitur tertentu tidak terdapat pada produk. Berdasarkan kombinasi respon dari dua bagian pertanyaan tersebut, fitur produk dapat diklasifikasikan pada salah satu dari enam kelompok berikut :

Tabel 2.1

Kano Evaluation Table

(27)

terhadap fungsional atau disfungsional yang merupakan kebalikan terhadap perasaan konsumen. Sedangkan “tidak dapat dibedakan” atau

indifferentterhadap kualitas. Artinya berfungsi atau tidaknya fitur tersebut tidak mempengaruhi kepuasan konsumen.

3. Melakukan administrasi dan evaluasi hasil kuisioner

Administrasi dilakukan untuk menentukan kuisioner mana yang layak dianalisis dan mana yang tidak. Dalam analisis kuisioner, untuk setiap konsumen, akan dilakukan penentuan kategori terhadap sebuah fitur produk dengan mengacu pada jawaban konsumen. Misalnya untuk satu pertanyaan yang menyatakan fitur A berjalan, konsumen memilih 1. (Saya amat menyukai fitur tersebut), dan terhadap negasi dari fitur A (fitur tidak berjalan semestinya), konsumen memilih 5 (Saya amat tidak setuju jika fitur ini tidak ada), maka jawaban tersebut akan dipetakan pada diagram dan dicari titik potong dari kedua jawaban tersebut. Dari diagram kemudian dapat terlihat bahwa titik potongnya adalah pada O, yang artinya bahwa fitur A adalah kebutuhan “one-dimensional” berdasarkan sudut pandang konsumen.

Untuk membantu mengklasifikasikan prioritas dalam pengembangan produk, akan lebih baik untuk membuat urutan kriteria produk.

(28)

pandang konsumen. Jika satu atau lebih kategori memiliki skor yang sama atau mendekati, maka kemungkinan besar diperlukan informasi lain.

Tabel 2.2

Hasil Tabulasi Survey

Dari hasil tabulasi terhadap respon konsumen, maka dapat diplot di diagram Kano, kebutuhan mana yang termasuk pada kebutuhan must-be,

attractive, one-dimensionalatauindifferent.

Terdapat berbagai kemungkinan pendekatan analisa. Cara yang paling mudah adalah dengan mengurutkan daftar kebutuhan tersebut berdasarkan perolehan skor dan kategorinya, dalam masing-masing kolom.

Analisa dapat dikembangkan dengan melihat jawaban yang dipilih terbanyak kedua dan ketiga untuk setiap kebutuhan.

Jika dua kode Kano memiliki skor yang hampir berdekatan atau seimbang maka sebaiknya :

1. Mencari informasi tambahan tentang konsumen 2. Mencari segmentasi pasar yang berbeda

(29)

Cara lain untuk menganalisa data adalah membuat sebuah tabel dengan menempatkan respon terbanyak pertama, kedua dan ketiga dan

mengurutkannya berdasarkan jumlah respon terbanyak.

Informasi tambahan tentang konsumen dapat dilihat menggunakan ranking

konsumen atau penilaian konsumen terhadap suatu produk tertentu

menggunakan angka 1 sebagai nilai paling rendah yang berarti produk tersebut sangat tidak penting dan 7 sebagai nilai tertinggi yang berarti produk sangat penting.

II.1.3 Customer Satisfaction Coeffisient (CS Coeffisient)

Koefisien CS menyatakan apakah kepuasan dapat ditingkatkan dengan memenuhi sebuah kebutuhan produk, atau apakah dengan memenuhi sebuah kebutuhan terhadap produk dapat mencegah kekecewaan konsumen. Segmen pasar yang berbeda biasanya juga memiliki kebutuhan dan harapan yang berbeda sehingga terkadang sulit untuk menentukan apakah suatu fitur produk dapat diterapkan di berbagai kategori. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui dampak rata-rata kebutuhan atau fitur suatu produk terhadap kepuasan semua konsumen. Koefisien CS menunjukkan bagaimana sebuah fitur pada produk dapat mempengaruhi kepuasan, atau jika tidak dipenuhi, sejauh mana hal ini dapat mengecewakan konsumen (The Kano Model: How To Delight Your Customer.

http://www.competencesite.de/dienstleistung.nsf/3397D512929D8241C1256AD8

(30)

Better: Worse:

Tanda minus(-) diletakkan di depan koefisien CS worseuntuk mengukur dampak negatif terhadap kepuasan konsumen jika kualitas produk ini tidak dipenuhi. Nilai koefisien CS positif berada pada rentang 0 – 1, makin dekat dengan 1 maka makin besar pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Hasilnya dapat ditabelkan seperti contoh berikut :

Tabel 2.3 Koefisien CS

Pasangan better dan worse untuk setiap kebutuhan kemudian dapat diplot pada grafik dua sumbu seperti pada contoh berikut :

(31)

II.2 Web Engineering

II.2.1 Kategori Aplikasi padaWeb Engineering

Berikut beberapa kategori aplikasi yang dijumpai padaweb engineering: 1. informational

Informasi yang hanya dapat dibaca yang tersedia dengan navigasi danlink

sederhana. 2. download

Downloadinformasi dariserver.

3. customizable

Berisi kebutuhan yang spesifik. 4. interaction

Komunikasi dalam sebuah komunitas menggunakan chatroom atau pesan instan.

5. user input

Formulir dengan input dari user merupakan cara untuk menyuarakan kebutuhan.

6. transaction oriented

Pengadaan transaksi misalnyaorderyang dipenuhi olehweb application.

7. service oriented

Aplikasi menyediakan layanan. 8. portal

(32)

9. database access

Usermeminta datadatabaseyang besar dan inti informasi. 10.data warehousing

User meminta pengumpulan data dari database yang besar dan inti informasi.

(Pressman, 2005)

II.3 Situs danE-servicespada Pemerintah Kabupaten II.3.1 Situs Pemerintah Kabupaten

Situs web pemerintah kabupaten (pemkab) merupakan salah satu strategi dalam melaksanakan pengembangan e-government secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur. Pembuatan situs web pemerintah kabupaten merupakan tingkat pertama dalam pengembangan e-government di Indonesia dengan sasaran agar masyarakat Indonesia dapat dengan mudah memperoleh akses kepada informasi dan layanan pemerintah kabupaten, serta ikut berpartisipasi di dalam pengembangan demokrasi di Indonesia dengan menggunakan media internet.

Sebagai salah satu bentuk pelaksanaan pengembangane-government,

sebuah situs pemkab harus memiliki isi (content) dan desain yang baik serta menarik. Organisasi yang ada di pemerintah kabupaten hendaknya

mengembangkan situs-situswebdengan isi yang selalu baru serta ditulis dengan baik, jelas, dan singkat yang memenuhi kebutuhan masayarakat luas, serta mudah diakses.

(33)

mengembangkan situswebpemerintah kabupaten, perlu dilakukan riset pasar yang dilakukan berulang kali untuk mendapatkan masukan tentang isi yang disajikan pada situswebpemerintah kabupaten.

Sebuah situs web pemerintah kabupaten mempunyai persyaratan minimal untuk isinya. Isi minimal pada setiap situswebpemerintah kabupaten adalah :

1. Selayang Pandang

Menjelaskan secara singkat tentang keberadaan pemerintah kabupaten bersangkutan (sejarah, moto daerah, lambang dan arti lambang, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi).

2. Pemerintahan Daerah

Menjelaskan struktur organisasi yang ada di pemerintah kabupaten bersangkutan (eksekutif, legislatif) beserta nama, alamat, telepon,e-mail

dari pejabat daerah. Jika memungkinkan biodata dari pimpinan daerah ditampilkan agar masyarakat luas mengetahuinya.

3. Geografi

Menjelaskan antara lain tentang keadaan topografi, demografi, cuaca dan iklim, sosial dan ekonomi, budaya dari daerah bersangkutan. Semua data dalam bentuk numeris atau statistik harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya.

4. Peta Wilayah dan Sumberdaya

(34)

5. Peraturan/Kebijakan Daerah

Menjelaskan Peraturan Daerah yang telah dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten bersangkutan. Melalui situswebpemerintah kabupaten inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas.

6. Buku Tamu

Tempat untuk menerima masukan dari pengguna situswebpemerintah kabupaten bersangkutan.

(http://www.depkominfo.go.id/portal/?act=detail&mod=download&view=18&id= DWN060116094401 pada tanggal 29 oktober 2007 pukul 11.43)

Suatuhomepagedari situswebpemerintah kabupaten minimal terdiri atas :

1. nama pemerintah kabupaten;

2. logo atau simbol pemerintah kabupaten;

3. alamat kantor, nomor telepon dan fax, alamat e-mail pemerintah kabupaten;

4. suatu gambar dalam bentuk citra (image) yang memberikan informasi tentang sesuatu yang menarik dari daerah bersangkutan (landmark), bisa berbentuk pemandangan, gedung monumental, atau produk unggulan; 5. suatu teks kalimat yang berhubungan dengan keberadaan situs web

pemerintah kabupaten (jargon);

(35)

7. linkdengan isi yang tersedia pada situswebpemerintah kabupaten;

8. fasilitas pencarian data.

(http://www.depkominfo.go.id/portal/?act=detail&mod=download&view=18&id= DWN060116094401 pada tanggal 29 oktober 2007 pukul 11.47)

II.3.2 E-servicespada Situs Pemerintah Kabupaten

E-services pada pemerintah kabupaten (pemkab) merupakan salah satu bentuk penerapan pengembangan e-government yang bertujuan untuk mengoptimalisasi pelayanan publik agar menjadi lebih efektif dan efisien. Fungsi-fungsie-servicesyang terdapat pada pemkab adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4

FungsiE-services

(36)

Beberapa situs telah dianggap maju oleh pihak depkominfo, seperti termuat dalam Depkominfo: Penerapan E-Government Masih Rendah,

http://www.depkominfo.go.id/pada tanggal 29 oktober 2007 pukul 12.51,

Depkominfo juga mencatat beberapa pemda telah cukup aktif dan maju situs Internetnya antara lain DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Pemkot Bogor, Pemkab Kutai Kartanegera, Bantul, Kebumen, dan Malang. "Apresiasi secara khusus layak diberikan kepada Pemkot Surabaya yang telah melakukan pengadaan barang dan jasa secara elektronik [e-procurement]."

Fitur yang tersedia pada situs-situs pemkab tersebut secara umum, diantaranya adalah: berita/info daerah, pengumuman, kritik saran, galeri foto, pencarian, kontak, pariwisata, geografi, produk hukum, link, webmail, buku tamu, forum diskusi, agenda kota dan pelayanan publik

II.5 Populasi dan Sampel

Populasi adalah kumpulan obyek penelitian yang dapat berupa manusia, organisasi atau kelompok sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Rakhmat, 1993: 78).

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili seluruh populasi. Pengambilan sebagian populasi sebagai suatu sampel, dimaksudkan agar penelitian akan dapat menggambarkan sifat populasi yang akan diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan gabungan dari empat buah metode yaitu purposive sampling, stratified sampling, quota sampling dan

accidental sampling. Purposive sampling adalah metode yang digunakan untuk memilih sampel berdasar kriteria dan pertimbangan tertentu (Hadi, 2004: 91). Pertimbangan tersebut diambil berdasar tujuan penelitian. Stratified sampling

(37)

2004: 90). Dalam stratified sampling, terdapat perimbangan atau proporsi dari jumlah subyek atau responden yang ada pada tiap-tiap strata dalam populasi. Pada

(38)

BAB III

RANCANG BANGUN PENELITIAN

III.1 Website E-Government

Pengadaan situs pemerintah kabupaten (pemkab) ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik khususnya untuk masyarakat di daerah situs yang bersangkutan. Pemerintah sendiri telah mengeluarkan panduan sebagai tuntunan bagi pengembangan situs pemkab agar memenuhi kualitas yang diharapkan. Menurut panduan pemerintah tersebut, isi minimal yang harus tersedia pada setiap situs web pemerintah kabupaten adalah enam hal utama, yaitu:

1. Selayang Pandang

Menjelaskan secara singkat tentang keberadaan pemerintah daerah bersangkutan (sejarah, moto daerah, lambang dan arti lambang, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi).

2. Pemerintahan Daerah

Menjelaskan struktur organisasi yang ada di pemerintah daerah bersangkutan (eksekutif, legislatif) beserta nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat daerah. Jika memungkinkan biodata dari pimpinan daerah ditampilkan agar masyarakat luas mengetahuinya.

3. Geografi

(39)

dalam bentuk numeris atau statistik harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya.

4. Peta Wilayah dan Sumberdaya

Menyajikan batas administrasi wilayah dalam bentuk peta wilayah dan juga sumberdaya yang dimiliki oleh daerah bersangkutan dalam bentuk peta yang dapat digunakan untuk keperluan para pengguna.

5. Peraturan/Kebijakan Daerah

Menjelaskan Peraturan Daerah yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah bersangkutan. Melalui situs web pemerintah daerah inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas.

6. Buku Tamu

Tempat untuk menerima masukan dari user situs web pemerintah daerah bersangkutan.

(http://www.depkominfo.go.id/portal/?act=detail&mod=download&view=18&id= DWN060116094401 pada tanggal 29 oktober 2007 pukul 11.43)

(40)
(41)

termasuk pada fitur perijinan. Klasifikasi ini diantaranya perijinan penanaman modal, penyertaan modal, permohonan mendirikan usaha baru, dll.

Situs www.gov.my

AE7055EDD9480715948&UserPref=culture%5Een-GB pada tanggal 17 September 2007 pukul 13.17) juga merupakan sebuah contoh situs pemerintah yakni situs milik pemerintah Malaysia (Malaysia Government’s Official PortaI).

Pada situs ini, terdapat fitur: polling, cuaca, informasi dan kebijakan, komplain publik, pengumuman dan layanan-layanan umum. Layanan-layanan umum terbagi menjadi dua buah kategori aplikasi yaitu layanan on-line (e-services) dan

downloadable forms. Dalame-services, terdapat kategori aplikasi lain, yaitu user input, dimana userakan memasukkan data yang diperlukan dalam suatu formulir elektronik. Sedangdownloadable forms, merupakan form(formulir) yang tersedia untuk di-download, sehingga pengisian data dan layanan kemudian dilakukan secara manual.

(42)

1. informational

Dimana aplikasi hanya berisi informasi, dapat dibaca dan tersedia dengan navigasi dan link sederhana. Penerapan kategori aplikasi ini pada situs pemkab biasanya terdapat pada informasi umum yang berkaitan dengan daerah situs yang bersangkutan, seperti berita daerah, pengumuman, informasi geografis, pariwisata daerah, informasi tentang pejabat, potensi daerah, dll.

2. download

Memungkinkan user mengambil informasi dari server. Data-data pada situs pemkab yang dapat di-download adalah misalnya peraturan daerah, informasi prasyarat layanan tertentu, dll.

3. customizable

Isi situs yang berkaitan dengan kebutuhan yang spesifik. Kebutuhan khusus yang perlu disediakan pada situs daerah tertentu.

4. interaction

User dapat melakukan komunikasi dengan user lainnya dengan menggunakanchatroomatau pesan instan yang tersedia dalam situs. 5. user input

Melalui aplikasi bersifatuser input ini kebutuhan userdapat disampaikan, karenauserdapat menyalurkan keinginan atau gagasan. “Kritik dan saran” serta layanan “surat warga” merupakan bentuk dari aplikasiuser input. 6. transaction oriented

(43)

7. service oriented

Service oriented,berarti suatu aplikasi menyediakan layanan kepadauser, misalnya aplikasi untuk membantuuserdalam menentukan pembayaran. 8. portal

User dapat masuk ke isi atau layanan di luar aplikasi yang sedang digunakan.

9. database access

Usermeminta datadatabase. Search engine atau mesin pencari merupakan salah satu bentuk aplikasi ini. User dapat mencari informasi dengan memberikan kata kunci ke dalam form pencarian, kemudian akan diproses dan data yang diinginkan akan ditampilkan.

10.data warehousing

Usermeminta pengumpulan data daridatabase.

(Pressman, 2005)

Berdasar hal-hal yang berkaitan dengan situs pemkab tersebut, dapat diklasifikasikan fitur apa saja yang termasuk ke dalam sebuah situs pemkab. Fitur-fitur tersebut antara lain:

 Informasi daerah yang bersangkutan.

Berisi informasi mengenai daerah situs yang bersangkutan. Seperti sejarah, moto daerah, lambang dan arti lambang, lokasi daerah dalam bentuk peta, visi dan misi. Dikategorikan ke dalam kategori aplikasi informational

(44)

 Struktur organisasi pemkab.

Menjelaskan struktur organisasi yang ada di pemkab bersangkutan (eksekutif, legislatif). Termasuk dalam kategori aplikasiinformational.

 Data pejabat pemkab.

Berisi nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat daerah. Jika memungkinkan biodata dari pimpinan daerah juga dapat ditampilkan agar masyarakat luas mengetahuinya. Termasuk pada kategori aplikasi

informational. Namun untuk e-mail pejabat dapat juga disajikan dalam bentuklink, sehinggauser yang mengakses situs ini dapat secara langsung mengirime-mailpada pejabat daerah yang dituju.

 Geografis.

Menjelaskan tentang keadaan topografi, demografi, cuaca dan iklim, sosial dan ekonomi, budaya dari daerah bersangkutan. Termasuk pada kategori

informational, karena hanya menyajikan informasi saja.

 Peta wilayah.

Berisi batas administrasi wilayah dalam bentuk peta wilayah. Sebuah situs pemkab dapat menyajikan peta wilayah dalam kategoriinformational saja atau downloadable dimana user dapat mengambil informasi tersebut dari

(45)

 Potensi daerah.

Menjelaskan potensi apa saja yang dimiliki oleh daerah situs yang bersangkutan (sumber daya alam, sumber daya manusia). Dapat dikategorikan ke dalam kategori aplikasiinformational.

 Produk hukum.

Berisi produk-produk hukum daerah setempat, misalnya peraturan-peraturan daerah. Fitur ini disajikan dalam bentuk informational dan

downloadableatau salah satu dari keduanya.

 Buku tamu.

Tempat untuk menerima masukan dari user situs web pemerintah kabupaten bersangkutan berupa identitas dan komentar user. Termasuk kategori aplikasiuser input.

 Forum diskusi.

Forum diskusi merupakan suatu fitur yang berguna bagi user untuk menyampaikan gagasan mereka biasanya terhadap sebuah topik hangat berkembang di daerah situs bersangkutan. Dengan demikian sama halnya dengan fitur buku tamu, forum diskusi juga termasuk pada kategori aplikasiuser input.

Pengumuman daerah.

(46)

Agenda kota.

Termasuk pada kategori informatif, karena disediakan hanya untuk menyampaikan agenda kota yang akan diadakan oleh pemkab setempat.

Keluhan masyarakat.

Termasuk pada kategori aplikasiuser input. Hal tersebut dikarenakan pada fitur ini, user dapat menyampaikan atau menyalurkan keinginan, kebutuhan dan gagasan mereka terhadap daerah situs, pejabat pemerintahan maupun hal-hal yang lebih bersifat universal, tidak hanya seputar kinerja pemerintahan.

Link website.

Link websitemerupakan fitur yang dapat membuatuserdapat masuk ke isi atau layanan di luar aplikasi yang sedang digunakan, dalam hal ini situs pemkab. Link yang tersedia dapat menuju ke situs-situs pemkab lain maupun subdomain instansi daerah dan juga badan-badan pemerintah propinsi.Linktermasuk pada kategori aplikasiportal.

Pencarian data.

Pencarian dimaksudkan untuk memudahkan user mendapatkan informasi tertentu dalam situs dengan memasukkan sebuah kata kunci, sehingga akan terjadi pengaksesan informasi dari dalam database. Karena pengaksesan ini, pencarian dikategorikan ke dalam kategori aplikasi

(47)

Jajak pendapat ataupolling

Jajak pendapat merupakan suatu fitur dimana user memiliki kesempatan untuk memilih jawaban dari beberapa pilihan jawaban yang telah disediakan yang merupakan pendapat mereka terhadap suatu pertanyaan atau persoalan yang disajikan dalam situs. Jajak pendapat juga termasuk pada kategori aplikasiuser input.

Berita daerah.

Termasuk pada kategori aplikasi informational karena merupakan penyampaian informasi daerah.

Album foto.

Fitur ini menyajikan foto-foto yang berkaitan dengan kegiatan daerah situs. Termasuk pada kategori aplikasiinformational.

Webmail

Fitur yang disediakan dalam situs pemkab agar user dapat mengirim e-mail.Termasuk pada kategoriportal.

Chatroom.

(48)

Forum diskusi.

Merupakan fitur yang memungkinkan useruntuk dapat berdiskusi dengan

user pada situs pemkab mengenai topik tertentu. Termasuk kategori aplikasiuser input.

Pelayanan masyarakat.

Fitur yang berisi berbagai macam produk pelayanan masyarakat. Terbagi menjadi dua macam yaitu:

a. Pelayanan perijinan

Pelayanan ini ditujukan untuk mempermudahuserdalam pengurusan atau permohonan ijin tertentu. Layanan ini dapat memberikan informasi mengenai prosedur dan syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pengurusan perijinan. Namun dapat pula menyertainya dengan

form pengurusan perijinan itu sendiri. User dapat secara langsung mengurus perijinan melalui situs pemkab, dengan menginputkan data-data yang dibutuhkan sebagai syarat pengurusan perijinan. Salah satu layanan perijinan yang dapat diimplementasikan untuk menjadie-serviceadalah perijinan usaha.

(49)

b. Pelayanan kependudukan.

Pelayanan kependudukan dapat berisi prosedur dan syarat-syarat yang dibutuhkan untuk pengurusan kependudukan yaitu pembuatan kartu atau akta tertentu dan dapat pula disertai dengan form

pengurusan kependudukan itu sendiri yang berarti user dapat secara langsung mengurus pembuatan kartu atau akta tertentu melalui situs pemkab, dengan menginputkan data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan kartu atau akta tersebut. Layanan kependudukan yang dapat diimplementasikan untuk menjadie-servicesadalah pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk), Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran.

Kategori aplikasi yang sesuai dengan layanan ini yaitu service orienteddanuser input. Namun jika layanan hanya berisi syarat atau prosedur layanan tertentu, maka kategori aplikasi yang sesuai adalah

informational.

Informasi Tempat Pelayanan Umum (RSUD, Kantor Polisi, PLN,

Pemadam Kebakaran, dll).

(50)

Informasi pariwisata

Berisi penjelasan atau informasi potensi pariwisata yang dimiliki oleh daerah situs. Termasuk pada kategori informational, karena hanya sebatas pemberian informasi saja.

III.2 WebsiteBantul

Garis besar fitur yang kini telah tersedia pada situs kabupaten Bantul, berdasarkan survey pada situs http://www.bantulkab.go.id/ pada tanggal 16 Febuari 2008 pukul 14.50, antara lain adalah:

1. berita daerah, termasuk di dalamnya arsip berita lama;

2. informasi pemerintahan, dengan subtema: sekilas, sejarah, projotamansari, arti lambang, visi dan misi, MUSPIDA, legislatif;

3. jajak pendapat mengenai topik-topik tertentu;

4. layanan pencarian data dalamdatabase;

5. link ke berbagai sub domain instansi daerah;

6. link ke departemen-departemen lain baik dalam atau di luar kabupaten Bantul;

7. buku tamu, berisi komentar warga masyarakat Bantul tentang hal-hal yang terkait dengan kinerja pemerintahan kabupaten Bantul.

8. ide warga, berisi aspirasi masyarakat Bantul tentang tema yang universal.

(51)

10.e-mail;

11.sms centermenuju ke nomor bupati Bantul.

III.3 Perancangan Kuisioner

Pembagian kuisioner pada pengguna internet merupakan cara yang digunakan dalam penelitian ini, untuk mengetahui kebutuhan pengguna situs pemerintah kabupaten. Kuisioner berisi dua jenis pertanyaan. Jenis pertama akan diisi dengan pertanyaan mengenai data demografi yang terdiri atas usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan pertanyaan-pertanyaan lain sehubungan dengan tingkat penggunaan dan pengetahuan tentang internet oleh responden. Pertanyaan-pertanyaan ini ditujukan untuk mengetahui latar belakang responden. Jenis pertanyaan kedua adalah jenis pertanyaan yang berkaitan dengan content

(isi) dan layanan dari situs pemkab. Fitur-fitur yang telah didefinisikan pada subbab sebelumnya kemudian yang akan menjadi objek pertanyaan, apakah pengguna internet benar-benar membutuhkan fitur-fitur tersebut tersedia dalam situs pemkab.

Desain kuisioner Kano memiliki aturan sebagai berikut:

1. jawaban tersusun atas lima buah pilihan, yaitu sangat setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

(52)

kombinasi respon dari dua bagian pertanyaan tersebut, layanan yang ditawarkan kemudian dapat diklasifikasikan ke dalam enam kelompok, yaitu attractive, must-be, reverse, one-dimensional, questionable dan

indifferent. Respon berdasar klasifikasi ini kemudian yang akan menjadi panduan evaluasi dan pengembangan situs sesuai dengan kebutuhan pengguna internet.

Kerangka pengembangan kuisioner pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. halaman surat pengantar

merupakan halaman yang ditujukan sebagai pemberitahuan maksud dan tujuan dari diadakannya penelitian dan permohonan pada pengguna internet selaku responden untuk bersedia mengisi kuisioner sebagai bentuk aspirasi pengguna internet terhadap pengembangan situs pemkab.

2. halaman identitas responden

halaman yang akan diisi dengan pertanyaan mengenai data demografi yang terdiri atas usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan pertanyaan-pertanyaan lain sehubungan dengan tingkat penggunaan dan pengetahuan tentang internet oleh responden.

3. halaman pertanyaan

(53)

pertanyaan pada halaman pertanyaan kuisioner adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kerangka Pertanyaan Kuisioner

No Kategori Aplikasi Aplikasi Nomor Soal

Informasi pariwisata 1 dan 29 Informasi tempat pelayanan umum 2 dan 35 Informasi perijinan 3 dan 41 Informasi kependudukan 4 dan 45 Informasi berita daerah 5 dan 50 Informasi pengumuman daerah 6 dan 53 Informasi produk hukum 7 dan 17 Informasi potensi daerah 8 dan 19 Informasi peta wilayah 9 dan 30

Informasi geografis 10 dan 37

Informasi data pejabat daerah 11 dan 39 Informasi struktur organisasi pemkab 12 dan 43 Informasi daerah situs 13 dan 46

Agenda kota 14 dan 23

1. Informational

Album foto 18 dan 27

Peta wilayah 15 dan 49

2. Download

Produk hukum 16 dan 51

3. Interaction Chatroom 20 dan 22

Fasilitas buku tamu 21 dan 52

4. User Input

(54)

Fasilitas jajak pendapat/polling 26 dan 38 Fasilitas forum diskusi 25 dan 54

Layanan perijinan (ijin usaha) 28 dan 36 5. Service Oriented

Layanan kependudukan (pembuatan KTP, kartu keluarga, akta-akta)

34 dan 47

Fasilitaswebmail 33 dan 42

6. Portal

Link website (dapat menuju situs pemkab lain, subdomain instansi daerah atau badan pemerintah)

32 dan 48

7. Database Access Fasilitas search engine (mesin pencarian data/informasi)

31 dan 40

III.4 Lokasi dan Responden Penelitian

III.4.1 Lokasi Penelitian

(55)

Telkom Cabang Bantul tidak memiliki data seluruh warnet di Bantul karena tidak semua pemilik warnet di Bantul mendaftarkan dirinya sebagai pelanggan internet untuk warnet, kebanyakan dari mereka mendaftarkan diri sebagai pengguna internet personal. Empat kecamatan tersebut juga dinilai cukup strategis dinilai dari tingkat pengaksesan internet karena merupakan lokasi yang strategis bagi aktivitas masyarakat Bantul baik dalam bidang pendidikan maupun pekerjaan karena terletak di pusat dan sekitar pusat kota Bantul (Kecamatan Bantul, Sewon dan Bambanglipuro) serta ada pula yang terletak di daerah pinggiran kota Yogyakarta (Kecamatan Kasihan), hal ini nampak dari banyaknya sekolah-sekolah, perguruan-perguruan tinggi, kantor-kantor pemerintah dan kantor-kantor perusahaan swasta yang terletak di daerah tersebut. Sehingga internet akan lebih banyak diakses di kecamatan-kecamatan tersebut.

III.4.2 Responden Penelitian

Metode purposive sampling, stratified sampling, quota sampling dan

(56)

mengacu pada usia pensiun maksimal pegawai pemerintah Kabupaten Bantul yang merupakan orang-orang yang secara aktif mengakses situs

www.bantulkab.go.id (usia pensiun pegawai fungsional, yaitu pensiun guru pada usia 56 tahun, pensiun dosen pada usia 65 tahun dan usia pensiun pegawai struktural yaitu pensiun PNS pada usia 60 tahun). Kriteria kedua adalah pendidikan, pendidikan terakhir minimal SMP atau sederajat dengan asumsi bahwa masyarakat pada tingkat pendidikan minimal tersebut telah mengenal internet, mampu menggunakan internet, pernah/memiliki kemungkinan untuk mengakses situswww.bantulkab.go.id dan dapat menentukan fitur apa yang perlu tersedia pada situs pemkab Bantul menurut kelompok pendidikannya. Pertimbangan pekerjaan sebagai kriteria ketiga digunakan karena, perbedaan pekerjaan dapat mempengaruhi perbedaan keinginan dari tiap responden terhadap fitur apa saja yang harus tersedia pada situs pemkab Bantul.

(57)

yang tidak bekerja. Pembagian dua buah kelompok ini digunakan untuk mendapatkan lokasi pembagian kuisioner secara lebih tepat efektif dan efisien.

(58)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

IV.1 Deskripsi Responden

Penelitian telah dilakukan terhadap pengguna internet di empat kecamatan, yaitu kecamatan Bantul, Kasihan, Sewon dan Bambanglipuro. Jumlah responden sebagaisamplingdalam penelitian ini adalah 100 orang, yang terbagi menjadi dua kelompok berdasar lokasi pembagian kuisioner, yaitu kelompok lokasi perkantoran dan kelompok lokasi warung internet (warnet). Dalam kuisioner dicantumkan pertanyaan mengenai data demografi masing-masing responden (usia, pendidikan terakhir dan pekerjaan), intensitas pengaksesan internet, bidang informasi yang diakses oleh tiap responden dan pengetahuan responden terhadap beberapa kata yang seringkali dijumpai di internet (chatroom/chatting,

webmail/e-mail, link website, download, search engine).

IV.1.1 Analisis distribusi frekuensi untuk usia (pertanyaan nomor 1) Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Berdasar Usia (Data Primer yang diolah, 2008)

No. Usia Jumlah Presentase

(59)

11 27 4 4%

(60)

IV.1.2 Analisis distribusi frekuensi untuk pendidikan terakhir (pertanyaan no 2) Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Berdasar Pendidikan Terakhir (Data Primer yang diolah, 2008)

No. Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase

1 SLTP/Sederajat 6 6%

2 SMU/Sederajat 39 39%

3 Strata 1 47 47%

4 Strata 2 3 3%

5 Lain-lain 5 5%

Berdasar data distribusi di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pendidikan terakhir strata 1 dengan jumlah 47 orang (47%) dan SMU dengan jumlah 39 orang (39%). Tingkat pendidikan SLTP dan strata 2 hanya dimiliki oleh masing-masing 6 (6%) dan 3 orang (3%). Sedang yang termasuk dalam kriteria pendidikan terakhir lain-lain (dalam hasil penelitian ini adalah diploma) berjumlah 5 orang responden (5%).

IV.1.3 Analisis distribusi frekuensi untuk pekerjaan (pertanyaan no 3) Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Berdasar Pekerjaan (Data Primer yang diolah, 2008)

No. Pekerjaan Jumlah Presentase

1 PNS 22 22%

2 Karyawan swasta 26 26%

3 Wiraswasta 6 6%

4 Mahasiswa 36 36%

5 Pelajar 6 6%

(61)

Dari 100 responden dalam penelitian ini, pekerjaan responden terbanyak adalah mahasiswa dengan jumlah 36 orang dan persentase 36%. Disusul karyawan swasta dengan persentase 26% (26 orang). Terbanyak ketiga adalah PNS dengan jumlah 22 orang atau 22%. Kriteria lain-lain dipenuhi oleh 8 orang responden atau 8%. Kriteria lain-lain dalam hasil penelitian diisi oleh 6 orang yang tidak bekerja dan 2 orang yang bekerja di BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

IV.1.4 Analisis distribusi pengaksesan internet (pertanyaan no 4) Tabel 4.4

Distribusi Pengaksesan Internet (Data Primer yang diolah, 2008)

No. Akses Internet Jumlah Presentase

1 Pernah 100 100%

2 Tidak pernah 0 0%

Diketahui dari data di atas bahwa 100 responden yang berarti seluruh responden penelitian ini merupakan responden yang pernah mengakses internet.

IV.1.5 Analisis intensitas pengaksesan internet (pertanyaan no 5) Tabel 4.5

Distribusi Intensitas Pengaksesan Internet (Data Primer yang diolah, 2008)

No. Intensitas Pengaksesan Internet Jumlah Presentase

1 1-3 kali dalam seminggu 36 36%

2 4-7 kali dalam seminggu 44 44%

(62)

Dari data di atas diketahui bahwa reponden yang memiliki tingkat pengaksesan cukup tinggi yaitu > 7 kali dalam seminggu adalah 20 orang atau 20%, dan sebanyak 44 orang atau 44% memiliki tingkat pengaksesan internet sedang. Sisa sebanyak 36 orang merupakan orang yang memiliki tingkat pengaksesan internet yang cukup rendah.

IV.1.6 Analisis distribusi frekuensi untuk bidang informasi dalam internet yang paling diminati (pertanyaan no 6)

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Berdasar Bidang Informasi dalam Internet yang Paling Diminati (Data Primer yang diolah, 2008)

No. Bidang Informasi Jumlah Presentase

1 Politik 27 27%

2 Sosial budaya 47 47%

3 Keagamaan 9 9%

4 Hukum 15 15%

5 Lain-lain 61 61%

(63)

IV.1.7 Analisis distribusi pemahaman kata-kata yang sering dijumpai dalam internet (pertanyaan no 7)

Tabel 4.7

Distribusi Pemahaman Kata-Kata yang Sering Dijumpai dalam Internet (Data Primer yang diolah, 2008)

No. Kata Jumlah Presentase

1 Chatroom/chatting 92 92%

2 Webmail/e-mail 95 95%

3 Link website 86 86%

4 Download 94 94%

5 Search Engine 75 75%

Berdasar data distribusi di atas dapat diketahui bahwa 92 responden memahami kata chatroom/chatting. 5 orang responden tidak memahami kata

webmail/e-mail. 6 orang responden tidak memahami kata download. 14 orang responden tidak memahami kata link website dan search engine merupakan kata yang paling tidak dipahami karena memiliki jumlah responden yang paling sedkit dalam hal pemahaman kata tersebut, yaitu 75 orang (75%), berarti 25 responden (25%) tidak paham katasearch engine.

IV.2 Hasil Penelitian

(64)

penelitian ini, yaitu metode Kano agar diketahui keinginan dan tanggapan responden terhadap fitur-fitur yang tersedia dalam situs pemkab maupun yang ditawarkan penelitian ini.

IV.2.1 Matrik Hasil Penentuan KategoriRequirement

Langkah selanjutnya setelah rekapitulasi data jawaban-jawaban responden dalam metode Kano adalah pembuatan matrik hasil penentuan kategori

requirement, berdasar pada tabel penentuan kategori requirement atau Kano Evaluation Table (tabel 2.1). Tabel tersebut berguna untuk memetakan tiap jawaban-jawaban kuisioner atas sepasang pertanyaan yaitu pertanyaan positif dan negatif yang mewakili sebuah fitur dalam situs pemkab untuk masuk ke dalam salah satu dari 6 buah kelompok kategori yaitu attractive (A), must be (M), one dimensional(O),indifferent(I),reversel (R) danquestionable(Q).

(65)

Tabel 4.8

Hasil Penentuan KategoriRequirementResponden 1 sampai 10 (Data Primer yang diolah, 2008)

Tabel 4.9

(66)

Tabel 4.10

Hasil Penentuan KategoriRequirementResponden 21 sampai 30 (Data Primer yang diolah, 2008)

Tabel 4.11

(67)

Tabel 4.12

Hasil Penentuan KategoriRequirementResponden 41 sampai 50 (Data Primer yang diolah, 2008)

Tabel 4.13

(68)

Tabel 4.14

Hasil Penentuan KategoriRequirementResponden 61 sampai 70 (Data Primer yang diolah, 2008)

Tabel 4.15

(69)

Tabel 4.16

Hasil Penentuan KategoriRequirementResponden 81 sampai 90 (Data Primer yang diolah, 2008)

Tabel 4.17

(70)

IV.2.2 Ranking Responden Terhadap Tiap Fitur

(71)

Tabel 4.18

(72)

IV.2.3 Hasil Tabulasi Penelitian

Setelah semua jawaban kuisioner dikumpulkan, dilakukan tabulasi untuk tiap kategori dalam suatu fitur (perhitungan dilakukan pada tabel 4.8 sampai tabel 4.17).

Hasil tabulasi penelitian tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.19

Hasil Tabulasi Penelitian (Data Primer yang diolah, 2008)

IV.2.4 Most Frequent

(73)

maka digunakan informasi tambahan tentang responden (dapat dilihat pada tabel 4.18) untuk menentukan kode Kano mana yang menempati urutan lebih atas. Permasalahan tersebut terdapat pada tiga fitur dalam penelitian ini, yaitu informasi struktur organisasi pemkab, fasilitas buku tamu dan informasi peta wilayah. Pada ketiga fitur tersebut, terdapat permasalahan untuk menentukan kategori/respon terbanyak kedua. Untuk itu perlu dilihat pertimbangan-pertimbangan lain yang dapat memecahkan masalah tersebut, diantaranya pertimbangan ranking responden terhadap fitur (penilaian responden terhadap masing-masing fitur), segmentasi pasar dan pemilihan klasifikasi yang memiliki dampak paling besar terhadap fitur ( M>O>A>I).

Pertimbangan ranking responden terhadap fitur dapat dibaca pada tabel 4.18. Pada tabel tersebut terdapat angka-angka yang diberikan sebagai penilaian responden terhadap suatu fitur, kemudian dengan mencari rerata dari seluruh angka tersebut akan diperoleh penilaian rata-rata dari seluruh responden terhadap suatu fitur tertentu.

(74)

responden memiliki arti bahwa fitur ini sangat penting untuk ada (mengingat 1 berarti sangat tidak penting dan 7 berarti sangat penting).

Seperti diketahui bahwa terdapat pertimbangan lain selain pertimbangan ranking responden, yaitu segmentasi pasar. Pada fitur informasi struktur organisasi pemkab, terdapat 9 responden yang menjawab fitur ini termasuk dalam kategori O (one dimensional). Responden tersebut memiliki data demografi sebagai berikut:

1. Berdasar usia:

1.1. 45 tahun : 1 responden 1.2. 41 tahun : 1 responden 1.3. 38 tahun : 1 responden 1.4. 32 tahun : 1 responden 1.5. 25 tahun : 1 responden 1.6. 24 tahun : 1 responden 1.7. 22 tahun : 2 responden 1.8. 21 tahun : 1 responden 2. Berdasar tingkat pendidikan terakhir:

2.1. SMU : 4 responden 2.2. S1 : 5 responden 3. Berdasar jenis pekerjaan:

3.1. PNS : 2 responden

(75)

3.5. Lain-lain : 1 responden 4. Berdasar tingkat pengaksesan internet:

4.1. 1-3 kali dalam seminggu : 2 responden 4.2. 4-7 kali dalam seminggu : 5 responden 4.3. > 7 kali dalam seminggu : 2 responden 5. Berdasar bidang informasi yang paling diminati:

5.1. Politik : 2 responden 5.2. Sosial Budaya : 4 responden 5.3. Agama : 2 responden 5.4. Hukum : 5 responden 5.5. Lain-lain : 7 responden

6. Berdasar tingkat pengetahuan responden terhadap kata-kata tertentu: 6.1.Chatroom/chatting : 8 responden

6.2.Webmail/e-mail : 9 responden 6.3.Link website : 9 responden 6.4.Download : 9 responden 6.5.Search engine : 8 responden

9 responden lainnya menjawab fitur ini termasuk dalam kategori A (attractive). Responden tersebut memiliki data demografi sebagai berikut:

1. Berdasar usia:

(76)

1.5. 31 tahun : 1 responden 1.6. 27 tahun : 1 responden 1.7. 20 tahun : 2 responden 2. Berdasar tingkat pendidikan terakhir:

2.1. SMU : 2 responden 2.2. S1 : 5 responden 2.3. Lain-lain : 2 responden 3. Berdasar jenis pekerjaan:

3.1. PNS : 4 responden

3.2. Karyawan swasta : 2 responden 3.3. Wiraswasta : 1 responden 3.4. Mahasiswa : 2 responden 4. Berdasar tingkat pengaksesan internet:

4.1. 1-3 kali dalam seminggu : 3 responden 4.2. 4-7 kali dalam seminggu : 3 responden 4.3. > 7 kali dalam seminggu : 3 responden 5. Berdasar bidang informasi yang paling diminati:

5.1. Politik : 4 responden 5.2. Sosial Budaya : 3 responden 5.3. Agama : 0 responden 5.4. Hukum : 2 responden 5.5. Lain-lain : 4 responden

(77)

6.2.Webmail/e-mail : 9 responden 6.3.Link website : 9 responden 6.4.Download : 9 responden 6.5.Search engine : 7 responden

Berdasar data-data demografi responden tersebut, dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang mencolok pada data demografi kelompok responden yang memilih kategori O dan kelompok responden yang memilih kategori A. Seperti diketahui bahwa inti penelitian Kano adalah bagaimana kepuasan konsumen dapat tercapai, maka dapat ditarik kesimpulan atas dasar data demografi responden yang ada bahwa kategori yang dipilih sebaiknya adalah kategori yang lebih menekankan pada tercapainya kepuasan responden. Sehingga atas dasar 3 buah pertimbangan, yaitu ranking responden, segmentasi pasar dan pemilihan klasifikasi bahwa M>O>A>I, respon terbanyak kedua pada fitur informasi struktur organisasi pemkab adalahone dimensional/O.

(78)

Pertimbangan selanjutnya adalah segmentasi pasar yang membutuhkan data demografi responden. Berikut adalah data 13 responden pada fasilitas buku tamu yang menjawab fitur ini termasuk dalam kategori O (one dimensional) :

1. Berdasar usia:

1.1. 41 tahun : 1 responden 1.2. 38 tahun : 1 responden 1.3. 32 tahun : 1 responden 1.4. 25 tahun : 1 responden 1.5. 24 tahun : 1 responden 1.6. 23 tahun : 1 responden 1.7. 21 tahun : 4 responden 1.8. 20 tahun : 2 responden 1.9. 17 tahun : 1 responden 2. Berdasar tingkat pendidikan terakhir:

2.1. SLTP : 1 responden 2.2. SMU : 6 responden 2.3. S1 : 5 responden 2.4. Lain-lain : 1 responden 3. Berdasar jenis pekerjaan:

3.1. PNS : 1 responden

(79)

3.6. Lain-lain : 1 responden 4. Berdasar tingkat pengaksesan internet:

4.1. 1-3 kali dalam seminggu : 2 responden 4.2. 4-7 kali dalam seminggu : 6 responden 4.3. > 7 kali dalam seminggu : 5 responden 5. Berdasar bidang informasi yang paling diminati:

5.1. Politik : 2 responden 5.2. Sosial Budaya : 8 responden 5.3. Agama : 1 responden 5.4. Hukum : 1 responden 5.5. Lain-lain : 10 responden

6. Berdasar tingkat pengetahuan responden terhadap kata-kata tertentu: 6.1.Chatroom/chatting : 12 responden

6.2.Webmail/e-mail : 13 responden 6.3.Link website : 13 responden 6.4.Download : 13 responden 6.5.Search engine : 12 responden

13 responden lainnya menjawab fitur ini termasuk dalam kategori A (attractive). Responden tersebut memiliki data demografi sebagai berikut:

1. Berdasar usia:

(80)

1.5. 27 tahun : 1 responden 1.6. 26 tahun : 1 responden 1.7. 25 tahun : 2 responden 1.8. 24 tahun : 1 responden 1.9. 20 tahun : 1 responden 1.10. 19 tahun : 1 responden 1.11. 18 tahun : 1 responden 1.12. 17 tahun : 1 responden 2. Berdasar tingkat pendidikan terakhir:

2.1. SLTP : 2 responden 2.2. SMU : 3 responden 2.3. S1 : 7 responden 2.4. Lain-lain : 1 responden 3. Berdasar jenis pekerjaan:

3.1. PNS : 2 responden

3.2. Karyawan swasta : 5 responden 3.3. Wiraswasta : 1 responden 3.4. Mahasiswa : 2 responden 3.5. Pelajar : 2 responden 3.6. Lain-lain : 1 responden 4. Berdasar tingkat pengaksesan internet:

(81)

5. Berdasar bidang informasi yang paling diminati: 5.1. Politik : 3 responden 5.2. Sosial Budaya : 7 responden 5.3. Agama : 0 responden 5.4. Hukum : 2 responden 5.5. Lain-lain : 7 responden

6. Berdasar tingkat pengetahuan responden terhadap kata-kata tertentu: 6.1.Chatroom/chatting : 13 responden

6.2.Webmail/e-mail : 13 responden 6.3.Link website : 12 responden 6.4.Download : 13 responden 6.5.Search engine : 12 responden

(82)

Sedang pada fitur informasi peta wilayah, kode O dan A masing-masing ber-skor 21, seperti 2 fitur sebelumnya yaitu fitur struktur organisasi pemkab dan fasilitas buku tamu, untuk dapat menentukan kategori respon terbanyak kedua (respon terbanyak pertama adalah I dengan skor 38), dilakukan dengan 3 pertimbangan, yang pertama adalah dengan membaca tabel ranking responden pada tabel 4.18, dan menghitung jumlah angka penilaian seluruh responden yaitu sebesar 477. Kemudian dicari rerata dengan membagi jumlah nilai dengan jumlah seluruh responden, sehingga dapat diketahui rerata nilai seluruh responden terhadap fitur tersebut adalah 4.77, dibulatkan menjadi 5. Nilai 5 dalam urutan ranking responden memiliki arti bahwa fitur ini sangat penting keberadaaanya dalam situs pemkab Bantul.

Pertimbangan kedua adalah segmentasi pasar. Dalam pertimbangan ini, diperlukan analisis data demografi dari responden yang memilih fitur informasi peta wilayah masuk ke dalam kategori O dan A. Berikut adalah data 21 responden yang menjawab fitur ini termasuk dalam kategori O (one dimensional):

1. Berdasar usia:

(83)

1.9. 29 tahun : 1 responden 1.10. 25 tahun : 1 responden 1.11. 24 tahun : 1 responden 1.12. 22 tahun : 3 responden 1.13. 21 tahun : 1 responden 1.14. 20 tahun : 3 responden 2. Berdasar tingkat pendidikan terakhir:

2.1. SMU : 8 responden 2.2. S1 : 11 responden 2.3. Lain-lain : 2 responden 3. Berdasar jenis pekerjaan:

3.1. PNS : 8 responden

3.2. Karyawan swasta : 3 responden 3.3. Wiraswasta : 1 responden 3.4. Mahasiswa : 8 responden 3.5. Lain-lain : 1 responden 4. Berdasar tingkat pengaksesan internet:

4.1. 1-3 kali dalam seminggu : 7 responden 4.2. 4-7 kali dalam seminggu : 10 responden 4.3. > 7 kali dalam seminggu : 4 responden 5. Berdasar bidang informasi yang paling diminati:

(84)

5.4. Hukum : 4 responden 5.5. Lain-lain : 13 responden

6. Berdasar tingkat pengetahuan responden terhadap kata-kata tertentu: 6.1.Chatroom/chatting : 20 responden

6.2.Webmail/e-mail : 21 responden 6.3.Link website : 20 responden 6.4.Download : 20 responden 6.5.Search engine : 15 responden

Dan terdapat 13 responden lainnya yang menjawab fitur informasi peta wilayah termasuk dalam kategori A (attractive). Responden tersebut memiliki data demografi sebagai berikut:

1. Berdasar usia:

(85)

1.13. 20 tahun : 3 responden 1.14. 18 tahun : 2 responden 1.15. 17 tahun : 1 responden 2. Berdasar tingkat pendidikan terakhir:

2.1. SLTP : 1 responden 2.2. SMU : 9 responden 2.3. S1 : 9 responden 2.4. Lain-lain : 2 responden 3. Berdasar jenis pekerjaan:

3.1. PNS : 2 responden

3.2. Karyawan swasta : 5 responden 3.3. Wiraswasta : 3 responden 3.4. Mahasiswa : 8 responden 3.5. Pelajar : 2 responden 3.6. Lain-lain : 1 responden 4. Berdasar tingkat pengaksesan internet:

4.1. 1-3 kali dalam seminggu : 9 responden 4.2. 4-7 kali dalam seminggu : 7 responden 4.3. > 7 kali dalam seminggu : 5 responden 5. Berdasar bidang informasi yang paling diminati:

(86)

5.5. Lain-lain : 12 responden

6. Berdasar tingkat pengetahuan responden terhadap kata-kata tertentu: 6.1.Chatroom/chatting : 19 responden

6.2.Webmail/e-mail : 20 responden 6.3.Link website : 18 responden 6.4.Download : 20 responden 6.5.Search engine : 14 responden

Pada hasil data demografi untuk fitur informasi peta wilayah, juga tidak didapati hal-hal yang mencolok yang dapat membedakan sifat antara kelompok responden yang memilih kategori O dan kelompok responden yang memilih kategori A untuk fasilitas buku tamu. Untuk itu penekanan kembali dilakukan pada kepuasan responden sesuai dengan teori Kano bahwa inti penelitian adalah bagaimana kepuasan responden dapat tercapai dengan memaksimalkan fungsi fitur yang ada. Maka dengan juga melihat ranking responden dan pemilihan klasifikasi bahwa M>O>A>I, dapat disimpulkan bahwa respon terbanyak kedua pada fitur informasi peta wilayah adalahone dimensional/O.

(87)

Tabel 4.20

Most Frequent(Data Primer yang diolah, 2008)

IV.2.5 Most Frequent Answer

Fitur-fitur situs kemudian diurutkan berdasar jawaban/respon yang paling sering dipilih menggunakan klasifikasi M>O>A>I. Untuk mengembangkan analisa, pengurutan juga dilakukan dengan melihat jawaban yang dipilih terbanyak kedua dan ketiga untuk setiap fitur.

(88)

Tabel 4.21

Most Frequent Answer(Data Primer yang diolah, 2008)

Koefisien CS menunjukkan bagaimana sebuah fitur pada produk dapat mempengaruhi kepuasan, atau jika tidak dipenuhi, sejauh mana hal ini dapat mengecewakan responden. Tanda min(-) diletakkan di depan koefisien CS worse

untuk mengukur dampak negatif terhadap kepuasan responden jika kualitas fitur tidak dipenuhi.

IV.3 Analisis Hasil Penelitian

(89)

sebagai penarik minat pengguna internet untuk mengakses situs pemkab atau bahkan situs mana saja yang tidak begitu diperhatikan oleh pengguna internet. Setelah respon pengguna internet diketahui, dapat dilakukan koreksi terhadap situs dan fitur didalamnya yang kini ada dan dapat pula dilakukan pengembangan situs pemkab berdasar respon pengguna internet ini dengan melihat tanggapan respon terhadap masing-masing fitur pada situs pemkab ini. Pengembangan situs yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengembangan tiap fitur yang telah ada maupun yang masih merupakan tawaran kepada responden.

Untuk melihat respon pengguna internet pada fitur-fitur yang menjadi obyek penelitian ini, dibuat urutan fitur-fitur situs berdasar jawaban terbanyak responden yang disajikan dalam bentuk tabel yaitu pada tabel Most Frequent Answer(dapat dilihat pada tabel 4.21). Urutan fitur dalam tabel tersebut diketahui menggunakan klasifikasi kategori bahwa M (must be)> O (one_dimensional) > A (attractive) > I (indifferent). Pada kategori must be, jika kebutuhan kategori ini tidak terpenuhi, maka konsumen makin tidak puas. Namun jika kebutuhan ini terpenuhi, kepuasan konsumen tidak berubah. Kebutuhan must be ini merupakan kriteria dasar dari sebuah fitur. Attractive berarti konsumen akan merasa lebih puas jika fitur menjadi lebih baik fungsinya tetapi tidak kecewa jika fungsi fitur tersebut tidak begitu baik. Kategorione-dimensional berarti kepuasan konsumen adalah sebanding dengan bagaimana sebuah fitur dapat berfungsi dengan baik. Sedang indifferent berarti berfungsi atau tidaknya fitur-fitur tersebut tidak akan mempengaruhi kepuasan konsumen.

Gambar

Gambar 2.1. Kano Model
Tabel 2.1
Tabel 2.2
grafik dua sumbu seperti pada contoh berikut :
+7

Referensi

Dokumen terkait

Barangsiapa dengan sengaja melakukan penelitian dan pengembangan kesehatan dan penerapannya terhadap manusia, keluarga, atau masyarakat tanpa memperhatikan norma

lalu demikian, pada sistem penulisan skripsi yang wajib digunakan di Universitas Pendidikan Indonesia terdiri dari unsur- unsur sebagai berikut: Judul, halaman pengesahan

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil terpadu merupakan pendekatan yang memberikan arah bagi pemanfaatan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil secara

Penelitian yang sudah dilakukan bertujuan untuk membuat suatu sistem berbasis web yang dapat digunakan dalam pengolahan data pelayanan pendataan tumbuh kembang

Sistem Administrasi Badan Hukum yang selanjutnya disingkat SABH adalah pelayanan jasa hukum pengesahan badan Perseroan, Yayasan dan Perkumpulan dengan

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa untuk meningkatkan konsentrasi, maka seseorang perlu mengembangkan sikap dan perilaku jujur terhadap penutur apabila ia mempunyai

Eksperimen ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari peningkatan clockspeed yang didapat setelah dilakuakan Overclock terhadapap kinerja sistem, Pada sistem komputer yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Total Asset TurnOver secara parsial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio