• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan - Penerapan Alat Bantu Pembelajaran Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kemampuan Gerak Dasar Manipulatif Pada Siswa Kelas III SD Negeri 3 Jumantoro Kabupaten Karanganyar - UNS Instituti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan - Penerapan Alat Bantu Pembelajaran Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kemampuan Gerak Dasar Manipulatif Pada Siswa Kelas III SD Negeri 3 Jumantoro Kabupaten Karanganyar - UNS Instituti"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi untuk mengetahui kondisi sebenarnya yang ada di lapangan. Selain itu juga mencari informasi tentang kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang berlangsung. Dalam observasi awal dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Peserta didik kelas III SD Negeri 3 Jumantoro Kab.Karanganyar tahun pelajaran 2016/2017 berjumlah 12 peserta didik yang terdiri dari 9 peserta didik putra dan 3 peserta didik putri. Dilihat dari proses pembelajaran gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang, dapat dikatakan proses pembelajaran termasuk kategori kurang berhasil.

2. Peserta didik kurang memiliki perhatian dan motivasi untuk memperbanyak gerak dalam pembelajran karena alat pembelajaran yang digunakan kurang menarik atau monoton.

3. Dari informasi yang diberikan oleh guru penjasorkes saat diskusi, peserta didik kelas III memiliki keseriusan dalam proses pembelajaran, namun ketika melakukan praktiknya mereka terlihat kesulitan saat latihan maupun saat pengambilan nilai.

4. Guru kesulitan dalam mengembangkan model pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran yang diberikan berdampak pada rendahnya hasil belajar dan kemampuan peserta didik.

5. Dalam materi pembelajaran gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang, guru telah berusaha agar peserta didik dapat mencapai KKM (75). Namun guru penjasorkes tersebut mengatakan bahwa peserta didik merasa kesulitan dalam melakukan gerakan yang diajarkan.

(2)

2016/2017 sebelum diberikan tindakan menggunakan alat bantu pembelajaran sederhana yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1 Deskripsi Data Awal Hasil Belajar Gerak Dasar Manipulatif Pada Peserta Didik Kelas III SD Negeri 3 Jumantoro Kab.Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017

Rentang Nilai

Kriteria Keterangan Jumlah Anak

Persentase Xi x 100% n

>87 Baik Sekali Tuntas 0 0%

81 – 86 Baik Tuntas 0 0%

75 – 80 Cukup Tuntas 3 25%

69 – 74 Kurang Belum Tuntas 4 33,33%

<68 Kurang Sekali Belum Tuntas 5 41,66%

Jumlah 12 100%

Berdasarkan hasil deskripsi data awal sebelum diberikan tindakan maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas peserta didik belum menunjukan hasil belajar yang baik, dengan prosentase 25% peserta didik yang mencapai nilai KKM.

Dari data tersebut menunjukan bahwa kemampuan peserta didik dalam melakukan gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang masih rendah. Untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang, maka akan dilakukan tindakan berupa penggunaan alat bantu pembelajaran sederhana dalam proses pembelajarannya.

(3)

yang dilaksanakan oleh tindakan tersebut maka evaluasi dilakukan dengan cara observasi dan tes unjuk kerja dalam setiap akhir pertemuan tiap siklus.

Kegiatan selanjutnya setelah observasi awal yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, serta refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Penelitian diakhiri sampai ada perubahan pada indikator pastisipasi peserta didik menuju kearah yang lebih baik.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Siklus 1 Pertemuan 1

a. Perencanaan Tindakan

Untuk siklus 1 pertemuan 1 pembelajaran gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang menggunakan media alat bantu pembelajaran sederhana yang telah disusun dalam RPP. Pembelajaran ini dilakukan dalam 1 kali pertemuan dalam seminggu.

Dari hasil pencapaian pada prasiklus, selanjutnya peneliti merencanakan suatu tindakan yang meliputi :

1) Merancang bentuk-bentuk permainan dengan menggunakan alat bantu pembelajaran sederhana yang mengarah ke gerakan-gerakan dasar melempar, menangkap dan menendang dalam rangka untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan siswa kelas III SD Negeri 3 Jumantoro Kab.Karanganyar tahun pelajaran 2016/2017.

2) Menyusun RPP yang disesuaikan dengan materi pembelajaran.

3) Menyiapkan alat bantu pembelajaran yang akan digunakan saat pembelajaran seperti yang terdapat dalam RPP.

b. Pelaksanaan Tindakan

(4)

Pelaksanaan tindakan 1 dengan permainan menggunakan alat bantu pembelajaran sederhana yang mengarah ke gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang. Bentuk permainan dalam siklus 1 pertemuan 1 ini terdiri dari 7 permainan dari alat bantu pembelajaran sederhana yang digunakan. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

a) Guru memulainya dengan berdoa bersama dengan pesert didik. b) Guru memberikan penjelasan, apersepsi, motivasi dan menjelaskan

tujuan serta indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran. c) Guru memberikan pemanasan statis dan dinamis dihalaman

sekolah.

d) Guru membagi peserta didik menjadi 3 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 4 anak dan menjelaskan alur permainan yang akan dilakukan.

2) Kegiatan Inti

Peserta didik yang hanya berjumlah 12 anak, maka 7 permainan ini dibagi menjadi 2 sesi agar jumlah anak dapat dimaksimalkan dalam pembelajaran. Sesi 1 terdiri dari permainan lempar shuttlecock, lempar roket botol dan lempar boneka. Sedangkan sesi 2 terdiri dari permainan lempar bola, lempar bola tenis, tendang bola dan cari nilai.

Sesi 1

a) Mempraktikkan permainan lempar shuttlecock

(5)

yang diberi garis tulisan nilai selama 3 menit secara bergantian. Setelah 3 menit siswa bergeser ke pos lempar roket botol.

b) Mempraktikkan permainan lempar roket botol

Peserta didik bermain dengan melakukan lemparan roket botol secara bergantian, cara melakukannya yaitu melemparkan roket botol ke arah sasaran botol minuman plastik berjumlah 10 yang ditata seperti sasaran bowling selama 3 menit. Setelah 3 menit peserta didik bergeser ke pos berikutnya yaitu lempar boneka

c) Mempraktikkan permainan lempar boneka

Dalam permainan lempar boneka, peserta didik memegang boneka dan melemparkannya ke atas kemudian siswa tepuk 3x selama boneka berada diudara lalu berusaha menangkap boneka tersebut sebelum jatuh. Dilakukan selama 3 menit secara bergantian.

Sesi 2

Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 3 anak dan menjelaskan alur permainan yang akan dilakukan.

a) Mempraktikkan permainan lempar bola

Dalam permainan lempar bola, peserta didik memegang bola dan melemparkannya ke atas kemudian siswa tepuk 3x selama boneka berada diudara lalu berusaha menangkap boneka tersebut sebelum jatuh. Dilakukan selama 3 menit secara bergantian. Setelah 3 menit peserta didik bergeser ke pos berikutnya yaitu lempar bola tenis.

b) Mempraktikkan permainan lempar bola tenis

(6)

Setelah selesai 3 menit peserta didik bergeser ke pos berikutnya yaitu yaitu tendang bola.

c) Mempraktikkan permainan Tendang bola

Dalam permainan tendang bola, peserta didik menendang bola kearah sasaran gawang berukuran 1x80 cm dengan jarak 5 meter selama 3 menit secara bergantian. Setelah selesai 3 menit peserta didik bergeser ke pos terakhir yaitu cari nilai.

d) Mempraktikkan permainan cari nilai

Dalam permainan cari nilai, peserta didik menendang bola dengan jarak 5 meter namun sasaran yang digunakan adalah gawang yang lebih besar dengan ukuran 1x2 m dan disekat menggunakan rafia dan setiap sekat diberi nilai, peserta didik menendang selama 3 menit secara bergantian. Setelah selesai peserta didik bergeser ke pos 1 yaitu lempar bola.

3. Penutup

1) Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk mengumpulkan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran. 2) Guru memberikan pendinginan secara dan evaluasi terhadap proses

pembelajaran yang dilaksanakan.

3) peserta didik dibariskan lalu berdoa untuk menutup kegiatan pembelajaran.

c. Observasi Tindakan

Observasi dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung oleh peniliti dan kolaborator. Pengamatan menggunakan lembar observasi dan lembar pengamatan siswa. Hasil observasinya adalah :

1) Proses Tindakan

(7)

namun dalam melakukan permainan tersebut peserta didik masih banyak yang salah dan kesulitan dalam melakukannya mungkin karena ini baru pertama kali mereka kenali dan mereka lakukan sehingga harus beradaptasi terlebih dahulu dengan permainan yang dilakukan. Namun ada beberapa peserta didik yang memang sudah bisa dikatan bisa namun belum sempurna dalam melakukannya.

2) Pengaruh Tindakan

Pembelajaran dengan menggunakan media alat bantu pembelajaran sangat menarik minat dan perhatian peserta didik untuk memperbanyak gerakan yang diajarkan. Peserta didik sangat terlihat bersemangat dalam mencoba setiap permainan. Peserta didik yang melakukan gerakan salah diperbaiki oleh guru, namun peserta didik masih belum dapat menerapkannya.

3) Kendala dan Implementasi

Dalam pelaksanaan peserta didik terkadang asyik sendiri dengan permainannya diluar perintah guru namun jika guru menegur mereka kembali memperhatikan.

4) Identifikasi Penyebab Kendala

Dari gerakan yang dilakukan oleh peserta didik dalam melakukan permainan, terlihat masih belum sesuai dengan gerakan yang dicontohkan oleh guru sebelumnya. Hal ini dikarenakan peserta didik ingin segera melakukan apa yang mereka lihat dan ingin langsung segera mempraktikkannya.

d. Refleksi Tindakan

Berdasarkan hasil pengamatan pada tindakan pertama, dilakukan analisis dan refleksi sebagi berikut :

(8)

hasil pengamatan belajar gerak dasar manipulatif melempar menangkap dan menendang pada siklus 1 pertemuan 1.

Tabel 4.2 Deskripsi Data Hasil Belajar Gerak Dasar Manipulatif Siklus 1 pertemua 1 Pada Siswa Kelas III SD Negeri 3 Jumantoro Kab.Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017.

Rentang

Nilai

Kriteria Keterangan Jumlah

Anak

Persentase

Xi x 100% n

>87 Baik Sekali Tuntas 0 0%

81 – 86 Baik Tuntas 0 0%

75 – 80 Cukup Tuntas 5 41,66%

69 – 74 Kurang Belum Tuntas 3 25%

<68 Kurang Sekali Belum Tuntas 4 33,33%

Jumlah 12 100%

2) Pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang tertulis dalam RPP.

(9)

2. Siklus 1 Pertemuan 2

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan analisis dan refleksi dari siklus 1 pertemuan 1, maka perencanan tindakan selanjutnya adalah sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru membuat RPP dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan yaitu dengan permainan menggunakan alat bantu yang mengarah kepada gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang.

2) Mempersiapkan alat-alat untuk melengkapi alat yang telah digunakan dalam pembelajaran di pertemuan pertama

3) Membuat lembar observasi untuk siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 29 April 2017 pukul 07.00 – 08.45 WIB di halaman SD Negeri 3 Jumantoro Kab.Karanganyar. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun sebelumnya dalam RPP.

Pelaksanaan tindakan 2 dengan permainan menggunakan alat bantu pembelajaran sederhana yang mengarah ke gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang. Bentuk permainan dalam siklus 1 pertemuan 2 ini terdiri dari 7 permainan dari alat bantu pembelajaran sederhana yang digunakan. Langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

a) Guru membariskan peserta didik menjadi 2 shaf b) Guru memimpin doa peserta didik

(10)

d) Guru memberikan pemanasan statis dan permainan yang mengacu pada kegiatan inti.

e) Guru membagi peserta didik menjadi 3 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 4 anak dan menjelaskan alur permainan yang akan dilakukan.

2) Kegiatan Inti

Peserta didik yang hanya berjumlah 12 anak, maka 7 permainan ini dibagi menjadi 2 sesi agar jumlah anak dapat dimaksimalkan dalam pembelajaran. Sesi 1 terdiri dari permainan lempar shuttlecock, lempar roket botol dan lempar boneka. Sedangkan sesi 2 terdiri dari permainan lempar bola, lempar bola tenis, tendang bola dan cari nilai.

Sesi 1

a) Mempraktikkan permainan lempar shuttlecock

Dalam pos permainan lempar shuttlecock peserta didik memegang alat bantu shuttlecock lempar yang telah disediakan. Kemudian peserta didik mempraktikkan gerakan melempar seperti yang telah dijelaskan dan dipraktikkan oleh guru, yaitu melempar shuttlecock ke depan degan sasaran kotak nilai yang terbuat dari kertas asturo yang diberi garis tulisan nilai selama 3 menit secara bergantian. Setelah 3 menit peserta didik bergeser ke pos lempar roket botol.

b) Mempraktikkan permainan lempar roket botol

Dalam pos permainan lempar roket botol peserta didik memegang alat bantu roket botol yang tersedia. Kemudian peserta didik bermain dengan melakukan lemparan roket botol ke arah sasaran botol minuman plastik berjumlah 10 yang ditata seperti sasaran bowling selama 3 menit secara bergantian. Setelah 3 menit peserta didik bergeser ke pos berikutnya yaitu lempar boneka c) Mempraktikkan permainan lempar boneka

(11)

didik tepuk 3x selama boneka berada diudara lalu berusaha menangkap boneka tersebut sebelum jatuh. Dilakukan selama 3 menit secara bergantian.

Sesi 2

Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 3 anak dan menjelaskan alur permainan yang akan dilakukan.

a) Mempraktikkan permainan lempar bola

Dalam permainan lempar bola, peserta didik memegang bola dan melemparkannya ke atas kemudian siswa tepuk 3x selama boneka berada diudara lalu berusaha menangkap boneka tersebut sebelum jatuh. Dilakukan selama 3 menit secara bergantian. Setelah 3 menit peserta didik bergeser ke pos berikutnya yaitu lempar bola tenis.

b) Mempraktikkan permainan lempar bola tenis

Dalam permainan lempar bola tenis, peserta didik melempar bola tenis yang dipantulkan ke sasaran kertas asturo yang diletakkan di lantai dengan jarak 6 meter , kemudian peserta didik yang lain menagkap pantulan bola tenis secara bergantian. Peserta didik melakukan selama 3 menit. Setelah selesai 3 menit peserta didik bergeser ke pos berikutnya yaitu yaitu tendang bola.

c) Mempraktikkan permainan Tendang bola

Dalam permainan tendang bola, peserta didik menendang bola menuju sasaran gawang berukuran 1x80 cm dengan jarak 5 meter selama 3 menit secara bergantian. Setelah selesai 3 menit peserta didik bergeser ke pos terakhir yaitu cari nilai.

d) Mempraktikkan permainan cari nilai

(12)

menendang selama 3 menit secara bergantian. Setelah selesai peserta didik bergeser ke pos 1 yaitu lempar bola.

4) Penutup

a) Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk mengumpulkan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran. b) Guru memberikan pendinginan dan evaluasi terhadap proses

pembelajaran yang dilaksanakan.

c) Siswa dibariskan lalu berdoa untuk menutup kegiatan pembelajaran.

c. Observasi Tindakan

Ketika pembelajaran berlangsung guru dan peneliti mulai mengobservasi seluruh kegiatan siswa. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan lembar penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditunjukkan dalam proses pembelajaran.

1) Proses Tindakan

Pertemuan kedua untuk pembelajaran gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang menggunakan alat bantu pembelajaran terlihat lebih baik dan lebih tertata rapi. Peserta didik sangat antusias dalam melakukan permainan di setiap pos. Namun dalam melakukan permainan tersebut peserta didik yang melakukan kesalahan dan kesulitan semakin berkurang karena sebagian dari mereka sudah mulai menemukan gerakan yang tepat sehingga kesalahan yang dilakukan semakin berkurang. Namun masih ada peserta didik yang belum menemukan atau melakukan gerakan yang sesuai.

2) Pengaruh Tindakan

(13)

obyek ke sasaran target. Dapat dilihat dari beberapa peserta didik yang berani mengajukan pertanyaan di awal maupun di akhir pembelajaran. 3) Kendala Dalam Tindakan

Kendala yang ditemukan dalam tindakan kedua ini adalah terkadang peserta didik dalam melakukan gerakan dalam permainan terlihat kurang greget dan kurang mendalami gerakan di dalam permainan yang dilakukannya serta di beberapa pos permainan terlihat diterangi oleh panasnya sinar matahari sehingga terlihat kelelahan dalam melakukan permainan.

4) Identifikasi Penyebab Kendala

Kendala yang terjadi peserta didik konsentrasinya cepat menurun karena cuaca panas pada saat proses pembelajaran dalam melakukan permainan di pos demi pos.

d. Refleksi Tindakan

Berdasarkan hasil pengamatan pada tindakan kedua, dilakukan analisis dan refleksi sebagi berikut :

1) Pada siklus 1 pertemuan 2 ini peserta didik terlihat lebih menguasai gerakan yang diajarkan namun sebagian besar juga belum menunjukkan gerakan yang sesuai dengan gerakan yang diajarkan, di dalam pembelajaran pertemuan 2 ini peserta didik yang tuntas meningkat menjadi 7 peserta didik atau 58,33%, jumlah peserta didik yang lulus meningkat dibandingkan pertemuan 1 yang hanya 5 peserta didik atau 41,66% yang lulus. Peningkatan ini adalah hasil dari rekap nilai dari ranah afektif, kognitif dan psikomotor. Berikut adalah deskripsi hasil pengamatan belajar gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang pada siklus 1 pertemuan 2.

(14)

Rentang

Nilai

Kriteria Keterangan Jumlah

Anak

Persentase

Xi x 100% n

>87 Baik Sekali Tuntas 0 0%

81 – 86 Baik Tuntas 3 25%

75 – 80 Cukup Tuntas 4 33,33%

69 – 74 Kurang Belum Tuntas 4 33,33%

<68 Kurang Sekali Belum Tuntas 1 8,33%

Jumlah 12 100%

2) Pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang tertulis dalam RPP

3) Guru selalu memantau dan menegur peserta didik yang tidak memperhatikan instruksi dari guru agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.

4) Prosentase ketuntasan untuk siklus 1 pertemuan 2 ini mencapai 58,33%. Jadi prosentase ini juga menunjukkan hasil capaian untuk siklus 1. Angka ini belum mendekati 80 % sehingga harus dilanjutkan ke siklus ke 2.

3. Siklus 2 Pertemuan 1

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan yang akan dilakukan dalam siklus 2 pertemuan 1 adalah sebagai berikut :

1) Guru dan peneliti berdiskusi untuk membuat RPP dengan mengacu perbaikan dari tindakan yang telah dilakukan dalam siklus 1.

2) Menyiapkan alat-alat yang dapat melengkapi dan meningkatkan pembelajaran.

(15)

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 6 Mei 2017 pukul 07.00 – 08.45 WIB di halaman SD Negeri 3 Jumantoro Kab.Karanganyar. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun sebelumnya dalam RPP.

Pelaksanaan tindakan siklus 2 pertemuan 1 adalah dengan permainan menggunakan alat bantu pembelajaran sederhana yang mengarah ke gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang. Bentuk permainan dalam siklus 2 pertemuan 1 ini terdiri dari 7 permainan dari alat bantu pembelajaran sederhana yang digunakan namun dari refleksi yang dilakukan dari siklus 1 maka terdapat sedikit strategi untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan peserta didik yaitu dengan penambahan jarak, merubah cara bermain di beberapa pos permainan, dan pemberian hukuman bagi peserta didik yang kalah agar hasil belajar lebih meningkat serta lebih memotivasi peserta didik dalam permainan. Langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

a) Guru memulai dengan berdoa dan presensi peserta didik

b) Guru memberikan penjelasan, apersepsi, motivasi dan menjelaskan tujuan serta indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran serta hukuman yang harus dilaksanakan peserta didik bila kalah dalam permainan.

c) Guru memberikan pemanasan statis dan permainan yang beorientasi pada kegiatan inti.

d) Guru membagi peserta didik menjadi 3 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 4 anak dan menjelaskan alur permainan yang akan dilakukan.

2) Kegiatan Inti

(16)

pembelajaran. Masih Sama dengan siklus 1 sesi pertama terdiri dari permainan lempar shuttlecock, lempar roket botol dan lempar boneka. Sedangkan sesi kedua terdiri dari permainan lempar bola, lempar bola tenis, tendang bola dan cari nilai.

Sesi 1

a) Mempraktikkan permainan lempar shuttlecock

Dalam pos permainan lempar shuttlecock peserta didik memegang alat bantu shuttlecock lempar yang telah disediakan. Kemudian peserta didik mempraktikkan gerakan melempar seperti yang telah dijelaskan dan dipraktikkan oleh guru, yaitu melempar shuttlecock ke depan degan sasaran kotak nilai yang terbuat dari kertas asturo yang diberi garis tulisan nilai selama 3 menit secara bergantian. Peserta didik yang tidak dapat melakukan lemparan mengenai sasaran sebagai hukuman lompat 5 kali. Setelah 3 menit siswa bergeser ke pos lempar roket botol.

b) Mempraktikkan permainan lempar roket botol

Dalam pos permainan lempar roket botol peserta didik memegang alat bantu roket botol yang tersedia. Kemudian peserta didik bermain dengan melakukan lemparan roket botol ke arah sasaran botol minuman plastik berjumlah 10 yang ditata seperti sasaran bowling dengan jarak lemparan 6m. Peserta didik yang tidak dapat menjatuhkan sasaran dihukum lompat 5 kali. Setelah 3 menit melakukan secara bergantian peserta didik bergeser ke pos berikutnya yaitu lempar boneka

c) Mempraktikkan permainan lempar boneka

(17)

Sesi 2

Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 3 anak dan menjelaskan alur permainan yang akan dilakukan.

a) Mempraktikkan permainan lempar bola

Dalam permainan lempar bola, salah satu peserta didik memegang bola dan melakukan lempar tangkap dengan teman yang berada didepannya. Peserta didik yang menjatuhkan boneka dihukum lompat 5 kali. Dilakukan selama 3 menit. Setelah 3 menit peserta didik bergeser ke pos berikutnya yaitu lempar bola tenis. b) Mempraktikkan permainan lempar bola tenis

Dalam permainan lempar bola tenis, peserta didik melempar bola tenis yang dipantulkan ke sasaran kertas asturo yang diletakkan di lantai dengan jarak 6 meter , kemudian peserta didik yang lain berada di belakang kertas asturo untuk menagkap pantulan bola tenis secara bergantian. Peserta didik yang tidak dapat melempar mengenai sasaran dihukum lompat 5 kali. Peserta didik melakukan selama 3 menit, setelah selesai 3 menit peserta didik bergeser ke pos berikutnya yaitu yaitu tendang bola.

c) Mempraktikkan permainan Tendang bola

Dalam permainan tendang bola, peserta didik menendang bola menuju sasaran gawang berukuran 1x80 cm yang berjarak 5 meter. Peserta didik yang tidak dapat memasukkan bola ke gawang dihukum lompat 5 kali. Peserta didik melakukan selama 3 menit secara bergantian. Setelah selesai 3 menit peserta didik bergeser ke pos terakhir yaitu cari nilai.

d) Mempraktikkan permainan cari nilai

(18)

tidak memperoleh nilai dihukum lompat 5 kali. Peserta didik menendang selama 3 menit secara bergantian. Setelah selesai peserta didik bergeser ke pos 1 yaitu lempar bola.

3) Penutup

a) Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk mengumpulkan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran.

b) Guru memberikan pendinginan secara berpasangan dan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan.

c) Peserta didik dibariskan lalu berdoa untuk menutup kegiatan pembelajaran.

c. Observasi Tindakan

Ketika pembelajaran berlangsung guru dan peneliti mulai mengobservasi seluruh kegiatan peserta didik. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan lembar penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditunjukkan dalam proses pembelajaran.

1) Proses Tindakan

Pada siklus 2 pertemuan 1 ini pembelajaran berlangsung baik dan lancar. Sikap peserta didik menunjukkan antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Setelah guru menjelaskan adanya hukuman lompat bagi yang gagal, Peserta didik lebih hati-hati dan fokus dalam melakukan permainan.

2) Pengaruh Tindakan

Pembelajaran dalam siklus 2 pertemuan 1 ini memperlihatkan keterampilan peserta didik yang semakin meningkat dari segi geraknya, sebagian besar peserta didik sudah hampir mendekati bisa melakukan gerakan yang sesuai dengan gerakan yang diajarkan.

3) Kendala dan Implementasi Tindakan

(19)

tidak menyasar target, namun secara umum peserta didik menunjukan perkembangan yang baik dari siklus 1.

4) Identifikasi Penyebab Terkendalanya Tindakan

Beberapa peserta didik terlalu antusias sehingga terburu-buru melakukan sehingga lemparan dan tendangannya tidak mengarah target sasaran, namun dilihan dari proses lemparan dan tendangan sebagian besar peserta didik sudah baik.

d. Refleksi Tindakan

Berdasarkan hasil pengamatan pada tindakan pertama dalam siklus kedua, dilakukan analisis dan refleksi sebagi berikut :

(20)

Tabel 4.4 Deskripsi Data Hasil Belajar Gerak Dasar Manipulatif Siklus 2 pertemuan 1 Pada Siswa Kelas III SD Negeri 3 Jumantoro Kab.Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017

Rentang Nilai

Kriteria Keterangan Jumlah Anak

Persentase

Xi x 100% n

>87 Baik Sekali Tuntas 0 0%

81 – 86 Baik Tuntas 3 25%

75 – 80 Cukup Tuntas 6 50%

69 – 74 Kurang Belum Tuntas 3 25%

<68 Kurang Sekali Belum Tuntas 0 0%

Jumlah 12 100%

2) Pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang tertulis dalam RPP

3) Guru selalu memantau dan menegur peserta didik untuk tidak terburu-buru melakukan lemparan dan tendangan agar dapat lebih fokus dan obyek lebih mengarah ke target.

(21)

4. Siklus 2 Pertemuan 2

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan yang akan dilakukan pada siklus 2 pertemuan 2 ini adalah sebagai berikut :

1) Guru dan peneliti berdiskusi untuk membuat RPP dengan mengacu pada tindakan yang diberikan pada pertemuan sebelumnya yaitu 7 permainan yang disusun dari macam-macam alat bantu atau sama dengan siklus 2 pertemuan 1.

2) Menyiapkan dan melengkapi kekurangan pembelajaran yang kurang dalam proses pembelajaran sebelumnya

3) Menyusun lembar observasi

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 pertemuan 2 ini pada hari sabtu 13 Mei 2017 pukul 07.00 – 08.45 WIB di halaman SD Negeri 3 Jumantoro Kab.Karanganyar. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun sebelumnya dalam RPP. Pelaksanaan tindakan siklus 2 pertemuan 2 adalah dengan permainan menggunakan alat bantu pembelajaran sederhana yang mengarah ke gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang. Bentuk permainan dalam siklus 2 pertemuan 2 ini terdiri dari 7 permainan dan alat bantu pembelajaran yang digunakan sama seperti pertemuan sebelumnya, yaitu terdapat sedikit strategi untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan peserta didik dengan penambahan jarak lemparan dan tendangan, mengubah cara bermain dalam permain di beberapa pos permainan dan pemberian hukuman bagi peserta didik yang lemparan dan tendangannya tidak mengenai sasaran agar gerak yang dilakukan peserta didik lebih banyak serta lebih memotivasi peserta didik. Langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

(22)

b) Guru memberikan penjelasan, apersepsi, motivasi dan menjelaskan tujuan serta indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran serta hukuman yang harus dilaksanakan peserta didik bila kalah dalam permainan.

c) Guru memberikan pemanasan statis dan permainan yang beorientasi pada kegiatan inti.

d) Guru membagi peserta didik menjadi 3 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 4 anak dan menjelaskan alur permainan yang akan dilakukan.

2) Kegiatan Inti

Peserta didik yang hanya berjumlah 12 anak, maka 7 permainan ini dibagi menjadi 2 sesi agar jumlah anak dapat dimaksimalkan dalam pembelajaran. Masih Sama dengan siklus 1 sesi pertama terdiri dari permainan lempar shuttlecock, lempar roket botol dan lempar boneka. Sedangkan sesi kedua terdiri dari permainan lempar bola, lempar bola tenis, tendang bola dan cari nilai.

Sesi 1

a) Mempraktikkan permainan lempar shuttlecock

Dalam pos permainan lempar shuttlecock peserta didik memegang alat bantu shuttlecock lempar yang telah disediakan. Kemudian peserta didik mempraktikkan gerakan melempar seperti yang telah dijelaskan dan dipraktikkan oleh guru, yaitu melempar shuttlecock ke depan degan sasaran kotak nilai yang terbuat dari kertas asturo yang diberi garis tulisan nilai selama 3 menit secara bergantian. Peserta didik yang tidak dapat melakukan lemparan mengenai sasaran sebagai hukuman lompat 5 kali. Setelah 3 menit siswa bergeser ke pos lempar roket botol.

b) Mempraktikkan permainan lempar roket botol

(23)

sasaran botol minuman plastik berjumlah 10 yang ditata seperti sasaran bowling dengan jarak lemparan 6m. Peserta didik yang tidak dapat menjatuhkan sasaran dihukum lompat 5 kali. Setelah 3 menit melakukan secara bergantian peserta didik bergeser ke pos berikutnya yaitu lempar boneka

c) Mempraktikkan permainan lempar boneka

Dalam pos permainan lempar boneka, salah satu peserta didik memegang boneka dan melakukan lempar tangkap dengan temannya yang berada didepannya dengan jarak 4 meter. Peserta didik yang menjatuhkan boneka dihukum lompat 5 kali. Dilakukan selama 3.

Sesi 2

Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 3 anak dan menjelaskan alur permainan yang akan dilakukan.

a) Mempraktikkan permainan lempar bola

Dalam permainan lempar bola, salah satu peserta didik memegang bola dan melakukan lempar tangkap dengan teman yang berada didepannya. Peserta didik yang menjatuhkan boneka dihukum lompat 5 kali. Dilakukan selama 3 menit. Setelah 3 menit peserta didik bergeser ke pos berikutnya yaitu lempar bola tenis. b) Mempraktikkan permainan lempar bola tenis

(24)

c) Mempraktikkan permainan Tendang bola

Dalam permainan tendang bola, peserta didik menendang bola menuju sasaran gawang berukuran 1x80 cm yang berjarak 5 meter. Peserta didik yang tidak dapat memasukkan bola ke gawang dihukum lompat 5 kali. Peserta didik melakukan selama 3 menit secara bergantian. Setelah selesai 3 menit peserta didik bergeser ke pos terakhir yaitu cari nilai.

d) Mempraktikkan permainan cari nilai

Dalam permainan cari nilai, peserta didik menendang bola dengan jarak 6 meter namun sasaran yang digunakan adalah gawang yang lebih besar dengan ukuran 1x2 m dan disekat menggunakan rafia dan setiap sekat diberi nilai, peserta didik yang tidak memperoleh nilai dihukum lompat 5 kali. Peserta didik menendang selama 3 menit secara bergantian. Setelah selesai peserta didik bergeser ke pos 1 yaitu lempar bola.

3) Penutup

a) Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk mengumpulkan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran. b) Guru memberikan pendinginan dan evaluasi terhadap proses

pembelajaran yang dilaksanakan.

c) Peserta didik dibariskan lalu berdoa untuk menutup kegiatan pembelajaran.

c. Observasi Tindakan

Ketika pembelajaran berlangsung guru dan peneliti mulai mengobservasi seluruh kegiatan peserta didik. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan lembar penilaian terhadap kemampuan peserta didik yang ditunjukkan dalam proses pembelajaran.

1) Proses Tindakan

(25)

Karena semakin terbiasa melakukan gerakan yang diajarkan secara berulang-ulang maka peserta didik yang sebelumnya belum bisa menjadi bisa serta yang bisa menjadi lebih sempurna lagi gerakannya hanya sebagian kecil saja peserta didik yang dikatakan masih kurang baik gerakannya karena belum sesuai dengan yang diajarkan.

2) Pengaruh Tindakan

Pembelajaran siklus 2 pertemuan 2 ini memperlihatkan betapa semakin meningkatnya kemampuan siswa dalam melakukan gerakan melempar, menangkap dan menendang. Guru semakin sedikit memberikan instruksi atau membenarkan gerakan yang salah.

3) Kendala dan Implementasi Tindakan

Kendala yang dialami dalam siklus 2 pertemuan 2 ini peserta didik terlihat kelelahan setelah selesainya pembelajaran.

4) Identifikasi Penyebab Kendala

peserta didik mengalami kelelahan setelah selesainya pembelajaran karena pada saat itu pembelajaran berlangsung dengan cuaca panas, selain itu juga karena sangat bersemangatnya peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Setelah pembelajaran walaupun kelelahan namun peserta didik menunjukkan keceriaannya lagi setelah berfoto bersama dan makan bersama. Setelah pertemuan terakhir dalam penelitian ini banyak peserta didik yang ingin berolahraga dengan macam-macam permainan seperti dalam materi pembelajaran penelitian yang telah berlangsung.

d. Refleksi Tindakan

Berdasarkan hasil pengamatan pada tindakan kedua dalam siklus kedua, dilakukan analisis dan refleksi sebagi berikut :

(26)

sesuai dengan gerakan yang diajarkan. Mereka sangat bersemangat dan termotivasi dalam melakukan gerakan-gerakan disetiap permainan. Ada satu peserta didik yang dikatakan masuk kategori sangat baik. Prosentase hasil belajar siswa pun kembali mengalami peningkatan dari sebelumnya, dari 9 peserta didik atau 75% sekarang menjadi 11 peserta didik yang tuntas atau 91,66%. Peningkatan ini adalah hasil dari rekap nilai dari ranah afektif, kognitif dan psikomotor. Berikut adalah deskripsi hasil pengamatan belajar gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang pada siklus 2 pertemuan 2.

Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Belajar Gerak Dasar Manipulatif Siklus 2 pertemuan 2 Pada Siswa Kelas III SD Negeri 3 Jumantoro Kab.Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017

Rentang

Nilai

Kriteria Keterangan Jumlah

Anak

Persentase

Xi x 100% n

>87 Baik Sekali Tuntas 1 8,33%

81 – 86 Baik Tuntas 3 25%

75 – 80 Cukup Tuntas 7 58,33%

69 – 74 Kurang Belum Tuntas 1 8,33%

<68 Kurang Sekali Belum Tuntas 0 0%

Jumlah 12 100%

2) Pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang tertulis dalam RPP

(27)

4) Prosentase ketuntasan untuk siklus 2 pertemuan 2 ini mencapai 91,66%. Angka ini sudah melewati 80% sehingga pembelajaran gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang menggunakan alat bantu pembelajaran sederhana ini dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang serta sangat efektif untuk pembelajaran selain itu juga peserta didik sangat tertarik dengan macam-macam permainan yang ada didalam materi pembelajaran penelitian.

C.Perbandingan Hasil Tindakan Tiap Siklus

Berdasarkan hasil pengamatan pada data awal, siklus 1 dan siklus 2 terdapat peningkatan kemampuan gerak dasar manipulatif melempar, menangkap dan menendang pada siswa kelas III SD Negeri 3 Jumantoro Kab.Karanganyar. Pada data awal peserta didik yang tuntas hanya 3 atau hanya 25% sedangkan pada siklus 1 pertemuan 1 meningkat menjadi 5 peserta didik atau 41,66% dan di siklus 1 pertemuan 2 kembali meningkat menjadi 7 peserta didik atau 58,33% sehingga sampai dengan siklus 1 masih jauh dari target kelulusan yaitu 80%. Dalam siklus 2 pertemuan 1 kembali meingkatan menjadi 9 peserta didik atau 75% tuntas. Sedangkan setelah diberikan tindakan kedua dalam siklus 2 kembali terjadi peningkatan yaitu 11 peserta didik atau 91,66% yang tuntas. Peningkatan ini adalah hasil dari rekap nilai dari ranah afektif, kognitif dan psikomotor. Berikut adalah tabel deskripsinya.

(28)

Rentang

Nilai

Kriteria Data

Awal

Prosentase

Siklus 1 Siklus 2

I II I II

> 87 Baik Sekali 0% 0% 0% 0% 8,33%

81 – 86 Baik 0% 0% 25% 25% 25%

75 – 80 Cukup 25% 41,66% 33,33% 50% 58,33%

69 – 74 Kurang 33,33% 25% 33,33% 25% 8,33%

< 68 Kurang Sekali 41,66% 33,33% 8,33% 0% 0%

Jumlah 100% 100% 100% 100% 100%

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada data awal, siklus1 dan siklus 2 dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar kemampuan gerak dasar manipulatif menggunakan alat bantu pembelajaran sederhana pada siswa kelas III Negeri 3 Jumantoro Kab.Karanganayar tahun pelajaran 2016/2017.

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini berlangsung sangat menarik dan menyenangkan, sehingga dapat merangsang dan memotivasi peserta didik untuk belajar dan memperbanyak latihan gerak. Berikut ini disajikan pembahasan dari masing-masing data jumlah peserta didik yang tuntas dan prosentasenya dari setiap pertemuan dalam penelitian ini.

(29)

Pada siklus kedua sebagian besar peserta didik telah mampu menunjukkan kemampuan gerak yang baik bahkan ada yang bisa dikatakan memiliki kemampuan yang sangat baik, hanya sedikit yang belum bisa menunjukkan kemajuan kemampuan geraknya sehingga nilai rata-rata belum dapat melewati batas KKM. Selain itu juga peran aktif peserta didik dalam pembelajaran meningkat seiring dengan diterapkannya media alat bantu pembelajaran sederhana yang dirancang dalam permainan, siswa semakin termotivasi dan lebih mudah mempelajari setiap gerakan yang diajarkan. Untuk lebih jelasnya perkembangan ketuntasan hasil belajar peserta didik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 disajikan dalam diagram sebagai berikut :

Gambar 4.1 Histogram Perkembangan Hasil Belajar Siswa

Hal yang sama juga terlihat pada jumlah ketuntasan hasil belajar peserta didik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Untuk melihat jumlah peningkatan hasil belajar peserta didik dapat melihat tabel berikut :

Tabel 4.7 Hasil Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan Gerak Dasar Manipulatif Pada Siswa Kelas III SD Negeri 3 Jumantoro Kab.Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2

Perkembangan Hasil Belajar Siswa

(30)

Keterangan Prosentase

Data Awal Siklus 1 Siklus 2

Tuntas 3 7 11

Prosentase Kelulusan 25 % 58,33 % 91,66 %

Belum Tuntas 9 5 1

Prosentase Ketidak Lulusan 75 % 41,66 % 8,33 %

Pada kondisi awal diperoleh hasil ketuntasan hasil belajar yang sangat kurang, hanya 3 peserta didik saja yang tuntas sedangkan 9 lainnya belum tuntas. Pada siklus pertama terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar menjadi 7 peserta didik sedangkan 5 lainnya belum. Dan pada akhir tindakan siklus kedua meningkat kembali menjadi 11 peserta didik yang tuntas sedangkan 1 yang belum tuntas.

(31)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas III SD Negeri 3 Jumantoro Kab.Karanganyar tahun pelajaran 2016/2017 ini dilakukan dalam dua siklus dan berjalan dengan lancar. Dalam setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi tindakan, (4) refleksi. Pada kondisi awal peserta didik yang tuntas sebanyak 3 peserta didik atau 25 %. Pada siklus 1 peserta didik yang tuntas sebanyak 7 peserta didik atau 58,33 % dan pada siklus 2 peserta didik yang tuntas menjadi 11 peserta didik atau 91,66 %. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dipaparkan dalam BAB IV diperoleh simpulan sebagai berikut :

Bahwa dengan menggunakan alat bantu pembelajaran sederhana dapat meningkatkan hasil belajar kemampuan gerak dasar manipulatif pada siswa kelas III SD Negeri 3 Jumantoro Kab.Karanganyar tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini dibuktikan dengan analisis data yang telah dilakukan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada tiap siklus dan di setiap pertemuan di tiap siklus.

B.Implikasi

Keberhasilan dalam pemelitian tindakan kelas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari guru, peserta didik, maupun dari alat bantu pembelajaran sederhana yang diguanakan untuk meningkatkan hasil belajar. Faktor dari pihak guru yang pandai dalam menyampaikan materi dan mengelola kelas dengan baik, dan pandai memilih metode pembelajaran yang tepat bagi peserta didik, serta sarana-prasarana yang mendukung untuk belajar peserta didik maka materi yang diajarkan pun dapat diserap dengan baik oleh peserta didik. Selain itu peserta didik juga lebih bersemangat dan lebih banyak bergerak dalam mengikuti proses pembelajaran.

(32)

pembelajaran sederhana yang mengarah ke kemampuan gerak dasar manipulatif dalam hal ini melempar, menangkap dan menendang dapat meningkatkan kemampuan, hasil belajar dan kualitas pembelajaran baik dalam segi proses maupun hasil. Kedua faktor yang dipaparkan saling berkaitan satu sama lain, sehingga diupayakan semaksimal mungkin faktor-faktor tersebut dimiliki oleh guru dan peserta didik dalam setiap pembelajaran di dalam kelas maupun diluar kelas.

Dengan menggunakan alat bantu pembelajaran sederhana dapat meningkatkan hasil belajar kemampuan gerak dasar manipulatif pada siswa kelas III SD Negeri 3 Jumantoro Kab.Karanganyar tahun pelajaran 2016/2017. Sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang ingin menggunakan penerapan media alat bantu pembelajaran dalam proses pembelajaran gerak dasar manipulatif yang di dalam silabus pembelajaran dibatasi pada gerak melempar, menangkap dan menendang.

Melalui penelitian ini juga dapat menghapus anggapan peserta didik bahwa olahraga hanya menggunakan bola saja sebagai media belajar dalam pelajaran PJOK dan sepak bola saja olahraga yang menyenangkan dalam pelajaran PJOK. Belajar kemampuan gerak dasar merupakan materi yang wajib diajarkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar, khususnya gerak dasar manipulatif menjadi pembelajaran yang asyik dan menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan penelitian tindakan kelas ini, maka dapat disarankan beberapa hal yaitu sebagai berikut :

(33)

2. Guru hendaknya mampu memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah untuk proses pembelajaran.

Gambar

Tabel 4.4 Deskripsi Data Hasil Belajar Gerak Dasar Manipulatif  Siklus 2
Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Belajar Gerak Dasar Manipulatif Siklus 2 pertemuan
Gambar 4.1 Histogram Perkembangan Hasil Belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Kepala sekolah SMPIT Ukhuwah Banjarmasin, guru-guru serta seluruh staff tata usaha dan juga para siswa yang telah berkenan memberikan bantuan dan meluangkan waktu

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proyek akhir ini yang berjudul “ Perancangan Buku Panduan Wisata Kota Semarang Guna Promosi Kota ”.. Penu lisan proyek

Penelitian penguasaan kosa kata bahasa Indonesia murid kelas VI SD menurut hemat kami baru dilakukan di daerah Jawa Barat oleh tim peneliti IKIP Bandung pada tahun 1976/1977.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakali diskresi yang dilakukan oleh anggota polri terhadap pelanggar dapat mengurangi Pelanggaran Lalu Lintas dan apasaja hambatan

Mata pelajaran gambar konstruksi beton adalah salah satu mata pelajaran yang dapat menggunakan media berbasis animasi untuk menunjang proses pembelajaran karena

Kadar Protein, Indeks Putih Telur, dan Nilai Haugh Unit Telur Itik Setelah Perendaman Ekstrak Daun Salam ( Syzygium polyanthum ) dengan Waktu Penyimpanan yang Berbeda pada..

Persiapan, 1) Koordinasi dengan Kepala Sekolah. Penulis/pengawas sekolah melakukan koordinasi dengan Kepala sekolah SMA Negeri 1 Wonoayu Kabupaten Sidoarjo bahwa