• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI ANALISIS TERHADAP FATWA PENGHARAMAN ROKOK DALAM TAREKAT AL-IDRISIYYAH INDONESIA - STAIN Kudus Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI ANALISIS TERHADAP FATWA PENGHARAMAN ROKOK DALAM TAREKAT AL-IDRISIYYAH INDONESIA - STAIN Kudus Repository"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

8

A. Deskripsi Pustaka

1. Tinjauan Umum Tentang Rokok

a. Sejarah Rokok

Menurut PP No. 81 tahun 1999 dalam pasal 1, rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sistetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tembakau.1

Sejarah dimulai saat kehadiran Colombus di Amerika membawa orang Eropa berkenalan dengan tembakau, menghisap rokok dan cerutu yang sebelumnya tidak pernah mereka kenal dalam kehidupan mereka. Ketiga fenomena baru mereka ketahui lewat orang indian penduduk asli Amerika yang jauh sebelum kedatangan Colombus telah merasakan betapa nikmatnya mengunyah tembakau, menghisap rokok dan cerutu.

Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1492, seusai Colombus dan rombongannya mendarat di pulau San Salvador atau pulau Watling. Setelah sekian lama berlayar mengarungi lautan Atlantik. Waktu mereka berlayar kembali ke arah barat daya mereka menjumpai sebuah perahu lesung orang Indian berisi muatan diantaranya daun-daun kering yang dibelakang hari dikenal sebagai tembakau.

Pemakaian tembakau sendiri untuk pertama kalinya dilihat oleh dua orang utusan yang dikirim Colombus ke pantai Cuba, atau menurut sejumlah sumber sejarah yang lain telah dikirim Colombus ke Hispanilo (Santo Domingo). Mereka bertemu dengan banyak orang lelaki membawa kayu bakar dan bungkusan-bungkusan berisi daun pengobat yang dikeringkan dan digulung dalam selembar daun kering.

1

(2)

Orang-orang lelaki ini menghisap gulungan daun tersebut sambil menerangkan perbuatan mereka ini bisa menimbulkan kenikmatan pada anggota tubuh mereka, bisa membuat mereka mabuk dan mengantuk, namun juga bisa mengurangi kelelahan. Gulungan daun yang sungguh bermanfaat ini mereka sebut ”tobacco”.2

Di samping kisah tersebut masih dijumpai sebuah kisah lain, yang menuturkan bagaimana para awak kapal Colombus telah menemukan rokok. Peristiwanya terjadi setelah mereka mendarat di pulau guana hani (San Salvador), dimana mereka melihat orang-orang Indian menggulung sejenis rempah-rempah yang telah dikeringkan dalam sepotong kecil daun jagung. Hingga menghasilkan sebuah gulungan kecil berbentuk silinder. Salah satu ujung gulungan ini disulut dengan api, sedangkan asapnya diisap dari ujung yang lain. Menurut Van der Reijden, peristiwa ini ada kemungkinan orang-orang Indian tersebut telah membuat rokok dalam bentuknya yang sangat primitif. Sekalipun tidak diberikan keterangan yang disebut rempah-rempah yang telah dikeringkan itu sebenarnya tembakau.

Pada abad ke-16, sejumlah pelaut Spanyol dan Portugis bersama-sama menanam tembakau di Hindia Barat dan Brasil. Prancis mulai mengenal tembakau lewat Andre Thevet dan Jean Nicot pada tahun 1560. Tepatnya tahun 1573, akhirnya Nicot menerbitkan buku yang pada halaman 478 dijumpai istilah Nicotiane untuk menyebut jenis tanaman obat (tembakau), dari sinilah istilah Nicotiane kemudian dipakai untuk menyebut tanaman tembakau obat itu. Sedangkan tembakau mulai diperkenalkan di Inggris oleh Sir John Hawkins, pahlawan bahari imperium Inggris, sepulangnya dalam lawatan kedua ke Amerika serikat, pada 20 September 1565, selanjutnya pada tahun 1573 kaum bangsawan Inggris sudah mulai mengenal konsumsi tembakau.

2

(3)

Abad 17 Masehi (100 tahun sebelum masehi), para pedagang Spanyol masuk ke Turki, dan pada saat itu, merokok mulai masuk negara-negara Islam.3 Jadi usia rokok belumlah terlalu lama, sekitar 3 abad lebih. Apabila dilihat dari bahasa Portugis istilah nama tabaco atau tumbaco menjadi tembakau atau tembako/bako dalam bahasa Jawa, maka dapat di yakini tembakau untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Portugis sekitar tahun 1600.

Masyarakat di kepulauan Nusantara ini diperkirakan mulai mengenal tembakau dan kebiasaan merokok pada permulaan abad XVII setelah diperkenalkan oleh para penjelajah Portugis. Namun, sejak berabad-abad sebelumnya ada kebiasaan khas masyarakat yang disebut makan sirih (suku Melayu) atau nginang (suku Jawa). Kebiasaan kuno itu diperkirakan sudah umum dilakukan pribumi di Jawa jauh sebelum Candi Borobudur sekitar abad VIII.4 Makan sirih dilakukan dengan mengunyah suatu formula yang terdiri atas sirih, pinang, dan kapur gamping (jawa: enjet) jika dikunyah. Campuran unsur-unsur itu menimbulkan warna merah tua di mulut dan bibir. Selanjutnya, sebagai hasil pergaulan dengan para penjelajah dan perantau dari Eropa, khususnya orang-orang Portugis yang datang membawa tembakau ke wilayah kepulauan ini, para leluhur kita berkreasi dengan menambah unsur tembakau dalam kebiasaan makan sirih. Kebiasaan ini dilakukan oleh orang-orang dewasa, laki-laki dan perempuan. Tembakau khusus untuk makan sirih itu disebut tembakau sugi. Di Jawa disebut mbako susur.

Kebiasaaan makan sirih kemudian dirasakan cukup merepotkan bagi banyak orang, terutama kaum laki-laki yang banyak melakukan perjalanan jauh. Melihat cara para pendatang menikmati tembakau dengan merokok, banyak kaum laki-laki pribumi yang sebelumnya terbiasa makan sirih beralih menjadi perokok atau melakukan

3

Sugeng D. Triswanto, Stop Smoking, Progresif Books, Yogyakarta, 2007, hlm. 17. 4

(4)

duanya, merokok dan makan sirih. Sehingga pada abad XX kebiasaan makan sirih sudah hampir sulit ditemukan di kalangan kaum laki-laki. Perkembangan selanjutnya yang terjadi adalah demi alasan praktis mudah dibawa dan dikonsumsi di mana saja, batangan rokok kemudian dibungkus atau dikemas dalam bentuk kotak berbahan karton tipis yang mudah dikantongi, seperti yang kita lihat sekarang.5

Perkataan rokok itu sendiri baru populer pada akhir abad XIX sejalan dengan kemunculan banyak industri rokok kretek di Kudus dan peredaran yang luas rokok jenis baru ini diberbagai daerah. Diperkirakan, istilah rokok diadopsi masyarakat Indonesia dari orang belanda yang menyebut mengisap pipa atau cerutu dengan istilah “ro’ken”. Misalnya, een pijp ro’ken yang artinya mengisap sebuah pipa. Sedangkan orang jawa menggunakan perkataan eses dan ses untuk menyebut merokok.6

b. Jenis Rokok

Di Indonesia pada umumnya, rokok dibedakan berdasarkan :7 1) Rokok Berdasarkan Pembungkus

a) Rokok klobot, yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa kulit tongkol jagung.

b) Rokok kawung, yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.

c) Sigaret, yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas. d) Cerutu, yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun

tembakau.

2) Rokok Berdasarkan Bahan Baku atau Isi

a) Rokok putih, yaitu rokok yang bahan baku atau isinya hanya berupa daun tembakau.

5Ibid.

, hlm. 69. 6Ibid.

, hlm. 72. 7

(5)

b) Rokok kretek, yaitu rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh.

c) Rokok klembak, yaitu rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh dan kemenyan.

3) Rokok berdasarkan proses pembuatannya

a) Sigaret Kretek Tangan (SKT), yaitu rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan mengunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.

b) Sigaret Kretek Mesin (SKM), yaitu rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin.

Jenis rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) dibedakan menjadi 2, yaitu :

(1) Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF) yang proses pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh : gudang garam filter internasional dan djarum super. (2) Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM) yang proses

pembuatannya sedemikian rupa sehingga kandungan tar dan nikotinnya rendah. Contoh : A Mild, Class Mild, LA Lightm dan U Mild.

4) Rokok Berdasarkan Penggunaan Filter

a) Rokok Filter (RF), yaitu rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.

b) Rokok Non Filter (RNF), yaitu rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.

Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian diisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa,8 tetapi merokok bukanlah satu-satunya cara memamfaatkan tembakau untuk

8

(6)

“kesenangan” manusia, karena ada berbagai bentuk dan olahan daun tembakau yang digunakan,9 diantaranya :

1) Tembakau Kunyah

Mengisap-isap daun tembakau yang telah dirajang dan kering (diemut), di Indonesia disebut tembakau sugi (susur atau suntil).

2) Tembakau Minuman

Tembakau dibuat menjadi cairan, yang dikonsumsi sebagai minuman seperti daun tembakau yang segar dibuat menjadi jus, tetapi bisa juga hanya dihirup-hirup baunya melalui hidung.

3) Tembakau Jilatan

Untuk membuat bahan jilatan, biasanya tepung ubi dicampur dengan jus tembakau dan ditambah bahan lainnya, setelah itu diambil sedikit dan digoreskan di gigi, gusi atau lidah. 4) Tembakau Sebagai Supositoria

Tembakau dimasukkan melalui anus, semula untuk mengobati kecacingan dan sembelit, tetapi lama-kelamaan menjadi kebiasaan.

5) Tembakau Hirup

Daun tembakau kering digiling menjadi tepung dan diayak sehingga diperoleh hasil yang paling halus, lalu di hirup.

6) Menghirup asap rokok tembakau, dengan cara asap rokok tembakau yang dibakar di dapur lalu dihisap lalu dihembuskan kemuka atau kepala para penggemarnya.

7) Tembakau digunakan melalui kulit atau jaringan tubuh lain, antara lain dengan cara meletakkan tembakau pada kulit dengan plester atau meneteskan cairan atau asap rokok daun tembakau ke mata untuk menikmati rasa tembakau.

9Ibid.

(7)

c. Tipe-tipe Perokok10

Ada beberapa tipe perokok yang kita golongkan menjadi 3 bagian berdasarkan kemampuannya menghisap rokok dalam sehari : 1) Golongan perokok berat, yaitu apabila mereka mampu merokok

dari 21-31 batang per hari atau lebih, dan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6-30 menit.

2) Perokok sedang, biasanya mampu menghabiskan 11-21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi.

3) Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi.

Menurut Silvan Tomkins, ada 4 tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory ,ke empat tipe tersebut adalah :

1) Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan kebiasaan merokok ini, sepertinya seseorang akan merasakan penambahan rasa yang positif. Green (dalam Psychological Factor in Smoking, 1978) menambahkan ada 3 sub tipe ini :

a) Pleasure Relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi dan makan.

b) Stimulation to Pick Them Up, perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.

c) Pleasure of Handling the Cigarette, kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik pada perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan waktu untuk mengisi pipa dengan tembakau. Sedangkan untuk menghisapnya hanya dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang berlama-lama untuk memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama sebelum ia menyalakan api.

10

(8)

2) Perilaku kebiasaan merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila ia marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Para perokok ini menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.

3) Perilaku merokok yang adiktif. Oleh Green disebut sebagai Psychological Addiction. Para perokok yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokoknya ketika efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya.

4) Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Banyak orang yang menggunakan alasan ini, untuk membenarkan kebiasaannya merokok, yaitu karena kebiasaan. Jadi bukan karena mereka ingin mengendalikan perasaannya, tetapi karena memang sudah menjadi kebiasaan rutinnya. Dapat dikatakan bahwa sudah perilaku mereka bersifat otomatis, karena seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa didasari. Mereka menghidupkan api rokok setelah rokok yang dihisap terdahulu telah benar-benar habis.

Kalau kita melihat tempat kebiasaan para perokok, pola para perokok ini bisa mencerminkan perilaku mereka. Berdasarkan tempat-tempatnya seseorang yang suka menghisap rokok, bisa digolongkan menjadi 2, yaitu :

1) Merokok di tempat-tempat umum

(9)

Kelompok yang heterogen (kebiasaan merokok ditengah orang lain yang tidak merokok seperti anak kecil, orang jompo, orang sakit, kaum wanita, dan siapa saja yang tidak mempunyai kebiasaan merokok). Mereka yang suka merokok ditempat tersebut, bisa tergolong sebagai orang yang tidak berperasaan, kurang etis dan tidak mempunyai tata krama. Bertindak kurang terpuji dan kurang sopan, serta yang paling membahayakan secara tersamar mereka telah tega menyebar racun kepada orang yang tidak bersalah.

2) Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi

Mereka memilih tempat-tempat khusus untuk menyalurkan kebiasaan merokok, seperti di kantor atau di kamar tidur pribadi. Kelompok ini bisa digolongkan sebagai individu yang kurang menjaga kebersihan diri, penuh dengan rasa gelisah yang mencekam. Bisa juga mereka memilh toilet sebagai tempat merokoknya. Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka berfantasi.

d. Dampak Rokok dalam Tinjauan Aspek Kehidupan

Satu-satunya negara di dunia yang menghasilkan rokok dengan bahan baku tembakau dan cengkeh hanyalah di Indonesia, dengan sebutan rokok kretek.11 Kekhususan tembakau yang tumbuh dan berkembang di Indonesia serta produk yang berasal dari tembakau berupa rokok kretek merupakan suatu kebanggan bagi bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain di dunia. Meski demikian, ternyata produk yang berasal dari tembakau seperti rokok bukan hanya dapat dimanfaatkan/dinikmati tetapi dapat juga membawa berbagai macam madharat.

1) Unsur-unsur Rokok dan Zat yang Dikandunganya

Lebih dari 3040 jenis bahan kimia dijumpai di dalam daun tembakau yang sudah kering. Bahan-bahan kimia ini berasal dari

11

(10)

pertumbuhan daun tembakau itu sendiri, misalnya bersumber dari tanah, udara, dan bahan-bahan kimia yang digunakan baik di dalam proses pembuatan tembakau maupun sewaktu penanaman tembakau. Dengan kata lain, berbagai jenis tembakau yang ditanam di suatu daerah atau suatu negara serta cara pemrosesan tembakau akan mempengaruhi komposisi bahan kimia yang dikandung oleh tembakau. Diantara bahan kimia yang bersifat toksis adalah nikotin, karsinogenik nitrosamine yang bersumber dari nitrit, amine, protein dan alkaloid di dalam tembakau, karsinogenik polisiklik, hidrokarbon aromatik bersumber sewaktu pemrosesan tembakau, elemen radioaktif yang diabsorsi dari udara dan tanah, logam-logam berat yang diperoleh dari tanah dan udara yang tercemar.12

Kandungan racun utama pada rokok,13 adalah: a) Nikotin

Nikotin merupakan salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah dengan adanya penyempitan pembuluh darah, peningkatan denyut jantung, pengerasan pembuluh darah dan penggumpalan darah. Akibat yang paling buruk dari nikotin adalah membuat pemakainya kecanduan.14 Kandungan nikotin bisa mencapai 0.3 sampai 5% dari berat kering tembakau yang berasal dari hasil biosintesis di akar dan diakumulasi di daun.15

Menurut PP No.19/2003 Pasal 1 ayat (2), Nikotin adalah zat, atau bahan senyawa pirrolidin yang terdapat dalam Nikotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau

12Ibid.

, hlm. 25. 13Ibid.

, hlm. 29. 14

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Panduan Promosi Perilaku Tidak Merokok,

Departemen Kesehatan,Jakarta, 2009, hlm. 1. 15

(11)

sintetisnya yang bersifat adiktif dapat mengakibatkan ketergantungan.

b) Tar

Tar adalah kumpulan dari ratusan atau bahkan ribuan bahan kimia dalam komponen padat asap rokok setelah dikurangi nikotin dan air.16 Sumber tar adalah tembakau, cengkeh, pembalut rokok dan bahan organik lain yang dibakar dan tar hanya dijumpai pada rokok yang dibakar.17 Tar mengandung bahan kimia beracun yang mengakibatkan kerusakan sel paru-paru dan menyebabkan kanker. Partikel tar dalam asap rokok akan mengendap pada lendir yang berada dalam waktu lama disaluran nafas. Rangsangan terus-menerus (kronis) dari tar terhadap dinding saluran pernafasan akan mengubah bentuk sel paru-paru dimulai dengan pra kanker yang lambat laun menjadi kanker paru-paru.18 Menurut PP No.19/2003 pasal 1 ayat 3, Tar adalah senyawa polinuklir hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik.19

c) Karbon Monoksida (CO)

Karbon Monoksida merupakan gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen. Gas karbon monoksida (CO) yang dihisap menurunkan kapasitas sel darah merah untuk mengangkut oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati. Di tubuh perokok, tempat untuk oksigen diduduki oleh karbon monoksida (CO), karena kemampuan darah 200 kali lebih besar untuk mengikat karbon monoksida (CO) ketimbang oksigen. Akibatnya otak, jantung dan organ-organ vital tubuh lainnya akan kekurangan

16

A.P. Bangun, Sikap Bijak Bagi Perokok, Bentara Cipta, Jakarta, 2013, hlm. 17. 17Op. Cit.

, hlm. 29. 18

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Panduan Promosi Perilaku Tidak Merokok,

Departemen Kesehatan,Jakarta, 2009, hlm. 2. 19

(12)

oksigen20. Kandungan kadar karbon monoksida (CO) di dalam rokok kretek lebih rendah dari pada kendungan kadar karbon monoksida (CO) di dalam rokok putih.21

d) Timah Hitam (PB)

Timah hitam merupakan partikel asap rokok. Setiap satu batang rokok diisap diperhitungkan mengandung 0.5 mikrogram timah hitam. Bila seseorang menghisap 1 bungkus rokok perhari berarti menghasilkan 10 mikrogram, sedangkan batas bahaya kadar pb dalam tubuh adalah 20 mikrogram/hari. e) Eugenol (Minyak Cengkeh)

Eugenol hanya dijumpai di dalam rokok kretek dan tidak dijumpai di dalam rokok putih. Eugenol dapat ditemukan di dalam cengkeh atau di dalam minyak cengkeh yang dapat memberikan bintik minyak pada rokok kretek sehingga memberikan pandangan yang kurang menyenangkan. Tetapi, dengan teknologi twin wrap rokok kretek sudah dapat lerlihat mulus. Eugenol dapat dijumpai baik di dalam rokok yang sedang diisap, di dalam asap rokok yang diisap, maupun di dalam rokok yang tidak dirokok (dalam cengkeh).

Eugenol atau nama umumnya minyak cengkeh, cairan tidak berwarna sampai warna kekuning-kuningan dan tidak larut di dalam air. Eugenol digunakan sebagai anti septik, anestetik, dan juga sebagai antipiritik.

2) Dampak Positif dan Negatif Merokok dalam Kehidupan

Setelah tembakau dan kebiasaan merokok dikenal dunia, tembakau dan rokok kemudian berkembang menjadi komoditi penting dan strategis, tidak hanya bernilai ekonomi tinggi tetapi juga mempengaruhi kehidupan sosial, politik, kesehatan dan budaya. Sejarah menunjukkan bahwa pro dan kontra terhadap

20

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Panduan Promosi Perilaku Tidak Merokok,

Departemen Kesehatan,Jakarta, 2009, hlm. 2. 21

(13)

tembakau dan rokok ternyata tidak hanya terjadi di akhir-akhir ini saja, tetapi sudah terjadi sejak dahulu saat tembakau pertama kali diadopsi orang-orang Eropa dan sampai menyebar ke berbagai belahan dunia seperti sekarang ini.

(14)

menggunakan pipa-pipa yang sangat khas menjadi benda seni yang berkembang pesat di Inggris.22

Di Italia, pada tahun 1610, kardinal Crescenzio telah mendapatkan pelajaran seni merokok secara elegan ketika di Inggris. Ia membawa seni merokok itu ke komunitasnya di Italia. Kebiasaan merokok akhirnya berkembang luas baik dikalangan kaum pendeta maupun masyarakat awam. Begitu sangat senangnya orang Italia merokok mereka juga melakukannya pada saat berada di gedung-gedung gereja. Hal itu membuat Paus Urbanus VIII(1623-1644) di Roma mengeluarkan maklumat tegas akan memecat dari keanggotaan gereja, siapapun yang berani mengkonsumsi tembakau di sekitar dan di dalam gereja.23

Larangan keras merokok dan tindakan represif juga dilakukan oleh diktator fasis Adolf Hitler. Ketika ia dan Partai NAZI berkuasa tahun 1933-1945, rokok dan merokok diharamkan di Jerman. Ia mengutuk kebiasaan merokok dan memberikan sanksi keras terhadap perokok. Kampanye anti rokok digelar di seluruh Jerman begitu ia naik di tampuk kekuasaan. Partai NAZI menyatakan bahwa perempuan yang merokok tidak layak menjadi istri dan ibu dalam keluarga NAZI Jerman. Larangan itu berakhir setelah Jerman kalah perang dalam Perang Dunia 2 dan Adolf Hitler tewas.

Pada akhir abad ke-17 penyebaran tembakau makin meluas hingga keseluruh dunia, namun pembelaan terhadap manfaat tembakau dan rokok kian lama makin berkurang. Tudingan terhadap kebiasaan merokok sebagai biang keladi penyakit-penyakit tertentu kian gencar, khususnya pada pertengahan abad ke-20. Pada 1950, sejumlah penelitian di Inggris mengklaim adanya hubungan erat antara kebiasaan merokok dan

22

Kusnanto Anggoro, Divine Kretek Rokok Sehat, Masyarakat Bangga Indonesia (MBPI), 2011, hlm. 58.

23Ibid.

(15)

berjangkitnya kangker paru-paru. C. Everett Koop dalam laporannya, The Health Consequences of Smoking: Nicotine Addiction, menghimpun 2000 tulisan ilmiah dan pendapat 50 ahli, bahwa nikotin yang terkandung dalam tembakau merupakan zat adiktif yang sama dengan heroin dan kokain.24 Jadi rokok dapat membuat kecanduan sekaligus merusak.

Secara Internasional keberatan masyarakat anti rokok telah dimuat dalam bentuk suatu framework convention on tobacco control (FCTC) yang dikeluarkan WHO pada tahun 2005. FCTC merupakan kebijakan global yang diperuntukan bagi negara-negara secara umum. TCTC bertujuan melindungi kepentingan masyarakat luas terhadap udara bersih tanpa polusi termasuk asap. Tetapi di dalam FCTC asap rokoklah yang diangap sebagai sumber utama terganggunya kesehatan masyarakat dunia dan menimbulkan kematian yang besar. FCTC diadopsi oleh 192 negara anggota WHO termasuk Indonesia.25

Indonesia sebagai anggota WHO juga telah mengambil tindakan pencegahan terhadap terhadap penyakit yang dipicu karena merokok seperti dalam Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, yang menegaskan kandungan rokok sebagai zat adiktif seperti yang tertulis dalam pasal 113 ayat 11, yang menyebutkan tembakau sebagai zat adiktif yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Keberadaan rokok semakin dibatasi dengan berbagai peraturan untuk mengendalikan produksi, peredaran dan konsumsinya. Dinas kesehatan menetapkan persyaratan tampilan peringatan bahaya merokok yang harus dicantumkan dalam bungkus rokok. Semula peringatan bahaya merokok hanya berupa kata-kata, tetapi dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 109

24

Suryo Sukendro, Filosofi Rokok (Sehat, Tanpa Berhenti Merokok), Pinus Book, Yogyakarta, 2007, hlm. 68.

25

(16)

tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengadung Zat Adiktif, Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan maka tampilan peringatan berbentuk gambar.26

Hingga saat ini setidaknya ada 21 PERDA yang mengatur tentang kawasan khusus bagi perokok di seluruh Indonesia, diantaranya di Jakarta, telah diterbitkannya Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Peraturan Gubernur No. 75 tahun 2005 mengenai Kawasan Dilarang Merokok, kemudian di Bogor Peraturan Daerah No. 8 tahun 2006 Tentang Ketertiban Umum di kota Bogor, di Surabaya ada Peraturan Daerah No. 5 tahun 2008 Tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok, kemudian Peraturan Daerah No. 7 tahun 2009 tentang Kawasan Tanpa Rokok di kota Palembang.27

Laporan WHO tahun 2004 menyebutkan angka kematian akibat merokok sudah mendekati 5 juta per kasus tiap tahun. Indonesia telah menduduki urutan ke 5 dari 10 negara dengan konsumsi rokok tertinggi dan terbesar di dunia.28

a) Dampak Terhadap Aspek Kesehatan

Merokok bukanlah sebagai penyebab suatu penyakit, tetapi dapat memicu suatu jenis penyakit sehingga boleh dikatakan merokok tidak menyebabkan kematian, tetapi dapat mendorong munculnya jenis penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Berbagai jenis penyakit yang dapat dipicu karena merokok dan dapat menyebabkan kematian (cause of death) suatu negara adalah:29

26Ibid.

, hlm. 131. 27

Zamhuri, Hukum dan Ancaman Keberlangsungan Industri Rokok, UMK Kudus, Kudus, 2011, hlm. 26.

28

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Panduan Promosi Perilaku Tidak Merokok,

Departemen Kesehatan,Jakarta, 2009, hlm. 12. 29Ibid.,

(17)

(1) Penyakit Kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler dipicu oleh perubahan pola hidup, antara lain pola makan yang berlebihan, selalu mengalami stres, merokok, dan sebagainya. Dalam PP No. 81/1999 dikemukakan bahwa komponen tembakau atau rokok yang dapat memicu penyakit kardiovaskuler adalah komponen nikotin yang terdapat di dalam tembakau atau rokok yang diisap, yaitu sebesar 1,5 mg/batang rokok. Padahal kenyataannya, angka kadar nikotin di dalam rokok kretek berfilter yang beredar di Indonesia adalah di bawah standar yang ditetapkan yaitu, rata-rata 1mg/batang rokok.30 (2) Penyakit Neoplasma (terutama: kanker)

Dari PP no.81/1999 menyatakan bahwa tar merupakan konserogenik yang potensial apabila mengandung N nitrosamine, yakni akan mendorong peningkatan penyakit kangker paru-paru. Ternyata tar dari rokok di Indonesia mengandung polinuklir hidrokarbon aromatik yang dominan dengan sifat kanserogenik kurang berpotensial.

(3) Penyakit Sistem Pernapasan31

Fungsi paru-paru adalah untuk bernafas, yaitu dengan memasukkan udara bersih dan mengeluarkan udara kotor dari dalam tubuh. Bahan kimia yang dihisap dari asap rokok merangsang permukaan sel saluran pernafasan sehingga mengakibatkan keluarnya lendir dan dahak. Mirip dengan rangsangan debu, virus, atau bakteri pada saat kita flu. Bedanya adalah bahwa dahak yang ditimbulkan karena virus flu akan didorong keluar oleh bulu getar disepanjang saluran nafas dengan menstimulasi reflek batuk. Pada

30Ibid.

, hlm. 36. 31Ibid.

(18)

perokok, bulu getar tersebut sebagian besar dilumpuhkan oleh asap rokok sehingga lendir di saluran nafas tidak dapat keluar sempurna. Lendir yang lama tertahan di saluran nafas, dapat menjadi ajang berkembangnya bakteri yang akan menyebabkan bronkhitis kronis. Rokok memang telah terbukti mengakibatkan 75% kematian akibat brokhitis.

Paru-paru tediri dari kantong-kantong udara yang befungsi memompa keluar masuknya udara bersih dan kantong seperti balon karet. Daya pompa ini dimungkinkan kerena adanya serat elastin pada jaringan paru (sama seperti serat elastin yang terdapat di kulit). Asap rokok melumpuhkan serat elastin tubuh termasuk yang ada di paru-paru, sehingga udara yang masuk sulit dikeluarkan sepenuhnya. Dengan demikian, ada udara yang masih tertinggal di kantong udara. Semakin lama, desakan udara akan menyebabkan pecahnya kantong udara. Inilah yang disebut dengan emfisema.

(19)

golongan kanker yang bisa dicegah, yaitu dengan menghindarkan diri dari kebiasaan merokok.

(4) Rokok dan Impotensi (Mati Pucuk)32

Impotensi pada dasarnya merupakan gangguan ereksi pada seorang pria (penile erectile dysfunction). Di Amerika Serikat tercatat, satu dari 13 pria berusia antara 20-39 tahun menderita impotensi. Di Inggris, diperkirakan dua juta orang menderita impoten. Kebiasaan merokok pada pria yang berusia 30-40 tahun ternyata meningkatkan risiko terjadinya impotensi sekitar 50%. Salah satu penelitian pada veteran perang Vietnam di AS pada 1994 menunjukkan, risiko impotensi pada perokok meningkat 50-80 persen bila dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok sama sekali.

Proses ereksi terjadi karena adanya aliran darah yang cukup besar ke pembuluh darah arteri di penis lantas terjadi penekanan pada vena sehingga darah tidak cepat kembali. Kebiasaaan merokok dapat mengganggu proses ini melalui berbagai macam mekanisme. Pertama, terjadinya arterosklerosis, kerusakan dan penumpukan lemak pada arteri di penis. Setiap pack-year (ukuran bagi orang yang merokok satu bungkus sehari selama satu tahun ) meningkatkan risiko terjadinya arterosklerosis di antara penis sebesar 2-3%. Kedua, terjadinya acute vasospasm, kontraksi yang cepat pada jaringan penis akibat stimulasi nikotin di otak. Seperti diketahui, bisa seorang mengisap rokok maka dalam waktu beberapa detik saja nikotin yang dihisapnya telah sampai di otak dan menimbulkan berbagai akibat di berbagai belahan tubuh. Mekanisme yang ketiga

32

(20)

adalah proses dilatasi vena. Proses ini menyebabkan terganggunya mekanisme katup (value mechanism) di vena untuk menahan darah agar tetap terkumpul di penis. Artinya, darah cepat mengalir keluar dari penis sehingga ukuran dan lamanya ereksi akan terganggu.

(5) Merokok dan Alat Perkembangbiakan

Merokok akan mengurangi terjadinya konsepsi (memiliki anak), fertilitas pria ataupun wanita perokok akan mengalami penurunan, nafsu seksual juga mengalami penurunan dibandingkan dengan perokok. Wanita perokok akan mengalami masa menopause lebih cepat dibandingkan dengan wanita bukan perokok.

(6) Merokok dan Alat Pencernaan

Sakit maag lebih banyak dijumpai pada mereka yang merokok, dibandingkan dengan bukan perokok. Merokok mengakibatkan penurunan tekanan pada ujung bawah dan atas lambung sehingga mempercepat terjadinya sakit maag. Pencernaan protein terhambat bagi mereka yang perokok. Selain itu merokok mengurangi rasa lapar.

(7) Merokok meningkatkan tekanan darah

Rokok akan mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan pembuluh darah di ginjal sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Merokok sebatang tiap hari akan menongkatkan tekanan darah sistolik 10-25 mm Hg serta menambah detak jantung 5-20 kali per 1 menit.

(8) Dampak rokok tehadap jantung dan pembuluh darah33

Fungsi jantung dan pembuluh darah adalah membawa oksigen dan zat makanan ke seluruh tubuh serta

33

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Panduan Promosi Perilaku Tidak Merokok,

(21)

mengangkut sisa metabolisme ke organ-organ yang sesuai untuk pembuangan misalnya gas CO melalui paru, air seni melalui ginjal, keringat melalui kulit.

Gas CO yang dihisap dari asap rokok menurunkan kapasitas sel darah merah untuk mengangkut oksigen yang sangat diperlukan bagi berfungsinya sel jaringan tubuh. Tanpa oksigen, sel tubuh akan mati. Dalam tubuh perokok, tempat untuk oksigen diduduki oleh CO. Kemampuan darah 200 kali lebih besar untuk mengikat CO dibanding oksigen. Akibatnya otak, jantung dan organ-organ vital tubuh lainnya akan kekurangan oksigen. Secara fisik keadaan ini ditandai dengan nafas yang pendek dan dangkal.

Jika jaringan yang kekurangan oksigen adalah otak, maka akan terjadi stroke (kelumpuhan). Bila yang kekurangan oksigen adalah jantung, maka akan terjadi serangan jantung.

Merokok mengakibatkan 25% kematian akibat penyakit jantung koroner. Merokok menyebabkan serangan jantung 3 kali lebih sering pada perokok dibanding bukan perokok. Jika merokok dimulai dari usia muda, resiko mendapat serangan jantung menjadi 2 kali lebih sering dibanding yang tidak merokok. Serangan kali terjadi sebelum usia 50 tahun.

(9) Kanker Mulut dan Tenggorokan34

Rokok, pipa dan cerutu meningkatkan risiko semua kanker mulut dan tenggorokan dengan tingkat yang serupa. Risiko ini meningkat seiring jumlah rokok yang dihisap. Perokok berat memiliki 20-30 kali lipat lebih tinggi dari pada orang yang tidak merokok. Kombinasi merokok dan

34

(22)

banyak minum alkohol membuat risiko yang bahkan lebih tinggi lagi (kombinasi ini menyebabkan tiga dari empat kanker di daerah ini). Untuk kanker laring, angka ini lebih tinggi lagi bisa sembilan dari sepuluh orang.

(10)Dampak Rokok Terhadap Wanita

Merokok yang dilakukan oleh wanita meningkatkan risiko kanker leher rahim dan rahim, merokok menimbulkan masalah kesuburan pada wanita dan komplikasi selama kehamilan dan melahirkan. Merokok selama kehamilan meningkatkan risiko bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang diikuti munculnya berbagai masalah. Disamping itu rokok juga mengakibatkan kesuburan berkurang, monopuse dini, kalsium tulang menurun sehingga menyebabkan tulang keropos dan mudah patah.

(11)Rokok Merusak Kulit35

Dampak rokok pada kulit sangat menarik perhatian, khususnya dampak pada kaum hawa, sebab rokok bisa memudarkan warna kulit dan menyebabkan keriput di bagian wajah dan leher. Hal itu terjadi karena nikotin dapat mengerutkan pembuluh darah di bagian wajah dan leher. Jika pembuluh darah mengerut, ini berarti jaringan kulit tersebut mengalami kekurangan zat makanan sehingga warnanya akan pucat. Biasanya proses ini akan diikuti oleh keriput di sekitar wajah.

Menurut Dr. E.B. Hollis, merokok menyebabkan penyakit kulit, eksim, dan ruam pada perokok yang peka pada nikotin. Eksim adalah iritasi berat pada kulit, daerah kulit yang terkena eksim menjadi bersisik dan menimbulkan rasa gatal yang menjengkelkan. Eksim dapat

35

(23)

pula ditimbulkan oleh arsenik yang terdapat dalam tembakau.

(12)Dampak Rokok Terhadap Tulang

Karbon monoksida, bahan utama yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor dan asap rokok, mempunyai daya ikat yang lebih terhadap sel darah merah dibanding oksigen. Oleh karena itu, rokok mengurangi daya angkut oksigen darah perokok sebesar 15%. Akibatnya para perokok mempunyai tulang dengan densitas berkurang, lebih mudah patah (fraktur) dan membutuhkan waktu 80% lebih lama untuk penyembuhan.

(13)Dampak Rokok Terhadap Bukan Perokok

Rokok yang dibakar, menghasilkan asap yang keluar 2 kali lebih banyak dibandingkan asap yang dihisap oleh perokok. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa kadar bahan berbahaya dari asap yang keluar ternyata lebih tinggi dibanding asap yang dihisap perokok. Kadar CO sekitar 2-4 kali lebih tinggi, kadar nikotin 2-3 kali lebih tinggu dan kadar nitrosamin 50 kali lebih tinggi.

(24)

(14)Pengaruh rokok pada telingan, hidung dan tenggorokan36 Asap rokok menimbulkan iritasi pada saluran eutasius, yaitu saluran yang menghubungkan hidung, telinga dan tenggorokan. Iritasi menyebabkan selaput lendir yang melindungi saluran ini mengeluarkan lendir di luar batas yang wajar. Ini memicu munculnya radang, dan ini pada akhirnya akan menimbulkan ketulian. Menurut Dr. Wyatt Wingrave, zat yang menyebabkan kerusakan tersebut adalah piridin. Masih ada jenis penyakit telinga lain yang terjadi tatkala jaringan saraf yang sensitif di tengah-tengah telinga rusak terkena pengaruh nikotin.

b) Dampak terhadap Aspek Ekonomi

Bagi pemerintah, industri rokok kretek merupakan sumber pendapatan yang sangat penting artinya. Adapun peran aktif rokok (kretek) dalam perekonomian dan pembangunan diantaranya :

1) Lapangan pekerjaan yang luas

Sejarah mencatat pada 1938 saja perusahaan rokok cap Bal Tiga milik Nitisemito mampu menyerap 10.000 pekerja dan memproduksi 10 juta batang rokok per hari. Rokok kretek yang dihasilkan oleh pabrik rokok dapat dikerjakan dengan mesin atau dengan tangan. Rokok kretek tangan banyak menyerap tenaga kerja sehingga disebut sebagai usaha padat karya. Untuk mempertahankan tenaga kerja pemerintah memberikan cukai 20 kali lebih tinggi pada rokok mesin dibandingkan pada rokok tangan. Pada 1992 dijumpai 260 buah pabrik rokok kretek dan 16 buah pabrik rokok putih serta 144.000 juta batang rokok kretek dan rokok putih. Pada 1994, diproduksi 158.240 juta batang rokok kretek dan 36.388 juta batang rokok

36Ibid.

(25)

putih serta hampir 97% rokok kretek dikonsumsi di dalam negeri dan sisanya diekspor. Pada tahun 1996, 2.447 juta batang rokok kretek di ekspor dan sejumlah 95.970 juta batang dikonsumsi di dalam negeri serta telah menyerap mencapai 10 juta tenaga kerja.37

Belum lagi instansi dan perusahaan (di luar perusahaan rokok) yang berhubungan dengan kinerja mereka, seperti jasa angkutan dan distribusi , masih pula ditambah dengan orang yang menggantungkan hidup dari distribusi rokok langsung ke konsumen, seperti toko, warung-warung, hingga para pengecer rokok asongan. 2) Cukai tembakau sebagai pendapatan kas negara

Secara ekonomis rokok merupakan sandaran hidup bagi jutaan orang yang bekerja dan memperoleh penghasilan dari industri produk tembakau. Dan negara pun memperoleh puluhan triliun rupiah dari cukai rokok. Sejak era Presiden Soekarno, Presiden Soeharto hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono penerimaan keuangan negara dari cukai rokok tiap tahunnya meningkat pesat. Pada tahun 1990 penerimaan negara dari cukai rokok menembus Rp. 1,8 triliun, bahkan tahun 1999 meningkat menjadi Rp. 10,4 triliun, tahun 2000 tercatat Rp. 11,29 triliun, tahun 2011 naik menjadi 17, 39 triliun. Kemudian tahun 2002 meningkat lagi menjadi Rp. 22,469 triliun, tahun 2003 melonjak menjadi RP. 26,114 triliun, tahun 2004 tercatat menjadi Rp. 28,442 triliun. Dan pada tahun 2010 pemasukan cukai rokok meningkat pesat mencapai Rp. 59,266 triliun.38

37

Suryo Sukendro, Filosofi Rokok (Sehat, Tanpa Berhenti Merokok), Pinus Book, Yogyakarta, 2007, hlm. 60.

38

(26)

3) Tingkat kesejahteraan petani

Pengusaha perkebunan tembakau juga memberikan kemungkinan cukup tinggi bagi peningkatan kehidupan ekonomi dan kesejahteraan para petani. Seperti yang disampaikan Prof. Dr. Samsuri Tirtosastro sebagai ahli budidaya tembakau biaya produksi yang diperlukan petani sekitar Rp. 40 juta per hektar, termasuk pajak dan beban sewa. Kemudian petani dapat memperoleh hasil kotor sekitar Rp. 60-70 juta sekali panen.39

2. Tinjauan Umum Tentang Tarekat

a. Pengertian Tarekat

ﺔﻘﯾﺮﻄﻟا jama’nya ﻖﺋاﺮﻃ. Secara etimologis berarti40 :

1) Jalan, cara (al kaifiyyah). 2) Metode, system (al uslub). 3) Madzhab, aliran, haluan. 4) Keadaan (al halah).

5) Pohon kurma yang tinggi (an nakhlah at thawilah).

6) Tiang tempat berteduh, tongkat payung (‘amud al mizallah). 7) Yang mulia, terkemuka dari kaum (syariful qaum)

8) Goresan/garis pada sesuatu (al khatt fi asy syay)

Menurut istilah tasawuf, tarekat berarti perjalanan seorang salik (pengikut thariqat) menuju Tuhan dengan cara menyucikan diri atau perjalanan yang harus ditempuh oleh seseorang untuk dapat mendekatkan diri sedekat mungkin kepada Tuhan.41

Menurut Mulyadi Kartanegara, tarekat adalah jalan kecil (path) dan dalam konteks Timur Tengah, tarekat berarti jalan setapak menuju wadi (oase). Kadang jalan tersebut tertutup oleh pasir yang terbawa angin padang pasir yang bertiup sangat kencang. Oleh karena itu, untuk

39Ibid.

, hlm. 154. 40

Pengurus Yayasan Al-Idrisiyah, Mengenal Tarekat Idrisiyah : Sejarah dan Ajarannya, Jakarta, 2007, hlm. 5.

41Ensiklopedi Islam

(27)

mengenali jalan kecil tersebut diperlukan pengetahuan yang akrap terhadap tempat tersebut, sehingga kita masih mengenal jalan ke oase itu sekalipun sama sekali tertimbun oleh pasir. Dari sini dapat dipahami bagaimana sulitnya bagi seorang asing untuk dapat mengenali jalan tersebut, karena jalan tersebut telah tertutup sama sekali oleh pasir dan sulit untuk dibedakan dengan permukaan tanah lainnya.42

Oleh karena itu, jalan spiritual menuju Tuhan yang kita sebut tarekat ini, tidak mudah kita kenal, sebagaimana kita bisa dengan mudah mengenal jalan rata, yaitu syari’at. Dan itulah sebabnya banyak orang yang tidak bisa melihat adanya jalan tersebut menganggap tarekat sebagai sesuatu yang tidak berguna, dibandingkan misalnya jalan raya yang lebih mudah dikenal. Padahal bagi orang tertentu misalnya bagi orang yang sedang betul-betul kehausan spiritual, jalan raya mungkin tidak terlalu banyak membantu, karena wadi itu misalnya terletak jauh dari jalan tersebut. ia akan turun dari kendaraan dan akan meminta bantuan orang-orang setempat untuk menunjukkan jalan kecil, namun pintas menuju wadi atau oase tersebut. maka setelah berhasil menemukan oase, lewat jalan kecil tertutup pasir tersebut, orang tersebut akan mengerti betapa penting pengetahuan dan perjalanan menuju oase tadi.43

Demikian para sufi melihat pentingnya tarekat dalam mendekatkan diri kepada Tuhan, sumber dari segala wadi yang bisa menyejukkan dunia. Adapun bagi orang yang tidak mampu melihat jalan tersebut dengan indra dan akalnya karena memang jalan tersebut tidak semata-mata dilihat oleh mata lahir, mereka akan beranggapan bahwa orang-orang yang sedang meniti jalan kecil yang tertutup pasir itu adalah orang gila yang sedang mengikuti halusinasi atau ilusinya dan tersesat, sehingga tidak akan pernah sampai pada tujuan.

42

Zaprulkhan, Ilmu Tasawuf: Sebuah Kajian Tematik, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2016, hlm. 100.

43Ibid.,

(28)

Bermacam-macam cara sufi dalam menggambarkan pengalaman mereka di jalan kecil, jalan spiritual menuju Tuhan dan tentang peta perjalanan tersebut. sebagian menggambarkannya dengan istilah maqomat atau stasiun-stasiun, yaitu tahap-tahap perjalanan atau babak-babak dari titik awal sampai akhirnya. Ibarat seseorang yang sedang melakukan perjalanan menuju sebuah kota, mereka harus melewati berbagai stasiun-stasiun dengan tanda-tandanya yang harus mereka kenali, dan mengetahui juga dimana posisi mereka saat ini. Dengan demikian, seorang dapat mengevaluasi kemajuan yang diraih dalam perjalanan tersebut. kadang-kadang diantara para salik itu ada yang memperoleh anugerah Tuhan, sehingga ia bisa mencapai titik kedekatan yang begitu mempesona dengan Tuhan, hampir tanpa usaha, melainkan semata-mata sebagai hadiah. Inilah yang disebut ahwal (jalak dari hal). Termasuk dalam kategori ini adalah tokoh-tokoh penulis sufi, seperti al-Ghazali, al-Kalabadzi, dan al-Qusyairi.

Ini merupakan pengertian tarekat sebagai jalan spiritual menuju Tuhan yang meliputi metode sufistik dalam mendekatkan diri kepada Tuhan. Sedangkan secara praktis tarekat dapat dipahami sebagai sebuah pengalaman keagamaan yang bersifat esoterik (penghayatan), yang dilakukan oleh seorang muslim dengan menggunakan amalan-amalan berbentuk wirid atau zikir yang diyakini memiliki mata rantai secara sambung menyambung dari guru mursyid ke guru mursyid lainnya sampai kepada Nabi Muhammad SAW, dan bahkan sampai pada jibril dan Allah SWT. Mata rantai ini dikenal di kalangan tarekat dengan nama silsilah (transmisi).44

Sebagai jalan yang ditempuh untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, orang yang melakukan tarekat tidak dibenarkan meninggalkan syari’at, bahkan pelaksanaan tarekat merupakan pelaksanaan syari’at agama. Oleh karena itu, melakukan tarekat tidak bisa sembarangan. Orang yang bertarekat harus dibimbing oleh guru yang disebut Mursyid

44Ibid.

(29)

(pembimbing) atau Syekh. Syekh inilah yang bertanggung jawab terhadap murid-muridnya dalam kehidupan lahiriyah serta ruhaniyah dan pergaulan sehari-hari. Bahkan ia menjadi perantara antara murid dan Tuhan dalam beribadah. Karena itu, seorang Syekh haruslah sempurna suluknya dalam ilmu syari’at dan hakikat menurut Al-Qur’an, Sunnah dan Ijma’.45

Untuk dapat melaksanakan tarekat dengan baik, seorang murid hendaknya mengikuti jejek dan melaksanakan perintah dan anjuran yang diberikan mursyidnya. Ia tidak boleh mencari-cari keringanan dalam melakanakan amaliah yang sudah ditetapkan dan dengan segala kekuatannya ia harus mengekang hawa nafsunya untuk menghindari dosa dan noda yang dapat merusak amal. Ia juga harus memperbanyak wirid, zikir dan doa, serta memanfaatkan waktu seefektif dan seefesien mungkin. untuk tidak melanggar hukum-hukum agama, murid harus belajar ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan syari’at.

b. Tujuan Tarekat

Tujuan tarekat adalah mengingat kepada Allah SWT yang dilakukan secara terus menerus (istiqamah) di setiap waktu dan kesempatan agar apresiasi cinta seseorang kepada Tuhanya dapat terealisasikan melalui zikir (mengingat Allah).

Sedangkan tujuan yang lainnya adalah sebagai berikut :

1) Dapat melatih jiwa dan memerangi hawa nafsu serta dapat membersihkan diri dari sifat-sifat tercela dan diisi dengan sifat-sifat terpuji melalui perbaikan budi pekerti dalam berbagai seginya. 2) Selalu dapat mewujudkan rasa ingat kepada Allah Dzat Yang Maha

Besar dan Maha Kuasa atas segala-galanya melalui jalan wirid dan zikir yang serta dibarengi dengan bertafakur yang secara terus menerus dilakukan.

45

(30)

3) Akan timbul rasa takut yang hadir dalam diri seeorang akan perbuatan yang selalu menyebabkan lupa kepada Allah.

4) Dapat melihat rahasia dibalik tabir cahaya Allah dan Rasul-Nya secara terang benderang.

5) Akan memperoleh pengetahuan tentang hal-hal yang sebenarnya menjadi tujuan hidup yang hakiki yaitu Makrifatullah.

Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwasanya dengan bertarekat seseorang akan memperoleh hasil berupa ketenangan jiwa serta mendapat bimbingan langsung dari Mursyidnya melalui ziki-zikir yang selalu dilantunkan di setiap waktu dan kesempatan. Dengan begitu seluruh rahasia tabir kehidupan yang menjadi rahasia Allah akan tersingkap secara bertahap.

c. Macam-macam Aliran Tarekat

Mari kita menengok sekilas beberapa tarekat yang masih eksis bahkan mampu terus berkembang hingga era digital seperti saat ini.46 1) Tarekat Qadiriyyah

Tarekat qadiriyyah dinamai berdasarkan nama sang pendirinya, Syekh Abd Al-Qadir Jilani (470-561/1077-1166). Tarekat ini menempati posisi amat penting dalam sejarah spiritual Islam. Walaupun struktur organisasinya baru mengemukan dalam beberapa dekade setelah kematian sang wali, semasa hidupnya sang Syekh telah memberikan pengaruh yang teramat besar pada pemikiran dan sikap banyak umat Islam. Ia dipandang sebagai sosok ideal dalam keunggulan dan pencapaian spiritual. Syekh Abd Al-Qadr Jilani dianugerahi kekuatan persuasif yang luar biasa serta kefasihan bicara, yang dipergunakannya untuk melepaskan manusia dari keterpikatan yang berlebih-lebihan pada upaya mengejar dunia, dengan membangkitkan sensibilitas spiritualnya. Dalam menanamkan ketaatan pada nilai-nilai moral dan spiritual, ia

46

(31)

menemukan kunci kebahagiaan manusia. Seluruh hidupnya didedikasikan demi hal ini. Jalan hidup religiusnya serta ketulusan hatinya telah membuat orang-orang semasanya terpesona, yang berkerumun mengelilinginya.

la amat teliti dalam mengisi tiap menit kehidupannya dengan tuntunan syari’at dan sekaligus menuntut pengikutnya untuk juga menaati hal tersebut secara ketat. Ia berpandangan bahwa syariat merupakan sine qua non bagi segala bentuk kemajuan spiritual dan kebudayaan. Pendekatan ini tidak hanya menjembatani jurang yang membentang antara fuqaha dan para sufi, tetapi sekaligus juga menciptakan keseimbangan di kalangan ahli fikih dalam memahami hukum Islam, antara yang menekankan esensi (roh, spiritual), dan yang menekankan teks. Dalam lingkaran kaum sufi, Syekh Abd Al-Qadr jilani diakui sebagai sosok yang menempati hierarki mistik yang tertinggi (al-Ghawts al-A’zham), yang menduduki tingkat kewalian yang tertinggi. Dalam kepercayaan rakyat, Syekh Abd Al-Qadr Jilani adalah wali terbesar, yang diberikan wewenang untuk menolong manusia lain dalam bahaya. Lebih dari pada semua wali lain, Syekh ‘Abd al-Qadr dikagumi dan dicintai rakyat, di mana-mana orang tua menceritakan riwayat tentang kekeramatannya kepada anak-anak mereka dan hampir setiap upacara keagamaan tradisional, orang-orang menghadiahkan pembacaan fatihah kepadanya. Sampai hari ini, tarekat Qadiriyah masih terus berkembang dan diamalkan oleh berjuta-juta kaum Muslim di Timur Tengah, kawasan Afrika, dan Asia.47

2) Tarekat Syadziliyah

Tarekat Syadziliyah tak dapat dilepaskan hubungannya dengan pendirinya, yakni Abu al-Hasan al-Syadzili. Selanjutnya nama tarekat ini dinisbahkan kepada namanya Syadziliyah yang mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan tarekat-tarekat yang

47Ibid.,

(32)

lain. Secara lengkap nama pendirinya adalah adalah Ali bin Abdullah bin Adb Al-Jabbar Abu al-Hasan al-Syadzili. Silsilah keturunannya mempunyai hubungan dengan orang-orang garis keturunan Hasan bin Ali bin Abi Thalib, dan dengan demikian berarti juga keturunan Siti Fatimah, anak perempuan Nabi Muhammad Saw. Al-Syadzili sendiri pernah menuliskan silsilah keturunannya sebagai berikut: Ali bin Abdullah bin Abd. Jabbar bin Yusuf bin Ward bin Batthal bin Ahmad bin Muhammad bin Isa bin Muhammad bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib.

Dalam hal tasawuf, tarekat Syadziliyah lebih dekat dengan tasawuf al-Ghazali yang berlandaskan Al-Qur’an dan as-Sunnah, bahkan sebagian ajarannya dipengaruhi oleh al-Ghazali. Berikut ini kami akan kemukakan beberapa pendapat Syadzili dan al-Mursi, sebagaimana dikemukakan Ibn ‘Atha’illah dalam karyanya Latha’if al-Minal, yang bisa menyiratkan betapa posisi al-Ghazali dalam pandangan mereka, dan bagaimana mereka menyeru murid-muridnya untuk mengikutinya serta meneladani kehidupan maupun tarekatnya. Berkata al-Syadzili kepada murid-muridnya: “Seandainya kalian mengajukan suatu permohonan kepada Allah, sampaikanlah itu lewat Imam Abu Hamid al-Ghazali". Kitab Ihya' 'Ulumuddin karya al-Ghazali, mewarisi Anda ilmu. Sementara karya al-Maliki, Qutb al-Qulub, mewarisi Anda cahaya. Khusus mengenai al-Ghazali, Abu al-Abbas al-Mursi sampai berkomentar sebagai berikut: “Aku bersaksi bahwa dia adalah orang benar yang besar". Ajaran-ajaran tarekat Syadziliyah dapat diikhtisarkan dalam lima pokok48 :

a) Ketakwaan kepada Allah, baik diketahui atau tidak diketahui orang.

b) Konsisten mengikuti as-Sunnah, baik dengan ucapan maupun perbuatan.

48Ibid.,

(33)

c) Penghormatan terhadap makhluk, baik diketahui atau tidak diketahui orang.

d) Ridha kepada Allah, baik dalam kecukupan maupun kekurangan.

e) Kembali kepada Allah, baik dalam senang maupun susah.

Tarekat Syadziliyah masih terus berkembang di berbagai wilayah, mulai dari Timur Tengah, Asia, Afrika Barat, hingga Eropa. Sebagaimana ditegaskan dalam kajian Victor Danner, bahwa tarekat Syadziliyah senantiasa menganggap tarekat mereka memiliki peran sentral dalam mengembangkan kehidupan spiritual umat Islam mereka bahkan telah rnenegaskan para wali kutub di tiap zaman (quthb al-zaman) akan senantiasa ditemukan dari kelompok mereka, jelaslah bahwa keberadaan tarekat ini masih amat panjang dan belum akan segera berakhir. Tidak sampai di sini saja, tarekat tersebut kini telah berakar di Eropa dan Amerika Utara dan memulai suatu kebangkitan semangat intelektual tradisional lain, kali ini berlandaskan ajaran Al-Qur’an mengenai universalitas pewahyuan yang telah lama terbengkalai, beserta segala implikasinya menurut sudut pandang spiritual dan metafisis.

3) Tarekal Rifaiyyah

(34)

dalam makna kedekatan kepada Allah disertai ilmu yakin dan tersingkapnya hakikat realitas-realitas secara benar-benar yakin". Diriwayatkan pula: “Cinta mengantar pada rindu dendam, sementara makrifat mengantar pada kefanaan ataupun ketiadaan diri". Sampai hari ini tarekat Rifaiyyah masih tetap berkembang di Mesir dan dunia Islam lainnya.

4) Tarekal Ahmadiyyah

Tarekat Ahmadiyyah yang didirikan oleh Sayyid Ahmad al-Badawi (596-675 H), yang berasal dari Maroko, tapi kemudian merantau ke Makkah, lalu ke Mesir. Sekitar tahun 634 H dia tinggal di Mesir serta menetap di kata Thandtha (sekarang Thantha), dan menyeru orang ke jalan Allah. Sepeninggalannya, kepemimpinan tarekat al-Ahmadiyyah yang dipegang oleh muridnya, Abdul Muta’al al-Anshari (meninggal tahun 733 H).49

Tarekat Ahmadiyyah al-Badawi ini konsisten dengan Al-Qur’an dan as-Sunnah, sebagaimana yang dinyatakannya: “Tarekat kita dalam tasawuf dibina dengan Al-Qur’an, as-Sunnah, kejujuran, kebeningan kalbu, loyalitas, penanggungan derita, dan pemeliharaan janji”. Katanya pula: "Yang paling berakhlak diantara kalian ialah yang paling beriman kepada Allah, lngatlah Allah dengan kalbu yang hadir, Dan janganlah Anda sampai lupa Allah, sebab hal itu akan membuat kalbu menjadi dekil".

Ajaran tarekat ini yang paling rnenarik murid-muridnya ialah sebagai berikut "Barangsiapa tidak berilmu maka dia tidak bernilai, baik di dunia maupun akhirat. Barangsiapa tidak dermawan maka dia tidak punya bagian hartanya. Barangsiapa tidak befsifat kasih sayang terhadap makhluk Allah maka dia tidak berhak terhadap pertolongan Allah. Barangsiapa tidak bersabar maka dia tidak akan selamat dalam berbagai hal. Barangsiapa tidak bertakwa kepada Allah maka dia tidak berkedudukan di hadapan Allah. Dan

49Ibid.,

(35)

barangsiapa terhalang dari hal-hal tersebut semua maka dia tidak mempunyai tempat dalam surga”.

Dari kutipan-kutipan di atas kita dapat melihat betapa tasawuf Sayyid Ahmad al-Badawi mempunyai kecenderungan moral, sebagaimana halnya semua tarekat-tarekat lainnya. Di Mesir tarekat ini telah mempunyai pengikut yang banyak sejak tokohnya masih hidup, hingga zaman sekarang ini.

5) Tarekal Naqsyabandiyyah

(36)

Sebaliknya, ia melancarkan konfrontasi dengan berbagai kekuatan politik agar dapat mengubah pandangan mereka. “Raja adalah jiwa dan rakyat adalah tubuh. Jika sang raja tersesat, rakyat akan ikut tersesat”. demikian biasa dikatakan oleh Syekh Ahmad Sirhindi. Pendekatan tarekat-tarekat lain, yang lebih menekankan pentingnya masyarakat dari pada pemerintah dalam berbagai upaya pembaruan mereka adalah “persis seperti keadaaanmu, demikianlah keadaaan para penguasamu". Berbeda dengan itu, kaum Naqsyabandi membebankan tanggung jawab yang sama kepada para penguasa dan memandang upaya memperbaiki penguasa sebagai prasyarat untuk memperbaiki masyarakat. Prinsip-prinsip tarekat Naqsyabandiyyah antara lain50:

a) Husy dar dam: mengingat Allah dengan sadar ketika seseorang menghirup dan menghembuskan napasnya.

b) Nazhar bar qadam: memerhatikan setiap langkah yang ditempuh. Ini berarti bahwa setiap saat diatur dan diarahkan pada pencapaian tujuan llahi tertentu.

c) Safar dar wathan: melakukan introspeksi, yakni usaha untuk mengkaji dan menelaah, menganalisis, dan memahami dunia pengalaman batinnya sendiri.

d) Khalwat dar anjuman: menyendiri ketika berada dalam keramaian, yakni melakukan amalan-amalan spiritual secara internal dan menyendiri bersama Allah, sekalipun secara lahiriah sibuk bergaul dengan orang lain.

e) Yad kard: zikir.

f) Baz gard: mengendalikan pikiran.

g) Nigah dasyt: memerhatikan penyimpangan dan arah pikiran. h) Yad dasyt: memuliakan Allah dalam ingatan melalui

konsentrasi. Para Syekh yang mengkuti ‘Abd Al-Khaliq

50Ibid.,

(37)

Ghujwadani merangkai aforisme-aforisme ini menjadi sebuah

filsafat disiplin mistis dan menambahkan tiga konsep berikut ini: i) Wuquf-i‘adadi: memerhatikan zikir kepada Allah dalarn hati

sehingga konsentrasi tidak terganggu.

j) Wuquf-i zamani: bertanggung jawab penuh atas penggunaan waktu, bersyukur kepada-Nya atas waktu yang dihabiskan dalam amal-amal saleh, dan bertobat atas berbagai kesalahan dan kekeliruan yang telah dilakukan.

k) Wuquf-i qalbi: menjaga hati agar terus waspada, tanggap atas komunikasi llahi.

Amalan-amalan ini, yang dimaksudkan untuk mengatur seluruh kehidupan batiniah manusia, mungkin tidak baru lagi baik spirit maupun kandungannya, tetapi tetap mernberikan ungkapan yang jelas dan pasti bagi momen-momen singkat pengalaman spiritual dan memberikan identifikasi bagi setiap keadaan spiritual, baik yang tetap maupun yang sementara.

6) Tarekat Al-Idrisiyyah

Tarekat ini diberi nama Al-Idrisiyyah, dinisbahkan kepada Idris, ayah dari Syekh Ahmad, dan juga dinamai Tarekat Muhammadiyah dinisbahkan kepada Nabi Muhammad SAW, atau tarekat Ahmadiyah dinisbahkan kepada Ahmad sebagai nama lain dari Nabi Muhammad SAW. Penamaan yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah untuk menunjukkan bahwa tarekat ini ingin menjalankan tarekat sesuai dengan apa yang dijalankan Nabi Muhammad SAW, atau ingin mencapai persatuan dengan roh Nabi Muhammad SAW melalui zikir.51

Dibeberapa Negara di Asia Tenggara (seperti Malaysia) atau wilayah lainnya, tarekat ini lebih sering dikenal dengan nama tarekat al-Ahmadiyyah saja. Di dunia Arab (terutama di hulu Mesir

51Ensiklopedi Islam,

(38)

dan di Sudan), tarekat ini lebih dikenal umum dengan panggilan tarekat Al-Idrisiyyah (demikian pula di Indonesia).52

Nama lengkap dari pendiri tarekat ini adalah Ahmad ibn Idris ibn Muhammad ibn Ali ibn Ahmad ibn Muhammad ibn Abdullah ibn Ibrahim ibn Umar ibn Ahmad ibn Abdul Jabbar ibn Muhammad ibn Yamlah ibn Masyisy ibn Abu Bakar ibn Ali ibn Hurmah ibn Isa ibn Ahmad Mizwar ibn Ali Haidarah ibn Muhammad ibn Idris II (Idris al-Ashghar, juga dikenal dengan Idris al-Azhar) ibn Idris I (Idris Akbar) ibn Abdullah Kamil mahdh ibn Al-Hasan al-Mutsanna ibn al-Hasan as-Sibth ibn Ali ibn Abu Thalib.

Yamlah ibn Masyisy, salah seorang leluhur Syekh Ahmad ibn Idris, adalah saudara lelaki Syekh Abdus Salam ibn Masyisy (guru Syekh Abu al-Hasan Ali ibn Abdullah asy-Syadzili, pendiri tarekat syadziliyah). Oleh karena itu, Syekh Ahmad ibn Idris dikenal juga dengan panggilan Syekh Ahmad al-Yamlahi al-Masyisyi.

Beliau juga keturunan dari al-Imam Idris I, yang merupakan seorang keturunan al-Imam al-Hasan as-Sibth, maka Syekh Ahmad ibn Idris dikenal juga dengan Syekh Ahmad ibn Idris Idrisi al-Hasani, menunjukkan beliau keturunan al-Imam al-Hasan as-Sibth Ra melalui al-Imam Idris.

Al Imam Idris I adalah pendiri dinasti al-Adarisah dan meninggal dunia pada tahun 177 H di Maroko. Dia disebut sebagai pendiri Negara Maroko yang didirikan pada tahun 172 H. dinasti al-Adarisah berkembang hingga tahun 375 H. selain itu al-Imam Idris I juga dikenal sebagai seorang wali Allah besar. Makamnya berada di atas Jabal Zirhum, tidak berada jauh dari kota Fez. Dan bandar yang terletak di atas Jabal Zirhum ini dianggap sebagai sebuah kota suci oleh orang-orang Maroko. Hingga hari ini, orang-orang kafir tidak

52

(39)

dibenarkan masuk kedalamnya. Bandar ini diberikan nama Bandar Mawlay Idris, mengambil nama al-Imam Idris I.

Syekh Ahmad ibn Idris dilahirkan pada tahun 1163 H, di sebuah desa dalam daerah Maisur, yang terletak tidak berada jauh dari kota Fez di Maroko. Berdasarkan tempat lahirnya ini yaitu Maisur di dalam daerah Fez, maka Syekh Ahmad ibn Idris dikenal juga dengan Syekh Ahmad ibn Idris al-Fasi al-Maghribi.

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa Syekh Ahmad ibn Idris bukan saja keturunan Rasulullah SAW tetapi beliau juga keturunan seorang raja yang oleh kebanyakan penduduk Maroko dianggap sebagai wali-wali Allah yang terbesar di Negara itu. Namun, beliau tidak pernah membesarkan dirinya. Di dalam surat-suratnya Syekh Ahmad ibn Idris tidak pernah mengungkapkan diri beliau sebagai sayid, habib, atau asy-syarif, tetapi membahasakan diri beliau hanya sebagai Ahmad ibn Idris saja.

Diriwayatkan oleh Syekh Shalih al-Ja’fari di dalam kitabnya yang bernama al-ma’ani ar-Raqiqah bahwa Syekh Muhammad ibn Ali as-Sanusi bercerita yang Syekh Ahmad ibn Idris pernah berkata: Nasabku adalah al-Kitab dan as-Sunnah. Lihatlah aku, jika engkau mendapati aku berada di atas (mengikuti) al-Kitab dan as-Sunnah, maka katakanlah bahwa Ahmad ibn Idris berada di atas al-Kitab dan as-Sunnah. Dan inilah nasabku. Allah berfirman : pada hari ini, Aku merendahkan nasab-nasab kalian dan meninggikan nasabKu, yakni Taqwa.53

Ketika beliau masih kecil, Syekh Ahmad ibn Idris diasuh oleh kakanya yang bernama Sayid Muhammad ibn Idris. Beliau belajar Al-Quran dan juga menghafalnya dibawah bimbingannya.

Kakak beliau ini memiliki watak yang keras dalam mengajar. Pada suatu hati (ketika beliau sudah menjadi seorang guru yang terkenal) Syekh Ahmad ibn Idris pernah membuka serbannya dan

(40)

menunjukkan satu goresan bekas luka diatas kepalanya. Beliau bercerita :

“Pada suatu malam, ketika aku sedang membaca di dalam majelis, terlupa sebagian hafalan-hafalanku. Kakakku Sayid Muhammad memukulku dengan al-lauh (papan tulis). Inilah goresan bekas luka akibat pukulan itu”.

Masa mudanya Syekh Ahmad ibn Idris diwarnai dengan suasana keilmuan dan kezuhudan dengan beliau berguru di kota Fez. Syekh Ahmad ibn Idris pada mulanya mempelajari terlebih dahulu dasar-dasar agama, yakni ilmu-ilmu lahir seperti ilmu Fiqh, ilmu Tauhid, ilmu Al-Quran dan ilmu Hadits.

Seperti keadaan kebanyakan wali-wali Allah yang lain, setelah mempelajari ilmu-ilmu lahir dan menjadi mahir di dalamnya, hati Syekh Ahmad ibn Idris tertarik untuk memperlajari dan beramal dengan ilmu tasawuf. Salah seorang guru sufi Syekh Ahmad ibn Idris ialah Al Quthb al Muammar Abdul Wahab at Tazi al Hasani. Keluarganya berasal dari Taza, satu tempat yang terletak lebih kurang 100 km dari kota Fez, tetapi Syekh Abdul Wahab at Tazi menetap di kota Fez hingga akhir hayatnya. Oleh karena itu, dia juga dikenal dengan Syekh Abdul Wahab at Tazi al Fasi.

Menurut Syekh Ahmad ibn Idris di dalam sepucuk surat yang ditujukan kepada seorang muridnya, Syekh Abdul Wahab at Tazi itu menerima tarekat dari Syekh Abdul Aziz ibn Mas’ud ad Dabbagh yang menerima dari Khidir as. Selain itu, Syekh Abdul Wahab at Tazi pernah juga menerima ijazah Naqsyabandiyah dan Khalwatiyah dari guru-guru yang lain.

(41)

kepada seorang muridnya yang bernama Syekh Muhammad Ustman ibn Muhammad Abu Bakar al Mirghani di Mekkah al Mukarramah.

Di dalam kitab al muntaqa an nafis, karya imam al azhar Syekh Sholeh al Ja’fari menyebutkan bahwa sebelum Syekh Ahmad ibn Idris mendirikan tarekatnya sendiri, beliau pernah menerima tarekat-tarekat lain, yaitu : al Khidhiriyyah al Aziziyyah (dari Syekh Abdul Wahab at Tazi), asy Syadziliyyah (dari Syekh Abu al Qasim al Wazir al Ghazi), dan al khalwatiyyah (dari Syekh Hasan Bik al Qina’i)54.

Sebagaimana keadaan para wali Allah yang lain, Syekh Ahmad ibn Idris juga dikaruniai beberapa jenis karamah yang menajubkan. Tetapi sebelum diberitakan kisah-kisah karamah mengenai Syekh Ahmad ibn Idris, adalah penting untuk diungkapkan terlebih dahulu disini sebuah nasihat dari Syekh Ahmad ibn Idris, agar masalah berlainan dengan kebiasaan melalui pengungkapan cerita al-karamat yang dikaruniai oleh Allah kepada para waliNya itu, dapat difahami dengan sehat.

Al-Istiqamah itu penghujung (sebesar-besar) karamah, dan maksudnya mengikuti jejak Rasulullah SAW, selangkah demi selangkah, dan mengutamakan apa yang diutamakan Baginda. Sedangkan karunia-karunia itu adalah hanya seumpama bayang-bayang, yang datang dan pergi. Ia tidak penting bagi mereka yang berada diatas perjalanan menuju kepada Allah, melainkan bagi mereka yang maqamnya belum sempurna. Bagi mereka yang sudah sempurna, kebaikan itu berada ketika menjadikan Al-Qur’an sebagai akhlaqnya sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW.

Walaupun bagaimanapun, kisah-kisah karamah itu ada juga manfaatnya, terutama sekali bagi si pemula, untuk menguatkan semangat dan dapat menebalkan keimanannya kepada Allah, Tuhan yang mengaruniakan segala karamah itu.

(42)

Sepenggal karamah dari sekian banyak karamah Syekh Ahmad ibn Idris :

Bercerita dari Syekh Ibrahim ar-Rasyid :

“Seorang lelaki membeli daging dan meletakkannya di dalam pakaiannya. Di dalam perjalanan pulang, datanglah waktu sholat. Diapun menuanaikan sholat jama’ah di belakang Syekh Ahmad ibn Idris. Setelah menunaikan sholat itu, dia pulang kerumahnya dan membawa daging itu. Setibanya di rumah, dia meletakkan daging itu ke dalam kuali, dan menyalakan api. Tetapi kuali itu tidak mau panas. Dia membesarkan api itu, namun masih tidak memberikan pengaruh apapun kepada kandungan kuali itu. Ketika itu disampaikan kepada Syekh Ahmad ibn Idris, beliau berkata, “ kami berikan kabar gembira, siapa saja yang melakukan sholat bersama-sama kami, tidak akan disentuh api”.55

Dikisahkan dalam manaqib tulisan seorang keturunan Syekh Ahmad ibn Idris :

Pada suatu hari, dia keluar negeri dalam rangka berdakwah ditemani oleh sahabat-sahabatnya. Tiba-tiba berita diterima yang mengatakan bahwa seorang anaknya baru saja meninggal dunia. Diapun meninggalkan pesan untuk disampaikan orang ke rumahnya agar mayat anaknya itu tidak dikebumikan.

Tiga hari kemudian, dia pun datang ke rumahnya. Lalu pergi ke depan mayat anaknya itu dan berkata, “siapa yang kata engkau sudah mati ? bangkitlah dengan izin Allah.”Seketika itu juga, mayat anaknya itu bergerak-gerak, lalu bangkit hidup kembali.56

Disamping itu semua menurut pandangan Syekh Yusuf ibn Isma’il an-Nabhani di dalam kitabnya yang berjudul Jami Karamat al-Awliya’ karamat Syekh Ahmad ibn Idris yang terbesar ialah

55Ibid.

, hlm. 80. 56Ibid.

(43)

beliau dapat berjumpa dengan Rasulullah SAW di dalam keadaan jaga.

B. Penelitian Terdahulu

1. Skripsi yang ditulis oleh Supardi fakultas Syari’ah dengan judul Merokok dan Transaksi Jual Beli Rokok dalam Pandangan Hukum Islam. Dalam skripsi ini peneliti mencoba untuk mempertegas dan menggali sumber-sumber hukum yang berkaitan dengan aktifitas merokok serta menjelaskan sekaligus tentang hukum menjual-belikan rokok.57 Penelitian ini memberi dan membangkitkan pengertian serta kesadaran bagi masyarakat yang masih beranggapan bahwa merokok melambangkan sebuah trend dan image seperti kedewasaan, kejantanan dan sebagainya, karena pada dasarnya merokok sangat membahayakan bagi diri sendiri dan orang lain. Lebih banyak mengandung unsur-unsur yang membahayakan dari pada mamfaat bagi kesehatan masyarakat.

2. Skripsi yang ditulis oleh Luqman Hakim fakultas Syari’ah yang berjudul Studi Komparatif Antara Pendapat Ahmad Hasan dan Muhammad Yusuf Al-Qardawi tentang Hukum Rokok. Skripsi ini mencoba mengaitkan pandangan dua tokoh tentang metode istimbat apa yang di gunakan dalam menetapkan sebuah hukum rokok ditinjau dari perspektif hukum Islam dengan merincikan dan membandingkan pandangan dari kedua tokoh tersebut, yaitu Ahmad Hasan dan Muhammad Yusuf al-Qardawi.58 Masalah lain yang disoroti yaitu berkenaan tentang bagaimana relevansi dari kedua pendapat Ahamad Hasan dan Yusuf al-Qardawi terhadap kesehatan dan ekonomi

3. Skripsi yang ditulis oleh Muhammad Ronnorus Sidiq yang berjudul “Fatwa Majelis Ulama’ (MUI ) Tentang Hukum Rokok”. Skripsi yang disusun ini mengupas tentang hukum rokok. Akan tetapi dalam kajiannya

57

Supardi, Merokok dan Transaksi Jual Beli Rokok dalam Pandangan Hukum Islam, Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2009).

58

(44)

memang lebih difokuskan dengan keputusan MUI yang secara tegas memberikan hukum haram rokok yang sempat membuat geger jagad Indonesia.59

4. Skripsi yang ditulis oleh Miftakul Akla yang berjudul “Hukum Rokok Menurut Muhammadiyah dan NU”. Skripsi ini mencoba menggali dasar-dasar apa saja yang digunakan oleh Muhammadiyan dan NU untuk hukum rokok. Kedua organiasi ini memahami nass dengan sudut pandang yang berbeda, sehingga tidak mengherankan jika kemudian ternjadi perbedaan dalam penetapan hukum rokok tersebut. Muhammadiyah memahami nas berdasarkan pada makna ayat yang tersirat sehingga merokok dianggap merupakan sesuatu yang buruk dan membayakan. Oleh karena itu rokok

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perhitungan ANOVA pada akhir penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan harian dan kelulushidupan atau sintasan menghasilkan F hitung > F table 0,01 yang berarti

whether students reading short stories in a regular basis will help students increase. vocabulary mastery, which in tum increases their reading

MANAJEMEN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) ONLINE JENJANG SMA NEGERI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam hubungan Internasional Kedudukan hukum TIK dalam hubungan internasional. Hukum hubungan internasional dalam Islam Contoh

Sebaiknya kita juga perlu belajar ke Timur untuk melihat perkembangan arsitektur di Cina, Korea, dan Jepang bagaimana peradaban dan tradisi arsitektur mereka yang lama masih

- satu sintesis hasil kerja itu seperti yang ditunjukkan dalam penerbitan-penerbitan yang diserahkan termasuk satu rangka kasar saling perhubungan di antara setiap penerbitan dan

Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2008 ini adalah Desain Proses Perbaikan Kualitas Sari Buah Rambutan Melalui Modifikasi Proses

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Cooperative Learning terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau dari Tingkat Kecerdasan Emosi Siswa (Studi