• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/38/IX/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.2010/38/IX/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA TK. MANNA LINE – 808 YANG DITUNDA KT. TOB – 07

DENGAN PILAR JEMBATAN BAJARUM DI PERAIRAN SUNGAI MENTAYA SAMPIT KALIMANTAN TENGAH

Pada tanggal 20 Desember 2013, pukul 16.00 WIB, KT. TOB – 07 GT.216, menunda TK. Manna Line 808 GT.3233, dengan Awak Kapal berjumlah 10 (sepuluh) orang, muatan biji besi 7.078,076 MT, bertolak dari Jetty PT. Feron menuju muara Sampit, tanggal 21 Desember 2013, pukul 01.45 WIB, TK. Manna Line 808 bertubrukan dengan pengaman pilar jembatan Bajarum di Sungai Mentaya Perairan Kota Besi Sampit.

Dalam peristiwa kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa, akan tetapi mengakibatkan kerusakan pada tempat dudukan jangkar pada tongkang dan bergesernya tiang jembatan Bajarum.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan Suratnya Nomor KL.205/2/8/DN-14, tanggal 17 Maret 2014, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah

Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana

telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal

373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal, tanggal 21 Desember 2013, dibuat oleh

Nakhoda dan diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit;

2. Berita Acara Naokhoda, tanggal 21 Desember 2013, dibuat oleh Nakhoda;

(2)

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran

dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, tanggal 07 dan 10 Januari 2014, terhadap :

a. Nakhoda, Sukiwan;

b. Mualim II, Crist Rompas;

c. KKM, Yermias Sogalrey;

d. Juru Mudi, Junaidi;

e. Juru Minyak, Surianto;

f. Kepala Operasional PT. Spectra Tirtasegara Line Cabang Sampit.

4. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran dan

Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, tanggal 28 Januari 2014;

5. Dokumen KT. Tob - 07 terdiri dari :

a. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 3891/IIk, diterbitkan oleh

Kantor Administrator Pelabuhan Samarinda, tanggal 09 Februari 2009;

b. Surat Laut, Nomor PK.205/3704/SL-PM/DK-13, diterbitkan oleh Direktur

Perkapalan dan Kepelautan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 29 Juli 2013;

c. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), Nomor 008762, diterbitkan

oleh Biro Klasifikasi Indonesia di Jakarta, tanggal 11 Agustus 2009 dan berlaku sampai dengan tanggal 29 Mei 2014;

d. Sertifikat Klasifikasi Lambung, Nomor 12021, diterbitkan oleh Biro

Klasifikasi Indonesia, tanggal 11 Agustus 2009 dan berlaku sampai dengan tanggal 29 Mei 2014;

e. Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Nomor 12021, diterbitkan oleh Biro

Klasifikasi Indonesia, tanggal 11 Agustus 2009 dan berlaku sampai dengan tanggal 29 Mei 2014;

f. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor

PK.001/08/04/KSOP.SPT-2013, diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, tanggal 12 Juli 2013 dan berlaku sampai dengan tanggal 20 Januari 2014;

g. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor

PK.001/08/05/KSOP.SPT-2013, diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, tanggal 12 Juli 2013 dan berlaku sampai dengan tanggal 20 Januari 2014;

(3)

h. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Dari Kapal,

Nomor PK.401/12/1248/SNPP/DK-12, diterbitkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 29 Maret 2012 dan berlaku sampai dengan tanggal 15 Maret 2015;

i. Daftar Awak Kapal, dibuat oleh Nakhoda di Sampit dan diketahui oleh

PT. Spectra Tirtasegara Line Cabang Sampit, tanpa tanggal Desember 2013;

j. Surat Keterangan Susunan Perwira, No. PK.304/60/16/KSOP.SPT-14,

diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, tanggal 17 Desember 2013;

6. Dokumen TK. Manna Line 808, terdiri dari :

a. Surat Laut, Nomor PK.205/3708/SL-PM/DK-13, diberikan di Jakarta oleh

Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 29 Juli 2013;

b. Surat Ukur International (1969), Nomor 919/KKa, diterbitkan oleh

Kantor Administrator Pelabuhan Manado, tanggal 23 Desember 2009;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor

PK.001/15/03/KSOP.SPT-13, diterbitkan oleh Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, tanggal 23 Oktober 2013 dan berlaku sampai dengan tanggal 23 Desember 2013;

d. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), Nomor 013255, diterbitkan

oleh Biro Klasifikasi Indonesia di Jakarta, tanggal 04 Mei 2012 dan berlaku sampai dengan tanggal 23 Desember 2013;

e. Sertifikat Klasifikasi Lambung, Nomor 15304, dikeluarkan oleh Biro

Klasifikasi Indonesia di Jakarta, tanggal 04 Mei 2012, dan berlaku sampai dengan tanggal 23 Desember 2013;

f. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor

AL.103/635/1/124/13, diterbitkan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 07 Oktober 2013 dan berlaku sampai dengan tanggal 09 Januari 2014;

7. Sertifikat Keahlian Pelaut KT. TOB – 07 :

a. ANT IV, Nomor 6200080690N40305, atas nama Sukiwan, diterbitkan

oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 30 September 2005;

(4)

b. ANT III, Nomor 6201296334N30113, atas nama Lulut Wahono,

diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tahun 2013;

c. ANT III, Nomor 6201296321N30113, atas nama Crist Rompas,

diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 26 September 2013;

d. ATT III, Nomor 6200041875T30203, atas nama Yermias Sogalrey,

diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 17 Februari 2003;

e. ATT III, Nomor 6201035147T30213, atas nama Rokky Waworega,

diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tahun 2013.

Dari berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan lanjutan dihadapan Sidang Mahkamah Pelayaran tanggal 19 Juni 2014, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

A. Berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal. KT. TOB - 07.

Nama : TOB 07

Jenis : Kapal Motor Tunda

Bendera : Indonesia

Pembuatan : Tahun 2008

Konstruksi : Baja

Call Sign : YDA 6251

Isi kotor : GT. 216

Isi bersih : NT. 65

Tanda Selar : GT. 216 No.3891/IIk

Tenaga Penggerak Utama : Mesin merk Yanmar 2 x 829 HP

Panjang : 26,76 meter

Lebar : 8,14 meter

Dalam : 3,60 meter

Pemilik : PT. MANNA LINE INTERNATIONAL

Nakhoda : SUKIWAN

Awak Kapal : 10 (sepuluh) orang

TK. MANNA LINE 808.

Nama : MANNA LINE 808 eks PB 3002

(5)

Jenis : Tongkang Bendera : Indonesia Pembuatan : Tahun 2008 Konstruksi : Baja Isi kotor : GT. 3233 Isi bersih : NT. 970

Tanda Selar : GT. 3233 No. 919/KKa

Panjang : 87,84 meter

Lebar : 24,40 meter

Dalam : 5,50 meter

Pemilik : PT. MANNA LINE INTERNATIONAL

2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 20 Desember 2013, pukul 16.00 WIB, KT. TOB – 07,

menunda TK. Manna Line 808, bertolak dari Jetty PT. Feron di Desa Kenyala sekitar pukul 16.00 WIB dengan Awak Kapal 10 (sepuluh) orang, memuat biji besi lebih kurang 7.078,076 MT, menuju Muara

Sampit untuk melakukan Transhipment;

b. Setelah meninggalkan jetty PT. Feron kapal bergerak secara

beriringan (konvoi) sekitar 7 rangkaian tunda dengan jarak yang berdekatan;

c. Konvoi semakin menumpuk ketika mendekati jembatan Bajarum,

karena jarak konvoi yang saling berdekatan, sehingga kecepatan kapal tidak bisa dikendalikan walaupun kecepatan telah dikurangi;

d. Sebelum kejadian tubrukan dengan jembatan, hujan turun lebat dan

jarak pandang terbatas mengingat sekitar daerah tersebut cukup gelap dan di tambah kapal berlayar mengikuti arus karena air sungai surut;

e. Beberapa saat sebelum KT. TOB-07 akan melewati jembatan

Bajarum, kapal lain di depan sudah berhasil melewati jembatan dan ketika giliran KT. TOB-07 berusaha untuk melewati jembatan TK. Manna Line -808 sulit dikendalikan dan cenderung lari ke kiri, sehingga KT. TOB-07 mencoba merubah haluan ke kanan untuk menahan tongkang tersebut namun terlambat dan akhirnya tongkang tersebut bertubrukan dengan tiang pilar jembatan Bajarum pada tanggal 21 Desember 2013 pukul 01.45 WIB;

f. Dalam peristiwa kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa atau

luka, melainkan TK. Manna Line-808 mengalami kerusakan pada rumah jangkar dan tiang/pilar jembatan Bajarum mengalami keretakan pada pondasinya.

(6)

3. Dalam peristiwa ini, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut

dan para Saksi kejadian tubrukan antara TK. Manna Line 808 yang ditunda KT. TOB - 07 dengan pilar jembatan Bajarum, adalah sebagai berikut :

Tersangkut : Nakhoda, Sukiwan.

Saksi-saksi : 1) Mualim II, Crist Rompas; 2) KKM, Yermias Sogalrey; 3) Juru Mudi, Junaidi; 4) Juru Minyak, Surianto;

5) Kepala Operasional PT. STL Cabang Sampit, Heri Suryana;

6) Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Sampit, Rachman Rani, S. H.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan

dengan Kecelakaan Kapal tubrukan antara TK. Manna Line 808 yang ditunda KT. TOB -7 dengan pilar jembatan Bajarum, tanggal 21 Desember 2013, pukul 01.45 WIB, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi-Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit pada tanggal 19 Juni 2014. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan dihadapan Sidang Majelis Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Sukiwan, dalam keadaan sehat, dengan

didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Kudus

Tanggal : 14 Juni 1977

Agama : Islam

Alamat : RT.03/RW.01 Ds Colo, Dawe, Kudus, Jawa

Tengah

Pendidikan

Umum : 1) SD, ijazah tahun 1990, di Kudus;

2) SMP, ijazah tahun 1993, di Kudus; 3) SMA, ijazah tahun 1996, di Pati.

Teknis : 1) MPT, ijasah tahun 1999, di Semarang.

2) ANT V, ijasah tahun 2003, di Semarang. 3) ANT IV, ijazah tahun 2005, di Semarang. Pengalaman Berlayar :

1) Mualim I, KT. Destiny 4, 15 Mei 1998 s/d 08 Juni 2001;

2) Nakhoda, KT. Lea Wah, 13 Agustus 2004 s/d 23 Mei 2005;

3) Nakhoda, KT. Kencana Raya, 24 Juli 2006 s/d 25 Juli 2009;

4) Mualim I, KT. Zelan 28, 09 Agustus 2009 s/d 09 Mei 2010;

(7)

5) Nakhoda, KT. Kencana Jaya, 16 Juni 2010 s/d 23 Mei 2011;

6) Nakhoda, KT. Danny 22, 04 Juli 2011 s/d 19 Desember 2011;

7) Nakhoda, KT. Danny 24, 09 April 2012 s/d 30 Juli 2012;

8) Nakhoda, KT. Herlina 23, 23 Agustus 2012 s/d 21 Juni 2013;

9) Nakhoda, KT. Republik 001, 16 Agustus 2013 s/d 03 Des 2013;

10) Nakhoda, KT. Tob - 07, 15 Desember 2013 s/d kejadian.

b. Tanggal 20 Desember 2013 pukul 16.00 WIB, KT. TOB-07 menunda

TK. Manna Line-808 bertolak dari Jetty PT. Feron di Desa Kenyala menuju Muara Sampit dengan Awak Kapal 10 (sepuluh )orang, muatan biji besi sebanyak ± 7.078,076 MT, draft tongkang depan 3,85 meter, belakang 4,27 meter;

c. Sebelum berangkat kapal laik laut dan di lengkapi dengan peralatan

Navigasi Radar 1 (satu) unit, Navtex 1 (satu) unit, Kompas Magnetik 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, Teropong 1 (satu) unit, Radio VHF

1 (satu) unit dan Echosounder 1 (unit) dan lampu Navigasi yang

berfungsi dengan baik;

d. Dalam pelayarannya dari Jetty PT. Feron ke Muara Sampit

Tersangkut telah meminta Assist Tug kepada Agent tetapi tidak ada

jawaban sampai kapal harus berangkat, kapal bergerak tidak sendirian melainkan beriring – iringan sejumlah 7 (tujuh) rangkaian tunda, dengan tujuan yang sama dan jarak hampir berdekatan sehingga kecepatan kapal disesuaikan dengan kapal yang berada di depannya;

e. Saat berangkat cuaca berawan gelap dan hujan ringan, air surut dan

kapal mengikuti arus dengan panjang tali tunda utama 20 meter dan panjang tali kedua 25 meter;

f. Dalam Pelayarannya Tersangkut di anjungan dibantu oleh seorang

penunjuk arah saudara Asrani, Mualim II dan Juru Mudi Jaga, Tersangkut baru pertama kali melewati alur Sungai Mentaya, dan baru bekerja di atas kapal selama 4 (empat) hari, sehingga Tersangkut belum familier dengan kapal maupun sungai Mentaya perairan kota besi tersebut;

g. Beberapa saat sebelum terjadi kapal mengikuti arus cukup kencang,

jarak pandang terbatas sehabis hujan, kecepatan kapal disesuaikan dengan jarak kapal yang berada di depan, sehingga pada saat akan melewati Jembatan Bajarum, Tersangkut mengurangi kecepatan sambil mengatur posisi KT. TOB-07 dan TK. Manna Line-808 agar aman melewati tengah-tengah antara 2 (dua) tiang jembatan Bajarum;

(8)

h. Mengingat arus cukup kencang dan mempengaruhi pergerakan

tongkang yang di tarik cenderung lari ke kiri dan jarak pandang terbatas, yang mana jalur masuk antara pilar kurang jelas sehingga dibantu dengan penerangan lampu sorot dari kapal yang dikendalikan sendiri oleh Tersangkut dan merubah haluan kapal ke kanan, mengencangkan tali tunda sebelah kiri agar bisa mengikuti Kapal tunda namun terlambat, TK. Manna Line-808 tetap lari ke kiri karena didorong arus kencang;

i. Tanggal 21 Desember 2013 pukul 01.45 WIB pada posisi koordinat

02°-23,6´ Selatan / 112°-57,5´ Timur TK. Manna Line-808 yang ditunda KT.TOB-07 telah bertubrukan dengan tiang pilar Jembatan Bajarum;

j. Dalam kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka

terhadap awak kapal melainkan kerusakan yang timbul terhadap TK. Manna Line -808 yaitu rumah jangkar dan tiang pilar jembatan terjadi keretakan dan bergeser.

2. Saksi Mualim II, Saudara Crist Rompas, dalam keadaan sehat,

di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir : Jakarta

Tanggal : 24 Agustus 1988

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kalibaru Barat I RT.10/RW.08 Cilincing Jakarta

Utara Pendidikan

Umum : 1) SD, ijazah tahun 2001, di Jakarta;

2) SMP, ijazah tahun 2004, di Jakarta; 3) SMA, ijazah tahun 2007, di Jakarta.

Teknis : ANT III, ijazah tahun 2013, di Jakarta

Pengalaman Berlayar :

1) Cadet, PT. Soechi Line, 16 Oktober 2010 s/d 19 Agustus 2011;

2) Mualim II, PT. Manna Line International, 18 Desember 2013 s/d

kejadian.

b. KT.TOB-07 menunda TK Manna Line -808 bertolak dari Jetty Feron

tujuan Muara Sampit untuk melakukan Transhipment tanggal

20 Desember 2013 Pukul 16.00 WIB, dengan muatan biji besi sebanyak ± 7.078,076 MT;

c. Sebelum berangkat kapal dalam kondisi laik laut dan peralatan

Navigasi bekerja dengan baik termasuk penerangan lampu navigasi, keadaan cuaca berawan agak gelap, hujan rintik-rintik dan arus sungai surut;

(9)

d. Sebelum kejadian Saksi berada di anjungan bersama Tersangkut

dan Juru Mudi Jaga dan membenarkan bahwa kemudi dan handle mesin dikendalikan oleh Tersangkut, sementara Mualim II dan Juru

Mudi melakukan pengawasan (Look Out ) di wing anjungan sebelah

kiri;

e. Pada saat akan terjadi tubrukan dan akan masuk jembatan bahwa

kapal mengikuti arus, KT. TOB-07 dan TK. Manna Line - 808 mengambil posisi ke arah bagian kiri Jembatan, tetapi ketika kapal mendekati tiang pilar Jembatan, haluan TK. Manna Line-808 tidak sejajar dengan KT.TOB-07 dan nampaknya kapal terlalu jauh jatuh kiri;

f. Mengingat kapal jatuh terlalu kiri, Tersangkut berusaha untuk

merubah haluan kapal cikar kanan, namun TK. Manna Line -808 tidak bisa dikendalikan ditambah dengan kuatnya arus sungai mengakibatkan memperburuk keadaan dan akhirnya tongkang membentur tiang jembatan Bajarum;

g. Dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka terhadap

semua awak kapal, melainkan terjadi kerusakan rumah jangkar pada TK. Manna Line-808 dan retaknya pondasi tiang jembatan Bajarum.

3. Saksi KKM, Saudara Yermias Sogalrey, dalam keadaan sehat,

di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir : Batu Goyang kepulauan Aru

Tanggal : 10 Juni 1967

Agama : Katholik

Alamat : Jl. Ali Moertopo Pulau Pulau Aru / Dobo

Pendidikan

Umum : 1) SD, ijazah tahun 1983 di Maluku

2) SMP, ijazah tahun 1986 di Ujung Pandang 3) SMA, ijazah tahun 1990 di Ujung Pandang

Teknis : 1) AMK A, ijazah tahun 1999, di Jakarta;

2) ATT III, ijazah tahun 2003, di Jakarta. Pengalaman Berlayar :

1) Masinis I, PT. Pel. Hotoma Lestari, Jan 2002 s/d Feb i 2003;

2) KKM, PT, Panra Merak Luas Samudera, Mar 2004 s/d Okt 2005;

3) Masinis I, PT. Pel. Hotoma Lestari, Nov 2005 s/d Sept 2007;

4) KKM, PT. Tirta Nirmaya Lines, Mar s/d 24 Des 2008;

5) KKM, PT. Bosowa Lines, Desember 2008 s/d 05 April 2009;

6) KKM, PT. Wira Trans, 22 April 2009 s/d 05 September 2009;

7) Masinis II, PT. Baltic Shipping, 07 Sept 2009 s/d 24 Mei 2010;

8) Masinis II, PT. Citra Buana Bahari, Juli 2010 s/d 06 Feb 2011;

(10)

9) KKM, PT. Presco Line Samudera, April 2012 s/d 03 Maret 2013;

10) KKM, Manna Line International, 18 Desember 2013 s/d kejadian.

b. Tanggal 20 Desember 2013 pukul 16.00 WIB, KT. TOB-07 menunda

TK. Manna Line-808 bertolak dari Jetty PT. Feron menuju Muara Sampit dengan muatan Biji besi, dengan Awak Kapal 10 (sepuluh) orang;

c. KT. TOB-07 dilengkapi dengan 2 (dua) mesin Induk merk Yanmar

2 x 829 HP dalam kondisi baik dan sebelum kapal bertolak Nakhoda mengumumkan perhatian satu jam (OHN), Saksi melakukan uji mesin maju dan mundur serta melakukan pemeriksaan semua indikator dalam kondisi normal;

d. Pada saat bertolak dari Jetti PT. Feron cuaca berawan dan jarak

pandang terbatas mengingat saat itu sehabis hujan deras, pada saat kejadian Saksi sedang beristirahat sehabis jaga dan mengetahui adanya tubrukan dari Saudara Suryanto selaku Juru Minyak Jaga, setelah mendengar kejadian tubrukan maka Saksi turun ke Kamar Mesin memeriksa mesin Induk dan Motor bantu masih dalam kondisi normal;

e. Saat bergerak menggunakan putaran mesin 800 RPM dengan

kecepatan kapal rata-rata 2,5 – 2,7 Knot yang dikendalikan oleh Nakhoda pada saat itu dan maksimum putaran mesin adalah 1400 Rpm.

4. Saksi Juru Mudi, Saudara Junaidi, dalam keadaan sehat, di bawah

sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir : Tawondu Luwu

Tanggal : 12 Juli 1994

Agama : Islam

Alamat : Tawondu, RT.001/RW.001 Tawondu, Suli,

Luwuk, Sulawesi Selatan Pendidikan

Umum : 1) SD, ijasah tahun 2006, di Murante,

2) SMP, ijasah tahun 2009, di Suli 3) SMA, ijasah tahun2012, di Larompong

Teknis : ANT D, ijasah tahun 2013, di Barombong.

Pengalaman Berlayar :

Juru Mudi, PT. Manna Line International, 22 Oktober 2013.

(11)

b. KT. TOB-07 dan TK. Manna Line bergerak dari Jetty PT. Feron Desa

Kenyala pada tanggal 20 Desember 2013 pukul 16.00 WIB dengan memuat biji besi, Saksi bertugas jaga pukul 00.00 – 04.00, 15 (lima belas) menit sebelum jaga Saksi sudah berada di anjungan dan tepat pukul 00.00 WIB kemudi dipegang oleh Saksi dan pukul 01.00 WIB kapal sudah mendekati Jembatan Bajarum dan kemudi diambil alih oleh Nakhoda dan Saksi diperintahkan untuk melakukan

pengawasan di wing kiri anjungan;

c. Pada saat kemudi diambil alih oleh Nakhoda, cuaca saat itu sudah

gelap, jarak pandang terbatas mengingat sehabis hujan dan pilar/tiang jembatan tidak ada penerangan;

d. Setelah KT. TOB-07 mendekati jembatan Bajarum, TK. Manna Line

tidak bisa dikendalikan dan cenderung lari ke kiri oleh dorongan arus yang kuat, KT. TOB-07 berusaha menahan dengan membelokan kapal ke kanan, namun tetap tidak tertahan akhirnya beberapa saat kemudian TK. Manna Line membentur tiang/pilar jembatan Bajarum dan setelah kejadian tersebut KT. TOB-07 berolah gerak mengamankan TK. Manna Line yang kemudian ditambatkan di Kotabesi dan Nakhoda melaporkan kejadian tersebut ke Agen.

5. Saksi Juru Minyak, Saudara Surianto, tidak hadir dalam persidangan,

dan keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut:

a. Lahir Tanggal : 02 Agustus 1985

Agama : Islam

Alamat : Dusun Sumabu I, Desa Kamanre Kec, Kamanre

Kab Luwuk, Sulawesi Selatan

Pendidikan

Umum : 1) SD, ijasah tahun 1980, di Garut;

2) SMP, ijasah tahun 1983, di Garut; 3) SMA, ijasah tahun 1986, di Garut.

Teknis : ATT – D, ijazah tahun 2004, di Makassar

b. Tanggal 20 Desember 2013 pukul 16.00 WIB, KT. TOB-07 dengan

TK. Manna Line-808 bertolak dari Jetty PT. Feron di Desa Kenyala Kec Kota besi menuju Muara Sampit dengan muatan biji besi;

(12)

c. Saksi berdinas jaga pukul 00.00 s/d 04.00, Saksi melakukan

pemeriksaan kondisi mesin induk kiri dan kanan dalam keadaan baik dan berjalan normal, pada saat perjalanannya tiba-tiba RPM mesin induk naik secara tiba-tiba dan Saksi menuju keluar kamar mesin, ternyata tongkang sudah menubruk tiang jembatan Bajarum, Saksi segera melaporkan pada KKM dan saat itu juga Saksi dan KKM melakukan pemeriksaan ke kamar mesin dan melihat semua kondisi yang ada termasuk mesin induk kiri dan kanan masih dalam kondisi normal;

d. Setelah terjadi tubrukan dengan tiang pilar jembatan Bajarum, KT.

TOB-07 merapat ke TK. Manna Line-808 untuk menggandeng dan mengamankan ke tempat lain, dan Nakhoda melaporkan kejadian tersebut ke Agen PT. Spectra Tirtasegara Line Cabang Sampit.

6. Saksi Kepala Operasional PT. Spectra Tirtasegara Line Cabang Sampit,

Saudara Heri Suryana, dalam keadaan sehat, di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir : Sampit

Tanggal : 26 Oktober 1967

Agama : Islam

Alamat : jl. M. Yosif RT.18 RW.03 Baamang Hulu

Pendidikan

Umum : 1) SD, ijasah tahun 1980 di Garut ;

2) SMP, ijasah tahun 1983 di Garut ; 3) SMK, ijasah tahun 1986 di Garut;

b. Tanggal 20 Desember pukul 16.00 WIB kapal yang di Ageni

bernama KT. TOB-07 menunda TK. Manna Line – 808 bertolak dari Jetty PT. Feron menuju Muara Sampit dengan muatan biji besi;

c. Saksi membenarkan dan mengetahui bahwa adanya Surat

Keputusan Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Sampit Nomor PU.630/14/06/Adpl.Sep-11 Tentang Prosedur Tetap Pemanduan Kapal di Pelabuhan yang diterbitkan tanggal 31 Maret 2011 dan mengetahui semua apa yang ditetapkan di Protap tersebut;

d. KT. TOB-07 dan TK. Manna Line 808 dimiliki oleh PT. Manna Line

International yang berlokasi di Jakarta dan kapal tersebut benar di ageni oleh PT. Spectra Tirta Segara Line Cabang Sampit;

e. Pada saat kejadian Saksi tidak mengetahui kejadian tersebut, dan

mengetahui adanya insiden tertabraknya pilar Jembatan Bajarum dari petugas Syahbandar kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit pukul 06.30 WIB.

(13)

7. Saksi Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP

Kelas III Sampit, Saudara Rachman Rani, S.H., dalam keadaan sehat, di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir : Ujung Pandang

Tanggal : 30 Januari 1971

Agama : Islam

Alamat : Jln. Kaswari no. 27 Sampit

Pendidikan

Umum : 1) SD, ijasah tahun 1984, di Makasar

2) SMP, ijasah tahun 1987, di Makasar 3) SMK, ijasah tahun 1990, di Makasar 4) S. 1, ijasah tahun 2009, di Sampit.

Teknis :1) MPB III. , ijasah tahun 1995 di Makasar

2) ANT III, Ijasah tahun 2001 di Jakarta; 3) ANT II, ijasah tahun 2007 jakarta Pengalaman Berkerja :

1) CPNS Adpel Sampit tahun 2004;

2) Staf Kantor Adpel tahun 2005 s/d 2013

3) Kasie Keselamatan Berlayar an Patroli, 2013 s/d sekarang

b. Saksi mengetahui kejadian dari Kasi Intel Polres Kotawaringin Timur

pada tanggal 21 Desember 2013, Saksi langsung menuju lokasi dan membenarkan ada keretakan di Jembatan Bajarum sekitar 10 cm;

c. Pada saat kejadian kepala KSOP sedang berada di Jakarta, dan Saksi

diperintahkan untuk berkoordinasi dengan instansi terkait dan memonitor;

d. Saksi juga diperintahkan oleh Bupati setempat untuk mencari kapal

LCT sebagai pengganti pengguna jasa pelintas jembatan Bajarum yang ditutup.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan-keterangan yang diberikan Tersangkut dan Para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, tanggal 19 Juni 2014, sehubungan Kecelakaan Kapal tubrukan antara TK. MANNA LINE 808

yang ditunda KT. TOB – 07 dengan jembatan Bajarum, tanggal 21 Desember 2013, pukul 01.45 WIB, telah sampai pada pendapat sebagai

berikut :

(14)

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

a. KAPAL.

KT. TOB – 07.

KT. TOB-07 adalah jenis kapal tunda, konstruksi baja, berukuran GT.216, dibangun tahun 2008, di Jepang oleh Yanmar Co, Ltd, bergeladak 1 (satu), jumlah baling-baling 2 (dua), penggerak utama mesin merk Yanmar 2 x 829 Hp, ukuran kapal P x L x D = 26.76 M x 8.14 M x 3.60 M, kapal telah melaksanakan docking terakhir tanggal 18 Januari s/d 21 Januari 2012 di Banjarmasin.

TK. MANNA LINE – 808.

TK. Manna Line-808 eks PB. 3002 adalah kapal tongkang konstruksi baja, berukuran GT. 3233, dibangun tahun 2008, di China oleh

Nanjing Ship Industry Co Ltd dengan ukuran P x L x D = 87.84 M x 24.40 M x 5.50 M, kapal telah melaksanakan docking terakhir di Banjarmasin tanggal 22 Pebruari s/d 06 maret 2012.

b. SURAT KAPAL.

KT. TOB – 07.

Dilengkapi dengan Surat Laut No. PK.205/3704/SL-PM/DK-13, Surat Ukur Internasional (1969) No. 3891/IIk, Sertifikat Keselamatan perlengkapan Kapal barang No. PK.001/08/05/KSOP.Sept -2013,

Sertifikat Keselamatan Konstruksi kapal Barang No.

PK.001/08/04/KSOP.Spt-2013, Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari Kapal No. PK.401/1248/SNPP/DK-12, Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) No. 00876 (BKI), Sertifikat Klasifikasi Mesin No. 12021 (BKI) dan Sertifikat Klasifikasi Lambung

No. 12021 (BKI) A 100 P “Tug Boat“.

TK. MANNA LINE – 808.

Dilengkapi dengan Surat Laut No. PK.205/3708/SL-PM/DK-13, Surat Ukur Internasional (1969) No.919/KKa, Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) No.013255, Sertifikat Klasifikasi lambung No.15304, dan sertifikat-sertifikat lainnya lengkap sesuai dengan yang ditentukan peraturan perundang-undangan.

c. AWAK KAPAL.

(15)

Berdasarkan Surat Keterangan Susunan Perwira Nomor

PK.304/60/16/KSOP.SPT-14, tanggal 04 Desember 2013, diterbitkan oleh Kantor Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas

III Sampit, susunan perwira dek dan mesin terdiri dari :

Bagian Dek :

Nakhoda : Sukiwan ijazah ANT IV, tahun 2005;

Mualim I : Lulut Wahono ijazah ANT IV, tahun 2013;

Mualim II : Crist Rompas ijazah ANT V, tahun 2013.

Bagian Mesin :

KKM : Yermias Sogalrey jazah ATT III, tahun 2003;

Masinis II : Rokky Waworega ijazah ATT III, tahun 2013;

Masinis III : Sandarista E. ijazah ATT V, tahun 2011.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku, serta diawaki dengan susunan perwira dek dan mesin memenuhi persyaratan sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 70 tahun 1998.

2. Tentang Cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),

Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 13 Juni 2014, keadaan cuaca di Perairan Sungai Mentaya Kota Besi Sampit, tanggal 21 Desember 2013, pukul 01.45 WIB, adalah sebagai berikut :

Arah dan Kecepatan Angin : Barat, 4.1 – 5.7 knots Arah dan Kecepatan Arus : NIL DATA

Cuaca : Berawan Sebagian – Berawan dan

Hujan Ringan

Jarak Penglihatan : 4,0 – 5,0 Mil

Tinggi Gelombang : Barat, 0.1 m – 0.2/0.3 m

b. Menurut keterangan Tersangkut dan para Saksi sebelum kejadian keadaan cuaca berawan gelap, hujan deras, angin sedang dan arus surut cukup kencang.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut dan para Saksi tentang keadaan cuaca sebelum kejadian dan pada saat kejadian dapat diterima.

(16)

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Muatan.

TK. Manna Line 808 mempunyai Ukuran Utama sesuai Surat Ukur Internasional (1969) No. 160/Ab, yang di terbitkan oleh Administrator Pelabuhan Banten, yang mempunyai ukuran sebagai berikut :

- Panjang : 87,84 meter

- Lebar : 24,40 meter

- Dalam : 5,50 meter

Sertifikat garis muat yang di terbitkan oleh BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) nomor 013255, tanggal 04 Mei 2012 menyatakan bahwa sebagai berikut :

- Garis muat musim panas (S) = 1244 mm

- Koreksi air tawar (AT) = 102 mm

- Draft Maximum tongkang = 5,50 – 1,244+0,102

= 4,30 m

- Draft depan tongkang = 3,85 m

- Draft belakang = 4,27 m

- Draft rata-rata = 3,85+4,27

= 8,12 m : 2 = 4,06 m

- Sarat tongkang saat kejadian = 4,06 m

Dari kondisi tersebut maka TK. Manna Line - 808 memuat tidak melebihi kapasitas yang diijinkan.

b. Keadaan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan keterangan-keterangan dalam sidang pemeriksaan lanjutan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

Pada saat TK. Manna Line-808 yang ditunda KT. TOB-07 bertolak dari pelabuhan Jetty PT. Feron kapal dalam kondisi laik laut dan stabilitas positif serta tidak mengalami perubahan stabilitas.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan dan stabilitas TK. Manna Line 808 dapat diterima.

(17)

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan – aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan

pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara

berolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Tentang Navigasi.

1) KT. TOB-07 dalam pelayarannya dilengkapi dengan alat bantu

navigasi modern yang cukup memadai dan dapat dioperasikan dengan baik, serta di awaki oleh perwira dinas jaga di anjungan yang didampingi oleh Nakhoda serta seorang penunjuk arah dan dikemudikan oleh Juru Mudi Jaga ;

2) Dalam situasi daya tampak terbatas, Tersangkut mengendalikan

kemudi manual, handle telegraph dan lampu sorot sebagai

penerangan latar sendiri tanpa dibantu oleh Juru Mudi Jaga sehingga tidak dapat melakukan pengamatan sekitar secara optimal dan tidak dapat mengendalikan kapal dengan baik.

b. Tentang Olah Gerak.

Rangkaian tunda KT. TOB-07 dan TK. Manna Line-808 merupakan kapal yang terbatas olah geraknya, berlayar mengikuti arus dengan kecepatan 2,7 knot, ketika kapal mendekati jembatan Bajarum dalam situasi daya tampak terbatas cukup gelap dan Tersangkut sudah berupaya mengarahkan kapal ke kanan agar haluan kapal dan rangkaian tunda dapat masuk melewati jembatan, ternyata KT. TOB-07 dapat lewat, namun TK. Manna Line-808 terlalu jatuh kiri sulit dikendalikan ditambah bergerak mengikuti arus yang cukup kencang dan akhirnya haluan kanan TK. Manna Line-808 membentur pengaman tiang Bajarum.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak Tersangkut Nakhoda KT. TOB-07 tidak dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai kejadian TK. Manna Line yang ditunda KT. TOB-07, Majelis Sidang berpendapat bahwa :

(18)

1) Tersangkut di anjungan bersama Juru Mudi Jaga, Mualim II dan

seorang penunjuk arah, namun semua hanya bertugas sebagai pengamat, dan dalam bernavigasi semua ditangani sendiri oleh Tersangkut;

2) Dalam situasi daya tampak terbatas ketika berolah gerak akan

melewati Jembatan Bajarum dengan rangkaian yang cukup panjang serta beriringan dengan kapal lain dan jarak yang cukup berdekatan lebih kurang 300 meter, serta arus surut mempengaruhi laju tongkang yang cenderung ke kiri, sehingga Tersangkut terkesan ragu-ragu dan terlambat mengambil keputusan merubah haluan ke kanan untuk menahan tongkang tersebut dan akhirnya tongkang bertubrukan dengan tiang Pilar Jembatan Bajarum.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab terjadinya kecelakaan adalah karena Tersangkut tidak cakap dalam bernavigasi dan berolah gerak ataupun tidak melaksanakan kebiasaan

pelaut yang baik (good seamanship), khususnya berlayar di alur sempit

dan bergerak mengikuti arus surut dengan kecepatan aman. 6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Setelah kejadian tubrukan, Tersangkut segera berusaha menunda haluan TK. Manna Line-808 dengan KT. TOB-07 ke tempat yang lebih aman agar tidak makin memperburuk keadaan dan selanjutnya di tambatkan di kota Besi.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda KT. TOB-07 dapat diterima.

7. Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas dan didukung oleh keterangan dari para saksi serta Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dalam kasus Tubrukan pengaman jembatan Bajarum, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa :

Dalam bernavigasi dan berolah gerak Tersangkut Nakhoda KT. TOB-07 telah bertindak tidak cakap dan tidak sesuai dengan apa yang harus

dilakukan sebagai pelaut yang baik (good seamanship), serta tidak

mengantisipasi kondisi lingkungan pada saat itu yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kapal.

(19)

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut telah salah tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai

kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) dan dinilai telah lalai

tidak memenuhi kewajibannya sesuai amanah pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).

8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi yang disampaikan Tersangkut, maka dipandang perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Hal yang meringankan.

- Dalam persidangan Tersangkut memberikan keterangan tidak

berbelit-belit dan kooperatif.

- Tersangkut sebagai tulang punggung dalam keluarga.

- Selama menjadi Nakhoda, Tersangkut belum pernah mengalami

kecelakaan di laut yang mendapatkan sangsi hukuman.

b. Hal yang memberatkan.

- Tidak ada.

D. Putusan.

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa tubrukan antara TK. Manna Line – 808 yang

ditunda KT. TOB-07 dengan pilar jembatan Bajarum, tanggal 21 Desember 2013, pukul 01.45 WIB, di perairan Sungai Mentaya Kota Sampit di sebabkan karena kesalahan dan kelalaian Tersangkut Nakhoda KT.TOB-07 dalam bernavigasi dan berolah gerak.

(20)

II. Menghukum Tersangkut Nakhoda KT. TOB - 07, bernama

Sukiwan, tanggal lahir 14 Juni 1977, memiliki sertifikat keahlian Pelaut ANT IV, Nomor 6200080690N40305, Tahun 2005, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapal Niaga berbendera

Indonesia selama jangka waktu 1 (satu) bulan.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan

Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut

diterima oleh Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin, tanggal 29 September 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris, serta dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : ... Capt. Gajah Rooseno

Anggota : ... Capt. Supardi, M. M., M. Mar

Anggota : ... Rusman Hoesien, M. Sc

Anggota : ... Ir. Budi Prasetyo

Anggota : ... Asril Pasaribu, S. H.

Referensi

Dokumen terkait

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG PENERIMA TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN

Karya lain yang juga bisa dikatakan sebagai kajian dari sudut sastra yang berupaya menelusuri karya-karya Chairil Anwar juga ditulis oleh Arif Budiman,

Penelitian ini telah dilakukan dengan ruang lingkup atau batasan kajian yang telah ditentukan, dimana pihak responden yang memberikan pendapat atau pandangan terhadap

Dalam surveilan keamanan pangan pada rantai pangan, dilakukan pengamatan dari hulu ke hilir dengan pertimbangan bahwa meskipun pangan merupakan sasaran utama,

Telah dapat dibuat suatu aplikasi untuk simulasi tata-letak departemen berorientasi proses sebagai bagian dari sistem informasi manufaktur yang memiliki kemampuan untuk

Mengingat ASEAN Skills Competition merupakan sebuah event kompetisi internasional, dimana event ini akan melibatkan orang-orang dari berbagai budaya dan bahasa yang

Berdasarkan pelbagai cabaran yang dinyatakan di atas, antara strategi yang boleh dan telah dirancang oleh pihak kerajaan untuk mengatasi permasalahan yang timbul ialah

Saran Dalam Tugas Akhir ini, saya ingin menyarankan agar di kemudian hari kelak, saya dapat menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan topik pemilihan desain