TENTANG
KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA TK. MANNA LINE – 808 YANG DITUNDA KT. TOB – 07
DENGAN PILAR JEMBATAN BAJARUM DI PERAIRAN SUNGAI MENTAYA SAMPIT KALIMANTAN TENGAH
Pada tanggal 20 Desember 2013, pukul 16.00 WIB, KT. TOB – 07 GT.216, menunda TK. Manna Line 808 GT.3233, dengan Awak Kapal berjumlah 10 (sepuluh) orang, muatan biji besi 7.078,076 MT, bertolak dari Jetty PT. Feron menuju muara Sampit, tanggal 21 Desember 2013, pukul 01.45 WIB, TK. Manna Line 808 bertubrukan dengan pengaman pilar jembatan Bajarum di Sungai Mentaya Perairan Kota Besi Sampit.
Dalam peristiwa kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa, akan tetapi mengakibatkan kerusakan pada tempat dudukan jangkar pada tongkang dan bergesernya tiang jembatan Bajarum.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan Suratnya Nomor KL.205/2/8/DN-14, tanggal 17 Maret 2014, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.
Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah
Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana
telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal
373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.
Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :
1. Laporan Kecelakaan Kapal, tanggal 21 Desember 2013, dibuat oleh
Nakhoda dan diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit;
2. Berita Acara Naokhoda, tanggal 21 Desember 2013, dibuat oleh Nakhoda;
3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, tanggal 07 dan 10 Januari 2014, terhadap :
a. Nakhoda, Sukiwan;
b. Mualim II, Crist Rompas;
c. KKM, Yermias Sogalrey;
d. Juru Mudi, Junaidi;
e. Juru Minyak, Surianto;
f. Kepala Operasional PT. Spectra Tirtasegara Line Cabang Sampit.
4. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, tanggal 28 Januari 2014;
5. Dokumen KT. Tob - 07 terdiri dari :
a. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 3891/IIk, diterbitkan oleh
Kantor Administrator Pelabuhan Samarinda, tanggal 09 Februari 2009;
b. Surat Laut, Nomor PK.205/3704/SL-PM/DK-13, diterbitkan oleh Direktur
Perkapalan dan Kepelautan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 29 Juli 2013;
c. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), Nomor 008762, diterbitkan
oleh Biro Klasifikasi Indonesia di Jakarta, tanggal 11 Agustus 2009 dan berlaku sampai dengan tanggal 29 Mei 2014;
d. Sertifikat Klasifikasi Lambung, Nomor 12021, diterbitkan oleh Biro
Klasifikasi Indonesia, tanggal 11 Agustus 2009 dan berlaku sampai dengan tanggal 29 Mei 2014;
e. Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Nomor 12021, diterbitkan oleh Biro
Klasifikasi Indonesia, tanggal 11 Agustus 2009 dan berlaku sampai dengan tanggal 29 Mei 2014;
f. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor
PK.001/08/04/KSOP.SPT-2013, diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, tanggal 12 Juli 2013 dan berlaku sampai dengan tanggal 20 Januari 2014;
g. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor
PK.001/08/05/KSOP.SPT-2013, diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, tanggal 12 Juli 2013 dan berlaku sampai dengan tanggal 20 Januari 2014;
h. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Dari Kapal,
Nomor PK.401/12/1248/SNPP/DK-12, diterbitkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 29 Maret 2012 dan berlaku sampai dengan tanggal 15 Maret 2015;
i. Daftar Awak Kapal, dibuat oleh Nakhoda di Sampit dan diketahui oleh
PT. Spectra Tirtasegara Line Cabang Sampit, tanpa tanggal Desember 2013;
j. Surat Keterangan Susunan Perwira, No. PK.304/60/16/KSOP.SPT-14,
diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, tanggal 17 Desember 2013;
6. Dokumen TK. Manna Line 808, terdiri dari :
a. Surat Laut, Nomor PK.205/3708/SL-PM/DK-13, diberikan di Jakarta oleh
Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 29 Juli 2013;
b. Surat Ukur International (1969), Nomor 919/KKa, diterbitkan oleh
Kantor Administrator Pelabuhan Manado, tanggal 23 Desember 2009;
c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor
PK.001/15/03/KSOP.SPT-13, diterbitkan oleh Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, tanggal 23 Oktober 2013 dan berlaku sampai dengan tanggal 23 Desember 2013;
d. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), Nomor 013255, diterbitkan
oleh Biro Klasifikasi Indonesia di Jakarta, tanggal 04 Mei 2012 dan berlaku sampai dengan tanggal 23 Desember 2013;
e. Sertifikat Klasifikasi Lambung, Nomor 15304, dikeluarkan oleh Biro
Klasifikasi Indonesia di Jakarta, tanggal 04 Mei 2012, dan berlaku sampai dengan tanggal 23 Desember 2013;
f. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor
AL.103/635/1/124/13, diterbitkan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 07 Oktober 2013 dan berlaku sampai dengan tanggal 09 Januari 2014;
7. Sertifikat Keahlian Pelaut KT. TOB – 07 :
a. ANT IV, Nomor 6200080690N40305, atas nama Sukiwan, diterbitkan
oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 30 September 2005;
b. ANT III, Nomor 6201296334N30113, atas nama Lulut Wahono,
diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tahun 2013;
c. ANT III, Nomor 6201296321N30113, atas nama Crist Rompas,
diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 26 September 2013;
d. ATT III, Nomor 6200041875T30203, atas nama Yermias Sogalrey,
diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 17 Februari 2003;
e. ATT III, Nomor 6201035147T30213, atas nama Rokky Waworega,
diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tahun 2013.
Dari berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan lanjutan dihadapan Sidang Mahkamah Pelayaran tanggal 19 Juni 2014, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :
A. Berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :
1. Data Kapal. KT. TOB - 07.
Nama : TOB 07
Jenis : Kapal Motor Tunda
Bendera : Indonesia
Pembuatan : Tahun 2008
Konstruksi : Baja
Call Sign : YDA 6251
Isi kotor : GT. 216
Isi bersih : NT. 65
Tanda Selar : GT. 216 No.3891/IIk
Tenaga Penggerak Utama : Mesin merk Yanmar 2 x 829 HP
Panjang : 26,76 meter
Lebar : 8,14 meter
Dalam : 3,60 meter
Pemilik : PT. MANNA LINE INTERNATIONAL
Nakhoda : SUKIWAN
Awak Kapal : 10 (sepuluh) orang
TK. MANNA LINE 808.
Nama : MANNA LINE 808 eks PB 3002
Jenis : Tongkang Bendera : Indonesia Pembuatan : Tahun 2008 Konstruksi : Baja Isi kotor : GT. 3233 Isi bersih : NT. 970
Tanda Selar : GT. 3233 No. 919/KKa
Panjang : 87,84 meter
Lebar : 24,40 meter
Dalam : 5,50 meter
Pemilik : PT. MANNA LINE INTERNATIONAL
2. Jalannya Peristiwa.
a. Tanggal 20 Desember 2013, pukul 16.00 WIB, KT. TOB – 07,
menunda TK. Manna Line 808, bertolak dari Jetty PT. Feron di Desa Kenyala sekitar pukul 16.00 WIB dengan Awak Kapal 10 (sepuluh) orang, memuat biji besi lebih kurang 7.078,076 MT, menuju Muara
Sampit untuk melakukan Transhipment;
b. Setelah meninggalkan jetty PT. Feron kapal bergerak secara
beriringan (konvoi) sekitar 7 rangkaian tunda dengan jarak yang berdekatan;
c. Konvoi semakin menumpuk ketika mendekati jembatan Bajarum,
karena jarak konvoi yang saling berdekatan, sehingga kecepatan kapal tidak bisa dikendalikan walaupun kecepatan telah dikurangi;
d. Sebelum kejadian tubrukan dengan jembatan, hujan turun lebat dan
jarak pandang terbatas mengingat sekitar daerah tersebut cukup gelap dan di tambah kapal berlayar mengikuti arus karena air sungai surut;
e. Beberapa saat sebelum KT. TOB-07 akan melewati jembatan
Bajarum, kapal lain di depan sudah berhasil melewati jembatan dan ketika giliran KT. TOB-07 berusaha untuk melewati jembatan TK. Manna Line -808 sulit dikendalikan dan cenderung lari ke kiri, sehingga KT. TOB-07 mencoba merubah haluan ke kanan untuk menahan tongkang tersebut namun terlambat dan akhirnya tongkang tersebut bertubrukan dengan tiang pilar jembatan Bajarum pada tanggal 21 Desember 2013 pukul 01.45 WIB;
f. Dalam peristiwa kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa atau
luka, melainkan TK. Manna Line-808 mengalami kerusakan pada rumah jangkar dan tiang/pilar jembatan Bajarum mengalami keretakan pada pondasinya.
3. Dalam peristiwa ini, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut
dan para Saksi kejadian tubrukan antara TK. Manna Line 808 yang ditunda KT. TOB - 07 dengan pilar jembatan Bajarum, adalah sebagai berikut :
Tersangkut : Nakhoda, Sukiwan.
Saksi-saksi : 1) Mualim II, Crist Rompas; 2) KKM, Yermias Sogalrey; 3) Juru Mudi, Junaidi; 4) Juru Minyak, Surianto;
5) Kepala Operasional PT. STL Cabang Sampit, Heri Suryana;
6) Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Sampit, Rachman Rani, S. H.
B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan
dengan Kecelakaan Kapal tubrukan antara TK. Manna Line 808 yang ditunda KT. TOB -7 dengan pilar jembatan Bajarum, tanggal 21 Desember 2013, pukul 01.45 WIB, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi-Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit pada tanggal 19 Juni 2014. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan dihadapan Sidang Majelis Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :
1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Sukiwan, dalam keadaan sehat, dengan
didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut :
a. Lahir di : Kudus
Tanggal : 14 Juni 1977
Agama : Islam
Alamat : RT.03/RW.01 Ds Colo, Dawe, Kudus, Jawa
Tengah
Pendidikan
Umum : 1) SD, ijazah tahun 1990, di Kudus;
2) SMP, ijazah tahun 1993, di Kudus; 3) SMA, ijazah tahun 1996, di Pati.
Teknis : 1) MPT, ijasah tahun 1999, di Semarang.
2) ANT V, ijasah tahun 2003, di Semarang. 3) ANT IV, ijazah tahun 2005, di Semarang. Pengalaman Berlayar :
1) Mualim I, KT. Destiny 4, 15 Mei 1998 s/d 08 Juni 2001;
2) Nakhoda, KT. Lea Wah, 13 Agustus 2004 s/d 23 Mei 2005;
3) Nakhoda, KT. Kencana Raya, 24 Juli 2006 s/d 25 Juli 2009;
4) Mualim I, KT. Zelan 28, 09 Agustus 2009 s/d 09 Mei 2010;
5) Nakhoda, KT. Kencana Jaya, 16 Juni 2010 s/d 23 Mei 2011;
6) Nakhoda, KT. Danny 22, 04 Juli 2011 s/d 19 Desember 2011;
7) Nakhoda, KT. Danny 24, 09 April 2012 s/d 30 Juli 2012;
8) Nakhoda, KT. Herlina 23, 23 Agustus 2012 s/d 21 Juni 2013;
9) Nakhoda, KT. Republik 001, 16 Agustus 2013 s/d 03 Des 2013;
10) Nakhoda, KT. Tob - 07, 15 Desember 2013 s/d kejadian.
b. Tanggal 20 Desember 2013 pukul 16.00 WIB, KT. TOB-07 menunda
TK. Manna Line-808 bertolak dari Jetty PT. Feron di Desa Kenyala menuju Muara Sampit dengan Awak Kapal 10 (sepuluh )orang, muatan biji besi sebanyak ± 7.078,076 MT, draft tongkang depan 3,85 meter, belakang 4,27 meter;
c. Sebelum berangkat kapal laik laut dan di lengkapi dengan peralatan
Navigasi Radar 1 (satu) unit, Navtex 1 (satu) unit, Kompas Magnetik 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, Teropong 1 (satu) unit, Radio VHF
1 (satu) unit dan Echosounder 1 (unit) dan lampu Navigasi yang
berfungsi dengan baik;
d. Dalam pelayarannya dari Jetty PT. Feron ke Muara Sampit
Tersangkut telah meminta Assist Tug kepada Agent tetapi tidak ada
jawaban sampai kapal harus berangkat, kapal bergerak tidak sendirian melainkan beriring – iringan sejumlah 7 (tujuh) rangkaian tunda, dengan tujuan yang sama dan jarak hampir berdekatan sehingga kecepatan kapal disesuaikan dengan kapal yang berada di depannya;
e. Saat berangkat cuaca berawan gelap dan hujan ringan, air surut dan
kapal mengikuti arus dengan panjang tali tunda utama 20 meter dan panjang tali kedua 25 meter;
f. Dalam Pelayarannya Tersangkut di anjungan dibantu oleh seorang
penunjuk arah saudara Asrani, Mualim II dan Juru Mudi Jaga, Tersangkut baru pertama kali melewati alur Sungai Mentaya, dan baru bekerja di atas kapal selama 4 (empat) hari, sehingga Tersangkut belum familier dengan kapal maupun sungai Mentaya perairan kota besi tersebut;
g. Beberapa saat sebelum terjadi kapal mengikuti arus cukup kencang,
jarak pandang terbatas sehabis hujan, kecepatan kapal disesuaikan dengan jarak kapal yang berada di depan, sehingga pada saat akan melewati Jembatan Bajarum, Tersangkut mengurangi kecepatan sambil mengatur posisi KT. TOB-07 dan TK. Manna Line-808 agar aman melewati tengah-tengah antara 2 (dua) tiang jembatan Bajarum;
h. Mengingat arus cukup kencang dan mempengaruhi pergerakan
tongkang yang di tarik cenderung lari ke kiri dan jarak pandang terbatas, yang mana jalur masuk antara pilar kurang jelas sehingga dibantu dengan penerangan lampu sorot dari kapal yang dikendalikan sendiri oleh Tersangkut dan merubah haluan kapal ke kanan, mengencangkan tali tunda sebelah kiri agar bisa mengikuti Kapal tunda namun terlambat, TK. Manna Line-808 tetap lari ke kiri karena didorong arus kencang;
i. Tanggal 21 Desember 2013 pukul 01.45 WIB pada posisi koordinat
02°-23,6´ Selatan / 112°-57,5´ Timur TK. Manna Line-808 yang ditunda KT.TOB-07 telah bertubrukan dengan tiang pilar Jembatan Bajarum;
j. Dalam kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka
terhadap awak kapal melainkan kerusakan yang timbul terhadap TK. Manna Line -808 yaitu rumah jangkar dan tiang pilar jembatan terjadi keretakan dan bergeser.
2. Saksi Mualim II, Saudara Crist Rompas, dalam keadaan sehat,
di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :
a. Lahir : Jakarta
Tanggal : 24 Agustus 1988
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kalibaru Barat I RT.10/RW.08 Cilincing Jakarta
Utara Pendidikan
Umum : 1) SD, ijazah tahun 2001, di Jakarta;
2) SMP, ijazah tahun 2004, di Jakarta; 3) SMA, ijazah tahun 2007, di Jakarta.
Teknis : ANT III, ijazah tahun 2013, di Jakarta
Pengalaman Berlayar :
1) Cadet, PT. Soechi Line, 16 Oktober 2010 s/d 19 Agustus 2011;
2) Mualim II, PT. Manna Line International, 18 Desember 2013 s/d
kejadian.
b. KT.TOB-07 menunda TK Manna Line -808 bertolak dari Jetty Feron
tujuan Muara Sampit untuk melakukan Transhipment tanggal
20 Desember 2013 Pukul 16.00 WIB, dengan muatan biji besi sebanyak ± 7.078,076 MT;
c. Sebelum berangkat kapal dalam kondisi laik laut dan peralatan
Navigasi bekerja dengan baik termasuk penerangan lampu navigasi, keadaan cuaca berawan agak gelap, hujan rintik-rintik dan arus sungai surut;
d. Sebelum kejadian Saksi berada di anjungan bersama Tersangkut
dan Juru Mudi Jaga dan membenarkan bahwa kemudi dan handle mesin dikendalikan oleh Tersangkut, sementara Mualim II dan Juru
Mudi melakukan pengawasan (Look Out ) di wing anjungan sebelah
kiri;
e. Pada saat akan terjadi tubrukan dan akan masuk jembatan bahwa
kapal mengikuti arus, KT. TOB-07 dan TK. Manna Line - 808 mengambil posisi ke arah bagian kiri Jembatan, tetapi ketika kapal mendekati tiang pilar Jembatan, haluan TK. Manna Line-808 tidak sejajar dengan KT.TOB-07 dan nampaknya kapal terlalu jauh jatuh kiri;
f. Mengingat kapal jatuh terlalu kiri, Tersangkut berusaha untuk
merubah haluan kapal cikar kanan, namun TK. Manna Line -808 tidak bisa dikendalikan ditambah dengan kuatnya arus sungai mengakibatkan memperburuk keadaan dan akhirnya tongkang membentur tiang jembatan Bajarum;
g. Dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka terhadap
semua awak kapal, melainkan terjadi kerusakan rumah jangkar pada TK. Manna Line-808 dan retaknya pondasi tiang jembatan Bajarum.
3. Saksi KKM, Saudara Yermias Sogalrey, dalam keadaan sehat,
di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :
a. Lahir : Batu Goyang kepulauan Aru
Tanggal : 10 Juni 1967
Agama : Katholik
Alamat : Jl. Ali Moertopo Pulau Pulau Aru / Dobo
Pendidikan
Umum : 1) SD, ijazah tahun 1983 di Maluku
2) SMP, ijazah tahun 1986 di Ujung Pandang 3) SMA, ijazah tahun 1990 di Ujung Pandang
Teknis : 1) AMK A, ijazah tahun 1999, di Jakarta;
2) ATT III, ijazah tahun 2003, di Jakarta. Pengalaman Berlayar :
1) Masinis I, PT. Pel. Hotoma Lestari, Jan 2002 s/d Feb i 2003;
2) KKM, PT, Panra Merak Luas Samudera, Mar 2004 s/d Okt 2005;
3) Masinis I, PT. Pel. Hotoma Lestari, Nov 2005 s/d Sept 2007;
4) KKM, PT. Tirta Nirmaya Lines, Mar s/d 24 Des 2008;
5) KKM, PT. Bosowa Lines, Desember 2008 s/d 05 April 2009;
6) KKM, PT. Wira Trans, 22 April 2009 s/d 05 September 2009;
7) Masinis II, PT. Baltic Shipping, 07 Sept 2009 s/d 24 Mei 2010;
8) Masinis II, PT. Citra Buana Bahari, Juli 2010 s/d 06 Feb 2011;
9) KKM, PT. Presco Line Samudera, April 2012 s/d 03 Maret 2013;
10) KKM, Manna Line International, 18 Desember 2013 s/d kejadian.
b. Tanggal 20 Desember 2013 pukul 16.00 WIB, KT. TOB-07 menunda
TK. Manna Line-808 bertolak dari Jetty PT. Feron menuju Muara Sampit dengan muatan Biji besi, dengan Awak Kapal 10 (sepuluh) orang;
c. KT. TOB-07 dilengkapi dengan 2 (dua) mesin Induk merk Yanmar
2 x 829 HP dalam kondisi baik dan sebelum kapal bertolak Nakhoda mengumumkan perhatian satu jam (OHN), Saksi melakukan uji mesin maju dan mundur serta melakukan pemeriksaan semua indikator dalam kondisi normal;
d. Pada saat bertolak dari Jetti PT. Feron cuaca berawan dan jarak
pandang terbatas mengingat saat itu sehabis hujan deras, pada saat kejadian Saksi sedang beristirahat sehabis jaga dan mengetahui adanya tubrukan dari Saudara Suryanto selaku Juru Minyak Jaga, setelah mendengar kejadian tubrukan maka Saksi turun ke Kamar Mesin memeriksa mesin Induk dan Motor bantu masih dalam kondisi normal;
e. Saat bergerak menggunakan putaran mesin 800 RPM dengan
kecepatan kapal rata-rata 2,5 – 2,7 Knot yang dikendalikan oleh Nakhoda pada saat itu dan maksimum putaran mesin adalah 1400 Rpm.
4. Saksi Juru Mudi, Saudara Junaidi, dalam keadaan sehat, di bawah
sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :
a. Lahir : Tawondu Luwu
Tanggal : 12 Juli 1994
Agama : Islam
Alamat : Tawondu, RT.001/RW.001 Tawondu, Suli,
Luwuk, Sulawesi Selatan Pendidikan
Umum : 1) SD, ijasah tahun 2006, di Murante,
2) SMP, ijasah tahun 2009, di Suli 3) SMA, ijasah tahun2012, di Larompong
Teknis : ANT D, ijasah tahun 2013, di Barombong.
Pengalaman Berlayar :
Juru Mudi, PT. Manna Line International, 22 Oktober 2013.
b. KT. TOB-07 dan TK. Manna Line bergerak dari Jetty PT. Feron Desa
Kenyala pada tanggal 20 Desember 2013 pukul 16.00 WIB dengan memuat biji besi, Saksi bertugas jaga pukul 00.00 – 04.00, 15 (lima belas) menit sebelum jaga Saksi sudah berada di anjungan dan tepat pukul 00.00 WIB kemudi dipegang oleh Saksi dan pukul 01.00 WIB kapal sudah mendekati Jembatan Bajarum dan kemudi diambil alih oleh Nakhoda dan Saksi diperintahkan untuk melakukan
pengawasan di wing kiri anjungan;
c. Pada saat kemudi diambil alih oleh Nakhoda, cuaca saat itu sudah
gelap, jarak pandang terbatas mengingat sehabis hujan dan pilar/tiang jembatan tidak ada penerangan;
d. Setelah KT. TOB-07 mendekati jembatan Bajarum, TK. Manna Line
tidak bisa dikendalikan dan cenderung lari ke kiri oleh dorongan arus yang kuat, KT. TOB-07 berusaha menahan dengan membelokan kapal ke kanan, namun tetap tidak tertahan akhirnya beberapa saat kemudian TK. Manna Line membentur tiang/pilar jembatan Bajarum dan setelah kejadian tersebut KT. TOB-07 berolah gerak mengamankan TK. Manna Line yang kemudian ditambatkan di Kotabesi dan Nakhoda melaporkan kejadian tersebut ke Agen.
5. Saksi Juru Minyak, Saudara Surianto, tidak hadir dalam persidangan,
dan keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut:
a. Lahir Tanggal : 02 Agustus 1985
Agama : Islam
Alamat : Dusun Sumabu I, Desa Kamanre Kec, Kamanre
Kab Luwuk, Sulawesi Selatan
Pendidikan
Umum : 1) SD, ijasah tahun 1980, di Garut;
2) SMP, ijasah tahun 1983, di Garut; 3) SMA, ijasah tahun 1986, di Garut.
Teknis : ATT – D, ijazah tahun 2004, di Makassar
b. Tanggal 20 Desember 2013 pukul 16.00 WIB, KT. TOB-07 dengan
TK. Manna Line-808 bertolak dari Jetty PT. Feron di Desa Kenyala Kec Kota besi menuju Muara Sampit dengan muatan biji besi;
c. Saksi berdinas jaga pukul 00.00 s/d 04.00, Saksi melakukan
pemeriksaan kondisi mesin induk kiri dan kanan dalam keadaan baik dan berjalan normal, pada saat perjalanannya tiba-tiba RPM mesin induk naik secara tiba-tiba dan Saksi menuju keluar kamar mesin, ternyata tongkang sudah menubruk tiang jembatan Bajarum, Saksi segera melaporkan pada KKM dan saat itu juga Saksi dan KKM melakukan pemeriksaan ke kamar mesin dan melihat semua kondisi yang ada termasuk mesin induk kiri dan kanan masih dalam kondisi normal;
d. Setelah terjadi tubrukan dengan tiang pilar jembatan Bajarum, KT.
TOB-07 merapat ke TK. Manna Line-808 untuk menggandeng dan mengamankan ke tempat lain, dan Nakhoda melaporkan kejadian tersebut ke Agen PT. Spectra Tirtasegara Line Cabang Sampit.
6. Saksi Kepala Operasional PT. Spectra Tirtasegara Line Cabang Sampit,
Saudara Heri Suryana, dalam keadaan sehat, di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:
a. Lahir : Sampit
Tanggal : 26 Oktober 1967
Agama : Islam
Alamat : jl. M. Yosif RT.18 RW.03 Baamang Hulu
Pendidikan
Umum : 1) SD, ijasah tahun 1980 di Garut ;
2) SMP, ijasah tahun 1983 di Garut ; 3) SMK, ijasah tahun 1986 di Garut;
b. Tanggal 20 Desember pukul 16.00 WIB kapal yang di Ageni
bernama KT. TOB-07 menunda TK. Manna Line – 808 bertolak dari Jetty PT. Feron menuju Muara Sampit dengan muatan biji besi;
c. Saksi membenarkan dan mengetahui bahwa adanya Surat
Keputusan Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Sampit Nomor PU.630/14/06/Adpl.Sep-11 Tentang Prosedur Tetap Pemanduan Kapal di Pelabuhan yang diterbitkan tanggal 31 Maret 2011 dan mengetahui semua apa yang ditetapkan di Protap tersebut;
d. KT. TOB-07 dan TK. Manna Line 808 dimiliki oleh PT. Manna Line
International yang berlokasi di Jakarta dan kapal tersebut benar di ageni oleh PT. Spectra Tirta Segara Line Cabang Sampit;
e. Pada saat kejadian Saksi tidak mengetahui kejadian tersebut, dan
mengetahui adanya insiden tertabraknya pilar Jembatan Bajarum dari petugas Syahbandar kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit pukul 06.30 WIB.
7. Saksi Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP
Kelas III Sampit, Saudara Rachman Rani, S.H., dalam keadaan sehat, di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:
a. Lahir : Ujung Pandang
Tanggal : 30 Januari 1971
Agama : Islam
Alamat : Jln. Kaswari no. 27 Sampit
Pendidikan
Umum : 1) SD, ijasah tahun 1984, di Makasar
2) SMP, ijasah tahun 1987, di Makasar 3) SMK, ijasah tahun 1990, di Makasar 4) S. 1, ijasah tahun 2009, di Sampit.
Teknis :1) MPB III. , ijasah tahun 1995 di Makasar
2) ANT III, Ijasah tahun 2001 di Jakarta; 3) ANT II, ijasah tahun 2007 jakarta Pengalaman Berkerja :
1) CPNS Adpel Sampit tahun 2004;
2) Staf Kantor Adpel tahun 2005 s/d 2013
3) Kasie Keselamatan Berlayar an Patroli, 2013 s/d sekarang
b. Saksi mengetahui kejadian dari Kasi Intel Polres Kotawaringin Timur
pada tanggal 21 Desember 2013, Saksi langsung menuju lokasi dan membenarkan ada keretakan di Jembatan Bajarum sekitar 10 cm;
c. Pada saat kejadian kepala KSOP sedang berada di Jakarta, dan Saksi
diperintahkan untuk berkoordinasi dengan instansi terkait dan memonitor;
d. Saksi juga diperintahkan oleh Bupati setempat untuk mencari kapal
LCT sebagai pengganti pengguna jasa pelintas jembatan Bajarum yang ditutup.
C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.
Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan-keterangan yang diberikan Tersangkut dan Para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, tanggal 19 Juni 2014, sehubungan Kecelakaan Kapal tubrukan antara TK. MANNA LINE 808
yang ditunda KT. TOB – 07 dengan jembatan Bajarum, tanggal 21 Desember 2013, pukul 01.45 WIB, telah sampai pada pendapat sebagai
berikut :
1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.
a. KAPAL.
KT. TOB – 07.
KT. TOB-07 adalah jenis kapal tunda, konstruksi baja, berukuran GT.216, dibangun tahun 2008, di Jepang oleh Yanmar Co, Ltd, bergeladak 1 (satu), jumlah baling-baling 2 (dua), penggerak utama mesin merk Yanmar 2 x 829 Hp, ukuran kapal P x L x D = 26.76 M x 8.14 M x 3.60 M, kapal telah melaksanakan docking terakhir tanggal 18 Januari s/d 21 Januari 2012 di Banjarmasin.
TK. MANNA LINE – 808.
TK. Manna Line-808 eks PB. 3002 adalah kapal tongkang konstruksi baja, berukuran GT. 3233, dibangun tahun 2008, di China oleh
Nanjing Ship Industry Co Ltd dengan ukuran P x L x D = 87.84 M x 24.40 M x 5.50 M, kapal telah melaksanakan docking terakhir di Banjarmasin tanggal 22 Pebruari s/d 06 maret 2012.
b. SURAT KAPAL.
KT. TOB – 07.
Dilengkapi dengan Surat Laut No. PK.205/3704/SL-PM/DK-13, Surat Ukur Internasional (1969) No. 3891/IIk, Sertifikat Keselamatan perlengkapan Kapal barang No. PK.001/08/05/KSOP.Sept -2013,
Sertifikat Keselamatan Konstruksi kapal Barang No.
PK.001/08/04/KSOP.Spt-2013, Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari Kapal No. PK.401/1248/SNPP/DK-12, Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) No. 00876 (BKI), Sertifikat Klasifikasi Mesin No. 12021 (BKI) dan Sertifikat Klasifikasi Lambung
No. 12021 (BKI) A 100 P “Tug Boat“.
TK. MANNA LINE – 808.
Dilengkapi dengan Surat Laut No. PK.205/3708/SL-PM/DK-13, Surat Ukur Internasional (1969) No.919/KKa, Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) No.013255, Sertifikat Klasifikasi lambung No.15304, dan sertifikat-sertifikat lainnya lengkap sesuai dengan yang ditentukan peraturan perundang-undangan.
c. AWAK KAPAL.
Berdasarkan Surat Keterangan Susunan Perwira Nomor
PK.304/60/16/KSOP.SPT-14, tanggal 04 Desember 2013, diterbitkan oleh Kantor Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas
III Sampit, susunan perwira dek dan mesin terdiri dari :
Bagian Dek :
Nakhoda : Sukiwan ijazah ANT IV, tahun 2005;
Mualim I : Lulut Wahono ijazah ANT IV, tahun 2013;
Mualim II : Crist Rompas ijazah ANT V, tahun 2013.
Bagian Mesin :
KKM : Yermias Sogalrey jazah ATT III, tahun 2003;
Masinis II : Rokky Waworega ijazah ATT III, tahun 2013;
Masinis III : Sandarista E. ijazah ATT V, tahun 2011.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku, serta diawaki dengan susunan perwira dek dan mesin memenuhi persyaratan sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 70 tahun 1998.
2. Tentang Cuaca.
a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),
Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 13 Juni 2014, keadaan cuaca di Perairan Sungai Mentaya Kota Besi Sampit, tanggal 21 Desember 2013, pukul 01.45 WIB, adalah sebagai berikut :
Arah dan Kecepatan Angin : Barat, 4.1 – 5.7 knots Arah dan Kecepatan Arus : NIL DATA
Cuaca : Berawan Sebagian – Berawan dan
Hujan Ringan
Jarak Penglihatan : 4,0 – 5,0 Mil
Tinggi Gelombang : Barat, 0.1 m – 0.2/0.3 m
b. Menurut keterangan Tersangkut dan para Saksi sebelum kejadian keadaan cuaca berawan gelap, hujan deras, angin sedang dan arus surut cukup kencang.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut dan para Saksi tentang keadaan cuaca sebelum kejadian dan pada saat kejadian dapat diterima.
3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.
Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :
a. Muatan.
TK. Manna Line 808 mempunyai Ukuran Utama sesuai Surat Ukur Internasional (1969) No. 160/Ab, yang di terbitkan oleh Administrator Pelabuhan Banten, yang mempunyai ukuran sebagai berikut :
- Panjang : 87,84 meter
- Lebar : 24,40 meter
- Dalam : 5,50 meter
Sertifikat garis muat yang di terbitkan oleh BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) nomor 013255, tanggal 04 Mei 2012 menyatakan bahwa sebagai berikut :
- Garis muat musim panas (S) = 1244 mm
- Koreksi air tawar (AT) = 102 mm
- Draft Maximum tongkang = 5,50 – 1,244+0,102
= 4,30 m
- Draft depan tongkang = 3,85 m
- Draft belakang = 4,27 m
- Draft rata-rata = 3,85+4,27
= 8,12 m : 2 = 4,06 m
- Sarat tongkang saat kejadian = 4,06 m
Dari kondisi tersebut maka TK. Manna Line - 808 memuat tidak melebihi kapasitas yang diijinkan.
b. Keadaan Stabilitas Kapal.
Berdasarkan keterangan-keterangan dalam sidang pemeriksaan lanjutan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :
Pada saat TK. Manna Line-808 yang ditunda KT. TOB-07 bertolak dari pelabuhan Jetty PT. Feron kapal dalam kondisi laik laut dan stabilitas positif serta tidak mengalami perubahan stabilitas.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan dan stabilitas TK. Manna Line 808 dapat diterima.
4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.
Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan – aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan
pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara
berolah gerak dinilai sebagai berikut :
a. Tentang Navigasi.
1) KT. TOB-07 dalam pelayarannya dilengkapi dengan alat bantu
navigasi modern yang cukup memadai dan dapat dioperasikan dengan baik, serta di awaki oleh perwira dinas jaga di anjungan yang didampingi oleh Nakhoda serta seorang penunjuk arah dan dikemudikan oleh Juru Mudi Jaga ;
2) Dalam situasi daya tampak terbatas, Tersangkut mengendalikan
kemudi manual, handle telegraph dan lampu sorot sebagai
penerangan latar sendiri tanpa dibantu oleh Juru Mudi Jaga sehingga tidak dapat melakukan pengamatan sekitar secara optimal dan tidak dapat mengendalikan kapal dengan baik.
b. Tentang Olah Gerak.
Rangkaian tunda KT. TOB-07 dan TK. Manna Line-808 merupakan kapal yang terbatas olah geraknya, berlayar mengikuti arus dengan kecepatan 2,7 knot, ketika kapal mendekati jembatan Bajarum dalam situasi daya tampak terbatas cukup gelap dan Tersangkut sudah berupaya mengarahkan kapal ke kanan agar haluan kapal dan rangkaian tunda dapat masuk melewati jembatan, ternyata KT. TOB-07 dapat lewat, namun TK. Manna Line-808 terlalu jatuh kiri sulit dikendalikan ditambah bergerak mengikuti arus yang cukup kencang dan akhirnya haluan kanan TK. Manna Line-808 membentur pengaman tiang Bajarum.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak Tersangkut Nakhoda KT. TOB-07 tidak dapat diterima.
5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.
Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai kejadian TK. Manna Line yang ditunda KT. TOB-07, Majelis Sidang berpendapat bahwa :
1) Tersangkut di anjungan bersama Juru Mudi Jaga, Mualim II dan
seorang penunjuk arah, namun semua hanya bertugas sebagai pengamat, dan dalam bernavigasi semua ditangani sendiri oleh Tersangkut;
2) Dalam situasi daya tampak terbatas ketika berolah gerak akan
melewati Jembatan Bajarum dengan rangkaian yang cukup panjang serta beriringan dengan kapal lain dan jarak yang cukup berdekatan lebih kurang 300 meter, serta arus surut mempengaruhi laju tongkang yang cenderung ke kiri, sehingga Tersangkut terkesan ragu-ragu dan terlambat mengambil keputusan merubah haluan ke kanan untuk menahan tongkang tersebut dan akhirnya tongkang bertubrukan dengan tiang Pilar Jembatan Bajarum.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab terjadinya kecelakaan adalah karena Tersangkut tidak cakap dalam bernavigasi dan berolah gerak ataupun tidak melaksanakan kebiasaan
pelaut yang baik (good seamanship), khususnya berlayar di alur sempit
dan bergerak mengikuti arus surut dengan kecepatan aman. 6. Tentang Upaya Penyelamatan.
Berdasarkan pemeriksaan data dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Setelah kejadian tubrukan, Tersangkut segera berusaha menunda haluan TK. Manna Line-808 dengan KT. TOB-07 ke tempat yang lebih aman agar tidak makin memperburuk keadaan dan selanjutnya di tambatkan di kota Besi.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda KT. TOB-07 dapat diterima.
7. Kesalahan dan Kelalaian.
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas dan didukung oleh keterangan dari para saksi serta Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dalam kasus Tubrukan pengaman jembatan Bajarum, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa :
Dalam bernavigasi dan berolah gerak Tersangkut Nakhoda KT. TOB-07 telah bertindak tidak cakap dan tidak sesuai dengan apa yang harus
dilakukan sebagai pelaut yang baik (good seamanship), serta tidak
mengantisipasi kondisi lingkungan pada saat itu yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kapal.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut telah salah tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai
kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) dan dinilai telah lalai
tidak memenuhi kewajibannya sesuai amanah pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).
8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan.
Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi yang disampaikan Tersangkut, maka dipandang perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Hal yang meringankan.
- Dalam persidangan Tersangkut memberikan keterangan tidak
berbelit-belit dan kooperatif.
- Tersangkut sebagai tulang punggung dalam keluarga.
- Selama menjadi Nakhoda, Tersangkut belum pernah mengalami
kecelakaan di laut yang mendapatkan sangsi hukuman.
b. Hal yang memberatkan.
- Tidak ada.
D. Putusan.
Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :
M E M U T U S K A N :
I. Menyatakan bahwa tubrukan antara TK. Manna Line – 808 yang
ditunda KT. TOB-07 dengan pilar jembatan Bajarum, tanggal 21 Desember 2013, pukul 01.45 WIB, di perairan Sungai Mentaya Kota Sampit di sebabkan karena kesalahan dan kelalaian Tersangkut Nakhoda KT.TOB-07 dalam bernavigasi dan berolah gerak.
II. Menghukum Tersangkut Nakhoda KT. TOB - 07, bernama
Sukiwan, tanggal lahir 14 Juni 1977, memiliki sertifikat keahlian Pelaut ANT IV, Nomor 6200080690N40305, Tahun 2005, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapal Niaga berbendera
Indonesia selama jangka waktu 1 (satu) bulan.
III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan
Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut
diterima oleh Terhukum.
Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin, tanggal 29 September 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris, serta dihadiri oleh Terhukum.
Ketua : ... Capt. Gajah Rooseno
Anggota : ... Capt. Supardi, M. M., M. Mar
Anggota : ... Rusman Hoesien, M. Sc
Anggota : ... Ir. Budi Prasetyo
Anggota : ... Asril Pasaribu, S. H.