• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN NEGERI PRAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN NEGERI PRAYA"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TAHUNAN

2012

PENGADILAN NEGERI PRAYA

Jl. A. Yani No.6 Telp. (0370) - 654082 Fax. (0370) – 653143

www.pn-praya.go.id Email: umum@pn-praya.go.id

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan kita limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga kita masih tetap diberikan kenikmatan berupa kesehatan dan umur panjang sehingga kita masih tetap bekerja dan berkarya demi kemajuan Bangsa Indonesia dalam meningkatkan supremasi hukum, dan atas izin dan karunia-Nyalah Laporan Tahunan Kegiatan Pengadilan Negeri Praya Tahun 2012 ini dapat kami selesaikan.

Inti dari Laporan Kegiatan Pengadilan Negeri Praya Tahun 2012 ini berisi program dan kegiatan Pengadilan Negeri Praya dalam kurun waktu 1 (satu) tahun sebagai upaya evaluasi sistem peradilan yang lebih baik dan mengarah pada peradilan yang bebas dari pengaruh siapapun, bersih, cepat, biaya ringan dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Kegiatan Pengadilan Negeri Praya Tahun 2012 masih banyak mengandung kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu saran dan petunjuk dari Bapak sangat kami harapkan sebagai bahan evaluasi kami.

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Bab I Pendahuluan ... 1

A. Kebijakan Umum Peradilan ... 1

B. Visi dan Misi ... 3

C. Rencana Strategis ... 4

Bab II Struktur Organisasi (Tupoksi). ... 9

A. Penyusunan Alur Tupoksi. ... 10

B. Penyusunan Standart Operasional Prosedur (SOP) ... 18

Bab III Keadaan Perkara (dilampirkan matrik terlampir) ... 48

Bab IV Pengawasan Internal ... 49

Bab V Pembinaan dan Pengelolaan ... 51

A. Sumber Daya Manusia ... 51

1.Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial ... 51

2.Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial ... 52

3.Promosi dan Mutasi ... 52

4.Pengisian Jabatan Struktural ... 55

B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana ... 56

1. Sarana dan Prasarana Gedung ... 56

a. Pengadaan b.Pemeliharaan c. Penghapusan 2. Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung ... 57

a. Pengadaan b. Pemeliharaan c. Penghapusan 3. Pengelolaan Teknologi Informasi ... 60

a. Perangkat Keras b. Perangkat Lunak C. Pengelolaan Keuangan ... 60

1. Belanja Pegawai (dilampirkan matrik terlampir):

- Pagu

- Realisasi

- Sisa

2. Belanja Barang (dilampirkan matrik terlampir) :

- Pagu

- Realisasi

- Sisa

3. Belanja Modal (dilampirkan matrik terlampir):

- Pagu

- Realisasi

(4)

D. Pengelolaan Administrasi ... 61

1.Administrasi Perkara (dilampirkan matrik terlampir) ... 62

2.Administrasi Umum... 74

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN

Pada Mei 1998 di Indonesia terjadi perubahan politik yang radikal dikenal dengan lahirnya Era Reformasi. Konsep Peradilan Satu Atap dapat diterima yang ditandai dengan lahirnya TAP MPR No. X/MPR/1998 yang menentukan Kekuasaan Kehakiman bebas dan terpisah dari Kekuasaan Eksekutif. Ketetapan ini kemudian dilanjutkan dengan diundangkannya Undang-Undang No. 35 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman. Undang-Undang tersebut memberi batas waktu lima tahun untuk pengalihannya sebagaimana tertuang dalam Pasal 11 A ayat (1) yang berbunyi : “Pengalihan Organisasi, administrasi dan Finansial dilaksanakan secara bertahap paling lama 5 Tahun sejak Undang-Undang ini berlaku”.

Berawal dari Undang-Undang No. 35 Tahun 1999 inilah kemudian konsep Satu Atap dijabarkan dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

Pada tanggal 23 Maret 2004 lahirlah Keputusan Presiden RI No. 21 Tahun 2004 tentang pengalihan organisasi, administrasi dan finansial dan lingkungan Peradilan Umum dan Tata Usaha Negara, Pengadilan Agama ke Mahkamah Agung, yang ditindaklanjuti dengan :

1. Serah terima Pengalihan organisasi, administrasi dan finansial di lingkunagn Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara dari Departemen Kehakiman dan HAM ke Mahkamah Agung pada tanggal 31 Maret 2004.

(6)

2. Serah terima Pengalihan organisasi, administrasi dan finansial lingkungan Peradilan Agama dari Departemen Agama ke Mahkamah Agung yang dilaksanakan tanggal 30 Juni 2004.

Perjuangan belum berakhir, bahkan Mahkamah Agung harus bekerja lebih keras untuk menyiapkan masa depan dengan membersihkan diri, meningkatkan mutu, meningkatkan integritas bekerja, lebih efisien dan produktif untuk secepat-cepatnya mewujudkan Pengadilan yang berwibawa, terhormat dan dihormati. Perjalanan menuju

“Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung” masih panjang karena Satu Atap adalah satu tanggung jawab dan perkembangan yang dicapai oleh Mahkamah Agung sejak tahun 2004, dilaporkan kepada publik melalui Laporan Tahunan dalam sidang terbuka.

Pengadilan Negeri Praya sebagai badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman adalah Pengadilan tingkat pertama yang dalam melaksankan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh-pengaruh lain.

Salah satu upaya untuk memantapkan Sistem Hukum Nasional ialah melalui penyelenggaraan peradilan yang bersih, jujur dan bertanggung jawab. Pengadilan Negeri Praya sebagai pelaksanan kekuasaan kehakiman yaitu kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan pada tingkat pertama guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan pancasila dan terselenggaranya negara hukum Republik Indonesia. Sebagai Pengadilan tingkat pertama, Pengadilan Negeri Praya merupakan pengadilan tingkat pertama yang berwenang memutus perkara pada tingkat pertama yang mencakup semua sengketa tentang perkara perdata, semua perkara pidana dan semua perkara yang menyangkut masalah pelanggaran terhadap Undang-undang serta peraturan-peraturan yang berlaku.

(7)

Disamping tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta memutus/menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepada Pengadilan Negeri Praya, Pengadilan Negeri Praya juga melakukan koordinasi dengan institusi hukum maupun pemerintahan dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Praya guna memberikan arahan maupun pencerahan kepada masyarakat agar terciptanya masyarakat yang sadar hukum serta dengan mewujudkan sistem hukum nasional yang menjamin tegaknya Supremasi Hukum dan Hak Asasi Manusia yang berlandaskan keadilan dan kebenaran dengan mengarahkan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, serta profesional, berdaya guna, produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

B. VISI DAN MISI

Mahkamah Agung dan Lingkungan Peradilan dibawahnya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut dilandasi dengan Visi dan Misi yang diembannya, yaitu :

1. VISI

Visi Mahkamah Agung yang berhasil dirumuskan pada 10 September 2009 adalah sebagai berikut:

“TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG”

2. MISI

Misi Mahkamah Agung dirumuskan dalam rangka mencapai visinya, atau dengan kata lain, untuk mewujudkan pelaksanaan tugas pokokdan fungsi badan peradilan yang optimal. Seperti diuraikan di atas, fokus dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan peradilan adalah penyelenggaraan pengadilan, yaitu memutus suatu

(8)

sengketa/menyelesaikan suatu masalah hukum guna menegakkan hukum dan keadilan.

Misi Mahkamah Agung 2010-2035: 1. Menjaga kemandirian badan peradilan;

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan; 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan;

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan;

C. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Pengadilan Negeri Praya terus menyadari banyaknya tantangan terhadap kinerja efisien dalam usahanya untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. oleh karenanya sudah saatnya Pengadilan Negeri Praya untuk mengambil langkah konkrit untuk membuat dasar yang kuat dalam pengembangan jangka panjang dijajaran Pengadilan Negeri Praya.

Salah satu langkah fundamental yang diambil adalah perencanaan program kerja untuk pengembangan Pengadilan Negeri Praya dengan rencana strategis yang ditujukan untuk meningkatkan kondisi dan kinerja Pengadilan Negeri Praya dalam rangka pelayanan peradilan yang lebih baik.

Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Institusi Pemerintah, Renstra dimaksudkan sebagai program-program utama yang akan dicapai selama periode waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahunan. Dalam butir ke-3 dari Instruksi Presiden tersebut manyatakan, bahwa Renstra harus mencakup uraian tentang Visi, Misi, Strategi dan berbagai faktor kunci keberhasilan organisasi; uraian tentang tujuan, sasaran dan aktifitas organisasi; serta uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

(9)

1. Kerangka Renstra

Renstra dilandasi oleh prinsip dasar dari :

1) Tidak memihak, akses dan kecepatan sistem peradilan;

2) Kemandirian Peradilan dalam mengatur diri sendiri;

3) Struktur dan Operasional yang ramping tanpa mementingkan kelompok;

4) Operasional, perancanaan, manajemen, kinerja dan pembuatan putusan maupun keputusan berdasarkan sistem informasi;

5) Peningkatan kemampuan yang berkelanjutan;

6) Transparan dan bertanggung jawab.

Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut diatas ditetapkan dalam kebijakan program pengembangan Pengadilan Negeri Praya dalam 3 (tiga) Sektor, yakni :

1. Untuk sistem dan prosedur peradilan. 2. Pengembangan institusi dan,

3. Pengembangan sumber daya manusia peradilan.

Selanjutnya dijabarkan dalam program sebagai kegiatan nyata untuk mengatasi permasalahan yang kritis di bidang peradilan pada Pengadilan Negeri Praya yang sifatnya seperti penyelesaian perkara yang tertunda pada tahun sebelumnya, penundaan dan penumpukan perkara baru, dimana adanya masalah klasik yaitu kurangnya penganggaran sebagai kebutuhan dalam menyelesaikan masalah tersebut, sehingga terkesan bahwa kurangnya kemandirian peradilan itu sendiri serta merekayasa sistem pengembangan sumber daya manusia, struktur administrasi, dan sistem operasional yang diakibatkan oleh kurangnya tekhnologi dan fasilitas peradilan dan kebutuhan untuk meningkatkan informasi publik.

(10)

2. Penerapan Program

Prioritas kebijakan utama diberikan pada bidang pengembangan institusi. Bidang ini berkaitan dengan dukungan kepastian institusi, melalui perekayasaan struktur formal dari jajaran pegawai yang ada pada Pengadilan Negeri Praya. Struktur formal akan menjelaskan fungsi dan hubungan, meningkatkan kinerja yang mencakup sistem administrasi dan struktur peradilan, pengadaan infrastruktur serta fasilitas tekhnologi termasuk kebutuhan fisik untuk mendukung operasional peradilan pada Pengadilan Negeri Praya.

Dalam kebijakan utama Pengadilan Negeri Praya ini diperkirakan meliputi :

- Peningkatan kelas Pengadilan dari kelas II menjadi kelas I B.

- Penciptaan sumber daya finansial yang memadai.

- Pengangkatan tenaga sukarela.

- Rekayasa struktur dan operasional administrasi dari tingkat pertama sampai dengan Mahkamah Agung.

- Peningkatan kapasitas sistem informasi melalui Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia yang berwenang untuk itu.

- Pembangunan dan pengadaan infrastruktur serta fasiliatas pendukung lainnya.

Pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan prioritas kedua karena hal ini berhubungan dengan sumber daya manusia internal dan eksternal yang langsung menyumbang pada berfungsinya sistem peradilan yang baik pada Pengadilan Negeri Praya. Hal ini meliputi tenaga kerja internal dari organisasi Pengadilan Negeri Praya, profesional hukum, dan publik umum yang membawa pada pemberian layanan pada Pengadilan Negeri Praya yang efisien. Kebijakan ini meliputi pengangkatan tenaga sukarela, Satpam, tukang kebun, staf, program pelatihan dan pengembangan personil dan

(11)

lain-lain pada Pengadilan Negeri Praya, pendidikan hukum dan peradilan serta perbaikan sistem pengkajian dan pengembangan karir.

3. Pengelolaan Program

Pengelolaan yang efektif dan efisien dari program-program dalam renstra tersebut adalah merupakan kunci untuk kesuksesannya, maka perlu memperhitungkan unsur yang penting untuk mengelola program dengan sebaik-baiknya.

Pengelolaannya meliputi pentahapan dan perencanaan, monitor, dan evaluasi dari kinerja setiap program tersebut. Pentahapan pelaksanaan program pada renstra dilakukan secara keseluruhan dalam arti bukan hanya pada jangka pendek tetapi juga terhadap pendekatan jangka panjang dan lebih strategis untuk mengatasi masalah di setiap kegiatannya.

Pengembangan pentahapan program, bertujuan untuk mendapatkan ketepatan yang paling sesuai dengan mempertimbangkan :

a. program mana yang dapat dimulai secara serentak dan sistematik;

b. Program mana yang sangat bermanfaat sebagai input untuk pengembangan berikutnya;

c. Program mana yang merupakan pelengkap dan penunjang dari program-program lainnya;.

Monitoring program dan tujuan kinerja merupakan upaya untuk menilai kemajuan dan dampak dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Hasilnya akan berguna untuk pengembangan berikutnya dan memberikan arahan selanjutnya dalam pengembangan sistem dan prosedur Pengadilan Negeri Praya.

(12)

Evaluasi kegiatan yang sedang berlangsung atau yang sudah selesai dapat digunakan untuk memberikan umpan balik dalam perencanaan dan kegiatan perencanaan dimasa yang akan datang.

Renstra adalah merupakan dokumen yang selalu berkembang dan akan terus menerus menguntungkan dari proses perencanaan yang dilaksanakan secara sistematik, teratur dan berkesinambungan agar dapat memastikan bahwa setiap program akan memenuhi kebutuhan dan menjawab keprihatinan yang terjadi selama ini.

(13)

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI PRAYA

KETUA H.SUMEDI, SH.MH.

WAKIL KETUA -

HAKIM

1. I GEDE KARANG A., SH.

2. M. AUNUR ROFIQ, SH.

3. ERWIN HARLOND P., SH

4. DEWI SANTINI, SH.,MH.

5. DESAK KT. YUNI A., SH.

6. AA. PUTRA WIRATJAYA, SH.

PANITERA/SEKRETARIS SUHAIRI Z, SH.MH.

WAKIL SEKRETARIS I.B. Gde Artha Adnyana, SH. WAKIL PANITERA H.L.ABDUL WAHAB SH. KELOMPOK FUNGSIONAL 1. Lalu Ma’mun 2. Bambang Mariadi 3. Johan Azis, SH. 4. Wiryawan, SH. 5. Jasman, SH. 6. Dicky Aditya H,SH. JURUSITA 1. L. Moh. Sa’i, SH. 2. L. Saharudin, SH. JURUSITA PENGGANTI 1. B a s a r i. 2. R u s l a n. 3. Hefi Karyadi, SH. 4. Ahmad Zainudin M. KAUR KEUANGAN… I Wayan Suartha, SH. KAUR KEPEGAWAIAN Mujitahid, SH. PLH. KAUR UMUM Ahya Ahditya, SH. PANMUD HUKUM Johan Azis,SH. PANMUD PERDATA H.L. Abdurrahman Nurdin, SH ………… STAF STAF STAF STAF STAF STAF PANMUD PIDANA Muhalil, SH

(14)

A. PENYUSUNAN ALUR TUPOKSI 1. KETUA

a. Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan yang ditangani oleh Pengadilan Negeri Praya.

b. Melakukan pengawasan terhadap tingkah laku para hakim pada Pengadilan Negeri Praya.

c. Melakukan pengawasan/memonitor terhadap pekerjaan-pekerjaan baik administrasi tekhnis maupun non tekhnis Pengadilan Negeri Praya.

d. Memberikan peringatan, teguran, dan petunjuk yang diperlukan.

e. Tugas-tugas lain yang menurut Undang-undang di wajibkan kepadanya. 2. WAKIL KETUA

a. Membantu ketua dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan yang ditangani oleh Pengadilan Negeri Praya.

b. Tugas-tugas lain yang menurut Undang-undang di wajibkan kepadanya. 3. PANITERA/SEKRETARIS

a. Membantu Ketua Pengadilan Negeri Praya dalam membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya dan pengorganisasiannya.

b. Melakukan penilaian dan mengesahkan penilaian pelaksanaan pekerjaan pejabat bawahan.

c. Melakukan bimbingan pegawai di lingkungan Pengadilan Negeri Praya. d. Mengatur pembagian tugas pejabat kepaniteraan.

e. Dengan dibantu oleh Wakil Panitera dan Panitera Muda menyelenggarakan administrasi secara cermat mengenai jalannya perkara perdata dan pidana maupun situasi keuangan perkara perdata.

(15)

g. Melakukan pengawasan melekat dilingkungan Pengadilan Negeri Praya.

h. Mengkoordinasikan pengelolaan anggaran rutin Pengadilan Negeri Praya sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

i. Bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan, pihak ketiga, surat bukti dan surat-surat lainnya yang disimpan di kepaniteraan.

j. Membuat akta dan salinan putusan.

k. Menerima dan mengirimkan berkas perkara.

l. Mengkoordinasikan pengelolaan perlengkapan Pengadilan Negeri Praya.

m.Melakukan pengelolaan kebutuhan formasi dan pengelolaan administrasi kepegawaian pegawai Pengadilan Negeri Praya.

n. Melakukan pengendalian administrasi kepegawaian dalam lingkungan Pengadilan Negeri Praya.

o. Mengkoordinasikan pembuatan dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Pengadilan Negeri Praya.

p. Menyetujui, menolak atau merubah nilai apabila ada keberatan atas penilaian DP3 yang dibuat pejabat bawahan.

q. Mengesahkan DP3 yang dibuat oleh pejabat bawahan.

r. Memberi petunjuk dan pengarahan pelaksanaan tugas pada bawahan. s. Menegakkan disiplin pegawai dilingkungan Pengadilan Negeri Praya.

t. Melaksanakan eksekusi putusan perkara perdata (yang telah berkekuatan hukum tetap) yang diperintahkan Ketua Pengadilan Negeri Praya dalam jangka waktu yang ditentukan.

u. Menyelenggarakan administrasi perkara dan mengurus tugas wakil Panitera, panitera muda dan panitera pengganti

(16)

v. Bertanggung jawab atas kepengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat bukti kepaniteraan.

w.Membuat semua daftar perkara yang diterima di kepaniteraan

x. Membuat salinan atau turunan penetapan atau putusan Pengadilan Negeri Praya. y. Pemungutan biaya-biaya Pengadilan dan menyetorkan ke kas negara.

z. Menerima uang titipan pihak ketiga dan melaporkannya kepada ketua pengadilan. aa.Membuat akta-akta

1. Permohonan banding

2. Pemberitahuan adanya permohonan banding

3. Penyampaian salinan memori/kontra memori banding.

4. Pemberitahuan membaca/memerikasa berkas perkara (inzage) 5. Pemberitahuan putusan banding.

6. Pencabutan permohonan banding.

7. Pemberitahuan adanya permohonan kasasi. 8. Pemberitahuan memori kasasi.

9. Penyampaian salinan memori kasasi/kontra memori kasasi. 10.Penerimaan kontra memori kasasi.

11.Tidak menerima memori kasasi. 12.Pencabutan permohonan kasasi 13.Pemberitahuan putusan kasasi. 14.Permohonan peninjauan kembali.

15.Pemberitahuan adanya peninjauan kembali.

16.Penerimaan/penyampaian jawaban permohonan peninjauan kembali. 17.Pencabutan permohonan peninjauan kembali.

(17)

18.Penyampaian salinan putusan Peninjauan kembali.

19.Pembuatan akta yang menurut Undang-undang peraturan diharuskan dibuat oleh panitera.

Dimana tugas-tugas Panitera tersebut diatas yang menyangkut tentang tugas-tugas diluar pengadilan, sudah barang tentu dibantu oleh Petugas Fungsional lainnya, seperti hanya Jurusita dan Jurusita Pengganti sebagai perpangjangan tangan dari Panitera itu sendiri.

4. WAKIL PANITERA

a. Mengadakan pembinaan, pengawasan dan mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas Panitera Muda Perdata.

b. Mengadakan pembinaan, pengawasan dan mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas Panitera Muda Pidana.

c. Mengadakan pembinaan, pengawasan dan mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas panitera muda hukum.

d. Menerima surat-surat masuk yang berhubungan dengan tugas kepaniteraan yang telah didisposisi oleh Ketua/Wakil Ketua dan Panitera/Sekretaris untuk diteruskan ke masing-masing panitera muda untuk penyelesaiannya.

e. Menerima berkas perkara perdata dan pidana yang telah terdaftar dari Penitera Muda Perdata dan Panitera Muda Pidana untuk diserahkan kepada Ketua Pengadilan Negeri Praya melalui Panitera/Sekretaris untuk ditetapkan Majelis Hakimnya.

f. Evaluasi Laporan bulanan perkara perdata dan pidana.

(18)

5. WAKIL SEKRETARIS

a. Menyelenggarakan tertib administrasi dalam hal surat-menyurat dalam Pengadilan Negeri Praya.

b. Mengadakan pembinaan, pengawasan dan mengkoordinir pelaksanaan tugas pada sub bagian umum.

c. Mengadakan pembinaan, pengawasan dan mengkoordinir pelaksanaan tugas pada sub bagian keuangan.

d. Mengadaan pembinaan, pengawasan dan mengkoordinir pelaksanaan tugas pada sub bagian kepegawaian.

e. Koordinasi dengan bagian Kepaniteraan dalam pelaksanan tugas kedinasan. f. Tugas-tugas lain yang menurut Undang-undang di wajibkan kepadanya.

6. PANITERA MUDA PERDATA a. Melakukan administrasi perkara b. Mempersiapkan persidangan perkara

c. Melaksanakan formalitas kelengkapan perkara. d. Melaksankan pendaftaran berkas perkara.

e. Menyerahkan berkas perkara yang telah diregister dan dengan dilengkapi formulir penetapan penunjukan Majelis Hakim kepada Wakil Panitera untuk diserahkan kepada Pengadilan Negeri Praya melalui Panitera/Sekretaris.

f. Menerima berkas perkara perdata yang telah diminutasi oleh Panitera Pengganti.

g. Menyimpan surat dan memelihara arsip surat-surat yang berkaitan dengan perkara perdata.

(19)

i. Tugas-tugas lain yang menurut Undang-undang di wajibkan kepadanya. 7. PANITERA MUDA PIDANA

a. Menerima berkas perkara yang dikirim oleh Kejaksaan Negeri Praya. b. Melaksanakan formalitas kelengkapan berkas perkara pidana.

c. Menyerahkan berkas perkara pidana yang telah diregister dan dilengkapi dengan formulir penetapan penunjukan Majelis Hakim kepada Wakil Panitera untuk diserahkan kepada Ketua Pengadilan Negeri Praya melalui Panitera/ Sekretaris. d. Menyerahkan berkas perkara pidana kepada ketua Majelis Hakim yang telah

ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Negeri Praya.

e. Secara teratur mengisi kolom buku register dengan tertib, cermat, lengkap dan tepat waktu.

f. Menyelenggarakan perpanjangan penahanan.

g. Melaksana-kan register-register barang bukti dan register putusan. h. Membuat Laporan bulanan perkara pidana.

i. Menyimpan dan memelihara surat-surat yang berhubungan dengan perkara pidana.

j. Melaksanakan administrasi perkara. k. Mempersiapkan persidangan perkara.

l. Menyimpan berkas perkara yang masih berjalan.

m. Tugas-tugas lain yang menurut Undang-undang di wajibkan kepadanya. 8. PANITERA MUDA HUKUM

a. Mengevaluasi laporanan bulanan perkara perdata dan pidana.

b. Menata kembali arsip perkara perdata dan pidana yang sudah in aktif. c. Mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data.

(20)

e. Menyusun Laporan perkara f. Menyimpan arsip berkas perkara

g. Melakukan administrasi pendaftaran notaris

h. Melakukan administrasi pendaftaran Penasehat hukum i. Melakukan administrasi pendaftaran Badan Hukum j. Melakukan administrasi kewarganegaraan

k. Melakukan administrasi balai harta peninggalan.

l. Menyimpan dan memelihara surat-surat yang berkaitan dengan tugas-tugas Panitera Muda Hukum.

m. Tugas-tugas lain yang menurut Undang-undang di wajibkan kepadanya. 9. URUSAN KEPEGAWAIAN

a. Menyusun rencana kerja kepala sub bagian kepegawaian.

b. Menyusun formasi pengangkatan pegawai baru pada Pengadilan Negeri Praya. c. Membuat laporan tutup tahun anggaran kepegawaian.

d. Menyiapkan data kepegawaian untuk mengikuti ujian dinas tingkat I dan tingkat II.

e. Mengadakan usulan kenaikan pangkat.

f. Menyelesaikan urusan permintaan pensiun pegawai, pensiun janda/laporan pensiun.

g. Menganalisa data pegawai untuk menyiapkan DUK pegawai. h. Menyelesaikan dan menghimpun DP.3.

i. Menghimpun dan menyelesaikan Bezetting pegawai.

j. Mempersiapkan dan mengusulkan Karpeg, Karis/Karsu, Taspen. k. Menyiapkan dan mengusulkan kenikan gaji berkala pegawai. l. Menyimpan SK para pegawai Kantor Pengadilan Negeri Praya

(21)

m. Menyelenggarakan kegiatan administrasi yang berkaitan dengan kepegawaian di Pengadilan Negeri Praya.

n. Membuat rekapitulasi jumlah pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil menurut Pendidikan, jenis kelamin dan golongan.

o. Hukuman Disiplin.

p. Keadaan tenaga teknis peradilan.

q. Rekapitulasi daftar hadir hakim dan pegawai.

r. Tugas-tugas lain yang menurut Peraturan Perundangan-undangan yang di wajibkan kepadanya.

10. URUSAN KEUANGAN

a. Membuat, menyusun rencana penggunaan anggaran dan rencana kebutuhan fisik/perlengkapan kantor yang dituangkan dalam RKL – KL.

b. Menyusun DIPA Pengadilan Negeri Praya.

c. Melaksanakan tugas kebendaharaan pengeluaran APBN Pengadilan Negeri Praya.

d. Membuat dan mengirim Lapbul, Labtrin, Lapsemester, Laptah, dan Laporan BAP Kas penerimaan dan kas pengeluaran APBN Pengadilan Negeri Praya. e. Menyusun rekapitulasi anggaran/Laporan keuangan.

f. Menyusun daftar pemasukan dan pengeluaran. g. Membuat dan menatausahakan daftar gaji pegawai. h. Membuat SKPP Pegawai pindah/pensiun.

i. Melaksanakan tugas petugas penerimaan SPP.

j. Menerima/menyimpan KP4/SPMT/SPMJ Pengadilan Negeri Praya. k. Menyimpan arsip surat yang berkaitan dengan keuangan.

(22)

11. URUSAN UMUM

a. Membuat Daftar Inventaris Barang (DIR).

b. Menempatkan karyawan pada tempat yang benar sesuai dengan ilmu, bakat, kemampuan serta status (SK pengankatannya).

c. Penataan arsip keluar/masuk sesuai dengan jenis klasifikasi surat. d. Mengelola dan menatausahakan Barang Milik Megara.

e. Mengusulkan pengadaan dan penghapusan barang Milik Negara.

f. Menyimpan dan memelihara barang-barang yang ada dalam penguasaan Pengadilan Negeri Praya.

g. Melakukan pengawasan terhadap penggunaan dan pemeliharaan barang yang ada di Pengadilan Negeri Praya.

h. Mengadakan kebersihan kantor dan lingkungannya. i. Menjaga keamanan kantor dan lingkungannya. j. Mengelola dan menatausahakan perpustakaan. k. Mengadakan kegiatan kehumasan.

l. Tugas-tugas lain yang menurut Undang-undang di wajibkan kepadanya.

B. PENYUSUNAN STANDARD OPERATIONAL PROCEDURES (SOP)

a) KEPANITERAAN PIDANA 1. PENYELESAIAN PERKARA

 Pengadilan Negeri menerima pelimpahan berkas perkara dan barang bukti dari Jaksa Penuntut Umum atau Petugas Kejaksaan yang berstatus PNS yang mendapat tugas resmi untuk itu. Setelah berkas diteliti oleh Panitera Muda Pidana apabila ada keridaklengkapan hari itu juga dikembalikan kepada Petugas dari kejaksaan tersebut.

(23)

 Penerimaan pelimpahan berkas perkara dan barang bukti serta Pemeriksaan Kelengkapan Berkas dan Registrasi paling lama 2 hari kerja ;

 Penunjukan Majelis Hakim oleh Ketua Pengadilan Negeri dan penunjukan Panitera Pengganti oleh Panitera, penyerahan berkas perkara kepada Majelis Hakim paling lama 2 hari kerja ;

 Penetapan Hari Sidang dan Penetapan Penahanan (jika terdakwa ditahan) paling lama 1 hari kerja ;

 Penyerahan Penetapan Hari Sidang dan Penetapan Penahanan kepada Penuntut Umum 1 hari kerja ;

 Persidangan pertama ditetapkan, setelah berkas perkara diterima oleh Majelis Hakim paling lama 7 hari kerja ;

 Penyelesaian Berita Acara Sidang harus selesai pada hari siding berikutnya atau setelah sidang terakhir : 7 hari kerja

 Pemeriksaan persidangan yang menyangkut Eksepsi, Pemeriksaan saksi dan barang bukti, Terdakwa, Tuntutan, Pembelaan dan Putusan harus selesai, kecuali dalam perkara pidana yang saksinya lebih dari 20 orang, paling lama 90 hari kerja ;

Kecuali untuk perkara pidana khusus berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam undang-undang yang bersangkutan, termasuk praperadilan.

 Panitera Pengganti wajib melaporkan tentang tanggal penundaan sidang beserta alasannya apabila persidangan ditunda : pada hari itu juga ;

 Majelis hakim harus siap dengan konsep putusan yang akan dibacakan dan Panitera Pengganti wajib melaporkan tanggal dan amar putusan yang telah ditandatangani Majelis Hakim kepada Kepaniteraan Pidana : pada hari itu juga ;

 Panitera Muda Pidana bertangggung jawab atas pencatatan perkembangan persidangan tersebut kedalam buku register yang diperuntukkan untuk itu, juga setelah penerimaan laporan dari Panitera Pengganti : pada hari itu juga ;

 Panitera Pengganti wajib menyelesaikan dan menyerahkan Petikan Putusan yang dimaksud kepada Panitera Muda Pidana pada hari itu juga atau paling lama pada hari kerja berikutnya ;

(24)

 Panitera Muda Pidana harus menyampaikan petikan putusan kepada Penuntut Umum dan kepada Rutan serta terdakwa atau Penasihat Hukumnya setelah petikan putusan tersebut diterima dari Panitera Pengganti, paling lama 1 hari kerja ;

Dengan surat pengantar dan tanda terima.

 Majelis Hakim dan Panitera Pengganti wajib menyelesaikan Minutasi dan Pemberkasan perkara setelah putusan (kecuali putusan sela yang bukan putusan akhir) diucapkan paling lama 14 hari kerja ;

 Untuk perkara verstek perkara tilang diserahkan kepada Kejaksaan berserta barang buktinya, pada hari itu juga atau paling lama pada hari kerja berikutnya.

2. PROSES BANDING

 Pernyataan Banding dapat diajukan setelah putusan diucapkan atau setelah putusan diberitahukan kepada Terdakwa yang tidak hadir paling lama 7 hari kerja ;

 Laporan banding kepada Pengadilan Tinggi harus disampaikan pada hari itu juga saat permintaan banding diajukan atau paling lama pada hari kerja berikutnya.

 Pemberitahuan pernyataan banding kepada terbanding paling lama 2 hari kerja setelah pernyataan banding diterima ;

 Minutasi perkara banding harus sudah diserahkan kepada Panitera Muda Pidana dalam waktu 7 hari setelah permohonan banding diajukan.

 Tenggang waktu Inzage 7 hari kerja.

 Pengiriman Berkas Perkara ke Pengadilan Tinggi, sejak pernyataan banding diterima (tanpa harus menunggu Memori Banding) paling lama 14 hari kerja.

 Jika permohonan banding tersebut dicabut Pemohon sebelum diputus Pengadilan Tinggi, harus diberitahukan kepada Pengadilan Tinggi dan Terbanding pada hari itu juga atau paling lama pada hari kerja berikutnya.

(25)

 Dalam setiap Putusan harus dilampirkan soft copy masing-masing putusan, apabila tidak disertai maka berkas dinyatakan tidak lengkap.

3. PROSES KASASI

 Pernyataan Kasasi dapat diajukan dalam tenggang waktu 14 hari kerja. Setelah putusan banding diberitahukan kepada Penuntut Umum dan Terdakwa atau 14 hari setelah putusan diucapkan jika terdakwa diputus bebas ;

 Laporan Kasasi kepada Mahkamah Agung harus disampaikan saat permintaan kasasi diajukan paling lama pada hari kerja berikutnya ;

 Pemberitahuan Pernyataan Kasasi kepada Termohon Kasasi setelah pernyataan kasasi diterima paling lama 2 hari kerja ;

 Minutasi perkara kasasi yang diputus bebas dan penyerahan salinan putusannya setelah permohonan kasasi diterima, harus selesai dalam waktu 7 hari kerja ;

 Pemohon kasasi wajib menyerahkan memori kasasinya setelah permohonan kasasi diajukan paling lama 14 hari kerja ;

 Memori Kasasi harus diberitahukan kepada Termohon Kasasi setelah memori diterima dalam waktu 2 hari kerja ;

 Kontra Memori Kasasi dapat diserahkan oleh Termohon Kasasi setelah Termohon Kasasi menerima Memori Kasasi paling lama 14 hari kerja ;

 Pengiriman Berkas Perkara ke Mahkamah Agung sejak pernyataan diterima paling lama 30 hari kerja ;

 Dalam setiap Putusan harus dilampirkan softcopy, apabila tidak disertai maka berkas dinyatakan tidak lengkap.

4. PROSES PENINJAUAN KEMBALI

 Pengadilan Negeri menerima permohonan Peninjauan Kembali ;

 Kepaniteraan Pidana menyerahkan permohonan Peninjauan Kembali kepada Ketua Pengadilan Negeri pada hari itu juga atau pada hari kerja berikutnya ;

(26)

 Penunjukan Majelis Hakim dan Panitera Pengganti ditetepkan pada hari itu juga atau pada hari kerja bereikutnya ;

 Kepaniteraan Pidana meneruskan permohonan Peninjauan Kembali kepada Majelis Hakim yang ditunjuk pada hari itu juga atau pada hari kerja berikutnya ;

 Majelis Hakim memeriksa apakah permintaan peninjauan kembali memenuhi persyaratan dalam waktu paling lama 14 hari kerja ;

 Panitera Pengganti menyerahkan berita acara pemeriksaan dan berita acara pendapat kepada Kepaniteraan Pidana 2 hari setelah sidang berakhir ;

 Kepaniteraan pidana dalam waktu 7 hari sejak berkas diserahkan oleh Panitera Pengganti harus sudah mengirimkan berkas tersebut ke Mahkamah Agung ;

5. PROSES GRASI

 Permohonan Grasi diajukan oleh Terdakwa atau Keluarga Terdakwa, dicatat dalam register paling lama 1 hari Kerja ;

 Pemberkasan Grasi dengan pembuatan Berita Acara Asli paling lama 2 hari dan dikirimkan ke Mahkamah Agung pada hari itu juga atau pada hari kerja berikutnya.

6. DELEGASI

 Permintaan bantuan pemberitahuan ke Pengadilan Negeri lain/Delegasi diselesaikan 1 hari kerja ;

 Penyelesaian permintaan bantuan tersebut harus sudah dijalankan, setelah permintaan bantuan tersebut diterima paling lambat 3 hari kerja ;

 Pengiriman kembali relaas kepada Pengadilan Negeri Pemohon Bantuan diselesaikan 2 hari kerja ;

 Wakil Panitera melakukan pengawasan terhadap kinerja Jurusita apakah benar-benar melaksanakan tugasnya tepat waktu dan diharuskan kepada Jurusita apabila telah melaksanakan tugasnya melapor kepada Wapan dengan memperhatikan relaas-relaas/hasil pekerjaannya ;

(27)

7. LAPORAN PANITERA MUDA PIDANA

 Panitera Muda Pidana menyerahkan laporan bulanan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat pada tanggal 3 tiap bulannya ;

 Panitera Muda Pidana menyerahkan laporan 4 bulanan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat pada tanggal 3 tiap 4 bulannya ;

 Panitera Muda Pidana Menyerahkan laporan 6 bulanan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat pada tanggal 3 tiap 4 bulannya ;

 Panitera Muda Pidana Menyerahkan laporan tahunan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat pada tanggal 3 Januari ;

 Laporan pelaksanaan tugas Hakim Pengawas dan Pengamat (KIMWASMAT) paling lambat pada tanggal 3 tiap bulannya ;

b) KEPANITERAAN PERDATA 1. PENYELESAIAN PERKARA

 Pendaftaran gugatan dan permohonan, diselesaikan 1 hari kerja, seletah biaya perkara ditaksir oleh meja pertama berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri, yang dibayar langsung ke bank yang ditunjuk setelah meja pertama memberikan nomor rekening Pengadilan Negeri tersebut ;

 Registrasi perkara perdata gugatan/permohonan diselesaikan pada hari itu juga ;

 Penyerahan berkas perkara kepada Ketua Pengadilan Negeri melalui Panitera untuk ditetapkan Majelis Hakimnya/Hakim, diselesaikan pada hari itu juga atau paling lama pada hari kerja berikutnya ;

 Ketua Pengadilan Negeri menetapkan Majelis Hakim/Hakim dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti dalam waktu paling lama 2 hari kerja ;

 Setelah berkas diterima Penetapan Hari Sidang oleh Majelis Hakim/Hakim ditetapkan pada hari itu juga ;

 Untuk tenggang waktu pemanggilan sidang, dibutuhkan waktu selaama 7 Hari kerja, kecuali untuk panggilan delegasi disesuaikan dengan wilayah hukum pengadilan negeri yang akan dimintakan delegasi dan untuk panggilan luar negeri paling lama3 bulan / disesuaikan dengan departemen luar negeri.

(28)

 Setelah para pihak hadir dalam sidang pertama majlis hakim menunjuk mediator dan memberikan tenggang waktu untuk mediasi sesuai PERMA No.01 Tahun 2008 kecuali terhadap perkara – perkara perdata khusus.

 Panitra pengganti wajib melaporkan tentang tanggal penundaan sidang beserta alasannya pada hari itu juga kepada kepanitraan perdata.

 Pemeriksaan perkara (Gugatan, jawaban, replik, duplik, pembuktian, kesimpulan, putusan) diselesaikan paling lama 5 bulan, kecuali terhadap perkara perdata khusus.

 Panitra pengganti wajib meminta perincian biaya perkara kepada kasir sebelum putusan diucapkan dan setelah putusan diucapkan wajib melaporkan kepada kasir perdata pada hari itu juga.

 Pada saat putusan diucapkan majlis hakim membacakan putusan yang telah siap dibacakan dan ditandatangani.

 Panitera pengganti wajib melaporkan tanggal dan amar putusan kepada kepanitraan perdata pada hari itu juga setelah putusan diucapkan dan disertai perintah untuk memberitahukan putusan kepada para pihak yang tidak hadir.

 Kepanitraan perdata mencatat perkembangan persidangan tersebut kedalam buku register yang diperuntukan untuk itu pada hari itu juga setelah meneria laporan dari panitera pengganti.

 Majelis hakim dann panitera pengganti wajib menyelesaikan minutasi dan pemberkasan perkara 14 hari kerja setelah putusan (kecuali putusan sela yang bukan putusan akhir) diucapkan.

2. Proses banding :

 Pernyataan banding dapat diajukan dalam tenggang waktu : 14 hari setelah putusan diucapkan atau setelah putusan diberitahukan kepada para pihak yang tidak hadir.

 Pemberitahuan pernyataan banding kepada terbanding paling lama : 2 hari kerja setelah pernyataan banding diterima tanpa menunggu memori banding.

 Minutasi perkara banding harus sudah diserahkan oleh panitera pengganti kepada kepaniteraan perdata dalam waktu 14 hari setelah permohonan banding diajukan.

(29)

 para pihak diberikan kesempatan untuk memeriksa berkas (inzage) selama : 14 hari kerja

 pengiriman berkas peerkara kepengadilan tinggi paling lama 30 hari setelah pernyataan banding diterima (tanpa harus menuggu memori banding /terkecuali ada pemberitahhuan delegasi yang belum kembali).

 Jika permohonan banding tersebut dicabut oleh pemohon dan berkas tersebut telah dikirim dan belum diputus oleh pengadilan tinggi, harus diberitahukan kepada pengadilan tiggi dan terbanding pada hari itu juga.

 Apbila ada memori banding yang diterima oleh pengadilan negeri setelah berkas dikirim maka pengadilan negeri mengirimkan memori banding dan atau kontra memori banding tersebut sesegera mungkin dengan disertai relaas pemberitahuannya.

 Dalam setiap putusan harus dilampirkan soft copy masing-masing putusan, apabila tidak disertai maka berkas dinyatakan tidak lengkap.

 Dalam setiap putusan banding yang diterima dari pengadilan tinggi harus disertai soft copy.

 Pemberitahuan putusan banding dari pengadilan tinggi diberitahukann kepada para pihak dalam waktu paling lama 2 hari setelah putusan diteria.

3. Proses kasasi :

 Pernyataan kasasi dapat diajukan dalam tenggang waktu : 14 hari setelah putusan banding diberitahukan kepada para pihak.

 Pemberitahhuan pernyataan kasasi kepada termohon kasasi paling lama : 2 hari kerja setelah pernyataan kasasi diterima.

 Permohonan kasasi wajib menyerahkan memori kasasinya dalam waktu 14 hari setelah permohonan kasasi diajukan.

 Memori kasasi harus diberitahukan kepada Termohon kasasi dalam waktu : 2 hari kerja, setelah memori diterima.

 Kontra memori kasasi dapat diserahkan oleh Termohon kasasi dalam waktu : 14 hari, setelah Termohon kasasi menerima memori kasasi.

 Pengiriman berkas perkara kasasi kemahkamah agung paling lama 30 hari sejak pernyataan kasasi diterima.

(30)

 Dalam setiap putusan harus dilampirkan soft copy masing – masing putusan, apabila tidak disertai maka berkas dinyatakan tidak lengkap.

 Dalam setiap putusan kasasi yang diterima dari mahkamah agung dimohon disertai srtai soft copy.

 Putusan kasasi diberitahukan kepada para pihak dalam waktu paling lama : 2 hari, setelah putusan diterima.

4. Proses peninjauan kembali :

 Penerimaan permohonan dan pernyataan dalam register peninjauan kembali, paling lama: 1 hari kerja;

 Pernyataan peninjauan kembali dapat diajukan dalam tenggang waktu : 180 hari kerja; setelah putusan kasasi diberitahukan kepada para pihak atau sejak ditemukan bukti barru (novum), disertai dengan alasan peninjauan kambali.

 Pemberitahuan permohonan peninjauan kembali kepada termohon peninjauan kembali paling lama : 2 hari kerja, setelah permohonan peninjauan kembali diterima.

 Jawaban atas alasan peninjauan kambali dapat diserahhkan oleh termohon peninjauan kembali dalam waktu : 30 hari, setelah termohon kembali menerima alasan peninjauan kembali.

 Dalam waktu paling lama 30 hari setelah jawaban diterima dari termohon peninjauan kembali beerkas peninjauan kembali harus dikirim ke Mahkamah Agung.

 Dalam setiap putusan harus dilampirkan soft copy masing – masing putusan, apabila tidak disertai maka berkas dinyatakan tidak lengkap.

 Dalam setiap putusan peninjauan kembali yang diterima dari Mahkamah Agung dimohon disertai soft copy.

 Putusan peninjauan kembali diberitahukan keada para pihak dalam waktu paling lama 2 hari setelah putusan diterima.

5. Delegasi :

 Permintaan bantuan pemberitahuan ke Pengadilan Negeri lain/Delegasi, diselesaikan : 1 hari kerja.

(31)

 Penyelesaian permintaan bantuan tersebut harus sudah dijalankan, setelah permintaan bantuan tersebut diterima, paling lama : 3 hari kerja.

 Pengiriman kembali relaas kepada Pengadilan Negeri Pemohon Bantuan, diselesaikan : 2 hari kerja.

 Wakil Panitera melakukan pengawasan terhadap kinerja jurusita apakah sudah benar – benar melaksanakan tugasnya tepat waktu dan diharuskan kepada jurusita apabila telah melaksanakan tugasnya melapor kepada Wapan dengan memperlihatkan relas-relas/hasil pekerjaannya.

6. Sita dan eksekusi I. Sita jaminan

 Panitera muda perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya setelah menerima salinan penetapan sita jaminan dari Majelis Hakim pada hari itu juga;

 Kepaniteraan perdata /bag.eksekusi mempeersiapkan penunjukan jurusita pada hari itu juga setelah pemohon membayar dan mencatatnya kedalam buku register penyitaan;

 Jurusita melaksanakan sita jaminan paling lama 3 hari setelah meenerima berkas sita jaminan dari kepanitraan perdata/bagian eksekusi;

 Jurusita menyerahkan beerkas sita jaminan kepada kepaniteraan perdata/bagian eksekusi perdata paling lama 1 hari setelah pelaksanaan sita jaminan.

 Surat masuk permohonan aanmaning, diposisi KPN dan pansek pada hari yang sama dengan surat masuk ;

 Panitera Muda Perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya setelah menerima disposisi dari KPN/Pansek, dan mencatatnya kedalam reg. eksekusi paling lama satu hari setelah menerima disosisi;

 Kepaniteraan perdata/bag.eksekusi mempersiapkan penetapan KPN paling lama 2 hari setelah pemohon membayar ;

 Penyerahan berkas aanmaning/peneguran oleh bag.eksekusi kepada KPN untuk ditetapkan hari dan tanggal peneguran (pada hari itu juga) ;

(32)

 Hari dan tanggal pelaksanaan aanmaning diperhitungkan : 7 hari kerja apabila tempat tinggal termohon berada di luar wilayah hukum pengadilan negeri ybs ;

 Jurusita melakukan pemanggilan kepada termohon pada hari itu juga dan atau paling lama 3 hari sebelum hari dan tanggal peneguran yang telah ditetapkan ;

 Jurusita membuat berita acara peneguran pada hari itu juga setelah di jakukan peneguran ;

II. SITA EKSEKUSI

 Surat masuk permohonan sita eksekusi, disposisi KPN dan Pansek pada hari yang sama dengan surat masuk ;

 Panitera Muda Perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya setelah menerima disposisi dari KPN/Pansek, dan mencatatnya kedalam buku register eksekusi paling lama satu hari setelah menerima disposisi ;

 Kepaniteraan/bag.eksekusi mempersiapkan penetapan KPN paling lama 2 hari setelah pemohon membayar untuk selanjutnya dibuatkan penetapan sita eksekusi ;

 KPN/Pansek meneliti penetapan sita Eksekusi untuk ditandaangani oleh KPN pada hari itu juga ;

 Panitera menunjuk jurusita untuk melakukan pemanggilan pada hari itu juga ;

 Jurusita melaksanakan sita Eksekusi paling lama 3 hari setelah menerima berkas sita eksekusi dari bag.eksekusi ;

 Jurusita menyerahkan berkas sita eksekusi kepada bag.eksekusi perdata paling lama 1 hari setelah pelaksanaan ;

III. Eksekusi Riil/Pengosongan

 Surat masuk permohonan eksekusi, disposisi KPN dan Pansek pada hari yang sama dengan surat masuk ;

 Panitera Muda Perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya (SKUM) setelah menerima disposisi dari KPN/Pansek,

(33)

 Kepaniteraan Perdata/bag.eksekusi mempersiapkan penetapan KPN paling lama 3 hari setelah pemohon membayar untuk selanjutnya dibuatkan penetapan eksekusi ;

 KPN/Pansek meneliti penetapan eksekusi untuk ditandatangani oleh KPN pada hari itu juga;

 Jurusita melaksanakan Rapat Koordonasi paling lama 3 hari setelah menerima berkas eksekusi dari bag.eksekusi ;

 Jurusita melaksanakan pemberitahuan pelaksanaan eksekusi kepada para pihak paling lama 3 hari sebelum hari dan tanggal peneguran yang telah ditetapkan ;

 Jurusita menyerahkan berkas eksekusi kepada bag.eksekusi perdata paling lama 1 hari setelah pelaksanaan eksekusi ;

IV. EKSEKUSI LELANG

 Surat masuk permohonan eksekusi, disposisi KPN dan Pansek pada hari yang sama dengan surat masuk ;

 Panitera Muda Perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya setelah menerima disposisi dari KPN/Pansek,

 Kepaniteraan Perdata/bag.eksekusi mempersiapkan penetapan KPN paling lama 2 hari setelah pemohon membayar SKUM untuk selanjutnya dibuat eksekusi lelang ;

 KPN/Pansek meneliti penetapan eksekusi lelang untuk ditandatangani oleh KPN pada hari itu juga ;

 Kepaniteraan perdata/vag.eksekusi mempersiapkan surat permohonan pelaksanaan lelang kepada kantor lelang paling lama 2 hari setelah penetapan ditandatangani ;

Catatan : Jangka waktu dapat menyesuaikan dengan pactor kesulitan masing- masing.

7. Laporan Perdata (untuk diserahkan kepada Kepaniteraan Hukum)

 Panitera Muda Perdata menyerahkan laporan bulanan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat pada tanggal 3 tiap bulannya.

(34)

 Panitera Muda Perdata menyerahkan laporan 4 bulanan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat pada tanggal 3 tiap 4 bulannya.

 Panitera Muda Perdata menyerahkan laporan 6 bulanan kepada Paniteraaa Muda Hukum paling lambat pada tanggal 3 tiap 6 bulannya.

 Panitera Muda Perdata menyerahkan laporan tahunan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat paada tanggal 3 januari.

c) KEPANITERAAN HUKUM

1. Membuat laporan bulanan yang terdiri dari :

a. Laporan keadaan perkara pidana/perdata, palimg lambat tanggal 5 setiap bulannya.

b. Laporan keuangan perkara pidana/perdata, paling lambat tanggal 5 setiap bulannya.

c. Laporan jenis perkara pidana/perdata, paling lambat tanggal 5 setiap bulannya. 2. Membuat laporan 4 bulanan yang terdiri dari :

a. Laporan perkara pidana/perdata yang di mohonkan Banding, paling lambat tanggal 5 setiap bulannya.

b. Laporan perkara pidana/perdata yang dimohonkan Kasasi, paling lambat tanggal 5 setiap bulannya.

c. Laporan perkara pidana/perdata yang dimohonkan peninjauan kembali, paling lambat tanggal 5 setiap bulannya.

d. Lapoean perkara perdata yang dimohonkan Eksekusi, paling lambat tanggal 5 setiap bulannya.

e. Laporan perkara pidana yang dimohonkan Grasi/Remisi, paling lambat tanggal 5 setiap bulannya.

3. Membuat laporan 6 bulanan yang terdiri dari :

a. Laporan tentang kegiatan Hakim Perkara pidana, paling lambat tanggal 5 setiap bulannya.

b. Laporan tentang kegiatan Hakim Perkara perdata, paling lambat tanggal 5 setiap bulannya.

4. Laporan pelaksanaan tugas Hakim pengawas dan pengamat (KIMWASMAT), paling lambat tanggl 5 setiap bulannya.

(35)

5. Membuat statistik perkara perdata dan perkara pidana setiap awal tahun, diselesaikan paling lambat 7 hari kerja.

6. Menyusun dan menata arsip perkara yang diterima dari kepaniteraan perdata dan pidana, diselesaikan berdasarkan kebbutuhan.

7. Menerima surat – surat pengaduan dan mengagendakan, diselesaikan 1 hari kerja. 8. Membuat formulir pengaduan untuk diserahkan kepada ketua pengadilan negeri,

diselesaikan 1 hari kerja.

9. Membuat pengantar hasil telaah pengaduan, diselesaikan 1 hari kerja.

10. Mencatat dan mendaftar surat – surat masuk dari Notaris dan lain – lain, diselesaikan 1 hari kerja.

ADMINISTRASI UMUM (KESEKRETARIATAN) DI PENGADILAN NEGERI PRAYA

Ketua Pengadilan Negeri bertanggung jawab secara managerial terhadap pelaksanaan administrasi umum (kesekretariatan). Panitera/Sekertaris bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan administrasi umum (kesekretariatan) yang dilaksanakan oleh Wakil Sekretaris melalui garis komando terhadap para sub bagian.

Dalam hal pengelolaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), Panitera / Sekretaris bertanggung jawab penuh selaku Kuasa Pengguna Anggaran yang telah didelegasikan oleh Ketua Pengadilan Negeri.

A. Tugas Wakil Sekretaris

1. Membuat program kerja pelaksanaan anggaran selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di laksanakan setelah turun DIPA, diselesaikan selama 10 hari kerja; 2. Menyusun rencana kegiatan kesekretariatan tahunan dan rencana anggaran

tahunan dan rencana anggaran tahun berjalan diselesaikan selama 10 hari kerja; 3. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas sub bagian umum, keuangan, dan

kepegawaian setiap hari;

4. Mengoreksi dan mengkoordinasikan surat-surat keluar yang dibuat oleh sub bagian umum, keuangan dan kepegawaian diselesaikan 1 hari kerja;

(36)

6. Menyusun data untuk keperluan evaluasi dan pelaporan seluruh kegiatan untuk disampaikan kepada Pimpinan melalui Panitera/Sekretaris dilaksanakan 3 hari kerja.

B. Sub Bagian Umum

PENGELOLA ADMINISTRASI

Pengelolaan administrasi yang menjadi tugas pokok sub bagian Umum meliputi : 1. Administrasi Tata Persuratan,

2. Administrasi Perlengkapan, 3. Administrasi Perencanaan, 4. Kerumahtanggaan.

1. ADMINISTRASI TATA PERSURATAN a. Surat Masuk

Yang dimaksud surat masuk adalah semua surat-surat dinas (termasuk surat permohonan perpanjangan penahanan/ijin penggeledahan ijin penyitaan) yang ditunjuk kepengadilan negeri dan diterima pada sub

b. Pengelolaan surat masuk

- Surat yang diterima diberikan tanda terima dan diagendakan pada buku agenda surat masuk, diberikan nomor dan lembar disposisi, diteliti oleh sub bagian Umum dan diparaf dan diteruskan ke panitera/sekretaris dan diparaf dan panitera/sekretaris mensortir surat untuk diteruskan kepada KPN ataw WKPN diselesaikan 1 hari kerja;

- Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri mendisposisi surat tersebut, diselesaikan pada hari itu juga (kecuali ketua dinas luar);

- Surat kembali ke Panitera/Sekretaris untuk didisposisi, diselesaikan 1 hari kerja;

- Surat didistribusikan sesuai disposisi oleh staf Panitera/Sekretaris kepada Wasek ataw Wapan diselesaikan pada hari itu juga;

- Surat yang memerlukan jawaban/tanggapan masing-masing harus sudah dijawab/ditanggapi, diselesaikan paling lama 3 hari kerja;

(37)

c. Pengelolaan Surat Keluar

- Surat diagenda dalam buku agenda surat keluar di beri nomor sesuai kode surat dan tanggal pada hari dan tanggal tersebut. 1 (satu) lembar surat ditinggal pada sub bagian umum sebagai arsip, diselesaikan 1 hari kerja;

- Pengiriman surat dilakukan melalui pos dan dilaksanakan setiap hari, sedangkan surat-surat yang sangat mendesak/penting dikirim hari itu juga melalui kurir.

2. ADMINISTRASI PERLENGKAPAN

 Pencatatan aset/barang milik negara, dan setiap pengadaan pada barang/jasa setelah addanya penyerahan/laporan dari KPA dan telah adanya SP2D dan SPM dilakukan pencatatan/pengimputan kedalam aplikasi SIMAK-BMN diselesaikan 2 hari kerja;

 Pencatatan Barang-Barang Persediaan (ATK) diselesaikan 2 hari kerja;

 Pemberian Nomor Urut Pendaftaran (NUP) BMN diselesaikan 3 hari kerja;

 Pembuatan Daftar Barang Ruangan (DBR) diselesaikan dalam waktu 3 hari kerja yang berlaku selama 1 tahun;

 Pembuatan Kartu Inventaris Barang (KIB) di selesaikan 3 hari kerja;

 Pembuatan Laporan Neraca (SIMAK BMN) ke sub bagian keuangan dilakukan selama 3 hari dan dilaporkan setiap akhir bulan;

 Membuat Laporan Barang Milik Negara setiap Semester ke Instansi terkait, diselesaikan 7 hari kerja;

 setiap semester melakukan rekonsiliasi ke KPKNL diselesaikan 3 hari kerja;

 melakukan opname barang setiap triwulan, diselesaikan 3 hari kerja;

 pendataan barang inventaris yang telah rusak dan tidak bisa dipakai untuk dilakukan penghapusan, diselesaikan 14 hari kerja;

 perpanjangan pajak kendaraan oprasional roda 2 (dua) dan roda 4 (empat), diselesaikan 2 hari kerja;

 perbaikan dan perawatan kendaraan oprasional roda 2(dua) dan roda 4 (empat) yang masih bisa diprbaiki dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan;

 Perawatan dan pemeliharaan barang investaris kantor, setiap 3 bulan sekali oleh pihak ketiga ;

(38)

3. ADMINISTRASI PERENCANAAN

 Menghimpun data kebutuhan ATK dan serana penunjang kerja dari ketua, Wakil Ketua, Hakim,Panitera/Sekretaris, Kepaniteraan dan Kesekratariatan tahun yang akan datang ,diselesaikan selama 7( tujuh ) hari ;

 Menyusun rencana kerja tahunan yang berhubungan dengan sarana dan prasarana,diselesaikan selama 10 (sepuluh )hari ;

 Menyusun rencana kerja dan program kerja sub bagian umum setiap awal tahun,diselesaikan selama 7 (tujuh) hari ;

4. KERUMAH TANGGAAN

Pelaksanaan tugas kerumah tanggaan dibedakan dalam 4 (empat) kegiatan yaitu pengelolaan perpustakaan, perawatan/pemeliharaan sarana gedung kantor, pengamanan dan kebersihan lingkungan kantor.

a. pengelolaan perpustakaan

 Mencatat buku baru yang diterima kedalam buku agenda,buku induk dan penomoran menurut klasipikasi,yang diselesaikan dalam 1 (satu) hari oleh petugas perpustakaan ;

 Menurut perencanaan dan mengusulkan keadaan buku-buku,undang-undang, peraturan pemerintah,peraturan daerah dan buku tentang hukum, serta buku-buku yang ada relevensinya dengan kedinasan diselesaikan selama 1 (satu) hari setiap ahir tahun oleh kepala sub bagian umum ;

 Membuat catatan peminjaman buku dan pengembalian buku dalam buku peminjaman, pada hari itu juga ;

 Melakukan pemeliharaan, perawatan koleksi buku-buku satu minggu sekali. b. Perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana gedung

 Membersihkan lift setiap hari

 Memanaskan genset satu kali sebulan selama 30 (tiga puluh )menit ;

 Perawatan dan pemeliharaan gedung sesuai dengan kebutuhan dilaksanakan oleh pihak ketiga sesuai kebutuhan ;

 Perawatan dan pemeliharaan barang investaris kantor, setip 3 (tiga) bulan sekali oleh pihak ketiga ;

 Menguras dan mengisi kembali hidran ,dilaksanakan sesui kebutuhan ;

(39)

C. Keamanan

 Menyusun uraian tugas (Job Description) satuan pengamanan setiap awal bulan diselesaikan selama 1 (satu) hari ;

 Melakukan pertemuan dalam rangka evaluasi pelaksanaan tugas dengan stap sub bagian umum dan satuan pengamanan setiap ahir bulan ;

 Melakukan pengontrolan lingkungan kantor setiap 2 (dua) jam sekali setiap hari dilaksanakan oleh petugas pengamanan dan stap sub bagian umum ;

 Melakukan koordinasi dengan aparatur keamanan terkait (Polres, Polsek, Kodim ) apabila di perlukan ;

 Mengarhkan semua tamu untuk melapor ke piket ;

 Melakukan pengontrolan semua ruang kerja setelah jam kerja mematikan AC, Listrik dan komputer yang masih menyala dan mengunci pintu yang belum terkunci dilaksanakan selama 2 (dua) jam oleh satuan pengamanan ;

 Menyalakan lampu dimalam hari diluar ruangan seperlunya dilaksanakan oleh petugas pengamanan ;

 Mencatat dalam buku bagian pegawai atau pihak luar yang melaksanakan kegiatan dilingkungan kantor diluar jam kerja di selesaikan sesuai dengan keperluan.

D. Kebersihan

 Menyusun uraian tugas (job description ) petugas kebersihan dan penanggung jawab petugas kebersihan, diselesaikan selama 1 (satu) hari ;

 Mengontrol pelaksanaan tugas sesuai dengan uraian tugas (job description). Dismping tugas-tugas tersebut diatas sub bagian umum juga bertugas dan bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan lingkungan kantor dalam ran gka menunjang pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan .

C. SUB BAGIAN KEUANGAN 1. Perencanaan Anggaran

Membuat dan Menyusun RKAKL dan data pendukung kelengkapan untuk diserahkan ke Pengadilan Tinggi Mataram paling lambat bulan Februari.

(40)

2. Administrasi Keuangan

a. Mengagenda surat masuk yang sudah didisposisi oleh Ketua Pengadilan Negeri dan Panitera/Sekretaris, diselesaikan sejak surat itu diterima. b. Surat keluar/jawaban surat diselesaikan dalam 1 hari.

c. Membuat Berita Acara Rekonsiliasi : 1 hari kerja.

d. Membuat Rekapitulasi Gaji Pegawai yang disampaikan ke Bank : 2 Hari Kerja.

3. Pelaksanaan Anggaran a. Gaji Induk

 Membuat daftar gaji pegawai menggunakan aplikasi gaji dan menyusun kelengkapan daftar gaji (SK Kenaikan Berkala, SK Kenaikan Pangkat, Tunjangan Istri/anak dan SK Mutasi) diselesaikan selama 3 hari kerja setiap awal bulan.

 Membuat faktur pajak/setoran pajak (SSP) diselesaikan selama 1 hari kerja.

 Pengajuan surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) Daftar Gaji dan kelengkapannya untuk ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Anggaran diselesaikan selama 1 hari kerja.

 Membuat surat perintah membayar (SPM) dan surat setoran pajak (SSP) untuk ditandatangani oleh Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar (SPM) diselesaikan selama 2 hari kerja.

 Mengantar surat perintah membayar (SPM) ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) paling lambat tanggal 10 setiap bulannya.

b. Gaji Susulan/Kekurangan Gaji/Beras

 Membuat daftar gaji susulan/kekurangan gaji dan beras pegawai menggunakan aplikasi gaji dan menyusun kelengkapan daptar gaji (SK kenaikan berkala SK kenaikan pangkat ,tunjangan istri/anak,SK mutasi )diselesaikan selama 3 (tiga) hari kerja ;

 Membuat paktur pajak / surat setoran pajak (SSP) diselesaikan selama 1 (satu) hari kerja ;

(41)

 Koreksi daftar gaji susulan/kekurangan gaji dan kelengjkapannya diselesaikan selama 1 (satu) hari kerja ;

 Pengajuan daftar gaji susulan/kekurangaan gaji dan kelengkapannya beserta surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) untuk ditandatangani oleh kuasa pengguna anggaran diselesaikan selama 1 (satu) hari kerja ;

 Membuat surat printah membayar (SPM) untuk ditandatangani oleh pejabat penandatanganan surat perintah membayar (SPM) diselesaikan selama 2 (dua) hari kerja ;

 Mengantar surat perintah membayar (SPM) kekantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN) diselesaikan selama 1(satu) hari kerja ;

c. Uang mukan

 Membuat dan mengkoreksi daftar nominatif uang makan setelah mendapat rekapitulasi absensi dari sub bagian kepegawaian pada tanggal 5 setiap bulannya diselesaikan selama 2 (dua) hari kerja ;

 Membuat surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) dan ditandatangani oleh kuasa pengguna anggaran (KPA) diselesaikan selama 1 (satu) hari ;

 Membuat surat perintah membayar (SPM) dan surat setoran pajak (SSP) diselesaikan selama 1 (satu) hari kerja ;

 Penandatanganan surat perintah membayar surat perintah membayar (SPM) diselesaiakn 1 (satu) hari kerja ;

 Mengantar surat perintah membayar (SPM) kekantor pelayanan perbendaharaan Negara (KPPN) diselesaikan selama 1 (satu) hari kerja ;

d. Uang lembur

 Membuat surat perintah kerja lembur yang ditandatangani oleh kuasa pengguna anggaran (KPA) diselesaikan selama 1 (satu) hari kerja ;

(42)

 Penandatanganan oleh penerima / yang diperintah kerja lembur dan disetujui kuasa pengguna anggaran (KPA) diselesaikan selama 1 (satu) hari kerja ;

 Pembuatan daftar nominatif uang lembur dan surat pernyataan tanggung jawab mutlak ( SPTJM ) diselesaikan selama 1 hari kerja;

 Penerbitan surat perintah membayar (SPM) dan pembuatan surat setoran pajak (SSP) diselesaikan selama 1 (satu) hari kerja ;

 Penatanganan surat perintah membayar (SPM) oleh pejabat penandatanganan surat perintah membayar (SPM) diselesaikan selama 1 (satu) hari kerja ;

 Mengantar surat perintah membayar (SPM) kekantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN) diselesaikan selama 1 (satu) hari kerja ;

e. Gaji ke 13 ( Tiga Belas)

 Membuat daftar gaji ke 13 hakim dan Pegawai menggunakan aplikasi gaji dan kelengkapannya mengacu pada daftar gaji bulan juni, deilaksanakan setelah ada surat edaran mentri keuangan melalui kantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN) diselesaikan selama 3 (Tiga) hari kerja ;

 Membuat paktur pajak / surat setoran pajak (SSP) diselesaikan selama 1(satu) hari kerja ;

 Koreksi daftar gaji ke 13 (tiga Belas) dan kelengkapannya di selesaikan selama 1 (satu) hari kerja ;

 Pengajuan daftar gaji ke 13 dan kelengkapannya dan surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) untuk ditandatangani oleh kuasa pengguna anggaran diselesaikan selama 1 (satu) hari kerja ;

 Penerbitan surat perintah membayar surat (SPM) dan surat setoran pajak (SSP) untuk ditandatangani oleh pejabat penandatanganan surat perintah membayar (SPM) diselesaikan selama 1 (satu) hari kerja ;

 Mengantar surat perintah membayar (SPM) kekantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN) diselesaikan selama 1 (satu0 hari kerja ;

(43)

f. Remunerasi dan pertanggung jawabannya

 Membuat daftar nominatif remunerasi pengadilan negeri berdasarkan rekapitulasi absen dari sub bagian kepegawaian, dilaksanakan setelah ada Surat Perintah dari Pengadilan Tinggi Mataram di selesaikan selama 3 hari;

 Koreksi daftar nominatif oleh Bendahara Pengeluaran dan Kepala Sub Bagian Keuangan diselesaikan selama 1 hari kerja ;

 Penandatanganan rekapitulasi permintaan remunerasi Pengadilan Negeri oleh Ketua Pengadilan Negeri dan Kuasa Pengguna Anggaran diselesaikan selama 1 hari kerja ;

 Mengirim rekapituasi permintaan remunerasi Pengadilan Negeri ke Pengadilan Tinggi Mataram diselesaikan diselesaikan selama 1 hari kerja ;

 Daftar Nominatif Remunerasi harus ditandatangani oleh setiap Pegawai yang menerima remunerasi diselesaikan selama 7 hari kerja ;

 Penadatanganan rekapituasi pertanggungjawaban perminntaan remunerasi Pengadilan Negeri Praya oleh Ketua Pengadilan Negeri Praya dan Kuasa Pengguna Anggaran diselesaikan selama 1 hari kerja ;

 Mengatur rekapitulasi pertanggungjawaban permintaan remunerasi Pengadilan Negeri Praya ke Pengadilan Tinggi Mataram selama 1 hari kerja ;

g. Pengajuan Uang Persediaan

 Mengajukan Permintaan Kartu Pengawas (Karwas) ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sebagai pertanggungjawaban kas di bendahara pengeluaran tahun lalu untuk syarat pengajuan uang persediaan (UP), diselesaikan selama 3 hari ;

 Mengantar Surat Perintah Membayar (SPM) ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) diselesaikan selama 1 hari kerja ;

h. Tambahan Uang Persediaan

 Pembuatan Surat Permohonan Permintaan Tambahan Uang Persediaan (TUP) ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang bersifat

(44)

mendesak untuk menunjang Uang Persediaan yang tidak cukup (dilaksanakan sesuai kebutuhan) ;

 Pembuatan surat permohonan permintaan Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diajukan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, dilaksanakan dalam waktu 1 hari kerja ;

 Membuat SPM Tambahan Uang Persediaan (TUP) dengan kelengkapannya dilaksanakan selama 1 hari kerja ;

 Mengantar surat peruntah membayar (SPM) Tambahan Uang Persediaan (TUP) ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) diselesaikan selama 1 hari kerja ;

i. Pengajuan Ganti Uang Persediaan (GUP)

 Mengajukan ganti uang persediaan (GUP) dan kelengkapannya diselesaikan selama 2 hari kerja ;

 Mengantar Surat Perintah Membayar (SPM) ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negeara diselesaikan selama 1 hari kerja ;

j. Pengajuan SPM Langsung (LS)

 Membuat SMP Langsung (LS) dan kelengkapannya diselesaikan selama 1 hari kerja ;

 Mengantar Surat Perintah Membayar (SPM) ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) diselesaikan selama 1 hari kerja ;

k. Pengelolaan Penegerimaan Negara Bukan Pajak

 Meneririma, membukukan dan menyetorkan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Bank persepsi, dilaksanakan setiap hari Jumat (kecuali hari Jumat libur dilaksanakan hari kerja sebelumnya) ;

 Melaporkan pembukuan disertai bukti penyetoran untuk ditandatangani oleh Panitera/Sekretaris pada setiap hari senin ;

 Melaporkan Penerimaan Negara Bukan Pajak ke Koordinator Wilayah paling lambat tanggal 5 setiap bulannya ;

(45)

4. Pertanggungjawaban Laporan Keuangan

a. Pelaporan Bulanan Sistem Akuntansi Pengguna Anggaran (SAKPA)

 Pembuatan Pelaporan memasukkan data ke aplikasi setelah menerima bukti setoran dari Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerima sesuai format dari KPPN, diselesaikan selama 1 hari kerja ;

 Surat Perintah Membayar (SPM) yang telah disetujui oleh KPPN akan diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan SP2D tersebut di input ke aplikasi SAKPA diselesaikan 2 hari kerja ;

 Melakukan Rekonsiliasi untuk menyamakan hasil belanja selama sebulan antara satker dan KPPN diselesaikan 1 hari kerja ;

 Membuat Laporan ke KORWIL dan ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Mataram setelah menerima Laporan SIMAK Barang Milik Negara (BMN) dari Urusan Umum paling lambat tanggal 3 setiap bulannya diselesaikan 1 hari kerja ;

 Mengantar laporan keuangan ke Korwil, Biro Keuangan MARI, Badan Urusan Administrasi MARI dan Badan Pengawasan MARI paling lambat tanggal 10 setiap bulannya diselesaikan 1 hari kerja ;

b. Pelaporan Keuangan Setiap Triwulan

 Laporan Realisasi Belanja per Triwulan

Pembuatan laporan keuangan hasil realisasi belanja selama 3 bulan diantar ke Koordinator Wilayah dan ke Mahkamah Agung RI, diselesaikan 2 hari kerja ;

 Laporan PP No. 39 Tahun 2006 (Aplikasi Bappenas) per Triwulan

- Melakukan input data aplikasi PP No. 39 Tahun 2006 formulir A untuk Pengadilan Negeri Praya dan Penandatanganan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) diselesaikan 1 hari kerja ;

- Mengantar laporan aplikasi PP No. 39 Tahun 2006 ke Koordinator Wilayah diselesaikan 1 hari kerja (Aplikasi Bappenas) ;

 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) - Pembuatan LAKIP dilakukan setiap akhir bulan ;

Referensi

Dokumen terkait

dan Pembagian Lahan Pekarangan, Lahan Usaha I dan Blok Lahan Usaha II Tahun Anggaran 2013 , maka dengan ini kami mengundang Saudara untuk hadir dalam acara Klarifikasi dan

o Patogen yang biasanya menyebabkan penyakit yang cukup serius pada manusia atau hewan tetapi tidak menyebar dengan mudah dari individu yang terinfeksi ke individu lain1.

*aba bukan merupakan ukuran kinerja yang rele)an bagi unit pemerintah. Oleh Karena itu, diperlukan alat ukur kinerja yang lain yang lebih tepat. Sampai saat inn,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI PETERNAK SAPI POTONG INTENSIF DAN TRADISIONAL DI KECAMATAN PANTAI CERMIN DAN KECAMATAN SERBAJADI KABUPATEN

Hasil dari penelitian ini adalah waktu komputasi yang diperlukan algoritma incremental closed sequential untuk data yang telah mengalami perubahan lebih

Mata Kuliah PI 607 mengkaji dan mengkritisi materi ajar berdasarkan telaah hakikat keberagamaan dan substansi ajaran Islam, mendiskusikan dan menilai keunggulan

Tanaman kopi diba5a ke pulau 6a5a pada tahun 1++, tetapi pada 5aktu itu masih pulau 6a5a pada tahun 1++, tetapi pada 5aktu itu masih dalam tara percobaan. dalam

Departemen Wakaf dan Urusan Agama Pemerintah Palestina pimpinan PM Ismail Haniyah mengecam keputusan pemerintah kota penjajah Zionis Israel yang mengusir 1500 warga Palestina di al