• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI AZAN DAN IKAMAH DENGAN METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS V SDN SIDOREJO LOR 06 SALATIGA TAHUN 20162017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI AZAN DAN IKAMAH DENGAN METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS V SDN SIDOREJO LOR 06 SALATIGA TAHUN 20162017"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI AZAN DAN IKAMAH DENGAN METODE

SNOWBALL THROWING

PADA SISWA KELAS V

SDN SIDOREJO LOR 06 SALATIGA

TAHUN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S. Pd )

Oleh:

SHOLIHAH PAMUJI RAHAYU 114-13-039

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : SHOLIHAH PAMUJI RAHAYU

NIM : 114-13-039

Jurusan : S1-Pendidikan Agama Islam (Ekstensi)

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini adalah asli hasil

karya atau penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi dari karya orang lain,

kecuali yang secara tertulis diacu dalam penelitian ini dan disebutkan dalam

acuan daftar pustaka.

Demikan pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 10 Maret 2017 M 11 Jumadil Tsani 1438 H Penulis

(3)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar Salatiga,Maret 2017

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada :

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga di Salatiga

هتكاربو الله ةحمرو كميلع ملاسلا

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara :

Nama : SHOLIHAH PAMUJI RAHAYU

NIM : 114-13-039

Judul : Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Azan dan Ikamah Dengan Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas V SDN Sidorejo Lor 6 Salatiga Tahun 2016/2017.

dapat diajukan dalam sidang munaqasyah.

Demikian untuk menjadikan periksa.

هتكاربو الله ةحمرو كميلع ملاسلاو

Pembimbing

(4)

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jl. Lingkar Salatiga Km.2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI AZAN DAN IKAMAH DENGAN METODE

SNOWBALL THROWING PADA KELAS V SDN. SIDOREJO LOR 6 SALATIGA TAHUN 2016/2017

Disusun Oleh:

SHOLIHAH PAMUJI RAHAYU NIM: 114-13-039

(5)

MOTTO

ى

لَّ

اَ

ى

عْ

لِ

اَ

ى

اَ

مُ

اَ

عْ

اَ

ىلِا ى

اَ

لِ ىلِا

اَ

عْ

اَا ى

بُّ

اَ

اَ

“ Amalan Yang Paling Dicintai Allah Adalah Amalan Yang Rutin Dilakukan

(6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Orang tua yang sudah mengasuh dan mendidik anak-anaknya.

2. Kakak, adikku tersayang yang selalu membantu dan memberi motivasi.

3. Sahabat – sahabat dan teman PAI Ekstensi 2013 yang selalu mendukung

(7)

ABSTRAK

Sholihah Pamuji Rahayu, 2017. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Materi Azan Dan Ikamah Dengan Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas V SDN.Sidorejo Lor 6 Salatiga Tahun 2016/2017. Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Imam Mas Arum, M. Pd

Kata kunci : Pendidikan Agama Islam,Metode Snowball Throwing Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam melalui metode Snowball Throwing pada siswa kelas V di SDN. Sidorejo Lor 6 Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk menanyakan adakah peningkatan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Azan dan Ikamah Pada siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 6 Salatiga Tahun 2016/2017 dengan menggunakan Metode Snowball Throwing?

Penerapan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilakukan dengan 2 siklus yang setiap siklusnya terdapat 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 6 Salatiga, sebanyak 27 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi, soal tes tertulis.

Berdasarkan analisis, hasil tes dan observasi yang sudah dilakukan peneliti diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kegiatan belajar dan aktivitas siswa sehingga hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya. Hasil nilai rata-rata pada pra siklus 64,07 dengan persentase ketuntasan 25,92%. Pada siklus I nilai rata-rata menjadi 75,37 dengan persentase ketuntasan 66,66%. Pada siklus II meningkat lagi dengan nilai rata-rata siswa 86,48 dengan persentase ketuntasan 92,59%.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul akhir nanti.

Berkat petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Azan Dan Ikamah Dengan Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas V SDN. Sidorejo Lor 6 Salatiga Tahun 2016/2017.” guna memenuhi tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya

bantuan, semangat dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu hingga tersusun tugas ini, khususnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Rachmat Hariyadi, M. Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag, selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga

4. Bapak Imam Mas Arum, M. Pd, Selaku pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

(9)

6. Kedua orang tua yang selalu mendoakan, mendidik, membimbing serta memberi motivasi

7. Saudara-saudaraku tercinta yang selalu mendoakan dan memotivasi.

8. Bapak Abdul Basith dan semua pihak yang sudah memberikan bantuan dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini

9. Teman-teman PAI Ekstensi 2013 yang tidak dapat saya sebut namanya satu per satu yang selalu mendukung dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis hanya bisa berdoa kepada Allah, semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dan selalu mendapat hidayah dan ridho-Nya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin dengan keterbatasan yang dimiliki tentunya masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca senantiasa penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan barokah bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Salatiga, 10 Maret 2017 M 11 Jumadil Tsani 1438 H Penulis

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Hipotesis ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

G. Metode Penelitian ... 9

H. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar ... 13

(11)

3. Tujuan Belajar... 16

4. Pengertian Hasil Belajar ... 18

5. Ciri-Ciri Belajar ... 20

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 21

B. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ... 23

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ... 24

C. Materi Azan dan Ikamah 1. Pengertian Azan ... 25

2. Pengertian Ikamah ... 27

D. Metode Snowball Throwing 1. Pengertian Metode Snowball Throwing ... 28

2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Snowball Throwing ... 30

3. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Snowball Throwing .. 32

E. Penelitian Yang Relevan ... 34

BAB III PAPARAN DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SDN Sidorejo Lor 6 Salatiga 1. Profil Sekolah ... 37

2. Sejarah ... 38

3. Personalia SDN Sidorejo lor 6 Salatiga ... 41

4. Visi dan Misi ... 43

5. Program Unggulan ... 44

6. Prestasi Yang Pernah Diraih ... 44

7. Daftar Inventaris ... 46

B. Penyajian Data 1. Subjek Penelitian ... 47

(12)

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Awal ... 56

B. Hasil Penelitian ... 59

C. Pembahasan ... 70

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 71

B. Saran-saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Geografis Sekolah SDN Sidorejo Lor 6 Salatiga

Tabel 3.2 Daftar Guru dan Karyawan

Tabel 3.3 Daftar Prestasi

Tabel 3.4 Daftar Inventaris

Tabel 3.5 Daftar Siswa Kelas V

Tabel 4.1 Data Nilai Siswa Kelas V Pra Siklus

Tabel 4.2 Data Nilai Siswa Kelas V Siklus I

Tabel 4.3 Data Nilai Siswa Kelas V Siklus II

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran 2 Rubrik Pengetahuan Siklus I

Lampiran 3 Rubrik Kegiatan Diskusi Siklus I

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran 6 Rubrik Kegiatan Diskusi Siklus II

Lampiran 7 Rubrik Pengetahuan Siklus II

Lampiran 8 Lem bar Pengamatan Guru Siklus II

Lampiran 9 Lembar Foto Kegiatan

Lampiran 10 Lembar Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 11 Surat Keterangan Selesai Penelitian

Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, guru, peserta didik dan kurikulum

merupakan tiga komponen utama di dalamnya. Guru merupakan

komponen utama yang paling penting, karena dia yang mengelola dan

melaksanakan proses belajar mengajar. Melalui proses belajar mengajar

inilah peserta didik akan mengalami perkembangan ke arah yang lebih

baik. Agar hal tersebut dapat terwujud maka diperlukan suasana proses

belajar mengajar yang kondusif bagi peserta didik dalam melampaui

tahapan-tahapan belajar secara efektif sehingga menjadi pribadi yang

percaya diri, inovatif dan kreatif.

Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam penguasaan

metodologi pembelajaran merupakan hal yang paling penting bagi

seorang guru, karena metodologi yang baik akan mampu mewujudkan

tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran pendidikan Agama Islam

tidak hanya sekedar menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik,

namun pembelajaran Pendidikan Agama Islam bertujuan mengarahkan

peserta didik agar memiliki kualitas iman, takwa dan akhlak mulia. Oleh

(16)

membangun aspek kognitif, namun aspek afektif dan psikomotor peserta

didik juga harus dikembangkan.

Tercapainya tujuan pendidikan di Indonesia tidak dapat terlepas

dari peran guru , siswa, masyarakat maupun lembaga terkait lainnya.

Sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan menuju

tercapainya tujuan tersebut perlu disampaikan suatu upaya perbaikan

sistem pembelajaran inovatif yang merangsang siswa untuk mencintai

dan akhirnya mau mempelajari secara seksama terhadap suatu mata

pelajaran.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam konsep umum

seringkali dipandang sebagai mata pelajaran hafalan yang membosankan.

Hal tersebut dapat kita lihat dari adanya ketidaktuntasan siswa kelas V

SDN Sidorejo Lor 6 Salatiga saat ulangan harian pada masing-masing

kompetensi dasar, sehingga guru Pendidikan Agama Islam harus mulai

mengembangkan sistem pembelajaran inovatif untuk membangkitkan

minat siswa terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam. Sehubungan

dengan hal di atas metode atau model mengajar yang digunakan oleh

guru hendaknya bervariasi sesuai dengan tujuan dan materi yang

diajarkan sehingga akan bisa membuat siswa lebih bergairah dalam

(17)

Metode atau model yang digunakan guru dalam interaksi belajar

mengajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan

kelancaran proses pembelajaran.Para ahli juga mengatakan bahwa

masalah mengajar adalah masalah setiap orang dalam mengajar, oleh

karena itu sangatlah dibutuhkan berbagai metode untuk proses

pembelajaran. (Subrata: 2008: 228).

Siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep jika dia belajar

dengan proses latihan dan praktek dimana siswa terlibat langsung

terutama dalam materi pembelajaran Azan dan Ikamah sehingga muncul

suasana yang menyenangkan. Untuk itu, perlu suatu metode

pembelajaran guna membantu guru mengatasi permasalahan dan

hambatan siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman materi serta

hasil pembelajarannya juga belum memuaskan.

Pemanfaatan metode dapat menjadi sebuah solusi atas

permasalahan yang dihadapi para guru dalam penanaman konsep, salah

satunya adalah Metode Snowball Throwing. Metode ini merupakan salah

satu strategi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar agar dalam

proses pembelajarannya aktif sehingga hasil belajar azan dan ikamah di

kelas V SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga bisa meningkat atau lebih baik dari

(18)

Penerapan metode Snowball Throwing dapat memaksimalkan

pembelajaran karena pengetahuan peserta didik yang didapat akan

menjadi bermakna. Penulis berpendapat bahwa penerapan metode ini

membuat ingatan siswa tentang suatu materi meningkat dan

mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi lebih memuaskan dan

mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Pada saat melakukan

wawancara dan observasi dengan guru, ditemukan fakta bahwa proses

pembelajaran masih dilakukan dengan metode biasa. Guru biasanya

hanya menggunakan metode ceramah tanpa dikombinasikan dengan

strategi apapun. Hal ini dikarenakan sumber daya guru dan sarana

prasarana sekolah belum memadai untuk diadakan pengkombinasian

metode dan strategi pembelajaran. Maka dari itu KKM di sekolah ini

belum tercapai atau masih di bawah 70 %.

SDN Sidorejo Lor 06 terletak di desa Sinoman Kelurahan

Sidorejo Lor kecamatan Sidorejo kota Salatiga. Sekolah ini mempunyai 6

ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah dan ruang tamu,

perpustakaan, 1 kantin sekolah, 1 ruang UKS, lapangan upacara, kamar

kecil, 1 gudang, 1 mushola, 1 rumah dinas guru, 1 rumah dinas penjaga.

Memiliki 18 personalia yaitu 6 guru kelas dan 7 guru mata pelajaran,

(19)

penjaga sekolah. Sekolah ini memiliki KKM 70% untuk mata pelajaran

PAI kelas V.

Siswa kelas V ada 28 anak, dengan 14 siswa perempuan dan 14

siswa laki-laki, 27 beragama Islam dan 1 beragama Kristen.. Berdasarkan

uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas

tentang “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam materi Azan dan Ikamah dengan Metode Snowball Throwing Pada

Siswa Kelas V SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga Tahun Pelajaran

2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Azan dan Ikamah pada

siswa kelas V di SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga Tahun 2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah penerapan strategi pembelajaran

melalui pembelajaran metode Snowball Throwing dapat meningkatkan

hasil belajar siswa mata pelajaran PAI materi azan dan ikamah pada

(20)

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data

yang terkumpul ( Suharsini: 1998: 71). Dari pendapat diatas penulis

menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara terhadap

permasalahan penelitian yang akan dikaji melalui penelitian.

Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan

model pembelajaran metode Snowball Throwing dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas V SD Sidorejo Lor 06 Salatiga tahun 2016/2017.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat

bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya.

Adapun manfaat yang diharapkan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritik

Ini berupaya untuk memberikan sumbangan berupa

pengembangan ilmu pembelajaran yang berkaitan dengan aspek

penanaman materi khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan

(21)

2. Manfaat Praktis

Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:

a. Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang

sesuai dengan materi Pendidikan Agama Islam.

b. Meningkatkan motivasi pada pelajaran Pendidikan Agama

Islam.

c. Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan

bidang studi Pendidikan Agama Islam.

F. Definisi Istilah

1. Pengertian Peningkatan Hasil Belajar

Peningkatan adalah sebuah cara atau usaha yang dilaukan

untuk mendapatkan ketrerampilan atau kemampuan menjadi lebih

baik. ( Sawiwati; 2009: 4 ).

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) hasil belajar

adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah

diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang

diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa

dalam menerima materi pelajaran. Dia juga menyebutkan hasil belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

(22)

2. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar dan terencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,

memahami,menghayati, mengimani, bertakwa brakhlak mulia,

mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al

Qur’an dan al Hadits, melalui kegiatan bimbingan pengajaran latihan

serta penggunaan pengalaman.(Ramayulis; 2014: 21)

3. Metode Snowball Throwing

Metode Snowball Throwing (melempar bola) merupakan jenis

pembelajaaran kooperatif yang didesain seperti permainan melempar

bola. Metode ini bertujuan untuk memancing kreatifitas dalam

membuat soal sekaligus menguji daya serap materi yang disampaikan

oleh ketua kelompok. Karena berupa permainan, siswa harus

dikondisikan dalam keadaan santai tetapi tetap terkendali tidak ribut,

kisruh atau berbuat onar.

4. Azan dan Ikamah

Kata azan berarti suara keras, ajakan, seruan atau

pemberitahuan. (Tim Bina Karya Guru; 2008: 19) sedangkan menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia( 2003: 81), azan adalah seruan untuk

(23)

Ikamah artinya pemberitahuan salat akan dimulai. (Tim Bina

Karya Guru; 2008: 23), kata ikamah menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2003:418) adalah panggilan atau seruan segara berdiri

untuk salat (berjamaah).

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama

(Suharsimi; 2007: 3).

Dalam penelitian ini guru bertindak sebagai peneliti di Kelas

V SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga. Model penelitian tindakan kelas

yang digunakan adalah model penelitian yang dikembangkan oleh

Kemmis dan Taggart (dalam Suwarsih Madya; 1994 : 25) yang terdiri

dari dua siklus. Penelitian dilakukan dalam bentuk siklus, setiap

siklus terdiri dari perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi.

(Suharsimi; 2007:107).

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN Sidorejolor

(24)

3. Variabel

Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang

bervariasi. Gejala adalah objek penelitian sehingga variable adalah

objek penelitian yang bervariasi. (Suharsini; 2007: 116).

4. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian antara lain:

a. Wawancara, artinya dengan kurun waktu singkat dapat

memperoleh data yang sebanyak-banyaknya, bahasa yang

jelas dan dapat dipercaya.

b. Observasi, metode ini digunakan untuk mengamati perilaku

siswa, proses belajar siswa di SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga

c. Dokumentasi, metode ini digunakan untuk mendapatkan

informasi tentang gambaran umum SDN Sidorejo Lor 06

Salatiga dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.

Rencana Penelitian

5. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah metode analisis diskriptif yaitu teknis

analisis yang menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian

(25)

6. Model Penelitian

Sebenarnya ada beberapa model yang dapat diterapkan dalam

Penelitian Tindakan Kelas (PTK), tetapi yang paling dikenal dan

biasa digunakan adalah model yang dikemukakan oleh Kemmis dan

Mc Taggart. Adapun model PTK dimaksud menggambarkan adanya

empat langkah ( dan pengulangannya) yang disajikan dalam bagan

berikut ini: ( Suharsimi; 2007: 97)

(26)

H. Sistematika Penulisan

Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam

mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis

paparkan sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan. Pada bab ini mencakup latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan,

kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori. Pada bab ini penulis mengemukakan

landasan teori dari tiap-tiap variabel penelitian dan penelitian yang

relevan.

BAB III Paparan Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi gambaran

umum SDN. Sidorejo Lor 6 Salatiga dan pelaksanaan penelitian.

BAB IV Analisis Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi hasil

penelitian meliputi deskripsi persiklus dan pembahasan.

BAB V Penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dan

penutup.

Bagian terakhir dari skripi berisi tentang daftar pustaka dan

(27)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang sangat penting bagi

perkembangan setiap individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam

diri seseorang, dimanapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi.

Lalu, apa itu belajar? Untuk menjawab pertanyaan itu, berikut ini

adalah beberapa ahli yang mengemukakan pengertian belajar.

Ada beberapa pengertian belajar menurut para ahli. Belajar

adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan,

dan berbagai sikap, termasuk penemuan, dan menyesuaikan dengan

situasi baru. Definisi ini menekankan hasil dari aktivitas belajar

(Sriyanti: 2013: 16-17)

Menurut (Slameto:1995:2), belajar ialah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang barusecara keseluruhan sebagai hasil pengamatannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sebagai istilah

psikologi dan pendidikan, belajar dalam bahasa inggris dikenal

(28)

Menurut beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar

sebagai berikut: (Suprijono: 2013:2)

a. Gagne

Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai

seseorang melalui aktivitas. Perubahan tersebut bukan diperoleh

langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah.

b. Harold Spears

Learning is to observe, to read, to imitate, to try something

themselves, to listen, to follow direction. (Belajar adalah

mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan

mengikuti arah tertentu).

c. Morgan

Learning is any relatively permanent change in behavior that is a

result of past experience (Belajar adalah perubahan perilaku yang

bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman).

d. Travers

Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.

e. Cronbach

Learning is shown by a change in behavior asa a result of

experience ( Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari

(29)

f. Geoch

Learning is change in performance as a result of practice.(Belajar

adalah perubahan performance sebagai hasil latihan).

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah kegiatan yang dilakukan individu secara sadar dan

terus menerus melalui latihan dan pengalaman yang menghasilkan

perubahan tingkah laku berupa pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.

2. Prinsip Belajar

Pertama,prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan

perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri:

a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang

disadari.

b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.

c. Fungsional atau bermanfaat sebagi bekal hidup.

d. Positif atau berakumulasi.

e. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.

f. Permanen atau tetap,sebagaiman dikatakan oleh Wittig, belajar

sebagai any realitively permanent shange in an organism’s

behavioral repertoire that occurs as a result of experience.

g. Bertujuan dan terarah

(30)

Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena

didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah

proses sistematik yang dinamis, konstruktif dan organic. Belajar

merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.

Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman

pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya. ( Suprijono: 2013:4)

3. Tujuan Belajar

Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya

sistem lingkungan( kondisi ) belajar yang lebih kondusif. Tujuan

belajar ada 3 jenis:

a. Untuk mendapatkan pengetahuan

Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar

perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Peranan guru

sebagai pengajar sangat menonjol.

b. Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan

suatu keterampilan.

(31)

Guru sangat berperan penting dalam hal ini, karena pembentukan

sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas dari soal

penanaman nilai-nilai, transfer of values. (Sardiman: 1986:26)

Tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi.

Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan

tindakan instruksional yang biasa berbentuk pengetahuan dan

ketrampilan. (Suprijono: 2013: 5).

Kondisi belajar dikelompokkan sesuai dengan tujuan belajar

yang ingin dicapai, yang disederhanakan menjadi lima kemampuan

manusia sebagai hasil belajar dan membuutuhkan sistem lingkungan

untuk mencapainya yaitu:

a. Ketrampilan intelektual yang merupakan hasil belajar terpenting

dari sitem lingkungan skolastik.

b. Strategi kognitif mengatur cara belajar dan berpikir seseorang di

dalam arti seluas-luasnya termasuk kemampuan memecahkan

masalah.

c. Informasi herbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta

d. Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain

keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka.

e. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas

(32)

disimpulkan dari kecenderungannya bertingkah laku terhadap

orang,barang atau kejadian.(Hasibuan dan Mujiono:1995:5)

4. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan.

Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:

a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan

dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan

merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kempuan

tersebut tidak memerlukan manipulasi symbol, pemecahan

masalah maupun penerapan aturan.

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan

konsep dan lambing. Keterampilan intelektual terdiri dari

kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis sintesis, fakta

konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.

Kemampuan intelektual merupakan kemampuan melakukan

aktivitas kognitif bersifat khas.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi

(33)

d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian

gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud

otomatisme gerak jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

berdasarkan penelitian terhadap objek tersebut. Sikap berupa

kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap

merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar

perilaku.

Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan

koqnitif, afektif dan psikomotorik. Domain Kognitif adalah

pengetahuan (knowledge), pemahaman, menjelaskan

(comprehension), menerapkan(application), menguraikan,

menentukan hubungan (analysis), mengorganisasikan (synthesis),

menilai(evaluation).

Domain Afektif adalah sikap menerima (receiving),

memberikan respon (responding), nilai (valuing), organisasi

(organization), karakterisasi ( characterization). Domain psikomotor

meliputi initiatory, pre-routine, roundtinized.

Menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan,

informasi, pengertian dan sikap. Jadi kesimpulannya, hasil belajar

(34)

aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasul pembelajaran yang

dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di

atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan

komprehensif. (Suprijono: 2011:6)

5. Ciri-ciri Belajar

Proses belajar akan menghasilkan perubahan tingkah laku

dalam kegiatan belajar maka terdapat ciri-ciri (Slameto:2003:3)

adalah:

a. Perubahan secara sadar

Perubahan ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan

menyadari terjadinya perubahan itu sekurang-kurangnya ia

merasa telah terjadi adanya perubahan dalam diri.

b. Perubahan yang bersifat kontinu dan fungsional

Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri

seseorang berlangsung secara kesinambungan, tidak statis.

Perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya

dan akan berguna bagi proses belajar berikutnya.

c. Perubahan bersifat positif dan aktif

Perubahan dalam belajar senantiasa bertambah dan tertuju

(35)

d. Perubahan bukan bersifat sementara

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat

menetap atau permanen. Perubahan ini berarti bahwa tingkah laku

yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

e. Perubahan bertujuan dan terarah

Perubahan ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu

terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar

terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang dicapai seseorang setelah melalui proses

belajar meliputi keseluruhan tingkah laku.

6. Faktor yang mempengaruhi belajar

Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak

sekali hal-hal atau faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar diantaranya adalah:(Slameto: 1995: 54)

a. Faktor Intern

1) Faktor Jasmani

a) Faktor Kesehatan

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan

(36)

kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika

badannya lemah.

b) Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyababkan kurang

baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan.

2) Faktor Psikologis

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam

faktor psikologis yaitu: inteligensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan dan kelelahan.

b. Faktor Ekstern

1) Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari

keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara

anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga.

2) Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini

mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran

dan waktu sekolah, standar pelajaran,keadaan gedung, metode

(37)

3) Faktor masyarakat

Faktor masyarakat merupakan faktor yang juga

berpengaruh terhadap belajar siswa.

B. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam sebagaimana yang tertuang dalam GBPP

Pendidikan Agama Islam di sekolah umum, dijelaskan bahwa

pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntutan

untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan

kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan

persatuan bangsa.

Menurut Zakiyah Darajat (1987:87) pendidikan agama Islam

adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar

senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu

menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta

menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar dan terencana dalam

(38)

hingga mengimani ajaran islam, dibarengi dengan tuntutan unutuk

menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan

kerukuran antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan

persatuan bangsa. ( Baharuddin: 2010: 192)

Sedangkan dalam buku karangan Ramayulis (2014: 21),

disebutkan pengertian Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar

terencanadalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,

memahami, menghayati, mengimani, bertakwa berakhlak mulia,

mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al

Qur’an dan al Hadits melalui kegiatan bimbingan pengajaran latihan

serta penggunaan pengalaman.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan agama Islam pada hakekatnya sama dan sesuai

dengang tujuan diturunkan agama islam yaitu untuk membentuk

manusia yang muttaqin yang rentangannya berdimensi infinitrum

(tidak terbatas menurut jangkauan manusia). Tujuan pendidikan Islam

dapat dipecah menjadi tujuan-tujuan berikut ini:

a. Membentuk manusia muslim yang dapat melaksanakan ibadah

mahdah.

b. Membentuk manusia Muslim yang disamping dapat

(39)

muamalah dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat

dalam lingkungan tertentu.

c. Membentuk warga Negara yang bertanggungjawab kepada

masyarakat dan bangsanya dan tanggungjawab kepada Allah

penciptanya.

d. Membentuk dan mengembangkan tenaga professional yang siap

dan trampil atau tenaga setengah trampil untuk memungkinkan

memasuki teknostruktur masyarakat.

e. Mengembangkan tenaga ahli di bidang ilmu (agama dan

ilmu-ilmu Islami lainnya).

Pendidikan islam sangat penting keberadaannya karena

pendidikan agama Islam merupakan suatu upaya atau proses

pencarian, pembentukan, dan pengembangan sikap dan perilaku untuk

mencari, mengembangkan, memelihara, serta menggunakan ilmu dan

perangkat teknologi atau ketrampilan demi kepentingan manusia

sesuai ajaran Islam. ( Baharuddin: 2010: 193).

C. Materi Azan dan Ikamah 1. Pengertian Azan

Secara bahasa berarti pemberitahuan atau seruan. Azan juga

(40)

melaksanakan shalat berjamaah. ( Fadjar: 2007: 40). Kata azan berarti

suara keras, ajakan, seruan atau pemberitahuan. (Tim Bina Karya

Guru: 2008: 19) sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2003: 81) azan adalah seruan untuk mengajak orang melakukan

salat.

Azan merupakan pemberitahuan bahwa waktu shalat telah tiba

dan menyerukan untuk melakukan shalat berjamaah. Sesuai dengan

Firman Allah SWT dalam QS. Al Jumuah 9:



menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu

kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang

demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

(41)

Mari kita mendirikan sholat ة لاصلا يلع يح

Mari kita meraih kemenangan ح لافلا يلع يح

Allah Maha Besar ربكا الله ربكا الله

Tiada Tuhan Selain Allah الله لاا هلا لا

2. Pengertian Ikamah

Ikamah artinya pemberitahuan salat akan dimulai. (Tim Bina

Karya Guru: 2008: 23), kata ikamah menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2003:418) adalah panggilan atau seruan segara berdiri

untuk salat (berjamaah).

Dalil tentang azan dan ikamah terdapat dalam QS. Al Maidah 58:

Artinya: “ Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan)

sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan

permainan. yang demikian itu adalah karena mereka

(42)

Lafaz ikamah:

Allah Maha Besar ربكا الله ربكا الله

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah

الله لاا هلا لا نا دهشا

Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad

adalah utusan Allah

الله لوسر ادمحم نا دهشا

Mari kita mendirikan sholat ة لاصلا يلع يح

Mari kita meraih kemenangan ح لافلا يلع يح

Sesungguhnya salat telah didirikan ة لاصلا تم اق دق تم اق دق ة لاصلا

Allah Maha Besar ربكا الله ربكا الله

Tiada Tuhan Selain Allah الله لاا هلا لا

D. Metode Snowball Throwing

1. Pengertian Metode Snowball Throwing

Model snowball throwing (melempar bola) merupakan jenis

pembelajaaran kooperatif yang didesain seperti permainan melempar

bola. Metode ini bertujuan untuk memancing kreatifitas dalam

membuat soal sekaligus menguji daya serap materi yang disampaikan

oleh ketua kelompok. Karena berupa permainan, Siswa harus

dikondisikan dalam keadaan santai tetapi tetap terkendali tidak ribut,

(43)

Metode Snowball Throwing ini merupakan salah satu metode

dari pembelajaran aktif yang mengarahkan atensi peserta didik

terhadap materi yang dipelajarinya. Dalam metode ini, dibentuk

kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari

guru. Setelah itu, masing-masing siswa membuat pertanyaan pada

suatu kertas yang dibentuk seperti bola dan berisi pertanyaan atau

soal lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab

pertanyaan dari bola yang diperoleh sehingga siswa bisa terlatih untuk

bekerja secara kelompok.(Suprijono: 2010: 128).

Metode ini bisa berjalan secara efektif dan efisien jika siswa

bisa lebih aktif. Penerapan metode Snowball Throwing ini diharapkan

siswa bisa mahir dalam mengerjakan soal-soal yang berhubungan

dengan materi yang dalam hal ini azan dan ikamah dan siswa juga

harus lebih aktif dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama

Islam. Hal ini disebabkan karena metode ini menuntut siswa untuk

selalu aktif dalam mengerjakan latihan-latihan. Hasil belajar yang

lebih baik dalam suatu pembelajaran akan tercapai jika siswa mampu

meningkatkan keaktifan mereka dalam belajar. Agar memperoleh

hasil yang baik dalam mata pelajaran pendidikan agama islam,

seharusnya siswa dibiasakan untuk selalu aktif dalam belajar dan

(44)

pertanyaan ini akan membuat kelompok menjadi dinamis dan

menarik, karena kegiatan siswa tidak hanya berfikir kritis, menulis,

bertanya, atau berbicara saja, tetapi juga mereka melakukan aktivitas

fisik, yaitu menggulung kertas dan melemparkannya pada siswa lain.

Dengan demikian, tiap siswa akan mempersiapkan diri karena pada

gilirannya mereka harus menjawab pertanyaan dari temannya yang

terdapat dalam bola kertas. Kondisi ini akan memberi dampak pada

hasil belajar siswa. Dengan menggunakan metode ini, diharapkan

agar materi pelajaran pendidikan agama islam dapat mudah dipahami

dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Metode Snowball Throwing

Metode Snowball Throwing memiliki kelebihan dan kelemahan

a. Kelebihan

1) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa

seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada teman

lain.

2) Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan

kemampuan berpikir karena diberi kesempatan untuk

(45)

3) Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena

siswa tidak tahu soal yang dibuat temennya seperti apa

4) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran

5) Pendidiktidak terlalu repot membuat media karena siswa

terjun langsung dalam praktek

6) Pembelajaran menjadi lebih efektif.

7) Ketiga aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dapat tercapai.

b. Kelemahan

1) Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami

materi sehingga apa yang dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini

dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa biasanya hanya

seputar materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal

yang telah diberikan.

2) Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik

tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk memahami

materi sehingga diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk

siswa mendiskusikan materi pelajaran.

3) Murid yang nakal cenderung untuk berbuat onar

(46)

3. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Metode Snowball Throwing.

Sebelum menerangkan tentang langkah-langkah metode

Snowball Throwing, perlu kiranya dijelaskan metode Snowball

Throwing dengan manajemen atau pengelolaan kelas karena guru

merupakan manajer dalam kelas yang bertanggungjawab mengelola

kondisi kelas beserta interaksi yang ada didalamnya sehingga terjadi

proses pembelajaran yang kondusif, aktif, interaktif, efektif, dan

efisien.

Dalam pengelolaan kelas paling tidak ada yang harus

diperhatikan dan dikelola oleh seorang guru yaitu penataan ruang

kelas dan pengaturan peserta didik.

Adapun langkah-langkah pembelajaran Snowball Throwing

adalah sebagai berikut: ( Suprijono: 2013: 128).

a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan sesuai KD yang

akan dicapai.

b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil

masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang

materi.

c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya

masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan

(47)

d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas

kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

menyangkut materi yang sudah dijelaskan ketua kelompok.

e. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti

bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama +/- 15

menit.

f. Setelah siswa dapat satu bola / satu pertanyaan diberikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang

tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

g. Evaluasi

h. Penutup.

Keterampilan motorik adalah serangkaian gerakan otot untuk

menyelesaikan tugas dengan berhasil. Gerakan-gerakan otot yang

terkoordinasikan oleh persepsi kita terhadap peristiwa-peristiwa luar

dalam lingkungan sekitar. ( Hamalik: 2005: 173) Pengertian persepsi

menunjuk pada cara individu mengorganisasikan dan menafsir

informasi yang datang kepada seseorang melalui macam-macam

pengindraan. Metode Snowball Throwing ini termasuk metode

pembelajaran yang memiliki keterampilan motorik karena kegiatan

menggulung kertas dan melemparkan bola pertanyaan kepada siswa

(48)

menggerakkan otot- otot siswa dan melatih ketangkasan siswa untuk

cermat dalam menjawab soal-soal matematika sehingga akan

berpengaruh kepada keberhasilan dalam menyelesaikan tugas.

E. Penelitian yang Relevan

Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Joko Raharjo (2013) yang berjudul

“Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Model

Snowball Throwing Bagi Siswa Kelas IV SDN 1 Jomboran, Klaten

Tahun Pelajaran 2012 / 2013” ini menggunakan pendekatan

Penelitian Tindakan Kelas melalui dua Siklus dengan menggunakan

metode analisis Diskriptif Kualitatif dan analisis Statistic Deskriptif.

Prosedur yang digunakan pada setiap siklusnya adalah perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data

penelitian melalui observasi, tes dan dokumentasi. Data observasi

didapat tingkat aktivitas siswa pada pra siklus 20 siswa = 50%, pada

akhir siklus I 26 siswa = 65%, pada akhir siklus II 34 siswa = 85%.

Observasi hasil belajar pada pra siklus 6,4 = 50%, pada akhir siklus I

7,5 = 80%, pada akhir siklus II 8,7 = 95 % atau sekitar 38 siswa dari

(49)

Snowball Throwing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

IPS bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Jomboran, Klaten.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Djanah (2016) yang berjudul “

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Al-Qur’an Surat-Surat Pende

Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas IV MI

Ma’arif Tingir Lor Tingir Salatiga 2015/2016” menunjukan bahwa

penerapan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa yaitu nilai rata-rata yang terus meningkat sejak pra

siklus= 69,5 dengan ketuntasan 70%. Kemudian pada silus I menjadi

71,19 dengan ketuntasan 76,19% dan pada siklus II nilai rata-rata 75

dengan ketuntasan belajar mencapai 90%.

Metode Snowball Throwing merupakan salah satu model

pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif siswa

dilatih untuk bekerja sama dengan temannya secara sinergi, integral,

dan kombinatif. Selain itu para siswa juga diajak menghindari sifat

egois, individualis, serta kompetensi tidak sehat sedini mungkin agar

masing-masing tidak mementingkan kepentingan pribadi dan

kelompoknya. Menurut Elaine B. Johnson, belajar dengan bekerja

sama melebihi cara otak manusia berfungsi memungkinkan para

siswa untuk mendengarkan suara anggota kelompok lain( Asmani:

(50)

Berdasarkan penelitian di atas, materi azan dan ikamah itu

lebih cenderung mengacu pada keterampilan, karena diharapkan

siswa nanti dapat mengumandangkan azan dan ikamah di

lingkungannya masing-masing. Tetapi tanpa adanya pengetahuan

dan keterampilan, siswa tidak akan mampu mengumandangkan azan

dan ikamah dengan benar, sehingga siswa harus mempunyai

pengetahuan dan keterampilan yang cukup. Dengan demikian.

peneliti menerapan metode Snowball Throwing pada pembelajaran

Pendidikan Agama Islam materi azan dan ikamah untuk kelas V di

SDN Sidorejo Lor 6 Salatiga dengan harapan hasil belajarnya nanti

bisa meningkat menjadi lebih baik. Karena metode ini dapat

mempermudah dan mempercepat siswa dalam memahami pengertian

dan arti serta menghafalkan lafaz azan dan ikamah. Sehingga siswa

dapat mengumandangkan azan dan ikamah dengan benar.

Jadi peneliti menyimpulkan bahwa dengan penerapan metode

Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD kelas

V yang sesuai dengan Indikator Kompetensi dan Tujuan

(51)

BAB III

PAPARAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

A.

Gambaran Umum SDN Sidorejo Lor 6 Salatiga

1.

Profil Sekolah

a. Nama Sekolah : SD Sidorejo Lor 06

Nomor Identitas Sekolah ( N I S ) : 100190

Nomor Statistik Sekolah ( N S S ) : 101036204023

Nomor Akte Pendirian / Kelembagaan : 421.2/008385/97

( pembaharuan )

Tahun Berdiri Sekolah : 1976

Status Sekolah : Negeri

b. Alamat Sekolah : Jl. Imam Bonjil Gang Menur 24 Kampung

Sinoman Rt. 08/ Rw. VIII Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo

Salatiga.

c. Luas Tanah

Luas tanah seluruhnya 1781 M2 terdiri dari:

1) Luas bangunan : 863,43 M2

2) Luas Halaman : 629 M2

(52)

d. Status Tanah: Status tanah milik Pemerintah Daerah berasal dari

tanah Bengkok Lurah Sidorejo Lor.

2. Sejarah

Gedung SD Sidorejo Lor 06 terdiri dari 3 unit bangunan yang

di dirikan pada tahun 1977 ( Inpres 76 dan Inpres 77 ) di atas tanah

Bengkok Lurah Kelurahan Sidorejo Lor. Pada tahun 1994 mendapat

rehab berat tiga ( 3 ) lokal ruang kelas dan kantor guru, pada tahun

2003 mendapat “D A K” untuk membangun lantai 7 ruangan yang

tediri dari 6 ruang kelas dan satu kantor. Sedangkan pada tahun 2004

mendapat bantuan “ INGUB “ untuk membangun WC dan kamar

mandi siswa dan pada tahun 2006 mendapat bantuan “ D A K “ untuk

merehab tiga ( 3 ) ruang kelas yang tadinya beratap asbes menjadi

atap genting serta membangun WC / kamar mandi guru.

Tahun 2008 SD Sidorejo Lor 06 diseleksi sehingga menjadi

SDSN dan mendapat bantuan fisik sebesar Rp. 48.000.000 yang

dipergunakan membangun ruangan baru yang belum sempurna. terus

dilanjutkan pada tahun 2009 dengan mendapat bantuan DAK,

digunakan untuk menyempurnakannya dengan bantuan fisik sebesar

(53)

kelas dan satu ruang guru / kepala sekolah rusak ringan. Untuk lebih

jelasnya dapat diperinci sebagai berikut :

Tabel 3.1

Geografis Sekolah SDN Sidorejo Lor 6 Salatiga

No. Nama Bangunan / Ruang Luas / M2 Kondisi

A. Unit Utara

Ruang Kelas / Kantor

(54)

UKS

Perpustakaan

Warung UKS

8 x 3 = 24 m

8 x 7 = 56 m

8 x 3 = 24 m

Baik

Baik

Baik

D. Lain – lain

1. Rumah Dinas Penjaga 6  7 = 42 Rusak

ringan

2. Rumah Dinas Guru 7 121 = 77 Rusak

Berat

3. WC Siswa 3  7 = 21 Baik

4. WC Guru 3  7 = 21 Baik

5. Mushola 4  6 1 = 25 Rusak

ringan

6. RuangAgamaKristen/Katolik 5  6 = 30 Rusak

ringan

(55)

3. Personalia SD Sidorejo Lor 06 Tabel 3.2

Daftar Guru Dan Karyawan SDN Sidorejo Lor 6 Salatiga

NO Nama N I P Gol Ruang Keterangan

7. Wanhari.SPd.I 19590705 198405 1 004 Pembina IV A GuruAgama

(56)

8. Melanius Jaja,SPd 19661022 199004 1 001 Penata Muda

III A

GuruAgama

Katholik

9. Siti Fauziah, S.Pd 19651101 200701 2 011 Pengatur

Muda II C

Guru Kelas

V

10. Suratno 19580807 198011 1 005 Pengatur II B Penjaga

11. T. Karman.S.PAK 19650817 200003 1 002 Penata TK I

16. Parmusi 19710628200604 2 004 Pengatur II B Guru Penjas

(57)

17. Bamabang Sarjito 19610925198405 1 002 Penata III C Guru Penjas

III, VI

18. Nur Hatak Pesuruh

4. Visi dan Misi Sekolah.

a. Visi: Terciptanya siswa yang bertaqwa, cerdas, terampil dan

kreatif

b. Misi:

1) Memberikan bekal kecerdasan, ketrampilan, kreatifitas dan

ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Meningkatkan mutu pendidikan.

3) Meningkatkan pembelajaran PAKEM.

4) Menciptakan lingkungan Sekolah yang kondusif.

5) Mengembangkan budaya Daerah

c. Tujuan Sekolah:

1) Menjadi anak yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Berbudi pekerti Luhur.

3) Memiliki bekal pengetahuan, ketrampilan, yang mampu

(58)

4) Dapat menerapkan pengetahuan, pengalaman, ketrampilan

yang dimiliki dalam kehidupan sehari – hari.

5) Dapat melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah

khususnya kebudayaan Jawa.

5. Program unggulan.

a. Pengembangan diri melalui Pembiasaan positif untuk

mengembangkan siswa agar memiliki kepribadian Indonesia yang

bertumpu pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 .

b. Program Teknologi Informatika (komputer), bahasa Inggris.

c. Program Ekstrakurikuler Drum band.

6. Prestasi yang pernah diraih .

Tabel 3.3

Daftar Prestasi Siswa SDN Sidorejo Lor 6 Salatiga

No. Jenis Kegiatan TahunPerolehan Keterangan

1. Lomba Sholat 2008

Juara III Piala +

Piagam

2. Lomba Sekolah Sehat 2008 Juara III Piala +

(59)

3. UASBN Perorangan 2008

Rangking I Piala

+ Piagam

4.

Lomba Permainan

Tradisional (Gobag Sodor

& Bekelan)

Tradisional (Gobag Sodor )

2009

JuaraI Piala dan

Piagam

6. Atletik Putra Tingkat Kota 2010

Juara I dan II

Piala dan Piagam

7.

Lomba Murotal Al-Quran

TK Kota

karung Estafet ) Tk. Kota

(60)

7. Daftar Inventaris

Tabel 3.4

Daftar Inventaris Sekolah

Nama Barang Jumlah Keterangan

Meja Murid untuk 1 anak 100 Baik

Kursi Murid 185 Baik

Meja untuk 2 anak 51 Sedang

Meja Guru 18 Sedang

Kursi Guru 18 Sedang

Almari 10 Sedang

Rak Buku 4 Sedang

Papan Tulis 8 Sedang

Papan Statistik 2 Sedang

Meja Kursi tamu 1 Sedang

Unit Alat Peraga 8 Sedang

(61)

Pianika 1 Baik

Saron 2 Baik

Bola Voli dan Sepak 4 Baik

Komputer Operasional 3 unit Baik

Komputer Pembelajaran 10 Unit Baik

Printer 3 Unit Baik

Tape recorder 2 Rusak

DVD 1 Baik

Sount Sistem /Warles 1 Baik

Laptop 1 Baik

LCD 1 Baik

TV 2 Baik

B. Penyajian Data 1. Subyek Penelitian

(62)

siswa. Siswa beragama Islam 27 dan 1 beragama Kristen dengan

keterangan 14 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Selama proses

penelitian semua siswa mengikuti pelajaran tanpa ada yang izin sakit

atau tanpa alasan. Berikut nama siswa kelas V SDN. Sidorejo Lor 6

Salatiga.

Tabel 3.5

Darfar Siswa Kelas V SDN Sidorejo Lor 6 Salatiga

No. Nama Siswa Jenis Kelamin

1. Ardhika Abdee P. Laki-laki

2. Aditya Cahya Putra Laki-laki

3. Muhammad Chavy Laki-laki

4. Putra Dwi Ardian Laki-laki

5. Adehilal Arienta Laki-laki

6. Adha Fandi Hakim Laki-laki

7. Annisa Paska R. Perempuan

8. Ardito Okta Ramadhan Laki-laki

(63)

10. Aulia Ridho Ahnaf R. Laki-laki

11. Azza Sativa Pinilih Perempuan

12. Azzahra Putri R. Perempuan

13. Bintang Eka Saputra Laki-laki

14. Dhea Sarah Savitri Perempuan

15. Eka Rut Cahyani ( Kristen ) Perempuan

16. Faradila Kurniyanti Perempuan

17. Galang Azzuhri R. Laki-laki

18. Mahendra Putra Laki-laki

19. Nayara Putri R Perempuan

20. Olga Septiana A. Perempuan

21. Raditya Akbar W. Laki-laki

22. Tia Evani R. Perempuan

23. Winda Aulia L Perempuan

(64)

25. Lutfia Febrianisa Perempuan

26. Oktavian Rizky R. Laki-laki

27. Hasna Faiqotus Perempuan

28. Sekar Padma Aprilia Perempuan

2. Pelaksanaan Penelitian.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus.

Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap penelitian. Keempat tahapan

tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Berikut adalah langkah-langkah penelitian:

a. Secara singkat

1) Tahap Perencanaan

a) Membuat RPP

b) Mempersiapkan sumber belajar

c) Mempersiapkan daftar pertanyaan sebagai bahan tanya

jawab.

d) Mempersiapan lembar pengamatan untuk penilaian.

(65)

2) Tahap Pelaksanaan

Pembelajaran dilaksanaan berdasarkan RPP yang terdiri dari

tiga kegiatan yaitu pendahuluan, inti dan penutup.

3) Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung.

4) Tahap Refleksi

a) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran

b) Evaluasi

c) Analisis hasil pembelajaran, memperbaiki kekurangan

pada siklus sebelumnya.

b. Secara Runtut

1) Pra Siklus

Pada tahap ini peneliti mengadakan penelitian terhadap

hasil belajar Pendidikan Agama Islam yang telah ada tanpa

menggunakan metode Snowball Throwing. Oleh karena itu,

peneliti akan mengadakan penelitian dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode

Snowball Throwing dengan tujuan untuk membandingan hasil

belajar yang diperoleh setelah menggunakan metode Snowball

(66)

2) Deskripsi Pelaksaan Siklus I

a) Perencanaan

Membuat RPP, mempersiapkan sarana dan prasarana yang

diperlukan untuk pembelajaran

b) Pelaksanaan Tindakan

(1) Pada awal pembelajaran, peneliti menjelaskan secara

singkat metode pembelajaran yang akan digunakan

saat pembelajaran.

(2) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

(3) Peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok,

setiap kelompo tediri dai 4 siswa.

(4) Peneliti mempersilahkan siswa mempelajari materi

azan dan ikamah.

(5) Peneliti memberi tugas pada masing-masing kelompok

untuk membuat pertanyaan yang nantinya akan

dilempar ke kelompok lain untuk dijawab kelompok

lain, begitu seterusnya sampai batas yang sudah

ditentukan.

(6) Peneliti menunjuk perwakilan dari masing-masing

(67)

(7) Pada akhir siklus dilakukan evaluasi dalam bentuk tes

tertulis untuk mengetahui perkembangan siswa selama

mengikuti pembelajaran.

c) Pengamatan ( observasi )

Pengamatan aktivitas siswa yang dilakuan selama

mengikuti proses pembelajaran.

d) Refleksi

Guru mengadakan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil

refleksi ini dapat deketahui kekurangan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru pada siklus I sehingga dapat

digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus

berikutnya.

3) Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat tahapan yang

di mulai perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Adapun langkah-langka yang dilakukan sebagai berikut:

(a) Perencanaan

Materi yang dipelajari pada siklus II masih sama

dengan silus I. Tahap perencanaan tindakan pada siklus II

berdasarkan hasil refleksi siklus I dan merupakan hasil

(68)

Kegiatan perencanaan adalah membuat RPP dan

menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan selama

pembelajaran.

(b) Pelaksanaan Tindakan

Langkah-langkahnya tidak beda jauh dengan siklus I,

hanya saja pelaksanaan ditambah dengan melihat hasil

refleksi siklus I serta menambahkan hal-hal yang perlu

diperhatikan dan penekanan pada tahap sebelumnya sesuai

dengan RPP yang sudah ada.

(c) Observasi

Mengamati aktivitas siswa ketika melakukan pembelajaran

dengan metode Snowball Throwing, baik dalam diskusi

maupun dalam mengerjakan tugas.

(d) Refleksi

Pada siklus II peneliti menemukan cukup banyak

peningkatan dari siklus I pada mata pelajaran PAI materi

azan dan ikamah di SDN.Sidorejo Lor 6 Salatiga.

(69)

(1) Sebagian besar siswa memperhatikan pelajaran

meskipun ada beberapa siswa yang kurang

memperhatikan.

(2) Siswa lebih serius dalam pembelajaran dengan metode

Snowball Throwing. Adanya peningkatan hasil tes

tertulis pada lembar soal yang dikerjakan.

(3) Adanya peningkatan ketuntasan klasikal.

Pada siklus II adalah hampir semua aspek keaktifan meningkat sehingga

hasil belajar siswa dan ketuntasan kriteria minimal pun mengalami

peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini tidak lepas dari metode

(70)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Awal

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas dengan 2 siklus. Penelitian yang dilakukan adalah dengan

mengamati nilai siswa yang telah ada dengan pembelajaran yang sama,

untuk membandingkan hasil belajar siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 6

Salatiga sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Data nilai merupakan

hasil pembelajaran yang berlangsung, dimana guru dominan dalam

pembelajaran sedangkan peserta didik cenderung pasif dan tidak antusias

mengukuti pembelajaran sehingga hasil belajar perlu ditingkatkan lagi

dengan pemilihan metode yang tepat.

Table 4.1

Data nilai siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 6 Salatiga Pra Siklus: No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1. Ardhika Abdee P. 55 TidakTuntas

2. Aditya Cahya Putra 50 TidakTuntas

(71)

4. Putra Dwi Ardian 50 TidakTuntas

5. Adehilal Arienta 65 TidakTuntas

6. Adha Tandi Hakim 60 TidakTuntas

7. Annisa Paska R. 60 TidakTuntas

8. Ardito Okta Ramadhan 60 TidakTuntas

9. Arya Bekti Pradana 75 Tuntas

10. Aulia Ridho Ahnat 65 TidakTuntas

11. Azza Sativa Pinilih 60 TidakTuntas

12. Azzahra Putri R. 80 Tuntas

13. Bintang Eka Saputra 60 TidakTuntas

14. Dhea Sarah Savitri 80 Tuntas

15. Eka Rut Cahyani ( Kristen ) _ _

16. Faradila Kurniyanti 60 TidakTuntas

17. Galang Azzuhri R. 55 TidakTuntas

(72)

19. Nayara Putri R. 75 Tuntas

20. Olga Septiana A. 65 TidakTuntas

21. Raditya Akbar W. 65 TidakTuntas

22. Tia Evani R. 65 TidakTuntas

23. Winda Aulia L. 55 TidakTuntas

24. Zahra Vanesia 65 TidakTuntas

25. Lutfia Febrianisa 70 Tuntas

26. Oktavian Rizky R. 80 Tuntas

27. Hasna Faiqotus 80 Tuntas

28. Sekar Padma Aprilia 60 TidakTuntas

Jumlah 1730

Nilai rata-rata 64,07

Tuntas ( % ) 25,92%

(73)

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata hasil nilai

harian PAI siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 6 Salatiga hanya 64,07

sedangkan KKM nya 70%. Jadi hasil ini menunjukkan ketuntasan belajar

siswa secara klasikal perlu ditingkatkan. Salah satu cara untuk

meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan metode

Snowball Throwing dalam pembelajaran mata pelajaran PAI khususnya

materi azan dan ikamah.

B. Hasil Penelitian 1. Siklus I

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan peneliti menyusun rencana

kegiatan yang akan dilakukan antara lain:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

2) Mempersiapkan sumber belajar

3) Mempersiapkan daftar pertanyaan sebagai bahan tanya jawab.

4) Mempersiapan lembar pengamatan untuk penilaian.

5) Menentuan tarjet keberhasilan berdasarkan KKM

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pada bulan November

Gambar

Gambar Siklus PTK
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DARI KEMENTERIAN/LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN SIDANG TANGGAL: 30 MARET

Dengan melihat pentingnya discharge planning pada pasien Diabetes Melitus dan keluarganya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan media video dapat meningkatkan

Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa

Gunanusa Utama Fabricators sebagai salah satu perusahaan fabrikasi yang terkemuka sedang mencoba mengembangkan Sistem Informasi Eksekutif untuk para top level

Metode survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan, media

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO.43/PUU-XIII/2015 TENTANG PROSES REKRUTMEN HAKIM TINGKAT PERTAMA.. TANPA MELIBATKAN