KARYA YANG BERPOTENSI MENDAPATKAN HKI
Model Pendekatan Saintifik dalam Kehidupan Sosial Keagamaan di Kampung Mualaf
(Scientific Approach Model of Socio-Religious Life of Mualaf Village)
Oleh
Dr. Budiyono Saputro, M.Pd
Kata Pengantar
Assalamualaikum w.w
Syukur Alhamdulillah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Jawaharlal Nehru
University (JNU) New Delhi India dengan judul “Model Pendekatan Saintifik dalam Kehidupan Sosial Keagamaan di Kampung Mualaf” selesai kami jalankan, demikian pula laporan kegiatannya. Rasa syukur tersebut kami ucapkan
kepada Allah SWT yang telah memberi nikmat sehat dan kesempatan kegiatan
pemantapan HKI di JNU New Delhi India.
Kegiatan pemantapan HKI di JNU New Delhi India ini adalah kegiatan yang
bertujuan untuk mendapatkan Hak Paten/pencatatan/pengakuan atas karya ilmiah
yang telah peneliti lakukan dari Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia.
Adapun karya ilmiah yang peneliti patenkan adalah berjudul “Model Pendekatan
Saintifik Dalam Kehidupan Sosial Keagamaan di Kampung Mualaf. Selain itu
juga upaya kelanjutan dari hak paten yaitu sosialisasi produk hak paten karya
ilmiah peneliti berupa alternatif model toleransi antar umat beragama yang dapat
diimplementasikan secara umum di berbagai negara.
terselesainya kegiatan HKI tentu juga tidak lepas dari berbagai pihak yang
secara langsung ataupun tidak terlibat langsung. Untuk itu kami ingin
memberikan apresiasi setingi-tingginya pada beberapa pihak.
2. Ka Subdit Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian Kepada Masyarakat Diktis Kementerian Agama RI
3. Ibu Dr. Subandriyah, MM selaku Kasie Publikasi Diktis Kementerian Agama RI.
4. Rektor IAIN Salatiga yang telah memberikan izin untuk melakukan HKI di JNU New Delhi.
5. Rektor Jawaharlal Nehru University New Delhi India, yang telah memberikan izin dalam acara pemantapan HKI Scientific Approach Model of Social Religious Life at Kampung Mualaf Society.
6. Pemerintah Kabupaten Temanggung yang dengan tulus ikhlas memberi
izin dan kerja sama lapangan selama proses penelitian ini.
7. Tokoh Agama Islam, Budha, Kristen Kampung Mualaf yang bersedia secara kooperatif bersedia mengikuti proses kegiatan FGD.
8. Dr. Gautam Kumar Jha, Hammam Sanadi, Advisor HKI di Jawaharlal Nehru University New Delhi India
9. Serta berbagai pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu dalam laporan kegiatan ini.
Akhirnya, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat, bagi dunia akademik dan tentu bagi peneliti dan tak lupa kami sampaikan terima kasih.
Wassalamualaikum w.w.
Salatiga, 31 Desember 2016. Penyusun
DAFTAR ISI
B. Tujuan Pemantapan HKI 2
Bab III Output Kegiatan 3
Bab IV Gambaran Proses Kegaiatan 5
A. Koordinasi rencana pelaksanaan pemantapan di negara tujuan. 5
B. Dialog Interaktif HKI dalam Forum AICIS 6
C. Focus Group Discussion (FGD) 8
D. Pemantapan HKI 9
E. Bimbingan Klinik 11
F. Finalisasi Buku 12
G. Pencetakan Buku 12
H. Desiminasi dan Sosialisasi Buku 13
I. Pendistribusian Buku 14
Bab V Pendanaan Kegiatan 15
Bab VI Penutup 16
1
BAB I
LATAR BELAKANG
Masyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat seluruh dunia memiliki keragaman dalam beragama (diantaranya: Islam, Kristen, Budha dan Hindu), sehingga diperlukan sebuah model dalam peningkatan toleransi antar umat beragama. Model toleransi antar umat beragama disusun berdasarkan needs assesment dan perencanaan yang jelas. Needs assesment menjadi sangat penting untuk perencanaan model toleransi antar umat beragama dalam rangka mencapai harmonisasi hidup kerukunan antar umat beragama. Model toleransi antar umat beragama perlu diwujudkan dalam sebuah karya ilmiah yang dapat di patenkan dalam (HKI) dan terpublikasikan secara nasional serta internasional agar dapat memberikan paradigma, dampak positif bagi pembaca sehingga dapat diaplikasikan dalam peningkatan toleransi antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari.
Faktual saat ini di Indonesia maupun di negara lain masih terdapat konflik antar umat beragama dalam kehidupan sehari hari, konflik tersebut dalam wujud nyata yang disebabkan adanya pernikahan beda agama, pindah agama. Hal tersebut perlu dilakukan harmonisasi melalui sebuah model toleransi. Faktual lain adalah belum ada model peningkatan toleransi antar umat beragama yang secara faktual terpublikasi, untuk itu peneliti meneliti dan menawarkan model peningkatan toleransi antar umat
beragama yang diberinama model toleransi “ Model Pendekatan
2
BAB II
TUJUAN KEGIATAN
A.
Tujuan Program (HKI)
Program (HKI) bertujuan untuk mendapatkan Hak
Paten/pencatatan/pengakuan atas karya ilmiah yang telah peneliti lakukan
dari Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia. Adapun karya ilmiah
yang peneliti patenkan adalah berjudul “Model Pendekatan Saintifik
Dalam Kehidupan Sosial Keagamaan di Kampung Mualaf.
B.
Tujuan Pemantapan (HKI)
Kegiatan pemantapan (HKI) adalah upaya kelanjutan dari hak paten yaitu
sosialisasi produk hak paten karya ilmiah peneliti berupa alternatif model
toleransi antar umat beragama yang dapat diimplementasikan secara
3
BAB III
OUTPUT KEGIATAN
Program Hak kekayaan intelektual (HKI) menghasilkan output sebagai berikut:
(1) Hak Paten/pencatatan/pengakuan dari Kementerian Hukum dan Hak Azazi
Manusia RI atas karya ilmiah yang peneliti ajukan, (2) buku Model Pendekatan
Saintifik dalam Kehidupan Sosial Keagamaan Kampung Mualaf, (3) Terpaparnya
Hak Paten Peniliti yang berjudul Model Pendekatan Saintifik dalam Kehidupan
Sosial Keagamaan Kampung Mualaf di Jawaharlal Nehru University New Delhi
India.
Hak Paten bagi peneliti sesuai yang tercatat dalam sertifikat HKI dari
Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia RI yang peneliti peroleh. Kongkret
model toleransi antar umat beragama yang dimaksud adalah seperti pada gambar
4
5
BAB IV
GAMBARAN PROSES KEGIATAN
Program Hak kekayaan intelektua (HKI) dan pemantapannya atas
dasar adanya bantuan dana peningkatan mutu publikasi dari Kementerian
Agama RI. Prosedur yang harus dilalui dalam program HKI dan
pemantapannya di Jawaharlal Nehru University New Delhi India, maka harus
dipenuhi hal hal sebagai berikut:
1. Telah memiliki asli sertifikat pencatatan/Hak Paten Karya Ilmiah dari
Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia RI.
2. Telah mendapatkan surat izin dari Rektor berupa Surat Rekomendasi dan
Surat Tugas untuk mengikuti kegiatan HKI di Jawaharlal Nehru University
New Delhi India.
3. Telah memiliki Paspor yang masih berlaku.
4. Telah mendapatkan surat izin dari Setjen Kementerian Agama RI.
5. Telah mendapatkan surat izin dari Kementerian Sekretaris Negara RI.
6. Telah mendapatkan Exit Permit dari Kementerian Luar Negeri RI.
Pelaksanaan pemantapan HKI di Jawaharlal Nehru University New Delhi
India dilakukan melalui beberapa tahap. Adapun tahapan adalah:
A. Koordinasi rencana pelaksanaan pemantapan di negara tujuan. Koordinasi dilakukan jauh sebelum pelaksanaan pemantapan HKI.
6
mendapatkan Acepptence Letter dan persiapan pelaksanaan pemantapan
HKI (Acepptence Letter terlampir).
B. Dialog Interaktif HKI dalam Forum AICIS
AICIS merupakan kegiatan internasional conference bagi PTAIN dan
PTAI seluruh Indonesia dan partisipan dari berbagai negara. Dalam forum
AICIS Peraih HKI melakukan presentasi, diskusi dan bimbingan klinik
para peserta. Dalam forum tersebut peraih HKI menjelaskan keuanggulan
Riset yang telah mendapatkan Hak Paten. Peserta menyanyakan
bagaimana cara submit HKI. Hasil Forum dialog ini dapat memberikan
pencerahan bagi peserta untuk melakukan submit HKI, bentuk karya
ilmiah yang bisa mendapatkan HKI, Subtansi pendukung HKI.
7
Gambar 4.2 Para Peserta Dialog Interaktif HKI
8
Gambar 4.4 Foto Bersama peserta Dialog Interaktif
C. Focus Group Discussion (FGD)
Tahap selanjutnya adalah FGD yang telah dilakukan pada tagl 7 November
2016. FGD dilakukan di ruang Advisor Dr. Gautam Kumar Jha Dosen di
Jawaharlal Nehru University New Delhi India. Pemegang HKI (Dr. Budiyono Saputro, M.Pd) dengan karya ilmiah “Model Pendekatan
Saintifik dalam Kehidupan Sosial Keagamaan Masyarakat Kampung Mualaf” melakukan diskusi dengan Dr. Gautam Kumar Jha di Jawaharlal
9
Gambar 4.5 Dr. Budiyono Saputro, M.Pd Selaku Pemegang HKI Presentasi dalam FGD.
D. Pemantapan HKI
Pada Tanggal 10 November 2016 penulis melaksanakan pemantapan HKI
dengan audiensce mahasiswa Jawaharlal Nehru University. Dalam
pemantapan HKI tersebut kami lakukan presentasi, diskusi dan tanya
jawab tentang karya ilmiah yang telah mendapatkan hak paten dengan judul “Model Pendekatan Saintifik dalam Kehidupan Sosial Keagamaan
10
11
Gambar 4.7 Audiens Pemantapan HKI di Jawaharlal Nehru University New Delhi India
Gambar 4.8 Foto Bersama setelah acara Pemantapan HKI
E. Bimbingan Klinik
Pada tanggal 11 November 2016 penulis mendapatkan bimbingan klinis
dari Advisor dari JNU. Bimbingan klinik dimaksudkan untuk mencari
solusi sebelum naik cetak buku Model Pendekatan Saintifik dalam
12
Gambar 4.9 Bimbingan Klinik Pemantapan HKI Dalam Rangka Masukan
Sebelum Buku diterbitkan.
F. Finalisasi buku
Finalisasi buku dilakukan selama empat hari. Kegiatan finalisasi dilakukan
dengan menyempurkan tata tulis dan format penulisan. Setelah selesai
finalisasi tahap berikutnya adalah pencetakan buku Model Pendekatan
Saintifik dalam Kehidupan Sosial Keagamaan di Kampung Mualaf.
G. Pencetakan buku
Tahap pencetakan buku Model Pendekatan Saintifik dalam Kehidupan
Sosial Keagamaan di Kampung Mualaf bekerjasama dengan Penerbit PT
13 H. Desiminasi dan Sosialisasi Buku
Buku Model Pendekatan Saintifik dalam Kehidupan Sosial Keagamaan di
Kampung Mualaf yang telah tercetak didesimasikan dan sosialisasi di
lingkungan IAIN Salatiga. Desiminasi dan sosialisasi buku tersebut adalah
dengan tujuan agar model hasil riset dapat tersosialisasikan.
14 I. Pendistribusian buku
Buku Model Pendekatan Saintifik dalam Kehidupan Sosial Keagamaan di
Kampung Mualaf yang telah tercetak didistribusikan pada masyarakat
15
BAB V
PENDANAAN KEGIATAN
Pendanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan SBU yang berlaku. Besar dana
bantuan HKI oleh Kementerian Agama adalah sebesar Rp.50.000.000,- (Lima
Puluh Juta Rupiah). Namun pada tahap awal/ Tahap I pencairan Rp 30.000.000,-
dan tahap II 20.000.000,-Adapun rincian penggunaan biaya pada tahap I dan
tahap II adalah seperti pada tabel 5.1.
16
BAB VI
PENUTUP
Program Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bertujuan untuk
mendapatkan Hak Paten/pencatatan/pengakuan atas karya ilmiah yang
telah peneliti lakukan dari Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia. Adapun karya ilmiah yang peneliti patenkan adalah berjudul “Model
Pendekatan Saintifik Dalam Kehidupan Sosial Keagamaan Kampung
Mualaf. Nomor Hak Paten: 078508. Kegiatan pemantapan HKI adalah
upaya kelanjutan dari hak paten yaitu sosialisasi produk hak paten karya
ilmiah peneliti berupa alternatif model toleransi antar umat beragama yang
dapat diimplementasikan secara umum di berbagai negara, terutama
negara Indonesia sebagai lokasi Riset dan India sebagai negara ekspose dan pemantapan HKI karya ilmiah dengan judul “Model Pendekatan