• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH NGADIROJO KEC. AMPEL, KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH NGADIROJO KEC. AMPEL, KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA

MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH

NGADIROJO KEC. AMPEL, KAB. BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Di susun untuk mendapatkan gelar

Sarjana Penidikan Islam

Oleh :

Eko Riyanto

11510043

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH

(2)
(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:

Nama : Eko Riyanto

NIM : 11510043

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul Skripsi : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA

MATERI GAYA MELALUI METODE

DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI

MI AL-HIDAYAH NGADIROJO KECAMATAN

AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

AJARAN 2014

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 13 Januari 2014

Dosen Pembimbing

Fatchurrohman, M.Pd

(4)

iv

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI

METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH

NGADIROJO KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

PELAJARAN 2014/2015

DISUSUN OLEH

EKO RIYANTO

NIM: 11510043

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, Pada tanggal 21 Februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat

guna memperoleh gelar sarjana S1 Pendidikan Islam (S.Pd.I)

SusunanPanitiaPenguji

KetuaPenguji : Dr. AgusWaluyo, M.Ag.

SekretarisPenguji :Fatchurrohman, M.Pd.

Penguji I : Drs. Imam Baihaqi, M.Ag.

Penguji II : M. Hafidz, M.Ag.

Salatiga, 21 Februari 2015

Ketua STAIN Salatiga

Dr. H. RahmatHariyadi, M.Pd.

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda di bawah ini:

Nama :Eko Riyanto

NIM :11510043

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi :Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dan saya tulis ini adalah benar-benar

hasil karya sendiri dan bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, dan selanjutnya

pendapat dan temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau

dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga. 10 Januari 2015 Yang menyatakan

(6)

vi

Motto

9e@ä3 Ï9urîpygô_ Ír uqèd $pkŽÏj9uqãB((#qà)Î7tFó™$$sùÏN ºuŽöy‚ ø9$#4tûøïr&$tB(#qçRqä3 s?ÏN ù'tƒãNä3 Î/ª! $#$·èŠÏJ y_ 4¨b Î)©! $#4’n?tã Èe@ä.&äóÓx« ֍ƒÏ‰s%ÇÊ

ÍÑÈ

Artinya “ dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap

kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja

kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Bapak Budi Suyono dan Ibu Sri Mulyani

2. Adikku (Teddy Listanto)

3. Keluarga besar simbah Warto dan simbah Usman

4. Buat teman-teman karibku Ikhsan, M. Saalikuddin, Riza, Ngaunu Rofik,

Ahmad Syaefuddin, Yuni, rizki, Ifa, Nanda Wahid, Ghani, Dliyauddin

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik, hidayah kepada saya sehingga saya dapat menyelsaikan skripsi ini

dengan baik dan skripsi ini merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi guna

mendapatkan gelar Sarjana pada progam Study PGMI STAIN Salatiga.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi

Agung Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman kegelapan ke

jaman terang benderang, yang penuh dengan kebaikan dan ilmu yang bermanfaat

sehingga dapat di jadikan bekal hidup kita baik di dunia maupun akhirat.

Atas rahmat Allah SWT dan melalui proses perjuangan yang sangat

panjang, maka skripsi ini dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI

BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH NGADIROJO

KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN

2014” dapat penulis selsaikan dengan baik, untuk itu penulis mensyukuri nikmat

dan rahmat yang di berikannya kepada penulis.

Selanjutnya penulis mengakui bahwa dengan adanya semangat dan kemauan

serta motivasi di dalam diri penulis semua itu tidak akan terlaksana penulisan dan

penyusunan skripsi ini tanpa bantuan, saran dan bimbingan dari berbagai pihak

maka penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu terlaksananya penulisan dan penyusunan skripsi ini,

(9)

ix

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd Selaku ketua Stain

2. Bapak Suwardi M.Pd selaku ketua jurusan Tarbiyah

3. Ibu Peni SusaptiM.Si selaku ketua program studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyyah STAIN Salatiga.

4. Bapak Fatchurrohman,M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan

kebijaksanaan meluangkan waktu tenaga, pikiran untuk memberikan

bimbingan dalam penulisan serta penyusunan skripsi ini

5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan

program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

6. Bapak Nashir, S.Agselaku kepala MI Al-Hidayah Ngadirojo yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di

Madrasah yang dipimpin beliau.

7. Bapak/Ibu guru MI Al-Hidayah Ngadirojo yang telah membantu

penulis selama melakukan penelitian di madrasah tersebut.

8. Murid-murid kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo yang telah

mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

9. Bapak, Ibu, dan adiku yang telah memberikan semangat dan selalu

memerikan kasih sayang, dorongan dan doa demi keberhasilan

penulis.

10.Teman-teman seperjuangan PGMI 2010 yang selama ini telah berjuang

(10)

x

11.Semua pihak yang ikut andil dalam membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Atas jasa yang diberikan mereka, penulis hanya bisa memohon doa

semoga seluruh amal perbuatan mereka di balas yang lebih baik lagi serta

kesehatan dan kesuksesan selalu menyelimuti mereka baik di dunia maupun

akhirat.

Selanjutnya penulis dalam hal ini juga mengharapkan kritikan dan saran

yang membangun dari pembaca guna untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan

penulis berharap semoga skripsi yang dibuat penulis ini berguna pada diri

sendiri maupun orang lain yang membacanya.

Salatiga, 10 Januari 2015

Penulis

(11)

xi

ABSTRAK

Riyanto, Eko. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Gaya Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V di MI Al-Hidayah Ngadirojo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014, Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Fatchurrohman, S.Ag, M.Pd

Kata kunci: Prestasi Belajar dan Metode Demonstrasi

Prestasi belajar merupakan hasil usaha atau hasil belajar peserta didik yangdigunakan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan anak terhadap materi yang diberikan untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. Prestasi belajar yang baik merupakan sesuatu yang sangat diharapkan oleh peserta didik, termasuk juga siswa kelas V di MI Al-Hidayah Ngadirojo. Siswa kelas V di MI Al-Hidayah Ngadirojo masih banyak yang mendapatkan prestasi yang bisa dibilang jauh dari memuaskan, Mereka tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik karena metode yang digunakan Guru kelas V adalah metode konvensional saja yaitu dengan metode ceramah dan pemberian tugas saja, Selain itu mereka juga merasa bosan dan sering bicara sendiri. Untuk itu guru harus segera mungkin untuk membenahi pembelajaran yaitu dengan memilih metode yang tepat dengan materi yang akan di sampaikan yaitu metode demonstrasi. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi gaya pada siswa kelas V di MI-Al Hidayah Ngadirojo kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun 2014?

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas sebanyak tiga siklus. Setiap siklus dilakukan dengan empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 14 terdiri atas 7 siswa laki-laki dan 7 siswi perempuan. Data yang didapat berupa prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi Gaya yang didapat dari test dan hasil pengamatan

(12)

xii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...v

MOTO...vi

PERSEMBAHAN...vii

KATA PENGANTAR ...viii

ABSTRAK ...ix

DAFTAR ISI ...xii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL...xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………...1

B. Rumusan Masalah………....4

C. Tujuan Penelitian………...5

D. Hipotesis...………5

E. Manfaat Penelitian ………..5

F. Definisi Operasional……….6

G. MetodePenelitian………..7

H. Indikator Pencapaian…....……….…...15

I. Sistematika Penulisan……….15

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar………...………...17

1. Pengertian Prestasi Belajar...17

2. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar...17

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi PrestasiBelajar...22

B. Belajar ...………...22

(13)

xiii

2. Jenis-jenis Belajar...24

3. Prinsip-prinsip Belajar...27

4. Tujuan Belajar...30

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar...31

C. Teori Belajar...…...38

D. Metode Demonstrasi 1. Pengertian Metode Demonstrasi...41

2. Ketentuan menggunakan Metode Demonstrasi...41

3. Langkah-langkah dalam penerapan Metode Demonstrasi...42

4. Kelebihan MetodeDemonstrasi...42

5. Kekurangan Metode Demonstrasi...43

E. Gaya 1. Pengertian Gaya………... .……….….44

2. StandarKompetensidanKompetensiDasar….. . .………..44

3. Gaya gravitasi………...44

4. Gaya gesek ………..45

5. Gaya magnet………....47

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. LokasiPenelitian………...…51

2. WaktuPenelitian………..….51

3. KeadaanSiswa……….….52

B. Deskripsi PelaksanaanSiklus 1. Siklus I………53

2. Siklus II………..59

3. Siklus III……….65

(14)

xiv

2. Siklus I………..75

3. Siklus II……….82

4. Siklus III………88

B. Pembahasan ………..…..93

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………...95

B. Saran ………...96

DAFTARPUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(15)

xv

DaftarGambardanTabel

Gambar 1.1 Rancanganpenelitian 7

Tabel 1.1 Data Tingkat PemahamanSiswaTerhadapMateri 13

Tabel 1.2 KonvensiNilai 13

Tabel1.3 KategoriTingkatandanPresentase

Tabel 3.1

DaftarNamaSiswaKelasV MI Al-HidayahNgadirojo,

Kec. Ampel, Kab. BoyolaliTahun 2014/2015

52

Tabel 4.1 HasilNilaiSiswaPraSiklus 73

Tabel 4.2

Hasil Test FormatifSiklus I

75

Tabel 4.3

HasilPengamatan Guru KolaboratorTerhadapPeneliti

77

Tabel 4.4

Hasil Test FormatifSiklus II

82

Tabel 4.5

HasilPengamatan Guru KolaboratorTerhadapPeneliti

84

Tabel 4.6

Hasil Test FormatifSiklus III

88

Tabel 4.7

HasilPengamatan Guru KolaboratorTerhadapPeneliti

90

Tabel 4.8

HasilRekapitulasiTentangHasilBelajarSiswa

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pendidikan adalah suatu proses timbal balik yang dilakukan oleh

guru dengan peserta didik dalam suatu sistem pembelajaran dan

pendidikan juga bisa diartikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan

peserta didik melalui kegiatan bimbingan.pengajaran atau latihan bagi

perannya dimasa yang akan datang. Istilah interaksi sebagaimana telah

banyak diketahui oleh banyak orang adalah suatu hubungan timbal balik

antara orang satu dengan orang lainnya (Soetomo, 1993:9) .Dalam dunia

pendidikan sesungguhnya sangatlah banyak macam-macam metode

pembelajaran untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Metode

pembelajaran adalah cara untuk memudahkan guru dalam menyampaikan

materi kepada peserta didik guna untuk mewujudkan prestasi belajar baik

dan yang bermutu. Mengajarpun pada hakikatnya adalah suatu proses

yakni proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar

peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik

melakukan proses belajar (Dwijiastuti dkk, 2005:3).

Selain itu pembelajaran merupakan faktor penting dalam

kehidupan di dunia ini khususnyadalam dunia pendidikan. Melalui

pembelajaran yang inovatif dan kreatif maka akan dapat meningkatkan

prestasi belajar peserta didik yang bermutu dan untuk mewujudkannya

(17)

2

pembelajaran kepada peserta didik agar peserta didik mudah memahami

apa isi materi yang disampaikan oleh guru. Maka guru harus mempunyai

ketrampilan disaat menyampaikan pembelajaran. dan juga harus dapat

memilah metode yang cocok dengan materi yang akan disampaikan.

Dalam pendidikan kita mengenal dua istilah yang perlu dipahami,

yaitu paedagogiek, yang artinya ilmu pendidikan dan paedagogie yang

artinya pendidikan. Paedagogiek dan paedagogie merupakan dua hal yang

tidak dapat dipisahkan, keduanya harus dilaksanakan dan saling

memperkuat untuk mencapai mutu proses, tujuan dan hasil pendidikan

yang diharapkan oleh masyarakat, bangsa dan agama (Surya dkk,2010:25).

Metode sangatlah membantu guru dalam melaksanakan proses

belajar mengajar diantaranya adalah memudahkan guru dalam

menyampaikan pembelajaran, menciptakan suasana kelas yang kondusif,

dapat memvariasi saat kegiatan pembelajaran, menciptakan pembelajaran

yang bermutu dan yang paling penting adalah mencetak peserta didik

berprestasi dalam belajar.

Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak

peserta didik untuk belajar secara aktife(Zaini dkk,2002:Xii).

Sesungguhnya banyak macam metode dalam pembelajaran yang sangat

bagus dan menarik tetapi disini penulis memilih salah satu metode

pembelajaran yaitu metode demonstrasi untuk digunakan sebagai

penelitian di MI Al- Hidayah Ngadirojo, metode demonstrasi adalah cara

(18)

3

kepada siswa suatu proses,situasi atau benda tertentu yang sedang

dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan

penjelasan lisan (Djamarah 1997:192).

Prestasi yang selama ini telah dicapai pada peserta didik kelas V

dalam pembelajaran IPA yaitu selama semester pertama dimulai dilihat

prestasinya yaitu belum begitu menonjol misalnya seperti hasil ulangan

harian nilaianya rata-rata kurang memenuhi kkm yang ditetapkan yaitu 60

meskipun ada beberapa peserta didik yang mendapatkan nilai diatas kkm

yang telah ditetapkan di MI Al- Hidayah tersebut, akan tetapi dalam

prakteknya kebanyakan nilai yang diperoleh rata-rata diatas kkm yaitu

dengan rata-rata kelasnya 70. Jadi prestasi yang dicapai saat ini baru itu

saja mungkin dengan menggunakan metode demonstrasi ini akan dapat

meningkatkan prestasi belajar bagi peserta didik baik dalam ketuntasan

nilai ulangan harian maupun dalam ulangan semester.

Dalam menggunakan metode demonstrasi ini guru dapat

menjelaskan kepada peserta didik dengan cara mendemonstrasikan atau

memperagakan tentang benda atau situasi yang sedang dipelajari maka

pengajaranya termasuk pengajaran yang konvensional yaitu menitik

beratkan pada perkembangan intelektual melalui belajar ingatan mengenai

hal-hal yang telah dibaca dan tugas-tugas yang telah dikerjakan

pengetahuan yang telah diperoleh langsung dapat ditransfer ke dalam

situasi kehidupan, perencanaan belajar dan perkembangan aspek-aspek

(19)

4

didik terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam sehingga

membentuk pengertian baik dan sempurna (Roestiyah, 1989:83).

Kembali lagi seperti yang di atas pada saat pembelajaran guru

harus dapat memilih metode yang cocok dengan materi yang akan

disampaikan kepada peserta didik, karena apabila dalam pemilihan metode

yang digunakan sudah tepat dengan materi yang akan disampaikan maka

pembelajaran akan lebih menarik dan siswa akan antusias lebih

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk

melakukan penelitian. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui

“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA

MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI

MI AL- HIDAYAH NGADIROJO KECAMATAN AMPEL

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas dapat

dirumuskan beberapa masalah yang menjadi pokok kajian dalam

penelitian ini, diantaranya adalah:Apakah metode demonstrasi dapat

meningkatkan prestasi belajar IPA materi gaya pada siswa kelas V di

(20)

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin

di capai penulis dalam penelitian ini adalah:Untuk mengetahui bagaimana

metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam

mengikuti pelajaran IPA materi gaya di MI Al-Hidayah Ngadirojo

kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun 2014.

D. Hipotesis

Hipotesis adalahdugaan sementara dari hasil penelitian yang belum

tentu benar yang akan dilakukan dalam penelitian.

Penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran ilmu

pengetahuan alam materi gaya dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa kelas V di MI Al- Hidayah Ngadirojo

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi yang

jelas dan akurat sesuai dengan data dilapangan mengenai judul yang

penulis ambil peningkatan prestasi belajar IPA materi gaya melalui

metode demonstrasi pada siswa kelas V di MI-Al Hidayah Ngadirojo

kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun 2014.

Dari informasi yang di dapat kiranya dapat memberikan manfaat

baik secara teoritis maupun praktis.

1. Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan bantuan bagi

(21)

6

dapat menambah manfaat keilmuan khususnya menambah

ketrampilan guru dalam menguasai metode pembelajaran.

2. Secara praktis, apabila ternyata metode demonstrasi dapat

meningkatkan prestasi belajar IPA materigaya pada siswa kelas

V di MI Al-Hidayah Ngadirojo kecamatan Ampel Kabupaten

Boyolali tahun 2014.hal ini berarti dapat membantu bagi MI

Al-Hidayah Ngadirojo khususnya dalam mengatasi

permasalahan dalam proses belajar mengajar yang semula

monoton dan kurang efektive setelah dilakukan penelitian

diharapkan dapat menciptakan proses belajar mengajar yang

efektive, menarik, menyenangkan bagi siswa sehingga akan

tercipta prestasi belajar yang bermutu bagi peserta didik dan

akhirnya dapat memenuhi harapan bangsa yaitu mencetak

generasi unggul dan berkompeten.

F. Definisi operasional

1. Prestasi belajar

Menurut Arifin (1990:2) prestasi belajar berasal dari bahasa

belanda yaitu prestatie.Kemudian dalam bahasa indonesia menjadi

“prestasi” yang berarti “hasil usaha” istilah “prestasi belajar”

(achievment) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome).

Prestasi belajar merupakan suatau masalah yang bersifat perenial

(22)

7

kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan

kemampuan masing-masing.

2. Metode demonstrasi

Menurut Djamarah (1997:192) metode demonstrasi adalah cara

penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan

kepada siswa suatu proses,situasi atau benda tertentu yang sedang

dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan

penjelasan lisan.

G. Metode penelitian

1. Rancangan penelitian

Gambar 1.1( Suyadi ) Perencanaan

SIKLUS I

Refleksi Pelaksanaan

Pengamat an

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Pengamat an SIKLUS II

(23)

8

2. Lokasi dan subjek penelitian

Penelitian ini di laksanakan di MIAl- Hidayah Ngadirojo, sebuah

lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendiddikan untuk

jenjang pendidikan dasar, MI Al- Hidayah Ngadirojo ini berlokasi di

desa Ngadirojo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali

Untuk subjek pada penelitian yang di lakukan kali ini adalah

seluruh siswa kelas V tahun ajaran 2014/2015, dimana siswa tersebut

terdiri dari7siswa putra dan 7 siswa putri.

3. Langkah-langkah penelitian

a.) Perencanaan

Dalam tahap perencanaan penelitian tindakan kelas yang harus di

lakukan adalah melakukan perancangan(planning) tindakan,

misalnya membuat skenario pembelajaran,lembar observasi, dan

lain-lain,

b.) Pelaksanaan

Tahap ke dua dalam penelitian ini adalah pelaksanaan.

Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada

tahap sebelumnya, yaitu melaksanakan pembelajaran sesuai yang

di rencanakan , dan yang perlu menjadi catatan penting dalam hal

ini adalah semua tindakan yang dilakukan hendaknya sesuai

dengan rencana yangsudah disusun pada tahap awal, tetapi harus

(24)

9

c.) Observasi

Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh

tindakan terkait. Observasi itu berorientasi ke masa yang akan

datang,memberikan dasar refleksi untuk sekarang.objek observasi

dalam hal ini adalah seluruh proses tindakan terkait, pengaruhnya

(sengaja dan tidak disengaja), keadaan dan kendala tindakan

direncanakan dan pengaruhnya serta persoalan lain yang timbul

dalam konteks terkait. Observasi dalam kegiatan PTK adalah

kegiatan pengumpulan data yang berupa proses perubahan kinerja

PBM

d.) Refleksi

Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu

tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi

berusaha memahami proses,masalah,persoalan,kendala yang nyata

dalam tindakan strategis dan mencari solusi atas permasalahan

yang terjadi.

4. Instrumen penelitian

a. Lembar pengamatan untuk guru

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

c. Silabus

d. Lembar tes

(25)

10

5. Pengumpulan data

a. Test

Test di berikan kepada siswa pada setiap siklus, untuk

mengetahui perkembangan dan kemajuan peserta didik dalam

setiap tahapan yang di lakukan

b. Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada saat tahap pelaksanaan, pada

tahap ini semua hal yang terjadi meliputi aktifitas pembelajaran di

catat pada lembar pengamatan,hal ini berfungsi untuk mengatahui

seberapa jauh peningkatan-peningkatan pada hal yang diteliti

c. Dokumentasi

Untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah,nilai

siswa,data guru dan lain-lain.

6. Analisis data

Analisis data adalah menganalisa seluruh data yang sudah

terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan

dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa.teknik analisis data

dalam penelitian ini dilakukan dengan menelaah semua data yang

diperoleh melalui hasil test, observasi, dan wawancara, jenis data atau

informasi yang direkam selama observasi dan monitoring dapat berupa

data kuantitatif dan kualitatif tergantung dari dampak atau hasil

keluaran yang dapat di harapkan. Analisis data di lakukan melalui tiga

(26)

11

a. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data yang di lakukan

melalui seleksi,pengelompokan, dan pengorganisasian data mentah

menjadi sebuah informasi bermakna

b. Paparan data merupakan suatu upaya menampilkan data secara

jelas dan mudah dipahami dalam bentuk paparan

naratif,tabel,grafik,atau perwujudan yang dapat meberikan

gambaran jelas tentang proses dan hasil tindakan.

c. Penyimpulan merupakan pengambilan intisari dari sajian data yang

telah terorganisasikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat

singkat padat dan bermakna

1. Pengelolahan hasil tes

Data mentah yang diperoleh dari hasil test (pre test dan post test)

kemudian diolah melalui cara penyekoran, menilai setiap siswa,

menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk mengetahui gambaran

yang jelas mengenai prestasi belajar dalam memahami pelajaran IPA

materi Gaya.

Untuk menghitung nilai dan rata-rata nilai siswa rumus yang digunakan

sebagai berikut:

Rumus menghitung nilai siswa

Rumus menghitng rata-rata nilai siswa

N = skor perolehan siswa X100 Skor maksimum

(27)

12

Nilai yang di peroleh pada saat melaksanakan pre test dan post test

kemudian di konversikan terhadap KKM yang dibuat guru untuk

menentukan bahwa siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau belum

sehingga siswa yang belum dapat di bimbing kembali, Sedangkan untuk

menentukan ketercapaian hasil belajar siswa dalam stu kelas dihitung

dengan cara mencari rata-rata skor siswa dengan rumus berikut

Setelah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Gaya

dengan melalui metode demonstrasi dianalisis secara kuantitatif yakni

dengan memberikan nilai yang kemudian di deskripsikan mengguakan

teknik deskripsi presentase di mana analisis data hasil perhitungan mulai

dari siklus pertama sampai terakhir dipakai sebagai acuan penilaian yang

disesuaikan dengan tabel kriteria diskripsi kriteria sebagai berikut ini:

nilai (%) Criteria

90-100 Sangat tinggi

75-89 Tinggi

X=∑ X X 100% N

Ket erangan

X=ketunt asan belajar

∑x=Jumlah siswa yang t untas belajar ∑N=jumlah siswa

R= ∑ R N R=nilai rata-rata

(28)

13

55-74 Normal

31-54 Rendah

0-30 Sangat rendah

Tabel 1.1 data tingkat pemahaman siswa terhadap materi

2. Pengolahan data hasil observasi

Data hasil observasi menggubakan skala penilaian dengan rentan

nilai dalam bentuk angka (5,4,3,2,1) untuk aktifitas siswa yang berarti

angka 1=sangat kurang 2=kurang 3=cukup 4=baik 5=sangat baik. Dengan

cara memeberikan tanda (√) pada kolom skala nilai. Stelah itu semua nilai

tersebut dihitung dengan rumus:

Dan dikonversikan pada skala nilai dengan rentang seratus

mengenai unjuk kerja siswa mengungkap aspek ketrampilan proses apa

saja yang dipahami siswa.konversi nilai dapat dilihat pada tabel berikut:

nilai (%) Keterangan

90-100 Sangat dipahami

70-89 Dipahami

50-69 cukup dipahami

30-49 kurang dipahami

(29)

14

0-29 Sangat kurang dipahami

Tabel 1.2 Konvensi nilai

Sedangkan observasi guru dapat menggunakan skala penilaian

dengan rentang nilai (5,4,3,2,1) untuk penilaian keterlaksanan guru dalam

pembelajaran yang berarti angka5=baik sekali 4=baik 3=cukup baik,

2=kurang baik, 1=sangat kurang.dengan cara memberi tanda (√) pada

kolom skala nilai. Setelah itu semua nilai di hitung dengan rumus:

Dan dikonversikan pada skala nilai dengan rentang seratus untuk

menilai keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru. Konversi

tersebut dapat di lihat pada tabel berikut:

Nilai Keterangan

90-100

baik sekali

70-89

Baik

50-69

Cukup

30-49

Kurang

0-29

sangat kurang

Tabel1.3 kategori tingkatan dan presentase

(30)

15

Dari putaran refleksi dalam siklus akan dihentikan apabila telah

terpenuhi tuntas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk seluruh

siswa.

H. Indikator pencapaian

Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat

dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan

dengan filsafatnya (Arikunto, 1993:105). Ketika mencapai ketuntasan

hasil belajar dalam melalui beberapa siklus yang telah dijalani maka bisa

dikatakan bahwa upaya untuk meningkatkan prestasi belajar tersebut

sudah berhasil, dan pengamatan tersebut sudah bisa diakhiri mengingat

bahwa semua yang diperoleh dari ketuntasan nilai yang sudah melibihi

kkm telah dicapai dalam beberapa test tertulis selama beberapa siklus yang

dijalani maka dengan ketuntasan nilai yang melebihi kkm maka bisa

dikatakan sebagai salah satu hasil prestasi belajar peserta didik.

I. Sistematika penulisan

Sitematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB 1: pendahuluan menggambarkan secara global tentang

bab-bab berikutnya yang meliputi : latar belakang, rumusan masalah, tujuan

peneliti, hipotesis, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode

penelitian dan sistematika penulisan skripsi

BAB II :kajian pustaka, memuat tentang pengertian prestasi

(31)

16

prestasi belajar,pengerianbelajar, jenis-jenis belajar, prinsip-prinsip

belajar, tujuan belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, teori

belajar,pengertian metode demonstrasi, ketentuan menggunakan metode

demonstrasi, kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi, pembelajaran

Ipa materi gaya,

BAB III; pelaksanaan penelitian, meliiputi subjek penitian yang

berisi tentang tempat dan waktu penelitian,deskripsiper siklus I,siklus

II,siklus III

BAB IV: hasil penelitian dan pembahasan, meliputi deskripsi per

siklus danpembahasan

(32)

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil pencapaian maksimal menurut

kemampuan anak didik pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang

dikerjakan, dipelajari, dan diterapkandan prestasi belajar disebut juga

nilai kemampuan hasil belajar anak yang digunakan untuk mengetahui

sejauh mana penguasaan anak terhadap materi yang diberikan untuk

mengetahui tingkat kecerdasan seseorang.Selanjutnya menurut Arifin

(1990:2) menambahkan prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu

prestatie, yang diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang

berarti hasil usaha.

2. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar

Bentuk-bentuk prestasi belajar dibagi dalam tiga ranah yaitu: ranah

psikomotorik, ranah kognitif dan ranah afektif. Akandijelaskan

bentuk-bentuk prestasi menurut Henker (2012:34) yaitu:

a. Kognitif (proses berfikir)

Kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam

berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah.

Menurut Bloom (1956:12) tujuan domain kognitif terdiri

(33)

18

1. Pengetahuan

Mengacu kepada kemampuan mengenal materi yang

sudah dipelajari dari yang sederhana sampai pada

teori-teori yang sukar.Yang penting adalah kemampuan

mengingat keterangan dengan benar.

2. Pemahaman

Mengacu kepada kemampuan memahami makna

materi. Aspek ini satu tingkat diatas pengetahuan dan

merupakan tingkat berfikir yang rendah

3. Penerapan

Mengacu kepada kemampuan menggunakan atau

menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi

yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan

prinsip.Penerapan merupakan tingkat kemampuan

berfikir yang lebih tinggi daripada pemahaman.

4. Analisis

Mengacu kepada kemmpuan menguraikan materi

kedalam komponen-komponen atau factor-faktor

penyebabnya dan mampu memahami hubungan

diantara bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga

struktur dan aturannya dapat lebih di mengerti.Analisis

merupakan tingkat kemampuan berfikir yang lebih

(34)

19

5. Evaluasi

Mengacu kemampuan memberikan pertimbangan

terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan

tertentu.Evaluasi merupakan tingkat kemampuan

berfikir yang tinggi.

b. Afektif (nilai atau sikap)

Afektif atau intelektual adalah mengenal sikap, minat,

emosi, nilaihidup dan operasi siswa.

Menurut Krathwol (1964:34) klasifikasi tujuan domain

afektif terbagi lima kategori:

1. Penerimaan

Mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan

memberikan respon terhadap stimulasi yang tepat,

penerimaan merupakan tingkat hasil belajar terendah

dalam domain afektif.

2. Pemberian respon atau partisipasi

Satu tingkat di atas penerimaan.Dalam hal ini siswa

menjadi terlibat secara afektif, menjadi peserta dan

tertarik.

3. Penilaian atau penentuan sikap

Mengacu kepada nilai atau pentingnya kita

menterikatkan diri pada objek atau kejadian tertentu

(35)

20

tidak menghiraukan.Tujuan-tujuan tersebut dapat

diklasifikasi menjadi “sikap dan apresiasi”.

4. Organisasi

Mengacu kepada penyatuan nilai, sikap-sikap yang

berbeda yang membuat lebih konsisten dapat

menimbulkan konflik-konflik internal dan membentuk

suatu sistem nilai internal, mencakup tingkah laku yang

tercermin dalam suatu filsafat hidup.

5. Karakteristik/pembentukan pola hidup

Mengacu kepada karakter dan daya hidup

seseorang.Nilai-nilai sangat berkembang nilai teratur

sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan lebih

mudah diperkirakan.Tujuan dalam kategori ini ada

hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial dan

emosi jiwa.

c. Psikomotorik (keterampilan)

Psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut

kegiatan otot dan fisik.

Menurut Dave (1970:53) klasifikasi tujuan domain

psikomotorik terbagi lima kategori yaitu:

1. Peniruan

Terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan.Mulai

(36)

21

diamati.Mengurangi koordinasi dan control otot-otot

saraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global

dan tidak sempurna.

2. Manipulasi

Menekankan perkembangan kemampuanmengikuti

pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang

menetapkan suatu penampilan melalui latihan.Pada

tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut

petunjuk-petunjuk tidak hanya meniiru tingkah laku

saja.

3. Ketetapan

Memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang

lebih tinggi dalam penampilan. Respon-respon lebih

terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai

pada tingkat minimum

4. Artikulasi

Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan

dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang

diharapkan atau konsistensi internal diantara

gerakan-gerakan yang berbeda.

5. Pengalamiahan

Menurt tingkah laku yang ditampilkan dengan paling

(37)

22

psikis.Gerakannya dilakukan secara

rutin.Pengalamiahan merupakan tingkat kemampuan

tertinggi dalam domain psikomotorik.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut

Semiawan (2008:11) mengemukakan bahwa faktor-faktor lain yang

mempengaruhi prestasi belajar adalah:

a. Pemenuhan kebutuhan Psikologis

Secara umum diketahui bahwa dalam perkembangan anak

perlu dipenuhi berbagai kebutuhan yaitu kebutuhan

premier,pangan, sandang, dan perumahan serta kasih saying,

perhatian, penghargaan terhadap dirinya dan peluang

mengaktualisasikan dirinya.

b. Pengembangan kreativitas

Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi

kemampuan (inherent component of ability)yang berbeda-beda

dan terwujud karena interaksi yang dinamis antara keunikan

individu dan pengaruh lingkungan.

B. Belajar

1. Pengertian belajar

Arti belajar ialah dalam kehidupan manusia selalu penuh dengan

(38)

23

tiba-tiba datang apabila seorang telah belajar maka paling tidak ada

sedikit perubahan kesiapan terhadap yang telah dipelajari atau

kesiapan terhadap hal lain yang berhubungan dengan subjek yang

dipelajarinya (Sudjarwo, 1989:139).Dan lebih lanjutnya Belajar

merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan

serangkaian kegiatan misalnyadengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sudjarwo, 1989:139)

Sedangkan menurut pandangan tradisional belajar adalah usaha

memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut

pandangan modern belajar adalah proses perubahan tingkah laku

berkat interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 1976:27). Belajar adalah

suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang

dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat

pengalaman dan latihan (Hamalik, 1990:21).

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan

dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 1994:22).

Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling pengaruh secara

dinamis antara murid dengan lingkungan (Ahmadi, 1991:17).

Belajar merupakan proses pertumbuhan yang dihasilkan oleh

perhubungan berkondisi antara stimulus dan respons bagi seorang

behavioris belajar pada dasarnya adalah menghubungkan sebuah

(39)

24

dan menurut teori Gesalt belajar adalah penemuan unsur-unsur

didalam ikatan keseluruhan (Surakhmad,1994:65).Belajar adalah

tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, proses belajar terjadi

berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar

(Mudjiono dkk, 2002:7).

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, belajar memiliki arti

berusaha memperoleh kepandaian ilmu. Belajar ialah suatu proses

usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman

individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,

1991:2). Belajar menurut aliran Piaget adalah adaptasi yang holistik

dan bermakna yang datang dalam diri seseorang terhadap situasi baru,

sehingga mengalami perubahan yang relatif permanen (Semiawan,

2008:11). Belajar adalah perkembangan kearah diferensiasi yang lebih

luas (Sardiman, 1994:33)

Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan diatas penulis

menyimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan yang terjadi

pada diri seseorang yaitu pada perubahan tingkah lakunya sebagai

hasil dari interaksi (hubungan) dengan lingkungan untuk memperoleh

pengetahuan.

2. Jenis-jenis belajar

Jenis-jenis belajar dalam pengertian belajar sebagai berikut

(40)

25

a. Belajar bagian (par learning, fractioned learning)

Umumnya belajar bagian dilakukan oleh individu bila ia

dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas atau

ekstensif, misalnya mempelajari sajak ataupun gerakan-gerakan

motoris seperti bermain piano. Dalam hal ini individu

memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang

satu sama lain berdiri sendiri. Sebagai lawan dari cara belajar

bagian adalah cara belajar keseluruhan atau belajar global.

b. Belajar dengan wawasan (learning by insight)

Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler, salah seorang

tokoh psikologi Gestalt pada permulaan tahun 1917. Sebagai

suatu konsep, wawasan (insight) ini merupakan pokok utama

dalam pembicaraan psikologi belajar dan proses berfikir.dan

meskipun W. Kohler sendiri dalam menerangkan wawasan

berorientasi pda data yang bersifat tingkah laku namun tidak

urung wawasan ini merupakan konsep yang secara prinsipiil

ditentang oleh penganut aliran neo-behaviorisme. Menurut

Gesalt teori wawasan merupakan proses mereorganisasikan

pola-pola tingkah laku yang telah terbentuk menjadi satu

tingkah laku yang ada hubungannya dengan penyelesaian suatu

persoalan.

(41)

26

Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk

memilih beberapa sifat situasi stimulus dan kemudian

menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

d. Belajar global / keseluruhan (global whole learning)

Disini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan

berulang sampai individu menguasainya. Lawan belajar dari

belajar bagian. Metode belajar ini sering juga disebut metode

Gesalt.

e. Belajar insidental (incidental learning)

Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar

itu selalu berarah-tujuan (intensional). Sebab dalam belajar

insidental pada individu tidak ada sama sekali kehendak untuk

belajar.

f. Belajar instrumental (instrumental learning)

Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi individu (murid)

yang mengarah pada apakah individu tersebut akan mendapat

hadiah, hukuman, berhasil atau gagal.

g. Belajar intensional (intentional learning)

Belajar dengan arah tujuan, merupakan lawan dari belajar

insidental.

h. Belajar laten (letent learning)

Dalam belajar laten, perubahan tingkah laku yang terlihat

(42)

27

i. Belajar mental (mental learning)

Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi disini

tidak nyata terlihat, melainkkan hanya berupa perubahan proses

kognitif dari bahan yang dipelajari, ada tidaknya mental ini

sangat jelas terlihat pada tugas-tugas yang sifatnya motoris.

j. Belajar produktif (productive learning)

R. Berguis (1964) memberikan arti belajar produktif

sebagai belajar denngan transfer yang maksimum,

kemungkinan untuk transfer tingkah laku dari situasi ke situasi

lain.

k. Belajar verbal (verbal learning)

Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal

dengan melalui latihan dan ingatan.

3. Prinsip-prinsip belajar

Menurut Slameto (1991:29) mengatakan bahwa prinsip-prinsip

belajar adalah dengan mempelajari uraian-uraian yang terdahulu, maka

calon guru/ pembimbing seharusnya sudah dapat menyusun sendiri

prinsip-prinsip belajar, ialah prinsip belajar yang dapat dilaksanakan

dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara

individual. Namun demikian marilah kita susun prinsip-prinsip belajar

(43)

28

a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,

meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan

instruksional.

b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki

sruktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah

menangkap pengertiannya.

c. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi

yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

d. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap

menurut perkembangannya.

e. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan

discovery.

f. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu

sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainnya.

g. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat

belajar dengan tenang.

h. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat

mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar

dengan efektif.

i. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

j. Belajar adalah proses kontiguitas (hubungan antara pengertian

yang satu dengan pengertian yang lain) ehingga mendapatkan

(44)

29

k. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar

pengertian/ ketrampilan/ sikapitu mendalam pada siswa.

Prinsip belajar pada tingkatan yang sangat umum, siswa belajar

dengan memperoleh dan mengelola pengetahuan.proses seperti itu

kemungkinan tidak dapat menghasilkan perubahan secara cepat

dan nyata. Proses-proses tersebut seringkali menjadi fondasi yang

kuat bagi tingkatan-tingkatan perubahan tertentu. Dengan

mengansumsi bahwa manusia memiliki hal-hal yang tidak hanya

apa yang terlihat dari mereka, manusia mempunyai motivasi dan

persepsi berfikir dan mengingat (Sopiatin, 2010:26).

Prinsip-prinsip belajar menurut Mudjiono dan Dimyati (2002:

42) mengatakan bahwa prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan

oleh para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan

juga perbedaan, dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat

bebrapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai

sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang

perlu meningkatkan mengajarnya, prinsip-prinsip itu berkaitan

dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/

berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan,

(45)

30

4. Tujuan belajar

Menurut Sardiman (1994:27-29) mengatakan bahwa tujuan belajar

hrus diciptakan sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih

kondusif, tujuan belajar untuk pengembangan nilai afeksi memerlukan

penciptaan sistem lingkungan yang berbeda dengan sistem yang

dibutuhkan untuk tujuan belajar, mengenai tujuan belajar itu

sebenarnya sangat banyak dan bervarias. Tujuan-tujuan belajar yang

eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional,

lazim dinamakan dengan instructional effects, yang biasa berbentuk

pengetahuan dan keterampilan. Dari uraian diatas dan ditinjau secara

umum, maka tujuan belajar itu ada tiga jenis:

a. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan

pengetahuan dan berfikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan.

b. Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga

memerlukan suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan

jasmaniah maupun rohaniah, keterampilan jasmaniah adalah

keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati,

sehingga akan menitik beratkan pada keterampilan gerak/

penampilan dari anggota tubuh, sedangkan keterampilan rohani

lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan

(46)

31

pangkalnya, tapi lebih abstrak, menyangkut

persoalan-persoalan penghayatan dan keterampilan berfikir serta

kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu

masalah atau konsep.

c. Pembentukan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi

anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam

pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan mengarahkan

motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi

guru itu sendiri sebagai contoh atau model.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Banyak hal yang dapat menghambat dan mengganggu kemajuan

belajar dari seorang siswa, Ahmadi (1993:75) menggolongkan

kesulitan belajar menjadi dua faktor:

a. Faktor indogen, ialah faktor yang datang dari diri pelajar atau

siswa itu sendiri, faktor ini meliputi

1) Faktor biologis

Faktor biologis ialah faktor yang berhubungan dengan

jasmani anak, faktor ini misalnya:

a) Kesehatan

Kesehatan adalah faktor penting dalam belajar atau

(47)

32

bealajar baik. Konsentrasinya akan terganggu, dan

pelajaran akan sukar masuk. Begitu juga anak yang

badannya lemah, sering pusing dan sebagainnya tidak

akan bertahan lam dalam belajar dan akan cepat capai.

Dalam kegiatan seperti ini apabila kita memaksa anak

untuk belajar giat, kita akan bersalah, sebab

bagaimanapun juga anak tidak dapat belajar dengan

baik.

b) Cacat badan

Cacat badan dapat juga mengganggu dan

menghambat bealajar, termasuk dalam hal ini adalh

butua,tuli gangguan bicara dan gangguan-gangguan

lainnya yang bersifat cacat pada tubuh

2) Faktor psychologis

Faktor psychologis adalah faktor yang berhubungan

dengan rohaniah termasuk dalam hal ini ialah

a) Intelegensi

Faktor intelegensi adalah faktor indogin yang

sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar

anak. Bila mana pembawaan intelegensi anak memang

rendah, maka anak tersebut akan sukar untuk mengerti

apa yang di pelajarinya, sehingga perlu bantuan dari

(48)

33

belajarnya. Kendatipun anak sudah belajar dengan

sebaik-baiknya. Kalau memang intelegensinya rendah,

maka ia akan mengalami kesukaran dalam belajarnya.

Andai kata anak tersebut kita marahai terus menerus hal

itu tidak akan berpengaruh signifikan terhadap siswa.

Selain faktor intelegensi atau kecerdasan ada pula

faktor lain yaitu cacat mental, cacat yang di bawa sejak

lahir, termasuk cacat ini adalah : idiot embisilitas, dan

debilitas.

b) Perhatian.

Perhatian juga merupakan faktor penting dalam

usaha belajar anak, untuk dapat menjamin belajar yang

baik, anak harus ada perhatian terhadap apa yang di

pelajarinya. Apabila bahan pelajaran tidak menarik

baginya, maka timbullah rasa bosan, malas, dan belajar

haruslah di kejar-kejar, sehingga prestasi belajar

siswapun turun.Untuk itu pendidik harus mengusahakan

agar pelajaran yang di berikan menarik minat siswa.

c) Minat

Bahan pelajaran menarik minat/keinginan anak

akan dapat di pelajari oleh anak dengan

sebaik-baiknya. Sebaiknya bahan yang tidak sesuai

(49)

34

dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik

baginya. Ia segan utnuk belajar. Minat seringkali timbul

jika ada sebuah perhatian. Karena itu untuk

menimbulkan minat kita sebaiknya juga harus

menimbulkan perhatiaannya, misalnya dengan

menghubungkan pelajaran satu dengan pelajaran

lainnya. Atau di hubungkan dengan hal-hal yang

menarik bagi anak.

d) Bakat

Sering kita mendengar bahwa pelajaran itu tidak

sesuai dengan bakatnya .

e) Emosi

Kadang kala ada anak yang tidak begitu stabil

emosinya, sehingga dapat mengganggu belajarnya.

Misalnya ada maslah yang kecil saja dapat timbul

emosi yang mendalam, sampai menimbulkan

gejal-gejala negatif tak sadarkan diri, kejang dan sebagainya.

Dalam keadaan emosi yang seperti ini tentu belajarnya

akan mengalami hambatan-hambatan

b. Faktor endogen

Selain faktor indogen (yang datang dari diri sendiri). Ada

(50)

35

macamnya lebih banyak. Faktor yang ini meliputi faktor

keluarga, sekolah dan masyarakat.

1) Lingkungan keluarga

Faktor ini meliputi faktor orang tua, suasana runah, dan

keadaan ekonomi keluarga.

a) Faktor orang tua

Faktor orang tua merupakan faktor yang besar

pengaruhnya terhadap kemajuan peserta didik. Orang

tua yang dapat mendidik anak-anaknya enggan cara

memberikan penddikan yang baik tentu anak akan

sukses dalam belajarnya. Sebaliknya orang tua yang

tidak mengindahkan pendidikan anak-anaknya, acuh

tak acuh, bahkan tidak memperhatikan sama sekali,

tentu tidak akan berhasil dalam belajarnya. Misalnya

anak yang tidak di perintahkan untuk belajar secara

teratur dan tidak di berikan bimbingan, akhirnya akan

menemui kesulitan dalam belajar dan segan untuk

belajar.

b) Faktor suasana rumah

Lingkungan keluarga yang lain yang dapat

mempengaruhi usaha belajar anak dalah faktor suasana

(51)

36

ramai tidak akan memberikan kesempatan kepada anak

untuk belajar dengan baik.

c) Faktor ekonomi keluarga

faktor ekonomi banyak menentukan juga dalam

belajar anak. Misalnya anak dari keluarga mampu

dapat membeli alat sekolah dengan lengkap sebaliknya

dengan keluarga yang ekonominya kurang begitu baik.

Dan hal ini akan berpengaruh besar pada siswa yang

belajar

2) Lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah terkadang menjadi faktor

hambatan bagi anak.Termasuk dalam hal ini misalnya.

a) Cara penyajian pelajaran yang kurang baik. Dalam hal

ini misalnya karena guru kurang persiapan atau kurang

menguasai buku-buku pelajaran. Sehingga dalam

menerangkannya kepada anak kurang baik dan sukar di

mengerti oleh anak. Begitu pula metode dan sikap guru

yang kurang baik dapat membosankan kepada anak

b) Hubungan guru dan murid yang kurang baik. Biasanya

bila anak tersebut menyukai gurunya, akan suka pula

dengan pelajaran yang di berikannya. Sebaliknya bila

(52)

37

baik. Maka dia akan sukar pula memahami pelajaran

yang di berikan oleh gurunya.

c) Hubungan antara anak dan anak kurang menyenangkan.

Hal ini terjadi pada anak yang di asingkan /di benci oleh

temannya. Anak yang di benci akan mengalami tekanan

batin pada dirinya dan menghambat kemajuan

belajarnya.

d) Bahan pelajaran yang sudah tinggi di atas kemampuan

seorang anak

e) Alat-alat belajar di sekolah yang serba tidak lengkap.

f) Jam-jam pelajaran yang kurang baik. Misalnya sekolah

yang masuk siang di mana udara sangat panas dan

memiliki pengaruh untuk melelahkan siswa

3) Lingkungan masyarakat

Termasuk lingkungan masyarakat yang dapat

menghambat kemajuan bealajar anak antara lain.

Media-media yang berada di masyarakat seperti

bioskop, radio, televisi, majalah, dan sebagainya yang dapat

berpengaruh jelek (negatif) pada diri siswa.

a) Teman bergaul yang memberikan pengaruh tidak baik

b) Corak kehidupan sosial masyarakat sekitar lingkungan

(53)

38

siswa. sehingga dapat mempengaruhi semangat belajar

siswa.

Lebih lanjutnya menurut Arikunto (1993:21-22) menambahkan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah ketika sejak

awal dikembangkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia,

banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar yang

efektif. Dan faktor-faktor tersebut dibedakan atas dua jenis yaitu yang

bersumber dari dalam diri manusia yang belajar yang disebut faktor

intern dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar

yaitu disebut sebagai faktor eksternal.

C. Teori belajar

Pada mulanya teori-teori belajar itu dikembangkan oleh para ahli

psikologi. Adapun beberapa teori menurut Sardiman (1994:31-37).yaitu:

a. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Daya

Menurut teori ini, jiwa manusia itu terdiri dari

bermacam-macam daya. Masing-masing daya dapat dilatih dalam rangka

untuk memenuhi fungsinya.

b. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Gesalt

Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari

bagian-bagian / unsur. Sebab keberadaannya keseluruhan itu

juga lebih dulu sehingga dalam kegiatan belajar bermula pada

(54)

39

belajar jika mendapatkan insight.insight ini diperoleh kalau

seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur

dalam situasi tertentu.

c. Teori belajar menurut Ilmu jiwa Asosiasi

Ilmu jiwa Asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu

sebenarnya terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau

unsur-unsurnya. Dari aliran ini ada dua teori yang sangat terkenal

yakni:

1. Teori konektionisme

Menurut Thorndike, dasar dari belajar itu adalah asosiasi

antara kesan panca indera ( sense impresion) dengan impuls

untuk bertindak (impuls to action).

2. Teori conditioning

Dalam praktek kehidupan sehari-hari pola seperti itu

banyak terjadi. Seseorang itu akan melakukan sesuatu

kebiasaan karena adanya ssuatu tanda.

Menurut purwanto (1987:106) mengemukakan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut

faktor individual, dan

b. Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial.

(55)

40

kematangan/ pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan

faktor pribadi.

Lebih lanjut untuk teori belajar menurut Ahmadi (1978:21) bahwa

menurut Ilmu Iiwa Gesalt mengemukakan:

a. Keseluruhan memiliki arti lebih luas dari pad jumlah

bagian-bagiannya. Manusia dipandang sebagai organisme yang

berfikir dan bertindak sebagai suatu keseluruhan.

b. Teori ini tidak mengakui adanya bagian-bagian otak yang

mempunyai fungsi-fungsi tertentu seperti pendapat teori

daya.

c. Manusia sebagai makhluk yang aktif, yang selalu berada

dalam keadaan interaction dengan lingkungannya.

D. Metode Demonstrasi

1. Pengertian Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah suatu cara untuk menyampaiakan

pembelajaran dengan menggunakan cara mempertunjukkan dan

memperagakkan dengan alat peraga disertai dengan penjelasan. Dan

untuk lebih lanjutnya menurut Djamarah dan Zain (1997:102)

mengemukakan bahwa Metode Demonstrasi adalah cara penyajian

bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada

(56)

41

baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan

lisan.

Lebih lanjut menurut Dja’far (1995:31-31) mengemukakan bahwa

Metode Demonstrasi adalah methode mengajar dengan jalan guru atau

bantuan orang lain memperlihatkan kepada murid-murid proses atau

kaifiyat melakukan sesuatu dan menurut Usman (2002:106)

mengatakan bahwa Demonstrasi adalah tekhnik mengajar yang sudah

tua dan telah digunakan sejak lama misalnya seperti seoranag ibu yang

mengajarkan cara memasak suatu makanan kepada anak-anaknya

dengan mendemonstrasikan dimuka mereka.

2. Ketentuan menggunakan metode Demonstrasi

Syaratpenggunaan Metode Demonstrasi menurut Dja’far (1995:31)

yaitu:

a. Memantapkan ketrampilan tertentu

b. Akan memudahkan pemberian penjelasan, karena

penggunaan bahasa lisan/ tertulis terbatas.

c. Akan memperlihatkan kepada murid-murid proses jalannya

suatu peristiwa.

3. Langkah-langkah dalam penerapan Metode Demonstrasi

Menurut Asnawir (2002:108) Langkah-langkah yang harus

ditempuh dalam melaksanakan demonstrasi, yaitu :

(57)

42

b. Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan

dan apa yang akan dikerjakan

c. Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara

perlahan-lahan, serta memberikan penjelasan yang cukup singkat

d. Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan demonstrasi

sendiri langkah demi langkah dan disertai penjelasan

4. Kelebihan Metode Demonstrasi

Kelebihan Metode Demonstrasi menurut Djamarah (1997:102-103)

yaitu:

a. Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkret,

sehingga menghindari verbalist (pemahaman secara kata-kata atau

kalimat)

b. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari

c. Proses pengajaran lebih menarik

d. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara

teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri

Lebih lanjutnya kelebihan Metode Demonstrasi menurut Dja’far

(1995:31) yaitu:

a. Mendorong prinsip kerja sendiri bagi murid-murid

b. Pelajaran dapat dihayati dengan sepenuh jiwa raga, karena

(58)

43

c. Mempermudah pemusatan minat dan perhatian murid-murid yang

tertuju kepada apa didemonstrasikan atau dieksperimenkan

d. Masalah-masalah yang timbul dalam hati anak langsung terjawab,

karena itu mengurangi kemungkinan salah pengertian dan

pengambilan kesimpulan yang keliru

5. Kekurangan Metode Demonstrasi

Adapun kekurangan-kekurangan Metode Demonstrasi menurut

Dja’far (1995:31) yaitu:

a. Memerlukan waktu lama dan dengan fasilitas perlengkapan/

alat-alat pelajaran yang cukup

b. Metode ini sukar dilaksanakan apabila murid-murid tidak

dimatangkan sebelumnya

Untuk selanjutnya menurut Djamarah (1997:103) mengemukakan

bahwa kekurangan Metode Demonstrasi antara lain:

a. Metode ini memerlukan ketrampilan guru secara khusus, karena

tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan

tidak efektif

b. Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai

tidak selalu tersedia dengan baik

c. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang

(59)

44

yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran

lain

E. Gaya

1. Pengertian Gaya

Gaya adalah gerakan mendorong atau menarik yang menyebabkan

bergerak. Gaya terhadap suatu benda dapat mengakibatkan benda

bergerak, berubah bentuk, dan berubah arah. Gaya dapat di bedakan

menjadi tiga macam yaitu gaya gravitasi, gaya gesek dan gaya magnet.

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

a. Standar Kompetensi

Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energy, serta

fungsinya

b. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan hubungan antara gerak dan energy melalui

percobaan (gaya gravitasi, gaya gerak dan gaya magnet)

3. Gaya Gravitasi

Gaya gravitasi adalah suatu gaya yang berasal dari dalam bumi

yang dapat menarik benda jatuh ke bumi. Gaya gravitasi sering disebut

juga gaya tarik bumi. Dengan adanya gaya gravitasi, bumi berputar

pada porosnya. Gaya ini juga yang menyebabkan umat manusia dapat

(60)

45

darr ketinggian tertentu tentunya berbeda-beda. Hal ini disebabkan

karena gaya gravitasi dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk benda

tersebut.

Selain bumi, bulan juga mempunyai gaya gravitasi yang besarnya

hanya seperenam kali gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu, berat suatu

benda dibulan dapat menjadi lebih ringan daripada saat berada dibumi.

4. Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua permukaan

benda yang saling bersentuhan dan berlawanan arah. Untuk

menghentikan gerakan suatu benda, diperlukan gaya gesek yang besar.

Untuk memperlancar gerakan suatu benda, gaya gesek harus

diperkecil.

Gaya gesek dapat diperbesar dengan cara, antara lain:

a. Memperkasa permukaan dua benda

b. Mengeringkan dan membersihkan permukaan benda yang

basah

Gaya gesek dapat diperkecil dengan cara, antara lain:

a. Menghaluskan permukaaan kedua benda

b. Memasang benda bulat diantara kedua permukaan benda

c. Memperlicin permukaan dengan pelumas, seperti oli dan

(61)

46

Jenis permukaan mempengaruhi gaya gesek. Permukaan yang

kasar menghasilkan gaya gesek yang besar. Oleh karena itu benda

sukar bergerak diatas permukaan yang kasar, sebaliknya

permukaan licin menghasilkan gaya gesek yang kecil. Oleh karena

itu benda mudah bergerak diatas permukaan yang licin.

A. Manfaat Gaya Gesek

Berapa manfaat gaya gesekan yang dapat kita jumpai dalam

kehidupan sehari-hari adalah sebaga berikut:

a. Membantu benda bergerak tanpa tergelincir, contohnya ,

permukaan aspal jalan raya dibuat agak kasar. Hal ini

bertujuan agar mobil tidak slip ketika bergerak diatasnya.

Adanya gesekan antara ban dan aspal menyebabkan mobil

dapat bergerak tanpa tergelincir.

b. Menghentikan benda yang sedang bergerak. Contohnya

rem pada sepeda digunakan agar sepeda yang kita naiki

dapat berhenti ketika sedang bergerak. Gesekan antara

karet rem dengan peleg membuat laju sepeda akan semakin

lambat ketika direm.

c. Menahan benda-benda agar tidak bergeser. Gaya gesek

mampu menahan benda agar tidak tergelincir. Tanpa

adanya gaya gesek, perabotan rumah seperti meja, kursi,

(62)

47

B. Kerugian Gaya Gesek

Beberapa kerugian gaya gesekan yang dapat kita jumpai

dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

a. Menghambat gerakan. Contohnya adanya gesekan antara

ban sepeda dengan aspal membuat kita harus mengayuh

sepeda dengan tenaga yang lebih besar. Hal ini

menunjukkan bahwa gaya gesekan menghambat gerakan

suatu benda.

b. Menyebabkan aus. Contohnya ban sepeda menjadi gundul

atau sepatu yang kita pakai untuk sekolah bagian bawahnya

menjadi tipis akibat gesekan antara ban dan aspal. Jadi

gesekan menyebabkan benda-benda menjadi aus.

c. Memboroskan energi untuk mengatasi gaya gesek.

Misalnya, kamu memerlukan tenaga yang lebih kuat untuk

menarik benda diatas karpet daripada benda diatas lantai

yang licin

5. GayaMagnet

Magnet adalah logam yang dapat menarik benda-benda lain yang

juga terbuat dari logam. Magnet berasal dari kata “magnesia”.

Magnesia itu adalah nama sebuah daerah kecil di Asia. Dahulu

ditempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu

(63)

48

tergolong magnet alam. Magnet dibagi menjadi dua macam yaitu

magnet alam yang diperoleh dari tambang yaitu jenis logam yang

dijadikan magnet oleh manusia. Magnet memiliki bentuk

bermacam-macam diantaranya magnet batang, magnet silinder, magnet jarum,dll.

Bendayang dapat ditarik oleh magnet disebut benda magnetik,

contohnya besi, baja, nikel. Sedangkan benda yang tidak dapat ditarik

oleh magnet disebut non magnetik contohnya kayu, karet, kertas, kaca.

Daerah disekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet

disebut medan magnet.

Berdasarkan sifat benda, yaitu dapat ditarik atau ditolak oleh

magnet, benda-benda magnetik dapat dibedakan menjadi tiga

macam,yaitu benda ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik

a. Benda ferromagnetik

Benda ferromagnetik adalah benda yang dapat ditarik

sangat kuat oleh magnet. Contohnya besi, baja, dan kobalt.

b. Benda paramagnetik

Benda paramagnetik adalah benda yang dapat ditarik

dengan lemah oleh magnet. Contoh tembaga, emas, dan

alumunium.

c. Benda diamagnetik

Benda diamagnetik adalah benda yang mengalami tolakan

Gambar

Gambar 1.1( Suyadi )
Tabel 1.1 data tingkat pemahaman siswa terhadap materi
Tabel1.3  kategori tingkatan dan presentase
Tabel 3.1 Daftar nama siswa kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo, Kec. Ampel,
+7

Referensi

Dokumen terkait

Identitas social FN dalam pemilu kali ini adalah hasil pemilu, yang menyatakan bahwa FN merupakan partai l’extrême droite yang memiliki dukungan terbanyak dari kelompok

Di suatu akhir periode akuntansi perusahaan ada dua hasil yang sering terjadi, yaitu laba atau rugi. Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan.. keuangan

menggunakan bahan bakar bensin adalah karena heating value dari etanol yang.. lebih rendah dibandingkan

Rasio early warning system (X1) yang dijelaskan oleh indikator rasio beban klaim, rasio likuiditas, rasio cadangan teknis , rasio pertumbuhan premi, rasio retensi sendiri

While the prior studies focused more on the role or the importance of grammar itself, in his study, the researcher tries to reveal students’ perception concerning not only to

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT 0.. TOTAL LABA

Dan kepada semua pihak orang dekat saya, yang tidak menyangkut dalam penulisan skripsi ini, tetapi mereka memberikan dukungan dan motivasi untuk dapat

Pada gambar 3.1 terdapat sketsa halaman menu utama media pembelajaran yang teridiri dari judul media pembelajaran, tombol profile, tombpl standar, tombol materi, tombol evaluasi