PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA
TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR
DI DESA BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.Pd.I)
»
NANIK ERNAWATI NIM. I l l 02 050
JURUSAN T ARBI YAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 F ax 323433 Salatiga 50721 W ebsite : w w w .s ta in s a la tig a .a c .id E - m a il: adm inistrasr@ stainsalatiga.ac.id
D E K L A R A S I
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Apabila di kemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran
orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang
munaqosyah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, Agustus 2006
Peneliti
NANIK ERNAWATI NIM. 111 02 050
Drs. H. M. Banany Dosen STAIN Salatiga
NOTA PEMBIMBING Lamp. : 3 eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Sdr. Nanik Emawati
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan
seperlunya, maka skripsi Saudari :
Nama : Nanik Emawati
NIM : 111 02 050
Jurusan : Tarbiyah
Progdi : PAI
Judul : PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN
ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN
ANAK DALAM BELAJAR DI DESA
BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN KABUP ATEN MAGELANG TAHUN 2006
Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah.
Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan
sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Drs. H. M. Banany NIP. 150 170 134
SALATIGA
Jl. Stadion No. 2 Salatiga (0298) 323706
PENGESAHAN
SKRIPSI Saudari : Nanik Emawati dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 02 050
yang beijudul PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA
TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DI DESA
BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2006 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan
Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Rabu,
6 September 2006 yang bertepatan dengan tanggal 13 Sya’ban 1427 H. Dan telah
diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam
Ilmu Tarbiyah.
Salatiga, 6 September 2006 M 13Sya'banl427H
Panitia Ujian
Sekretaris
Drs. Mansur. M.Ag Yedi Efriadi. M.An
NIP: 150 267 027 NIP. 150 318 023
MOTTO
Dalam kehidupan akan selalu banyak amalan-amalan yang harus kita
jalani. Tetapi semua itu akan segera beijalan dengan cepat seperti
berjalannya awan, maka jangan menunda-nunda amalan dan selalu
menghargai waktu.
Jangan remehkan amalan-amalan kecil, karena jika kita
mengabaikan amalan-amalan kecil bagaimana mungkin kita bisa melakukan
amalan-amalan yang lebih besar?
Skripsi ini kupersembahkan kepada orang-orang yang tercinta, kusayang
dan yang telah membantu :
1. Bapak dan ibu yang telah membimbing dan memberi dorongan sampai saat ini
2. Kakak-kakakku, mbak Kartini, mas Waryoto, mas Yanto dan keponakan-
keponakan Ifa dan Isna
3. Buat keluarga besarku terima kasih atas dorongannya
4. Buat pendamping hidupku terima kasih atas semuanya
5. Imami, dek Ana, Naelis, dek Sita dan mbak Siti, dan Mufti Ali terima kasih
atas bantuan dan pertolongan
6. Teman-teman sepeijuangan KAMMI dan LDK “Darul Amal” STAIN Salatiga
7. P.M. Zamrud, Safira, Walisanga, teman-teman masjid Darul Amal
8. Ikhwan dan akhwat sepeijuangan
9. Teman-teman KKN dan teman-teman STAIN.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmad
dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini
sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu tarbiyah STAIN
Salatiga.
Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Rasulullah saw beserta
keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya.
Dalam penyusunan skripsi beijudul PENGARUH WAWASAN
KEPENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK
DALAM BELAJAR DI DESA BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006, penulis ucapkan terima kasih
kepada:
1. Yang terhormat ketua STAIN Salatiga
2. Yang terhormat Bapak Drs. H. M. Banany selaku pembimbing
3. Yang terhormat kepada perpustakaan STAIN Salatiga, beserta staf-stafnya
yang memberi layanan pustaka kepada penulis.
4. Bapak, ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga
5. Bapak, ibu, mas Yanto, ukhti Imami, teman sejati dan pak Yuli yang telah
membantu demi terselesainya penulisan skripsi ini.
iring do’a, mudah-mudahan amal baik mereka diterima oleh Allah SWT. Amin.
Akhimya penulis menyadari bahwa skripsi ini dipaparkan dengan segala
kekurangan dan kelebihannya, penulis berharap kritikan dan saran, yang Insya
Allah akan memberi manfaat bagi kita semua. Amin.
Salatiga, 10 Agustus 2006
Penulis
D A F T A R IS I
HALAMAN JUDUL... i
DEKLARASI ... ii
NOTA PEMBIMBING... ... iii
PENGESAHAN ... iv
MOTTO... v
PERSEMBAHAN... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR I S I ... ... ix
DAFTAR TABEL... x
BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul... 1
B. Penegasan Istilah... 3
C. Permasalahan... 5
D. Tujuan Penelitian... 5
E. Hipotesis... 5
F. Metode Penelitian... 6
G. Sistematika Penulisan Skripsi ... 11
BAB II LANDASAN TEORI A. Masalah Wawasan Kependidikan Orang T u a ... 13
1. Pengertian Wawasan Kependidikan... 13
2. Dasar dan Tujuan Wawasan Kependidikan Orang tu a .... 14
Anak... 16
B. Sikap Kedisiplinan Siswa dalam Belajar... 13
1. Pengertian Disiplin... 18
2. Ciri-ciri Disiplin... 18
3. Disiplin dalam Belajar... 20
C. Pengaruh Wawasan Kependidikan Orang tua terhadap Kedisiplinan Anak dalam Belajar... 26
BAB III WAWASAN PENDIDIKAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DI WILAYAH DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN DATIIIMAGELANG A. Konsumsi Obyektif Desa Banyuroto... 28
B. Penyajian Data Matang... 38
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama... 43
B. Analisis Kedua ... 54
C. Analisis Ketiga... 64
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 72
B. Saran-saran... 73
DAFTARPUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
POPULASI KLASIFIKASI PENDIDIKAN ORANG TUA
DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006... 7
POPULASI KLASIFIKASI ANAK DESA BANYUROTO
KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2006... 7
SAMPEL PENELITIAN KLASIFIKASI PENDIDIKAN
ORANG TUA DESA BANYUROTO KECAMATAN
SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006.. 8
SAMPEL PENELITIAN ANAK DESA BANYUROTO
KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2006... 8
DATA RESPONDEN WAWASAN KEPENDIDIKAN
ORANG TUA DESA BANYUROTO KECAMATAN
SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006 . 36
DATA RESPONDEN KEDISIPLINAN ANAK DALAM
BELAJAR DESA BANYUROTO KECAMATAN
SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006.. 37
DATA TENTANG WAWASAN KEPENDIDIKAN
ORANG TUA DESA BANYUROTO KECAMATAN
SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006.. 39
BELAJAR DESA BANYUROTO KECAMATAN
SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006.. 41
TABEL IX DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PERSENTASE VARIASI WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006... 45
TABEL X FREKUENSI VARIASI WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006.. 46
TABEL XI DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PERSENTASE VARIASI KEDISIPLINAN ANAK DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006... 56
TABEL XII FREKUENSI VARIASI KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006.. 57
TABEL XIII TABEL PERSIAPAN WAWASAN KEPENDIDIKAN DAN KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006 ... 66
TABEL XIV TABEL FREKUENSI YANG DIPEROLEH (fo)... 67
TABEL XV TABEL FREKUENSI YANG DIPEROLEH (fh)... 68
TABEL XVI TABEL UNTUK MENGHITUNG CHI KUADRAT... 68
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Orang tua merupakan teladan bagi anak-anak, dari mereka anak-anak
belajar tentang kehidupan. Selain itu orang tua adalah pendidik yang utama
bagi anak-anaknya. Mereka mempunyai peran penting terhadap pertumbuhan
anak-anaknya. Setiap orang tua pasti berusaha untuk mewujudkan apa yang
mereka cita-citakan, yaitu seorang anak yang cerdas dan berkepribadian yang
mulia maka diperlukan ketelitian dan keseriusan dalam mendidik mereka.
Bukan hanya perhatian ataupun hukuman bagi anak-anak, tetapi diperlukan
contoh serta dukungan dari orang tua dalam mewuj udkannya.
Banyak kejadian yang kita temui tentang merosotnya moral anak-anak,
dimana mereka lebih suka melihat televisi, film ataupun bermain-main dari
pada membaca atau belajar. Bahkan mereka disuruh belajar mereka mampu
untuk membantah, itu dikarenakan kurang kedisiplinan orang tua dalam
mendidik anak-anaknya atau mungkin karena pengaruh kemajuan teknologi
dan media elektronik yang sudah maju seperti tayangan televisi yang begitu
fullgar dan bebas, mulai dari tayangan khusus anak-anak seperti cartoon
ataupun tayangan orang dewasa seperti M-TV, sinetron dan lain-lain. Dimana
tayangan-tayangan tersebut begitu mudah diakses bagi mereka, ketika orang
tua sekali saja lengah dapat memberi kesempatan yang merusak bagi anak-
tua mulai dari bahasa gaya maupun pakaian. Hal-hal seperti itu sudah
sistematis akan menghancurkan moral intelektual bahkan fisik mereka
sekaligus.
Berdasarkan dari semua itu, orang tua adalah yang paling bertanggung
jawab atas pendidikan anak-anaknya, selain itu dorongan dan bimbingan
orang tua sangat penting dalam mewujudkan kedisiplinan anak dalam belajar.
Untuk itu dibutuhkan wawasan pendidikan bagi orang tua untuk
mendidik anak-anak mereka, baik wawasan kependidikan umum maupun
wawasan kependidikan yang Islam. Dengan wawasan kependidikan orang tua
yang memadai itulah yang akan membantu terwujudnya kedisiplinan dalam
belajar anak. Hal ini agar anak-anak terbiasa dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam A1 Qur'an surat A1 Munafiqun ayat 9 Allah berfirman :
£■
?/••?
* -t~'
* I c. S *' o
<1)1
^
g
J
l
Wahai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.
Dengan demikian maka penulis tertarik untuk mengambil judul
“PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP
KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DI DESA BANYUROTO,
3
B. Penegasan Istilah
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan supaya terhindar dari
timbulnya kesalahpahaman terhadap apa yang terkandung dalam skripsi ini,
maka perlu kiranya dipeijelas dan dibatasi pengertian sebagai berikut:
1. Pengaruh
Data yang ada dari sesuatu (orang) yang ikut membentuk
kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang. 1 2
2. Wawasan Kependidikan
2 Wawasan menurut bahasa adalah cara pandang dalam suatu hal.
Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan, perbuatan, cara mendidik.3 Jadi dalam skripsi ini
wawasan kependidikan adalah kemampuan untuk memahami cara
mendidik.
Adapun variabel penelitian dalam skripsi ini penulis mengambil
dua variabel yaitu bebas dan terikat “wawasan kependidikan orang tua
dalam keluarga” sebagai variabel bebas dengan indikator sebagai berikut:
a. Memiliki pemahaman tentang tujuan pendidikan
b. Memiliki pengetahuan tentang cara mendidik yang baik
c. Memiliki pandangan positif tentang perlunya pendidikan anak
'EM Zul Fajri, Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difa Publisher, him. 638
d. Memiliki wawasan tentang kejiwaan anak
e. Memiliki pengetahuan tentang lingkungan pergaulan anak.
3. Kedisiplinan belajar
a. Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang berarti tata tertib,
ketaatan kepada peraturan tata tertib. 4 Kedisiplinan dalam judul di atas
difokuskan pada ketaatan dan kepatuhan anak kepada orang tua dalam
melaksanakan kode etika yang diterapkan oleh orang tua.
b. Belajar
Secara etimologi berarti berusaha memperoleh kepandaian
ilmu.5 Berdasarkan pengertian tersebut di atas maka kedisiplinan anak
dalam belajar dapat diartikan ketaatan dan ketertiban anak dalam
belajar dan mentaati peraturan-peraturan di rumah yang berlaku.
Indikator kedisiplinan belajar anak antara lain :
a. Senang belajar
b. Senang melakukan penelitian
c. Senang membaca
d. Mencermati/menerapkan ilmu yang diperoleh
e. Tekun mengulang dan menyiapkan pelajaran
f. Menggunakan waktu sebaik-baiknya.6
4Ibid., him. 13
M. Athiyah Abrosyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1984, him. 654
5
C. Permasalahan
Dalam penelitian ini akan penulis rumuskan berbagai pokok
permasalahan sebagai basic question yaitu :
1. Bagaimana variasi wawasan kependidikan orang tua dalam keluarga di
wilayah Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang
tahun 2006?
2. Bagaimana variasi kedisiplinan anak dalam belajar di rumah di wilayah
Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang tahun
2006?
3. Apakah wawasan kependidikan orang tua dalam keluarga berpengaruh
terhadap kedisiplinan anak dalam belajar di rumah di wilayah Desa
Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang tahun 2006?
D. Tujuan Penelitian
Dari berbagai pokok masalah di atas penulis menyusun tujuan
penelitian sebagai berikut: .
-1. Untuk mengetahui variasi wawasan kependidikan orang tua yang
dilaksanakan dalam keluarga.
2. Untuk mengetahui variasi kedisiplinan anak dalam belajar di rumah.
3. Untuk mengetahui pengaruh wawasan kependidikan orang tua terhadap
E. Hipotesis
Hipotesis adalah kesimpulan yang temyata rendah karena belum dikaji
oleh kenyataan empirik.7 Dalam konteks ini hipotesa adalah suatu jawaban
yang sifatnya sementara permasalahan penelitiannya sampai terbukti melalui
data yang terkumpul.8 Adapun hipotesa yang penulis ajukan dalam penelitian
ini adalah : “Ada pengaruh positif antara wawasan kependidikan orang tua
dengan kedisiplinan anak dalam belajar dari desa Banyuroto, kecamatan
Sawangan Kabupaten Magelang Tahun 2006.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk melakukan
proses penelitian lebih lanjut. Adapun komponennya terdiri atas populasi,
sampel, teknik sampel, pengumpulan data dan analisis data. Berikut ini
penjabaran dari keseluruhan komponen tersebut.
1. Populasi
Yaitu jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan
diduga.9 Populasinya yang mencakup warga yang berada di Kelurahan
Banyuroto, Sawangan, Magelang tahun 2006. Dengan jumlah masyarakat
sekitar menggunakan tabel yang sesuai dengan jumlah penduduk. Adapun
jumlah populasi dalam tabel sebagai berikut:
7Tatang M. Arifin, Menyusun R^najia Penelitian, CV. Rajawali, Jakarta, 1990, him. 82 8Suharsimi Arikunto, ProsedurPenelitian suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 1998, him. 67
TABELI
POPULASI KLASIFIKASI PENDIDIKAN ORANG TUA
DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006
No Klasifikasi Pendidikan Orang tua Jumlah
1 Pendidikan SD 50
2 Pendidikan SLTP 45
3 Pendidikan SLTA 35
Jumlah 130
TABEL II
POPULASI KLASIFIKASI ANAK DESA BANYUROTO
KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2006
No Klasifikasi Anak Putra Putri Jumlah
1 Anak pertama (6-9) 35 42 77
2 Anak (10-13) 47 33 80
157
2. Sampel
Yaitu sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.10 Menurut
Suharsimi Arikunto untuk sekedar ancer-ancer, apabila subyeknya kurang
dari 100 lebih baik diambil semua. Selanjutnya jika jumlah subyek besar
dapat diambil 10-15% atau 20 - 25%.
Sampel dalam penelitian adalah sebagian dari pendidikan orang tua
dan anak di desa Banyuroto, dalam hal ini pendidikan orang tua yang
beijumlah 130 orang dan anak yang berusia 6 - 2 1 tahun yang beijumlah
157 anak.
Jumlah sampel yang akan penulis teliti adalah 25 - 35 orang dan
30 anak dengan rincian sebagai berikut:
TABEL III
SAMPEL PENELITIAN KLASIFIKASI PENDIDIKAN ORANG TUA
DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006
No Klasifikasi Pendidikan Orang tua Jumlah 25%
1 Pendidikan SD 50 13
2 Pendidikan SLTP 45 13
3 Pendidikan SLTA 35 9
Jumlah 130 35
TABEL IV
SAMPEL PENELITIAN ANAK DESA BANYUROTO
KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan teknik
9
masing-masing tingkatan keluarga dan tingkatan anak diambil secara
proporsional random sampling dan acak.
4. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, penulis
menggunakan beberapa metode teknik pengumpulan data, yaitu sebagai
berikut:
a. Teknik angket
Angket adalah merupakan suatu dafitar yang berisi pertanyaan
yang harus dijawab atau dikeijakan oleh orang yang diselidiki/
responden.11
Metode ini merupakan metode untuk mendapatkan data tentang
bagiamana wawasan pendidikan orang tua dan bagaimana kedisiplinan
anak dalam belajar di Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan,
Kabupaten Magelang.
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari sumber data mengenai
sesuatu yang berupa catatan, buku, surat kabar, notulen, agenda dan
sebagainya.
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
situasi umum Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten
Magelang tahun 2006.
5. Analisis Data
Ketika data telah tersusun, maka tahapan selanjutnya adalah
melakukan analisis data, maka penulis menggunakan analisis data secara
deskriptif yaitu data dihimpun mula-mula disusun sistematis, sehingga
muncul dapat terukur dengan tepat rumusan digunakan untuk menjawab
pokok masalah tentang kedisiplinan anak dalam belajar.
a. Analisa prosentasi
Analisa prosentasi ini digunakan untuk mengetahui variasi
wawasan kependidikan orang tua dan kedisiplinan anak dalam belajar
dengan rum us:
P = — xl00%
N
Keterangan:
P : Prosentase
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
b. Analisis Koefisien Kontingensi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh wawasan kependidikan orang tua terhadap kedisiplinan anak
dalam belajar di rumah, dengan rumusan:
11
Keterangan
C : Koefisien kontingensi
X2 : Hargajumlah kuadrat
N : Jumlah responden
c. Dilanjutkan dengan mengubah harga C menjadi harga phi untuk
memberi interpretasi terhadap indeks koefisien kontingensi dengan
rumus :
0 = C
Keterangan
0 : harga phi
C : harga koefisien kontingensi
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab dengan susunan
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Yang terdiri dari : Latar Belakang Masalah, penegasan
istilah, permasalahan, tujuan penulisan skripsi, hipotesis, metode
penelitian dan sistematika penyusunan skripsi
BAB II : LANDASAN TEORI
Memuat tentang pengaruh wawasan kependidikan orang
tua dan kedisiplinan anak dalam belajar di rumah yang
orang tua dan tanggung jawab orang tua terhadap anak,
pengertian dan beberapa aspek kedisiplinan anak dalam belajar
dan memuat tentang pengaruh wawasan kependidikan orang tua
dan kedisiplinan anak dalam belajar.
BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN
Di dalam bab ini sebelum penulis menyampaikan laporan
hasil penelitian secara rinci, terlebih dahulu kami sampaikan
situasi dan kondisi dusun Goron Banyuroto yang meliputi kondisi
obyektif dusun Garon yang meliputi situasi dan kondisi geografi,
keadaan umum dusun Goron, situasi dan kondisi ekonomi, serta
situasi kondisi sosial budaya dan keagamaan. Penyajian data yang
meliputi data responden, data penyajian dan data matang.
BAB IV : ANALISIS DATA
Bab ini memuat analisis data pertama, analisis data kedua dan
analisis data ketiga.
BAB V : PENUTUP
Bab kelima ini merupakan bab yang terakhir berisi tentang
BAB n
LANDASAN TEORI
A. Masalah Wawasan Kependidikan Orang Tua
1. Pengertian Wawasan Kependidikan
Pengertian wawasan kependidikan adalah kemampuan untuk
memahami cara mendiik anak dan cara pandang dalam merubah proses
sikap dan prilaku seseorang dalam usaha mendewasakan diri.
a. Menurut Dewey
Pendidikan adalah hidup, pertumbuhan, suatu rekonstruksi
terns menerus dan pengalaman yang terkomunikasi dan suatu proses
sosial.1
b. Menurut KH. Ki Hajar Dewantara dalam kongres yang pertama pada
tahun 1930 menyatakan : pendidikan umumnya berarti dayaupaya
untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin,
karakter), pemikiran intelektual dan tubuh anak.2
c. Menurut Prof. H.M. Arifin, M.Ed
Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan
pribadi manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmaniahjuga haras
berlangsung secara bertahap.
'Redja Mudyahardjo, Filsafat Ilmu Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, him. 22
2Tim Pengembangan MKDK IKIP, Semarang, Dasar-Dasar Pendidikan, Semarang Press, Semarang, 1991, him. 33
Dari berbagai tokoh di atas didapatkan kesimpulan bahwa yang
dimaksud wawasan kependidikan orang tua adalah orang tua yang
memiliki cara pandang dal am membentuk kepribadian anak yang
mempunyai sikap kedisiplinan dalam belajar.
2. Dasar dan Tujuan Wawasan Kependidikan Orang tua
a. Dasar Kependidikan Orang tua
Setiap orang tua dalam mendidik anak untuk meraih
keberhasilan dalam kedisiplinan belajar anak, maka orang tua haras
memiliki wawasan pendidikan yang cukup.
Dari Imam Ibnu Qoyyim r.a. “Barang siapa yang melalaikan
pendidikan anaknya dengan hal-hal yang bermanfaat serta meninggal
secara sia-sia, maka berarti telah berbuat keburukan pada anak
seburuk-buruknya. Kebanyakan anak-anak menjadi rusak adalah
disebabkan dari orang tuanya, karena tidak ada perhatian kepada
mereka serta tidak diajarkan kewajiban-kewajiban agama dan sunah-
sunahnya”
Dari Hadits di atas bahwa wawasan kependidikan orang tua
dalam mendidik anak sangat penting, karena kewajiban orang tua
memberikan pendidikan yang bermanfaat bagi anak.
Untuk memperoleh hasil pendidikan yang baik dari anak, maka
orang tua harus memiliki wawasan pendidikan yang cukup untuk
15
Karena itu, Islam telah membenahi para orang tua dengan
tanggung jawab pendidikan dan mengingatkan bahwa Allah akan
menanyakan kepada mereka pada hari kiamat tentang amanah
sebagaimana diterangkan dalam A1 Qur’an :
(AY— \ y £ i Z isjji
Tuhanmu benar-benar akan menanyakan-mu semua tentang apa yang telah kamu lakukan (A1 Hijr : 92-93) 3
Jadi ayat di atas menerangkan bahwa bila orang tua melalaikan
pengajaran anak niscaya tidak akan mendapatkan manfaat baginya dan
sia-sia belaka.
b. Tujuan Wawasan kependidikan Orang tua
Adapun wawasan pendidikan bertujuan untuk bekal dalam
membimbing atau mendidik anak, disamping itu dengan memiliki
wawasan pendidik dalam mendidik anak akan meningkatkkan
kedisiplinan anak.
Dengan wawasan pendidikan pula orang tua bisa membentuk
kepribadian anak dalam kedisiplinan serta memberikan pengajaran
terhadap anak untuk menjadi manusia yang taat dan hidup teratur.
Jadi orang tua harus sadar bahwa dirinya merupakan contoh
bagi anak-anaknya, maka untuk itu orang tua harus memiliki wawasan
kependidikan yang lebih baik. 3
Dari Achmadi bahwa pendidikan memiliki tujuan umum dan
tujuan khusus.
1) Tujuan Umum
Tujuan pendidikan berfungsi sebagai arah tarap pencapaian
dapat diukur karena menyangkut perubahan sikap, prilaku dan
kepribadian subjek didik.
2) Tujuan khusus
Tujuan khusus bersifat relatif sehingga dimungkinkan
untuk diadakan perubahan dimana perlu sesuai dengan tuntutan
dan kebutuhan selama tetap berpijak pada kerangka.4
Dari tujuan di atas bahwa wawasan kependidikan orang tua
memiliki peran penting dalam pendidikan anak untuk mencapai
kependidikan.
3. Tugas dan Tanggung jawab Keluarga dalam Pendidikan Anak
Secara kodrat orang tua merupakan pendidik utama dan pertama
bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula terdidik.
Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam
kehidupan keluarga.
Menurut Fuad Ihsan : “Perkataan A1 Qur'an surat At Tahrim ayat 8
adalah kata keija perintah fiil amar yaitu suatu kewajiban yang harus
ditunaikan kedua orang tua terhadap anaknya. Kedua orang tua adalah
17
pendidik yang pertama dan utama bagi anaknya. Karena orang tua lain
mendidik anak ini, kedua orang tua yang mendidik lebih dulu.5 6
Dalam hubungan tugas dan tanggung jawab orang tua haras dapat
memberi bimbingan sesuai dengan ajaran Islam dan mendidik dengan suri
tauladan yang baik terhadap anak-anaknya. Karena masalah ketauladanan
orang tua menjadi faktor penting baik buraknya anak.
Dalam hadits Nabi ditegaskan
[
o \ a ^ S ' ^Setiap kelahiran anak yang lahir berada dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tua yang mempengarahi anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi. 6
Berdasarkan hadits di atas sudah jelas bahwa orang tua mempunyai
tugas dan tanggung jawab terhadap baik dan buraknya pendidikan anak.
hal ini tergantung pada pendidikan orang tua yang diawali dari kecil.
Sebagaimana dikatakan oleh Arnold Gesel dalam bukunya “The
Childfrom Five to Ten” yang dikutip oleh : HM. Arifin yaitu :
Hubungan anak dengan orang tuanya dalam kehidupan keluarga adalah merapakan suatu kepentingan yang dapat menentukan pola pertama pendidik anak, suatu rumah yang teratur rapi dan terpelihara secara normal dapat menjami dengan sebaik-baiknya bagi keselamatan mental dan pertumbuhan anak. Sedangkan sekolah hanya akan memperoleh hasil maksimal bila pekeija secara harmonis dengan keluarga.
Demikianlah tugas dan tanggung jawab orang tua dalam
pendidikan anaknya. Sebagai peran pendidik yang akan menentukan sikap
akhir pada anaknya ketika dewasa.
B. Sikap Kedisiplinan Siswa dalam Belajar
1. Pengertian Disiplin
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) pada pengaturan (tata tertib).7
Kedisiplinan adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib
karena didorong atau disebabkan oleh adanya kesadaran yang ada pada
kata hatinya.8
2. Ciri-ciri Disiplin
Belajar adalah perbuatan yang dilakukan secara terns menerus
sepanjang hayat manusia dan sekaligus merupakan suatu keseriusan bagi
setiap manusia untuk melakukannya demi meningkatkan bobot dan
kualitas hidupnya.9
Dalam hal ini penulis hal-hal yang perlu diusahakan olehanak
untuk disiplin dalam belajar :
a. Mendengarkan dan memperhatikan perintah orang tua
Agar anak semangat dalam belajamya, maka orang tua
memberikan kesempatan anak untuk melepaskan kejenuhan dan
mencarikan waktu yang tepat buat anak, supaya anak tidak bosen dan
7Depdikbud, op. c it, him. 237
sSuharsimi Arikunto, Manajemett Pengajaran Secara Manusiawi, Rineka Cipta, Jakarta, 1991, him. 188
19
jenuh. Serta orang tua memantau dari jauh, dengan begitu konsentrasi
belajar anak akan cepat menerima.
b. Menanyakan sesuatu yang belum jelas
Anak yang memiliki kedisiplinan belajar akan berusaha tekun
dalam belajar dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan memiliki
kesadaran akan tugas dan tanggung jawab sebagai pelajar.
Pertanyaan adalah rangsangan yang dapat mendorong anak
berpikir dan belajar dengan lebih baik sehingga anak dapat mengetahui
apa yang telah didapatkan.
c. Mengulangi pelajaran yang disampaikan guru
Banyaknya materi yang disampaikan oleh guru dan buku
pegangan yang harus dibaca tidak mungkin anak menguasai hanya
dengan sekali belajar atau sekali baca. Maka perlu sekali orang tua
memberikan perintah terhadap anak untuk mengulangi pelajaran yang
telah diberikan guru di sekolah, serta orang tua mengingatkan pada
anak. Dalam hal ini Ngalim Purwanto berpendapat: “Karena berlatih,
karena sering kali mengulangi sesuatu maka kecakapan dan
pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi semakin disukai dan
makin mendalami, sebaliknya, tanpa latihan pengalaman-pengalaman
yang telah dimilikinya dapat menjadi hilang dan berkurang” .10
d. Membaca buku pelajaran yang bersangkutan dengan materi pelajaran
dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah
Suatu aktivitas anak yang memiliki kesadaran belajar yang
tinggi, maka anak akan memanfaatkan fasilitas yang ada yaitu untuk
mengembangkan pengetahuan yang berkaitan dengan pelajaran/
menambah dari pengetahuan/ kumpulan buku untuk memberikan
tambahan pengetahuan anak dan supaya membiasakan anak untuk
membaca supaya mudah mengingat dan semakin dalam pengetahuan
yang dimiliki.
e. Mengeijakan tugas yang telah diberikan guru
Anak yang memiliki kedisiplinan belajar akan berusaha
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan penuh kesadaran
sebagai seorang pelajar yaitu dengan mengeijakan tugas yang
diberikan oleh guru.
3. Disiplin dalam Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang barn secara keseluruhan
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungan.11
Dalam belajar anak selalu dituntut untuk disiplin dalam proses
belajar supaya beijalan dengan baik dan menghasilkan pelajaran yang
optimal. Sebagaimana dikemukakan oleh Emile Durkhein bahwa disiplin
sangat menentukan dalam pembentukan watak dan kepnbadian seseorang.
Karena unsur paling hakiki dari watak adalah kemampuan mengendalikan
"Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, RinekaCipta, Jakarta,
diri yang memungkinkan kita mengendalikan nafsu, keinginan, dan
kebiasaan-kebiasaan kita dan mengarahkannya sesuai dengan kaidah yang
berlaku.12
Jadi yang dimaksud dengan disiplin dalam belajar adalah usaha
yang dilakukan siswa dengan bersungguh-sungguh untuk mencapai hasil
yang baik, baik itu dengan ketentuan dalam belajar, raj in mengikuti
pelajaran, aktif dalam tugas sekolah, mentaati peraturan yang ada sehingga
berperilaku (kebiasaan-kebiasaan) yang mana akan berpengaruh positif
terhadap belajar anak.
Dalam hal ini penulis akan menjelaskan mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi dalam proses dan hasil belajar. Karena apabila faktor-
faktor ini terwujud, maka akan sangat menentukan terciptanya
kedisiplinan anak dalam belajar. Ngalim Purwanto yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar ada 2 (dua) yaitu faktor dari dalam dan faktor dari
luar.13
Adapun faktor tersebut akan penulis uraikan sebagai berikut.
a. Faktor dari dalam
Faktor dari dalam ini meliputi : kondisi fisiologi dan kondisi
psikologi anak itu sendiri
1) Kondisi Fisiologi
Kondisi fisiologi pada umumnya sangat berpengaruh
terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam.
12Durkheim Emile, Pendidikan Moral, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1990, him. 33 l3Ngalim Purwanto, op. c i t, him. 107
keadaan sehat jasmaninya akan berbeda dengan orang yang dalam
keadaan sakit. Disamping kondisi fisiologi yang umum itu, ada hal
yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indera, terutama
pengelihatan dan pendengaran. Karena yang dipelajari oleh anak
yang belajar langsung dengan membaca, melihat contoh,
melakukan observasi, mengamati hasil-hasil ekspenmen,
mendengarkan keterangan dari orang lain dalam diskusi, maka
semua akan jelas dengan pancaindera.
2) Kondisi Psikologis
Kondisi psikologi ini berkaitan dengan potensi yang ada
pada anak. Adapun kondisi psikologi ini meliputi:
a) Bakat
Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya
terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Dan apabila anak
belajar dengan pelajaran yang sesuai dengan bakat maka akan
memperbesar kemungkinan berhasilnya suatu usaha yaitu
belajar.
b) Minat
Minat yaitu daya gerak yang mendorong kita cenderung
atau merasa tertarik pada orang, benda/kegiatan, ataupun bisa
sutu pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu
sendiri.14
23
Apabila seorang pelajar dengan penuh minat, maka
akan menghasilkan hasil yang lebih baik. Begitu juga
sebaliknya, kalau anak tidak memiliki minat kemungkinan
keberhasilan itu akan semakin kecil.
c) Kecerdasan
Kecerdasan (intelegensi) ialah kemampuan yang
dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seorang berbuat
sesuatu dengan cara tertentu.15 Cepat tidaknya dan terpecahnya
usatu masalah tergantung kepada kemampuan intelijensinya.
Maka kecerdasan sangat berperan penting dalam keberhasilan
dan tidaknya seseorang mempelajari sesuatu program
pendidikan. Sehingga orang yang lebih cerdas pada umumnya
akan lebih mampu belajar daripada orang yag kurang cerdas.
d) Motivasi
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong
seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Dalam belajar
motivasi sangat penting dan merupakan syarat mutlak untuk
belajar.16
Dalam rumah banyak sekali kendala buat anak dalam
belajar. Sehingga anak malas belajar, maka dalam hal ini orang
tua berarti tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat
untuk mendorong agar ia bekeija dengan segenap tenaga dan
pikirannya. Namun tidak semua kekurangan itu datang dari
orang tua justru motivasi intrinsik lebih efektif dibandingkan
dengan motivasi ekstrinsik dalam mendorong seseorang untuk
belajar, artinya motivasi yang timbul dari dalam diri orang
yang bersangkutan sangat berpengaruh. Jadi tidak mungkin
seseorang mau berusaha mempelajari sesuatu dengan sebaik-
baiknya, maka ia tidak mengetahui betapa penting faedahnya
hasil yang akan dicapai dari belajamya itu bagi dirinya.
e) Kemampuan Kognitif
Dalam tujuan pendidikan meliputi 3 (tiga) aspek yaitu
aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotorik. Namun
demikian aspek kognitiflah yang lebih besar pengaruhnya
terhadap hasil belajar dibandingkan dengan aspek yang lain.
Pada umumnya orang sangat mengutamakan aspek
kognitif, bahkan kadang-kadang terdapat praktek-praktek yang
menunjukkan seakan-akan aspek kognitif saja yang sangat
berlaku. Karena kemampuan kognitif yang berkenaan dengan
persepsi, ingatan dan daya berpikir, sangat besar pengaruhnya
terhadap hasil belajar yang optimal sebab sangat berkaitan
dengan kemampuan seseorang dalam melakukan persepsi,
mengingat dan berfikir. Dengan demikian kemampuan-
kemampuan kognitif akan tetap merupakan faktor terpenting
25
b. Faktor dari luar
Adapun faktor dari luar yang mempengaruhi akan proses dan
hasil belajar yaitu:
1) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu
lingkungan alam dan lingkungan sosial.
Lingkungan alami seperti suhu keadaan suhu, kelembaban
udara juga mempengaruhi terhadap proses dan hasil belajar. Maka
ketika belajar pada keadaan udara yang segar akan menghasilkan
yang lebih baik dari pada belajar dalam keadaan udara panas dan
pengab. Maka pada biasanya orang yang belajar pada waktu pagi
hari akan lebih baik hasilnya dari pada belajar di sore hari.
2) Faktor instrumental
Faktor instrumental adalah faktor yang pengadaan dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor tersebut hams sesuai dengan kondisi
orang tua yang akan mengatur dan memberikan bimbingan
terhadap anak untuk senantiasa disiplin dalam belajar.
Karena orang tua merupakan faktor yang paling penting.
Bagaimana sikap dan kepribadian orang tua, tinggi rendahnya
pengetahuan yang dimiliki orang tua dan bagaimana cara orang tua
C. Pengaruh Wawasan Kependidikan Orang tua terhadap Kedisiplinan
Anak dalam Belajar
Pada dasamya wawasan kependidikan orang tua sangat berpengaruh
kepada kedisiplinan anak. Maka wawasan orang tua itu penting dalam
mendidik anak agar bisa mengajarkan dan membentuk anak dalam
kedisiplinan.
Pendidikan kedisiplinan berlangsung tidak semata-mata melalui
pengajaran saja, tetapi dapat berlangsung dimana saja, terutama di lingkungan
keluarga.
Jadi wawasan kependidikan orang tua merupakan keberuntungan besar
bagi pendidikan anak. Karena wawasan kependidikan orang tua merupakan
sebuah awal dalam pembinaan dan pendidikan anak, serta dengan orang tua
memiliki wawasan pendidikan bisa mengarahkan anak pada kegiatan positif
yang berguna bagi anak.
Dengan wawasan pula orang tua dapat mengatur kehidupan anak dan
memberikan contoh dalam perkataan atau perbuatan dalam kehidupan anak di
sekolah ataupun di rumah jelas anak menolak akan ketidak teraturan dalam
mencari ilmu yaitu belajar.
Dengan dimilikinya wawasan pendidikan orang tua akan memberikan
contoh terhadap anak-anak. Dengan semangat anak karena adanya contoh dari
orang tua, anak akan termotivasi untuk selalu disiplin dalam belajar, karena
«27
Jika dengan wawasan kependidikan orang tua yang akan memberikan
dampak positif terhadap kedisiplinan anak dalam belajar, yaitu memberikan
kontrol terhadap apa-apa yang hendak dikeijakan. Dengan kontrol dari orang
tua jadi perilaku anak yang menyimpang atau tingkah laku yang dapat
mengganggu proses belajar dan hasil belajar dapat dihindari, sehingga proses
WAWASAN PENDIDIKAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN ANAK
DALAM BELA JAR DI WILAYAH DESA BANYUROTO
KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN DATIII MAGELANG
A. Konsumsi Obyektif Desa Banyuroto
1. Situasi dan Kondisi Biografi
Desa Banyuroto adalah sebuah desa yang terletak di lereng gunung
Merbabu dengan ketinggian 1300 m di atas permukaan laut, termasuk
wilayah Kecamatan Sawangan, Kabupaten Dati II Magelang, 50 km dari
kecamatan dan 25 km dari ibu kota Kabupaten Magelang dan berbatasan
dengan:
a. Sebelah Utara Desa Pogalan Kecamatan Pakis
b. Sebelah Timur Gunung Merbabu
c. Sebelah Selatan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan
d. Sebelah Barat Desa Ketep Kecamatan Sawangan
2. Keadaan Umum Desa
Luas wilayah
Jumlah penduduk 3615 orang
Jumlah kepala keluarga : 1186 KK
Jumlah dusun 6 dusun
'Monografi Desa Banyuroto, Januari 2006
a) Dusun Banyuroto
b) Dusun Kenayan
c) Dusun Garon
d) Dusun Grintingan
e) Dusun Sableman
Jumlah RT
f) Dusun Suwanting
: 18 RT
Jumlah RW : 10 RW2
Susunan Aparat Desa •
a. Bp. Sutopo : Kepala Desa
b. Bp. Maryono : Sekretaris Desa
c. Bp. Suwardi : Ka. Urusan Pembangunan
d. Bp. Suprapto : Ka. Urusan Pembangunan
e. Bp. Surata Slamet : Ka. Urusan Keuangan
f. Bp. Muh. Umar : Ka. Urusan Kesra
g- Bp. Suyanto : Kepala dusun Banyuroto
h. Bp. Mangku Santosa : Kepala Dusun Garon
i. Bp. Sardi : Kepala Dusun Sableman
j- Bp. Sutopo : Kepala Dusun Suwanting
k. Bp. Jumadi : Kepala Dusun Grintingan■2
\lbid
3. Situasi dan Kondisi Sosial Ekonomi
Jika ditinjau dari letak geografinya, masyarakat Desa Banyuroto
menempati daerah lereng gunung dan perbukitan, serta jauh dari perkotaan
sehingga dari segi kehidupan masyarakat baik dalam hal mata
pencaharian, pendidikan, sosial budaya, dapat diperoleh suatu gambaran
yang mempengaruhi maju dan tidaknya kehidupan masyarakat.
Dalam hal ini dapat dilihat dari beberapa data antara lain :
a. Jumlah kepala keluarga menurut pencaharian4
No Jenis Mata Pencaharian Jumlah KK Keterangan
1 Petani mandiri 756
2 Buruh tani 79
3 Nelayan
-4 Pengusaha
-5 Buruh industri
-6 Buruh bangunan 27
7 Pedagang 230
8 Pengangkutan 86
9 PNS 7
10 TNI/Polri 1
11 Pensiun 1
12 Lain-lain
-Jumlah 1.187
31
b. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Pendidikan5
No Jenis Pendidikan Jumlah Orang Keterangan
1 Perguruan Tinggi 11
2 Tamat SLTA 42
3 Tamat SLTP 216
4 Tamat SD 860
5 Belum lulus SD 832
6 Tidak sekolah 514
7 Belum sekolah 140
c. Jumlah Penduduk Menurut Pemeluk Agama5 6
No Agama Jumlah Orang Keterangan
1 Islam 3.602
d. Sarana Perekonomian
1) Lembaga Keuangan 7
No Jenis Lembaga Keuangan Ada/Tidak Jumlah
1 Bank Tidak
-2 Usaha bersama Ada 1
3 Simpan Pinjam Tidak
-4 BPR Tidak
No Nama Pendidikan Alamat
16 Yani SLTP Suwanting
17 Romlah SLTP Suwanting
18 Giarti SLTP Suwanting
19 Arif Widodo SLTP Suwanting
20 Widato SLTP Garon
21 Slamet Daryanto SLTP Grintingan
22 Heni SLTP Garon
23 Priyadi SD Garon
24 Nurkholik SD Garon
25 Dani SD Garon
26 Yuono SD Garon
27 Paiju SD Sableman
28 Pomo SD Sableman
29 Eviliana SD Suwanting
30 Wahyu Prianto SD Garon
31 Ngadi Nugroho SD Garon
32 Mulyono SD Garon
33 Mapyatun SD Garon
34 Yanto SD Garon
35 Badarudin SD Grintingan
B. Penyajian Data Matang
Berikut ini akan penulis sajikan hasil jawaban dari angket yang telah
penulis peroleh dalam penyebaran angket. Dalam tersebut terdapat 2 bahasan
pokok yaitu:
Yaitu berkaitan wawasan kependidikan orang tua terdapat 15 item
!
Yang berkaitan dengan kedisiplinan anak dalam belajar terdapat 12
item pertanyaan
Masing-masing item terdapat 3 jawaban yang harus dipilih salah satu
diantara jawaban, untnk penilaiannya sebagai berikut:
1. Jawaban A dengan nilai 3
2. Jawaban B dengan nilai 2
3. Jawaban C dengan nilai 1
Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Data tentang wawasan kependidikan orang tua sebagaimana tercantum
dalam tabel berikut in i:
TABEL VII
DATA TENTANG WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA
DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006
39
No Nama Frekuensi Nilai Jumlah Nominasi
A B C A B C
1 Yuliana 15 0 0 45 0 0 45 A
2 Bukhori Noor S. 15 0 0 45 0 0 45 A
3 Haiti 14 1 0 42 2 0 44 A
4 Hartanto 13 2 0 39 4 0 43 A
5 Esti 12 2 1 36 4 1 41 B
6 Pramudiono 14 1 0 42 2 0 44 A
7 Yatno 13 1 1 39 2 1 42 A
8 Yanto 15 0 0 45 0 0 45 A
9 Suroso 15 0 0 45 0 0 45 A
No Nama Frekuensi Nilai Jumlah Nominasi
A B C A B C
11 Timbul 14 1 0 42 2 0 44 A
12 Budirahayu 13 0 2 39 0 2 41 B
13 Hendariyah 15 0 0 45 0 0 45 A
14 Kumiawati 15 0 0 45 0 0 45 A
15 Miyati 14 0 1 42 0 1 43 A
16 Mariyan 14 0 1 42 0 1 43 A
17 Sugiman 10 2 3 30 4 3 37 C
18 Alfin 9 3 3 27 6 3 36 C
19 Joko 15 0 0 45 0 0 45 A
20 Triyanto 14 1 0 42 2 0 44 A
21 Guntari 14 0 1 42 0 1 43 A
22 Eni 13 2 0 39 4 0 43 A
23 Sri 15 0 0 45 0 0 45 A
24 Yanti 12 3 0 36 6 0 42 A
25 Hageli 11 3 1 33 6 1 40 B
26 Suroso 15 0 0 45 0 0 45 A
27 Yani 12 2 1 36 4 1 41 B
28 Supardi 13 1 1 39 2 1 42 A
29 Suminah 10 2 3 30 4 3 37 C
30 Yahmi 15 0 0 45 0 0 45 A
31 Pranti 11 1 3 33 2 3 38 C
32 Yon 13 2 0 39 4 0 43 A
33 Rebo 12 2 1 36 4 1 41 B
34 Marli 11 3 1 33 6 1 40 B
2. Data tentang wawasan kedisiplinan anak dalam belajar sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut in i:
TABEL VIII
DATA TENTANG KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR
DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006
41
No Nama Frekuensi Nilai Jumlah Nominasi
No Nama Frekuensi Nilai Jumlah Nominasi
A B C A B C
23 Priyadi 11 3 1 33 6 1 40 A
24 Nurkholik 13 1 1 39 2 1 42 A
25 Dani 10 2 3 30 4 3 37 B
26 Yuono 7 0 8 21 0 8 29 C
27 Paiju 8 0 7 24 0 7 31 C
28 Pomo 12 3 0 36 6 0 42 A
29 Eviliana 11 3 1 33 6 1 40 A
30 Wahyu Prianto 8 7 0 24 14 0 38 B
31 Ngadi Nugroho 13 1 1 39 2 1 42 A
32 Mulyono 11 3 1 33 6 1 40 A
33 Mapyatun 10 5 0 30 10 0 40 A
34 Yanto 5 4 6 15 8 6 29 C
32
No Jenis Lembaga Keuangan Ada/Tidak Jumlah
5 Badan Kredit Desa Tidak
-6 Lumbung Desa Ada 6
7 Lain-lain Tidak
-2) Koperasi 8
No Jenis Koperasi Ada/Tidak Jumlah
1 Koprasi Unit Desa Tidak
-2 Koperasi Primer Ada Uni penjualan
Non KUD Dal am pertanian
3) Sarana Pembelanjaan yang ada 9
No Jenis Sarana Pembelanjaan Ada/Tidak Jumlah
1 Pasar desa Tidak
2 Toko Tidak
3 Kios koperasi Ada 3
4 Kios perorangan Ada 4
5 Waning Ada 15
6 Pasar swalayan Tidak
7 Pasar hewan Tidak
8 Lain-lain
a. waning penjajan Ada 10
4) Situasi dan Kondisi Sosial dan Budaya 10
a) Prasarana pendidikan formal
No Prasarana Pendidikan Ada/Tidak Jumlah Kondisi
1 TK ada 2 baik
2 SD ada 2 baik
3 SLTP/MTs ada 1 cukup
4 SLTA tidak -
-5 Perguruan Tinggi tidak -
-b) Pendidikan formal di luar sekolah
No Jenis Jumlah Kelompok Jumlah Siswa
1 Kejar Paket A/SD -
-2 Kejar Paket B/SLTP 1 15
3 Kejar Paket C/SLTA 1 35
c) Kebudayaan
(1) Jenis Kebudayaan/Adat Istiadat11
No Uraian Ada/Tidak
1 Musyawarah Adat Tidak
2 Saksi-saksi Adat Tidak
3 Perkawinan Adat Tidak
4 Tradisi Upacara Kelahiran Ada
5 Tradisi Upacara Kematian Ada
6 Upacara adat kegiatan pertanian Tidak
7 Upacara lain-lain
a. Upacara bersih desa Ada
'°IbitL
34
(2) Jenis Seni Budaya12
No Jenis Jumlah
1 Seni tari 4
- Jantilan 2
- Kuda lumping 1
- Reyok 1
- Kobro 2
- Padat karya
-2 Seni ukir
-3 Seni suara
a. Campursari 1
b. Krawitan 1
4 Seni Drama
Ketoprak 1
5) Keagamaan
a) Jumlah Penduduk pemeluk agama
No Agama Jumlah
1 Islam 3.602
2 Kristen Protestan
-3 Kristen Katolik 13
4 Hindu
-5 Budha
-Jumlah 3615
12
b) Sarana Ibadah 13
No Jenis Sarana Ibadah Jumlah
1 Masjid 12
2 Langgar
-3 Gereja Kristen
-4 Gereja Katolik
-5 Wihara
-6 Pura
-c) Wadah Pendidikan Keagamaan
No Uraian Jumlah Jumlah Murid
1 Islam
Majelis Taklim 4 150
TPA 4 300
TPQ -
-2 Kristen
Sekolah minggu -
-3 Katolik -
-4 Hindu -
-5 Budha -
-13
TABEL V
DATA RESPONDEN WAWASAN KEPENDIDIKAN
ORANG TUA DESA BANYUROTO KECAMATAN
SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006
36
No Nama Pendidikan Alamat
1 Yuliana SLTA Garon
2 Bukhori Noor Seno SLTA Sableman
No Nama Pendidikan Alamat
DATA RESPONDEN KEDISIPLINAN ANAK
DALAM BELAJAR DESA BANYUROTO
KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN TAHUN 2006
No Nama Pendidikan Alamat
1 Yekti SLTA Banyuroto
2 Witi SLTA Nayan
3 Trikiswara SLTA Garon
4 Susilo SLTA Garon
5 Widarti Fitri a SLTA Suwanting
6 Aris M.C. SLTA Garon
7 Tika Wahyu Astari SLTA Garon
8 Wahyu SLTA Garon
9 Darman SLTA Grintingan
10 Eko Suryanto SLTP Garon
11 Lestari SLTP Garon
12 Surado SLTP Garon
13 Ngatini SLTP Suwanting
14 Riyani SLTP Suwanting
44
baik, cukup dan kurang. Untuk analisis pertama i
teknik analisis statistik sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui lebar interval
R - Z - k l
1
3
Keterangan:
H : Skor tertinggi
L : Skor terendah
R : Lebar interval
_ 4 5 -3 6 + 1
K = ---3
-3
= 3,33 dibulatkan menjadi 3
2. Menentukan inverval
4 2 -4 5 : baik = 23
3 9 -4 1 : cukup = 8
3 6 -3 8 : kurang = 4
3. Untuk mencari persentase menggunakan ramus
P = — xl00%
N
Keterangan:
P : Prosentase
F : Frekuensi
i penulis menggunakan
Adapun langkah-langkah yang ditempuh selanjutnya adalah :
1. Mencari distribusi frekuensi dan persentase tentang wawasan kependidikan
orang tua adalah
TABELIX
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PERSENTASE VARIASI
WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA DESA BANYUROTO
KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006
No Kategori Interval Frekuensi Persentase
1 Baik 42-45 23 65.71%
2 Cukup 39-41 8 22.86%
3 Kurang 36-38 4 11.43%
Jumlah 35 100%
Berdasarkan analisis tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa wawasan kependidikan orang tua di Desa Banyuroto pada
taraf baik 65,71%, pada taraf cukup 22,86% dan pada taraf kurang
mencapai 11,43%. Dengan demikian variasi wawasan kependidikan orang
tua dalam mendidik anak di Desa Banyuroto adalah kondisi yang baik
yaitu 65,71%.
2. Analisis Item
Berikut penulis membuat persentase dari masing-masing item
TABEL X
FREKUENSI VARIASI WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA
DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006
No Item Frekuensi Prosentase
A B C A B C
1 Orang tua adalah pendidik utama
dan pertama bagi anak. Menurut
pendapat Anda apakah pendidikan
orang tua berpengaruh terhadap
pendidikan anak ?
2 Menurut Anda apakah pendidikan
penting bagi anak ?
3 Menurut Anda apakah pendidikan
akan harus lebih tinggi dari
pendidikan orang tua ?
a. ya, harus lebih tinggi
b. sama dengan orang tua
c. di bawah orang tua
20
4 Menurut Anda apakah pendidikan
anak sejak awal/dini dapat
memberikan pengaruh yang baik
bagi perkembangan anak Anda ?
a. ya, mempunyai pengaruh
b. bisa berpengaruh bisa tidak
16
7
45,7
No Item c. tidak berpengaruh
Menurut Anda apakah setiap anak
Anda hams mempunyai
pendidikan yang sama ?
a. ya, harus sama
b. kadang-kadang sama
c. tidak sama
Menurut Anda apakah semakin
tinggi pendidikan seseorang anak
semakin tinggi pula sikap
kedisiplinan anak ?
a. ya, sangat tinggi
b. biasa-biasa saja
c. tidak ada pengaruh
Apakah Anda selalu
menganjurkan kepada anak Anda
untuk belajar sebelum tidur ?
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak memperdulikan
Apakah Anda selalu
mengingatkan anak Anda untuk
mengeijakan tugas dari sekolah ?
48
No Item Frekuensi Prosentase
A B C A B C
9 Bagaimana sikap Anda bila anak
pergi bermain dan meninggalkan
pekeijaan rumah untuk bermain
dengan teman-temannya ?
10 Apakah Anda selalu membiasakan
anak Anda untuk melaksanakan
semua kegiatannya sesuai dengan
waktunya ?
anak Anda melakukan kesalahan ?
a. memarahinya
b. menasehatinya, agar tidak 2
sekolah harus mengulangi
pelajaran yang diberikan oleh
No
13
Item
Apakah anak Anda harus
memberikan alasan bila pulang
F rekuensi
Apakah Anda selalu membatasi
pergaulan anak Anda ?
a. ya, karena teman
mempengaruhi dalam
perkembangan anak
b. kadang-kadang, karena tidak
semua teman memiliki
pengaruh dalam
perkembangan anak
c. tidak, karena dengan siapapun
ia bergaul tidak berpengaruh
dal am perkembangan anak
Apakah yang Anda lakukan jika
anak Anda salah memilih teman
dalam pergaulan ?
a. memberi nasehat agar memilih
50
3. Interpretasi data tiap item
Setelah diketahui tiap-tiap item dari variabel wawasan
kependidikan orang tua, maka langka selanjutnya penulis akan
menganalisa berdasarkan jawaban setiap bobot tiap itemnya yaitu sebagai
berikut:
1) Pada item pertama menanyakan tentang orang tua adalah pendidik
utama dan pertama bagi anak. Menurut pendapat Anda apakah
pendidikan orang tua berpengaruh terhadap pendidikan anak ? dari 35
responden yang memilih jawaban berkode A ada 22 responden dengan
prosentase 62,8% dan yang memilih kategori B adalah 10 responden
dengan prosentase 28% sedangkan yang memilih kategori C ada 3
responden dengan prosentase 8,6% dari seluruh jawaban responden.
2) Pada item kedua menyatakan menurut anda apakah pendidikan penting
bagi anak ? dari 35 responden yang memilih jawaban berkode A ada
17 responden dengan prosentase 48,6% dan yang memilih kategori B
ada 10 responden dengan prosentase 28,6% sedangkan yang memilih
kategori C ada 8 responden dengan prosentase 22,8% dari seluruh
jawaban responden.
3) Pada item ketiga menyatakan menurut anda apakah, pendidikan anak
harus lebih tinggi dari pendidikan orang tua ? dari 35 responden yang
memilih jawaban berkode A ada 20 responden dengan prosentase
prosentase 25,7% sedangkan yang memilih kategori C ada 6 responden
dengan prosentase 17,2% dari seluruh jawaban responden.
4) Pada item keempat menyatakan apakah pendidikan anak sejak
dini/awal dapat memberikan pengaruh yang baik bagi perkembangan
anak anda ? dari 35 responden yang memilih jawaban berkode A ada
16 responden dengan prosentase 45,7% dan yang memiliki kategori B
ada 7 responden dengan prosentase 20% sedangkan yang memilih
kategori C ada 12 responden dengan prosentase 34,3% dari seluruh
jawaban responden.
5) Pada item kelima menyatakan tentang apakah setiap anak anda haras
mempunyai pendidikan yang sama ? dari 35 responden yang memilih
jawaban berkode A ada 7 responden dengan prosentase 20% dan yang
memilih kategori B ada 12 responden dengan prosentase 34,3%
sedangkan yang memilih kategori C ada 16 responden dengan
prosentase 45,7% dari seluruh jawaban responden.
6) Pada item keenam menyatakan tentang apakah semakin tinggi
pendidikan orang tua semakin tinggi pula sikap kedisiplinan anak ?
dari 35 responden yang memilih jawaban berkode A ada 18 responden
dengan prosentase 51,4% dan yang memilih kategori B ada 6
responden dengan prosentase 17,1% sedangkan yang memilih kategori
C ada 11 responden dengan prosentase 31,4% dari seluruh jawaban
52
7) Pada item ketujuh menyatakan tentang apakah anda menganjurkan
kepada anak anda untuk belajar sebelum tidur ? dari 35 responden
yang memilih jawaban berkode A ada 18 responden dengan prosentase
51,4% dan yang memilih kategori B ada 8 responden dengan
prosentase 22,9% sedangkan yang memilih kategori C ada 9 responden
dengan prosentase 25,7% dari seluruh jawaban responden.
8) Pada item kedelapan menyatakan tentang apakah anda selalu
mengingatkan anak anda untuk mengeijakan tugas dari sekolah ? dari
35 responden yang memilih jawaban berkode A ada 15 responden
dengan prosentase 42,9% dan yang memilih kategori B ada 9
responden dengan prosentase 25,7% sedangkan yang memilih kategori
C ada 11 responden dengan prosentase 31,4% dari seluruh jawaban
responden.
9) Pada item kesembilan menyatakan bagaimana sikap anda bila anak
pergi bermain dan meninggalkan pekeijaan rumah untuk bermain
dengan teman-temannya ? dari 35 responden yang memilih jawaban
berkode A ada 13 responden dengan prosentase 37,1% dan yang
memilih kategori B ada 13 responden dengan prosentase 3,17%
sedangkan yang memilih kategori C ada 9 responden dengan
prosentase 25,7% dari seluruh jawaban responden.
10) Pada item sepuluh menyatakan apakah anda selalu membiasakan anak
anda untuk melaksanakan semua kegiatannya sesuai waktu ? dari 35.
prosentase 42,9% dan yang memilih kategori B ada 10 responden
dengan prosentase 28,6% sedangkan yang memilih kategori C ada 10
responden dengan prosentase 28,6% dari seluruh jawaban responden.
1 l)Pada item sebelas menyatakan apa yang anda lakukan jika anak anda
melakukan kesalahan? dari 35 responden yang memilih jawaban
berkode A ada 2 responden dengan prosentase 5,7% dan yang memilih
kategori B ada 19 responden dengan prosentase 54,3% sedangkan yang
memilih kategori C ada 14 responden dengan prosentase 40% dari
seluruh jawaban responden.
12) Pada item kedua belas menyatakan apakah setiap anda pulang dari
sekolah harus mengulangi pelajaran yang diberikan oleh guru di
sekolah? dari 35 responden yang memilih jawaban berkode A ada 12
responden dengan prosentase 42,3% dan yang memilih kategori B ada
10 responden dengan prosentase 28,6% sedangkan yang memilih
kategori C ada 13 responden dengan prosentase 37,1% dari seluruh
jawaban responden.
13) Pada item ketiga belas menyatakan apakah anak anda harus memberi
alasan jika pulang terlambat? dari 35 responden yang memilih jawaban
berkode A ada 20 responden dengan prosentase 57,1% dan yang
memilih kategori B ada 4 responden dengan prosentase 11,4%
sedangkan yang memilih kategori C ada 15 responden dengan
54
14) Pada item keempat belas menyatakan apa yang anda lakukan jika anak
anda melakukan kesalahan? dari 35 responden yang memilih jawaban
berkode A ada 12 responden dengan prosentase 34,3,7% dan yang
memilih kategori B ada 8 responden dengan prosentase 22,9%
sedangkan yang memilih kategori C ada 15 responden dengan
prosentase 42,9% dari seluruh jawaban responden.
15) Pada item kelima belas menyatakan apa yang anda lakukan jika anak
anda salah memilih pergaulan? dari 35 responden yang memilih
jawaban berkode A ada 19 responden dengan prosentase 54,3% dan
yang memilih kategori B ada 9 responden dengan prosentase 25,7%
sedangkan yang memilih kategori C ada 7 responden dengan
prosentase 20% dari seluruh jawaban responden.
4. Kesimpulan
Berdasarkan interpretasi data tiap item, maka dapat disimpulkan
bahwa hal yang menonjol dalam kategori baik terdapat pada item no. 1, 3
dan 13. No 1 menurut anda apakah pendidikan orang tua berpengaruh
terhadap pendidikan anak; ini dibuktikan bahwa 35 responden, sebagian
besar berpendapat bah.va pendidikan orang tua sangat mempengaruhi
pendidikan anak, secara persentase 62,8%.
Nomor 3 orang tua sekarang ini begitu memperhatikan pendidikan
anak agar bisa lebih tinggi dari orang tua, hal ini dibuktikan bahwa dari 35
responden sebagian besar memilih harus lebih tinggi dari orang tua.
ini dibuktikan bahwa dari 35 responden sebagian besar menjawab ya,
harus memberikan alasan yang sesuai. Secara persentase 57,1%.
B. Analisis Kedua
Analisis kedua, dimaksudkan untuk mengetahui kedisiplinan anak
dalam belajar di desa Banyuroto Sawangan, Magelang. Variasi ini
dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu : baik, cukup, kurang. Untuk analisis
kedua penulis menggunakan teknik analisis statistik sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui lebar interval
r = h - l+ }
3
Keterangan:
H : Skor tertinggi
L : Skor terendah
R : Lebar interval
_ 4 4 - 2 9 + 1
K —---3
- A
3
= 5,33 dibulatkan menjadi 5
2. Menentukan inverval
3 9 - 4 4 : baik =19
3 4 -3 8 : cukup =10
56
3. Untuk mencari persentase menggunakan rum us
P = — xlOO%
N
Keterangan:
P : Prosentase
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
Adapun langkah-langkah yang ditempuh selanjutnya adalah
1. Mencari distribusi frekunesi dan persentase tentang variabel kedisiplinan
anak dalam belajar
TABEL XI
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PERSENTASE VARIASI
KEDISIPLINAN ANAK DESA BANYUROTO KECAMATAN
SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006
No Kategori Interval Frekuensi Persentase
1 Baik 39-44 19 54.29%
2 Cukup 34-38 10 28.57%
3 Kurang 29-33 6 17.14%
Jumlah 35 100%
Berdasarkan analisis tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa kedisiplinan anak dalam belajar di Desa Banyuroto pada tahap baik
54,29%, pada taraf cukup 28,57% dan pada taraf kurang mencapai
17,14%. Dengan demikian variasi kedisiplinan anak dalam belajar
dalam mendidik anak di Desa Banyuroto adalah kondisi yang baik yaitu