• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DI DESA BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DI DESA BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006 SKRIPSI"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA

TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR

DI DESA BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.Pd.I)

»

NANIK ERNAWATI NIM. I l l 02 050

JURUSAN T ARBI YAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 F ax 323433 Salatiga 50721 W ebsite : w w w .s ta in s a la tig a .a c .id E - m a il: adm inistrasr@ stainsalatiga.ac.id

D E K L A R A S I

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Apabila di kemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran

orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang

munaqosyah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, Agustus 2006

Peneliti

NANIK ERNAWATI NIM. 111 02 050

(3)

Drs. H. M. Banany Dosen STAIN Salatiga

NOTA PEMBIMBING Lamp. : 3 eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

Sdr. Nanik Emawati

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan

seperlunya, maka skripsi Saudari :

Nama : Nanik Emawati

NIM : 111 02 050

Jurusan : Tarbiyah

Progdi : PAI

Judul : PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN

ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN

ANAK DALAM BELAJAR DI DESA

BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN KABUP ATEN MAGELANG TAHUN 2006

Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah.

Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan

sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Drs. H. M. Banany NIP. 150 170 134

(4)

SALATIGA

Jl. Stadion No. 2 Salatiga (0298) 323706

PENGESAHAN

SKRIPSI Saudari : Nanik Emawati dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 02 050

yang beijudul PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA

TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DI DESA

BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2006 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan

Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Rabu,

6 September 2006 yang bertepatan dengan tanggal 13 Sya’ban 1427 H. Dan telah

diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam

Ilmu Tarbiyah.

Salatiga, 6 September 2006 M 13Sya'banl427H

Panitia Ujian

Sekretaris

Drs. Mansur. M.Ag Yedi Efriadi. M.An

NIP: 150 267 027 NIP. 150 318 023

(5)

MOTTO

Dalam kehidupan akan selalu banyak amalan-amalan yang harus kita

jalani. Tetapi semua itu akan segera beijalan dengan cepat seperti

berjalannya awan, maka jangan menunda-nunda amalan dan selalu

menghargai waktu.

Jangan remehkan amalan-amalan kecil, karena jika kita

mengabaikan amalan-amalan kecil bagaimana mungkin kita bisa melakukan

amalan-amalan yang lebih besar?

(6)

Skripsi ini kupersembahkan kepada orang-orang yang tercinta, kusayang

dan yang telah membantu :

1. Bapak dan ibu yang telah membimbing dan memberi dorongan sampai saat ini

2. Kakak-kakakku, mbak Kartini, mas Waryoto, mas Yanto dan keponakan-

keponakan Ifa dan Isna

3. Buat keluarga besarku terima kasih atas dorongannya

4. Buat pendamping hidupku terima kasih atas semuanya

5. Imami, dek Ana, Naelis, dek Sita dan mbak Siti, dan Mufti Ali terima kasih

atas bantuan dan pertolongan

6. Teman-teman sepeijuangan KAMMI dan LDK “Darul Amal” STAIN Salatiga

7. P.M. Zamrud, Safira, Walisanga, teman-teman masjid Darul Amal

8. Ikhwan dan akhwat sepeijuangan

9. Teman-teman KKN dan teman-teman STAIN.

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmad

dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini

sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu tarbiyah STAIN

Salatiga.

Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Rasulullah saw beserta

keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya.

Dalam penyusunan skripsi beijudul PENGARUH WAWASAN

KEPENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK

DALAM BELAJAR DI DESA BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006, penulis ucapkan terima kasih

kepada:

1. Yang terhormat ketua STAIN Salatiga

2. Yang terhormat Bapak Drs. H. M. Banany selaku pembimbing

3. Yang terhormat kepada perpustakaan STAIN Salatiga, beserta staf-stafnya

yang memberi layanan pustaka kepada penulis.

4. Bapak, ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga

5. Bapak, ibu, mas Yanto, ukhti Imami, teman sejati dan pak Yuli yang telah

membantu demi terselesainya penulisan skripsi ini.

(8)

iring do’a, mudah-mudahan amal baik mereka diterima oleh Allah SWT. Amin.

Akhimya penulis menyadari bahwa skripsi ini dipaparkan dengan segala

kekurangan dan kelebihannya, penulis berharap kritikan dan saran, yang Insya

Allah akan memberi manfaat bagi kita semua. Amin.

Salatiga, 10 Agustus 2006

Penulis

(9)

D A F T A R IS I

HALAMAN JUDUL... i

DEKLARASI ... ii

NOTA PEMBIMBING... ... iii

PENGESAHAN ... iv

MOTTO... v

PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR I S I ... ... ix

DAFTAR TABEL... x

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul... 1

B. Penegasan Istilah... 3

C. Permasalahan... 5

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Hipotesis... 5

F. Metode Penelitian... 6

G. Sistematika Penulisan Skripsi ... 11

BAB II LANDASAN TEORI A. Masalah Wawasan Kependidikan Orang T u a ... 13

1. Pengertian Wawasan Kependidikan... 13

2. Dasar dan Tujuan Wawasan Kependidikan Orang tu a .... 14

(10)

Anak... 16

B. Sikap Kedisiplinan Siswa dalam Belajar... 13

1. Pengertian Disiplin... 18

2. Ciri-ciri Disiplin... 18

3. Disiplin dalam Belajar... 20

C. Pengaruh Wawasan Kependidikan Orang tua terhadap Kedisiplinan Anak dalam Belajar... 26

BAB III WAWASAN PENDIDIKAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DI WILAYAH DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN DATIIIMAGELANG A. Konsumsi Obyektif Desa Banyuroto... 28

B. Penyajian Data Matang... 38

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama... 43

B. Analisis Kedua ... 54

C. Analisis Ketiga... 64

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 72

B. Saran-saran... 73

DAFTARPUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

(11)

DAFTAR TABEL

POPULASI KLASIFIKASI PENDIDIKAN ORANG TUA

DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006... 7

POPULASI KLASIFIKASI ANAK DESA BANYUROTO

KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2006... 7

SAMPEL PENELITIAN KLASIFIKASI PENDIDIKAN

ORANG TUA DESA BANYUROTO KECAMATAN

SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006.. 8

SAMPEL PENELITIAN ANAK DESA BANYUROTO

KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2006... 8

DATA RESPONDEN WAWASAN KEPENDIDIKAN

ORANG TUA DESA BANYUROTO KECAMATAN

SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006 . 36

DATA RESPONDEN KEDISIPLINAN ANAK DALAM

BELAJAR DESA BANYUROTO KECAMATAN

SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006.. 37

DATA TENTANG WAWASAN KEPENDIDIKAN

ORANG TUA DESA BANYUROTO KECAMATAN

SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006.. 39

(12)

BELAJAR DESA BANYUROTO KECAMATAN

SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006.. 41

TABEL IX DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PERSENTASE VARIASI WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006... 45

TABEL X FREKUENSI VARIASI WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006.. 46

TABEL XI DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PERSENTASE VARIASI KEDISIPLINAN ANAK DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006... 56

TABEL XII FREKUENSI VARIASI KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006.. 57

TABEL XIII TABEL PERSIAPAN WAWASAN KEPENDIDIKAN DAN KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006 ... 66

TABEL XIV TABEL FREKUENSI YANG DIPEROLEH (fo)... 67

TABEL XV TABEL FREKUENSI YANG DIPEROLEH (fh)... 68

TABEL XVI TABEL UNTUK MENGHITUNG CHI KUADRAT... 68

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Orang tua merupakan teladan bagi anak-anak, dari mereka anak-anak

belajar tentang kehidupan. Selain itu orang tua adalah pendidik yang utama

bagi anak-anaknya. Mereka mempunyai peran penting terhadap pertumbuhan

anak-anaknya. Setiap orang tua pasti berusaha untuk mewujudkan apa yang

mereka cita-citakan, yaitu seorang anak yang cerdas dan berkepribadian yang

mulia maka diperlukan ketelitian dan keseriusan dalam mendidik mereka.

Bukan hanya perhatian ataupun hukuman bagi anak-anak, tetapi diperlukan

contoh serta dukungan dari orang tua dalam mewuj udkannya.

Banyak kejadian yang kita temui tentang merosotnya moral anak-anak,

dimana mereka lebih suka melihat televisi, film ataupun bermain-main dari

pada membaca atau belajar. Bahkan mereka disuruh belajar mereka mampu

untuk membantah, itu dikarenakan kurang kedisiplinan orang tua dalam

mendidik anak-anaknya atau mungkin karena pengaruh kemajuan teknologi

dan media elektronik yang sudah maju seperti tayangan televisi yang begitu

fullgar dan bebas, mulai dari tayangan khusus anak-anak seperti cartoon

ataupun tayangan orang dewasa seperti M-TV, sinetron dan lain-lain. Dimana

tayangan-tayangan tersebut begitu mudah diakses bagi mereka, ketika orang

tua sekali saja lengah dapat memberi kesempatan yang merusak bagi anak-

(14)

tua mulai dari bahasa gaya maupun pakaian. Hal-hal seperti itu sudah

sistematis akan menghancurkan moral intelektual bahkan fisik mereka

sekaligus.

Berdasarkan dari semua itu, orang tua adalah yang paling bertanggung

jawab atas pendidikan anak-anaknya, selain itu dorongan dan bimbingan

orang tua sangat penting dalam mewujudkan kedisiplinan anak dalam belajar.

Untuk itu dibutuhkan wawasan pendidikan bagi orang tua untuk

mendidik anak-anak mereka, baik wawasan kependidikan umum maupun

wawasan kependidikan yang Islam. Dengan wawasan kependidikan orang tua

yang memadai itulah yang akan membantu terwujudnya kedisiplinan dalam

belajar anak. Hal ini agar anak-anak terbiasa dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam A1 Qur'an surat A1 Munafiqun ayat 9 Allah berfirman :

£■

?/••?

* -

t~'

* I c. S *

' o

<1)1

^

g

J

l

Wahai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

Dengan demikian maka penulis tertarik untuk mengambil judul

“PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP

KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DI DESA BANYUROTO,

(15)

3

B. Penegasan Istilah

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan supaya terhindar dari

timbulnya kesalahpahaman terhadap apa yang terkandung dalam skripsi ini,

maka perlu kiranya dipeijelas dan dibatasi pengertian sebagai berikut:

1. Pengaruh

Data yang ada dari sesuatu (orang) yang ikut membentuk

kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang. 1 2

2. Wawasan Kependidikan

2 Wawasan menurut bahasa adalah cara pandang dalam suatu hal.

Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku seseorang

atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan latihan, perbuatan, cara mendidik.3 Jadi dalam skripsi ini

wawasan kependidikan adalah kemampuan untuk memahami cara

mendidik.

Adapun variabel penelitian dalam skripsi ini penulis mengambil

dua variabel yaitu bebas dan terikat “wawasan kependidikan orang tua

dalam keluarga” sebagai variabel bebas dengan indikator sebagai berikut:

a. Memiliki pemahaman tentang tujuan pendidikan

b. Memiliki pengetahuan tentang cara mendidik yang baik

c. Memiliki pandangan positif tentang perlunya pendidikan anak

'EM Zul Fajri, Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difa Publisher, him. 638

(16)

d. Memiliki wawasan tentang kejiwaan anak

e. Memiliki pengetahuan tentang lingkungan pergaulan anak.

3. Kedisiplinan belajar

a. Kedisiplinan

Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang berarti tata tertib,

ketaatan kepada peraturan tata tertib. 4 Kedisiplinan dalam judul di atas

difokuskan pada ketaatan dan kepatuhan anak kepada orang tua dalam

melaksanakan kode etika yang diterapkan oleh orang tua.

b. Belajar

Secara etimologi berarti berusaha memperoleh kepandaian

ilmu.5 Berdasarkan pengertian tersebut di atas maka kedisiplinan anak

dalam belajar dapat diartikan ketaatan dan ketertiban anak dalam

belajar dan mentaati peraturan-peraturan di rumah yang berlaku.

Indikator kedisiplinan belajar anak antara lain :

a. Senang belajar

b. Senang melakukan penelitian

c. Senang membaca

d. Mencermati/menerapkan ilmu yang diperoleh

e. Tekun mengulang dan menyiapkan pelajaran

f. Menggunakan waktu sebaik-baiknya.6

4Ibid., him. 13

M. Athiyah Abrosyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1984, him. 654

(17)

5

C. Permasalahan

Dalam penelitian ini akan penulis rumuskan berbagai pokok

permasalahan sebagai basic question yaitu :

1. Bagaimana variasi wawasan kependidikan orang tua dalam keluarga di

wilayah Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang

tahun 2006?

2. Bagaimana variasi kedisiplinan anak dalam belajar di rumah di wilayah

Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang tahun

2006?

3. Apakah wawasan kependidikan orang tua dalam keluarga berpengaruh

terhadap kedisiplinan anak dalam belajar di rumah di wilayah Desa

Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang tahun 2006?

D. Tujuan Penelitian

Dari berbagai pokok masalah di atas penulis menyusun tujuan

penelitian sebagai berikut: .

-1. Untuk mengetahui variasi wawasan kependidikan orang tua yang

dilaksanakan dalam keluarga.

2. Untuk mengetahui variasi kedisiplinan anak dalam belajar di rumah.

3. Untuk mengetahui pengaruh wawasan kependidikan orang tua terhadap

(18)

E. Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan yang temyata rendah karena belum dikaji

oleh kenyataan empirik.7 Dalam konteks ini hipotesa adalah suatu jawaban

yang sifatnya sementara permasalahan penelitiannya sampai terbukti melalui

data yang terkumpul.8 Adapun hipotesa yang penulis ajukan dalam penelitian

ini adalah : “Ada pengaruh positif antara wawasan kependidikan orang tua

dengan kedisiplinan anak dalam belajar dari desa Banyuroto, kecamatan

Sawangan Kabupaten Magelang Tahun 2006.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk melakukan

proses penelitian lebih lanjut. Adapun komponennya terdiri atas populasi,

sampel, teknik sampel, pengumpulan data dan analisis data. Berikut ini

penjabaran dari keseluruhan komponen tersebut.

1. Populasi

Yaitu jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan

diduga.9 Populasinya yang mencakup warga yang berada di Kelurahan

Banyuroto, Sawangan, Magelang tahun 2006. Dengan jumlah masyarakat

sekitar menggunakan tabel yang sesuai dengan jumlah penduduk. Adapun

jumlah populasi dalam tabel sebagai berikut:

7Tatang M. Arifin, Menyusun R^najia Penelitian, CV. Rajawali, Jakarta, 1990, him. 82 8Suharsimi Arikunto, ProsedurPenelitian suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 1998, him. 67

(19)

TABELI

POPULASI KLASIFIKASI PENDIDIKAN ORANG TUA

DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

No Klasifikasi Pendidikan Orang tua Jumlah

1 Pendidikan SD 50

2 Pendidikan SLTP 45

3 Pendidikan SLTA 35

Jumlah 130

TABEL II

POPULASI KLASIFIKASI ANAK DESA BANYUROTO

KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2006

No Klasifikasi Anak Putra Putri Jumlah

1 Anak pertama (6-9) 35 42 77

2 Anak (10-13) 47 33 80

157

2. Sampel

Yaitu sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.10 Menurut

Suharsimi Arikunto untuk sekedar ancer-ancer, apabila subyeknya kurang

dari 100 lebih baik diambil semua. Selanjutnya jika jumlah subyek besar

dapat diambil 10-15% atau 20 - 25%.

Sampel dalam penelitian adalah sebagian dari pendidikan orang tua

dan anak di desa Banyuroto, dalam hal ini pendidikan orang tua yang

(20)

beijumlah 130 orang dan anak yang berusia 6 - 2 1 tahun yang beijumlah

157 anak.

Jumlah sampel yang akan penulis teliti adalah 25 - 35 orang dan

30 anak dengan rincian sebagai berikut:

TABEL III

SAMPEL PENELITIAN KLASIFIKASI PENDIDIKAN ORANG TUA

DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

No Klasifikasi Pendidikan Orang tua Jumlah 25%

1 Pendidikan SD 50 13

2 Pendidikan SLTP 45 13

3 Pendidikan SLTA 35 9

Jumlah 130 35

TABEL IV

SAMPEL PENELITIAN ANAK DESA BANYUROTO

KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan teknik

(21)

9

masing-masing tingkatan keluarga dan tingkatan anak diambil secara

proporsional random sampling dan acak.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, penulis

menggunakan beberapa metode teknik pengumpulan data, yaitu sebagai

berikut:

a. Teknik angket

Angket adalah merupakan suatu dafitar yang berisi pertanyaan

yang harus dijawab atau dikeijakan oleh orang yang diselidiki/

responden.11

Metode ini merupakan metode untuk mendapatkan data tentang

bagiamana wawasan pendidikan orang tua dan bagaimana kedisiplinan

anak dalam belajar di Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan,

Kabupaten Magelang.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari sumber data mengenai

sesuatu yang berupa catatan, buku, surat kabar, notulen, agenda dan

sebagainya.

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang

situasi umum Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten

Magelang tahun 2006.

(22)

5. Analisis Data

Ketika data telah tersusun, maka tahapan selanjutnya adalah

melakukan analisis data, maka penulis menggunakan analisis data secara

deskriptif yaitu data dihimpun mula-mula disusun sistematis, sehingga

muncul dapat terukur dengan tepat rumusan digunakan untuk menjawab

pokok masalah tentang kedisiplinan anak dalam belajar.

a. Analisa prosentasi

Analisa prosentasi ini digunakan untuk mengetahui variasi

wawasan kependidikan orang tua dan kedisiplinan anak dalam belajar

dengan rum us:

P = — xl00%

N

Keterangan:

P : Prosentase

F : Frekuensi

N : Jumlah responden

b. Analisis Koefisien Kontingensi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh wawasan kependidikan orang tua terhadap kedisiplinan anak

dalam belajar di rumah, dengan rumusan:

(23)

11

Keterangan

C : Koefisien kontingensi

X2 : Hargajumlah kuadrat

N : Jumlah responden

c. Dilanjutkan dengan mengubah harga C menjadi harga phi untuk

memberi interpretasi terhadap indeks koefisien kontingensi dengan

rumus :

0 = C

Keterangan

0 : harga phi

C : harga koefisien kontingensi

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab dengan susunan

sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Yang terdiri dari : Latar Belakang Masalah, penegasan

istilah, permasalahan, tujuan penulisan skripsi, hipotesis, metode

penelitian dan sistematika penyusunan skripsi

BAB II : LANDASAN TEORI

Memuat tentang pengaruh wawasan kependidikan orang

tua dan kedisiplinan anak dalam belajar di rumah yang

(24)

orang tua dan tanggung jawab orang tua terhadap anak,

pengertian dan beberapa aspek kedisiplinan anak dalam belajar

dan memuat tentang pengaruh wawasan kependidikan orang tua

dan kedisiplinan anak dalam belajar.

BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN

Di dalam bab ini sebelum penulis menyampaikan laporan

hasil penelitian secara rinci, terlebih dahulu kami sampaikan

situasi dan kondisi dusun Goron Banyuroto yang meliputi kondisi

obyektif dusun Garon yang meliputi situasi dan kondisi geografi,

keadaan umum dusun Goron, situasi dan kondisi ekonomi, serta

situasi kondisi sosial budaya dan keagamaan. Penyajian data yang

meliputi data responden, data penyajian dan data matang.

BAB IV : ANALISIS DATA

Bab ini memuat analisis data pertama, analisis data kedua dan

analisis data ketiga.

BAB V : PENUTUP

Bab kelima ini merupakan bab yang terakhir berisi tentang

(25)

BAB n

LANDASAN TEORI

A. Masalah Wawasan Kependidikan Orang Tua

1. Pengertian Wawasan Kependidikan

Pengertian wawasan kependidikan adalah kemampuan untuk

memahami cara mendiik anak dan cara pandang dalam merubah proses

sikap dan prilaku seseorang dalam usaha mendewasakan diri.

a. Menurut Dewey

Pendidikan adalah hidup, pertumbuhan, suatu rekonstruksi

terns menerus dan pengalaman yang terkomunikasi dan suatu proses

sosial.1

b. Menurut KH. Ki Hajar Dewantara dalam kongres yang pertama pada

tahun 1930 menyatakan : pendidikan umumnya berarti dayaupaya

untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin,

karakter), pemikiran intelektual dan tubuh anak.2

c. Menurut Prof. H.M. Arifin, M.Ed

Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan

pribadi manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmaniahjuga haras

berlangsung secara bertahap.

'Redja Mudyahardjo, Filsafat Ilmu Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, him. 22

2Tim Pengembangan MKDK IKIP, Semarang, Dasar-Dasar Pendidikan, Semarang Press, Semarang, 1991, him. 33

(26)

Dari berbagai tokoh di atas didapatkan kesimpulan bahwa yang

dimaksud wawasan kependidikan orang tua adalah orang tua yang

memiliki cara pandang dal am membentuk kepribadian anak yang

mempunyai sikap kedisiplinan dalam belajar.

2. Dasar dan Tujuan Wawasan Kependidikan Orang tua

a. Dasar Kependidikan Orang tua

Setiap orang tua dalam mendidik anak untuk meraih

keberhasilan dalam kedisiplinan belajar anak, maka orang tua haras

memiliki wawasan pendidikan yang cukup.

Dari Imam Ibnu Qoyyim r.a. “Barang siapa yang melalaikan

pendidikan anaknya dengan hal-hal yang bermanfaat serta meninggal

secara sia-sia, maka berarti telah berbuat keburukan pada anak

seburuk-buruknya. Kebanyakan anak-anak menjadi rusak adalah

disebabkan dari orang tuanya, karena tidak ada perhatian kepada

mereka serta tidak diajarkan kewajiban-kewajiban agama dan sunah-

sunahnya”

Dari Hadits di atas bahwa wawasan kependidikan orang tua

dalam mendidik anak sangat penting, karena kewajiban orang tua

memberikan pendidikan yang bermanfaat bagi anak.

Untuk memperoleh hasil pendidikan yang baik dari anak, maka

orang tua harus memiliki wawasan pendidikan yang cukup untuk

(27)

15

Karena itu, Islam telah membenahi para orang tua dengan

tanggung jawab pendidikan dan mengingatkan bahwa Allah akan

menanyakan kepada mereka pada hari kiamat tentang amanah

sebagaimana diterangkan dalam A1 Qur’an :

(AY— \ y £ i Z isjji

Tuhanmu benar-benar akan menanyakan-mu semua tentang apa yang telah kamu lakukan (A1 Hijr : 92-93) 3

Jadi ayat di atas menerangkan bahwa bila orang tua melalaikan

pengajaran anak niscaya tidak akan mendapatkan manfaat baginya dan

sia-sia belaka.

b. Tujuan Wawasan kependidikan Orang tua

Adapun wawasan pendidikan bertujuan untuk bekal dalam

membimbing atau mendidik anak, disamping itu dengan memiliki

wawasan pendidik dalam mendidik anak akan meningkatkkan

kedisiplinan anak.

Dengan wawasan pendidikan pula orang tua bisa membentuk

kepribadian anak dalam kedisiplinan serta memberikan pengajaran

terhadap anak untuk menjadi manusia yang taat dan hidup teratur.

Jadi orang tua harus sadar bahwa dirinya merupakan contoh

bagi anak-anaknya, maka untuk itu orang tua harus memiliki wawasan

kependidikan yang lebih baik. 3

(28)

Dari Achmadi bahwa pendidikan memiliki tujuan umum dan

tujuan khusus.

1) Tujuan Umum

Tujuan pendidikan berfungsi sebagai arah tarap pencapaian

dapat diukur karena menyangkut perubahan sikap, prilaku dan

kepribadian subjek didik.

2) Tujuan khusus

Tujuan khusus bersifat relatif sehingga dimungkinkan

untuk diadakan perubahan dimana perlu sesuai dengan tuntutan

dan kebutuhan selama tetap berpijak pada kerangka.4

Dari tujuan di atas bahwa wawasan kependidikan orang tua

memiliki peran penting dalam pendidikan anak untuk mencapai

kependidikan.

3. Tugas dan Tanggung jawab Keluarga dalam Pendidikan Anak

Secara kodrat orang tua merupakan pendidik utama dan pertama

bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula terdidik.

Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam

kehidupan keluarga.

Menurut Fuad Ihsan : “Perkataan A1 Qur'an surat At Tahrim ayat 8

adalah kata keija perintah fiil amar yaitu suatu kewajiban yang harus

ditunaikan kedua orang tua terhadap anaknya. Kedua orang tua adalah

(29)

17

pendidik yang pertama dan utama bagi anaknya. Karena orang tua lain

mendidik anak ini, kedua orang tua yang mendidik lebih dulu.5 6

Dalam hubungan tugas dan tanggung jawab orang tua haras dapat

memberi bimbingan sesuai dengan ajaran Islam dan mendidik dengan suri

tauladan yang baik terhadap anak-anaknya. Karena masalah ketauladanan

orang tua menjadi faktor penting baik buraknya anak.

Dalam hadits Nabi ditegaskan

[

o \ a ^ S ' ^

Setiap kelahiran anak yang lahir berada dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tua yang mempengarahi anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi. 6

Berdasarkan hadits di atas sudah jelas bahwa orang tua mempunyai

tugas dan tanggung jawab terhadap baik dan buraknya pendidikan anak.

hal ini tergantung pada pendidikan orang tua yang diawali dari kecil.

Sebagaimana dikatakan oleh Arnold Gesel dalam bukunya “The

Childfrom Five to Ten” yang dikutip oleh : HM. Arifin yaitu :

Hubungan anak dengan orang tuanya dalam kehidupan keluarga adalah merapakan suatu kepentingan yang dapat menentukan pola pertama pendidik anak, suatu rumah yang teratur rapi dan terpelihara secara normal dapat menjami dengan sebaik-baiknya bagi keselamatan mental dan pertumbuhan anak. Sedangkan sekolah hanya akan memperoleh hasil maksimal bila pekeija secara harmonis dengan keluarga.

(30)

Demikianlah tugas dan tanggung jawab orang tua dalam

pendidikan anaknya. Sebagai peran pendidik yang akan menentukan sikap

akhir pada anaknya ketika dewasa.

B. Sikap Kedisiplinan Siswa dalam Belajar

1. Pengertian Disiplin

Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) pada pengaturan (tata tertib).7

Kedisiplinan adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib

karena didorong atau disebabkan oleh adanya kesadaran yang ada pada

kata hatinya.8

2. Ciri-ciri Disiplin

Belajar adalah perbuatan yang dilakukan secara terns menerus

sepanjang hayat manusia dan sekaligus merupakan suatu keseriusan bagi

setiap manusia untuk melakukannya demi meningkatkan bobot dan

kualitas hidupnya.9

Dalam hal ini penulis hal-hal yang perlu diusahakan olehanak

untuk disiplin dalam belajar :

a. Mendengarkan dan memperhatikan perintah orang tua

Agar anak semangat dalam belajamya, maka orang tua

memberikan kesempatan anak untuk melepaskan kejenuhan dan

mencarikan waktu yang tepat buat anak, supaya anak tidak bosen dan

7Depdikbud, op. c it, him. 237

sSuharsimi Arikunto, Manajemett Pengajaran Secara Manusiawi, Rineka Cipta, Jakarta, 1991, him. 188

(31)

19

jenuh. Serta orang tua memantau dari jauh, dengan begitu konsentrasi

belajar anak akan cepat menerima.

b. Menanyakan sesuatu yang belum jelas

Anak yang memiliki kedisiplinan belajar akan berusaha tekun

dalam belajar dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan memiliki

kesadaran akan tugas dan tanggung jawab sebagai pelajar.

Pertanyaan adalah rangsangan yang dapat mendorong anak

berpikir dan belajar dengan lebih baik sehingga anak dapat mengetahui

apa yang telah didapatkan.

c. Mengulangi pelajaran yang disampaikan guru

Banyaknya materi yang disampaikan oleh guru dan buku

pegangan yang harus dibaca tidak mungkin anak menguasai hanya

dengan sekali belajar atau sekali baca. Maka perlu sekali orang tua

memberikan perintah terhadap anak untuk mengulangi pelajaran yang

telah diberikan guru di sekolah, serta orang tua mengingatkan pada

anak. Dalam hal ini Ngalim Purwanto berpendapat: “Karena berlatih,

karena sering kali mengulangi sesuatu maka kecakapan dan

pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi semakin disukai dan

makin mendalami, sebaliknya, tanpa latihan pengalaman-pengalaman

yang telah dimilikinya dapat menjadi hilang dan berkurang” .10

d. Membaca buku pelajaran yang bersangkutan dengan materi pelajaran

dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah

(32)

Suatu aktivitas anak yang memiliki kesadaran belajar yang

tinggi, maka anak akan memanfaatkan fasilitas yang ada yaitu untuk

mengembangkan pengetahuan yang berkaitan dengan pelajaran/

menambah dari pengetahuan/ kumpulan buku untuk memberikan

tambahan pengetahuan anak dan supaya membiasakan anak untuk

membaca supaya mudah mengingat dan semakin dalam pengetahuan

yang dimiliki.

e. Mengeijakan tugas yang telah diberikan guru

Anak yang memiliki kedisiplinan belajar akan berusaha

melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan penuh kesadaran

sebagai seorang pelajar yaitu dengan mengeijakan tugas yang

diberikan oleh guru.

3. Disiplin dalam Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang barn secara keseluruhan

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan

lingkungan.11

Dalam belajar anak selalu dituntut untuk disiplin dalam proses

belajar supaya beijalan dengan baik dan menghasilkan pelajaran yang

optimal. Sebagaimana dikemukakan oleh Emile Durkhein bahwa disiplin

sangat menentukan dalam pembentukan watak dan kepnbadian seseorang.

Karena unsur paling hakiki dari watak adalah kemampuan mengendalikan

"Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, RinekaCipta, Jakarta,

(33)

diri yang memungkinkan kita mengendalikan nafsu, keinginan, dan

kebiasaan-kebiasaan kita dan mengarahkannya sesuai dengan kaidah yang

berlaku.12

Jadi yang dimaksud dengan disiplin dalam belajar adalah usaha

yang dilakukan siswa dengan bersungguh-sungguh untuk mencapai hasil

yang baik, baik itu dengan ketentuan dalam belajar, raj in mengikuti

pelajaran, aktif dalam tugas sekolah, mentaati peraturan yang ada sehingga

berperilaku (kebiasaan-kebiasaan) yang mana akan berpengaruh positif

terhadap belajar anak.

Dalam hal ini penulis akan menjelaskan mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi dalam proses dan hasil belajar. Karena apabila faktor-

faktor ini terwujud, maka akan sangat menentukan terciptanya

kedisiplinan anak dalam belajar. Ngalim Purwanto yang mempengaruhi

proses dan hasil belajar ada 2 (dua) yaitu faktor dari dalam dan faktor dari

luar.13

Adapun faktor tersebut akan penulis uraikan sebagai berikut.

a. Faktor dari dalam

Faktor dari dalam ini meliputi : kondisi fisiologi dan kondisi

psikologi anak itu sendiri

1) Kondisi Fisiologi

Kondisi fisiologi pada umumnya sangat berpengaruh

terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam.

12Durkheim Emile, Pendidikan Moral, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1990, him. 33 l3Ngalim Purwanto, op. c i t, him. 107

(34)

keadaan sehat jasmaninya akan berbeda dengan orang yang dalam

keadaan sakit. Disamping kondisi fisiologi yang umum itu, ada hal

yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indera, terutama

pengelihatan dan pendengaran. Karena yang dipelajari oleh anak

yang belajar langsung dengan membaca, melihat contoh,

melakukan observasi, mengamati hasil-hasil ekspenmen,

mendengarkan keterangan dari orang lain dalam diskusi, maka

semua akan jelas dengan pancaindera.

2) Kondisi Psikologis

Kondisi psikologi ini berkaitan dengan potensi yang ada

pada anak. Adapun kondisi psikologi ini meliputi:

a) Bakat

Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya

terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Dan apabila anak

belajar dengan pelajaran yang sesuai dengan bakat maka akan

memperbesar kemungkinan berhasilnya suatu usaha yaitu

belajar.

b) Minat

Minat yaitu daya gerak yang mendorong kita cenderung

atau merasa tertarik pada orang, benda/kegiatan, ataupun bisa

sutu pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu

sendiri.14

(35)

23

Apabila seorang pelajar dengan penuh minat, maka

akan menghasilkan hasil yang lebih baik. Begitu juga

sebaliknya, kalau anak tidak memiliki minat kemungkinan

keberhasilan itu akan semakin kecil.

c) Kecerdasan

Kecerdasan (intelegensi) ialah kemampuan yang

dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seorang berbuat

sesuatu dengan cara tertentu.15 Cepat tidaknya dan terpecahnya

usatu masalah tergantung kepada kemampuan intelijensinya.

Maka kecerdasan sangat berperan penting dalam keberhasilan

dan tidaknya seseorang mempelajari sesuatu program

pendidikan. Sehingga orang yang lebih cerdas pada umumnya

akan lebih mampu belajar daripada orang yag kurang cerdas.

d) Motivasi

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong

seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Dalam belajar

motivasi sangat penting dan merupakan syarat mutlak untuk

belajar.16

Dalam rumah banyak sekali kendala buat anak dalam

belajar. Sehingga anak malas belajar, maka dalam hal ini orang

tua berarti tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat

untuk mendorong agar ia bekeija dengan segenap tenaga dan

(36)

pikirannya. Namun tidak semua kekurangan itu datang dari

orang tua justru motivasi intrinsik lebih efektif dibandingkan

dengan motivasi ekstrinsik dalam mendorong seseorang untuk

belajar, artinya motivasi yang timbul dari dalam diri orang

yang bersangkutan sangat berpengaruh. Jadi tidak mungkin

seseorang mau berusaha mempelajari sesuatu dengan sebaik-

baiknya, maka ia tidak mengetahui betapa penting faedahnya

hasil yang akan dicapai dari belajamya itu bagi dirinya.

e) Kemampuan Kognitif

Dalam tujuan pendidikan meliputi 3 (tiga) aspek yaitu

aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotorik. Namun

demikian aspek kognitiflah yang lebih besar pengaruhnya

terhadap hasil belajar dibandingkan dengan aspek yang lain.

Pada umumnya orang sangat mengutamakan aspek

kognitif, bahkan kadang-kadang terdapat praktek-praktek yang

menunjukkan seakan-akan aspek kognitif saja yang sangat

berlaku. Karena kemampuan kognitif yang berkenaan dengan

persepsi, ingatan dan daya berpikir, sangat besar pengaruhnya

terhadap hasil belajar yang optimal sebab sangat berkaitan

dengan kemampuan seseorang dalam melakukan persepsi,

mengingat dan berfikir. Dengan demikian kemampuan-

kemampuan kognitif akan tetap merupakan faktor terpenting

(37)

25

b. Faktor dari luar

Adapun faktor dari luar yang mempengaruhi akan proses dan

hasil belajar yaitu:

1) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu

lingkungan alam dan lingkungan sosial.

Lingkungan alami seperti suhu keadaan suhu, kelembaban

udara juga mempengaruhi terhadap proses dan hasil belajar. Maka

ketika belajar pada keadaan udara yang segar akan menghasilkan

yang lebih baik dari pada belajar dalam keadaan udara panas dan

pengab. Maka pada biasanya orang yang belajar pada waktu pagi

hari akan lebih baik hasilnya dari pada belajar di sore hari.

2) Faktor instrumental

Faktor instrumental adalah faktor yang pengadaan dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Faktor-faktor tersebut hams sesuai dengan kondisi

orang tua yang akan mengatur dan memberikan bimbingan

terhadap anak untuk senantiasa disiplin dalam belajar.

Karena orang tua merupakan faktor yang paling penting.

Bagaimana sikap dan kepribadian orang tua, tinggi rendahnya

pengetahuan yang dimiliki orang tua dan bagaimana cara orang tua

(38)

C. Pengaruh Wawasan Kependidikan Orang tua terhadap Kedisiplinan

Anak dalam Belajar

Pada dasamya wawasan kependidikan orang tua sangat berpengaruh

kepada kedisiplinan anak. Maka wawasan orang tua itu penting dalam

mendidik anak agar bisa mengajarkan dan membentuk anak dalam

kedisiplinan.

Pendidikan kedisiplinan berlangsung tidak semata-mata melalui

pengajaran saja, tetapi dapat berlangsung dimana saja, terutama di lingkungan

keluarga.

Jadi wawasan kependidikan orang tua merupakan keberuntungan besar

bagi pendidikan anak. Karena wawasan kependidikan orang tua merupakan

sebuah awal dalam pembinaan dan pendidikan anak, serta dengan orang tua

memiliki wawasan pendidikan bisa mengarahkan anak pada kegiatan positif

yang berguna bagi anak.

Dengan wawasan pula orang tua dapat mengatur kehidupan anak dan

memberikan contoh dalam perkataan atau perbuatan dalam kehidupan anak di

sekolah ataupun di rumah jelas anak menolak akan ketidak teraturan dalam

mencari ilmu yaitu belajar.

Dengan dimilikinya wawasan pendidikan orang tua akan memberikan

contoh terhadap anak-anak. Dengan semangat anak karena adanya contoh dari

orang tua, anak akan termotivasi untuk selalu disiplin dalam belajar, karena

(39)

«27

Jika dengan wawasan kependidikan orang tua yang akan memberikan

dampak positif terhadap kedisiplinan anak dalam belajar, yaitu memberikan

kontrol terhadap apa-apa yang hendak dikeijakan. Dengan kontrol dari orang

tua jadi perilaku anak yang menyimpang atau tingkah laku yang dapat

mengganggu proses belajar dan hasil belajar dapat dihindari, sehingga proses

(40)

WAWASAN PENDIDIKAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN ANAK

DALAM BELA JAR DI WILAYAH DESA BANYUROTO

KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN DATIII MAGELANG

A. Konsumsi Obyektif Desa Banyuroto

1. Situasi dan Kondisi Biografi

Desa Banyuroto adalah sebuah desa yang terletak di lereng gunung

Merbabu dengan ketinggian 1300 m di atas permukaan laut, termasuk

wilayah Kecamatan Sawangan, Kabupaten Dati II Magelang, 50 km dari

kecamatan dan 25 km dari ibu kota Kabupaten Magelang dan berbatasan

dengan:

a. Sebelah Utara Desa Pogalan Kecamatan Pakis

b. Sebelah Timur Gunung Merbabu

c. Sebelah Selatan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan

d. Sebelah Barat Desa Ketep Kecamatan Sawangan

2. Keadaan Umum Desa

Luas wilayah

Jumlah penduduk 3615 orang

Jumlah kepala keluarga : 1186 KK

Jumlah dusun 6 dusun

'Monografi Desa Banyuroto, Januari 2006

(41)

a) Dusun Banyuroto

b) Dusun Kenayan

c) Dusun Garon

d) Dusun Grintingan

e) Dusun Sableman

Jumlah RT

f) Dusun Suwanting

: 18 RT

Jumlah RW : 10 RW2

Susunan Aparat Desa •

a. Bp. Sutopo : Kepala Desa

b. Bp. Maryono : Sekretaris Desa

c. Bp. Suwardi : Ka. Urusan Pembangunan

d. Bp. Suprapto : Ka. Urusan Pembangunan

e. Bp. Surata Slamet : Ka. Urusan Keuangan

f. Bp. Muh. Umar : Ka. Urusan Kesra

g- Bp. Suyanto : Kepala dusun Banyuroto

h. Bp. Mangku Santosa : Kepala Dusun Garon

i. Bp. Sardi : Kepala Dusun Sableman

j- Bp. Sutopo : Kepala Dusun Suwanting

k. Bp. Jumadi : Kepala Dusun Grintingan■2

\lbid

(42)

3. Situasi dan Kondisi Sosial Ekonomi

Jika ditinjau dari letak geografinya, masyarakat Desa Banyuroto

menempati daerah lereng gunung dan perbukitan, serta jauh dari perkotaan

sehingga dari segi kehidupan masyarakat baik dalam hal mata

pencaharian, pendidikan, sosial budaya, dapat diperoleh suatu gambaran

yang mempengaruhi maju dan tidaknya kehidupan masyarakat.

Dalam hal ini dapat dilihat dari beberapa data antara lain :

a. Jumlah kepala keluarga menurut pencaharian4

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah KK Keterangan

1 Petani mandiri 756

2 Buruh tani 79

3 Nelayan

-4 Pengusaha

-5 Buruh industri

-6 Buruh bangunan 27

7 Pedagang 230

8 Pengangkutan 86

9 PNS 7

10 TNI/Polri 1

11 Pensiun 1

12 Lain-lain

-Jumlah 1.187

(43)

31

b. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Pendidikan5

No Jenis Pendidikan Jumlah Orang Keterangan

1 Perguruan Tinggi 11

2 Tamat SLTA 42

3 Tamat SLTP 216

4 Tamat SD 860

5 Belum lulus SD 832

6 Tidak sekolah 514

7 Belum sekolah 140

c. Jumlah Penduduk Menurut Pemeluk Agama5 6

No Agama Jumlah Orang Keterangan

1 Islam 3.602

d. Sarana Perekonomian

1) Lembaga Keuangan 7

No Jenis Lembaga Keuangan Ada/Tidak Jumlah

1 Bank Tidak

-2 Usaha bersama Ada 1

3 Simpan Pinjam Tidak

-4 BPR Tidak

(44)

No Nama Pendidikan Alamat

16 Yani SLTP Suwanting

17 Romlah SLTP Suwanting

18 Giarti SLTP Suwanting

19 Arif Widodo SLTP Suwanting

20 Widato SLTP Garon

21 Slamet Daryanto SLTP Grintingan

22 Heni SLTP Garon

23 Priyadi SD Garon

24 Nurkholik SD Garon

25 Dani SD Garon

26 Yuono SD Garon

27 Paiju SD Sableman

28 Pomo SD Sableman

29 Eviliana SD Suwanting

30 Wahyu Prianto SD Garon

31 Ngadi Nugroho SD Garon

32 Mulyono SD Garon

33 Mapyatun SD Garon

34 Yanto SD Garon

35 Badarudin SD Grintingan

B. Penyajian Data Matang

Berikut ini akan penulis sajikan hasil jawaban dari angket yang telah

penulis peroleh dalam penyebaran angket. Dalam tersebut terdapat 2 bahasan

pokok yaitu:

Yaitu berkaitan wawasan kependidikan orang tua terdapat 15 item

(45)

!

Yang berkaitan dengan kedisiplinan anak dalam belajar terdapat 12

item pertanyaan

Masing-masing item terdapat 3 jawaban yang harus dipilih salah satu

diantara jawaban, untnk penilaiannya sebagai berikut:

1. Jawaban A dengan nilai 3

2. Jawaban B dengan nilai 2

3. Jawaban C dengan nilai 1

Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

1. Data tentang wawasan kependidikan orang tua sebagaimana tercantum

dalam tabel berikut in i:

TABEL VII

DATA TENTANG WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA

DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

39

No Nama Frekuensi Nilai Jumlah Nominasi

A B C A B C

1 Yuliana 15 0 0 45 0 0 45 A

2 Bukhori Noor S. 15 0 0 45 0 0 45 A

3 Haiti 14 1 0 42 2 0 44 A

4 Hartanto 13 2 0 39 4 0 43 A

5 Esti 12 2 1 36 4 1 41 B

6 Pramudiono 14 1 0 42 2 0 44 A

7 Yatno 13 1 1 39 2 1 42 A

8 Yanto 15 0 0 45 0 0 45 A

9 Suroso 15 0 0 45 0 0 45 A

(46)

No Nama Frekuensi Nilai Jumlah Nominasi

A B C A B C

11 Timbul 14 1 0 42 2 0 44 A

12 Budirahayu 13 0 2 39 0 2 41 B

13 Hendariyah 15 0 0 45 0 0 45 A

14 Kumiawati 15 0 0 45 0 0 45 A

15 Miyati 14 0 1 42 0 1 43 A

16 Mariyan 14 0 1 42 0 1 43 A

17 Sugiman 10 2 3 30 4 3 37 C

18 Alfin 9 3 3 27 6 3 36 C

19 Joko 15 0 0 45 0 0 45 A

20 Triyanto 14 1 0 42 2 0 44 A

21 Guntari 14 0 1 42 0 1 43 A

22 Eni 13 2 0 39 4 0 43 A

23 Sri 15 0 0 45 0 0 45 A

24 Yanti 12 3 0 36 6 0 42 A

25 Hageli 11 3 1 33 6 1 40 B

26 Suroso 15 0 0 45 0 0 45 A

27 Yani 12 2 1 36 4 1 41 B

28 Supardi 13 1 1 39 2 1 42 A

29 Suminah 10 2 3 30 4 3 37 C

30 Yahmi 15 0 0 45 0 0 45 A

31 Pranti 11 1 3 33 2 3 38 C

32 Yon 13 2 0 39 4 0 43 A

33 Rebo 12 2 1 36 4 1 41 B

34 Marli 11 3 1 33 6 1 40 B

(47)

2. Data tentang wawasan kedisiplinan anak dalam belajar sebagaimana

tercantum dalam tabel berikut in i:

TABEL VIII

DATA TENTANG KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR

DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

41

No Nama Frekuensi Nilai Jumlah Nominasi

(48)

No Nama Frekuensi Nilai Jumlah Nominasi

A B C A B C

23 Priyadi 11 3 1 33 6 1 40 A

24 Nurkholik 13 1 1 39 2 1 42 A

25 Dani 10 2 3 30 4 3 37 B

26 Yuono 7 0 8 21 0 8 29 C

27 Paiju 8 0 7 24 0 7 31 C

28 Pomo 12 3 0 36 6 0 42 A

29 Eviliana 11 3 1 33 6 1 40 A

30 Wahyu Prianto 8 7 0 24 14 0 38 B

31 Ngadi Nugroho 13 1 1 39 2 1 42 A

32 Mulyono 11 3 1 33 6 1 40 A

33 Mapyatun 10 5 0 30 10 0 40 A

34 Yanto 5 4 6 15 8 6 29 C

(49)

32

No Jenis Lembaga Keuangan Ada/Tidak Jumlah

5 Badan Kredit Desa Tidak

-6 Lumbung Desa Ada 6

7 Lain-lain Tidak

-2) Koperasi 8

No Jenis Koperasi Ada/Tidak Jumlah

1 Koprasi Unit Desa Tidak

-2 Koperasi Primer Ada Uni penjualan

Non KUD Dal am pertanian

3) Sarana Pembelanjaan yang ada 9

No Jenis Sarana Pembelanjaan Ada/Tidak Jumlah

1 Pasar desa Tidak

2 Toko Tidak

3 Kios koperasi Ada 3

4 Kios perorangan Ada 4

5 Waning Ada 15

6 Pasar swalayan Tidak

7 Pasar hewan Tidak

8 Lain-lain

a. waning penjajan Ada 10

(50)

4) Situasi dan Kondisi Sosial dan Budaya 10

a) Prasarana pendidikan formal

No Prasarana Pendidikan Ada/Tidak Jumlah Kondisi

1 TK ada 2 baik

2 SD ada 2 baik

3 SLTP/MTs ada 1 cukup

4 SLTA tidak -

-5 Perguruan Tinggi tidak -

-b) Pendidikan formal di luar sekolah

No Jenis Jumlah Kelompok Jumlah Siswa

1 Kejar Paket A/SD -

-2 Kejar Paket B/SLTP 1 15

3 Kejar Paket C/SLTA 1 35

c) Kebudayaan

(1) Jenis Kebudayaan/Adat Istiadat11

No Uraian Ada/Tidak

1 Musyawarah Adat Tidak

2 Saksi-saksi Adat Tidak

3 Perkawinan Adat Tidak

4 Tradisi Upacara Kelahiran Ada

5 Tradisi Upacara Kematian Ada

6 Upacara adat kegiatan pertanian Tidak

7 Upacara lain-lain

a. Upacara bersih desa Ada

'°IbitL

(51)

34

(2) Jenis Seni Budaya12

No Jenis Jumlah

1 Seni tari 4

- Jantilan 2

- Kuda lumping 1

- Reyok 1

- Kobro 2

- Padat karya

-2 Seni ukir

-3 Seni suara

a. Campursari 1

b. Krawitan 1

4 Seni Drama

Ketoprak 1

5) Keagamaan

a) Jumlah Penduduk pemeluk agama

No Agama Jumlah

1 Islam 3.602

2 Kristen Protestan

-3 Kristen Katolik 13

4 Hindu

-5 Budha

-Jumlah 3615

12

(52)

b) Sarana Ibadah 13

No Jenis Sarana Ibadah Jumlah

1 Masjid 12

2 Langgar

-3 Gereja Kristen

-4 Gereja Katolik

-5 Wihara

-6 Pura

-c) Wadah Pendidikan Keagamaan

No Uraian Jumlah Jumlah Murid

1 Islam

Majelis Taklim 4 150

TPA 4 300

TPQ -

-2 Kristen

Sekolah minggu -

-3 Katolik -

-4 Hindu -

-5 Budha -

-13

(53)

TABEL V

DATA RESPONDEN WAWASAN KEPENDIDIKAN

ORANG TUA DESA BANYUROTO KECAMATAN

SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

36

No Nama Pendidikan Alamat

1 Yuliana SLTA Garon

2 Bukhori Noor Seno SLTA Sableman

(54)

No Nama Pendidikan Alamat

DATA RESPONDEN KEDISIPLINAN ANAK

DALAM BELAJAR DESA BANYUROTO

KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN TAHUN 2006

No Nama Pendidikan Alamat

1 Yekti SLTA Banyuroto

2 Witi SLTA Nayan

3 Trikiswara SLTA Garon

4 Susilo SLTA Garon

5 Widarti Fitri a SLTA Suwanting

6 Aris M.C. SLTA Garon

7 Tika Wahyu Astari SLTA Garon

8 Wahyu SLTA Garon

9 Darman SLTA Grintingan

10 Eko Suryanto SLTP Garon

11 Lestari SLTP Garon

12 Surado SLTP Garon

13 Ngatini SLTP Suwanting

14 Riyani SLTP Suwanting

(55)

44

baik, cukup dan kurang. Untuk analisis pertama i

teknik analisis statistik sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui lebar interval

R - Z - k l

1

3

Keterangan:

H : Skor tertinggi

L : Skor terendah

R : Lebar interval

_ 4 5 -3 6 + 1

K = ---3

-3

= 3,33 dibulatkan menjadi 3

2. Menentukan inverval

4 2 -4 5 : baik = 23

3 9 -4 1 : cukup = 8

3 6 -3 8 : kurang = 4

3. Untuk mencari persentase menggunakan ramus

P = — xl00%

N

Keterangan:

P : Prosentase

F : Frekuensi

i penulis menggunakan

(56)

Adapun langkah-langkah yang ditempuh selanjutnya adalah :

1. Mencari distribusi frekuensi dan persentase tentang wawasan kependidikan

orang tua adalah

TABELIX

DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PERSENTASE VARIASI

WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA DESA BANYUROTO

KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

No Kategori Interval Frekuensi Persentase

1 Baik 42-45 23 65.71%

2 Cukup 39-41 8 22.86%

3 Kurang 36-38 4 11.43%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan analisis tersebut di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa wawasan kependidikan orang tua di Desa Banyuroto pada

taraf baik 65,71%, pada taraf cukup 22,86% dan pada taraf kurang

mencapai 11,43%. Dengan demikian variasi wawasan kependidikan orang

tua dalam mendidik anak di Desa Banyuroto adalah kondisi yang baik

yaitu 65,71%.

2. Analisis Item

Berikut penulis membuat persentase dari masing-masing item

(57)

TABEL X

FREKUENSI VARIASI WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA

DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

No Item Frekuensi Prosentase

A B C A B C

1 Orang tua adalah pendidik utama

dan pertama bagi anak. Menurut

pendapat Anda apakah pendidikan

orang tua berpengaruh terhadap

pendidikan anak ?

2 Menurut Anda apakah pendidikan

penting bagi anak ?

3 Menurut Anda apakah pendidikan

akan harus lebih tinggi dari

pendidikan orang tua ?

a. ya, harus lebih tinggi

b. sama dengan orang tua

c. di bawah orang tua

20

4 Menurut Anda apakah pendidikan

anak sejak awal/dini dapat

memberikan pengaruh yang baik

bagi perkembangan anak Anda ?

a. ya, mempunyai pengaruh

b. bisa berpengaruh bisa tidak

16

7

45,7

(58)

No Item c. tidak berpengaruh

Menurut Anda apakah setiap anak

Anda hams mempunyai

pendidikan yang sama ?

a. ya, harus sama

b. kadang-kadang sama

c. tidak sama

Menurut Anda apakah semakin

tinggi pendidikan seseorang anak

semakin tinggi pula sikap

kedisiplinan anak ?

a. ya, sangat tinggi

b. biasa-biasa saja

c. tidak ada pengaruh

Apakah Anda selalu

menganjurkan kepada anak Anda

untuk belajar sebelum tidur ?

a. ya

b. kadang-kadang

c. tidak memperdulikan

Apakah Anda selalu

mengingatkan anak Anda untuk

mengeijakan tugas dari sekolah ?

(59)

48

No Item Frekuensi Prosentase

A B C A B C

9 Bagaimana sikap Anda bila anak

pergi bermain dan meninggalkan

pekeijaan rumah untuk bermain

dengan teman-temannya ?

10 Apakah Anda selalu membiasakan

anak Anda untuk melaksanakan

semua kegiatannya sesuai dengan

waktunya ?

anak Anda melakukan kesalahan ?

a. memarahinya

b. menasehatinya, agar tidak 2

sekolah harus mengulangi

pelajaran yang diberikan oleh

(60)

No

13

Item

Apakah anak Anda harus

memberikan alasan bila pulang

F rekuensi

Apakah Anda selalu membatasi

pergaulan anak Anda ?

a. ya, karena teman

mempengaruhi dalam

perkembangan anak

b. kadang-kadang, karena tidak

semua teman memiliki

pengaruh dalam

perkembangan anak

c. tidak, karena dengan siapapun

ia bergaul tidak berpengaruh

dal am perkembangan anak

Apakah yang Anda lakukan jika

anak Anda salah memilih teman

dalam pergaulan ?

a. memberi nasehat agar memilih

(61)

50

3. Interpretasi data tiap item

Setelah diketahui tiap-tiap item dari variabel wawasan

kependidikan orang tua, maka langka selanjutnya penulis akan

menganalisa berdasarkan jawaban setiap bobot tiap itemnya yaitu sebagai

berikut:

1) Pada item pertama menanyakan tentang orang tua adalah pendidik

utama dan pertama bagi anak. Menurut pendapat Anda apakah

pendidikan orang tua berpengaruh terhadap pendidikan anak ? dari 35

responden yang memilih jawaban berkode A ada 22 responden dengan

prosentase 62,8% dan yang memilih kategori B adalah 10 responden

dengan prosentase 28% sedangkan yang memilih kategori C ada 3

responden dengan prosentase 8,6% dari seluruh jawaban responden.

2) Pada item kedua menyatakan menurut anda apakah pendidikan penting

bagi anak ? dari 35 responden yang memilih jawaban berkode A ada

17 responden dengan prosentase 48,6% dan yang memilih kategori B

ada 10 responden dengan prosentase 28,6% sedangkan yang memilih

kategori C ada 8 responden dengan prosentase 22,8% dari seluruh

jawaban responden.

3) Pada item ketiga menyatakan menurut anda apakah, pendidikan anak

harus lebih tinggi dari pendidikan orang tua ? dari 35 responden yang

memilih jawaban berkode A ada 20 responden dengan prosentase

(62)

prosentase 25,7% sedangkan yang memilih kategori C ada 6 responden

dengan prosentase 17,2% dari seluruh jawaban responden.

4) Pada item keempat menyatakan apakah pendidikan anak sejak

dini/awal dapat memberikan pengaruh yang baik bagi perkembangan

anak anda ? dari 35 responden yang memilih jawaban berkode A ada

16 responden dengan prosentase 45,7% dan yang memiliki kategori B

ada 7 responden dengan prosentase 20% sedangkan yang memilih

kategori C ada 12 responden dengan prosentase 34,3% dari seluruh

jawaban responden.

5) Pada item kelima menyatakan tentang apakah setiap anak anda haras

mempunyai pendidikan yang sama ? dari 35 responden yang memilih

jawaban berkode A ada 7 responden dengan prosentase 20% dan yang

memilih kategori B ada 12 responden dengan prosentase 34,3%

sedangkan yang memilih kategori C ada 16 responden dengan

prosentase 45,7% dari seluruh jawaban responden.

6) Pada item keenam menyatakan tentang apakah semakin tinggi

pendidikan orang tua semakin tinggi pula sikap kedisiplinan anak ?

dari 35 responden yang memilih jawaban berkode A ada 18 responden

dengan prosentase 51,4% dan yang memilih kategori B ada 6

responden dengan prosentase 17,1% sedangkan yang memilih kategori

C ada 11 responden dengan prosentase 31,4% dari seluruh jawaban

(63)

52

7) Pada item ketujuh menyatakan tentang apakah anda menganjurkan

kepada anak anda untuk belajar sebelum tidur ? dari 35 responden

yang memilih jawaban berkode A ada 18 responden dengan prosentase

51,4% dan yang memilih kategori B ada 8 responden dengan

prosentase 22,9% sedangkan yang memilih kategori C ada 9 responden

dengan prosentase 25,7% dari seluruh jawaban responden.

8) Pada item kedelapan menyatakan tentang apakah anda selalu

mengingatkan anak anda untuk mengeijakan tugas dari sekolah ? dari

35 responden yang memilih jawaban berkode A ada 15 responden

dengan prosentase 42,9% dan yang memilih kategori B ada 9

responden dengan prosentase 25,7% sedangkan yang memilih kategori

C ada 11 responden dengan prosentase 31,4% dari seluruh jawaban

responden.

9) Pada item kesembilan menyatakan bagaimana sikap anda bila anak

pergi bermain dan meninggalkan pekeijaan rumah untuk bermain

dengan teman-temannya ? dari 35 responden yang memilih jawaban

berkode A ada 13 responden dengan prosentase 37,1% dan yang

memilih kategori B ada 13 responden dengan prosentase 3,17%

sedangkan yang memilih kategori C ada 9 responden dengan

prosentase 25,7% dari seluruh jawaban responden.

10) Pada item sepuluh menyatakan apakah anda selalu membiasakan anak

anda untuk melaksanakan semua kegiatannya sesuai waktu ? dari 35.

(64)

prosentase 42,9% dan yang memilih kategori B ada 10 responden

dengan prosentase 28,6% sedangkan yang memilih kategori C ada 10

responden dengan prosentase 28,6% dari seluruh jawaban responden.

1 l)Pada item sebelas menyatakan apa yang anda lakukan jika anak anda

melakukan kesalahan? dari 35 responden yang memilih jawaban

berkode A ada 2 responden dengan prosentase 5,7% dan yang memilih

kategori B ada 19 responden dengan prosentase 54,3% sedangkan yang

memilih kategori C ada 14 responden dengan prosentase 40% dari

seluruh jawaban responden.

12) Pada item kedua belas menyatakan apakah setiap anda pulang dari

sekolah harus mengulangi pelajaran yang diberikan oleh guru di

sekolah? dari 35 responden yang memilih jawaban berkode A ada 12

responden dengan prosentase 42,3% dan yang memilih kategori B ada

10 responden dengan prosentase 28,6% sedangkan yang memilih

kategori C ada 13 responden dengan prosentase 37,1% dari seluruh

jawaban responden.

13) Pada item ketiga belas menyatakan apakah anak anda harus memberi

alasan jika pulang terlambat? dari 35 responden yang memilih jawaban

berkode A ada 20 responden dengan prosentase 57,1% dan yang

memilih kategori B ada 4 responden dengan prosentase 11,4%

sedangkan yang memilih kategori C ada 15 responden dengan

(65)

54

14) Pada item keempat belas menyatakan apa yang anda lakukan jika anak

anda melakukan kesalahan? dari 35 responden yang memilih jawaban

berkode A ada 12 responden dengan prosentase 34,3,7% dan yang

memilih kategori B ada 8 responden dengan prosentase 22,9%

sedangkan yang memilih kategori C ada 15 responden dengan

prosentase 42,9% dari seluruh jawaban responden.

15) Pada item kelima belas menyatakan apa yang anda lakukan jika anak

anda salah memilih pergaulan? dari 35 responden yang memilih

jawaban berkode A ada 19 responden dengan prosentase 54,3% dan

yang memilih kategori B ada 9 responden dengan prosentase 25,7%

sedangkan yang memilih kategori C ada 7 responden dengan

prosentase 20% dari seluruh jawaban responden.

4. Kesimpulan

Berdasarkan interpretasi data tiap item, maka dapat disimpulkan

bahwa hal yang menonjol dalam kategori baik terdapat pada item no. 1, 3

dan 13. No 1 menurut anda apakah pendidikan orang tua berpengaruh

terhadap pendidikan anak; ini dibuktikan bahwa 35 responden, sebagian

besar berpendapat bah.va pendidikan orang tua sangat mempengaruhi

pendidikan anak, secara persentase 62,8%.

Nomor 3 orang tua sekarang ini begitu memperhatikan pendidikan

anak agar bisa lebih tinggi dari orang tua, hal ini dibuktikan bahwa dari 35

responden sebagian besar memilih harus lebih tinggi dari orang tua.

(66)

ini dibuktikan bahwa dari 35 responden sebagian besar menjawab ya,

harus memberikan alasan yang sesuai. Secara persentase 57,1%.

B. Analisis Kedua

Analisis kedua, dimaksudkan untuk mengetahui kedisiplinan anak

dalam belajar di desa Banyuroto Sawangan, Magelang. Variasi ini

dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu : baik, cukup, kurang. Untuk analisis

kedua penulis menggunakan teknik analisis statistik sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui lebar interval

r = h - l+ }

3

Keterangan:

H : Skor tertinggi

L : Skor terendah

R : Lebar interval

_ 4 4 - 2 9 + 1

K —---3

- A

3

= 5,33 dibulatkan menjadi 5

2. Menentukan inverval

3 9 - 4 4 : baik =19

3 4 -3 8 : cukup =10

(67)

56

3. Untuk mencari persentase menggunakan rum us

P = — xlOO%

N

Keterangan:

P : Prosentase

F : Frekuensi

N : Jumlah responden

Adapun langkah-langkah yang ditempuh selanjutnya adalah

1. Mencari distribusi frekunesi dan persentase tentang variabel kedisiplinan

anak dalam belajar

TABEL XI

DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PERSENTASE VARIASI

KEDISIPLINAN ANAK DESA BANYUROTO KECAMATAN

SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

No Kategori Interval Frekuensi Persentase

1 Baik 39-44 19 54.29%

2 Cukup 34-38 10 28.57%

3 Kurang 29-33 6 17.14%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan analisis tersebut di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa kedisiplinan anak dalam belajar di Desa Banyuroto pada tahap baik

54,29%, pada taraf cukup 28,57% dan pada taraf kurang mencapai

17,14%. Dengan demikian variasi kedisiplinan anak dalam belajar

dalam mendidik anak di Desa Banyuroto adalah kondisi yang baik yaitu

Gambar

TABELIPOPULASI KLASIFIKASI PENDIDIKAN ORANG TUA
TABEL VIII DATA TENTANG KEDISIPLINAN ANAK DALAM
TABELIPOPULASI KLASIFIKASI PENDIDIKAN ORANG TUA
TABEL IIISAMPEL PENELITIAN KLASIFIKASI PENDIDIKAN ORANG TUA
+7

Referensi

Dokumen terkait

second meeting delivered her utterances in using a speech divergence.. wished to have an encounter with

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan upaya pencapaian standar sasaran keselamatan pasien bagi profesional pemberi asuhan (PPA) dalam peningkatan mutu pelayanan

Variabel Moderating dari penelitian ini adalah Ketidakpastian Lingkungan Pengukuran variabel ini menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Outley, (2980)..

(1) Seksi Rekam Medik dan Sistim Informasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf b dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok

Pada program yang telah dipaparkan sebelumnya, selin memuat mengenai program berdasarkan keterpaduan berdasarkan entitas jenis program, regional, Kabupaten Kota,

Tämän tutkimuksen perusteella Taysissa neoadjuvanttihoidettujen potilaiden leikkaustulokset olivat parempia kuin ensisijaisesti operoitujen potilaiden, ja neoadjuvantilla

Kegiatan Monev ke 2 (dua) ini dihadiri oleh Kepala Desa dan aparatnya, Ketua PKK, dan Ketua kelompok mitra beserta beberapa anggotanya. Kegiatan Monev 2 dilakukan di Kantor

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa derajat nyeri menstruasi responden sebelum diberikan terapi massage sebagian besar pada