• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

INSTANSI PEMERINTAH

PUSAT PENGEMBANGAN ENERGI NUKLIR

2013

(2)

RINGKASAN

EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Pengembangan Energi Nuklir

(PPEN) BATAN tahun 2013 merupakan perwujudan status pencapaian

sasaran PPEN-BATAN.

PPEN merupakan unit kerja Eselon II di bawah Deputi Bidang

Pengembangan Teknologi dan Energi Nuklir sesuai dengan Keputusan

Kepala

BATAN

No.

392/KA/XI/2005,

dan

mempunyai

tugas

melaksanakan pengembangan di bidang energi nuklir, No.

395/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pemantauan

Data Tapak dan Lingkungan PLTN, yang dijabarkan dalam Surat

Keputusan No.: 123/KA/VIII/2007 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di

Lingkungan BATAN.

Dengan merujuk pada visi dan misi BATAN secara keseluruhan,

serta mempertimbangkan tugas dan fungsi dari PPEN, maka disusun

suatu visi :

Terwujudnya infrastruktur dasar PLTN tahun 2014

Dalam upaya pencapaian visi tersebut, PPEN menetapkan misi sebagai

berikut :

Merencanakan sistem energi nasional opsi nuklir.

Mengembangkan penerapan sistem dan teknologi PLTN.

Menyiapkan dan memantau data calon tapak terpilih untuk

PLTN.

Mengembangkan manajemen persiapan pembangunan PLTN

Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2012 agar tercapai sasaran

tersebut di atas adalah :

Program Utama Bidang Energi

Program Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir Isotop

dan Radiasi

(3)

I. Dokumen Penyusunan Pedoman

Infrastruktur Dasar Pendukung

Program Energi Nuklir Nasional

A. Dokumen Teknis Evaluasi Kesiapan Infrastruktur Pembangunan

PLTN (Tapak Lingkungan, Kesiapsiagaan Nuklir

1. Penyiapan Tapak PLTN di Pulau Bangka Prov. Kep. Bangka

Belitung

2. Pendampingan Kegiatan Penyiapan Tapak PLTN Di Pulau Bangka

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

3. Survei Tapak Banten Near Regional Lanjutan

4. Pemutakhiran Dan Penyusunan Data Base Spasial Tapak PLTN

5. Pemantauan Kegempaan, Meteorologi dan Lingkungan Di Tapak

Muria

6. Pemantauan Groun Deformation Menggunakan GPS Geodetik di

Tapak Muria

B. Dokumen Teknis Studi Infrastruktur Pengembangan Sdm dan

Partisipasi Industri Nasional (Top Down : Mendukung

Pelaksanaan Infrastruktur Fase 2)

1. Pangkalan Data Industri Nasionalpenyusunan Draft Cetak Biru

Partisipasi Industri Nasional dan Alih Teknologi PLTN Final

2. Pemetaan SDM PLTN Di Indonesia dan Persiapannya Ke Depan

3. Manajemen Budaya Keselamatan Nuklir Bagi Industri Nasional

C. Dokumen Teknis Infrastruktur Sistem Kelistrikan Opsi Nuklir

(Ekonomi Dan Pendanaan, Perencanaan Energi, Teknologi

Kogenerasi)

1.

Penyusunan Buku Statistik Energi Nuklir Tahun 2013

2. Penyusunan Buku Statistik Energi Nuklir 2012

3. Studi Non Tapak Untuk PLTN SMR Di Kalimantan Barat

4. Studi Aspek Teknologi Dan Keekonomian Pemanfaatan PLTN Tipe

HTGR Untuk EOR (Enhanced Oil Recovery) di Sumsel

(4)

II. Laporan Dukungan Penyusunan

Pedoman Infrastruktur Dasar

Pendukung Program Energi Nuklir

Nasional

1. Laporan pembayaran gaji,

lembur, dan honorarium

2. Laporan operasional perkantoran

3. Pelayanan publik atau birokrasi

Kegiatan yang telah dilakukan seperti tertera di atas dapat

terlaksana dengan memanfaatkan SDM yang tersedia di PPEN secara

optimum, namun di samping itu perlu juga disebutkan keikutsertaan

berbagai unit kerja terkait di lingkungan BATAN serta partisipasi dari

nara sumber lain. Kerjasama dengan berbagai institusi nasional terkait,

universitas, lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta bantuan teknis

dari IAEA dan lembaga internasional lainnya juga sangat berperan

dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

Evaluasi kinerja dilakukan pada seluruh unit kerja yang ada di

lingkungan PPEN menunjukkan bahwa :

a.

Jumlah nilai capaian kegiatan mencapai

100%

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

iii

DAFTAR ISI

vi

BAB 1

: PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang

1

1.2. Kedudukan, Tugas Pokok

2

1.3. Struktur Organisasi

2

BAB 2 :PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

3

2.1. Rencana Kinerja

3

2.1.1. Visi

3

2.1.2. Misi

3

2.1.3. Tujuan

3

2.1.4. Sasaran dan Indikator Kinerja

3

2.1.5. Arah Kebijakan

4

2.1.6. Kegiatan Unit Kerja Eselon II

4

2.2. Penetapan Kinerja (PK) Unit Kerja Eselon II Tahun 2012

5

BAB 3 : AKUNTABILITAS KINERJA

6

3.1. Pengukuran Kinerja

6

3.2. Evaluasi Kinerja

7

3.2.1. Pencapaian Tujuan dan Sasaran PPEN

7

3.2.2. Realisasai Pencapaian Indikator Kinerja Utama PPEN

15

3.2.3. Capaian Indicator Kinerja sd. Tahun Berjalan dengan

15

Rencana 5 Tahun

3.2.4. Pencapaian Kinerja Lainnya

16

3.3. Analisis Akuntabilitas Kinerja

16

BAB 4 : PENUTUP

18

LAMPIRAN : 1. Target Kinerja Tahunan (RKT)

2. Penetapan Kinerja (copy dari PK asli)

3.

Sertifikat/Penghargaan yang diterima PPEN kaitannya dengan

Indikator Kinerja

(6)

BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Energi nuklir adalah sumber energi pot ensial, bert eknologi t inggi, berkesel amat an andal, ekonomis, dan berwawasan lingkungan, sert a merupakan sumber energi alt ernat if yang layak unt uk dipert imbangkan dalam perencanaan energi j angka panj ang bagi Indonesia guna mendukung pembangunan yang berkelanj ut an.

Mengingat kebut uhan list rik semakin meningkat , maka opsi nuklir dalam perencanaan energi nasional j angka panj ang merupakan suat u solusi yang t idak t erel akkan. Sesuai Perat uran Presiden No. 5 Tahun 2006, pangsa energi nuklir t ahun 2025 mencapai kurang lebih 2 % dari energi f inal, dan berdasarkan Undang-undang No. 17 t ahun 2007, energi nuklir akan mulai dimanf aat kan dalam kurun wakt u t ahun 2015-2019.

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sebagai lembaga Pemerint ah, berdasarkan Undang-Undang No. 10 t ahun 1997 t ent ang Ket enaganukliran, akan t erus bekerj a sama dengan lembaga pemerint ah, lembaga swadaya masyarakat , lembaga masyarakat int ernasional, BUMN, swast a dan koperasi, dalam mempersiapkan pengembangan energi nuklir di Indonesia.

Sesuai dengan SK. Kepala BATAN No. 392/ KA/ XI/ 2005 t ent ang Organisasi dan Tat akerj a BATAN, Pusat Pengembangan Energi Nuklir (PPEN) merupakan sat uan kerj a Eselon II yang berada di bawah Deput i Bidang Pengembangan Teknologi dan Energi Nuklir

(PTEN), Menurut SK Kepala BATAN No. 123/ KA/ VIII/ 2007, PPEN mempunyai t ugas melaksanakan pengembangan di

bidang energi nuklir. Adapun kegiat an yang dilakukan

dalam rangka mempersiapkan pengembangan energi nuklir t ersebut adalah st udi dan kaj ian aspek energi, t eknologi, kesel amat an, ekonomi, lingkungan hidup, sosial budaya, dan manaj emen yang t ert uang dal am bent uk Rencana St rat egik 2010-2014 t ent ang persiapan pengembangan energi nuklir di Indonesia.

Unt uk pert anggungj awaban penyelenggaraan pemerint ah dan pelaksanaan pembangunan yang t epat , j elas dan t erukur dan akunt abel, maka PPEN harus menyusun Laporan Akunt abilit as Kinerj a Inst ansi Pemerint ah (LAKIP)

Inst ruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 t ent ang Akunt abiilit as Kinerj a Inst ansi Pemerint ah disert ai Perat uran Ment eri Negara Pendayagunaan Aparat ur Negara dan Ref ormasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 t ent ang Pedoman Penyusunan Penet apan Kinerj a dan Pelaporan Akunt abil it as Kinerj a.

(7)

Pusat Pengembangan Energi Nuklir

(PPEN) merupakan unit kerj a Eselon II di bawah Deput i Bidang Pengembangan Teknologi dan Energi Nuklir sesuai dengan Keput usan Kepal a BATAN No. 392/ KA/ XI/ 2005, dan mempunyai t ugas mel aksanakan pengembangan di bidang energi nuklir

1. 2. Kedudukan, Tugas Pokok

Sesuai dengan keput usan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 392/ KA/ XI/ 2005 t ent ang Organisasi dan Tat a Kerj a Badan Tenaga Nuklir Nasional, PPEN merupakan unit kerj a Eselon II yang berada di bawah Deput i Bidang PTEN.

Dalam melaksanakan t ugas PPEN menyel enggarakan f ungsi pelaksanaan :

a. Pengembangan perencanaan sist em energi nasional opsi nuklir;

b. Pengembangan sist em dan t eknologi PLTN; c. Pengkaj ian kel ayakan dan penyiapan t apak PLTN; d. Pengembangan manaj emen persiapan pembangunan

PLTN dan alih t eknologi;

e. Pemant auan dat a t apak dan lingkungan PLTN; f . Urusan t at a usaha.

Tugas dan f ungsi t ersebut di at as adal ah mandat kepada PPEN unt uk melakukan kegiat an kaj ian, analisis dan pengembangan di bidang energi nuklir di samping ket at ausahaan pada umumnya.

St rukt ur PPEN diperkuat oleh empat Bidang Teknis, sat u Bagian Tat a Usaha dan sat u Unit Pemant auan Dat a Tapak dan Lingkungan PLTN, pegawai berj umlah 74 orang yang t erdiri dari Penelit i, Pranat a Nuklir, st af t eknis dan t enaga administ rasi. PPEN mempunyai kemampuan unt uk mempersiapkan program pembangunan PLTN, yang t erkait dengan perencanaan energi, sist em dan t eknologi, persiapan t apak, manaj emen, ekonomi dan pendanaan.

1. 3. Struktur Organisasi

Susunan organisasi PPEN (t erl ampir) sebagaimana dit et apkan dalam keput usan Kepal a BATAN Nomor 392/ KA/ XI/ 2005 dan No. 395/ KA/ XI/ 2005 t erdiri dari :

a. Bagian Tat a Usaha;

b. Bidang Perencanaan Sist em Energi;

(8)

BAB 2

PERENCANAAN DAN

PERJANJIAN

KINERJA

2. 1. Rencana Kinerj a

2. 1. 1. Visi ” Terwuj udnya infrastruktur

dasar PLTN tahun 2014” .

2. 1. 2. Misi

a. Merencanakan sistem energi

nasional opsi nuklir;

b. Mengembangkan penerapan

sistem dan t eknologi PLTN;

c. Menyiapkan dan memantau

data calon tapak terpilih untuk

PLTN;

d. Mengembangkan manaj emen

persiapan pembangunan PLTN.

2. 1. 3. Tuj uan

Berdasarkan pencermat an dan analisis lingkungan st rat egis maka dapat dit ent ukan t uj uan ut ama unit kerj a yait u menyiapkan inf rast rukt ur PLTN pert ama dan selanj ut nya di Indonesia dalam kurun wakt u 2010-2014.

2. 1. 4. Sasaran dan Indikator Kinerj a

Dengan dit et apkannya visi, misi, dan t uj uan, maka dapat disusun rencana t indak dan sasaran program sat uan kerj a PPEN yait u diperol ehnya dokumen t eknis inf rast rukt ur dasar pendukung program energi nuklir nasional dengan indikat or t erselesaikannya dokumen t eknis evaluasi kesiapan inf rast rukt ur pembangunan PLTN; dokumen st udi inf rast rukt ur pengembangan SDM dan part isipasi indust ri nasional; dokumen t eknis inf rast rukt ur sist em kel ist rikan opsi nuklir dan publikasi ilmiah nasional dan int ernasional hasil pengembangan dan kaj ian energi nuklir.

Tabel 2. 1

Indikator Kinerj a Utama (IKU) PPEN adalah sbb:

Sasaran strat egis Indikator Kinerj a

(2) (3) Jumlah dokumen t eknis evaluasi

kesiapan inf rast rukt ur pembangunan PLTN

Jumlah dokumen st udi

inf rast rukt ur pengembangan SDM dan part isipasi indust ri nasional

Jumlah dokumen t eknis

inf rast rukt ur sist em kelist rikan opsi nuklir

Diperolehnya dokumen t eknis inf rast rukt ur dasar pendukung program energi nuklir nasional

Jumlah publikasi ilmiah nasional dan int ernasional hasil

pengembangan dan kaj ian energi nuklir

(9)

PPEN dit uangkan dalam suat u dokumen t eknis yang bisa dimanf aat kan oleh pemangku kepent ingan sebagai acuan, bahan pengambilan keput usan, masukan st rat egi pengembangan energi nuklir, at au bahkan dapat diadopsi sebagai dokumen unt uk proses perizinan. Dokumen t eknis ini merupakan insent if pemerint ah dalam pengembangan dan pemanf aat an energi nuklir di Indonesia.

2. 1. 5. Arah Kebij akan

Unt uk mendukung pembangunan nasional, perlu dilakukan suat u pendekat an yang didasarkan pada kenyat aan bahwa sebagian besar sumber daya energi Indonesia adalah t idak t erbarukan dan cadangan t erbat as. Karena it u, perlu diambil t iga langkah kebij akan yait u diversif ikasi diiringi dengan int ensif ikasi dan konservasi.

Int roduksi PLTN di Indonesia t idak hanya unt uk mencapai suat u bauran energi opt imal yang didasarkan pada biaya dan pel est arian lingkungan, t et api j uga unt uk membebaskan diri dari t ekanan yang t imbul karena meningkat nya kebut uhan minyak dan gas dalam negeri unt uk keperluan sumber daya energi dan bahan bakar indust ri.

Di samping Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 Tent ang Ket enaganukliran, landasan hukum lainnya yang menet apkan kesepakat an nasional j angka panj ang bagi penggunaan energi nuklir unt uk memenuhi kebut uhan energi l ist rik nasional adalah Undang-undang Nomor 17 t ahun 2007 Tent ang Rencana Pembangunan Jangka Panj ang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 dan Undang-undang Nomor 30 t ent ang Energi.

2. 1. 6. Kegiat an Tahun 2013

Dalam t ahun Anggaran 2013 kegiat an PPEN adalah sebagai berikut :

A. Dokumen Teknis Evaluasi Kesiapan Infrastruktur Pembangunan PLTN (Tapak Lingkungan,

Kesiapsiagaan Nuklir)

1. Penyiapan Tapak PLTN di Pulau Bangka Prov. Kep. Bangka Belit ung

2. Pendampingan Kegiat an Penyiapan Tapak PLTN Di Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belit ung 3. Survei Tapak Bant en Near Regional Lanj ut an 4. Pemut akhiran Dan Penyusunan Dat a Base Spasial

Tapak PLTN

5. Pemant auan Kegempaan, Met eorologi dan Lingkungan Di Tapak Muria

6. Pemant auan Groun Def ormat ion Menggunakan GPS Geodet ik di Tapak Muria

B. Dokumen Teknis Studi Infrastruktur Pengembangan

SDM dan Partisipasi Industri Nasional (Top Down :

Mendukung Pelaksanaan Infrastruktur Fase 2)

1. Pangkalan Dat a Indust ri Nasional penyusunan Draf t Cet ak Biru Part isipasi Indust ri Nasional dan Alih Teknologi PLTN Final

2. Pemet aan SDM PLTN Di Indonesia dan Persiapannya Ke Depan

3. Manaj emen Budaya Keselamat an Nuklir Bagi Indust ri Nasional

C. Dokumen Teknis Infrastruktur Sistem Kelistrikan Opsi

Nuklir (Ekonomi Dan Pendanaan, Perencanaan Energi,

Teknologi Kogenerasi)

1. Penyusunan Buku St at ist ik Energi Nuklir Tahun 2013 2. St udi Kelayakan non Tapak Aspek Ekonomi, Teknologi

dan Pengelol aan Tahun ke-2

3. St udi Non Tapak Unt uk PLTN SMR Di Kalimant an Barat

4. St udi Aspek Teknologi Dan Keekonomian

Pemanf aat an PLTN Tipe HTGR Unt uk EOR (Enhanced Oil Recovery) di Sumsel

(10)

2. 2. Penetapan Kinerj a (PK) PPEN 2013

Penet apan Kinerj a merupakan dokumen pernyat aan kinerj a/ kesepakat an kinerj a/ perj anj ian kinerj a ant ara at asan dan bawahan unt uk mewuj udkan t arget kinerj a t ert ent u berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh inst ansi/ unit kerj a. Penet apan Kinerj a 2013 dapat dilihat pada lampiran.

Tabel. 2. 2.

Penetapan Kinerj a PPEN 2013

Sasaran

strategis Indikator Kinerj a Target

(1) (2)

(3)

Jumlah dokumen t eknis evaluasi kesiapan

inf rast rukt ur pembangunan PLTN

1 dok

Jumlah dokumen t eknis st udi inf rast rukt ur pengembangan SDM part isipasi indust ri nasional

1 dok

Jumlah dokumen t eknis inf rast rukt ur sist em kelist rikan opsi nuklir

1 dok Diperolehnya

dokumen t eknis inf rast rukt ur dasar pendukung program energi nuklir nasional

Jumlah publikasi il miah nasional dan int ernasional hasil pengembangan dan kaj ian energi nuklir

(11)

BAB 3

AKUNTABILITAS

KINERJA

PPEN

t elah menet apkan t arget kinerj a pada t ahun 2013,

dan oleh sebab it u PPEN berkewaj iban unt uk mencapai t arget t ersebut sebagai bent uk pert anggungj awaban kinerj a. Capaian kinerj a PPEN disampaikan unt uk menget ahui t ingkat keberhasilan dalam upaya pencapaian sasaran st rat egis, dan j uga sebagai bahan evaluasi akunt abilit as kinerj a.

3. 1. Pengukuran Kinerj a

Dalam rangka mewuj udkan manaj emen pemerint ah yang bersih dan akunt abel sert a berorient asi pada hasil, pada t ahun 2013 PPEN-BATAN berkomit men memenuhi t arget kinerj a. Target kinerj a t elah dit et apkan dalam dokumen Penet apan Kinerj a t ahun 2013.

Sasaran dan Indikat or Kinerj a digunakan unt uk pengukuran kinerj a PPEN t ahun 2013 adalah sasaran dan indikat or kinerj a yang t erdapat pada IKU t ahun 2013 sepert i pada Tabel 3. 1. Target capaian unt uk t ahun 2013 dit ampilkan pada Tabel 3. 2. Pengukuran t ingkat capaian kinerj a t ahun 2013 dil akukan dengan membandingkan ant ara realisasi dengan t arget . Tingkat capaian kinerj a PPEN t ahun 2012 berdasarkan hasil pengukurannya dapat dilihat dalam Tabel 3. 3.

Tabel 3. 1.

Capaian Indikator Kinerj a

Sasaran

strategis Indikator Kinerj a Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5)

Jumlah dokumen t eknis evaluasi kesiapan

inf rast rukt ur pembangunan PLTN 1 dok 1 dok 100%

Jumlah dokumen st udi inf rast rukt ur pengembangan SDM dan part isipasi indust ri nasional

1 dok 1 dok 100%

Jumlah dokumen t eknis inf rast rukt ur

sist em kelist rikan opsi nuklir 1 dok 1 dok 100%

Diperolehnya dokumen t eknis inf rast rukt ur dasar pendukung program energi nuklir

nasional Jumlah publikasi il miah nasional dan int ernasional hasil pengembangan dan kaj ian energi nuklir

(12)

3. 2.

Evaluasi Kinerj a

Terkait dengan j enis PLTN yang dapat dioperasikan di Indonesia, UU No. 10 Tahun 1997 t ent ang Ket enaganukliran memberikan t erminologi PLTN komersial dan non komersial. Undang-undang ini memberi mandat kepada BATAN sebagai Badan Pel aksana unt uk dapat membangun dan mengoperasikan reakt or nuklir unt uk keperluan riset dan PLTN non komersial . Ent it as yang dapat membangun dan mengoperasikan PLTN komersial adalah BUMN, Koperasi at au perusahaan swast a.

Berdasarkan pembagian peran yang dinyat akan dalam undang-undang t ersebut , BATAN dapat membangun dan mengoperasikan reakt or riset dan PLTN non komersial. Di sisi lain, dalam hal pemanf aat an PLTN unt uk t uj uan komersial, BATAN dapat berperan dalam penyiapan inf rast rukt ur dasar unt uk mendukung program energi nuklir nasional. Unt uk it ulah PPEN menet apkan sasaran st rat egis dalam kurun 2010-2014 berupa dokumen t eknis yang memuat hasil kegiat an penyiapan inf rast rukt ur dasar pendukung program energi nuklir nasional. Dokumen t eknis ini dapat dimanf aat kan oleh pemangku kepent ingan pengembangan dan pemanf aat an energi nuklir. Dokumen t eknis ini j uga berf ungsi sebagai insent if dari pemerint ah unt uk pemangku kepent ingan at au secara khusus ent it as bisnis yang akan membangun dan mengoperasikan PLTN di Indonesia.

Badan Tenaga At om Int ernat ional (IAEA) membagi penyiapan inf rast rukt ur pembangunan dan pengoperasian PLTN ke dalam 19 kelompok isu. Tidak semua isu inf rast rukt ur it u ada dalam wilayah t ugas dan

melakukan kegiat an penyiapan inf rast rukt ur yang masih berada dalam wilayah t ugas dan f ungsi BATAN, yait u penyiapan inf rast rukt ur t apak PLTN, inf rast rukt ur pengembangan SDM dan part isipasi indust ri nasional dan inf rast rukt ur sist em kel ist rikan opsi nuklir.

Berdasarkan inf ormasi dal am Tabel 3. 3 dapat disimpulkan bahwa PPEN mampu mencapai t arget t ahun 2013 capaian kinerj a t erhadap indikat or ut ama adalah 100%. Unt uk publikasi ilmiah, capaian mel ebihi t arget yait u sebesar 660%.

Dalam hal penyiapan t apak PLTN, pada t ahun 2013 t elah dapat disel esaikannya st udi kelayakan di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belit ung. Set elah melalui analisis t erhadap dat a yang didapat kan selama kegiat an mulai t ahun 2010 sampai 2013, PPEN yang dibant u oleh konsult an pelaksana (PT. Surveyor Indonesia dan AF Consult ) dan konsult an pengawas (PT. Kogas Driyap Konsult an) menyat akan bahwa lokasi st udi di Pulau Bangka, baik Bangka Barat maupun Bangka Selat an, memenuhi krit eria kebert erimaan sebagai t apak PLTN.

Dengan t ersedianya t apak di Pulau Bangka dan dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat , maka prospek pemanf aat an energi nuklir dalam bauran energi nasional semakin besar unt uk memenuhi t arget t erpenuhinya kebut uhan list rik nasional. Berdasarkan proyeksi Dewan Energi Nasional (DEN), pada t ahun 2025 diperkirakan Indonesia membut uhkan pasokan list rik sebesar 115. 000 MW. Kapasit as t erpasang saat ini sekit ar 30. 000 MW, sehingga Indonesia masih membut uhkan sekit ar 85. 000 MW. Kekurangan ini akan dipenuhi melalui pemanf aat an berbagai macam sumber energi dalam bauran energi yang opt imum, salah sat unya adalah energi nuklir. menj adi salah sat u opsi dalam rencana bauran energi t ersebut .

(13)

3. 2. 1. Pencapaian Tuj uan dan

Sasaran PPEN

Pada t ahun 2013, PPEN t elah menghasilkan dokumen pendukung penyiapan inf rast rukt ur PLTN, yait u Dokumen Teknis Evaluasi Kesiapan Infrastruktur

Pembangunan PLTN, Dokumen Teknis Studi

Infrastruktur Pengembangan SDM dan

Partisipasi Industri Nasional, dan Dokumen

Teknis Infrastruktur Sistem Kelistrikan Opsi

Nuklir dalam kerangka pencapaian dokumen

t eknis inf rast rukt ur dasar pendukung program energi nuklir nasional.

1. Dokumen Teknis Evaluasi Kesiapan Infrastruktur Pembangunan PLTN

Dokumen t eknis ini merupakan dokument asi hasil kegiat an kaj ian yang dilakukan unt uk menj aj agi kesiapan inf rast rukt ur dasar pendukung program energi nuklir pada aspek t apak. Kaj ian t apak dilakukan unt uk calon t apak di Pulau Bangka, Bant en dan Muria.

a. Dokumen Penyiapan Tapak PLTN di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Dokumen hasil kegiat an Penyiapan Tapak PLTN di Pulau Bangka berisi hasil pelaksanaan konsult an pelaksana aspek t apak (16 aspek) dan non t apak (5 aspek). Konsult an pelaksana adalah PT. Surveyor Indonesia dan AF Consult , sert a konsult an pengawas adalah PT. KOGAS Driyap Konsult an.

Kegiat an ini dilakukan dalam rent ang wakt u t ahun 2011-2013. Seluruh rangkaian kegiat an st udi menghasilkan dat a yang sangat pent ing unt uk kaj ian kelayakan t apak PLTN di Pulau Bangka. Di samping it u Dat a t ersebut j uga dapat dimanf aat kan oleh Pemda set empat dalam merencanakan pengembangan

ekonomi, pengembangan wilayah sosial dan indust ri, keamanan, t ransport asi, pert anian, pelayaran dan lain-lain. Kegiat an t ahun pert ama (2011) dan t ahun kedua (2012) lebih dit ekankan kepada pengambil an dat a sekunder dan primer, sedangkan t ahun 2013 kegiat an dit ekankan kepada pemant auan gempa, met eorologi, hidrologi, dan analisis dat a. sert a t ersusunnya dokumen unt uk aplikasi izin t apak dan izin konst ruksi, dan dokumen laporan st udi kel ayakan t erint egrasi dengan hasil st udi yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero).

Pemant auan gempa dilakukan dengan al at Seismograf di 10 st asiun yang t ersebar di Pul au Bangka dan Sumat era Sel at an, demikian pula pemant auan met eorologi yang menghasilkan dat a prof il curah huj an, kecepat an angin, arah angin, kel embaban nisbi, t ekanan udara, radiasi net t o, dan f rekuensi pet ir, sert a pemant auan MAT (muka Air Tanah) di beberapa sumur bor.

Pada t ahun 2013 t el ah dapat t erselesaikan dokumen berikut : Laporan Dat a Tapak (Si t e Dat a Repor t, SDR), Laporan Evaluasi Tapak (Si t e Eval uat i on Repor t, SER), Inf ormasi Dat a Tapak (Si t e Dat a Inf or mat i on, SDI), Konsep AMDAL, Laporan Terint egrasi, Laporan St udi Kelayakan (Feasi bi l i t y St udy, FS), dan Program Kesiapsiagaan t erhadap Kedarurat an (Emer gency Pr epar ednes Pr ogr ame, EPP).

St udi kelayakan yang dilakukan selama t iga t ahun (t ahun 2011 - 2013) ini menyimpulkan bahwa calon t apak di Pulau Bangka, baik Bangka Barat maupun Bangka Selat an t elah memenuhi krit eria kebert erimaan t apak PLTN. Selanj ut nya, berdasarkan hasil analisis dari PT. PLN (Persero) menyebut kan

(14)

biaya pembangkit an PLTN di Bangka adalah sekit ar 6 sen USD/ kWh.

Dokumen ini dapat digunakan oleh Pemerint ah Provinsi Kepulauan Bangka Belit ung, Kement erian ESDM, Kement erian Rist ek dan PLN at au pihak lain yang ingin membangun dan mengoperasikan PLTN, dan kegiat an ini t elah selesai 100% sesuai rencana.

b. Dokumen Pendampingan Kegiatan penyiapan Tapak PLTN di Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Dokumen ini berisi hasil kegiat an pendampingan. Kegiat an t ersebut unt uk memant au dan mengevaluasi kegiat an st udi penyiapan t apak PLTN di Pulau Bangka yang dilakukan oleh konsult an pengawas.

Pada kegiat an ini dil akukan koordinasi dengan Pemda dan aparat set empat , yait u Kepol isian Daerah dan TNI, sert a inst ansi t erkait , sepert i Bapet en, Kement erian Lingkungan Hidup, Bapenas, Direkt orat Jenderal Anggaran. Koordinasi ini sangat pent ing unt uk memf asilit asi agar pekerj aan konsult an pengawas dapat t erl aksana dengan baik. Selain it u, t elah t erl aksana j uga kunj ungan dari Pemprov. Babel, yait u Polda, TNI (Korem Garuda Jaya), anggot a DPRD Prov. ke f asilit as nuklir Bat an (Serpong dan Pasar Jumat ) dalam rangka peningkat an pemahaman t ent ang energi nuklir.

Berbeda dengan pel aksanaan

pekerj aan oleh konsult an pelaksana secara t ahun j amak, pekerj aan konsult an pengawas dilakukan mel al ui proses pengadaan set iap t ahun. Konsult an pengawas t erpil ih adalah PT. Kogas Driyap Konsult an dan penandat angan kont rak dilakukan pada t anggal 15 Juli 2011 Sebelum konsult an pengawas dipilih, kegiat an pengawasan aspek met eorologi, kegempaan, dan hidrologi dilakukan secara swakel ol a oleh

PPEN.

St udi kel ayakan yang t elah dilakukan sel ama 3 t ahun ini menyimpulkan bahwa calon t apak di Pul au Bangka, baik Bangka Barat maupun Bangka Selat an, memenuhi krit eria kebert erimaan sebagai t apak PLTN, diant aranya kondisi geol ogi baik, kondisi t anah st abil, bahaya kegempaan rendah, bahaya gunungapi kecil, bahaya t sunami kecil dll.

Berdasarkan hasil st udi yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) dikat akan bahwa biaya pembangkit an PLTN yang beroperasi di Pulau Bangka sekit ar 6 sen USD/ kWh. Hasil kegiat an dipaparkan dalam bent uk workshops kepada pemangku kepent ingan di Pulau Bangka yang diikut i oleh Pemda, aparat set empat , dan inst ansi t erkait , sert a media cet ak dan elekt ronik. Acara pemaparan ini menghasilkan dukungan dari Pemda, inst ansi t erkait t erhadap pel aksanaan kegiat an penyiapan t apak sel anj ut nya, dan unt uk lebih mensosialisasikan PLTN di Babel.

c. Dokumen Survei tapak Banten Tahap Near Regional

Lanj utan memf okuskan kaj ian t erhadap keselamat an t apak

t erut ama aspek sesar permukaan pada skala wil ayah near r egi onal (radius 25 km) yang t ersebar di sekit ar Tapak Pot ensial Kramat wat u – Boj onegara, Bant en.

Sesar permukaan t el ah t erident if ikasi melalui survei geol ogi dalam analisis elemen st rukt ur geologi di permukaan, yait u sesar Boj onegera, Margasari dan sesar Bant en. Selanj ut nya diident if ikasi sesar t ersebut dengan kaj ian bawah permukaan. Met ode yang digunakan adalah geof isika (gravit i/ gaya berat ) menggunakan alat gravimet er Lacost e & Romber g dengan sist em grid spasi panj ang 2 km dan lebar 1 km.

Kegiat an survei t apak Bant en t ahun 2012 mempriorit askan pendat aan t erhadap sesar t erduga di bagian ut ara (Cilegon, Serang), yait u sesar Boj onegara 1, Boj onegara 2 dan Margasari. Pendat aan gravit i menggunakan 160 t it ik yang t ersebar di beberapa Kecamat an, ant ara lain Pulau Merak, Ampel, Boj onegara, Kramat wat u dan Cilegon.

(15)

Bant en 3 dan sesar Ciomas. Pendat aan gravit i menggunakan 120 t it ik yang t ersebar di beberapa Kecamat an, ant ara lain Kecamat an Ciwandan, Mancak, Cil egon, Waringin Kurung, Kasemen, Pont ang, Serang dan Tat akan. Analisis dat a gravit i diawali koreksi t erhadap lokasi, alam dan alat yang digunakan. Koreksi lokasi dimaksudkan dalam pembacaan dan koordinat . Sedangkan koreksi alam adalah koreksi apungan, pasang surut , lint ang, udara bebas dan koreksi t erhadap alat . Korelasi gravit i dengan sesar t erduga digambarkan dalam pet a f ormat Mapinf o berupa pet a Bouguer Anomali, Residual, Regional, Gradien Vert ikal dan Gradien Horisont al.

Hasil analisis menunj ukkan adanya indikasi t erhadap keberadaan sesar di bawah permukaan, ant ara lain sesar Margasari, sesar Boj onegara 1 dan 2 sert a sesar Bant en 1. Analisis t ersebut masih perlu pendalaman dengan met ode yang lain unt uk memast ikan karakt erist ik sesarnya sehingga dapat menent ukan sesar akt if maupun sesar kapabel unt uk memenuhi krit eria kebert erimaan t apak PLTN yang aman. Kegiat an t ahun 2014 akan dilanj ut kan di wilayah Serpong, Kot a Tangerang Selat an, Prov. Bant en dengan lingkup kegiat an evaluasi t apak Reakt or Daya Eksperiment al (RDE).

Dokumen hasil kegiat an survei t apak Bant en yang diperoleh ini dapat dimanf aat kan oleh Pemerint ah Provinsi Bant en unt uk melihat kest abilan wilayah berdasarkan kondisi sesar, dan kegiat an ini t elah selesai 100% sesuai rencana.

d. Dokumen Pemutakhiran dan Penyusunan Database

Spasial Tapak PLTN

Dokumen ini berisi dat a spasial t apak t ahap pemut akhiran Dat a Spasial di Bangka, Bant en, dan Muria. St udi ini dilakukan unt uk menghimpun semua st udi t apak yang t erkait dengan dat a geospasial, mencakup Bangka, Bant en dan Muria. Pada kegiat an ini dihasilkan pet a, ant ara lain pet a st rukt ur ruang, t ut upan lahan, pet a lingkungan dan prof il inf rast rukt ur. Hasil st udi t ahun 2011-2012 disusun dalam bent uk pangkalan dat a (dat abase) sist em inf ormasi t apak berbasis SIG (Sist em Inf ormasi Geograf is). Dat a yang dikumpulkan selama 2 t ahun belum menunj ukkan adanya perubahan st rukt ur ruang, t ut upan lahan, dan kondisi lingkungan, t et api sudah menunj ukkan adanya perubahan inf rast rukt ur di wilayah Muria. Tambahan dat a pada t ahun 2013 masih belum menunj ukkan perubahan yang signif ikan. Pada t ahun 2013, dat abase dikembangkan menj adi sebuah sist em inf ormasi berbasis WebGIS yang bisa diakses mel alui int ranet at au int ernet .

Hasil st udi ini t idak hanya dapat dimanf aat kan unt uk penyiapan t apak, t et api j uga unt uk perencanaan t at a ruang, pengelol aan lingkungan, dan pengembangan inf rast rukt ur pemerint ah daerah set empat . Dokumen hasil st udi dapat digunakan oleh Pemerint ah Provinsi Bangka Belit ung, Pemerint ah Provinsi Bant en dan Pemda Jepara karena kegiat an ini t elah selesai 100% sesuai rencana.

Pet a Uj ung Wat u Jepara dengan Arcinf o

e. Dokumen Pemantauan Kegempaan, Meteorologi dan

Lingkungan di Tapak Muria

(16)

Dokumen hasil kegiat an pemant auan kegempaan, met eorologi dan lingkungan di t apak Muria yang dilakukan di 8 st asiun gempa mikro di sekeliling gunung Muria, berupa dat a

dat e/ t i me, koordinat epicent er, Peak Gr ound Accel er at i on (PGA), Magni t ude, dan nilai kedalaman pada set iap kej adian gempa. Pengumpulan dat a met eorologi pada ket inggian sensor 2 m, 10 m, 33 m dan 55 m, pengolahan dan analisis dat a dilakukan dengan pembuat an graf ik pada set iap paramet ernya dan wi ndr ose. Pengumpulan dat a lingkungan berupa banj ir sungai, abrasii pant ai t apak Uj ung Wat u, invent arisasi dan ident if ikasi hasil t angkapan nelayan. Selain it u, t elah diperoleh hasil kalibrasi peralat an met eorologi sehingga hasil nya laik pakai. Hasil kegiat an berupa dokumen yang diperol eh dapat digunakan oleh BMKG dan Dinas Pet ernakan Jepara karena kegiat an ini t elah selesai 100% sesuai rencana.

Pet a Seismisit as Semenanj ung Muria, Okt ober 2013

Pet a Kedal aman Gempa Semenanj ung Muria, Okt ober 2013

(17)

f. Dokumen Hasil Pemantauan Ground

Deformat ion Menggunakan GPS Geodetik di

Tapak Muria

Dokumen hasil kegiat an berisi dat a monit oring def ormasi di Muria menggunakan

Gl obal Posi t i oni ng Syst em (GPS) geodet ik, bekerj asama dengan Fakult as Geodesi – ITB. Kegiat an st udi ini dilakukan unt uk menget ahui pergeseran posisi koordinat suat u lokasi yang mungkin t erj adi akibat akt ivit as vulkanik. GPS digunakan unt uk mengamat i perubahan posisi koordinat t ersebut per t ahun dalam rent ang wakt u 5 t ahun hingga t ahun 2014. Telah diperol eh dat a primer hasil pengukuran def ormasi t anah di sekit ar Gunung Muria menggunakan GPS Geodet ik. Dat a yang diperol eh berupa koordinat t elit i di 5 lokasi pengamat an yait u di Raht awu, Ket ek Put eh, Perdopo,Cranggang dan Mij en.

Analisis t erhadap dat a def ormasi yang dikumpulkan dari t ahun 2011 s/ d 2013 menyimpulkan bahwa pergeseran di sekit ar Muria didominasi ol eh rot asi bl ok Sunda, pergeseran yang sangat lokal mengindikasikan adanya def ormasi di sekit ar t imur laut , t erdapat regangan lebih dari 0, 1 mikro st rain di daerah t imur laut yang memerlukan kaj ian mendalam. Dokumen hasil kegiat an ini dapat digunakan oleh BMKG, BAKORSURTANAL dan Pemda Jepara, dan kegiat an ini t elah selesai 100% sesuai rencana.

Fot o Penempat an Alat monit oring def ormasi di Muria menggunakan Gl obal Posi t ioni ng Syst em (GPS) geodet ik

2. Dokumen Teknis Studi Infrastruktur Pengembangan SDM

dan Partisipasi Industri Nasional

a. Dokumen Penyusunan Pangkalan Dat a Industri Nasional

Penyusunan Draft Cetak Biru Part isipasi Industri Nasional dan Alih Teknologi PLTN Final

Kegiat an t ahun 2013 dilakukan unt uk mengumpulkan t ambahan dat a dari berbagai indust ri nasional, baik indust ri besar maupun menengah. Beberapa indust ri dan lembaga yang t elah dikunj ungi unt uk mendapat kan dat a baru ant ara lain PT. Krakat au Waj at ama, Bant en; PT. Gunawan Dian Jaya St eel, Surabaya; Dinas Perindust rian dan Perdagangan Sumat era Ut ara, Medan; PT. Turbo Machinery Indonesia, Bandung; PT. Bakri Rubber Indust ry, dan PT. Taka Turbomachinery Indonesia. Dat a j uga diperoleh dari BAPPEDA, Badan Pusat St at ist ik, dan Dinas Perindust rian dan Perdagangan Provinsi Kalimant an Barat t ent ang indust ri yang ada di wil ayah provinsi Kalimant an Barat .

Dilakukan j uga input dat a dan pemut akhiran dat a sert a modif ikasi kompilasi dat a indust ri nasional ke dalam Program Pangkalan Dat a Indust ri Nasional. Pemut akhiran dat a dan analisis dat a indust ri nasional disusun dalam laporan t opikal t ent ang komponen inst rument asi dan kont rol, komponen mekanikal, komponen el ekt rikal, komponen perpipaan, komponen arsit ek enj iniring, dan komponen environment al (wast e wat er t r eat ment).

(18)

indust ri nasional, inst ansi pemerint ah, dan beberapa sat ker dari BATAN. Pihak indust ri nasional yang hadir pada acara seminar t ersebut adalah PT. Siemens Indust rial Power dan PT. Krakat au Engineering (sebagai pembicara), dari inst ansi pemerint ah hadir wakil dari Kement erian Perindust rian (sebagai pembicara), Kement erian Riset dan Teknologi, Kement erian Energi dan Sumber Daya Mineral. Beberapa hal yang mengemuka di dalam seminar ini adalah sebagai berikut :

a. BATAN sudah melakukan survei indust ri nasional secara swakelola maupun bekerj a sama dengan KHNP, Newj ec, West inghouse, dll.

b. Sampai saat ini BATAN sudah memiliki pet a kemampuan indust ri nasional dalam memasok komponen PLTN. Pet a t ersebut perlu diverif ikasi dan dikaj i ulang dengan para prakt isi indust ri agar dapat dipakai unt uk menghit ung TKDN t iap komponen. Permen No 54/ 2012 merupakan kebij akan yang digunakan unt uk menent ukan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) unt uk pembangkit list rik t enaga uap, t enaga air, panas bumi, dan pembangkit konvensional lainnya. Permen ini dapat digunakan sebagai acuan unt uk penent uan TKDN bersama dengan hasil st udi t ent ang pot ensi indust ri yang t el ah dilakukan. c. Indust ri nasional dapat mendukung

program pembangunan PLTN. PT Siemens Indonesia t elah memproduksi kondenser, t urbin, t ransf ormer, generat or, dll. PT Krakat au St eel dapat menyediakan baj a unt uk kebut uhan konst ruksi sipil dan menyediakan plat baj a unt uk memproduksi boiler, condenser, t urbin generat or, dl l.

d. Dimungkinkan j uga pembuat an t urbin yang t ahan t erhadap Helium yang saat ini baru diproduksi oleh Mit subishi Heavy Indust ry (MHI), namun perlu dilakukan uj i coba dengan penelit ian skala kecil t erhadap pemakaian helium pada sist em generat or.

Laporan t opikal yang disusun merupakan dokumen yang t erus dimut akhirkan, sehingga dapat digunakan sebagai acuan oleh indust ri unt uk meningkat kan kemampuannya. Ol eh karena konsep penyusunan laporan t opikal t ersebut adalah mendiskripsikan persyarat an, kemudian mengident if ikasi pot ensi yang ada sekarang dan menemukan kekurangannya (gap). Kekurangan inilah yang harus diperhat ikan unt uk dapat dicarikan solusinya oleh indust ri nasional unt uk bisa berperan dalam pembangunan PLTN nant inya.

b. Pemetaan SDM PLTN di Indonesia dan Persiapannya ke depan

Dalam st udi ini t elah dil akukan ident if ikasi awal pemet aan SDM BATAN yang sesuai dengan kualif ikasi personel unt uk operasi dan perawat an (O&M) mencakup umur, pusat / sat ker t erkait dan lat ar belakang pendidikan: Umur maksimal 36 t ahun, - pusat t erkait adalah PTBIN, PTAPB, PTNBR, PTKMR, PPEN, PTRKN, PRSG, PTBN, PTLR dan STTN, dan lat ar belakang pendidikan: T. Nuklir, T. Elekt ro, T. Mesin, Kimia, Fisika. Dengan asumsi PLTN akan beroperasi t ahun 2027, j umlah SDM PLTN pada t ahap pengoperasian dan perawat an yang t ersedia adalah 59 orang, dengan lat ar pendidikan S-1 (41 orang), S-2 (16 orang) dan S-3 (2 orang) dari j urusan Teknik (37 orang) dan MIPA (22 orang).

(19)

perlu dit ingkat kan. Pel at ihan yang paling banyak diikut i adalah pelat ihan keselamat an nuklir, pelat ihan t ingkat dasar t enaga nuklir dan prot eksi radiasi dengan lama pelat ihan kurang dari 3 bulan, sedangkan yang masih t erbat as diikut i adalah pelat ihan mengenai t eknologi, perawat an, operat or, manaj emen bahan bakar, inst rument asi, QA/ QC dan pelat ihan t ingkat lanj ut di pembangkit spesif ik. Sement ara it u, j enis pelat ihan yang j uga t erbat as diikut i oleh SDM PLTN di BATAN adalah pelat ihan simulat or, anal isis sist em dan kont rol proses. BATAN t elah memil iki SDM yang mengoperasikan dan merawat reakt or riset , namun belum yang mempunyai pengalaman dalam pengoperasian dan perawat an PLTN.

Unt uk aspek Sof t Compet ency, dari 59 responden yang disurvei t erdapat 39 orang (35, 45% - 48, 75%) yang memenuhi syarat sesuai krit eria sikap dan perilaku (sof t compet ency) pemegang j abat an/ posisi yang ada di t ahap pengoperasian dan perawat an PLTN. Sikap dan perilaku 39 orang t ersebut sesuai dengan 12 j abat an/ posisi yang ada di t ahap pengoperasian dan perawat an PLTN, yait u Penyelia Shif t (13 orang), Deput i Penyelia Shif t (7 orang), Superit enden Pembangkit (3 orang), Insinyur Perawat an (3 orang), Superit enden Teknik (3 orang), Superit enden Operasi (2 orang), Fisikawan Kesehat an (2 orang), Insinyur Jaminan Mut u (2 orang), Superit enden Keselamat an (1 orang), Insinyur Kesel amat an Indust ri (1 orang), Superit enden Pelat ihan (1 orang) dan St af Rekayasa Teknik (1 orang). Sement ara it u, sikap dan perilaku responden SDM BATAN yang disurvei belum ada yang sesuai dengan sikap dan perilaku pemegang j abat an unt uk 4 j abat an/ posisi, yait u Deput i Superit enden

Pembangkit , Superit enden Perawat an, Insinyur Keselamat an Nuklir dan Insinyur Pelat ihan. Keput usan pemerint ah unt uk go-nucl ear akan sangat mendorong penyiapan SDM PLTN ini.

Hasil st udi sangat pent ing bagi BATAN, Kement erian ESDM, Kement erian Riset dan Teknologi, Kement erian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan t erident if ikasikannya kesenj angan SDM, rencana penyiapan SDM ke depan dapat disiapkan dengan sej ak dini. Konsep penyiapan SDM PLTN ke depan adalah dengan menyusun Road-Map penyiapan SDM PLTN dan sekaligus mempersiapkan st andar kompet ensi personel sert a menyiapkan st andar lat ih kompet ensinya. Hasil st udi penyiapan SDM ini dapat j uga digunakan unt uk menyusun kebut uhan SDM yang diperlukan pada Reakt or Daya Eksperimen (RDE). Pembangunan RDE menj adi program unggulan BATAN dalam rencasa st rat egis 2015-2019.

c. Manaj emen Budaya Keselamatan Nuklir Bagi Industri Nasional

Budaya keselamat an, manaj emen keselamat an, dan manaj emen kegagalan (management of error) merupakan ist ilah umum dalam berbagai j enis indust ri yang memiliki risiko t inggi, ant ara lain indust ri nuklir, indust ri minyak & gas, dan indust ri penerbangan, pet rokimia. Kesal ahan manusia merupakan f akt or ut ama dari berbagai kecelakaan yang t erj adi di dunia indust ri, t idak hanya t erj adi di level pekerj a dari t ingkat t erendah, t et api j uga t erj adi di level manaj emen puncak.

Secara umum, pada indust ri nuklir, budaya keselamat an didef inisikan sebagai gabungan dari perilaku kolekt if dan rekayasa proses, yang menghargai hubungan sist emik dan dinamis ant ara pekerj a dan lingkungan mereka, yang berusaha unt uk mengurangi risiko kesalahan operasional dan ket idakpast ian melalui pola pikir bersama yang mendorong penekanan pada inklusi, part isipat if , dan berpikir ke depan dari semua anggot a dalam organisasi. Def inisi budaya kesel amat an menurut IAEA adal ah keadaan mat urit as dari organisasi, yang mel et akkan nilai rekayasa st at ik dan kendala-kendala t erhadap perilaku organisasi dan proses kerj a.

(20)

dan INSAG-13. Jika dibandingkan persyarat an ant ara sist em manaj emen kesel amat an dari st andar ISO 9000-2000 f f di sat u sisi dan

Saf et y Gui de No. NS-G-2. 4 & INSAG-13 di sisi lain, ada perbedaan priorit as pada poin-poin t ert ent u, t et api t idak ada dit emukan kont radiksi persyarat an dari EN ISO 9000: 2000 dengan regulasi IAEA.

Dalam t ingkat nasional, Pemerint ah Indonesia t el ah mengundangkan berbagai regulasi yang berhubungan dengan Keselamat an dan Kesehat an Kerj a (K3), ant ara lain UU No. 1 Tahun 1970 t ent ang Keselamat an Kerj a; Permenaker No. 4 Tahun 1995 Tent ang Perusahaan Jasa Keselamat an dan Kesehat an Kerj a; Inst ruksi Menaker RI No. 5 Tahun 1996 Tent ang Pengawasan dan Pembinaan K3 pada Kegiat an Konst ruksi Bangunan; dan Permenaker No. 5 Tahun 1996 t ent ang SMK3 (Sist em Manaj emen Keselamat an dan Kesehat an Kerj a) Organisasi Keselamat an Kerj a Nasional Unt uk menampung dan menyel esaikan berbagai permasalahan keselamat an dan kesehat an kerj a, pemerint ah membent uk Dewan Keselamat an dan Kesehat an Kerj a Nasional (DK3N). Perat uran Pemerint ah ini mendorong peningkat an budaya keselamat an indust ri nasional.

Pemet aan budaya keselamat an t elah dilakukan unt uk beberapa indust ri nasional bidang t ransport asi udara, pembangkit list rik, indust ri persenj at aan, pet rokimia dan migas. Budaya kesel amat an yang dit erapkan di PT. Garuda Maint enance Fasil it ies (GMF), dan PT Chandra Asri Pet rochemical sudah sangat baik. Hal ini mengindikasikan divisi keselamat an dan audit dif ungsikan secara benar sert a mendapat dukungan penuh dari pemimpin perusahaan unt uk berbagai

perubahan berkelanj ut an yang disarankan oleh divisi ini sehingga seluruh pemangku kepent ingan berperan akt if unt uk mendukungnya. Secara umum, Perum. LPPNPI (Ai r Navi gat i on) sudah menerapkan budaya keselamt an ini dengan baik t et api masih t erkendala kurangnya dukungan pemerint ah unt uk mewuj udkan permint aan manaj emen unt uk menggant i peralat an ATC yang sudah berumur t ua. PT. Pert amina j uga sudah menj alankan dengan baik, t erlihat dari komit men karyawan, manaj er, unit kesel amat an dan audit , hingga direkt ur ut ama. Set iap kecelakaan yang t erj adi akan mengurangi bonus akhir t ahun. Kecelakan umumnya t erj adi pada mit ra kerj a Pert amina, sepert i mit ra pengangkut BBM. Budaya keselamat an PT. PINDAD dan PT Krakat au St eel, sudah baik t et api masih kurang kesadaaran karyawan t ert ent u unt uk menggunakan alat pelindung diri (APD) karena merasa kurang nyaman. Dari hasil diskusi dan evaluasi oleh BAPETEN, budaya kesel amat an di BATAN sudah memadai, namun masih perlu dit ingkat kan. Secara umum dikat akan bahwa indust ri nasional t ransport asi udara, indust ri persenj at aan, pet rokimia dan migas t elah memil iki budaya keselamat an yang baik, sedangkan budaya keselamat an di pembangkit list rik masih perlu dit ingkat kan.

3. Dokumen Teknis Studi Infrastruktur Pengembangan SDM dan Partisipasi Industri Nasional

a. Penyusunan Buku Statistik Energi Nuklir Tahun 2013

Dokumen St at ist ik Energi Nuklir 2013 berisikan inf ormasi kondisi penduduk Indonesia, ekonomi energi, harga energi berbagai sumber energi, konsumsi energi t iap sekt or, ket ersediaan sumber daya energi, dan st at ist ik energi nuklir. Dokumen ini merupakan pemut akhiran St at ist ik Energi Nuklir t ahun 2013. Dokumen ini dapat digunakan oleh PLN dan berbagai kal angan kegiat an ini t elah selesai 100% sesuai rencana.

(21)

b. Studi Kelayakan Non Tapak Aspek Ekonomi, Teknologi dan Pengelolaan Tahun ke-2

St udi ini pada t ahun 2012 memberikan hasil kaj ian bahwa secara t eknologi j enis PLTN PWR yang cocok unt uk dibangun di Indonesia adalah AP1000, OPR1000, dan ATMEA. Dari aspek manaj emen didapat kan bahwa sist em publ i c-pr i vat e par t ner shi p

(PPP) merupakan pilihan t erbaik dalam pembangunan dan pengoperasian PLTN.

Kegiat an ini merupakan kelanj ut an dari t ahun lalu. Pada t ahun ini dilakukan pengumpulan secara pust aka at au survei lapangan dat a kelist rikan dan energi, dat a t eknologi daur bahan bakar nuklir dan pengelol aan limbah. Tel ah pula dilakukan pengolahan dat a dan analisis hasil pengolahan dat a meliput i aspek perencanaan energi, daur bahan bakar nuklir, pengelol aan limbah, keekonomian dan pendanaan

Dari aspek perencanaan energi diperoleh hasil bahwa PLTN dapat masuk ke dalam j aringan sist em kelist rikan j ika bat asan emisi CO2 dipert imbangkan sebagai skenario pengembangan kelist rikan. Dari aspek t eknologi diperoleh hasil bahwa PLTN yang direkomendasikan unt uk dibangun di Indonesia adalah PLTN AP1000 West inghouse dan PWR ATMEA. Dari sisi t eknologi daur bahan bakar nuklir, sist em daur bahan bakar 'wait and see' yait u memut uskan nant i set elah PLTN pert ama beroperasi lebih direkomendasikan. Masih ada wakt u 40 t ahun sej ak PLTN pert ama beroperasi sebelum diput uskan apakah akan melakukan olah ulang at au t idak. Dari aspek pengelolaan limbah radioakt if , Indonesia sudah cukup berpengalaman mengelola l imbah level

rendah dari laborat orium penelit ian at au rumah sat kit . Pengelaman ini cukup memadai sebagai modal unt uk pengelol aan limbah yang berasal dari PLTN Dari aspek ekonomi dan pendanaan diperoleh hasil bahwa PLTN AP1000 mempunyai kinerj a f inansial yang l ebih baik dibandingkan PLTN PWR ATMEA. Hal ini diindikasikan oleh biaya invest asi awal yang lebih rendah.

Dokumen ini dapat dimanf aat kan oleh PLN, KESDM dan inst ansi lain, kegiat an ini mencapai 100 %

c. Studi Non Tapak Untuk PLTN SMR di Kalimant an Barat

Kegiat an ini dilakukan unt uk mendukung kegiat an penyiapan t apak PLTN komersial. Dalam beberapa kali pert emuan dalam pelaksanaan st udi kelayakan non-t apak yang dilakukan oleh PT. PLN(Persero) t erungkap bahwa PT. PLN (Persero) mempert imbangkan unt uk menggunakan PLTN, mulai dari daya kecil-menengah (SMR).

Unt uk it u BATAN t elah dit andat angani Not a Kesepahaman (MOU) dengan Pemerint ah Provinsi Kalimant an Barat dengan ruang lingkup: Pemanf aat an Ilmi Penget ahuan dan Teknologi Nuklir Unt uk Kesej aht eraan Masyarakat Provinsi Kalimant an Barat . Telah pula dilakukan pert emuan ant ara Kepala Bat an dengan Gubernur besert a para Kepala Dinas Pemerint ah Provinsi Kalimant an Barat , dan perwakilan PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimant an Barat .

Unt uk menindaklanj ut i Not a Kesepahaman di at as t elah pula dilakukan whorkshop Perencanaan Energi di Kalimant an Barat dengan t uj uan memberikan inf ormasi kepada para pemangku kepent ingan di Kalbar mengenai perencanaan energi dalam penyusunan dan proyeksi kebut uhan energi sampai pemenuhan secara opt imal. Sel ain it u t el ah dilakukan j uga whorkshop Teknologi dan Kesel amat an Reakt or di Serpong dengan pesert a para anggot a Tim PLTN Kalbar yang j uga disert a dengan kunj ungan unt uk melihat f asilit as Bat an di Serpong yait u PRSG, PTLR dan PTBN

(22)

kelist rikan dianggap akan t erkoneksi secara keseluruhan set elah t ahun 2020 sesuai rencana pengembangan PLN.

Analisis menunj ukkan bahwa pembangkit PLTU bat ubara akan mendominasi penyediaan list rik di Kalimant an j ika t idak ada opsi nuklir dan t idak memperhit ungkan f akt or lingkungan. Persent ase kont ribusi bat ubara dalam komposisi pasokan energi kesel uruhan unt uk opsi t anpa nuklir akan semakin naik j ika kedepannya seluruh beban kebut uhan list rik bert umpu pada PLTU bat ubara. Unt uk it u nuklir harus dimasukan dalam bauran energi sehingga penyediaan energi t idak t ert umpu pada bat ubara. Peran PLTN dalam bauran energi akan mengurangi konsumsi bat ubara yang berart i j uga mengurangi emisi karbon akibat pembakaran bahan bakar f osil.

Proses kaj ian t eknologi unt uk keperluan Kalimant an Barat t elah selesai dilakukan dengan mengikut i pedoman yang disusun oleh Badan Tenaga At om Int ernasional, IAEA. Hasil kaj ian menunj ukan bahwa HTR-PM, SMART, West inghouse SMR, mPower dan SVBR merupakan lima urut an SMR yang direkomendasikan. Hasil perhit ungan menunj ukkan bahwa biaya pembangkit list rik PLTN SMR ada dal am rent ang 9, 66 -11, 44 sen $/ kWh. PLTN SMR layak secara f inansial j ika harga j ual list rik sekit ar 10 sen $/ kWh.

Terkait dengan pendanaan, pendanaan pembangunan PLTN di Indonesia direkomen-dasikan menggunakan pola pendanaan secara PPP (publ i c pr i vat e par t ner shi p).

Dokumen ini dapat dimanf aat kan oleh PLN, KESDM dan inst ansi lain, kegiat an ini t elah dilaksanakan 100 %

d. Studi Aspek Teknologi dan Keekonomian Pemanfaatan PLTN Tipe HTGR untuk

EOR (Enhanced Oil Recovery) di Sumsel

St udi ini mencakup. St at us Cadangan dan Produksi Minyak Bumi di Indonesia, St at us Aplikasi Enhanced Oil Recovery (EOR), Teknik EOR, Pemilihan Proses dan Pert imbangannya, Spesif ikasi PLTN t ipe HTGR, Flowsheet sist em kogenerasi PLTN dengan inst alasi EOR, Sist em PLTN HTGR Kogenerasi unt uk penyediaan uap proses EOR, Neraca panas dan neraca massa, Spesif ikasi Peralat an Inst alasi EOR menggunakan panas PLTN dan Analisis Ekonomi.

Mel alui perhit ungan neraca massa dan panas, sert a dari uraian proses t elah diperoleh peralat an yang diperlukan unt uk proses EOR dengan met oda t hermal inj ect ion, yait u Heat Exchanger dengan t ipe shell and t ube heat exchanger menggunakan t ube U-shapped; Separat or (Gas boot ) yang berf ungsi unt uk unt uk memisahkan gas dengan liquid-nya; Free Wat er Knock Out (FWKO) berupa t anki yang berf ungsi unt uk memisahkan air dari emulsi; Wash Tank adalah f asilit as ket iga set el ah gas boot ; Shipping Tank dan LACT (Lease Aut omat ic Cust ody Transf er) yang merupakan t empat penampungan minyak yang t elah dipisahkan dari air. ; Coal escer yang digunakan unt uk menampung air, minyak dan solid/ padat an yang dari drain FWKO & Wash Tank; Analisis ekonomi pemanf aat an PLTN t ipe HTGR unt uk Enhanced Oil Recovery (EOR) di Provinsi Sumsel dilakukan menggunakan dat a input ant ara lain lama operasi pabrik, f akt or operasi, masa operasi, dist ribusi invest asi, asumsi harga j ual minyak bumi, j umlah keluaran produk crude oil sebesar 20000 barrel/ hari dan biaya. Hasil perhit ungan menunj ukkan bahwa nilai ROI = 45, 80%, periode pengembalian : 5, 19 t ahun, Int er nal Rat e of Ret ur n =IRR 35, 07% . Dari hasil cash f low summary diperol eh cumul at i f net pr esent val ue (NPV) pada capit al cost 15% sebesar US$ 691, 284, 300 , - yang menunj ukkan nilai posit if . Hal ini berart i pabrik crude oil dengan kapasit as 20000 barrel / hari layak unt uk dibangun.

Dokumen ini dapat dimanf aat kan oleh kalangan indust ry minyak, kegiat an 100 %.

e. Pra Studi Kelayakan Pemanfaatan PLTN Berbasis Thorium

(23)

Unt uk it u perlu dikaj i ket ersediaan t horium dan sif at nya, j enis reakt or yang memungkinkan, proses pengambilan t horium dari pasir monasit dan proses pemisahan-pemurnian, dan kaj ian ekonomi pabrik bahan bakar dan kaj ian ekonomi PLTN berbasis t horium.

Kaj ian ini menunj ukkan bahwa bahan bakar t horium (Th) memiliki kelebihan dibandingkan uranium (U) dalam aspek keselamat an, kapasit as daya, biaya, keamanan, lingkungan dan skala penggunaan. Reakt or generasi IV yait u Reakt or Garam Cair (Molt en Sal t React or) dan Reakt or Gas Temperat ur Tinggi (High Temperat ure Gas React or) dapat menggunaka bahan bakar t horium. Kombinasi ant ara siklus bahan bakar t horium f luoride cair dan siklus Brayt on t ert ut up (Closed Brayt on Cycle) yang memanf aat kan t urbin gas t emperat ur t inggi dapat meningkat kan ef f isiensi pembangkit secara signif ikan. Diket ahui pula bahwa peluang pemanf aat an energi nuklir berbasis bahan bakar t horium di Indonesia sangat besar karena j umlah monazit e (yang mengandung t horium sekit ar 0, 26-14, 9%) sudah ada sebagai produk samping t ambang t imah di Provinsi Bangka Belit ung.

Bahan bakar Thorium dapat digunakan di berbagai t ipe t eknologi PLTN yang t elah beroperasi pada saat ini: PWR, BWR dan HTR. Analisi uj i-coba pemakaian t horium pada PWR, BWR dan HTR dilakukan dengan konf igurasi homogen (pengkayaan t inggi) dan konf igurasi het erogen (LEU), bahan bakar pebel dengan pengayaan: 93%; 16, 7%; 10% , U-235 (1 g/ pebel), Th-232 (per pebel: 10g; 5 g;

0 g); Suhu inlet 275 0C; out let 950 0C; Gas helium dengan t ekanan 1, 08 MPa; m = 13 kg/ s. Perhit ungan model menunj ukan kel ayakan neut ronik dan t ermalhidraulik

Kaj ian Ekonomi Pabrik t horium menunj ukkan bahwa set elah dilakukan pengkaj ian aspek keuangan pabrik t horium dengan pert imbangan dari biaya invest asi yang t erdiri dari perkiraan unit biaya, biaya peralat an yang dibeli, biaya f act or lang, power f akt or (rasioa kapasit as), biya produksi dengan membandingkan nilai penj ualan t horium, pendapat an net o, maka nilai BEP = 33 %. Dit ambah lagi dengan biaya t abungan unt uk dekomisioning dapat dilihat bahwa pabrikasi pabrik t horium masih ada keunt ungan.

Pemilihan t eknologi dilakukan dengan memet akan keseluruhan paramet er t eknologi reakt or yang akan dipilih berdasarkan krit eria yang t elah dit ent ukan: krit eria t ingkat ut ilisasi, ket ahanan prolif erasi, st at us t eknologi, pengalaman t eknologi sej enis, dan t ingkat penguasaan t eknologi Tingkat nilai t iap krit eria dapat dilakukan dengan nilai dari 1 t erendah sampai dengan 5 t ert inggi. Penilaian krit eria memerlukan pert imbangan pakar (expert j udgment ). Kaj ian dilakukan unt uk LWR Open cycle, LWR close cycle, APWR Open cycl e, PBMR Open cycle, GTMHR Open cycle, FBR close cycle dan MSR Ibt ernal recycle. Set el ah mel alui proses analisis didapat kan urut an sebagai berikut : LWR close cycle, LWR open cycle, APWR open cycl e, PBMR open cycl e, FBR close cycl e, GTMHR open cycle dan MSR int ernal recycle.

3. 2. 1. 4. Publikasi Ilmiah

(24)

3. 2. 2. Realisasi Kinerj a 2012 dan 2013

Tabel 3. 2 menunj ukkan perbandingan realisasi capaian kinerj a PPEN ant ara t ahun 2012 dengan 2013. Realisasi selama dua t ahun ini menunj ukkan bahwa capaian kinerj a sel ama dua t ahun ini mencapai t arget .

Tabel 3. 2

Perbandingan Realisasi Tahun 2012 dengan Realisasi Tahun 2013

Sasaran St rat egis Indikat or Kinerj a Realisasi Tahun 2012

Realisasi Tahun 2013 Diperoleh Pedoman

Inf rast rukt ur Dasar Pendukung Program Energi Nuklir Nasional

Jumlah dokumen t eknis evaluasi kesiapan inf rast rukt ur pembangunan

PLTN 1 Dok 1 Dok

Jumlah dokumen st udi inf rast rukt ur pengembangan SDM dan part isipasi

indust ri nasional 1 Dok 1 Dok

Jumlah Dokumen Teknis Inf rast rukt ur Sist em Kelist rikan Opsi Nuklir

1 Dok 1 Dok

Jumlah publikasi nasional dan int ernasional hasil pengembangan dan

kaj ian energi nuklir 20 publ 29 publ

3. 2. 3. Capaian Indikator Kinerj a sd. Tahun Berj alan dengan Rencana 5 Tahun

Tabel 3. 3

Perbandingan Tahun Berj alan dengan Rencana 5 Tahun (s/ d. 2014)

Sasaran St rat egis Indikat or Kinerj a

Target sd. Tahun

2014

Target sd. Tahun

2013

Realisasi sd. Tahun

2013 %

Diperoleh Pedoman Inf rast rukt ur Dasar Pendukung Program Energi Nuklir Nasional

Jumlah dokumen t eknis evaluasi kesiapan

inf rast rukt ur pembangunan PLTN

5 Dok 4 Dok 4 Dok 80 %

Jumlah dokumen st udi inf rast rukt ur

pengembangan SDM dan part isipasi indust ri nasional

5 Dok 4 Dok 4 Dok 80 %

Jumlah Dokumen Teknis

Inf rast rukt ur Sist em Kelist rikan Opsi Nuklir

5 Dok 4 Dok 4 Dok 80 %

Jumlah publikasi nasional

dan int ernasional hasil pengembangan dan kaj ian energi nuklir

15 publ 12 publ 99 publ 660%

Ket erangan:

(25)

3. 2. 4. Pencapaian Kinerj a Lainnya

Tidak ada

3. 3.

Realisasi Keuangan

Tabel 3. 4

Daya Serap Anggaran

Anggaran Tahun 2013 Sasaran

Strategis/ Kegiat an/ Keluaran Realisasi Output

(%)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5)

Sasaran Strategis

Kegiat an

Dokumen Teknis evaluasi kesiapan

inf rast rukt ur pembangunan PLTN 100% 16. 114. 787. 000 . -

15. 934. 217. 074, - 98, 8

Dokumen st udi inf rast rukt ur pengembangan SDM dan part isipasi indust ri nasional

100% 654. 991. 000, - 629. 050. 498, - 96, 04

Dokumen Teknis Inf rast rukt ur

Sist em Kelist rikan Opsi Nuklir 100% 2. 327. 817. 000, -

2. 268. 585. 993, - 97, 46

Pada t ahun anggaran 2013 Pusat pengem-bangan Energi Nuklir berdasarkan DIPA Nomor 080/ -01. 1. 1. 535368/ 2013 t anggal 5 Desember 2012 memperoleh anggaran sebesar Rp. 28. 146. 014. 000-. Sehubungan dengan adanya alokasi penambahan pembayaran t unj angan kinerj a yang belum t ermasuk dalam DIPA di at as, maka dilakukan revisi anggaran menj adi sebesar Rp. 30. 144. 292. 000, - yang t erdiri dari :

1. Evaluasi Kesiapan Inf rast rukt ur Pembangun-an PLTN dialokasikPembangun-an Pembangun-anggarPembangun-an sebesar Rp. 16. 114. 787. 000, - yang di dalamnya t erdapat anggaran mult i year unt uk kegiat an

penyiapan t apak PLTN di Pulau Bangka sebesar Rp. 12. 000. 000. 000, -. Sampai akhir t ahun anggaran t erealisasi sebesar Rp. 15. 934. 217. 074, - at au 98, 8% 2. St udi Inf rast rukt ur Pengembangan SDM dan Part isipasi

Indust ri Nasional alokasi anggaran sebesar Rp. 654. 991. 000, - dan t erealisasi sebesar 629. 050. 498, - at au 96, 04%.

3. St udi Inf rast rukt ur Sist em Kel ist rikan Opsi Nuklir alokasi anggaran sebesar Rp. 2. 327. 817. 000, - t ereal isasi sebesar Rp. 2. 268. 585. 993, - at au 97, 46%

4. Laporan Dukungan Penyusunan Pedoman Inf rast rukt ur Dasar Pendukung Program Energi Nuklir Nasional alokasi anggaran lebesar Rp. 11. 046. 696. 000, - t erealisasi sebesar Rp. 10. 281. 702. 189, - at au sebesar 93, 07%

(26)
(27)

Bab 4

Penutup

Dari hasil capaian dan analisis kinerj a PPEN, dapat disimpulkan:

1. Realisasi anggaran PPEN sebesar 96, 58 %

yang t erdiri :

- Program Penyusunan Pedoman Inf rast rukt ur Dasar Pendukung Program Energi Nuklir Nasional sebesar 98, 61 %.

- Program Laporan Dukungan Penyusunan Pedoman Inf rast rukt ur Dasar Pendukung Program Energi Nuklir Nasional sebesar 93, 07 %.

2.Realisasi Kegiatan Fisik Sebesar 100%

Meskipun kegiat an t elah dilaksanakan dengan baik, namun dalam pel aksanaan kegiat an sehari-hari PPEN masih mengal ami kendala ket erbat asan ruang kerj a dan ruang penyimpanan dokumen yang semakin hari semakin t idak memadai. Unt uk it u pada t ahun mendat ang perlu mendapat perhat ian khusus dari pihak yang berwenang.

Secara khusus st udi kel ayakan unt uk menelit i kebert erimaan calon t apak di Pulau Bangka memberikan manf aat yang sangat besar, baik bagi BATAN maupun lembaga l ain karena dat a yang t erkumpul dapat dimanf aat kan oleh Pemerint ah Daerah unt uk penat aan dan pengembangan wilayah, pengembangan indust ri dan ekonomi, pengendalian demograf i, penanganan bencana alam, dsb. Sebagian dat a pun bermanf aat bagi aparat kepol isian dan pengamanan unt uk mendet eksi pot ensi kerawanan, wilayah rawan, penanganan bencana, dsb. Bagi BATAN dan Indonesia, kegiat an ini menj adi suat u modus peningkat an kapasit as SDM dalam pelaksanaan st udi kelayakan, pengendalian proyek, review laporan t eknis, dsb. Diharapkan pada masa yang akan dat ang, SDM Indonesia mampu melakukan st udi kelayakan di wilayah lain dan j uga di seluruh kawasan ASEAN. Namun demikian, resist ensi dari masyarakat menj adi salah sat u kendala penyelesaian kegiat an ini. Kerj a sama yang erat ant ara BATAN dengan pihak kepolisian, TNI dan Pemerint ah Daerah menj adi salah sat u kunci unt uk mengat asi kendala ini.

(28)

Gambar

Tabel 2.1
Tabel. 2.2.
Tabel 3.1.
Gambar Pemantauan gempa, meteo, dan MAT
+4

Referensi

Dokumen terkait

1 Kuningan Barat - Mampang Prapatan - Jakarta Selatan 12710. INDO DESAIN

Provinsi DKI Jakarta Nomor 174 Tahun 2009, dengan diberitahukan Pengumuman. Penyedia Barang/Jasa untuk Paket Pekerjaan tersebut diatas adalah

Dalam rangka kelancaran pembuktian Kualifikasi untuk Pekerjaan Supervisi Dukungan PSD Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional Bersejarah Tugu Soekarno ( lanjutan) ,

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pilihan alternatif metode pembelajaran kepada pendidik yaitu penerapan Assessment- Feedback dalam pelaksanaan KBM

Gambar 4.5 Tampilan Hasil Pengujian Proses Dekripsi Dengan Sandi Sama 47 Gambar 4.6 Tampilan Hasil Pengujian Proses Dekripsi Dengan Sandi Berbeda 47 Gambar 4.4 Tampilan

Obligasi (utang) – Pembayaran bunga kepada pemegang saham merupakan beban yang dapat mengurangi besarnya pajak penghasilan.. Saham (modal) – Pembayaran deviden berasal

[r]

Yang dimaksud dengan “asas otonomi dan tugas pembantuan” dalam ayat ini adalah bahwa pelaksanaan urusan pemerintahan oleh daerah dapat