1
Kajian Evaluatif Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Taman Sampangan dan Taman Tirtoagung
Di Kota Semarang
Tesis
Susilowati Retnaningsih
NIM: 13.91.0006
Program Magister Lingkungan dan Perkotaan
Universitas Katolik Soegijapranata
2
KATA PENGANTAR
Tumbuh dan berkembangnya suatu kota, dapat dilihat dari ada tidaknya perubahan
bentuk dan fungsi penggunaan lahan yang dilakukan masyarakat kota dan pemenuhan
fasilitas ekonomi sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perkembangan
penggunaan lahan ini perlu diimbangi dengan penyediaan ruang terbuka hijau.
Berkembangnya suatu kota membawa konsekuensi terhadap perubahan fisik kota
yang biasanya juga dibarengi pertumbuhan penduduk dan pembangunan fasilitas ekonomi
yang cukup tinggi dengan penyebaran yang semakin cepat dan luas. Bertambahnya
penduduk di perkotaan secara otomatis selain akan meningkatkan aktivitas masyarakatnya
serta permintaan terhadap fasilitas Ruang Terbuka Hijau (RTH), juga akan mempengaruhi
kualitas lingkungan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, luasan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) ditetapkan minimal 30% dari total luas wilayah dan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No.05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan merupakan pedoman rinci
pembangunan ruang terbuka hijau (RTH).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang (2010), Kota
Semarang dengan luas wilayah 373,70 km2 mempunyai jumlah penduduk 1.481.644 jiwa dan
kepadatan peduduk sebesar 7.449 jiwa/km2, serta mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk
sebesar 1,67%. Secara fisiografi Kota Semarang dibagi menjadi 2 (dua) wilayah, yaitu
wilayah Semarang bagian bawah dengan fisiografi dataran pantai hingga berombak, dan
wilayah Semarang bagian atas dengan fisiografi berbukit hingga bergunung, dan meliputi 16
Kecamatan. Kota Semarang mempunyai delapan kecamatan yang belum memenuhi ketentuan
RTH, antara lain Gajahmungkur (7,4%), Candisari (6,26%), Pedurungan (24,18%),
Gayamsari (19,21%), Semarang Timur (9,54%), Semarang Utara (9,47%), Semarang Tengah
(11,9%), dan Semarang Barat (27,9%) (Kepala Bappeda Kota Semarang M. Farchan pada
wawancara Ribut Achwandi_Reporter Trijaya FM Semarang)
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang telah dirintis oleh Kementerian
Pekerjaan Umum C.q. Direktorat Jenderal Penataan Ruang merupakan salah satu langkah
nyata Pemerintah Pusat bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
3
terkait pemenuhan luasan RTH Perkotaan, dan merupakan inovasi perwujudan RTH
perkotaan yang berbasis komunitas. Tahun 2012 di Kota Semarang telah dibangun Taman
Sampangan dan Taman Tirtoagung yang merupakan Program Pengembangan Kota Hijau
(P2KH) dari Kementerian Pekerjaan Umum. Berdasarkan pengamatan awal, pemanfaatan
taman tersebut ada yang bermanfaat dan ada yang kurang bermanfaat.
Adapun lingkup pelaksanaan kegiatan P2KH berupa revitalisasi, pemeliharaan
maupun pembangunan baru RTH berdasarkan hasil desain yang telah disepakati yang secara
umum meliputi: 1) Pekerjaan persiapan; 2) Pekerjaan konstruksi lansekap; dan 3)
Pemeliharaan secara menyeluruh.
Keluaran kegiatan P2KH diharapkan dapat terbangunnya area RTH publik yang
terintegrasi dan aksesibel bagi lingkungan perkotaan sekitarnya, serta dapat memberikan fungsi interaksi sosial secara aktif, bagi kota secara umum.
Di sisi lain RTH yang dibangun tidak selalu sesuai dengan distribusi penduduk
perkotaan dan jangkauan pelayanan RTH di Kota Semarang masih kurang maksimal.
Akibatnya banyak masyarakat yang harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk memenuhi
kebutuhan mereka akan RTH. Selain itu, dari beberapa RTH taman yang telah dibangun,
tidak semua mempunyai kondisi yang sama, baik dari sisi pemanfaatan dan pemeliharaannya.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, terlihat beberapa RTH mempunyai kondisi
kurang terawat, atau bahkan tidak berfungsi sebagai RTH.
Berdasarkan kondisi tersebut, penulis mencoba menguraikan masalah yang terdapat
pada RTH di Kota Semarang, antara lain:
a. Taman/RTH tidak tidak mempunyai jangkauan pelayanan yang baik;
b. Taman/RTH yang ada kurang/tidak termanfaatkan diakibatkan oleh pembangunan
yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
c. Taman/RTH yang ada kurang/tidak terawat diakibatkan oleh kurangnya partisipasi
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
ABSTRAK... ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Permasalahan ... 2
1.3. Tujuan dan Sasaran ... 4
1.3.1. Tujuan ... 4
1.3.2. Sasaran ... 4
1.4. Manfaat Penelitian ... 4
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 5
1.5.1. Ruang Lingkup Spasial ... 5
1.5.2. Ruang Lingkup Substansial ... 5
1.6. Kerangka Pemikiran ... 5
1.7. Sistematika Pembahasan ... 7
1.8. Tinjauan Pustaka... 8
1.8.1. Ruang Terbuka Hijau ... 8
1.8.2 RTH dalam Penataan Ruang ... 17
1.8.3 Pemanfaatan RTH ... 20
1.8.4. Peran Serta Masyarakat ... 26
1.8.5. Kriteria RTH di Kawasan Perkotaan ... 26
1.8.6. Teori Evaluasi ... 36
5
BAB II METODE EVALUASI RUANG TERBUKA HIJAU ... 42
2.1. Metode Penelitian... 42
2.2. Teknik Pengumpulan Data ... 43
2.3. Teknik Sampling ... 44
2.4. Metode Analisis ... 46
2.5. Kerangka Analisis Penelitian ... 46
BAB III HASIL PENGAMATAN RUANG TERBUKA HIJAU TAMAN SAMPANGAN DAN TAMAN TIRTOAGUNG DI KOTA SEMARANG .... 48
3.1. Gambaran Umum Kota Semarang ... 48
3.2. Gambaran Umum Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang ... 51
3.3. Kebijakan Pengembangan RTH di Kota Semarang ... 53
3.3.1. Pengembangan RTH melalui Program Pembangunan Kota Hijau (P2KH) ... 53
3.3.2. Pengembangan RTH Menurut Kecenderungan Pengembangan Wilayah . . 54
3.4. Gambaran Umum Taman di Kota Semarang ... 58
3.4.1. Gambaran Umum Taman Tirtoagung ... 59
3.4.2. Gambaran Umum Taman Sampangan ... 63
BAB IV ANALISIS EVALUASI RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA SEMARANG 68 4.1. Identifikasi Karakteristik RTH di Kota Semarang ... 68
4.1.1. Taman Tirtoagung ... 69
4.1.2. Taman Sampangan ... 71
4.1.3. Kesimpulan ... 73
4.2. Identifikasi Karakteristik Pengunjung RTH di Kota Semarang ... 73
4.2.1. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin ... 73
4.2.2. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Rentang Usia ... 74
4.2.3. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 76
4.2.4. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 77
4.2.5. Kesimpulan ... 78
4.3. Analisis Kebutuhan Penduduk Akan RTH ... 79
4.3.1. Analisis Keinginan Frekuensi dan Frekuensi Kunjungan ... 79
6
4.4. Analisis Jangkauan Pelayanan RTH ... 88
4.4.1. Taman Tirtoagung ... 88
4.4.2. Taman Sampangan ... 93
4.4.3. Kesimpulan ... 99
4.5. Analisis Kualitas RTH ... 99
4.5.1. Kualitas RTH Berdasarkan Aksesibilitas ... 100
4.5.2. Kualitas RTH Berdasarkan Kondisi Vegetasi ... 100
4.5.3. Kualitas RTH Berdasarkan Kondisi Fasilitas ... 100
4.5.4. Kualitas RTH Berdasarkan Penataan Taman (Setting Area) ... 101
4.5.5. Kualitas RTH Berdasarkan Tingkat Kebersihan ... 101
4.5.6. Kualitas RTH Berdasarkan Daya Tampung ... 103
4.5.7. Kesimpulan ... 104
4.6. Analisis Harapan Penduduk Akan Kondisi RTH. ... 105
4.6.1. Aksesibilitas ... 108
4.6.2. Vegetasi ... 110
4.6.3. Fasilitas ... 112
4.6.4. Penataan Taman (Setting Area) ... 116
4.6.5. Kebersihan ... 119
4.6.6. Daya Tampung ... 120
4.6.7. Kesimpulan ... 121
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 123
5.1. Kesimpulan ... 123
5.1.1. Kesimpulan Ketersediaan RTH Dikaitkan Jangkauan Pelayanan Masyarakat ... 123
5.1.2. Kesimpulan Kondisi RTH Dikaitkan Keinginan Masyarakat ... 125
5.2. Rekomendasi ... 128
5.2.1. Rekomendasi bagi Pemerintah ... 128
5.2.2. Rekomendasi bagi Masyarakat ... 129
5.2.3. Rekomendasi Studi ... 129
7
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Penyediaan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk ... 20
Tabel 1. 2 Contoh Kelengkapan Fasilitas pada Taman Kelurahan ... 23
Tabel 1. 3 Contoh Kelengkapan Fasilitas pada Taman Kecamatan ... 23
Tabel 1. 4 Contoh Kelengkapan Fasilitas pada Taman Kota ... 24
Tabel 1. 5 Contoh Pohon untuk Taman Lingkungan dan Taman Kota ... 35
Tabel 1. 6 Sintesis Teori dan Variabel Penelitian ... 37
Tabel 3. 1 Penggunaan Lahan di Kota Semarang ... 48
Tabel 3. 2 Luasan Lahan RTH di Kota Semarang ... 51
Tabel 3. 3 Delapan Kecamatan yang Belum Memenuhi Prosentase/Ketentuan RTH di Kota Semarang ... 53
Tabel 3. 4 Karakteristik Sebaran Taman Kota Semarang ... 58
Tabel 4. 1 Identitas dan Data Kunjungan Responden Taman Tirtoagung ... 80
Tabel 4. 2 Aktivitas Responden di Taman Tirtoagung ... 85
Tabel 4. 3 Aktivitas Responden di Taman Sampangan ... 87
Tabel 4. 4 Persebaran Responden Berdasarkan Domisili dan Jarak Ke Taman Tirtoagung ... 90
8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 6
Gambar 1. 2. Tipologi RTH ... 13
Gambar 1. 3. Kedudukan Rencana Penyediaan dan Pemanfaatan RTH dalam RTR Kawasan Perkotaan ... 19
Gambar 2. 1 Kerangka Analisis ... 47
Gambar 3. 1 Peta Kota Semarang ... 49
Gambar 3. 2 Taman Tirtoagung di Kecamatan Banyumanik ... 60
Gambar 3. 3 Fasilitas Olahraga di Taman Tirtoagung ... 61
Gambar 3. 4 Fasilitas Bermain Anak di Taman Tirtoagung ... 61
Gambar 3. 5 Fasilitas Tempat Duduk di Taman Tirtoagung ... 62
Gambar 3. 6 Fasilitas Pendukung di Taman Tirtoagung Berupa Lampu Taman dan Tempat Sampah ... 62
Gambar 3. 7 Keberadaan Toilet Umum dan Jalur Pedestrian di Taman Tirtoagung ... 63
Gambar 3. 8 Vegetasi di Taman Tirtoagung ... 63
Gambar 3. 9 Taman Sampangan di Kecamatan Gajahmungkur ... 64
Gambar 3. 10 Fasilitas Bermain Anak di Taman Sampangan ... 64
Gambar 3. 11 Jalur Pedestrian di Taman Sampangan ... 65
Gambar 3. 12 (a) Main entrance, (b) Salah Satu Landmark Taman, (c) Bangku Taman di Taman Sampangan ... 66
Gambar 3. 13 (a) Parkir Sepeda, (b) Tempat Sampah di Taman Sampangan ... 66
Gambar 3. 14 Kondisi Vegetasi di Taman Sampangan ... 67
Gambar 4. 1 Fasilitas Bangku Taman Penunjang Fungsi Sosial Budaya ... 70
Gambar 4. 2 (a) Lokasi Taman yang Dijangkau oleh Transportasi Umum (b) Parkir Sepeda Pengunjung ... 71
Gambar 4.3 Taman Tirtoagung dan Taman Sampangan ... 73
Gambar 4.4 Prosentase Jumlah Pengunjung Taman Tirtoagung ... 74
Gambar 4.5 Prosentase Jumlah Pengunjung Taman Sampangan ... 74
Gambar 4.6 Prosentase Golongan Usia Pengunjung Taman Tirtoagung ... 75
Gambar 4.7 Prosentase Golongan Usia Pengunjung Taman Sampangan ... 75
9
Gambar 4.9 Prosentase Pengunjung Taman Sampangan Berdasarkan Jenis Pekerjaan 76
Gambar 4.10 Prosentase Pengunjung Taman Tirtoagung Berdasarkan Tingkat
Pendidikan ... 77
Gambar 4.11 Prosentase Pengunjung Taman Sampangan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 78
Gambar 4.12 Prosentase Keinginan Frekuensi Responden untuk Menikmati RTH ... 79
Gambar 4.13 Prosentase Frekuensi Kunjungan Responden ke Taman Tirtoagung dan Taman Sampangan ... 84
Gambar 4.14 Prosentase Kunjungan Responden Taman Tirtoagung Bersama Partner Mereka ... 85
Gambar 4.15 Grafik Aktivitas Responden di Taman Tirtoagung ... 86
Gambar 4.16 Grafik Alasan Kunjungan Responden ke Taman Tirtoagung ... 86
Gambar 4.17 Prosentase Kunjungan Responden Taman Sampangan Bersama Partner Mereka ... 87
Gambar 4.18 Grafik Aktivitas Responden di Taman Sampangan ... 88
Gambar 4.19 Grafik Alasan Kunjungan Responden ke Taman Sampangan ... 88
Gambar 4.20 Persebaran Jumlah Pengunjung Taman Tirtoagung ... 83
Gambar 4.21 Grafik Persebaran Jarak Rumah Pengunjung Menuju Taman Tirtoagung 83 Gambar 4.22 Grafik Persepsi Responden Terhadap Persebaran RTH di Lingkungan Tempat Tinggal Mereka ... 94
Gambar 4.23 Persebaran Jumlah Pengunjung Taman Sampangan ... 95
Gambar 4.24 Grafik Persebaran Jarak Rumah Pengunjung Menuju Taman Sampangan ... 98
Gambar 4.25 Grafik Persepsi Responden Terhadap Persebaran RTH di Lingkungan Tempat Tinggal Mereka ... 98
Gambar 4.26 Grafik Persepsi Responden Terhadap Aksesibilitas Taman ... 100
Gambar 4.27 Grafik Persepsi Responden Terhadap Kondisi Vegetasi di dalam RTH ... 101
Gambar 4.28 Kondisi Vegetasi di Taman (a) Tirtoagung, (b) Sampangan ... 101
Gambar 4.29 Grafik Persepsi Responden terhadap Kondisi Fasilitas di Dalam RTH .... 102
Gambar 4.30 Grafik Persepsi Responden terhadap Penataan Taman ... 103
Gambar 4.31 Ketersediaan Tempat Sampah di Lingkungan Taman ... 103
Gambar 4.32 Grafik Persepsi Responden terhadap Kebersihan Taman ... 104
10
Gambar 4.34 Prosentase Harapan Responden terhadap Main Entrance Taman
Tirtoagung ... 106
Gambar 4.35 Prosentase Harapan Responden terhadap Main Entrance Taman Sampangan ... 107
Gambar 4.36 Prosentase Harapan Responden terhadap Area Pedestrian ... 107
Gambar 4.37 Prosentase Harapan Responden Taman Tirtoagung terhadap Keterjangkauan Taman dengan Moda Transportasi Umum ... 108
Gambar 4.38 Prosentase Harapan Responden Taman Sampangan terhadap Keterjangkauan Taman dengan Moda Transportasi Umum ... 109
Gambar 4.39 Prosentase Harapan Responden untuk Ketersediaan Jalur Difabel ... 109
Gambar 4.40 Prosentase Harapan Responden untuk Penambahan Jumlah Tanaman .... 110
Gambar 4.41 Prosentase Harapan Responden terhadap Penambahan Jenis Tanaman ... 111
Gambar 4.42 Prosentase Harapan Responden Terkait Proporsi KDH terhadap Elemen Perkerasan ... 111
Gambar 4.43 Prosentase Harapan Responden Terkait Keasrian Taman ... 112
Gambar 4.44 Prosentase Harapan Responden Terkait Area Parkir ... 113
Gambar 4.45 Prosentase Harapan Responden Terkait Penyediaan Bangku Taman ... 114
Gambar 4.46 Prosentase Harapan Responden Terkait Penyediaan Lampu Taman ... 114
Gambar 4.47 Prosentase Harapan Responden Terkait Penyediaan Sarana Bermain Anak ... 115
Gambar 4.48 Prosentase Harapan Responden Terkait Penyediaan Papan Petunjuk ... 116
Gambar 4.49 Prosentase Harapan Responden Terkait Penyediaan Jalur Pedestrian ... 116
Gambar 4.50 Prosentase Persepsi Responden Terkait Kenyamanan Taman ... 117
Gambar 4.51 Prosentase Persepsi Responden Terkait Estetika Taman ... 118
Gambar 4.52 Prosentase Harapan Responden Terkait Ketersediaan PKL ... 118
Gambar 4.53 Prosentase Harapan Responden Terkait Tempat Sampah ... 119
Gambar 4.54 Prosentase Persepsi Responden Terkait Skala Pelayanan Taman ... 120
Gambar 4.55 Prosentase Persepsi Responden Terkait Daya Tampung Tempat Parkir .. 120
11
The study Evaluatif Open Space (Green) RTH Sampangan Park and Garden
Tirtoagung in the City of Semarang.
Abstract
The development of the city as fast no doubt cause a high development activities in the urban
environment. Many development activities is sometimes not immediately followed by the
provision of open space green (RTH). As a result of a decrease in the quality and quantity of
RTH is in the urban environment.
Based on UU No. 26 The year 2007 about Space Planning (UUPR) stipulates the existence of
the allocation for RTH at least 30% from the town/urban areas, with the composition of the
20% RTH public and private RTH 10%. The allocation of 30% RTH is also specified in the
local regulations (Perda) about Regional Exterior Plan (RTRW) in each city/District.
The government of the City of Semarang has build the Garden which is a Green City
Development Program (P2KH) from the Ministry of Public Works in the Garden Sampangan
and Garden Tirtoagung built 2013 and used by 2015. The garden Sampangan and Garden
Tirtoagung which has been built from the side of the widespread still can be said as the
garden area/Sub-district seen from candy PU No. 05/PRT/M/2008, but the Garden Kelurahan
even Garden RW. From the side of the quality of RTH, the second Garden is sufficient only
takes a little improvement and the addition of the facility is still less as the main entrance,
pedestrian path, diffable path and adding plants flowers to add aesthetics garden.
12
Kajian Evaluatif Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Sampangan dan Taman
Tirtoagung Di Kota Semarang.
Abstrak
Perkembangan kota yang begitu pesat tak pelak menyebabkan tingginya kegiatan
pembangunan di lingkungan perkotaan. Banyaknya kegiatan pembangunan tersebut kadang
tidak serta merta diikuti dengan penyediaan ruang terbuka hijau (RTH). Akibatnya terjadi
penurunan kualitas maupun kuantitas RTH yang ada di lingkungan perkotaan.
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR) mengamanatkan
adanya alokasi untuk RTH minimal 30% dari wilayah kota/kawasan perkotaan, dengan
komposisi 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Pengalokasian 30% RTH ini juga
ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di
tiap Kota/Kabupaten.
Pemerintah Kota Semarang telah membangun taman yang merupakan Program
Pengembangan Kota Hijau (P2KH) dari Kementerian Pekerjaan Umum yaitu Taman
Sampangan dan Taman Tirtoagung yang dibangun tahun 2013 dan dimanfaatkan tahun 2015.
Taman Sampangan dan Taman Tirtoagung yang telah dibangun dari sisi luasan masih belum
bisa dikatakan sebagai Taman Kawasan/Kecamatan dilihat dari Permen PU No.
05/PRT/M/2008, tetapi Taman Kelurahan bahkan Taman RW. Dari sisi kualitas RTH kedua
Taman sudah mencukupi hanya butuh sedikit perbaikan dan penambahan fasilitas yang masih
kurang seperti main entrance, jalur pedestrian, jalur diffable dan penambahan tanaman bunga untuk menambah estetika taman.
Kata Kunci: Ruang Terbuka Hijau, Taman Sampangan dan Taman Tirtoagung, Program