• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PELAKSANAAN PELAJARAN BAHASA JAWA MATERI KRAMA INGGIL DI SISWA MI DAN SD MUHAMMADIYAH KECAMATAN CILONGOK - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PELAKSANAAN PELAJARAN BAHASA JAWA MATERI KRAMA INGGIL DI SISWA MI DAN SD MUHAMMADIYAH KECAMATAN CILONGOK - repository perpustakaan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa daerah adalah bahasa ibu yang seyogyanya harus dilestarikan keberadaanya agar tidak hilang dalam jati diri anak bangsa. Bahasa daerah merupakan salah satu warisan budaya bangsa. Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan yang di dalamnya mengatur pentingnya perlindungan, pelestarian dan pembinaan bahasa daerah pada BAB III Pasal 42, sebagai berikut:

Pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi Bahasa dan sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan perkembangan zaman dan agar tetap menjadi bagian dari kekayaan ' budaya Indonesia.

Pembinaan bahasa daerah harus digalakkan dalam kehidupan masyarakat agar keberadaannya tidak hilang dijatidiri masyarakat terutama dalam jati diri anak bangsa. Kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan masyarakat tidak dilestarikan maka akan hilang seiring berkembangnya zaman. Bahasa daerah merupakan bagian dari budaya yang ada di Indonesia yang harus dilestarikan.

(2)

pimpinan BUMD Provinsi Jawa Tengah untuk menggunakan Bahasa Jawa setiap hari Kamis di lingkungan kerjanya masing-masing. Himbauan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 430/9525 tertanggal 7 Oktober 2014 tentang Penggunaan Bahasa Jawa untuk komunikasi lisan di lingkungan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah Kabupaten /Kota se-Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH mengatakan bahwa, "penggunaan Bahasa Jawa kembali digalakkan untuk menjaga dan memelihara kelestarian bahasa. sastra, dan aksara Jawa yang menjadi faktor penting bagi peneguhan jati diri daerah, dan masyarakat Jawa Tengah. Untuk menyelaraskan fungsi Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa dalam kehidupan masyarakat yang sejalan dengan arah pembinaan Bahasa Indonesia. Hal ini, pemerintah daerah ditugasi untuk membina dan melindungi Bahasa Jawa."

Kaedah pelajaran Bahasa Jawa dapat digunakan sebagai wadah mengenali nilai-nilai estetika, etika, moral, dan spiritual. Nilai-nilai tersebut sangat penting untuk perkembangan bangsa. Penggunaan pahasa Jawa dapat digunakan sebagai wadah untuk belajar karakter dan budi pekerti luhur. Pada observasi awal kepada tokoh masyarakat, tokoh masyarakat mengatakan bahwa "anak yang menguasai Bahasa Jawa yang baik dan benar terkesan mempunyai karakter dan budi pekerti yang baik dari pada anak yang kurang menguasai Bahasa Jawa dengan baik dan benar. Semua itu dapat dilihat dari cara anak berbicara dengan temail sebaya, dengan anak yang lebih tua dan dengan orangtua ataupun guru."

(3)

unggah-ungguhing basa yang terbagi menjadi tiga basa Ngoko, basa Madya dan basa Krama.

Setiyanto, A. B (2007:26) mengemukakan skema pembagian unggah- ungguhing basa sebagai berikut :

I. Basa Ngoko : Ngoko lugu

Dari unggah-ungguhing bahasa di atas sudah semestinya siswa dapat menggunakan basa Krama Inggil untuk berkomunikasi dengan guru, orangtua, maupun orang yang lebih tua. Penggunaan Bahasa Krama Inggil tentu dapat menggambarkan nilai kesopanan siswa terhadap orang yang berkomunikasi dengan siswa. Sebagian besar orangtua mengeluhkan anak tidak dapat menggunakan Bahasa Krama Inggil dengan baik, hal tersebut yang membuat lunturnya bahasa daerah di era globalisasi sekarang ini.

Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan di MI dan SD Muhammadiyah, Cilongok, Banyumas, terdapat permasalahan yang berhubungan dengan kemampuan anak berbicara menggunakan bahasa daerah yang sesuai, khususnya saat anak berbicara dengan orang yang lebih tua yang seharusnya memakai basa Krama Inggil tetapi anak cenderung menggunakan

basa Ngoko, seperti pada saat melakukan KKL siswa meminta untuk diajar

(4)

yang artinya meminta untuk diajarin mengaji. Hal tersebut tentunya mengundang keprihatinan, yang seharusnya anak menjadi generasi penerus untuk melestarikan Bahasa Jawa. Hilangnya kemampuan anak dalam menggunakan Bahasa Jawa yang baik dan benar tidak lepas dari kebiasaan siswa yang sekarang lebih banyak dibiasakan menggunakan Bahasa Indonesia.

Pada saat peneliti melakukan observasi penelitian pada beberapa sekolah sebagai tempat penelitian, peneliti mewawancarai tiap-tiap kepala sekolah di MI dan SD Muhammadiyah di Kecamatan Cilongok tentang profil guru yang mengajar Bahasa Jawa. Sebagian besar guru yang mengajar Bahasa Jawa itu adalah guru kelas masing-masing dan tidak mempunyai profil khusus Bahasa Jawa. Hal ini sangat berpengaruh pada kualitas pengajaran. Hal ini sejalan dengan wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti kepada tokoh masyarakat, tokoh masyarakat menyatakan bahwa kurangnya guru pengajar Bahasa Jawa di sekolah dasar pada saat ini.

(5)

siswa sejak dini sudah dibekali kemampuan berbahasa daerah, dengan hal itu lunturnya bahasa daerah akan dapat diatasi.

Sartini, N. W (2009: 1) mengatakan bahwa di Indonesia tengah terjadi persaingan antara bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Ada semacam kekhawatiran bahasa-bahasa daerah akan punah karena terdesak oleh mundurnya nilai-nilai budaya yang ada dalam bahasa daerah tersebut. Pemerintah hendaknya lebih gencar dalam membuat kebijakan tentang penggunaan bahasa daerah masing-masing, seperti kebijakan menggunakan bahasa daerah pada hari tertentu. Kebijakan tersebut harus diterapkan di lingkungan sekolah, jika kebijakan tidak diterapkan maka tidak ada hasilnya.

Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa Indonesia, tetapi tidak seharusnya Bahasa Jawa harus luntur digantikan oleh Bahasa Indonesia. Sudah saatnya ada pembiasaan terutama bagi anak-anak untuk menggunakan Bahasa Jawa yang tepat dan benar. Pembiasaan menggunakan Bahasa Jawa tentunya dapat dipelajari di sekolah. Sekolah adalah salah satu wadah untuk mengajarkan dan menanamkan pengertian serta penggunakaan Bahasa Jawa yang tepat dan benar. Guru memegang andil besar dalam menanamkan kemampuan anak dalam menggunakan Bahasa Jawa. Kemampuan guru dalam mengelola mata pelajaran dapat mempengaruhi kelancaran proses pelajaran, sehingga daya kemampuan siswa yang baik dapat tersalur dan siswa dapat menerima pelajaran dengan baik.

(6)

penggunaanya setiap hari. Untuk dapat menumbuhkan keinginan siswa mempelajari bahasa daerahnya, guru harus mengupayakan cara yang baik, dan benar, serta sesuai dengan karakteristik siswa di sekolah. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai Pelaksanaan Pelajaran Bahasa Jawa Krama Inggil pada siswa MI dan SD Muhammadiyah

di Kecamatan Cilongok. Peneliti mengambil beberapa sampel sekolah di

Kecamatan Cilongok yang meliputi SD dan MI Muhammadiyah sebagai subjek penelitian. Selain itu peneliti menggunakan tokoh masyarakat di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas sebagai sumber data.

B.Fokus Penelitian

Terkait luasnya jangkauan batasan masalah kemampuan berbahasa, maka dari itu peneliti memfokuskan penlitian pada upaya guru dalam mengajar Bahasa Jawa, fokus menggunakan Bahasa Jawa Krama Inggil.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan fokus masalah seperti yang telah dijelaskan maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu:

1. Bagaimana pelaksanaan pelajaran Bahasa Jawa materi Krama Inggil yang dilakukan oleh guru ?

2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat siswa dalam berbahasa

Jawa Krama Inggil ?

(7)

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang akan peneliti laksanakan berdasarkan rumusan masalah di atas adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pelajaran Bahasa Jawa materi Krama Inggil yang dilakukan oleh guru.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang dapat mempengaruhi siswa dalam berbahasa Jawa Krama Inggil.

3. Untuk mengetahui upaya yang telah dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Jawa Krama Inggil.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil berdasarkan hasil penelitian tentang pelajaran Bahasa Jawa dalam ranah Krama Inggil di MI dan SD Muhammadiyah se Kecamatan Cilongok ini dapat dibagi menjadi dua macam, yakni sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini secara teoretis diharapkan akan dapat memperkaya informasi tentang pelajaran Bahasa Jawa yang dapat menunjang siswa untuk dapat menggunakan Krama Inggil dengan baik dan benar

2. Manfaat praktis

(8)

3. Orang Tua dan Keluarga

Kemampuan berbahasa Jawa menggunakan krama inggil dengan baik dan benar dapat meningkatkan karakteristik yang baik anak di dalam keluarga.

4. Bagi Masyarakat dan Lingkungan

Dapat menjadi contoh tentang cara menerapkan pelajaran Bahasa

Jawa Krama Inggil agar anak dapat menggunakan krama inggil dengan baik

Referensi

Dokumen terkait

2) syarat akan diuji. Jika syarat adalah BENAR, Blok kenyataan 2 1,2...n akan dilaksanakan. Jika PALSU, gelung akan ditamatkan, dan perlaksanaan bermula selepas blok suruhan for..

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh celah pelolosan modifikasi pada bubu kubah terhadap hasil tangkapan Rajungan ( Portunus pelagicus ) di TPI

Kita tidak bisa mengendalikan hasil dari klien-klien kita, namun kita bisa mengendalikan lingkungan yang kita ciptakan pada mereka selama sesi berlangsung dan tugas-tugas

Gudang bahan bakar segar menggunakan satu buah pintll masuk yang dilengkapi dengan 2 (dua) buah kunci yang berlainan, yang dipegang oleh Kepala Sub Bidang yang berlainan, sehingga

Adanya hubungan yang bermakna antara jenis persalinan dan asfiksia neonaturum 62 % bati lahir section caesaria mengalami asfiksia. 5 Rahayu Faktor yang berhubungan

Dari pengujian terhadap kadar gula, pada Tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa nilai kadar gula minuman probiotik susu jagung manis yang menggunakan L.. pentosus EM1 memiliki kadar

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Analisis Laporan Keuangan untuk Mengukur Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan:

Kulit merupakan lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan melindungi bagian tubuh,berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi