• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

30 BAB III

GAMBARAN UMUM BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

3.1. Sejarah Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DIY

Peringatan Hari Ulang Tahun tak dapat lepas dari sejarah, karena dari sejarahlah diketahui asal – usul seseorang ataupun suatu Lembaga/Kantor. Seperti halnya Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Perpustakaan ini dahulu bernama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dipersiapkan berdirinya sejak bulan Januari 1948 atas anjuran Mr. Santoso (waktu itu menjabat sebagai Sekjen Kementrian PP dan K) dan Mr. Hendromartono, sebagai pelaksana ditunjuk R. Patah, yang memulai tugas persiapannya bertempat di kamar samping dari paviliyun Museum Sono Budoyo di Yogyakarta.

Sebagai modal pertama kali dikumpulkannya buku – buku,

brosur-brosur, majalah – majalah dan surat kabar-surat kabar, yang terutama berasal dari hadiah atau sumbangan, antara lain dari Panitia Milik Bangsa Asing (PMBA), Komite Nasional Indonesia, Dewan Pertahanan Negara, P.F. Dahler, USIS, British Counsil, Bupati Pacitan dan juga berupa titipan dari Mr. Ali Sastroamidjojo, Rumah Penjara Yogyakarta, Prof. Dr. Poerbotjaroko serta

ditambah dengan sementara buku – buku dari pembelian. Dalam rangka

persiapan ini, pada pertengahan tahun 1948 telah dapat dibuka sebuah ruang baca bertempat di Jl. Mahameru dan dibuka tiga kali seminggu di waktu sore

(2)

commit to user

dari jam 16.00 – 18.00 WIB, dengan pelayanan dua orang petugas. Koleksi yang dimiliki lama-kelamaan juga berkembang seiring dengan perkembangan perpustakaan pada masa itu. Setelah mengalami Aksi Militer Belanda ke-II, maka dengan modal yang masih ada, Perpustakaan mendapat gedung di Jl. Tugu 66, bekas “Openbar Leesaal en Bibliotheek” buatan Belanda dan mendapat tambahan alat–alat meubeler serta buku– buku dari OLB tersebut. Sejak itulah persiapan – persiapan dilanjutkan dengan penuh ketekunan, di samping penambahan formasi pegawai.

Akhirnya, tibalah saat kelahiran Perpustakaan Negara dengan nama lengkapnya “PERPUSTAKAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA”, pada tanggal 17 Oktober 1949, jam 16.30 WIB yang dibuka resmi oleh Y.M.

Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan, Mr Sarmidi

Mangoensarkoro. Oleh Menteri R. Patah ditunjuk sebagai pengasuh Perpustakaan Negara yang telah lama beliau siapkan.

Kiranya penunjukkan ini tidaklah keliru, karena berkat ketekunan pengasuh, maka Perpustakaan Negara yang lahir ditengah-tengah kancah revolusi fisik, makin lama makin berkembang. Menurut rencana semula Perpustakaan Negara RI akan dijadikan Perpustakaan Induk. Ini sesuai dengan nama dan tempat kedudukannya di kota Yogyakarta, yang pada saat lahirnya perpustakaan tersebut menjadi ibukota Republik Indonesia.

Dari sinilah akan dikembangkan berdirinya perpustakaan– perpustakaan di seluruh pelosok tanah air, sejak perpustakaan– perpustakaan provinsi

(3)

commit to user ternyata sejarahlah yang menentukan.

Setelah terjadinya peleburan nama Republik Indonesia Serikat menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1950 dan ibukota Republik Indonesia dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta, maka berubah arah peranan Perpustakaan Negara RI yang pada saat itu direncanakan menjadi induknya perpustakaan – perpustakaan di seluruh tanah air. Perpustakaan Negara di Semarang yang lahir kemudian, tidak mau lagi diasuh oleh Perpustakaan Negara Republik Indonesia, tetapi menghendaki asuhan langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta. Sejak itu kedudukan Perpustakaan Negara Republik Indonesia di Yogyakarta tidak lagi dipandang sebagai Perpustakaan Induk, melainkan hanya sebagai Perpustakaan Provinsi. Dengan demikian nama “Perpustakaan Negara Republik Indonesia” tidak sesuai lagi, maka pada pertengahan tahun 1952 diganti nama “Perpustakaan Negara Departemen dan Kebudayaan” Yogyakarta.

Sejak permulaan tahun 1950, ruang baca tidak hanya dibuka pada jam –

jam kerja pagi hari saja, tetapi juga tiap – tiap sore dari jam 18.00 hingga 20.00 WIB. Perpustakaan Negara berkembang terus, dari bukan ke bulan dan dari tahun ke tahun, akhirnya pada tanggal 17 Maret 1952 Perpustakaan Negara harus meninggalkan gedung di Jl. Tugu 66 (sekarangJl.P Mangkubumi), karena sudah tidak memenuhi syarat kebutuhan lagi dan pindah ke gedung yang lebih besar dari Jl. Malioboro175, yakni bekas took buku dan penerbitan “Kolf Bunning” hingga saat ini.

(4)

commit to user

Kepala perpustakaan R. Patah, mantan pegawai Sono Budoyo, memimpin perpustakaan sejak lahirnya mendapatkan hak pensiun pada tahun 1958 (wafat pada hari minggu tgl 30 April 1966) dan digantikan oleh Bp. Dajoesman. Perpustakaan Negara Yogyakarta dibawah pimpinan Bp. Djajoesman tahun 1958 mulai mengembangkan dan menggunakan sistem klasifikasi DDC atas anjuran Biro perpustakaan Kementrian PP dan K waktu itu. Sebelumnya koleksi Perpustakaan Negara menggunakan sistem klasifikasi katalogus berupa buku (Sheaf Catalog), seperti yang digunakan di Perpustakaan

Museum Sono Budoyo dan Perpustakaan Museum LKI di Jakarta.

Untuk mengubah sistem lama ke sistem DDC, mengalami kendala. Hal ini disebabkan koleksi perpustakaan sejak perintisannya sampai tahun 1958 telah banyak bahan pustaka yang diklasir menurut sistem lama sehingga untuk mengubah seluruhnya dalam waktu singkat memakan waktu lama dan energy

yang banyak. Akhirnya diambil kebijaksanaan, tambahan–tambahan pustaka

sejak tahun 1958 dan seterusnya langsung menggunakan klasifikasi DDC dengan kartu catalog.Sedang pustaka – pustaka yang dikumpulkan sebelum tahun 1958 berangsur–angsur diubah ke dalam DDC dengan kartu katalog.

Atas prakarsa Bp. Sukarto Muksan (Wakil Kepala Perpustakaan Negara) dimulailah membuat katalog subyek dengan istilah–istilah bahasa Indonesia. Di samping itu, dibuat pula perluasan DDC tentang sejarah, geografi, bahasa, sastra Indonesia, yang dalam DDC edisi 15 belum diatur sempurna.

Pada tahun 1973 Bp. Djajoesman memasuki masa pensiun, kemudian pimpinan Perpustakaan Negara dipegang oleh Bp. St Kostka Soegeng yang

(5)

commit to user

sebelumnya mengasuh Perpustakaan Negara di Singaraja. Sejak itu Perpustakan Negara di Yogyakarta mengalami beberapa perkembangan, antara lain perkembangan dan pembangunan gedung, peralatan perpustakaan, tambahan jumlah staf, peningkatan pelayanan masyarakat, pambinaan perpustakaan-perpustakaan lain dan promosi, serta bimbingan minat baca. Di samping itu diadakan pula penataran - penataran Ilmu Perpustakaan umum dan perpustakaan sekolah, bekerjasama dengan pustakawan - pustakawan se Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mulai tanggal 18 Oktober 1976, Perpustakaan Negara meningkatkan pelayanannya khusus untuk anak-anak yang duduk di Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Lanjutan Pertama, dengan membuka "Taman Pustaka Kanak-Kanak" yang dibuka sore hari. Untuk menggairahkan anak-anak mengunjungi perpustakaan, setiap dua minggu sekali diputarkan film anak-anak. Sebagai Pusat Informasi, Perpustakaan Negara di Yogyakarta mulai menerbitkan Bibliografi Daerah merupakan sarana untuk mengetahui karya - karya penerbitan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan biaya dari Proyek Pengembangn Perpustakaan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk media kegiatan

perpustakaan diterbitkan pula bulletin "SANGKAKALA". Perpustakaan Negara yang disebarluaskan kepada masyarakat sebagai sarana promosi, pada tanggal 21 September 1976, telah dibuat pula sebuah film cerita dengan judul "Peranan Perpustakaan Kepada Masyarakat" dengan isi pokok pelayanan perpustakaan. Film ini merupakan alat penerangan efektif bagi masyarakat.

(6)

commit to user

Pada tahun 1978, nama Perpustakaan Negara Yogyakarta diubah menjadi "Perpustakaan Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta" berdasarkan Surat Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.0199/o/1978 tanggal 23 Juni 1978. Berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta, tanggal 4 Juli 1981 Nomor 136/Hak/KPTS/1981; kepada Perpustakaan Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diberi ijin hak Pakai Tanah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak di Badran Kecamatan Jetis Kotamadya Yogyakarta.

Di samping terbitnya SK Gubernur tersebut, diterima juga dana DIP 1980/1981 dan 1981/1982 untuk pembangunan gedung maka dibangunlah gedung Perpustakaan Wilayah seluas 1500 meter per segi dengan kontruksi bangunan 2 (dua) lantai. Gedung tersebut diresmikan pembukaannya pada tanggal 2 Februari 1984 oleh Ibu Prof.Dr. Haryati Soebandio, Direktur Jendral Kebudayaan Debdikbud. Dengan demikian, Perpustakaan Wilayah memiliki dua gedung dan selanjutnyadiadakan pembagian penempatan koleksi, yaitu Unit Malioboro memberikan layanan untuk koleksi Bahasa Sastra, Seni dan Olah Raga, Koran, Majalah serta Yogyasiana.

Sedangkan Unit Badran untuk layanan koleksi ilmiah. Dalam meningkatkan dan mengembangkan pelayanan perpustakaan kepada masyarakat luas, maka Perpustakaan Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta telah mempersiapkan diri sebagai pusat jaringan Informasi untuk Daerah Istimewa Yogyakarta dan tingkat nasional. Untuk persiapan tersebut telah dimulai komputerisasi untuk diberdayakan kepada masyarakat luas.

(7)

commit to user

Untuk meningkatkan sumberdaya dokumentasi yang ada di Perpustakaan Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, maka diusahakan usaha micro film surat kabar/harian. Surat kabar tersebut terbit sejak tahun 1845 – 1975 dan menyediakan micro reader untuk membaca micro film yang mengungkapkan misteri peristiwa sejarah. Untuk menjangkau masyarakat sampai ke pelosok desa, mulai tahun1986 Perpustakaan Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengoperasikan Perpustakaan Keliling. Lokasi layanan Perpustakaan Keliling yaitu meliputi desa-desa yang belum mempunyai Perpustakaan Desa di kabupaten-kabupaten seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jauh sebelum Perpustakaan Keliling beroperasi, Perpustakaan Wilayah telah melayani Layanan Paket Buku/Bulk Loan ke Perpustakaan Desa yang berminat. Dari segi koleksi selalu diusahakan penambahan-penambahan koleksi pustaka sepanjang tahun guna pelestarian dan pengembangan kebudayaan dan pengetahuan bangsa.Di samping kemajuan-kemajuan yang telah diraih dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, proses regenerasipun tetap mengiringi perjalanan hidup Perpustakaan Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya tanggal 11 Mei 1990, Kepala Perpustakaan Wilayah DIY, Bp. St. Kostka Soegeng memasuki masa pensiun. Tampak pula proses regenerasi dalam lingkup pembinaan perpustakaan di Indonesia.

Menurut Keppres Nomor 11 tahun1989, Perpustakaan Wilayah yang semula statusnya UPT dari Pusat Pembinaan Perpustakaan di bawah naungan Depdikbud berganti nama menjadi Perpustakaan Daerah yang ada di bawah

(8)

commit to user

naungan Perpustakaan Nasional RI. Dalam Keppres tersebut terlukiskan bahwa Perpustakaan Nasional Republik Indonesia merupakan Lembaga Pemerintah Non-Departemen (LPND) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Tindak lanjut dari Keputusan Presiden Nomor 11 tahun 1989 terbit Surat Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor: 001/Org/9/1990, tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional. Berdasarkan SK tersebut memantapkan Perpustakaan Daerah, baik secara organisatoris maupun dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Sejalan dengan adanya perubahan status Perpustakaan Daerah sebagai satuan organisasi Perpustakaan Nasional dilaksanakan pelantikan Kepala Perpustakaan Daerah se Indonesia, tepatnya pada tanggal 25 Februari 1991. Terhitung mulaitanggal 1 April 1991 Perpustakaan Daerah DIY dipimpin oleh Drs. Sungkowo Rahardjo, SH.Sejalan dengan perkembangan, Perpustakaan yang sebelumnya berstatus LPND dengan eselonering 3A kiranya perlu pembenahan. Maka pada tanggal 29 Desember 1997 keluarlah Keppres Nomor 50 tahun 1997 tentang Perpustakaan Nasional. Dalam keputusan tersebut Perpustakaan Daerah berganti nama menjadi Perpustakan Nasional

provinsi dan eselonnya meningkat menjadi eselon 2A. Dengan

perkembangannya diharapkan langkah Perpustakaan Nasional Provinsi akan semakin mulus dalam rangka pembinaan semua jenis perpustakaan.

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah DIY Nomor 7 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,

(9)

commit to user

Lembaga Teknis Daerah dan satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta.Gerak langkah Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selalu mengikuti arus perkembangan yang terjadi di berbagai sektor, kemajuan-kemajuan berikutnya akan tercatat dalam sejarah.

3.2. Visi dan Misi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DIY Visi

Terwujudnya Sistem Informasi Terpadu Perpustakaan dan ArsipMenuju Masyarakat Pembelajar (Learning Society) di Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta.

Misi

Mewujudkan efektifitas pelaksanaan fungsi dan tugas organisasi.

1. Mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan perpustaakn dan

arsip secara optimal.

2. Mewujudkan perpustakaan dan arsip sebagai khasanah budaya

daerah.

3. Meningkatkan peran perpustakaan menjadi rumah belajar bagi

masyarakat untuk meningkatkan keceradasan dan daya saing.

4. Mengembangkan jaringan perpustakaan dan kearsipan berbasis

teknologi informasi.

5. Menjadi motivator dan fasilitator pemberdayaan perpustakaan

dan kearsipan masyarakat serta pemantapan kerjasama dengan lembaga masyarakat.

(10)

commit to user

3.3. Fungsi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DIY

Berdasarkan peraturan Gubernur Daerah Istimewa YogyakartaNomor 54 tahun 2008, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY bertugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perpustakaan dan kearsipan. Untuk melaksanakan tugas tersebut BPAD DIY mempunyai fungsi antara lain Menyelenggarakan Pelayanan Perpustakaan kepada masyarakat .

3.4. Tujuan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DIY

1. Tercapainya efektifitas pelaksanaan fungsi dan tugas lembaga.

2. Tercapainya pengelolaan dan pemanfaatan perpustakaan untuk

menumbuhkan minat dan budaya baca.

3. Tercapainya pengelolaan arsip yang optimal untuk meningkatkan

fungsi arsip serta kualitas layanan kearsipan.

4. Terwujudnya koleksi perpustakaan dan khasanah arsip sebagai citra budaya daerah.

5. Tercapainya peningkatan peran perpustakaan menjadi rumah belajar bagi masyarakat untuk meningkatkan kecerdasan dan daya saing.

6. Terselenggaranya jaringan sampai dengan Kabupaten/Kota dalam

rangka mendukung terwujudnya jaringan informasi perpustakaan dan kearsipan nasional.

7. Terwujudnya peran serta masyarakat untuk memberdayakan

(11)

commit to user

8. Tercapainya kerjasama dengan lembaga masyarakat

3.5. Struktur Organisasi

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang membawahi Sekretariat, kelompok jabatan fungsional, dan beberapa Kepala Bidang (Kabib).Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta susunan organisasi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Kepala Badan

2. Sekretariat yang membawahi : a) Subbagian Program, Data dan TI b) Subbagian Keuangan

c) Subbagian Umum

3. Kelompok Jabatan Fungsional a) Pustakawan

b) Arsiparis

4. Bidang Pengembangan Perpustakaan yang membawahi : a) Subbidang Deposit dan Pengolahan Bahan Pustaka b) Subbidang Pembinaan dan Pemberdayaan

5. Bidang Pelayanan dan Pelestarian Perpustakaan yang membawahi : a) Subbidang Pelayanan

(12)

commit to user

6. Bidang Arsip Dinamis yang membawahi: a) Subbidang Pengolahan Arsip Dinamis b) Subbidang Penilaian dan Penyusutan 7. Bidang Arsip Statis yang membawahi :

a) Subbidang Pengolahan Arsip Statis b) Subbidang Akuisisi dan Pelestarian

Bagan 3.1

Berikut ini adalah Bagan Struktur Organisasi BPAD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

(13)

commit to user 3.6. Sumber Daya Manusia

Suatu lembaga di manapun akan berjalan dengan lancar dalam melaksanakan tugas dan fungsinya apabila di dukung oleh unsur–unsur utama pendukung kegiatan dan salah satu unsur utama suatu lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah dengan adanya staff atau sumberdaya manusia khususnya yang terampil dan berkualitas.

Adapun jumlah sumberdaya manusia di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Daftar Karyawan BPAD Provinsi DIY

NO NAMA JABATAN

1 BUDI WIBOWO, Kepala Badan Badan

SH.,MM Perpustakaan Dan Perpustakaan

Arsip Daerah Dan Arsip

Daerah

2 Drs. BURHANUDIN Arsiparis Ahli Kelompok

DWI ROKHMATUN Madya Jabatan

Fungsional

3 RINI HANDAYANI, Pustakawan Ahli Kelompok

SE, MSi Madya Jabatan

Fungsional

(14)

commit to user

Madya Jabatan

Fungsional

5 Dra. ANNA NUNUK Arsiparis Ahli Kelompok

NURYANI Madya Jabatan

Fungsional

6 BIYANTO, S.IP Pustakawan Ahli Kelompok

Muda Jabatan

Fungsional

7 Dra. SRI Pustakawan Ahli Kelompok

AMBARWATI Madya Jabatan

Fungsional

8 Dra. ATMI SATWATI Pustakawan Ahli Kelompok

Muda Jabatan

Fungsional

9 EKA ARI PRATIWI Arsiparis Ahli Kelompok

ESTUNINGSIH, SE Pertama Jabatan

Fungsional

10 ENDANG TRI Pustakawan Kelompok

SUMARTATI Terampil Penyelia Jabatan

Fungsional

11 SITI SOFIATI Pustakawan Kelompok

(15)

commit to user

Fungsional

12 YUHANDRI Arsiparis Terampil Kelompok

PURNOMO Penyelia Jabatan

Fungsional

13 ENDANG YUNIARTI Pustakawan Kelompok

Terampil Penyelia Jabatan

Fungsional

14 TRI HARJITO Pustakawan Kelompok

Terampil Penyelia Jabatan

Fungsional

15 RIDAR ARIS Pustakawan Kelompok

PAWARDI Terampil Penyelia Jabatan

Fungsional

16 Rr. SUDARMI Pustakawan Kelompok

Terampil Penyelia Jabatan

Fungsional

17 SUTRISNO, A.Ma Pustakawan Kelompok

Terampil Pelaksana Jabatan

Lanjutan Fungsional

18 SUPRAPTI Pustakawan Kelompok

Terampil Penyelia Jabatan

(16)

commit to user

19 RUSIDI, SIP Arsiparis Ahli Muda Kelompok

Jabatan Fungsional

20 SUHARDO, S.Sos. Arsiparis Ahli Muda Kelompok

Jabatan Fungsional

21 ARI IRIYANI Pustakawan Kelompok

Terampil Pelaksana Jabatan

Lanjutan Fungsional

22 ATIK WIDYASTUTI, Arsiparis Terampil Kelompok

A.Md Pelaksana Lanjutan Jabatan

Fungsional

23 PARTILAH Arsiparis Terampil Kelompok

Pelaksana Lanjutan Jabatan

Fungsional

24 ZULFA Pustakawan Ahli Kelompok

KURNIAWAN, SIP Pertama Jabatan

Fungsional

25 ANANG FITRIANTO Pustakawan Ahli Kelompok

SAPTO NUGROHO, Pertama Jabatan

S.Sos Fungsional

(17)

commit to user

Pelaksana Jabatan

Fungsional

27 YURIKA, A.Md Arsiparis Terampil Kelompok

Pelaksana Jabatan

Fungsional

28 MUH ALI PITOYO Arsiparis Terampil Kelompok

Pelaksana Jabatan

Fungsional

29 Drs. ALIP SUDARDJO, Sekretaris Sekretariat

M.Pd

30 AGNES RIYANTI Kepala Subbagian Subbagian

DEWANTARI, SH Program, Data dan Program, Data

Teknologi Informasi dan Teknologi

Informasi

31 SULISTIYADI Pengolah Data dan Subbagian

Informasi Program, Data

dan Teknologi Informasi

32 MUHAMAD ROSYID Penatalaksana Sistem Subbagian

BUDIMAN, S.Si dan Informasi Program, Data

dan Teknologi Informasi

(18)

commit to user

33 AGUNG NUGROHO, Pengolah Data dan Subbagian

SIP Informasi Program, Data

dan Teknologi Informasi

34 WIWIK TARMINI, SIP Penyusun Program Subbagian

Program, Data dan Teknologi Informasi

35 Dra. SUMARNI Kepala Subbagian Subbagian

Keuangan Keuangan

36 ANASTASIA TUTI Pengelola Keuangan Subbagian

WAHYUNI, SH Keuangan

37 DARI ASTUTI Pengelola Keuangan Subbagian

Keuangan

38 EDY BUDHIHARTO Pengelola Keuangan Subbagian

Keuangan

39 SUDARYANTO, SE Pengelola Keuangan Subbagian

Keuangan

40 AMINI SUJIATI Pengelola Keuangan Subbagian

Keuangan

41 GUNADI Pengelola Keuangan Subbagian

(19)

commit to user

42 WIJIYATUN Pengelola Keuangan Subbagian

Keuangan

43 YUNI Pengelola Keuangan Subbagian

KUSPURNAWATI Keuangan

44 RINA HARYATI, Pengelola Keuangan Subbagian

A.Md Keuangan

45 EVY SUSANTI AMIR, Kepala Subbagian Subbagian

SH Umum Umum

46 INDRIYATI Pengadministrasi Subbagian

Kepegawaian Umum

47 KRISTOP Pemelihara Sarana Subbagian

ALEXANDER Prasarana dan Umum

PURNAMA Kebersihan

48 CHATARINA ANDRIS Pengadministrasi Subbagian

RAHAYU PUJIYATI Kepegawaian Umum

49 SURADI Pengelola Arsip dan Subbagian

Bahan Pustaka Umum

50 MULYANTA Pengelola Barang Subbagian

Umum

51 RAHAYU Pramu Tamu dan Subbagian

Informasi Umum

(20)

commit to user

Pengembangan Umum

Kinerja Pegawai

53 SUPANDIMAN Pramu Kantor Subbagian

Umum

54 SUHARTONO Pengelola Barang Subbagian

Umum

55 DWI SUPRIYATI Pengelola Barang Subbagian

Umum

56 MUJIRAN Penjaga Kantor Subbagian

Umum

57 SUTRISNA Pengemudi Subbagian

Umum

58 LANGGENG Pengemudi Subbagian

EKOATMOJO Umum

59 SUYATNO Pengadministrasi Subbagian

Umum Umum

60 IPNU YULIANTO Pengemudi Subbagian

Umum

61 SULISTIYONO Pengemudi Subbagian

Umum

62 ADIMAS NUGROHO Penjaga Kantor Subbagian

(21)

commit to user

63 JOKO SARTONO Penata Usaha Subbagian

Pimpinan Umum

64 KAMTO Penjaga Kantor Subbagian

Umum

65 KADAR MARTAYA Penjaga Kantor Subbagian

Umum

66 SUTAHIR Pramu Kantor Subbagian

Umum

67 MUGIHARTO Penjaga Kantor Subbagian

Umum

68 ARIS SUWANDONO Pengemudi Subbagian

Umum

69 BAMBANG Penjaga Kantor Subbagian

ASMOROJATI Umum

70 SUPRIYANTO Pemelihara Sarana Subbagian

Prasarana dan Umum

Kebersihan

71 SUMADI Penjaga Kantor Subbagian

Umum

72 SUDARYONO Penjaga Kantor Subbagian

Umum

(22)

commit to user

SARJIYANTO Umum

74 NURUL SAPUTRO Penjaga Kantor Subbagian

Umum

75 SAIMIN Calon Pegawai Subbagian

Negeri Sipil Daerah Umum

76 SUKAMIN Calon Pegawai Subbagian

Negeri Sipil Daerah Umum

77 SUGIYANTO Penjaga Kantor Subbagian

Umum

78 SUBONO Caraka Subbagian

Umum

79 SUPENGET Calon Pegawai Subbagian

Negeri Sipil Daerah Umum

80 PARDI Calon Pegawai Subbagian

Negeri Sipil Daerah Umum

81 Dra. MONIKA NUR Kepala Bidang Bidang

LASTIYANI, MM Pengembangan Pengembangan

Perpustakaan Perpustakaan

82 Dra. RATIH SUSIANA, Kepala Subbidang Subbidang

MM Deposit dan Deposit dan

Pengelolaan Bahan Pengelolaan

(23)

commit to user

83 SUHARTINI, SE Petugas Pengolahan Subbidang

Bahan Pustaka Deposit dan

Pengelolaan Bahan Pustaka

84 JUMADI Pengadministrasi Subbidang

Umum Akuisisi dan

Pelestarian

85 KUKUH, BcHk Penyiap Bahan Subbidang

Deposit dan Deposit dan

Pengolahan Bahan Pengelolaan

Pustaka Bahan Pustaka

86 YUSWANI SUMIYAH Petugas Deposit Subbidang

Bahan Pustaka Deposit dan

Pengelolaan Bahan Pustaka

87 SUKIYEM Pengadministrasi Subbidang

Umum Deposit dan

Pengelolaan Bahan Pustaka

88 JOHANNES Petugas Pengolahan Subbidang

WAHYUDIANTO Bahan Pustaka Deposit dan

(24)

commit to user

Bahan Pustaka

89 ERI NURWANTI Petugas Deposit Subbidang

Bahan Pustaka Deposit dan

Pengelolaan Bahan Pustaka

90 HERU PURWANTO Petugas Deposit Subbidang

Bahan Pustaka Deposit dan

Pengelolaan Bahan Pustaka

91 MEIRANTI NURANI, Kepala Subbidang Subbidang

SH Pembinaan dan Pembinaan

Pemberdayaan Dan

Pemberdayaan

92 ISTIRAHAYU, S.Sos Petugas Layanan Subbidang

Pendampingan Pembinaan

Kelembagaan dan Dan

SDM Perpustakaan Pemberdayaan

93 ANDAN Petugas Layanan Subbidang

SUBARYANTA Pendampingan Pembinaan

Kelembagaan dan Dan

SDM Perpustakaan Pemberdayaan

(25)

commit to user

Pendampingan Pembinaan

Kelembagaan dan Dan

SDM Perpustakaan Pemberdayaan

95 BUDI SANTOSO, Penyiap Bahan Subbidang

S.S,MA Pembinaan Pembinaan

Kelembagaan dan Dan

SDM Perpustakaan Pemberdayaan

96 MINTARDI Pengadministrasi Subbidang

Umum Pembinaan

Dan

Pemberdayaan

97 DWI SUPRIYANTO Petugas Layanan Subbidang

Pendampingan Pembinaan

Kelembagaan dan Dan

SDM Perpustakaan Pemberdayaan

98 Drs. MOHAMMAD Kepala Bidang Bidang

SUBANDRIYO, MM Pelayanan dan Pelayanan dan

Pelestarian Pelestarian

Perpustakaan Perpustakaan

99 F.M. SARI ASTUTI, Kepala Subbidang Subbidang

SH Pelayanan Pelayanan

(26)

commit to user

AGUSTINI, MM Perpustakaan Pelayanan

101 PRAMESWARI Petugas Layanan Subbidang

SEKARNINGSIH, SH, Perpustakaan Pelayanan

MA

102 Drs. Y. AGUSTIRTO Petugas Layanan Subbidang

SUROYUDO Perpustakaan Pelayanan

103 MASRURI Petugas Layanan Subbidang

Perpustakaan Pelayanan

104 SUHARTOYO Petugas Layanan Subbidang

Perpustakaan Pelayanan

105 ADHI NURWIDI Petugas Layanan Subbidang

Perpustakaan Pelayanan

106 SRI WAHYANI Petugas Layanan Subbidang

Perpustakaan Pelayanan

107 MISWANTO Petugas Layanan Subbidang

Perpustakaan Pelayanan

108 HENDRIKUS FRANZ Petugas Layanan Subbidang

JOSEF, S.S Perpustakaan Pelayanan

109 SARJANA Petugas Layanan Subbidang

Perpustakaan Pelayanan

110 WARJOKO Petugas Layanan Subbidang

(27)

commit to user

111 SUGIYONO Penatalaksana Subbidang

Pelayanan Pelayanan

Perpustakaan

112 ISWIDODO Pengadministrasi Subbidang

Umum Pelayanan

113 HARYADI Petugas Layanan Subbidang

Perpustakaan Pelayanan

114 SUMARSIH Petugas Layanan Subbidang

Perpustakaan Pelayanan

115 MARGIYONO Petugas Layanan Subbidang

Perpustakaan Pelayanan

116 FAUZIAH YULIANTI, Penatalaksana Subbidang

S.S Pelayanan Pelayanan

Perpustakaan

117 VENNY LAVIARY Petugas Layanan Subbidang

ASTUTI Perpustakaan Pelayanan

118 MOHAMAD HADI Petugas Layanan Subbidang

PRANOTO, SIP Perpustakaan Pelayanan

119 ADHITYA PRADANA, Petugas Layanan Subbidang

S.Hum Perpustakaan Pelayanan

120 GANDES YUNING Petugas Layanan Subbidang

(28)

commit to user

121 SRI IRIANTI Petugas Layanan Subbidang

Perpustakaan Pelayanan

122 ERNI SUPRIYANTI Petugas Layanan Subbidang

Perpustakaan Pelayanan

123 HADI SUBROTO Petugas Layanan Subbidang

Perpustakaan Pelayanan

124 SUNYATA Petugas Layanan Subbidang

Perpustakaan Pelayanan

125 Drs. WIDODO Kepala Subbidang Subbidang

SUNARNO, MM Pelestarian dan Pelestarian

Kerjasama dan Kerjasama

126 NURHANTOLO Penyiap Bahan Subbidang

SANTOSO Pelestarian Bahan Pelestarian

Pustaka dan dan Kerjasama

Kerjasama Perpustakaan

127 SURATIJA Penatalaksana Subbidang

Kerjasama Pelestarian

Perpustakaan dan Kerjasama

128 SENEN Petugas Pelestarian Subbidang

Bahan Pustaka Pelestarian

(29)

commit to user

129 WAHYU DONA PASA Penatalaksana Subbidang

SULENDRA, SIP Pelestarian Bahan Pelestarian

Pustaka dan Kerjasama

130 SURANTO Petugas Pelestarian Subbidang

Bahan Pustaka Pelestarian

dan Kerjasama

131 Drs. BAMBANG BUDI Kepala Bidang Arsip Bidang Arsip

SULISTIYA, MM Dinamis Dinamis

132 YUDI KURNIA, SPd, Kepala Subbidang Subbidang

MPd Pengelolaan Arsip Pengelolaan

Dinamis Arsip Dinamis

133 SYAMSIYAH Penyiap Bahan Subbidang

PUJIASTUTI, S.S Pengelolaan Arsip Pengelolaan

Dinamis Arsip Dinamis

134 SUGIARTO TRI Penatalaksana Subbidang

BINANTO, S.S Pengelolaan Arsip Pengelolaan

Dinamis Arsip Dinamis

135 BAMBANG Pengadministrasi Subbidang

BISOWARNO Umum Pengelolaan

Arsip Dinamis

136 SRI SUPARMI Pengolah Arsip Subbidang

(30)

commit to user

Arsip Dinamis

137 SRI MULYANINGSIH Pengolah Arsip Subbidang

Dinamis Pengelolaan

Arsip Dinamis

138 INGGIT Pengolah Arsip Subbidang

PURWANDARI Dinamis Pengelolaan

Arsip Dinamis

139 Dra. F. WAHYU Kepala Subbidang Subbidang

HARDANINGSIH Penilaian dan Penilaian dan

Penyusutan Penyusutan

140 ELLY KRISPUJIATI, Penatalaksana Subbidang

SH Penilaian dan Penilaian dan

Penyusutan Arsip Penyusutan

Dinamis

141 DWI LESTARI Pengadministrasi Subbidang

Umum Penilaian dan

Penyusutan

142 SUWARJIYO Petugas Penilaian Subbidang

dan Penyusutan Penilaian dan

Arsip Dinamis Penyusutan

143 SRI WAHYUDI Penyiap Bahan Subbidang

(31)

commit to user

Penyusutan Arsip Penyusutan

Dinamis

144 THERESIA SRI Petugas Penilaian Subbidang

KRISTINA dan Penyusutan Penilaian dan

Arsip Dinamis Penyusutan

145 Drs. MUHAMMAD Kepala Bidang Arsip Bidang Arsip

QHOSIM Statis Statis

146 RATIH Kepala Subbidang Subbidang

WIJAYANINGSIH, Pengelolaan Arsip Pengelolaan

S.Sos Statis Arsip Statis

147 IKRA WIDYA Penatalaksana Subbidang

AMBARWATI Pengelolaan Arsip Pengelolaan

YUDHA S, SS Statis Arsip Statis

148 NUNUNG SUGIARTI Petugas Pengolahan Subbidang

Arsip Statis Pengelolaan

Arsip Statis

149 RANTO Petugas Pengolahan Subbidang

Arsip Statis Pengelolaan

Arsip Statis

150 SUNARTO Petugas Pengolahan Subbidang

Arsip Statis Pengelolaan

(32)

commit to user

151 Dra. THERESIA Kepala Subbidang Subbidang

TRISUNDARI Akuisisi dan Akuisisi dan

ROCHMULYATI Pelestarian Pelestarian

152 SUKASBI, SS Penatalaksana Subbidang

Akuisisi dan Akuisisi dan

Pelestarian Arsip Pelestarian

Statis

153 INDY MURWINDYA, Penyiap Bahan Subbidang

SIP Akuisisi dan Akuisisi dan

Pelestarian Arsip Pelestarian

Statis

3.7. Gedung atau Ruangan 3.7.1 Gedung Unit Badran I

Jl. Tentara Rakyat Mataram 4 Yogyakarta 3.7.2 Gedung Unit Badran II

Jl. Tentara Rakyat Mataram 29 Yogyakarta 3.7.3 Gedung Unit Jogja Library Center (JLC) Jl.

Malioboro 175 Yogyakarta

3.7.4 Gedung Unit Rumah Belajar Modern (RBM) Sewon Bangunharjo, Sewon Bantul

(33)

commit to user 3.8.Sumber Dana

Di lembaga, instansi, organisasi, atau badan–badan lain dimanapun berada, masalah dana merupakan suatu masalah yang klasik. Jika pada suatu organisasi memiliki masalah, kendala dalam urusan dana pastilah seluruh kelancaran aktifitas dalam organisasi tersebut akan terhambat.

Dana yang diperoleh di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Daerah Instimewa Yogyakarta pada tahun 2013 diperoleh dan anggaran rutin APBD dan dari APBN sebesar. Kegunaan anggaran ini nantinya adalah sebagai pedoman kerja, alat pengkoordinasi kerja, serta alat pengawasan kerja, manfaat anggaran tersebut yang utama adalah di antaranya untuk menambah koleksi bahan pustaka.

3.9. Sarana dan Prasarana

Unsur lain yang tidak kalah penting dalam menunjang semuaaktifitas di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sarana dan prasana, adapun saranan dan prasarana penunjang tersebut diantaranya adalah sebagai berikut

Tabel 3.2

Sarana dan Prasarana Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta

(34)

commit to user

1 Rak buku 20 Printer

2 Rak Koran 21 AC

3 Standard buku 22 Scanner

4 Almari besi lain-lain 23 Security Gate

5 Filing cabinet 24 Barcode reader

6 Kursi kerja 25 Bus Perpustakaan Keliling

7 Kursi baca 26 Troli

8 Kursi tamu 27 Tempat sampah

9 Kursi sofa 28 Lampu

10 Meja tamu 29 Alat potong kertas

11 Meja baca 27 Tempat sampah

12 Meja kerja 28 Lampu

13 Meja counter pelayanan 29 Alat potong kertas

14 Mesin fax 30 Alat press buku

15 Loker 31 CCTV

16 Ruang Internet 32 Staples

17 Telepon 33 Hub jaringan

18 Komputer 34 Hydrant

(35)

commit to user

Sumber : Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Yogyakarta tahun 2014 Dan masih banyak lagi Perabotan dan Perlengkapan penunjang yang lain yang tidak dapat disebutkan secara rinci satu–persatu.

3.10. Koleksi

Jumlah koleksi yang dimiliki Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sampai dengan bulan Maret2014 adalah berjumlah 161.185 judul, 251.748 eksemplar. Adapun koleksibahan pustaka yang dimiliki di antaranya adalah :

3.10.1. Buku–buku umum yang meliputi :

3.10.1.1. Buku – buku fiksi, novel, cerpen, puisi, cerita bergambar dan sejenisnya.

3.10.1.2. Buku – buku non-fiksi, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Asing yang meliputi berbagai disiplin ilmu seperti karya umu, filsafat, agama, ilmu – ilmu social, bahasa, pengetahuan murni, teknologi, kesenian, olahraga, sastra, geografi, dan sejarah.

Berikut ini adalah daftar jumlah koleksi yang dimiliki Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakartasampai dengan bulan Desember 2013:

Tabel 3.3

(36)

commit to user

Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014

No Jenis Bahan Pustaka JumlahJudul Jumlah Eksemplar

1 Bahan Pustaka Buku 160.474 250.074

2 Bahan Pustaka Non-Buku 711 1674

Jumlah 161.185 251.748

Sumber data : Laporan Tahunan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 2014

3.10.2. Buku Referensi

Koleksi referensi adalah koleksi rujukan yang berisi informasi pengetahuan secara umum, singkat dan tepat. Koleksi referensi biasanya juga berupa koleksi yang harga pembeliannya mahal dan susah dicari.Jenis – jenis koleksi referensi meliputi : kamus, ensiklopedia, sumber biografi, buku tahunan, almanac, sumber geografis, direktori, sumber rujukan mutakhir, sumber statistik, buku panduan dan pedoman (manual) dan bibliografi.

3.10.3. Terbitan Berkala

Koleksi terbitan berkala meliputi berbagai jenis majalah, tabloid, brosur, buletin, dan surat kabar yang semuanya hanya dapat dibaca di tempat.

3.10.4. Koleksi Langka

Koleksi langka yang tersimpan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY bobot dan kualitas informasinya tidak perlu diragukan

(37)

commit to user

lagi, berisi berbagai bidang ilmu pengetahuan. Koleksi terlama yaitu Buku kamus Persia-Inggris yang terbit tahun 1810.

Koleksi langka terdiri dari berbagai jenis pustaka terutama dalam bentuk tercetak yaitu, buku dan majalah serta manuskrip. Koleksi langka antara lain Al-Qur’an dalam huruf Braile, Staatsblad, Bijblad dan berbagai buku dalam berbagai bahasa. Jumlah kolesikurang lebih ada 10.000 eksemplar, ini tidak dipinjamkan tetapi dapatdinikmati dengan membaca ditempat.

3.10.5. Koleksi Yogyasiana

Koleksi Yogyasiana merupakan kumpulan koleksi yang berisitentangYogyakarta. Koleksi Yogyasiana kebanyakab dalam bentukbuku dan koleksi initidak dapat dipinjamkan namun dapat dibaca ditempat.

3.10.6. Koleksi Deposit

Koleksi deposit merupakan koleksi yang dihimpun dari

hasilundang – undangNomor 4 Tahun 1990 tentang serah simpan karyacetak dan karya rekamProvinsi Daerah Istimewa Yogyakarta danPeraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2006 tentang petunjukpelaksanaannya.Dalam peraturan tersebut mewajibkan setiap penerbit yangberlokasi di Yogyakarta untuk menyerahkan satu buah hasil rekamandari setiap judul karya rekam yang dihasilkan kepada BadanPerpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

(38)

commit to user

DIY. Penataan koleksideposit tidakberdasarkan call number melainkan berdasarkan nomer inventaris.Jumlah koleksi deposit saat ini yaitu

a. Buku : 21648 judul 25988 eksemplar

b. Audio Visual : 537 judul 563 eksemplar

c. Majalah : 2657 judul

3.10.7. Koleksi Surat Kabar/Majalah

Koleksi surat kabar berupa koleksi Koran/majalah mulai terbitan tahun 1945 hingga sekarang.

3.11. Layanan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY

Layanan yang tersedia di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain :

1. Unit Badran I

Jl. Tentara Rakyat Mataram 4, Yogyakarta Telp. (0274) 588219. 1.1. Layanan Sirkulasi

Jam pelayanan peminjaman, pengembalian, perpanjangna koleksi, bebas pustaka dan keanggotaan :

Tabel 3.4

Jam buka layanan administratif Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY

(39)

commit to user

Hari Unit Badran 1 JLC & RBM Sewon

Senin - Kamis 08.00–20.00 08.00–16.00

Jum’at 08.00–18.30 08.00–14.30

Sabtu 08.00–13.00

-Sumber : Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Yogyakarta tahun 2014 Khusus untuk hari Jum’at layananadministratif tutup daripukul 11.30 -12.00 Ketentuan–ketentuan layanan sirkulasi :

1. Memiliki kartu anggota.

2. Peminjaman maksimal 2 (dua) eksemplar.

3. Waktu peminjaman 1 (satu) minggu dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali.

4. Kartu anggota tidak boleh dipinjamkan kepada orang lain.

5. Khusus pengunjung yang bukan menjadi anggota perpustakaan hanya diperbolehkan membaca saja.

6. Keterlambatan pengembalian buku dikenakan denda Rp. 100,- per hari per buku.

7. Buku rusak atau hilang wajib ganti dengan buku yang sama atau diganti dengan buku subyek, jumlah halaman dan tahun terbitsama. Dalam layanan sirkulasi terdapat kegiatan:

a) Peminjaman

(40)

commit to user

meminjam koleksi untuk dibawa pulang. Adapun prosedur peminjaman yang bisa dilakukan, yaitu :

1) Prosedur peminjaman manual

Pertama pemustaka mengisi buku tamu. Kedua, pemustaka mencari di OPAC untuk mengetahui buku yang dicari berada dimana dan nomor panggil berapa. Ketiga, pemustaka mencatat nomor panggil dan menuju rak. Keempat pemustaka mengambil buku yang dicari dan membawa ke petugas peminjaman serta menyerahkan Kartu Anggota. Kelima, petugas melakukan proses pinjam. Petugas memeriksa Kartu Anggota, kemudian petugas menulis ID anggota dan memberi stempel tanggal kembali pada kartu slip tanggal kembali (Date Due Slip) yang terdapat pada buku yang dipinjam. Selanjutnya., peminjam membubuhkan paraf/tanda tangan pada kartu pinjam. Keenam, setelah selesai proses peminjaman petugas menyerahkan buku tersebut kepada peminjam dengan kartu peminjam ditahan petugas.

2) Prosedur peminjaman komputerisasi

Pertama, peminjam menyerahkan buku dan Kartu Anggota kepada petugas. Kedua,petugas melakukan proses peminjaman. Petugas membuka program INLISLITE pada menu Sirkulasi pilih Entry Peminjaman, lalu petugas melakukan scan Kartu Anggota dan memasukan Item ID untuk scanbarcode buku yang akan akan dipinjam. Jika bukuyang dimaksud sudah benar, klik tombol

(41)

commit to user

tambahBuku untuk memasukkan item yang dimaksud ke dalam daftar yang akan dipinjam. Untuk melakukan penambahan item buku yang akan dipinjam, lakukan langkah yang sama dengan dimulai dari memasukan Item ID. Selanjutnya petugas menulis ID Anggota dan memberi stempel tanggal kembali pada kartu slip tanggal kembali (Date Due Slip) yang terdapat pada buku yang dipinjam. Ketiga, setelah selesai proses peminjaman, buku diberikan kepada pemustaka.

b) Pengembalian

Layanan pengembalian ini diperuntukkan bagi pemustaka yang akan mengembalikan koleksi. Adapun prosedur pengembalian yang bisa dilakukan, yaitu :

1) Prosedur pengembalian manual

Pertama, pemustaka datang ke perpustakaan. Kedua,

pemustaka menyerahkan buku yang akan dikembalikan kepada

petugas. Ketiga, petugas memeriksa jangka waktu

pengembalian dan keadaan fisik buku pasa saat diserahkan oleh peminjam. Apabila buku yang dikembalikan melebihi batas waktu, maka petugas mengenakan denda kepada peminjam sesuai dengan perhitungan keterlambatanpengembalian buku. Keempat, petugas mengambil dan meletakkan kembali date due ke dalam buku dan petugas mengembalikan Kartu Anggota Perpustakaan kepada peminjam. Terakhir, buku berhasil

(42)

commit to user dikembalikan.

2) Prosedur Pengembalian komputerisasi

Pertama, pemustaka datang ke perpustakaan. Kedua, pemustaka menyerahkan buku yang akan dikembalikan ke

petugas. Ketiga, petugas memeriksa jangka waktu

pengembalian (tanggal pengembalian) dan keadaan fisik buku pada saat diserahkan oleh peminjam. Keempat, petugas membuka program INLISLITE pada menu Sirkulasi pilih Entry Pengembalian kemudian scan barcode buku sehingga kode koleksi secara otomatis masuk ke dalam kotak pengisian No Item. Kemudain klik tombol Cari. Setelah ditemukan klik tombol Kembali utnuk mengembalikan status buku. Kelima, petugas menginformasikan denda apabila ada keterlambatan. Terakhir, buku berhasil dikembalikan.

c) Perpanjangan

Layanan perpanjangan pinjam koleksi ini diperuntukkan bagi pemustaka yang ingin memperpanjang waktu pinjam. Perpanjangan dapat dilakukan dua kali. Cara perpanjangan waktu pinjam sama dengan cara pinjam koleksi. Dan hanya

bisa dilakukan melalui petugas. Perpanjangan masa

peminjaman buku hanya bisa dilakukan 1 kali masa

peminjaman buku. d) Surat Bebas Pustaka

(43)

commit to user

Layanan Bebas Pustaka adalah layanan yang disediakan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, bagi siapa saja yang mencari bukti atau keterangan

bahwa yang bersangkutan telah bebas dari

tanggungan/tanggung jawab meminjam buku di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Biasanya, keterangan Bebas Pustaka ini banyak dicari oleh mahasiswa sebagai syarat kelengkapan wisuda, atau mahasiswa yang ingin mengambil cuti.

Ketentuan–ketentuan mendapatkan Bebas Pustaka, yaitu : 1) Menunjukkan kartu identitas, untuk mahasiswa menunjukan

KTM, untuk pelajar menunjukan kartu pelajar dan untuk umum menunjukan KTP.

2) Menyerahkan Kartu Anggota bagi yang terdaftar sebagai anggota.

3) Mengisi formulir Keterangan Bebas Pustaka

4) Membayar Biaya Administrasi sesuai ketentuan yang ditetapkan yaitu Rp. 4000,-.

e) Keanggotaan

Keanggotaan Perpustakaan terbuka untuk umum dan berlaku selama tahun. Adapun syarat menjadi anggota perpustakaan : 1) Mengisi formulir pendaftaran anggota.

(44)

commit to user (satu) lembar.

3) Pengambilan foto melalui komputer petugas secara langsung.

Prosedur pendaftaran anggota di BPAD DIY yakni : 1) Pemustaka datang, kemudian mengisi buku tamu.

2) Pemustaka menuju loket pelayanan pendaftaran anggota. 3) Pemustaka mengisi formulir dan melengkapi syarat

keanggotaan.

4) Pemustaka dipersilakan menunggu sampai kartu anggota perpustakaan dicetak.

Terdapat Peraturan dan TataTertib AnggotaPerpustakaan yakni :

1) Berlaku sopan dan menjaga ketenangan. 2) Berpakaian rapid an sopan.

3) Dilarang merokok, makan dan minum.

4) Tidak memakai topi, peci, jaket, celana pendek (kecuali anak–anak)

5) Dilarang mencoret dan menyobek koleksi.

6) Dilarang mengotori lingkungan dan fasilitas perpustakaan. 7) Kartu anggota perpustakaan tidak boleh dipergunakan

orang lain.

8) Pemilik kartu anggota bertanggung jawab atas penggunaan kartu, bila hilang segera lapor petugas.

(45)

commit to user 1.2 Layanan Referensi

Pelayanan referensi adalah suatu kegiatan pelayanan untuk

membantu pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi, serta memberikan bimbingan untuk menemukan, memakai koleksi referensi.

Tujuan dari pelayanan referensi ini adalah memungkinkan

pemustaka menemukan informasi dengan cepat dan tepat,

memungkinkan menelusur informasi dengan pilihan yang lebih luas, memungkinkan pemustaka menggunakan koleksi referensi dengan lebih tepat guna.

Peraturan dan Tata Tertib yang ada pada Layanan Koleksi Referensi: 1) Koleksi referensi hanya bisa dibaca ditempat dan tidak

dipinjamkan.

2) Fotocopy Koleksi Referensi bisa dilakukan atas seijin dari petugas.

Prosedur Layanan Koleksi Referensi yang ada di BPAD DII, yaitu : 1) Pemustaka datang kemudian mengisi buku tamu.

2) Pemustaka menitipkan tas dan jaket di tempat yang sudah disediakan.

Pemustaka menuju rak koleksi langka, kemudian mencari memilih dan mengambil buku yang disajikan sesuai dengan kepentingannya.

(46)

commit to user 1.3 Layanan Koleksi Langka

Sebagai salah satu perpustakaan umum di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki layanan khusus yang jarang ditemukan di perpustakaan–perpustakaan umum di wilayah Yogyakarta yang salah satunya yaitu koleksi langka. Khusus untuk layanan koleksi langka di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di mulai pukul 08.30 sampai dengan pukul 13.00 WIB, khusus hari jum’at dari pukul 08.30 sampai pukul 11.00 WIB. Peraturan dan Tata Tertib Layanan Koleksi Langka sebagai berikut : 1) Fotocopy koleksi langka bisa dilakukan atas seijin dari petugas. 2) Koleksi langka hanya bisa dibaca ditempat dan tidak dipinjamkan. Adapun prosedur Layanan Koleksi Langka yang ada di BPAD DIY adalah:

1) Pemustaka datang, kemudian mengisi buku tamu.

2) Pemustaka menitipkan tas dan jaket di tempat penitipan yangsudah disediaka

3) Pemustaka menuju rak koleksi langka, kemudian memilih dan mengambil buku yang disajikan sesuai dengan kepentingannya 4) Pemustaka membaca koleksi langka di meja baca yang sudah

disediakan.

(47)

commit to user

Bimbingan pemakai perpustakaan ditujukan kepada pemakai pemula yang ingin mengetahui lebih banyak tentang perpustakaan dan cara-cara memanfaatkan fasilitas yang ada di perpustakaan. Hal ini dapat dilakukan secara perorangan atau rombongan dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada petugas perpustakaan. Juga menerima siswasiswi untuk PKL, baik secara teori maupun praktek kegiatan-kegiatan yang ada di perpustakaan.

1.5 Layanan Koleksi Deposit

Layanan Deposit adalah layanan yang berisi koleksi – koleksi yang merupakan pemberian dari seluruh penerbit yangada di Yogyakarta.

Jam buka koleksi deposit, yaitu :

Senin–Kamis : Pukul 08.00–16.00 WIB

Jum’at :Pukul 08.00–14.30 WIB

Peraturan dan Tata Tertib Layanan Koleksi Deposit adalah sebagai berikut :

1) Koleksi deposit hanya dilayankan dengan sistem tertutup.

2) Koleksi deposit hanya bisa dibaca ditempat dan tidak dipinjamkan.

3) Fotocopy koleksi deposit bisa dilakukan atas seijin dari petugas.

Adapun Prosedur Layanan yang ada di layanan koleksi deposit yaitu : 1) Pemustaka datang, mengisi buku tamu, kemudian menitipkan tas

(48)

commit to user

dan jaket pada tempat yang sudah disediakan

2) Pemustaka menelusur koleksi deposit dari komputer penelusuran (OPAC) yang sudah disediakan

3) Pemustaka mencatat informasi Judul, Nomor Panggil, Tahun Terbit dan No. Inventaris.

4) Pemustaka menyerahkan hasil catatan informasi koleksi deposit kepadapengurus.

5) Petugas mencarikan koleksi deposit berdasarkan informasi yang diberikan pemustaka.

1.6 Layanan Internet

Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi DIY No. 9 Tahun 2005 pengguna layanan internet dikenakan tarif Rp. 1.000,-per jam.

1.7 Layanan JLA ( Jogja Library for All )

1.8 Layanan Koleksi Digital

Koleksi digital adalah bahan pustaka dalam bentuk elektronik atau digital yang dapat diakses secara luas menggunakan perangkat komputer ataupun mobile divice.

Koleksi digital yang dimiliki oleh BPAD DIY apabila dilihat dari cara perolehannya meliputi :

1. Hasil Alih Media 2. Pembelian

(49)

commit to user 3. Koleksi hasil kerjasama

2. Unit Malioboro (Jogja Library Center)

Jogja Library Center difungsikan sebagai sarana belajarmasyarakat yang

membutuhkan informasi dan ilmu pengetahuan secara cepat, tepat untuk meningkatkan wawasannya. Unit ini terletak di Jl. Malioboro 175 Yogyakarta Telp. (0274) 512473.

a. Layanan Yogyasiana

Layanan Yogyasiana merupakan kumpulan koleksi yang berisi tentang Yogyakarta. Koleksi Yogyasiana kebanyakan dalam bentuk buku dan koleksi ini tidak dapat dipinjamkan namun dapat dibaca di tempat.

b. Layanan Majalah dan Surat Kabar

Koleksi majalah dan surat kabar terduru dari berbagai terbitan yang pemanfaatanya hanya bisa dibaca ditempat, dan tidak dapat dipinjamkan.

c. Layanan Kyoto Corner

Kyoto Corner merupakan hasil kerjasama Pemerintah Daerah DIY dengan Prefektur Kyoto, diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2010 oleh Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX dan gubernur Prefektur Kyoto Keiji Yamada dalam rangka memperingati 25 tahun kerjasama antara kedua provinsi tersebut. Koleksi Kyoto Corner tidak dapat dipinjamkan tetapi hanya dibaca ditempat, jumlah koleksi ada 481

(50)

commit to user judul 520 eksemplar.

d. Layanan Audio Visual

Audio Visual atau bahan pandang dengar atau bahan khusus atau disebut juga bahan non buku atau non book material. Beberapa jenis bahan bukan buku yang melengkapi koleksi adalah: rekaman suara, gambar hidup dan rekaman video, bahan grafika (foto dan slide), bahan kartografi, mikroform (mikro film dan mikro fish). Bahan-bahan tersebut di atas sampai saat ini masih dapat digunakan dengan bantuan alat bantu masing-masing, seperti micro reader, micro printer dan sebagainya.

e.Layanan Center of Excellence (CoE)

Center of Excellence adalah layanan perpustakaan dan informasi tentang budaya local terutama budaya – budaya masyarakat yang berada di wilayah jawa. Koleksi ini terdiri dari jenis buku dan audio visual dan koleksi ini tidak dipinjamkan hanya boleh dibaca ditempat. f. Layanan Pustaka Nusantara

Koleksi Pustaka Nusantara terdiri buku, majalah, audio visual yang berisi tentang budaya dan daerah wisata dari beberapa provinsi di Indonesia. Koleksi ini tidak dapat dipinjam namun dapat dibaca ditempat.Layanan Surat Kabar dan Pustaka Digital Layanan surat kabar dan pustaka digital yang dilayankan merupakan hasil alih media yang dilakukan oleh BPAD DIY, yang terdiri dari berbagai macam subyek.

(51)

commit to user

Jogja Library Center (JLC) mempunyai sarana dan prasarana antara lain :

a. Ruang baca Representatif

Ruang baca lesehan berlantai kayu, dengan penerangan lampu yang exotis memberikan pengalaman membaca yang rilex dan santai.

b. Koneksi Internet dan Free Wifi Area

Fasilitas komputer yang terkoneksi dengan internet dan free wifi

area, digunakan sebagai saranan belajar yang up to date.

c. Mini Theater

Mini theater digubakan sebagai sarana edukasi dan rekreasi dengan memanfaatkan fasilitas audio dan visual. Penggunaan mini theater yang sering dilakukan adalah pemutaran film dan diskusi film.

d. Ruang Diskusi

Ruang diskusi dapat digunakan sebagai sebuah sarana belajar kelompok. Ruang diskusi yang tenang dan representative, dengan ornament clasics yang menghiasinya, menjadikan ruang diskusi JLC sebagaitempat alternative untuk kegiatan berdiskusi dan belajarbersama.

3. Unit Rumah Belajar Modern (RBM) Sewon Bangunharjo, Sewon Bantul Bentuk kegiatan yang ada di Unit Rumah Belajar Modern yaitu :

a. Layanan Pustaka

b. Layanan Alat Permainan Edukatif c. Pengembangan Keterampilan d. Anak

(52)

commit to user e. Kreatifitas Kelompok

Fasilitas yang ada di Rumah Belajar Modern sebagai berikut : a. Ruang Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan terdiri dari buku – buku umum, buku anak, buku keterampilan, kamus, ensiklopedi, dll.

b. Ruang Internet

Fasilitas internet dan hotspot area digunakan sebagai saranan sumber belajar dari internet.

c. Ruang Diskusi

Merupakan sarana alternative bagi masyarakat, untuk mengadakan diskusi atau belakar kelompok.

d. Theater Terbuka

Merupakan sarana yang digunakan sebagai

pementasan,pertunjukkan, ceramah, dll.

3.12. Tata Tertib

Tata tertib memasuki perpustakaan sebagai berikut :

1. Pengunjung mengisi buku tamu, sopan dan menjaga ketenangan. Saling menghormati sesama pengunjung dan petugas perpustakaan. 2. Disediakan loker untuk penitipan barang.

3. Tidak boleh memakai topi, peci, jaket, sandal jepit, switer, celana pendek (kecuali anak–anak).

(53)

commit to user 5. Dilarang merokok, makan dan minum

3.13. Sejarahsingkatpenggunaan RFIDdi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DIY

Teknologi RFID merupakan teknologi terbaru untuk dunia perpustakaan, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Yogyakarta pada awal tahun 2013 dilakukan pengusulan menggunakan teknologi RFID untuk mengelola perpustakaannya, setalah dilakukan pengusulan tersebut kepala perpustakaan telah menyetujui usulan tersebut.

Kemudian tahun 2014 mulai dilakukan penerapan sistem RFID di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Yogyakarta dengan membeli perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan RFID. Pemasangan RFID tag dan Tattle Tape pada di buku diperkirakan menghabiskan waktu sekitar 5 bulan dan dilakukan pendataan koleksi pada RFID tag, dan pada pertengahan tahun 2014 penggunaan RFID di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Yogyakarta mulai beroprasi dalam melakukan pengelolaan perpustakaannya.

Referensi

Dokumen terkait

Nugroho, Bunafit, 2004, ”Database Relasional dengan Mysql” , Yogyakarta: Andi Offset. Sutabri, Tata, 2003, ”Analisa Sistem Informasi” , Yogyakarta:

dalam Video ILM Menyikapi berita hoax ini sudah sangat sesuai untuk. khalayak

Jenis masalah yang timbul dalam penelitian ini : adakah Hubungan Antara Pengelolaan Koperasi Sekolah Dengan Budaya Menabung Siswa di MTs Negeri Kawunglarang

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, karena hanya atas izin-Nya tugas akhir yang berjudul Perencanaan Struktur

Kecerdasan logika matematika anak kelompok A di TK Aisyiyah Reksoniten masih rendah terutama dalam kemampuan berpikir logis, hal ini terbukti saat melakukan pembelajaran

(d) Sebagai langkah penyatuan politik dalam kalangan rakyat Tanah Melayu yang berbilang kaum – Melayu, Cina dan India dengan matlamat untuk membentuk sebuah masyarakat yang

Pelaksanaan pengadaan ini dilaksanakan secara elektronik,dengan mengakses aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) pada alamat website LPSE :

Dalam situs Computer science Lab pada artikel Ilustrasi sejarah komputer menyebutkan bahwa istilah komputer dikaitkan dengan sebuah profesi pekerjaan sebagaimana istilah mesin