PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE (QSH) DALAM MENULIS KALIMAT TANYA
SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH SOLOK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2013/2014
FEBRIDA IRMA ZULFIKARNI, M. Pd REDO ANDI MARTA, M.Pd
ABSTRACT
This study aims to improve student learning outcomes in the interrogative sentence writing in schools. The purpose of this study was to describe the ability of the first semester of tenth grade students of SMK Muhammadiyah Solok in writing interrogative sentence. The research method is descriptive quantitative approach. Based on the research results of class X TSM Students of SMK Muhammadiyah First Semester Solok in question before writing sentences using active learning strategies are the type QSH Nearly Enough qualification with an average value of 54.4, so the use of active learning strategies QSH type of student in writing sentences wondering increased by an average of 76.
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Alat komunikasi yang paling
sempurna adalah bahasa. Dengan bahasa manusia sebagai makhluk sosial dapat berhubungan satu sama lain secara baik. Dengan bahasa
seseorang dapat menyatakan
perasaan, pendapat, bahkan dengan bahasa seseorang dapat berpikir dan
bernalar secara benar. Oleh sebab itu, agar komunikasi berjalan dengan lancar, tidak menimbulkan salah
paham, maka seseorang perlu
terampil berbahasa baik lisan maupun tulisan.
Keterampilan berbahasa erat kaitannya dengan proses berpikir yang mendasari seseorang berbahasa. Bahasa seseorang mencerminkan
pikirannya, semakin cerah dan jelas
semakin terampil seseorang
berbahasa. Menurut Dawson dan Tarigan (dalam Sutari, 1997:3), berbahasa dapat melatih keterampilan berpikir.
Keterampilan berbahasa
menuntut adanya pengetahuan dan pengalaman dalam berbahasa maupun yang bukan kebahasaan. Demikian pula pengetahuan berbahasa belum
dianggap lengkap kalau tidak
dibarengi dengan pengalaman
berbahasa. Pengalaman berbahasa hanya didapat melalui latihan yang
intensif dapat mengembangkan
potensi yang ada pada siswa, dengan demikian akan diperoleh keahlian menggunakan daya pikir secara efektif melalui bahasa lisan maupun
bahasa tulisan. Keterampilan
berbahasa mempunyai beberapa
komponen diantaranya keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat
keterampilan tersebut saling
berhubungan dan tidak dapat
dipisahkan. Keterampilan berbahasa baik lisan maupun tulisan dimulai dari
belajar menyimak kemudian
berbicara, sesudah itu membaca dan kemudian menulis.
Menulis merupakan kegiatan menyusun atau mengorganisasikan pikiran, ide atau gagasan dengan menggunakan rangkaian kalimat yang logis dan terpadu dalam bahasa tulis.
Diantara keempat keterampilan
berbahasa di atas, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling kompleks, karena menulis sangat membutuhkan ketelitian, kepaduan, dan kelogisan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya,
yang mencakup beberapa
keterampilan sekaligus, seperti
keterampilan siswa dalam menulis kalimat tanya.
Keterampilan menulis
merupakan keterampilan yang sangat penting dalam pendidikan. Oleh karena itu, pembelajaran menulis
harus ditingkatkan lagi untuk
kemajuan hasil belajar menulis siswa di sekolah, karena dengan menulis siswa dapat mengekspresikan gagasan dan pikirannya. Selain itu, juga dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis.
Berdasarkan pengamatan yang
Agustus sampai dengan 5 Desember 2012, waktu pelaksanaan Praktek Lapangan di SMK Muhammadiyah
Solok. Banyak ditemukan
permasalahan pada siswa, untuk menghasilkan suatu tulisan yang baik dalam pembelajaran perlu diketahui permasalahan yang dihadapi siswa tersebut dalam menulis, khususnya menulis kalimat tanya. Salah satu permasalahan yang ditemukan adalah siswa tidak mampu menulis kalimat tanya yang mereka miliki, hal ini disebabkan oleh kurangnya minat siswa dalam menulis sehingga siswa kurang terampil dalam menulis kalimat tanya. Peran serta guru sangat
berpengaruh terhadap proses
pembelajaran. Guru tidak saja
memberikan nilai, tetapi guru
sebaiknya juga dapat membimbing siswa apabila menemukan kesulitan.
Mengatasi masalah tersebut
perlu diadakan pembaharuan
pembelajaran. Guru diharapkan
mampu menggunakan strategi
pembelajaran yang dapat melibatkan dan mengaktifkan siswa, serta memotivasi siswa agar mempunyai tanggung jawab terhadap latihan yang diberikan guru. Tipe pembelajaran
yang digunakan adalah tipe Question
Students Have yang akan peneliti
singkat dengan QSH. QSH
merupakan tipe untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari.
Tipe QSH diartikan sebagai pertanyaan yang dimiliki siswa, pertanyaan ini bisa berbentuk soal
ataupun masalah lainnya yang
berhubungan dengan materi yang belum dipahami siswa. Apabila tipe ini terlaksana dengan baik akan menyebabkan siswa menjadi aktif dalam bertanya dan menanggapi serta menjawab pertanyaan.
Sesuai dengan wawancara peneliti dengan beberapa orang guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMK Muhammadiyah Solok yaitu guru kelas X Dra. Elfiza Maturina dan guru kelas XII Dra. Mumba Cahya.
Peneliti mendapatkan informasi
bahwa sebagian besar dari siswa sulit untuk mengungkapkan pertanyaan yang dimilikinya karena siswa tersebut malu dan takut untuk dicemoohkan atau ditertawakan oleh
siswa yang lain. Sebenarnya
pertanyaan yang akan diajukan oleh siswa tersebut sangat baik dan
berguna sesuai dengan tata cara dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
Setiap kali guru meminta siswa di kelas untuk bertanya pasti tidak ada yang mengacungkan tangan untuk bertanya, mereka diam seolah-olah sudah mengerti dengan apa yang sudah diajarkan, tetapi dapat dilihat dari hasil ulangan mereka banyak yang di bawah KKM.
Lemahnya kemampuan siswa kelas X SMK Muhammadiyah Solok dalam menulis kalimat tanya, dapat dilihat dari nilai yang diperoleh pada saat diberikan latihan menulis. Nilai siswa banyak yang di bawah KKM yaitu kurang dari 67. Standar Kompetensi adalah berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara
tingkat semenjana, dengan
Kompetensi Dasar yaitu memahami informasi tertulis dalam berbagai bentuk teks. Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis merasa penting
untuk melakukan penelitian
menggunakan pembelajaran aktif di kelas X SMK Muhammadiyah Solok agar mereka lebih aktif untuk
mengutarakan pertanyaan yang
mereka miliki.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul Penerapan Strategi
Pembelajaran Aktif Tipe Question Students Have (QSH) dalam Menulis Kalimat Tanya Siswa kelas X SMK Muhammadiyah Solok Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dilihat seberapa
perlunya seseorang memiliki
kepandaian dalam menulis. Namun peneliti juga harus mengetahui ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang memiliki kelemahan dalam menulis. Dalam identifikasi masalah ini akan dibahas tentang faktor apa saja yang menyebabkan seseorang
mempunyai kelemahan dalam
menulis, yaitu (1) Hasil belajar siswa banyak yang di bawah KKM, (2) Pembelajaran pada umumnya masih bersifat konvensional atau masih berpusat pada guru, (3) Siswa cenderung belajar sendiri-sendiri, (4) Siswa tidak mau bertanya maupun
mengeluarkan pendapat tentang
materi pembelajaran yang belum dimengerti.
Adapun masalah pokok dalam penulisan proposal ini dapat peneliti batasi dalam hal Penerapan Strategi
Pembelajaran Aktif Tipe Question
Students Have (QSH) dalam Menulis Kalimat Tanya Pada Siswa kelas X
SMK Muhammadiyah Solok
Semester I Tahun Pelajaran
2013/2014
Agar lebih terarahnya masalah yang peneliti teliti, maka dalam hal ini dapat dirumuskan masalahnya, yaitu:
1. Bagaimana hasil keterampilan
menulis kalimat tanya siswa kelas X SMK Muhammadiyah Solok sebelum menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe QSH?
2. Bagaimana hasil keterampilan
menulis kalimat tanya siswa kelas X SMK Muhammadiyah Solok
setelah menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe QSH?
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) hasil keterampilan menulis kalimat tanya siswa kelas X SMK Muhammadiyah Solok sebelum menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe QSH dan (2)
keterampilan menulis kalimat tanya
siswa kelas X SMK Muhammadiyah Solok setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe QSH.
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan
menggunakan metode deskriptif. Dikatakan penelitian kuantitatif karena data berupa angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan dari hasilnya
(Arikunto, 2006:12). Metode
deskriptif tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antara fenomena yang
diselidiki (Nazir, 1982:63).
Metode deskriptif dalam penelitian
ini digunakan untuk
mendeskripsikan kemampuan
siswa kelas X semester I SMK
Muhammadiyah Solok dalam
menulis kalimat tanya tahun
pelajaran 2013/2014.
Menurut Arikunto
(2006:130), populasi adalah
Subjek yang akan diteliti adalah seluruh siswa kelas X SMK
Muhammadiyah Solok tahun
pelajaran 2013/2014 yang
berjumlah 110 orang. Populasi ini menyebar di tiga kelas, yaitu 1) kelas X Teknik Kendaraan Ringan yang akan peneliti singkat dengan TKR, terdiri dari 40 orang, 2) kelas X Teknik Audio Video yang akan peneliti singkat dengan TAV, terdiri dari 40 orang, dan 3) kelas X Teknik Sepeda Motor yang akan peneliti singkat dengan TSM, terdiri dari 30 orang. Arikunto (2007:97), mengatakan sampel
adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti dari jumlah populasi diambil 20 sampai dengan 25%, atau lebih.
Populasi penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X SMK Muhammadiyah Solok yang berjumlah 110 orang. Sedangkan sampel penelitian diambil 27% dari jumlah populasi sesuai dengan pendapat Arikunto. Dari tiga kelas peneliti ambil sebagai sampel satu kelas dengan sampel sampling
bertujuan (purposive sampling),
yaitu teknik sampling yang
digunakan oleh peneliti, jika peneliti mempunyai timbangan-timbangan tertentu di dalam
pengambilan sampelnya
(Arikiunto, 2007:97). Dengan demikian jumlah penelitian yang akan peneliti teliti adalah 27% × 110 orang = 30 orang tepatnya di kelas X TSM, karena kemampuan menulis kalimat tanya pada kelas
X TSM masih rendah
dibandingkan kelas lainnya.
Variabel penelitian ini adalah kemampuan siswa menulis kalimat tanya pada siswa kelas X SMK
Muhammadiyah Solok. Data
diperoleh dengan memberikan tes berupa tes esai kepada siswa, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis kalimat tanya di kelas X SMK Muhammadiyah Solok.
Instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur, keterampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006:150). Tes berupa membuat kalimat tanya
sebanyak 5 butir, dari 2 halaman wacana yang diberikan. Dalam penelitian ini siswa diminta menulis kalimat tanya karena instrumen berupa instruksi menulis kalimat tanya diberikan dalam waktu (2 x 45 menit).
Untuk instrumen yang
berbentuk tes pengujian validitas isi
dapat dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Pengujian validitas isi
dapat dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, dalam kisi-kisi instrumen terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator.
Menurut Arikunto (2007:100), metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data ”cara” menunjukkan sesuatu yang abstrak, tidak dapat diwujudkan dalam benda yang kasat mata, tetapi hanya dapat
dipertontonkan penggunaannya.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:
3. Peneliti menjelaskan kepada siswa
mengenai materi yang akan dipelajari.
4. Siswa diminta untuk membaca
wacana yang telah disediakan guru.
5. Masing-masing siswa diberikan
kartu kosong untuk menulis kalimat tanya.
6. Siswa diberikan waktu untuk
membaca wacana dan membuat kalimat tanya lebih kurang 45 menit.
7. Setelah siswa selesai, hasil tes
siswa dikumpulkan sebagai data penelitian untuk diperiksa dan dianalisis.
Data dikumpulkan dengan cara memberikan tes menulis kalimat tanya. Tes yang diberikan kepada siswa yang dipilih sebagai sampel. Setelah siswa selesai menulis kalimat tanya tersebut, maka lembaran tugas
siswa dikumpulkan kemudian
C. HASIL PENELITIAN
Kemampuan siswa kelas X TSM Semester I SMK Muhammadiyah Solok sebelum menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe QSH dalam menulis kalimat tanya berkisar antara
33−80. Persentase siswa yang
mendapat nilai tinggi sebanyak 2 orang (6,66%) berada pada kualifikasi Baik (B), siswa yang berada pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (LDC) sebanyak 8 orang (26,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Cukup (C) sebanyak 3 orang (10,00%), siswa yang berada pada kualifikasi Hampir Cukup (HC) sebanyak 8 orang (26,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Kurang (K) sebanyak 9 orang (30,00%).
Kemampuan siswa kelas X TSM Semester I SMK Muhammadiyah Solok setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe QSH dalam menulis kalimat tanya berkisar antara 47−100. Persentase siswa yang mendapat nilai tinggi sebanyak 3
orang (10,00%) berada pada
kualifikasi Sempurna (S), siswa yang mendapat nilai terendah sebanyak 3 orang (10,00%) pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (HC). Selanjutnya siswa
yang berada pada kualifikasi Baik Sekali (BS) sebanyak 9 orang (30,00%), siswa yang berada pada kualifikasi Baik (B) sebanyak 2 orang (6,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (LDC) sebanyak 11 orang (36,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Cukup (C) sebanyak 2 orang (6,66%).
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
kemampuan siswa kelas X Semester I SMK Muhammadiyah Solok dalam menulis kalimat tanya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Siswa kelas X Semester I SMK
Muhammadiyah Solok sebelum
menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe QSH memiliki kemampuan dalam menulis kalimat tanya berada pada taraf Hampir Cukup (HC) yaitu
rata-rata 54,4 denga
mengklasifikasikan skala 10, yaitu siswa yang mendapat nilai tinggi 2 orang (6,66%) berada pada kualifikasi Baik (B), siswa yang berada pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (LDC) sebanyak 8 orang (26,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Cukup (C) sebanyak 3 orang (10,00%), siswa
yang berada pada kualifikasi Hampir Cukup (HC) sebanyak 8 orang (26,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Kurang (K) sebanyak 9 orang (30,00%).
Kemampuan siswa kelas X Semester I SMK Muhammadiyah Solok setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe QSH memiliki kemampuan dalam menulis kalimat tanya berada pada taraf baik, dengan mengklasifikasikan skala 10, yaitu siswa yang dapat nilai tinggi sebanyak 3 orang (10,00%) berada pada kualifikasi Sempurna (S), siswa yang mendapatkan nilai terendah sebanyak 3 orang (10,00%) pada kualifikasi Hampir Cukup (HC). Selanjutnya siswa yang berada pada kualifikasi Baik Sekali (BS) sebanyak 9 orang (30,00%), siswa yang berada pada kualifikasi Baik (B) sebanyak 2 orang (6,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (LDC) sebanyak 11 orang (36,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Cukup (C) sebanyak 2 orang (6,66%), dan siswa yang berada pada kualifikasi Hampir Cukup (HC) sebanyak 3 orang (10,00%).
Perbandingan sebelum
menggunakan strategi tipe QSH dapat dijelaskan sebagai berikut: siswa yang mendapat nilai tinggi sebanyak 2 orang (6,66%) berada pada kualifikasi Baik (B), siswa yang berada pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (LDC) sebanyak 8 orang (26,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Cukup (C) sebanyak 3 orang (10,00%), siswa yang berada pada kualifikasi Hampir Cukup (HC) sebanyak 8 orang (26,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Kurang (K) sebanyak 9 orang (30,00%). Sedangkan setelah menggunakan strategi tipe QSH dapat dijelaskan siswa yang mendapat nilai tinggi sebanyak 3 orang (10,00%) berada pada kualifikasi Sempurna (S), siswa yang mendapat nilai terendah sebanyak 3 orang (10,00%) pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (HC). Selanjutnya siswa yang berada pada kualifikasi Baik Sekali (BS) sebanyak 9 orang (30,00%), siswa yang berada pada kualifikasi Baik (B) sebanyak 2 orang (6,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (LDC) sebanyak 11 orang (36,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Cukup (C) sebanyak 2 orang (6,66%).
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas X Semester I SMK Muhammadiyah Solok dalam menulis kalimat tanya
sebelum menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe QSH dengan nilai rata-rata 54,4, sedangkan setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe QSH memperoleh nilai rata-rata 76.
E. DAFTAR RUJUKAN
Abdurrahman dan Ratna, Elya. 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia.
Padang:UNP.
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Anita Lie. (2002). Cooperative
Learning : Mempraktikkan
Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta : Grasindo.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian, Suatu pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2007.
Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Diyah-ms. http://
blogspot.com/2011/03/kalimat-tanya.html. diakses hari Sabtu
tanggal 18/05/2013 pukul 20.00 Wib.
Enre, F.A. 1998. Dasar-dasar
Keterampilan Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Finoza, Lamuddin dan Utjen Dj
Ranabrata. 1993. Komposisi
Bahasa Indonesia. Jakarta.
Diksi Insan Mulia.
Gustin, Nelza. 2012. Pengaruh
Penerapan Strategi
Pembelajaran Aktif Tipe
Question Students Have (QSH) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 5 Kota Solok Tahun
Pelajaran 2011/2012. Skripsi.
Padang. (STKIP) PGRI
Sumatera Barat.
Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa
Rujukan Bahasa Indonesia.
Jakarta. Grasindo.
Margono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ramlan, M. 1987. Sintaksis.
Yogyakarta: CV. Karyono
Silberman, Melvin L (2007). Active
Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Yogyakarta : Insan Madani.
Sohdis.
http://wordpress.com/2010/08/1 9/pengertian-kalimat.html. diakses hari Sabtu tanggal 18/05/2013 pukul 20.00 Wib.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta. Suparno dan M. Yunus. 2002.
Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Tarigan, Hendri Guntur. 1997.
Membaca Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa.
Bandung: FKSS IKIP Padang.
Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi
Pembelajaran Aktif. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Zilda, Yeni. 2011. Kemampuan Siswa Kelas VIII.I Semester II SMP Negeri 3 Kota Solok Dalam Menulis Kalimat Aktif dan Pasif Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Solok. Universitas Mahaputra Muhammad Yamin.