• Tidak ada hasil yang ditemukan

FEBRIDA IRMA. ZULFIKARNI, M. Pd REDO ANDI MARTA, M.Pd ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FEBRIDA IRMA. ZULFIKARNI, M. Pd REDO ANDI MARTA, M.Pd ABSTRACT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE (QSH) DALAM MENULIS KALIMAT TANYA

SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH SOLOK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2013/2014

FEBRIDA IRMA ZULFIKARNI, M. Pd REDO ANDI MARTA, M.Pd

ABSTRACT

This study aims to improve student learning outcomes in the interrogative sentence writing in schools. The purpose of this study was to describe the ability of the first semester of tenth grade students of SMK Muhammadiyah Solok in writing interrogative sentence. The research method is descriptive quantitative approach. Based on the research results of class X TSM Students of SMK Muhammadiyah First Semester Solok in question before writing sentences using active learning strategies are the type QSH Nearly Enough qualification with an average value of 54.4, so the use of active learning strategies QSH type of student in writing sentences wondering increased by an average of 76.

A. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Alat komunikasi yang paling

sempurna adalah bahasa. Dengan bahasa manusia sebagai makhluk sosial dapat berhubungan satu sama lain secara baik. Dengan bahasa

seseorang dapat menyatakan

perasaan, pendapat, bahkan dengan bahasa seseorang dapat berpikir dan

bernalar secara benar. Oleh sebab itu, agar komunikasi berjalan dengan lancar, tidak menimbulkan salah

paham, maka seseorang perlu

terampil berbahasa baik lisan maupun tulisan.

Keterampilan berbahasa erat kaitannya dengan proses berpikir yang mendasari seseorang berbahasa. Bahasa seseorang mencerminkan

(2)

pikirannya, semakin cerah dan jelas

semakin terampil seseorang

berbahasa. Menurut Dawson dan Tarigan (dalam Sutari, 1997:3), berbahasa dapat melatih keterampilan berpikir.

Keterampilan berbahasa

menuntut adanya pengetahuan dan pengalaman dalam berbahasa maupun yang bukan kebahasaan. Demikian pula pengetahuan berbahasa belum

dianggap lengkap kalau tidak

dibarengi dengan pengalaman

berbahasa. Pengalaman berbahasa hanya didapat melalui latihan yang

intensif dapat mengembangkan

potensi yang ada pada siswa, dengan demikian akan diperoleh keahlian menggunakan daya pikir secara efektif melalui bahasa lisan maupun

bahasa tulisan. Keterampilan

berbahasa mempunyai beberapa

komponen diantaranya keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat

keterampilan tersebut saling

berhubungan dan tidak dapat

dipisahkan. Keterampilan berbahasa baik lisan maupun tulisan dimulai dari

belajar menyimak kemudian

berbicara, sesudah itu membaca dan kemudian menulis.

Menulis merupakan kegiatan menyusun atau mengorganisasikan pikiran, ide atau gagasan dengan menggunakan rangkaian kalimat yang logis dan terpadu dalam bahasa tulis.

Diantara keempat keterampilan

berbahasa di atas, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling kompleks, karena menulis sangat membutuhkan ketelitian, kepaduan, dan kelogisan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya,

yang mencakup beberapa

keterampilan sekaligus, seperti

keterampilan siswa dalam menulis kalimat tanya.

Keterampilan menulis

merupakan keterampilan yang sangat penting dalam pendidikan. Oleh karena itu, pembelajaran menulis

harus ditingkatkan lagi untuk

kemajuan hasil belajar menulis siswa di sekolah, karena dengan menulis siswa dapat mengekspresikan gagasan dan pikirannya. Selain itu, juga dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis.

Berdasarkan pengamatan yang

(3)

Agustus sampai dengan 5 Desember 2012, waktu pelaksanaan Praktek Lapangan di SMK Muhammadiyah

Solok. Banyak ditemukan

permasalahan pada siswa, untuk menghasilkan suatu tulisan yang baik dalam pembelajaran perlu diketahui permasalahan yang dihadapi siswa tersebut dalam menulis, khususnya menulis kalimat tanya. Salah satu permasalahan yang ditemukan adalah siswa tidak mampu menulis kalimat tanya yang mereka miliki, hal ini disebabkan oleh kurangnya minat siswa dalam menulis sehingga siswa kurang terampil dalam menulis kalimat tanya. Peran serta guru sangat

berpengaruh terhadap proses

pembelajaran. Guru tidak saja

memberikan nilai, tetapi guru

sebaiknya juga dapat membimbing siswa apabila menemukan kesulitan.

Mengatasi masalah tersebut

perlu diadakan pembaharuan

pembelajaran. Guru diharapkan

mampu menggunakan strategi

pembelajaran yang dapat melibatkan dan mengaktifkan siswa, serta memotivasi siswa agar mempunyai tanggung jawab terhadap latihan yang diberikan guru. Tipe pembelajaran

yang digunakan adalah tipe Question

Students Have yang akan peneliti

singkat dengan QSH. QSH

merupakan tipe untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari.

Tipe QSH diartikan sebagai pertanyaan yang dimiliki siswa, pertanyaan ini bisa berbentuk soal

ataupun masalah lainnya yang

berhubungan dengan materi yang belum dipahami siswa. Apabila tipe ini terlaksana dengan baik akan menyebabkan siswa menjadi aktif dalam bertanya dan menanggapi serta menjawab pertanyaan.

Sesuai dengan wawancara peneliti dengan beberapa orang guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMK Muhammadiyah Solok yaitu guru kelas X Dra. Elfiza Maturina dan guru kelas XII Dra. Mumba Cahya.

Peneliti mendapatkan informasi

bahwa sebagian besar dari siswa sulit untuk mengungkapkan pertanyaan yang dimilikinya karena siswa tersebut malu dan takut untuk dicemoohkan atau ditertawakan oleh

siswa yang lain. Sebenarnya

pertanyaan yang akan diajukan oleh siswa tersebut sangat baik dan

(4)

berguna sesuai dengan tata cara dalam

pembelajaran bahasa Indonesia.

Setiap kali guru meminta siswa di kelas untuk bertanya pasti tidak ada yang mengacungkan tangan untuk bertanya, mereka diam seolah-olah sudah mengerti dengan apa yang sudah diajarkan, tetapi dapat dilihat dari hasil ulangan mereka banyak yang di bawah KKM.

Lemahnya kemampuan siswa kelas X SMK Muhammadiyah Solok dalam menulis kalimat tanya, dapat dilihat dari nilai yang diperoleh pada saat diberikan latihan menulis. Nilai siswa banyak yang di bawah KKM yaitu kurang dari 67. Standar Kompetensi adalah berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara

tingkat semenjana, dengan

Kompetensi Dasar yaitu memahami informasi tertulis dalam berbagai bentuk teks. Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis merasa penting

untuk melakukan penelitian

menggunakan pembelajaran aktif di kelas X SMK Muhammadiyah Solok agar mereka lebih aktif untuk

mengutarakan pertanyaan yang

mereka miliki.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul Penerapan Strategi

Pembelajaran Aktif Tipe Question Students Have (QSH) dalam Menulis Kalimat Tanya Siswa kelas X SMK Muhammadiyah Solok Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dilihat seberapa

perlunya seseorang memiliki

kepandaian dalam menulis. Namun peneliti juga harus mengetahui ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang memiliki kelemahan dalam menulis. Dalam identifikasi masalah ini akan dibahas tentang faktor apa saja yang menyebabkan seseorang

mempunyai kelemahan dalam

menulis, yaitu (1) Hasil belajar siswa banyak yang di bawah KKM, (2) Pembelajaran pada umumnya masih bersifat konvensional atau masih berpusat pada guru, (3) Siswa cenderung belajar sendiri-sendiri, (4) Siswa tidak mau bertanya maupun

mengeluarkan pendapat tentang

materi pembelajaran yang belum dimengerti.

(5)

Adapun masalah pokok dalam penulisan proposal ini dapat peneliti batasi dalam hal Penerapan Strategi

Pembelajaran Aktif Tipe Question

Students Have (QSH) dalam Menulis Kalimat Tanya Pada Siswa kelas X

SMK Muhammadiyah Solok

Semester I Tahun Pelajaran

2013/2014

Agar lebih terarahnya masalah yang peneliti teliti, maka dalam hal ini dapat dirumuskan masalahnya, yaitu:

1. Bagaimana hasil keterampilan

menulis kalimat tanya siswa kelas X SMK Muhammadiyah Solok sebelum menggunakan strategi

pembelajaran aktif tipe QSH?

2. Bagaimana hasil keterampilan

menulis kalimat tanya siswa kelas X SMK Muhammadiyah Solok

setelah menggunakan strategi

pembelajaran aktif tipe QSH?

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) hasil keterampilan menulis kalimat tanya siswa kelas X SMK Muhammadiyah Solok sebelum menggunakan strategi

pembelajaran aktif tipe QSH dan (2)

keterampilan menulis kalimat tanya

siswa kelas X SMK Muhammadiyah Solok setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe QSH.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dengan

menggunakan metode deskriptif. Dikatakan penelitian kuantitatif karena data berupa angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

penampilan dari hasilnya

(Arikunto, 2006:12). Metode

deskriptif tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antara fenomena yang

diselidiki (Nazir, 1982:63).

Metode deskriptif dalam penelitian

ini digunakan untuk

mendeskripsikan kemampuan

siswa kelas X semester I SMK

Muhammadiyah Solok dalam

menulis kalimat tanya tahun

pelajaran 2013/2014.

Menurut Arikunto

(2006:130), populasi adalah

(6)

Subjek yang akan diteliti adalah seluruh siswa kelas X SMK

Muhammadiyah Solok tahun

pelajaran 2013/2014 yang

berjumlah 110 orang. Populasi ini menyebar di tiga kelas, yaitu 1) kelas X Teknik Kendaraan Ringan yang akan peneliti singkat dengan TKR, terdiri dari 40 orang, 2) kelas X Teknik Audio Video yang akan peneliti singkat dengan TAV, terdiri dari 40 orang, dan 3) kelas X Teknik Sepeda Motor yang akan peneliti singkat dengan TSM, terdiri dari 30 orang. Arikunto (2007:97), mengatakan sampel

adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti dari jumlah populasi diambil 20 sampai dengan 25%, atau lebih.

Populasi penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas X SMK Muhammadiyah Solok yang berjumlah 110 orang. Sedangkan sampel penelitian diambil 27% dari jumlah populasi sesuai dengan pendapat Arikunto. Dari tiga kelas peneliti ambil sebagai sampel satu kelas dengan sampel sampling

bertujuan (purposive sampling),

yaitu teknik sampling yang

digunakan oleh peneliti, jika peneliti mempunyai timbangan-timbangan tertentu di dalam

pengambilan sampelnya

(Arikiunto, 2007:97). Dengan demikian jumlah penelitian yang akan peneliti teliti adalah 27% × 110 orang = 30 orang tepatnya di kelas X TSM, karena kemampuan menulis kalimat tanya pada kelas

X TSM masih rendah

dibandingkan kelas lainnya.

Variabel penelitian ini adalah kemampuan siswa menulis kalimat tanya pada siswa kelas X SMK

Muhammadiyah Solok. Data

diperoleh dengan memberikan tes berupa tes esai kepada siswa, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis kalimat tanya di kelas X SMK Muhammadiyah Solok.

Instrumen yang digunakan

untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur, keterampilan,

pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006:150). Tes berupa membuat kalimat tanya

(7)

sebanyak 5 butir, dari 2 halaman wacana yang diberikan. Dalam penelitian ini siswa diminta menulis kalimat tanya karena instrumen berupa instruksi menulis kalimat tanya diberikan dalam waktu (2 x 45 menit).

Untuk instrumen yang

berbentuk tes pengujian validitas isi

dapat dilakukan dengan

membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Pengujian validitas isi

dapat dilakukan dengan

membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, dalam kisi-kisi instrumen terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator.

Menurut Arikunto (2007:100), metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data ”cara” menunjukkan sesuatu yang abstrak, tidak dapat diwujudkan dalam benda yang kasat mata, tetapi hanya dapat

dipertontonkan penggunaannya.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

3. Peneliti menjelaskan kepada siswa

mengenai materi yang akan dipelajari.

4. Siswa diminta untuk membaca

wacana yang telah disediakan guru.

5. Masing-masing siswa diberikan

kartu kosong untuk menulis kalimat tanya.

6. Siswa diberikan waktu untuk

membaca wacana dan membuat kalimat tanya lebih kurang 45 menit.

7. Setelah siswa selesai, hasil tes

siswa dikumpulkan sebagai data penelitian untuk diperiksa dan dianalisis.

Data dikumpulkan dengan cara memberikan tes menulis kalimat tanya. Tes yang diberikan kepada siswa yang dipilih sebagai sampel. Setelah siswa selesai menulis kalimat tanya tersebut, maka lembaran tugas

siswa dikumpulkan kemudian

(8)

C. HASIL PENELITIAN

Kemampuan siswa kelas X TSM Semester I SMK Muhammadiyah Solok sebelum menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe QSH dalam menulis kalimat tanya berkisar antara

33−80. Persentase siswa yang

mendapat nilai tinggi sebanyak 2 orang (6,66%) berada pada kualifikasi Baik (B), siswa yang berada pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (LDC) sebanyak 8 orang (26,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Cukup (C) sebanyak 3 orang (10,00%), siswa yang berada pada kualifikasi Hampir Cukup (HC) sebanyak 8 orang (26,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Kurang (K) sebanyak 9 orang (30,00%).

Kemampuan siswa kelas X TSM Semester I SMK Muhammadiyah Solok setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe QSH dalam menulis kalimat tanya berkisar antara 47−100. Persentase siswa yang mendapat nilai tinggi sebanyak 3

orang (10,00%) berada pada

kualifikasi Sempurna (S), siswa yang mendapat nilai terendah sebanyak 3 orang (10,00%) pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (HC). Selanjutnya siswa

yang berada pada kualifikasi Baik Sekali (BS) sebanyak 9 orang (30,00%), siswa yang berada pada kualifikasi Baik (B) sebanyak 2 orang (6,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (LDC) sebanyak 11 orang (36,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Cukup (C) sebanyak 2 orang (6,66%).

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian

kemampuan siswa kelas X Semester I SMK Muhammadiyah Solok dalam menulis kalimat tanya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Siswa kelas X Semester I SMK

Muhammadiyah Solok sebelum

menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe QSH memiliki kemampuan dalam menulis kalimat tanya berada pada taraf Hampir Cukup (HC) yaitu

rata-rata 54,4 denga

mengklasifikasikan skala 10, yaitu siswa yang mendapat nilai tinggi 2 orang (6,66%) berada pada kualifikasi Baik (B), siswa yang berada pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (LDC) sebanyak 8 orang (26,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Cukup (C) sebanyak 3 orang (10,00%), siswa

(9)

yang berada pada kualifikasi Hampir Cukup (HC) sebanyak 8 orang (26,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Kurang (K) sebanyak 9 orang (30,00%).

Kemampuan siswa kelas X Semester I SMK Muhammadiyah Solok setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe QSH memiliki kemampuan dalam menulis kalimat tanya berada pada taraf baik, dengan mengklasifikasikan skala 10, yaitu siswa yang dapat nilai tinggi sebanyak 3 orang (10,00%) berada pada kualifikasi Sempurna (S), siswa yang mendapatkan nilai terendah sebanyak 3 orang (10,00%) pada kualifikasi Hampir Cukup (HC). Selanjutnya siswa yang berada pada kualifikasi Baik Sekali (BS) sebanyak 9 orang (30,00%), siswa yang berada pada kualifikasi Baik (B) sebanyak 2 orang (6,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (LDC) sebanyak 11 orang (36,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Cukup (C) sebanyak 2 orang (6,66%), dan siswa yang berada pada kualifikasi Hampir Cukup (HC) sebanyak 3 orang (10,00%).

Perbandingan sebelum

menggunakan strategi tipe QSH dapat dijelaskan sebagai berikut: siswa yang mendapat nilai tinggi sebanyak 2 orang (6,66%) berada pada kualifikasi Baik (B), siswa yang berada pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (LDC) sebanyak 8 orang (26,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Cukup (C) sebanyak 3 orang (10,00%), siswa yang berada pada kualifikasi Hampir Cukup (HC) sebanyak 8 orang (26,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Kurang (K) sebanyak 9 orang (30,00%). Sedangkan setelah menggunakan strategi tipe QSH dapat dijelaskan siswa yang mendapat nilai tinggi sebanyak 3 orang (10,00%) berada pada kualifikasi Sempurna (S), siswa yang mendapat nilai terendah sebanyak 3 orang (10,00%) pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (HC). Selanjutnya siswa yang berada pada kualifikasi Baik Sekali (BS) sebanyak 9 orang (30,00%), siswa yang berada pada kualifikasi Baik (B) sebanyak 2 orang (6,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Lebih Dari Cukup (LDC) sebanyak 11 orang (36,66%), siswa yang berada pada kualifikasi Cukup (C) sebanyak 2 orang (6,66%).

(10)

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas X Semester I SMK Muhammadiyah Solok dalam menulis kalimat tanya

sebelum menggunakan strategi

pembelajaran aktif tipe QSH dengan nilai rata-rata 54,4, sedangkan setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe QSH memperoleh nilai rata-rata 76.

E. DAFTAR RUJUKAN

Abdurrahman dan Ratna, Elya. 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia.

Padang:UNP.

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa

Baku Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Anita Lie. (2002). Cooperative

Learning : Mempraktikkan

Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas. Jakarta : Grasindo.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitian, Suatu pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2007.

Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Diyah-ms. http://

blogspot.com/2011/03/kalimat-tanya.html. diakses hari Sabtu

tanggal 18/05/2013 pukul 20.00 Wib.

Enre, F.A. 1998. Dasar-dasar

Keterampilan Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Finoza, Lamuddin dan Utjen Dj

Ranabrata. 1993. Komposisi

Bahasa Indonesia. Jakarta.

Diksi Insan Mulia.

Gustin, Nelza. 2012. Pengaruh

Penerapan Strategi

Pembelajaran Aktif Tipe

Question Students Have (QSH) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 5 Kota Solok Tahun

Pelajaran 2011/2012. Skripsi.

Padang. (STKIP) PGRI

Sumatera Barat.

Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa

Rujukan Bahasa Indonesia.

Jakarta. Grasindo.

Margono. 2010. Metode Penelitian

Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ramlan, M. 1987. Sintaksis.

Yogyakarta: CV. Karyono

Silberman, Melvin L (2007). Active

Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Yogyakarta : Insan Madani.

Sohdis.

http://wordpress.com/2010/08/1 9/pengertian-kalimat.html. diakses hari Sabtu tanggal 18/05/2013 pukul 20.00 Wib.

(11)

Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta. Suparno dan M. Yunus. 2002.

Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Tarigan, Hendri Guntur. 1997.

Membaca Sebagai Suatu

Keterampilan Berbahasa.

Bandung: FKSS IKIP Padang.

Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi

Pembelajaran Aktif. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Zilda, Yeni. 2011. Kemampuan Siswa Kelas VIII.I Semester II SMP Negeri 3 Kota Solok Dalam Menulis Kalimat Aktif dan Pasif Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Solok. Universitas Mahaputra Muhammad Yamin.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar, kendala-kendala

Hal ini dapat dilihat dari parameter pengamatan berupa gejala yang ditimbulkan, masa inkubasi, kejadian penyakit, tinggi tanaman maupun jumlah anakan pada tiga varietas uji

Mengangkat Tim Pengelola stud.ent Ad.uisory center (sAC) Universitas Negeri Malang Tahun 2OIT,. ".f,"gaimana tercantum pada lampiran keputusan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengaruh pupuk kandang ayam lebih baik dibandingkan dengan pupuk kandang sapi dan pupuk kandang kambing untuk semua variabel pengamatan,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan biochar sekam padi dapat memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan tanpa

strategi dalam membangun human capital birokrasi daerah yang berdaya saing.. tinggi antara lain sebagai

Kabupaten Klaten, informasi yang diharapkan untuk penghitungan angka kredit.. bidan belum bisa dilakukan sesuai yang diharapkan. Beberapa hal yang..

Yhdysvaltalainen naistutkija Sara Ruddick (1997, 216 – 218), joka teoksessaan Maternal Thinking (1990) ehdotti erillisen isyyden ajatuksesta luopumista ja yhtä lailla äitien kuin