• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN FORMASI PNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN FORMASI PNS"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN

FORMASI PNS

Penulis:

1.

Doyo Hadi Widodo, S. Sos, M.AP

2.

Badi Mulyono, S. Sos

PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

(2)
(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan Sumber Daya Manusia dirancang untuk menjamin kebutuhan pegawai dalam organisasi agar senantiasa terpenuhi secara tetap dan tepat. Dengan demikian agar Perencanaan pegawai efektif, maka diperlukannya pelaksanaan analisis kebutuhan pegawai dalam perencanaan pegawai. Analisis kebutuhan pegawai merupakan kegiatan memotret tentang jumlah pegawai yang dibutuhkan dalam suatu organisasi. Dengan hasil analisis kebutuhan pegawai organisasi dapat memprediksi kebutuhan pegawai yang akan dijadikan salah satu indikator perencanaan pegawai.

Sondang P. Siagian mendefinisikan perencanaan SDM adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan kerja yang tepat pada waktu yang tepat.

Definisi tersebut mengisyaratkan bahwa perencanaan pegawai yang berguna menjamin organisasi dalam penyediaan tenaga kerja, manajemen harus mengambil langkah-langkah tertentu. Langkah – langkah yang dimaksudkan adalah langkah – langkah perencanaan pegawai yang dimulai dari memprediksi kebutuhan pegawai sampai dengan melaksanakan perencanaan pegawai sebagaimana mestinya.

Demikian juga perencanaan pada instansi pemerintah, perlu juga dirancang kebutuhannya dengan mengidentifikasikan bahwa perencanaan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah suatu proses yang sistematis untuk mempredikasi kondisi jumlah Pegawai ASN, jenis keahlian dan kompetensi yang diinginkan di masa depan. Sesuai penjelasan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diganti dengan Undang – undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

(4)

2

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 khususnya pasal 2 ayat (1) ditegaskan bahwa Formasi Pegawai Negeri Sipil secara nasional setiap tahun anggaran ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung-jawab di bidang pendayagunaan aparatur Negara, setelah memperhatikan pendapat Menteri Keuangan dan pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, sebelum memberikan pertimbangan tambahan alokasi formasi untuk masing-masing instansi pemerintah pusat dan daerah, maka terlebih dahulu Kepala Badan Kepegawaian Negara menghimpun data usulan kebutuhan tambahan pegawai baru setiap tahun anggaran dengan instrumen formulir penyusunan formasi PNS pusat dan daerah.

Setelah semua data usulan tambahan pegawai negeri baru terkumpul, Kepala Badan Kepegawaian Negara memberikan pertimbangan tambahan alokasi formasi PNS untuk masing-masing instansi pusat dan daerah dengan melakukan analisis kebutuhan pegawai yang didasarkan pada data peta jabatan, profil daerah, jumlah penduduk, luas wilayah /territorial, daerah tertinggal, daerah pemekaran, unit organisasi baru dan anggaran belanja pegawai. Selain itu pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara juga memperhatikan kebijakan yang dikeluarkan oleh Menpan dan Reformasi Birokrasi mengenai prioritas alokasi formasi PNS.

B.Deskripsi Singkat

Mata Diklat ini membahas tentang Formasi PNS yang meliputi formasi Pegawai Negeri Sipil, perhitungan kebutuhan pegawai, penyusunan, pengusulan dan penetapan formasi Pegawai Negeri Sipil.

C.Sasaran Diklat

Sasaran diklat fungsional analis kepegawaian adalah pegawai negeri sipil yang telah atau akan diangkat menjadi pejabat fungsional analis kepegawaian.

(5)

3

D.Tujuan Pembelajaran

Dengan memahami dan mengerti tentang formasi PNS, perhitungan kebutuhan pegawai, penyusunan, pengusulan dan penetapan formasi Pegawai Negeri Sipil diharapkan peserta dapat berperan aktif dalam memperbaiki proses penyusunan formasi sehingga akan berdampak positif terhadap kinerja organisasi.

E.Manfaat Modul

Modul ini dapat sebagai pegangan dalam materi formasi pegawai Diklat Analis Kepegawaian tingkat trampil, sehingga pembelajaran materi formasi pegawai diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam materi formasi pegawai mencakup sub dasar hukum, pengertian, manfaat, tujuan formasi pegawai dan metode serta norma, standar dan prosedur yang berguna untuk acuan dalam menentukan formasi pegawai atau formasi pegawai negeri sipil.

F. Materi Pokok

Adapun materi pokok dalam modul ini adalah :

1. formasi Pegawai Negeri Sipil

2. perhitungan kebutuhan pegawai

3. penyusunan, pengusulan dan penetapan formasi Pegawai Negeri Sipil.

G. Petunjuk Belajar

Agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan tujuan pembelajaran tercapai dengan baik, diharapkan peserta mengikuti langkah – langkah sebagai berikut :

1. Bacalah secara cermat dan pahami tujuan pembelajaran dalam modul ini. 2. Pelajari setiap bab secara berurutan, dimulai dari bab I sampai dengan bab IV 3. Kerjakan secara lengkap tugas/latihan pada setiap akhir bab.

4. Untuk memperluas wawasan, disarankan mempelajari bahan – bahan dari sumber lain seperti tertera pada daftar pustaka diakhir modul ini

(6)

4

BAB II

FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL

A.Pembahasan 1. Dasar Hukum

Di dalam pelaksanaan penetapan formasi diperlukan ketentuan sebagai petunjuk untuk menjamin kelancaran dan keseragaman yang berorientasi pada obyektifitas dalam penetapan formasi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan organisasi/instansi Negara. Ketentuan tersebut dapat dijadikan suatu dasar hukum dalam penetapan formasi Pegawai Negeri Sipil, dengan pendekatan sistem merit yaitu kebijakan dan manajemen ASN yang berdasakan pada kualifikasi, kompetensi, kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status penikahan, umur ataupun kondisi kecacatan. Adapun dasar hukum formasi Pegawai Negeri Sipil adalah sebagai berikut :

a. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1984 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; b. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai

Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003;

c. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Penghitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi PNS;

d. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 26 Tahun 2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003.

(7)

5

2. Formasi Pegawai Negeri Sipil

Dalam Undang-undang nomor 5 Tahun 2014 pasal 1 nomor 2, 3 dan 4, menyatakan bahwa :

a. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah

pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara

Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

c. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK

adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

Dari uraian tersebut, dapat kita ketahui bahwa Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat tertentu dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dengan dampak jenis pegawai pemerintah yang terdiri dari 2 jenis, maka prediksi kebutuhan pegawai tidak hanya pada kebutuhan PNS saja, tetapi harus memperhitungkan kebutuhan Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan pengisian jabatan pada instansi Negara.

Undang – undang Nomor 5 Tahun 2014 memang sudah diundangkan, tetapi saat ini masih dalam transisi, dan kelengkapan perangkat hukumnya belum lengkap. Sehingga untuk implementasi/pelaksanaannya masih terkendala. Untuk itu masa transisi ini nomenklatur menggunakan aturan yang baru namun bagaimana prosesnya menggunakan aturan yang lama (selama aturan baru belum diundangkan).

(8)

6

Pasal 15 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, disebutkan bahwa jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan ditetapkan dalam formasi untuk jangka waktu tertentu berdasarkan jenis, sifat, dan beban kerja yang harus dilaksanakan.

Sejalan dengan hal tersebut dan dalam rangka perencanaan kepegawaian secara nasional serta terpenuhinya jumlah dan mutu Pegawai Negeri Sipil pada satuan organisasi Negara, sesuai dengan jenis, sifat, dan beban kerja yang harus dilaksanakan, maka formasi Pegawai Negeri Sipil secara nasional ditetapkan setiap tahun anggaran. Selanjutnya, berdasarkan formasi Pegawai Negeri Sipil secara nasional tersebut ditetapkan formasi Pegawai Negeri Sipil untuk masing-masing satuan organisasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Propinsi/ Kabupaten/Kota sesuai dengan kebutuhan.

Penetapan dan persetujuan penetapan Formasi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Formasi Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam satu kesatuan Formasi Pegawai Negeri Sipil secara nasional tersebut didasarkan atas usul Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat, Pejabat Pembina Kepegawaian Propinsi, dan Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota.

Dari uraian tersebut di atas mengisyaratkan bahwa formasi Pegawai Negeri Sipil ditetapkan setiap tahun anggaran berdasarkan atas usul Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing satuan organisasi Negara dalam rangka perencanaan kepegawaian secara nasional serta terpenuhinya jumlah dan mutu Pegawai Negeri Sipil pada satuan organisasi Negara sesuai dengan jenis, sifat, dan beban kerja yang harus dilaksanakan. Dengan demikian dapat ditegaskan yang dimaksud dengan formasi Pegawai Negeri Sipil adalah jumlah dan susunan Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan dalam suatu satuan organisasi Negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok dalam jangka waktu tertentu.

Penetapan Formasi Pegawai Negeri Sipil merupa-kan suatu proses penetapan dalam menentukan mutu dan jumlah calon Pegawai Negeri Sipil yang akan di rekrut yang berdasarkan dengan beban kerja dan tanggung jawab pada masing-masing satuan organisasi haruslah berdasarkan analisis kebutuhan dan

(9)

7 penyediaan pegawai sesuai dengan jabatan yang tersedia dengan memperhatikan informasi jabatan yang disusun setiap tahun anggaran.

Formasi Pegawai Negeri Sipil secara nasional setiap tahun anggaran ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur Negara, setelah memperhatikan pendapat Menteri Keuangan dan pertimbangan dari Kepala BKN.

Dalam aturan yang telah ditentukan, menyebutkan bahwa formasi Pegawai Negeri Sipil terdiri dari :

a. Formasi Pegawai Negeri sipil Pusat

Formasi Pegawai Negeri sipil pusat untuk masing-masing satuan organisasi Pemerintah Pusat setiap tahun anggaran ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara setelah mendapat pertimbangan tertulis dari Kepala BKN.

b. Formasi Pegawai Negeri sipil Daerah

Formasi Pegawai Negeri sipil daerah untuk masing-masing satuan organisasi Pemerintah Daerah Propinsi/Kabupaten/kota setiap tahun anggaran ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara, berdasarkan pertimbangan dari Kepala Badan Kepegawaian Negara.

Sementara itu, penetapan dan persetujuan formasi pegawai negeri sipil pusat dan formasi pegawai negeri sipil daerah dilakukan berdasarkan usul dari :

a. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat

b. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah yang dikoordinasikan oleh Gubernur.

3. Pangkat dan Jabatan

Apabila kita membicarakan tentang pangkat, maka kita akan berfikir pada kedudukan tentunya, begitupun bila kita bicara tentang jabatan maka kita akan hubungkan dengan kedudukan seorang pegawai. Hal ini adalah sesuatu yang normatif, yang merupakan pola pikir di dalam masyarakat dan akan membawa kita untuk mengetahui lebih jauh tentang pangkat dan jabatan. Di dalam Peraturan Pemerintah dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pangkat adalah kedudukan

(10)

8

yang menunjukkan tingkat seseorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.

Dengan demikian kiranya pangkat bukan hanya merupakan kedudukan daripada seseorang pegawai, tetapi pangkat juga merupakan dasar penggajian daripada seorang pegawai yang berkaitan dengan jabatannya. Adapun jabatan di dalam lingkungan Pegawai Negeri Sipil terdiri dari Jabatan struktural dan jabatan fungsional. Di dalam pasal 17 Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 disebutkan bahwa :

a. Pegawai Negeri Sipil diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu.

b. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan. c. Pegawai Negeri Sipil diangkat dalam jabatan :

1) Struktural ( manajerial), antara lain : a) Direktur Jenderal

b) Direktur

c) Kepala Sub Direktorat d) Kepala Seksi

e) dan sebagainya

2) Fungsional Tertentu ( angka kredit ), antara lain : a) Guru b) Dosen c) Dokter d) Diplomat e) Penyuluh Pertanian f)dan sebagainya

3) Fungsional Umum ( non angka kredit ) a) Pengadministrasi Umum

b) Operator Komputer c) Pengumpul Data

(11)

9 d) Pengolah Data

e) Bendahara f)dan sebagainya

d. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam pangkat awal ditetapkan berdasarkan tingkat pendidikan formal.

Dari pasal tersebut mengisyaratkan bahwa pengangkatan dalam pangkat awal bagi Pegawai Negeri Sipil ditentukan atas dasar tingkat pendidikan formal. Hal ini dapat lebih jelas diterangkan di dalam pasal 11, ayat (4), Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 yang pada intinya dapat kita gambarkan sebagai berikut:

No STTP/Ijazah Diangkat Dalam

Pangkat Awal

Gol Ruang

1 Sekolah Dasar atau yang setingkat Juru Muda I / a

2 SLTP atau yang setingkat Juru I / c

3 SLTA, Diploma I atau yang setingkat Pengatur Muda II / a 4 SGPLB atau Diploma II Pengatur Muda Tingkat I II / b 5 Sarjana Muda, Akademi, atau Diploma III Pengatur II / c

6 Sarjana (S1) atau Diploma IV Penata Muda III / a

7 Dokter, Apoteker, Magister(S2), atau Ijazah lain yang setara

Penata Muda Tingkat I III / b

8 Doktor (S3) Penata III / c

Dari peraturan ini jelaslah penetapan pangkat awal dalam pengangkatan Pegawai Negeri Sipil terkait dengan jabatan menjadi suatu indikator yang penting dalam penetapan formasi Pegawai Negeri Sipil, karena dalam penetapan formasi Pegawai Negeri Sipil mengacu/berdasarkan azas kebutuhan pegawai dalam organisasi/instansi pemerintah yang tidak lepas dari jabatan yang lowong. Dengan

(12)

10

diketahui jabatan yang lowong akan terkait dengan pangkat, sedangkan pangkat itu sendiri ditentukan berdasarkan ijazah yang dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil yang akan diangkat.

B.Deskripsi Singkat

Mata Diklat ini membahas tentang Formasi PNS yang meliputi dasar hukum, pengertian, pangkat dan jabatan dalam formasi Pegawai Negeri Sipil.

C.Tujuan Pembelajaran

Dengan memahami dan mengerti tentang dasar hukum, pengertian, pangkat dan jabatan dalam formasi Pegawai Negeri Sipil diharapkan peserta dapat berperan aktif dalam memperbaiki proses penyusunan formasi yang meliputi norma, standar, dan prosedur sehingga akan berdampak positif terhadap kinerja organisasi.

D.Latihan

1. Apa yang dimaksud dengan Formasi Pegawai Negeri Sipil ?

2. Formasi Pegawai Negeri Sipil terdiri dari beberapa jenis. Sebutkan dan jelaskan !

3. Peraturan Pemerintah nomor berapa yang mengatur tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil ?

4. Apa yang dimaksud dengan Pangkat ?

(13)

11

BAB III

PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI

A.Pembahasan

1. Perhitungan Dengan Metode Umum

Perhitungan dengan metode umum adalah perhitungan untuk jabatan fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu yang belum ditetapkan standar kebutuhannya oleh instansi pembina. Perhitungan kebutuhan pegawai dalam jabatan tersebut menggunakan acuan dasar data pegawai yang ada serta peta dan uraian jabatan. Oleh karena itu, alat pokok yang dipergunakan dalam menghitung kebutuhan pegawai adalah uraian jabatan yang tersusun rapi. Pendekatan yang dapat dilakukan untuk menghitung kebutuhan pegawai adalah mengidentifikasi beban kerja melalui :

a. Pendekatan Hasil Kerja

Hasil kerja adalah produk atau output jabatan. Metode dengan pendekatan hasil kerja adalah menghitung formasi dengan mengidentifikasi beban kerja dari hasil kerja jabatan. Metode ini dipergunakan untuk jabatan yang hasil kerjanya fisik atau bersifat kebendaan, atau hasil kerja non fisik tetapi dapat dikuantifisir. Perlu diperhatikan, bahwa metode ini efektif dan mudah digunakan untuk jabatan yang hasil kerjanya hanya satu jenis.

Dalam menggunakan metode ini, informasi yang diperlukan adalah : oWujud hasil kerja dan satuannya

oJumlah beban kerja yang tercermin dari target hasil kerja yang harus dicapai oStandar kemampuan rata-rata untuk memperoleh kerja

Rumus menghitung dengan pendekatan metode ini adalah : Σ Beban kerja

X 1 orang

(14)

12

Contoh :

Jabatan : Pengentri Data Hasil Kerja : Data entrian

Beban Kerja/Target Hasil : 200 data entrian setiap hari Standar kemampuan pengentrian : 30 data per hari Perhitungannya adalah :

200 data entrian

x 1 orang = 6,67 orang 30 data entrian

dibulatkan menjadi 7 orang b. Pendekatan Objek Kerja

Objek kerja yang dimaksud adalah objek yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaan. Metode ini dipergunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani. Sebagai contoh, dokter melayani pasien, maka objek kerja jabatan dokter adalah pasien. Banyaknya volume pekerjaan dokter tersebut dipengaruhi oleh banyaknya pasien.

Metode ini memerlukan informasi : oWujud objek kerja dan satuannya

oJumlah beban kerja yang tercermin dari banyaknya objek yang harus dilayani oStandar kemampuan rata-rata untuk melayani objek kerja

Rumus menghitung dengan pendekatan metode ini adalah :

Contoh :

Jabatan : Dokter Objek Kerja : Pasien

Beban Kerja : 80 pasien per hari

Standar kemampuan pemeriksaan : 25 pasien per hari

Σ Objek kerja

X 1 orang

(15)

13 80 pasien

x 1 dokter = 3,2 orang Dokter 25 pasien

dibulatkan menjadi 3 orang c. Pendekatan Peralatan Kerja

Peralatan kerja adalah peralatan yang digunakan dalam bekerja. Metode ini digunkan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung pada peralatan kerjanya. Sebagai contoh, Pengemudi beban kerjanya bergantung pada kebutuhan operasional kendaraan yang harus dikemudikan.

Dalam menggunakan metode ini, informasi yang diperlukan adalah : oSatuan alat kerja

oJabatan yang diperlukan untuk pengoperasian alat kerja oJumlah alat kerja yang dioperasikan

oRasio jumlah pegawai per jabatan per jabatan per alat kerja ( RPK ) Rumus perhitungannya adalah :

Contoh : Bis angkutan pegawai

Satuan alat kerja : Bis

Jabatan yang diperlukan untuk pengoperasian alat kerja

: Pengemudi bis Kernet bis Montir bis

Jumlah alat kerja yang dioperasikan : 20 bis

Rasio pengoperasian alat kerja : 1 Pengemudi 1 bis 1 Kernet 1 bis 1 Montir 5 bis Jumlah pegawai yang diperlukan

Pengemudi bis

20 bis x 1 pengemudi = 20 Pengemudi 1 bis

Peralatan kerja

X 1 orang Rasio penggunaan alat kerja

(16)

14

Kernet bis

20 bis x 1 kernet = 20 Kernet Bis 1 bis

Montir bis

20 bis x 1 montir = 4 Montir Bis 5 bis

d. Pendekatan Tugas per Tugas Jabatan

Metode ini adalah metode untuk menghitung kebutuhan pegawai pada jabatan yang hasil kerjanya abstrak atau beragam. Hasil beragam artinya hasil kerja dalam jabatan banyak jenisnya.

Informasi yang diperlukan untuk dapat menghitung dengan metode ini adalah :

oUraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas oWaktu penyelesaian tugas

oJumlah waktu kerja efektif per hari rata-rata Rumusnya adalah :

Waktu Penyelesaian Tugas disingkat WPT, sedangkan Waktu Kerja Efektif disingkat WKE.

Contoh :

Jabatan : Pengadministrasi Umum

NO URAIAN TUGAS BEBAN

TUGAS S K R W P T

1 2 3 4 5 (3x4)

1 Mengetik surat 70 lb/hari 12 menit/lb 840 menit

2 Mengagenda surat 24 surat/hari 6 menit/surat 144 menit

3 Mengarsip surat 24 surat/hari 5 menit/surat 120 menit

4 Melayani tamu 4 tamu/hari 6 menit/tamu 24 menit

5 Menyusun laporan daftar hadir 1 laporan/hari 30 menit/lap 30 menit 6 Mengadministrasikan kepegawaian 16 data/hari 90 menit/data 1.440 menit

7 dan seterusnya   n menit

Σ WPT 2.598 + n menit

Σ Waktu Penyelesaian Tugas Σ Waktu Kerja Efektif

(17)

15 Jumlah waktu kerja rata-rata per hari yang ditetapkan sebagai waktu kerja efektif adalah 270 menit. Jadi jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk jabatan Pengadministrasi Umum adalah :

2.598 + n menit x 1 orang = 8,66 + n orang 300 nit

2. Perhitungan Kebutuhan Pegawai Dalam Jabatan Dengan Standar Kebutuhan Minimum Yang Telah Ditetapkan Oleh Instansi Pembina

Perhitungan menggunakan metode ini adalah perhitungan bagi jabatan fungsional tertentu atau jabatan lain yang standar minimalnya telah ditetapkan oleh instansi pembinanya. Jabatan yang telah ditetapkan standar kebutuhan minimalnya adalah jabatan yang berada dalam kelompok Tenaga Kesehatan dan Tenaga Pendidikan.

B.Latihan

1. Apa yang dimaksud dengan perhitungan metode umum ?

2. Ada berapa metode umum dalam perhitungan kebutuhan pegawai ?

3. Apa yang dimaksud dengan perhitungan kebutuhan pegawai dalam jabatan dengan standar kebutuhan minimum yang telah ditetapkan oleh instansi pembina ?

(18)

16

BAB IV

PENYUSUNAN, PENGUSULAN DAN PENETAPAN FORMASI

PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. Pembahasan

1. Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil

a. Penyusunan formasi PNS Pusat dan Daerah

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 bahwa masing-masing satuan unit organisasi pemerintah pusat maupun daerah setiap tahun anggaran menyusun formasi PNS.

b. Prinsip-prinsip penyusunan formasi PNS, sebagai berikut: 1) Jumlah PNS sesuai dengan beban kerja

2) Formasi tersedia karena adanya jabatan yang lowong

3) Beban kerja tidak berubah, komposisi jumlah PNS tidak berubah

4) Kebutuhan PNS dinyatakan dalam jabatan, syarat jabatan dan kompetensi 5) Penyusunan formasi disertai dengan peta jabat-an yang menggunakan

jumlah, kualifikasi dan kompetensi.

c. Sistem penyusunan formasi PNS ada dua, yaitu : 1) Sistem semua

Sistem yang menentukan kuantitas dan kualitas pegawai yang sama bagi semua unit organi-sasi yang sama.

(19)

17 Sistem yang menentukan kuantitas dan kualitas pegawai berdasarkan jenis, sifat dan beban kerja.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan formasi PNS, sebagai berikut : 1) Lingkungan eksternal organisasi

a) Ekonomi b) Sosial politik c) Budaya d) Hukum e) Peraturan

f) Ilmu pengetahuan dan teknologi 2) Lingkungan internal organisasi

a) Rencana strategis organisasi b) Anggaran

c) Desain organisasi 3) Persediaan pegawai

a) Pegawai yang akan pensiun b) Meninggal dunia

c) Berhenti

d) Perpindahan pegawai e. Analisis kebutuhan

Dalam pasal 4 ayat (1) dinyatakan bahwa Formasi masing-masing satuan organisasi negara disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai sesuai dengan jabatan yang tersedia, dengan memperhatikan norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah.

Analisis kebutuhan Pegawai merupakan suatu proses analisis yang logis dan teratur untuk mematuhi jumlah dan kualitas pegawai yang diperlukan dalam satu unit organisasi.

Analis Kebutuhan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) dilakukan berdasarkan :

(20)

18

yaitu, macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan oleh suatu satuan organisasi dalam melaksanakan tugas pokoknya.

Misalnya: Pengerjaan pengetikan, pemeriksaan perkara, penelitian, perawatan orang sakit, dan lain-lain.

2) Sifat pekerjaan

yaitu, pekerjaan yang berpengaruh dalam penetapan formasi, yaitu sifat pekerjaan yang ditinjau dari sudut waktu untuk melaksanakan pekerjaan itu. Sebagaimana telah diketahui, bahwa ada pekerjaan yang penyelesaiannya dapat dilakukan dalam jam kerja saja, misalnya pekerjaan tata usaha, perawatan pekarangan, dan yang serupa dengan itu, tetapi ada pula pekerjaan yang harus dilakukan 24 (dua puluh empat) jam terus menerus, yang memerlukan pegawai lebih banyak .

Sebagai contoh dalam satu ruang rawat inap memerlukan perawat sebanyak 5 (lima) orang dengan jam kerja 8 (delapan) jam, maka setiap ruang rawat inap dalam waktu 24 jam memerlukan pegawai 24/8 x 5 orang = 15 (lima belas) orang perawat.

3) Analisis beban kerja dan perkiraan kapasitas seorang Pegawai Negeri Sipil dalam jangka waktu tertentu.

Yaitu, frekuensi rata-rata masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.

Memperkirakan beban kerja dari masing-masing satuan organisasi dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau berdasarkan pengalaman, misalnya perkiraan beban pekerja-an pengetikan, pengagendaan, dan yang serupa dengan itu dapat didasarkan atas jumlah surat yang masuk dan keluar rata-rata dalam jangka waktu tertentu.

Apabila sudah dapat diperkirakan beban kerja masing-masing satuan organisasi, maka untuk dapat menentukan jumlah pegawai yang diperlukan perlu ditetapkan perkiraan kapasitas seorang Pegawai Negeri Sipil dalam jangka waktu tertentu. Sama halnya dengan perkiraan beban kerja, maka perkiraan kapasitas pegawai untuk jenis pekerjaan tertentu dalam jangka waktu tertentu, dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau berdasarkan pengalaman.

(21)

19 4) Prinsip pelaksanaan pekerjaan

Prinsip pelaksanaan pekerjaan sangat besar pengaruhnya dalam menentukan formasi. Misalnya apabila ditentukan bahwa pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas harus dikerjakan sendiri oleh satuan organisasi yang bersangkutan, maka harus diangkat pegawai untuk memelihara dan merawat kendaraan dinas, tetapi sebaliknya apabila ditentukan bahwa pemeliharaan dan perawatan tersebut dikerjakan pada pihak ketiga, maka tidak perlu diangkat pegawai untuk pekerjaan itu.

5) Peralatan yang tersedia

Peralatan yang tersedia atau diperkirakan akan tersedia dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok akan mempengaruhi jumlah pegawai yang diperlukan, karena pada umumnya makin tinggi mutu peralatan yang digunakan akan tersedia dalam jumlah yang memadai dapat mengakibatkan makin sedikit jumlah pegawai yang diperlukan.

Misalnya : apabila tugas pengetikan dilakukan dengan mempergunakan computer, hasilnya dapat lebih cepat dibandingkan dengan mesin tik biasa, sehingga jumlah pegawainya tidak perlu sebanyak apabila menggunakan mesin tik biasa.

6) Faktor-faktor lain yang harus diperhitungkan dalam penyusunan formasi Pegawai Negeri Sipil adalah kemampuan keuangan Negara atau daerah.

2. Prosedur Pengusulan Formasi Pegawai Negeri Sipil

a. Prosedur pengusulan penetapan formasi PNS pusat diatur sebagai berikut : 1) Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing satuan unit organisasi

pemerintah pusat mengajukan usul penetapan formasi kepada menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan kepala Badan Kepegawaian Negara paling lambat akhir Februari.

2) Setiap awal tahun anggaran kepala BKN menyampaikan formulir penyusunan formasi PNS pusat kepada para Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat menurut contoh formulir penyusunan formasi PNS Pusat (formulir 1 sampai dengan 8) dan petunjuk pengisiannya di bawah ini :

(22)

20

INSTANSI : ………. FORMULIR 1

PENYUSUNAN BEZETTING TAHUN 2009

NO GOL RUANG BEZETTING 31 DES 2008 KENAIKAN PANGKAT TAHUN 2009 KEADAAN SETELAH KENAIKAN PANGKAT 2009 PENGANGK ATAN PEGAWAI BARU TA. 2009 PERBANTUAN, PENARIKAN KEMBALI, PENGALIHAN JENIS KEPEG., PINDAH INST. DARI INST. LAIN

TA. 2009 PERBANT UAN, PENARIK AN KEMBALI , PINDAH INST. KE INST. LAIN TA. 2009 PNS YANG BERHENTI TA. 2009 BEZETT ING 31 DES 2009 (5+6+7-8-9) KET. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 IV/e 2 IV/d 3 IV/c 4 IV/b 5 IV/a 6 III/d 7 III/c 8 III/b 9 III/a 10 II/d 11 II/c 12 II/b 13 II/a 14 I/d 15 I/c 16 I/b 17 I/a JUMLAH ………,………2010 Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat,

(………..)

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1 NOMOR

URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas 2 2 Cukup jelas

3 3 Tulislah jumlah PNS keadaan 31 Desember 2008

4 4 Tulislah jumlah PNS yang naik pangkat periode April dan Oktober Tahun Anggaran 2009

5 5 Tulislah jumlah PNS tiap gol. ruang setelah dikurangi jumlah PNS yang naik pangkat ke gol. ruang di atasnya dan ditambah jumlah PNS yang naik pangkat dari gol. ruang di bawahnya dalam Tahun Anggaran 2009 6 6 Tulislah jumlah tambahan pegawai baru Tahun Anggaran 2009 yang telah direalisasi

7 7

Tulislah jumlah PNS perbantuan, penarikan kembali dari perbantuan, pengalihan jenis kepegawaian (TNI/POLRI menjadi PNS), pindah instansi dari Instansi Lain dalam Tahun Anggaran 2009 (menambah kekuatan pegawai/bezetting)

8 8 Tulislah jumlah PNS perbantuan, penarikan kembali dari perbantuan, pindah instansi ke Instansi Lain dalam Tahun Anggaran 2009 (mengurangi kekuatan pegawai/bezetting)

9 9 Tulislah jumlah PNS yang berhenti, meninggal dunia dan pensiun dalam Tahun Anggaran 2009

10 10 Tulislah jumlah PNS keadaan 31 Desember 2009, yaitu dengan cara menjumlahkan lajur 5, 6 dan 7 kemudian dikurangi lajur 8 dan 9

(23)

21

INSTANSI : ………

FORMULIR 2

PENGOLAHAN FORMASI TAHUN ANGGARAN 2010

NO GOL RUANG BEZETTI NG 31 DES 2009 R E N C A N A KET. KENAIKAN PANGKAT TA. 2010 KEADAAN SETELAH KENAIKAN PANGKAT TA. 2010 PERBANTUAN, PENARIKAN KEMBALI, PENGALIHAN JENIS KEPEG., PINDAH INST.

DARI INST. LAIN TA. 2010 PERBANTUAN, PENARIKAN KEMBALI, PINDAH INST. KE INST. LAIN TA. 2010 PENGANGKATAN PEGAWAI BARU TA. 2010 PEGAWAI YG MENCAPAI BUP TA. 2010 FORMASI TA. 2010 (5 + 8 - 9) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 IV/e 2 IV/d 3 IV/c 4 IV/b 5 IV/a 6 III/d 7 III/c 8 III/b 9 III/a 10 II/d 11 II/c JUMLAH ………,………2010 Pejabat Pembina Kepegawaian

Pusat,

(………..)

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 2 NOMOR

URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas 2 2 Cukup jelas

3 3 Tulislah jumlah PNS keadaan 31 Desember 2009

4 4 Tulislah jumlah PNS yang akan naik pangkat periode April dan Oktober Tahun Anggaran 2010

5 5 Tulislah jumlah PNS tiap gol. ruang setelah dikurangi jumlah PNS yang akan naik pangkat ke gol. ruang di atasnya dan ditambah jumlah PNS yang akan naik pangkat dari gol. ruang di bawahnya dalam Tahun Anggaran 2010 6 6 Tulislah jumlah rencana PNS yang akan diperbantukan, ditarik kembali dari perbantuan, pengalihan jenis

kepegawaian (TNI/POLRI menjadi PNS), pindah instansi dari Instansi Lain dalam Tahun Anggaran 2010 7 7 Tulislah jumlah rencana PNS yang akan diperbantukan, ditarik kembali dari perbantuan ke instansi induknya,

pindah instansi ke Instansi Lain dalam Tahun Anggaran 2010

8 8 Tulislah jumlah rencana tambahan pegawai baru dalam Tahun Anggaran 2010 9 9 Tulislah jumlah PNS mencapai Batas Usia Pensiun dalam Tahun Anggaran 2010

10 10 Tulislah jumlah formasi Tahun Anggaran 2010, yaitu dengan cara menjumlahkan lajur 5 dan lajur 8 kemudian dikurangi lajur 9

(24)

22

INSTANSI : ……… FORMULIR 3

DAFTAR JUMLAH PEGAWAI YANG BERHENTI, PENSIUN, DAN MENINGGAL DUNIA TAHUN ANGGARAN 2009

NO

UNIT KERJA DAN NAMA JABATAN BERHENTI PENSIUN MENINGGAL DUNIA JUMLAH (3+4+5) KET.

1 2 3 4 5 6 7 JUMLAH SELURUHNYA ………,………2010

Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat,

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 3

NOMOR

URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas

2 2 Tulislah unit kerja dan nama jabatan PNS yang berhenti, pensiun dan meninggal dunia Tahun Anggaran 2009

3 3 Tulislah jumlah PNS yang berhenti dalam Tahun Anggaran 2009 4 4 Tulislah jumlah PNS yang pensiun dalam Tahun Anggaran 2009 5 5 Tulislah jumlah PNS yang meninggal dunia dalam Tahun Anggaran 2009

6 6 Tulislah jumlah PNS yang berhenti, pensiun dan meninggal dunia dalam Tahun Anggaran 2009, dengan cara menjumlahkan lajur 3, 4, 5

(25)

23

Kekuatan Pegawai Beban Kerja

IV/d = - III/d = 2 II/d = - I/d = - - Renja dan Lakip Unit Organisasi IV/c = 1 III/c = 6 II/c = 2 I/c = - Direktur Perencanaan Kepegawaian dan

Formasi

-Pertimbangan Teknis Kepala BKN Kepada Menpan dan RB tentang Penambahan CPNS Pusat dan Daerah.

IV/b = 1 III/b = 2 II/b = 1 I/b =

-IV/a = 1 III/a = 3 II/a = - I/a = - Ida Ayu Rai Sri Dewi, SH. M.Si - Rekomendasi Perencanaan Pengembangan Pegawai.

19 Orang Terdiri Dari IV/c - S2 - Rekomendasi Perencanaan Pengembangan Kompensasi Pegawai. Es. II = 1 JFT = - - Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pegawai. Es. III = 3 JFU = 8 - Bimbingan Teknis Penyusunan Formasi PNS Pusat dan Daerah. Es. IV = 7

Kasubdit. Perencanaan Formasi Pegawai Kasubdit. Perencanaan Pengembangan Pegawai Kasubdit. Perencanaan Kompensasi Pegawai

Badi Mulyono, S.Sos Drs. Haryomo DP, S.Pd, M.Hum Drs. Sukamto III/d - S1 IV/a - S2 IV/b - S1

Kasie Peny. Perenc. Formasi Pegawai A

Kasie Peny. Perenc. Formasi Pegawai B

Kasie Perenc. Pengemb. Pegawai A

Kasie Perenc. Pengemb. Pegawai B

Kasie Peny. Perenc. Gaji Pegawai

Kasie Peny. Perenc. Kesejahteraan Pegawai

Susilowati, SH. Marleny Manatar, SE, M.Si Hariyani, S.Sos III/d - S1 III/c - S2 III/c - S1

JABATAN JML JABATAN JML

Pengolah Data Formasi 2

Kasie Perenc. Pengemb.

Pegawai C Operator Komputer 1 Janri Haposan, S.Si, M.Si

III/c - S2

Kasie Peny. Perenc. Formasi

Pegawai C Kasie Pelayanan Direktorat

Kasie Peny. Perenc. Tunjangan Pegawai

Adi Suharto Muniroh, S.Sos Antonius Suyono, S.Sos III/b - SLTA III/c - S1 III/c - S1

JABATAN JML JABATAN JML JABATAN JML Pengolah Data Formasi 1 Sekretaris 1 Peny. Perenc. Tunj. Pegawai 1 Pengad. Data

Formasi 1 Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu

Caraka 1 *) Keadaan Juli 2010

Rekapitulasi Kekuatan Pegawai

Struktur Organisasi Lengkap dengan Golru & Pendidikan

Beban Kerja

Nomenklatur JFU Lengkap dengan Jumlah

PETUNJUK PENGISIAN PETA JABATAN

- Setiap Unit Kerja dari Instansi membuat Peta Jabatan sesuai dengan besaran organisasinya

- Tulislah jabatan yang ada pada Unit Kerja

- Tulislah gol. ruang dan tingkat pendidikan dari setiap pejabat

- Apabila ada jabatan namun tidak ada yang menjabat ditandai dengan warna kuning

- Tuliskan nama JFU yang ada dan jumlahnya sesuai dengan penempatan unit kerjanya di bawah masing-masing Eselon IV/Eselon V

- Tuliskan nama JFT yang ada dan jumlahnya

- Tuliskan Kekuatan Pegawai yang ada berdasarkan golongan ruang dan jabatan - Tuliskan Beban Kerja unit organisasi di pojok kanan atas

(26)

24

INSTANSI : ………. FORMULIR 5R

REKAPITULASI USUL TAMBAHAN PEGAWAI BARU MENURUT JABATAN TAHUN ANGGARAN 2010

NO NAMA JABATAN

USUL TAMBAHAN PEGAWAI BARU TAHUN ANGGARAN 2010

RENCANA PENEMPATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN

GOL RUANG JUMLAH

UNIT KERJA JENJANG JURUSAN 1 2 3 4 5 6 7 JUMLAH SELURUHNYA ………,………2010

Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat,

(………..)

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 4 NOMOR URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas

2 2 Tulislah unit organisasi yang ada pada instansi yang bersangkutan

3 3 - 7 Tulislah jumlah PNS Eselon I - V yang ada per 31 Desember 2009 dalam Tahun Anggaran 2009 4 8 Tulislah jumlah Eselon yang ada, dengan cara menjumlahkan lajur 3 sampai 7

5 9 Tulislah jumlah Tenaga Struktural yang ada per 31 Desember 2009 dalam Tahun Anggaran 2009 6 10 Tulislah jumlah Tenaga Teknis yang ada per 31 Desember 2009 dalam Tahun Anggaran 2009 7 11 Tulislah jumlah Tenaga Administrasi yang ada per 31 Desember 2009 dalam Tahun Anggaran 2009

8 12 Tulislah jumlah Tenaga Struktural, Tenaga Teknis dan Tenaga Administrasi yang ada per 31 Desember 2009 dalam Tahun Anggaran 2009, dengan cara menjumlahkan lajur 9 - 11

9 13 - 29 Tulislah jumlah PNS yang ada berdasarkan Golongan Ruang sesuai dengan unit organisasi yang dimaksud dalam lajur 2

10 30 Tulislah jumlah PNS yang ada seluruh Golongan Ruang sesuai dengan unit organisasi yang dimaksud dalam lajur 2, dengan cara menjumlahkan lajur 13 - 29

11 31 – 39 Tulislah jumlah PNS yang ada berdasarkan Tingkat Pendidikan sesuai dengan unit organisasi yang dimaksud dalam lajur 2

12 40 Tulislah jumlah PNS yang ada seluruh Tingkat Pendidikan sesuai dengan unit organisasi yang dimaksud dalam lajur 2, dengan cara menjumlahkan lajur 31 - 39

13 41 Tulislah jumlah PNS yang mencapai Batas Usia Pensiun Tahun Anggaran 2010 14 42 Tulislah jumlah usulan formasi PNS Tahun Anggaran 2010 untuk jabatan Tenaga Teknis 15 43 Tulislah jumlah usulan formasi PNS Tahun Anggaran 2010 untuk jabatan Tenaga Administrasi

(27)

25

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 5R

NOMOR URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas

2 2 Tulislah Nama Jabatan Fungsional Umum/Tertentu khusus tambahan pegawai baru dalam Tahun Anggaran 2010 pada Instansi yang bersangkutan

3 3 Tulislah persyaratan jenjang kualifikasi pendidikan usul tambahan pegawai baru yang dibutuhkan dalam Tahun Anggaran 2010

4 4 Tulislah jurusan pendidikan sebagaiaman dimaksud dalam lajur 3

5 5 Tulislah golongan ruang usul tambahan pegawai baru sebagaimana dimaksud dalam lajur 3

6 6 Tulislah jumlah usul tambahan pegawai baru untuk menduduki jabatan sebagaimana dimaksud dalam lajur 2 untuk Tahun Anggaran 2010

7 7 Tulislah Unit Kerja dari rencana penempatan pegawai baru sebagaimana dimaksud dalam lajur 2 untuk Tahun Anggaran 2010

INSTANSI : ………. FORMULIR 6

SUSUNAN JABATAN UTAMA (GOLONGAN IV)

NO URAIAN STRUKTUR DAN JABATAN

GOLONGAN RUANG GAJI

KET. IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

B F B F B F B F B F 1 2 3 4 5 6 7 8 JUMLAH SELURUHNYA

B = Jumlah pegawai yang ada 31-12-2009 ………,………2010

F = Jumlah menurut formasi lajur 10 Formulir 2

Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat,

(28)

26

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 6 NOMOR

URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas

2 2

Tulislah jabatan-jabatan struktural atau fungsional yang dipangku oleh Pegawai Negeri Sipil yang akan menduduki pangkat Pembina golongan ruang IV/a dan sudah menduduki pangkat Pembina golongan ruang IV/a ke atas dalam Tahun Anggaran 2010

3 3 - B (Bezzeting). Tulislah jumlah pegawai yang ada pada 31 Desember 2009

-

F (Formasi). Tulislah jumlah pegawai ditambah jumlah pegawai yang direncanakan akan naik pangkat ke golongan ruang IV/a dalam Tahun Anggaran 2010

4 4 Tulislah jumlah seperti pada nomor 3 dan lajur 3 masing-masing menurut golongan

ruang yang bersangkutan

5 5 Sama dengan nomor 4 lajur 4

6 6 Sama dengan nomor 4 lajur 4

7 7 Sama dengan nomor 4 lajur 4

8 8 Tulislah keterangan yang dianggap perlu dijelaskan

INSTANSI : ………. FORMULIR 7

UNIT ORGANISASI : PERWAKILAN RI DI LUAR NEGERI DAFTAR KEBUTUHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL TA. 2010

NO PANGKAT GOLONGAN RUANG GAJI JUMLAH PEGAWAI PADA 31-12-2009 FORMASI TAHUN 2010 KET. 1 2 3 4 5 6 JUMLAH SELURUHNYA

1 Pembina Utama IV/e

2 Pembina Utama Madya IV/d

3 Pembina Utama Muda IV/c

4 Pembina Tingkat I IV/b

5 Pembina IV/a

6 Penata Tingkat I III/d

7 Penata III/c

8 Penata Muda Tingkat I III/b

9 Penata Muda III/a

10 Pengatur Tingkat I II/d

11 Pengatur II/c

12 Pengatur Muda Tingkat I II/b

13 Pengatur Muda II/a

14 Juru Tingkat I I/d

15 Juru I/c

16 Juru Muda Tingkat I I/b

17 Juru Muda I/a

………,………2010

Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat,

(29)

27

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 7

NOMOR

URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas

2 2 Cukup jelas

3 3 Cukup jelas

4 4 Tulislah jumlah PNS yang ada pada 31 Desember 2009 sesuai dengan golongan ruang yang bersangkutan

5 5 - Buatlah terlebih dahulu perencanaan kenaikan pangkat bagi yang telah memenuhi persyaratan dalam Tahun Anggaran 2010, masing-masing menurut golongan ruang

- Buatlah rencana usul tambahan pegawai baru menurut golongan ruang

- Tulislah jumlah PNS (termasuk rencana tambahan pegawai baru) dalam Tahun Anggaran 2010

6 6 Tulislah keterangan yang dianggap perlu dijelaskan, antara lain Nama Perwakilan RI, Gol Ruang dan jumlah dimana pegawai yang bersangkutan ditempatkan

INSTANSI : ……….

FORMULIR 8

UNIT ORGANISASI : PERWAKILAN RI DI LUAR NEGERI

DAFTAR KEBUTUHAN PEGAWAI LOCAL STAFF TA. 2010

NO PANGKAT JUMLAH PEGAWAI PADA 31-12-2009 FORMASI TAHUN 2010 KET.

1 2 3 4 5 JUMLAH SELURUHNYA ………,………2010

Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat,

(30)

28

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 8 NOMOR URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas

2 2 Tulislah nama Perwakilan RI di luar negeri yang dibutuhkan oleh instansi yang bersangkutan

3 3 Tulislah jumlah pegawai yang ada pada Perwakilan RI di luar negeri sebagaimana lajur 2 keadaan 31 Desember 2009

4 4 Tulislah jumlah pegawai (termasuk rencana tambahan pegawai baru) dalam Tahun Anggarn 2010

5 5 Tulislah keterangan yang dianggap perlu dijelaskan

b. Prosedur pengusulan penetapan formasi PNS daerah diatur sebagai berikut :

1) Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing pemerintah daerah Provinsi/Kabupaten/Kota mengajukan usul persetujuan formasi kepada menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan kepala BKN melalui Gubernur paling lambat akhir Februari.

2) Gubernur mengajukan usul persetujuan formasi Pemerintah Daerah dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota kepada menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur Negara dan kepala BKN paling lambat akhir Maret.

3) Setiap awal tahun anggaran kepala BKN menyampaikan formulir penyusunan formasi PNS Daerah kepada para Gubernur/Bupati/ Walikota seluruh Indonesia menurut contoh formulir penyusunan formasi PNS Daerah (formulir 1 sampai dengan 8) dan petunjuk pengisiannya di bawah ini :

(31)

29 FORMULIR 1 PROFIL DAERAH NAMA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*) : ……… PROFIL WILAYAH - LUAS WILAYAH : ……… Km2 - DARATAN : ……… Km2 - PERAIRAN > LAUT : ……… Km2 > SUNGAI : ……… Km2 - JUMLAH KABUPATEN/KOTA **) : ……… - JUMLAH KECAMATAN : ……… - JUMLAH KELURAHAN/DESA : ……… - TOPOGRAFI WILAYAH - DATARAN RENDAH : ……… % - BERBUKIT BUKIT : ……… % - PEGUNUNGAN TINGGI : ……… % - KEPULAUAN : ……… PULAU - RAWA RAWA : ……… % - HUTAN : ……… % PROFIL APBD - PENDAPATAN : ………

- BELANJA APARATUR (GAJI +

RUTIN) : ………

- BELANJA PUBLIK : ………

- PRODUK DOMESTIK REGIONAL

BRUTO (PDRB) : ………

PROFIL PENDUDUK

- JUMLAH PENDUDUK : ………

PROFIL PEGAWAI NEGERI SIPIL

NO KELOMPOK JABATAN JUMLAH PNS S/D 31-12-2009

BUP TA 2010 USULAN FORMASI

TA 2010 1 TENAGA GURU 2 TENAGA KESEHATAN 3 TENAGA TEKNIS

PROFIL UNIT ORGANISASI DAERAH

- JUMLAH ASISTEN : ………

- JUMLAH DINAS : ………

- JUMLAH BADAN : ………

- JUMLAH KANTOR : ………

*) Coret Salah Satu

**) Khusus Provinsi ………,………2010

(32)

30

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1

- Tulislah Profil Daerah sesuai dengan uraian yang diberikan

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) :

………. FORMULIR 2

PENYUSUNAN BEZETTING TAHUN 2009

NO GOL RUANG BEZETTING 31 DES 2008 KENAIKAN PANGKAT TAHUN 2009 KEADAAN SETELAH KENAIKAN PANGKAT 2009 PENGANGKA TAN PEGAWAI BARU TA. 2009 PERBANTUAN, PENARIKAN KEMBALI, PENGALIHAN JENIS KEPEG., PINDAH INST. DARI INST. LAIN TA. 2009 PERBANTUAN, PENARIKAN KEMBALI, PINDAH INST. KE INST. LAIN TA. 2009 PNS YANG BERHENTI TA. 2009 BEZETTING 31 DES 2009 (5+6+7-8-9) KET 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 IV/e 2 IV/d 3 IV/c 4 IV/b 5 IV/a 6 III/d 7 III/c 8 III/b 9 III/a 10 II/d 11 II/c 12 II/b 13 II/a 14 I/d 15 I/c 16 I/b 17 I/a JUMLAH

*) Coret Yang Tidak Perlu ………,………2010

(33)

31

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 2 NOMOR

URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas 2 2 Cukup jelas

3 3 Tulislah jumlah PNS keadaan 31 Desember 2008

4 4 Tulislah jumlah PNS yang naik pangkat periode April dan Oktober Tahun Anggaran 2009

5 5 Tulislah jumlah PNS tiap gol. ruang setelah dikurangi jumlah PNS yang naik pangkat ke gol. ruang di atasnya dan ditambah jumlah PNS yang naik pangkat dari gol. ruang di bawahnya dalam Tahun Anggaran 2009

6 6 Tulislah jumlah tambahan pegawai baru Tahun Anggaran 2009 yang telah direalisasi

7 7 Tulislah jumlah PNS perbantuan, penarikan kembali dari perbantuan, pengalihan jenis kepegawaian (TNI/POLRI menjadi PNS), pindah instansi dari Instansi Lain dalam Tahun Anggaran 2009 (menambah kekuatan pegawai/bezetting)

8 8 Tulislah jumlah PNS perbantuan, penarikan kembali dari perbantuan, pindah instansi ke Instansi Lain dalam Tahun Anggaran 2009 (mengurangi kekuatan pegawai/bezetting)

9 9 Tulislah jumlah PNS yang berhenti, meninggal dunia dan pensiun dalam Tahun Anggaran 2009

10 10 Tulislah jumlah PNS keadaan 31 Desember 2009, yaitu dengan cara menjumlahkan lajur 5, 6 dan 7 kemudian dikurangi lajur 8 dan 9

(34)

32

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) : ………. FORMULIR 3

PENGOLAHAN FORMASI TAHUN ANGGARAN 2010

NO GOL RUANG BEZETTING 31 DES 2009 R E N C A N A KET KENAIKAN PANGKAT TA. 2010 KEADAAN SETELAH KENAIKAN PANGKAT TA. 2010 PERBANTUAN, PENARIKAN KEMBALI, PENGALIHAN JENIS KEPEG., PINDAH INST. DARI INST. LAIN TA. 2010 PERBANTUAN, PENARIKAN KEMBALI, PINDAH INST. KE INST. LAIN TA. 2010 PENGANGKATAN PEGAWAI BARU TA.

2010 PEGAWAI YG MENCAPAI BUP TA. 2010 FORMASI TA. 2010 (5 + 8 - 9) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 IV/e 2 IV/d 3 IV/c 4 IV/b 5 IV/a 6 III/d 7 III/c 8 III/b 9 III/a 10 II/d 11 II/c 12 II/b 13 II/a 14 I/d 15 I/c 16 I/b 17 I/a JUMLAH

*) Coret Yang Tidak Perlu ………,………2010

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA *) ………

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 3 NOMOR

URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas 2 2 Cukup jelas

3 3 Tulislah jumlah PNS keadaan 31 Desember 2009

4 4 Tulislah jumlah PNS yang akan naik pangkat periode April dan Oktober Tahun Anggaran 2010

5 5 Tulislah jumlah PNS tiap gol. ruang setelah dikurangi jumlah PNS yang akan naik pangkat ke gol. ruang di atasnya dan ditambah jumlah PNS yang akan naik pangkat dari gol. ruang di bawahnya dalam Tahun Anggaran 2010 6 6 Tulislah jumlah rencana PNS yang akan diperbantukan, ditarik kembali dari perbantuan, pengalihan jenis

kepegawaian (TNI/POLRI menjadi PNS), pindah instansi dari Instansi Lain dalam Tahun Anggaran 2010 7 7 Tulislah jumlah rencana PNS yang akan diperbantukan, ditarik kembali dari perbantuan ke instansi induknya,

pindah instansi ke Instansi Lain dalam Tahun Anggaran 2010

8 8 Tulislah jumlah rencana tambahan pegawai baru dalam Tahun Anggaran 2010 9 9 Tulislah jumlah PNS mencapai Batas Usia Pensiun dalam Tahun Anggaran 2010

10 10 Tulislah jumlah formasi Tahun Anggaran 2010, yaitu dengan cara menjumlahkan lajur 5 dan lajur 8 kemudian dikurangi lajur 9

(35)

33

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *): ………. FORMULIR 4

DAFTAR JUMLAH PEGAWAI YANG BERHENTI, PENSIUN, DAN MENINGGAL DUNIA TAHUN ANGGARAN 2009

NO UNIT ORGANISASI DAN NAMA

JABATAN BERHENTI PENSIUN

MENINGGAL DUNIA JUMLAH (3+4+5) KET. 1 2 3 4 5 6 7 JUMLAH SELURUHNYA

*) Coret Yang Tidak Perlu ………,………2010

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA *) ………

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 4 NOMOR

URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas

2 2 Tulislah unit organisasi dan nama jabatan PNS yang berhenti, pensiun dan meninggal dunia Tahun Anggaran 2009

3 3 Tulislah jumlah PNS yang berhenti dalam Tahun Anggaran 2009 4 4 Tulislah jumlah PNS yang pensiun dalam Tahun Anggaran 2009 5 5 Tulislah jumlah PNS yang meninggal dunia dalam Tahun Anggaran 2009

6 6 Tulislah jumlah PNS yang berhenti, pensiun dan meninggal dunia dalam Tahun Anggaran 2009, dengan cara menjumlahkan lajur 3, 4, 5

(36)

34

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 5

NOMOR

URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas

2 2 Tulislah unit organisasi yang ada pada daerah yang bersangkutan

3 3 - 7 Tulislah jumlah PNS Eselon I - V yang ada per 31 Desember 2009 dalam Tahun Anggaran 2009

4 8 Tulislah jumlah Eselon yang ada, dengan cara menjumlahkan lajur 3 sampai 7

5 9 Tulislah jumlah Tenaga Struktural yang ada per 31 Desember 2009 dalam Tahun Anggaran 2009

6 10 Tulislah jumlah Tenaga Teknis yang ada per 31 Desember 2009 dalam Tahun Anggaran 2009

7 11 Tulislah jumlah Tenaga Administrasi yang ada per 31 Desember 2009 dalam Tahun Anggaran 2009

8 12 Tulislah jumlah Tenaga Struktural, Tenaga Teknis dan Tenaga Administrasi yang ada per 31 Desember 2009 dalam Tahun Anggaran 2009, dengan cara menjumlahkan lajur 9 - 11

9 13 - 29 Tulislah jumlah PNS yang ada berdasarkan Golongan Ruang sesuai dengan unit organisasi yang dimaksud dalam lajur 2

10 30 Tulislah jumlah PNS yang ada seluruh Golongan Ruang sesuai dengan unit organisasi yang dimaksud dalam lajur 2, dengan cara menjumlahkan lajur 13 - 29

11 31 - 39 Tulislah jumlah PNS yang ada berdasarkan Tingkat Pendidikan sesuai dengan unit organisasi yang dimaksud dalam lajur 2

12 40 Tulislah jumlah PNS yang ada seluruh Tingkat Pendidikan sesuai dengan unit organisasi yang dimaksud dalam lajur 2, dengan cara menjumlahkan lajur 31 - 39

13 41 Tulislah jumlah PNS yang mencapai Batas Usia Pensiun Tahun Anggaran 2010

14 42 Tulislah jumlah usulan formasi PNS Tahun Anggaran 2010 untuk jabatan Tenaga Teknis

(37)

35

PETUNJUK PENGISIAN PETA JABATAN

- Setiap Unit Organisasi Daerah membuat Peta Jabatan sesuai dengan besaran organisasinya

- Tulislah jabatan yang ada pada unit organisasi

- Tulislah gol. ruang dan tingkat pendidikan dari setiap pejabat - Apabila ada jabatan namun tidak ada yang menjabat ditandai

dengan warna kuning -

Tuliskan nama JFU yang ada dan jumlahnya sesuai dengan penempatan unit kerjanya di bawah masing-masing Eselon IV/Eselon V

- Tuliskan nama JFT yang ada dan jumlahnya

- Tuliskan Kekuatan Pegawai yang ada berdasarkan golongan ruang dan jabatan

- Tuliskan Beban Kerja unit organisasi di pojok kanan atas

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) :

………. FORMULIR 5R

REKAPITULASI USUL TAMBAHAN PEGAWAI BARU MENURUT JABATAN TAHUN ANGGARAN 2010

NO NAMA JABATAN

USUL TAMBAHAN PEGAWAI BARU TAHUN ANGGARAN 2010

RENCANA PENEMPATAN ***) KUALIFIKASI

PENDIDIKAN GOL RUANG JUMLAH JENJANG JURUSAN 1 2 3 4 5 6 7 JUMLAH SELURUHNYA TENAGA GURU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 18 19 20 dst. **)

(38)

36 TENAGA KESEHATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 16 17 18 19 20 dst. **) TENAGA TEKNIS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 dst.**)

*) Coret Yang Tidak Perlu

**) Tulislah nama jabatan yang akan diusulkan

***) Guru (Tulislah Nama Sekolah), Kesehatan (Tulislah RSUD/Puskesmas), Teknis (Tulislah Unit Organisasi)

………,………2010

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA *) ………

(39)

37

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 5R

NOMOR

URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas

2 2

Tulislah Nama Jabatan Fungsional Umum/Tertentu khusus tambahan pegawai baru dalam Tahun Anggaran 2010 pada Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota yang bersangkutan, yang dibagi berdasarkan kelompok Tenaga Guru, Tenaga Kesehatan, dan Tenaga Teknis Lainnya

3 3 Tulislah persyaratan jenjang pendidikan usul tambahan pegawai baru yang dibutuhkan dalam Tahun Anggaran 2010

4 4 Tulislah jurusan pendidikan sebagaiaman dimaksud dalam lajur 3

5 5 Tulislah golongan ruang usul tambahan pegawai baru sebagaimana dimaksud dalam lajur 3

6 6 Tulislah jumlah usul tambahan pegawai baru untuk menduduki jabatan sebagaimana dimaksud dalam lajur 2 untuk Tahun Anggaran 2010

7 7 Tulislah Unit Organisasi dari rencana penempatan pegawai baru sebagaimana dimaksud dalam lajur 2 untuk Tahun Anggaran 2010

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) : ……… FORMULIR 6.1

REKAPITULASI TENAGA GURU TK NEGERI TAHUN ANGGARAN 2010 PER KECAMATAN

NO NAMA KECAMATAN JUMLAH TK NEGERI JUMLAH GURU YANG ADA 31-12-2009 JUMLAH KEKURANGAN/ KELEBIHAN GURU TK 2010 JUMLAH GURU YG MENCAPAI BUP TA. 2010 KET 1 2 3 4 5 6 7 JUMLAH SELURUHNYA

*) Coret Yang Tidak Perlu ………,………2010

(40)

38

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 6.1 NOMOR

URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas

2 2 Tulislah nama Kecamatan yang ada dalam wilayah Pemda Prop/Kab/Kota

3 3 Tulislah jumlah TK Negeri yang ada dalam wilayah Kecamatan sebagaimana dimaksud

dalam lajur 2

4 4 Tulislah jumlah guru TK PNS yang ada sampai dengan 31 Desember 2009

5 5 Tulislah jumlah kekurangan/kelebihan guru TK PNS, tanda minus (-) menunjukkan

kekurangan

6 6 Tulislah jumlah guru TK PNS yang mencapai Batas Usia Pensiun TA. 2010

7 7 Tulislah keterangan yang perlu dijelaskan

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) : ………. FORMULIR 6.2

REKAPITULASI TENAGA GURU SD NEGERI TAHUN ANGGARAN 2010

N O

NAMA KECAMATAN / JENIS MATA PELAJARAN JUMLAH SD NEGERI JUMLAH GURU SD YG ADA 31-12-2009 JUMLAH KEKURANGAN/ KELEBIHAN GURU SD 2010 JUMLAH GURU SD YG MENCAPAI BUP 2010 KET 1 2 3 4 5 6 7 JUMLAH SELURUHNYA 1 Kecamatan : ………. - Guru Kelas - Guru Agama - Guru Penjaskes - dst. **) 2 Kecamatan : ………. - Guru Kelas - Guru Agama - Guru Penjaskes - dst. **) 3 Kecamatan : ………. - Guru Kelas - Guru Agama - Guru Penjaskes - dst. **) 4 Kecamatan : ………. - Guru Kelas - Guru Agama - Guru Penjaskes - dst. **) 5 dst. ***)

*) Coret Yang Tidak Perlu

**) Tulislah Jenis Mata Pelajaran yang belum tercantum dan dibutuhkan ***) Tulislah Kecamatan berikutnya

………,………2010

(41)

39

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 6.2 NOMOR

URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas

2 2 Tulislah nama Kecamatan yang ada dalam wilayah Pemda Prop/Kab/Kota dan Jenis Mata Pelajaran Contoh : 1. Kecamatan : Sukmajaya - Guru Kelas - Guru Agama - dst. 2. Kecamatan : Majujaya - Guru Kelas - Guru Agama - dst.

3 3 Tulislah jumlah SD Negeri yang ada dalam wilayah Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam lajur 2 4 4 Tulislah jumlah guru SD PNS yang ada dalam wilayah Kecamatan sampai dengan 31 Desember 2009

per mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam lajur 2

5 5 Tulislah jumlah kekurangan/kelebihan guru SD PNS dalam wilayah Kecamatan per mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam lajur 2, tanda minus (-) menunjukkan kekurangan

6 6 Tulislah jumlah guru SD PNS per mata pelajaran yang mencapai Batas Usia Pensiun TA. 2010 7 7 Tulislah keterangan yang perlu dijelaskan

(42)

40 PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) : FORMULIR 6.3 JUMLAH KECAMATAN : JUMLAH SLTP NEGERI :

REKAPITULASI TENAGA GURU SLTP NEGERI TAHUN ANGGARAN 2009

NO JENIS MATA PELAJARAN JUMLAH GURU SLTP YG ADA 31 DES 2009

JUMLAH KEKURANGAN/ KELEBIHAN GURU SLTP 2010

JUMLAH GURU SLTP YG MENCAPAI BUP 2010 KET

1 2 3 4 5 6 JUMLAH SELURUHNYA 1 Pendidikan Agama : - Islam - Kristen - Katolik - Hindu - Budha 2 PPKN 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika

5 Sejarah Nas & Umum

6 Geografi 7 Ekonomi/Akuntansi 8 Fisika 9 Biologi 10 Bahasa Inggris 11 Pendidikan Seni : - Seni Kerajinan - Seni Rupa - Seni Tari - Seni Musik 12 Muatan Lokal : - Bahasa Daerah - Ketrampilan PKK - Ketrampilan Teknik - Ketrampilan Jasa 13 Penjaskes 14 BP/BK 15 dst. **)

*) Coret Yang Tidak Perlu

**) Tulislah Jenis Mata Pelajaran yang belum tercantum dan dibutuhkan

………,………2010

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA *) ………

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 6.3 NOMOR

URUT LAJUR URAIAN

1 2 3

1 1 Cukup jelas

2 2 Tulislah nama Jenis Mata Pelajaran

3 3 Tulislah jumlah guru SLTP PNS yang ada sampai dengan 31 Desember 2009 per mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam lajur 2

4 4 Tulislah jumlah kekurangan/kelebihan guru SLTP PNS per mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam lajur 2, tanda minus (-) menunjukkan kekurangan

5 5 Tulislah jumlah guru SLTP PNS per mata pelajaran yang mencapai Batas Usia Pensiun TA. 2010 6 6 Tulislah keterangan yang perlu dijelaskan

(43)

41

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) : FORMULIR 6.4

JUMLAH KECAMATAN

:

JUMLAH SMU NEGERI :

REKAPITULASI TENAGA GURU SMU NEGERI TAHUN ANGGARAN 2010

NO JENIS MATA PELAJARAN JUMLAH GURU SMU YG ADA 31 DES 2009 JUMLAH KEKURANGAN/ KELEBIHAN GURU SMU 2010 JUMLAH GURU SMU YG MENCAPAI BUP 2010 KET 1 2 3 4 5 6 JUMLAH SELURUHNYA 1 Pendidikan Agama : - Islam - Kristen - Katolik - Hindu - Budha 2 PPKN 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika

5 Sejarah Nas & Umum

6 Geografi 7 Ekonomi/Akuntansi 8 Sosiologi 9 Antropologi 10 Fisika 11 Kimia 12 Biologi 13 Bahasa Inggris 14 Pendidikan Seni : - Seni Kerajinan - Seni Rupa - Seni Tari - Seni Musik 15 Bahasa Asing 16 Sosial Budaya 17 Tata Negara 18 Penjaskes 19 BP/BK 20 dst. **)

*) Coret Yang Tidak Perlu

**) Tulislah Jenis Mata Pelajaran yang belum tercantum dan dibutuhkan

………,………2010

Referensi

Dokumen terkait

60 hidangan penutup aneka sumber bahan kue pengetahuan fungsi bahan kue Kontinental dengan tepat 2.2.3 Menguasai pengetahuan tentang penanganan dan penyimpanan

ANALISIS SISTEM KERJA ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT ANALISIS SISTEM KERJA ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. PAMA PERSADA PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT.

Untuk mengendalikan ketiga buah LED tersebut dibuat juga sebuah antarmuka pengguna berupa aplikasi berbasiskan Android yang dapat digunakan untuk mengirimkan

Sebelum kegiatan dilaksanakan maka dilakukan persiapan-persiapan sebagai berikut melakukan studi pustaka tentang materi pengajaran dan pembelajaran

Permasalahan adanya limpasan gelombang yang melampaui bangunan Seawall dan menerpa pemukiman membutuhkan suatu analisis secara teoritis secara lebih tepat dengan suatu

Dalam pemberian makna atau nilai yang ada dalam suatu tradisi, khususnya tradisi ngapati, masyarakat baik dari kalangan tokoh agama maupun kalangan masyarakat

Gen virD memproduksi protein virD1 dan virD2 yang berfungsi sebagai endonuklease untuk memotong kedua border dari T-DNA sehingga dihasilkan utas T (T-strand), yaitu

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah merancang algoritma penjadwalan produksi pada mesin blow moulding agar dapat mereduksi jumlah job tardy pada proses