• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL AMENOREA LAKTASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMO KABUPATEN TEMANGGUNGG. OLEH : FERY ROFIATUN a019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL AMENOREA LAKTASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMO KABUPATEN TEMANGGUNGG. OLEH : FERY ROFIATUN a019"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI

AMENOREA LAKTASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI

AMENOREA LAKTASI

KABUPATEN TEMANGGUNG

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI

AMENOREA LAKTASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN TEMANGGUNG

FERY ROFIATUN 040112a019

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO ARTIKEL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN TEMANGGUNG

OLEH : FERY ROFIATUN

040112a019

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO 2015

ARTIKEL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN TEMANGGUNG

FERY ROFIATUN 040112a019

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN TEMANGGUNG

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI METODE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMO

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Artikel Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung” yang disusun oleh:

Nama : Fery Rofiatun

NIM : 040112a019

Telah disetujui oleh Pembimbing Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Kebidanan.

Ungaran, Juli 2015

(3)

Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo

Kabupaten Temanggung 1

Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Temanggung.

A Description of Knowledge of Post Partum Mother’s About Contraceptive Lactation Amenorrhea Methods in the Working Area a Jumo Health Center, Temanggung.

Fery Rofiatun1, Luvi Dian Afriani, S.SiT.,M.Kes2, Vistra Veftisia, S.SiT3 veryrofiatun@yahoo.co.id

123Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK

Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat sehingga pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dengan membentuk program Keluarga Berencana. Program Keluarga Berencana bertujuan mengatur jarak kelahiran dengan cara menggunakan kontrasepsi seperti metode amenorea laktasi. Metode Amenorea Laktasi mempunyai efektivitas 98% karena metode amenorea laktasi merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara langsung dan Eksklusif, namun banyak ibu nifas yang belum mengetahui kontrasepsi ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesamas Jumo, Temanggung. Desain penelitian menggunakan

deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian ini adalah ibu nifas. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling didapatkan 71 responden dan populasi sejumlah 86 ibu nifas.

Hasil penelitian dari 71 responden, pengetahuan tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 40 responden (56,3%), pengetahuan tentang pengertian metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 41 responden (57,7%), pengetahuan tentang keuntungan metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 32 responden(45,1%), pengetahuan tentang keefektifan metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 28 responden (39,4%), dan pengetahuan tentang kriteria metode amenorea laktasi dalam kategori kurang yaitu sejumlah 32 responden (45,1%).

Sebaiknya tenaga kesehatan khususnya Bidan memberikan informasi tentang kontrasepsi alamiah seperti metode amenorea laktasi pada masa kehamilan, dimana dengan menggunakan kontrasepsi metode amenorea laktasi dapat bermanfaat meningkatkan program Asi Eksklusif.

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Nifas, Metode Amenorea Laktasi Kepustakaan : 34 (2003-2013)

(4)

ABSTRACT

The rate of population growth in Indonesia from year to year is increasing so that the Government continues to suppress the rate of population growth by establishing family planning programs. Family planning programs aim to organies the range of the birth by using contraceptives wes as a method of Amenorrhea lactation. Laktation Amenorrhea method has 98% effectiveness because this methods relies on breast feeding directly and exclusively, but a lot of mothers do not know about this contraceptive. The purpose of this study is to find the description of postpartum mother’s knowledge about contraceptive lactation amenorrhea mother in the working area of Puskesamas Jumo, Temanggung. The research design used descriptive with Cross Sectional approach. The samples of this research were the postpartum mother. The technique of sampling used Purposive Sampling obtained 71 respondents and population 86 mother’s postpartum.

The research results from 71 respondents, showed that the knowledge about contraceptive methods category of lactation amenorrhea wes less in 40 respondents (56,3%), knowledge about the definition of lactation amenorrhea methods wes in the category of less good in 41 respondents (57,7%), knowledge about the advantages of the method wes in the category of lactation amenorrhea method less good in 32 respondents (45,1%), knowledge about the effectiveness of the methods wes in lessgood category in 28 respondents (39,4%), knowledge about the criteria of this lactation amenorea method wes less good in 32 respondents (45,1%).

Health care personnel should especially Midwives provide information on contraceptives about the natural contraceptive methods in particular lactation amenorrhea method during pregnancy.

Keywords : Knowledge, Mother Of Parturition, Lactation Amenorea Method Bibligraphies : 34 (2003-2013).

A. PENDAHULUAN

Masalah utama yang sedang dihadapi negara – negara yang sedang berkembang adalah masih tingginya laju pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Keadaan penduduk yang

demikian telah mempersulit usaha

peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang

diperlukan untuk mempertahankan

kesejahteraan rakyat (BKKBN, 2009). Indonesia merupakan salah satu negara

berkembang dengan salah satu

permasalahanya yaitu masih tingginya pertumbuhan jumlah penduduk. Jumlah penduduk tahun 2008 sekitar 228.523 juta jiwa, sedangkan tahun 2009 dengan jumlah penduduk 231.370 juta jiwa, dan pada tahun 2010 penduduk Indonesia

semakin meningkat yaitu mencapai 237.641 juta jiwa (BPS, 2012).

Pertumbuhan penduduk yang

meningkat terus menerus juga telah memberi berbagai masalah lain dalam

kehidupan masyarakat. Pertumbuhan

penduduk dalam sejarah modern

bersamaan dengan modernisasi akan mempersulit usaha peningkatan dan

pemerataan kesejahteraan rakyat,

berkurangnya lahan pertanian sebagai penopang kebutuhan pangan, sulitnya mendapat kebutuhan bermukim, distribusi penduduk yang timbang, rasio lapangan kerja dengan tenaga kerja yang tidak

memadai, pengangguran dan

meningkatkan angka kriminalitas

(Anggraini dan Marini, 2011)

Dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan menyejahterakan masyarakat dengan cara

(5)

Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo

Kabupaten Temanggung 3

membentuk program Keluarga Berencana,

Program Transmigrasi, menunda

pernikahan dini (Anggaini dan Martini, 2013).

Mengatur jarak kelahiran dapat

menggunakan cara memakai alat

kontrasepsi Keluarga Berencana (KB). Kontrasepsi terdiri dari dua yaitu

kontrasepsi bersifat permanen dan

kontrasepsi bersifat sementara.

Kontrasepsi yang bersifat permanen adalah tubektomi dan vasektomi, sedangkan kontrasepsi yang bersifat sementara misalnya kontrasepsi IUD, kontrasepsi

hormonal seperti kontrasepsi pil,

kontrasepsi suntik, kontrasepsi implant, ada juga kontrasepsi yang bersifat alamiah yang tidak mempunyai efek samping salah satunya yaitu kontrasepsi metode aminorea laktasi (MAL) (Anggraini dan Marini, 2011).

Data dari Kabupaten Temanggung yang menggunakan akseptor KB IUD 13,6%, Implant 47,3%, suntik 31,4%, MOP 0,24%, MOW 2,9%, pil 4,0%, kondom 2,25%, dan kejadian drop out 31,1% (BKKBN Temanggung, 2013).

Pada studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2014 di Jumo melalui wawancara singkat kepada 7 ibu nifas yang menyusui bayinya, ada satu ibu nifas yang mengetahui pengertian dan keuntungan kontrasepsi metode aminorea laktasi, dan 6 ibu nifas lainya mereka tidak mengetahui bahwa ibu nifas yang memberikan ASI secara langsung itu dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi.

Berdasarkan data dan fenomena diatas peneliti tertarik untuk mengabil judul penelitian “Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) Di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo”

1. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran

pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi (MAL) di wilayah kerja Puskesmas Jumo.

b. Tujuan khusus

1) Mengetahui gambaran pengetahuan ibu

nifas tentang pengertian kontrasepsi metode aminorea laktasi (MAL) di wilayah kerja Puskesmas Jumo.

2) Mengetahui gambaran pengetahuan ibu

nifas tentang keuntungan kontrasepsi metode aminorea laktasi (MAL) di wilayah kerja Puskesmas Jumo.

3) Mengetahui gambaran pengetahuan ibu

nifas tentang kefektifan menggunakan kontrasepsi metode aminorea laktasi (MAL) di wilayah kerja Puskesmas Jumo.

4) Mengetahui gambaran pengetahuan ibu

nifas tentang kriteria menggunakan kontrasepsi metode aminorea laktasi (MAL) di wilayah kerja Puskesmas Jumo.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Responden

Dapat menambah pengetahuan untuk ibu nifas tentang metode kontrasepsi alamiah yaitu Metode Aminorea Laktasi tentang keuntungan, keefektifitasan, syarat serta kriteria ibu nifas yang dapat menggunakan metode kontrasepsi alamiah ini.

b. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang metode penelitian dan tentang kontrasepsi metode alamiah.

c. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan pengetahuan untuk menginformasikan khususnya untuk ibu nifas tentang kontrasepsi Metode Aminorea Laktasi sehingga ibu dapat menggunakan kontrasepsi ini.

B. BAHAN DAN CARA

Peneliti ini menggunakan

metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung pada tanggal 20-25 Mei 2015. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah ibu nifas

(6)

hari 1-42 postpartum di wilayah kerja

Puskesmas Jumo Kabupaten

Temanggung berjumlah 71 responden. Teknik sampling yang digunakan ialah

Purposive Sampling. Alat

pengumpulan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa Univariat dengan distribusi frekuensi.

C. HASIL

1. Karakteristik Responden a. Pendidikan

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi tentang Pendidikan Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas

Jumo, Kabupaten

Tamanggung, 2015

Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SD SMP SMA 29 22 20 40,8 31,0 28,2 Jumlah 71 100

Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa dari 71 responden sebagian besar berpendidikan SD, yaitu sejumlah 29 responden (40,8%).

b. Pekerjaan

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi tentang Pekerjaan Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, 2015

Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) IRT Petani Pedagang 32 32 7 45,1 45,1 9,8 Jumlah 71 100

Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa dari 71 responden sebagian besar ibu memiliki pekerjaan sebagai petani, yaitu sejumlah 32 responden (45,1%) dan Ibu Rumah Tangga sejumlah 32 responden (45,1).

2. Analisis Univariat

a. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Pengertian Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL)

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Pengetahuan tentang Pengertian Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten

Tamanggung, 2015 Pengetahuan Frekuensi Persentase

(%) Kurang Cukup Baik 41 0 30 57,7 0,0 42,3 Jumlah 71 100

Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang pengertian kontrasepsi metode amenorea laktasi (MAL) sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 41 responden (57,7%).

b. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Keuntungan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL)

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Pengetahuan tentang Keuntungan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, 2015

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang Cukup Baik 32 20 19 45,1 28,1 26,8 Jumlah 71 100

Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang keuntungan memakai kontrasepsi

(7)

Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo

Kabupaten Temanggung 5

metode amenorea laktasi (MAL) sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 32 responden (45,1%).

c. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Keefektifan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL)

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Pengetahuan tentang Keefektifan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, 2015

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang Cukup Baik 28 26 17 39,4 36,6 24,0 Jumlah 71 100

Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang keefektifan kontrasepsi metode amenorea laktasi (MAL) lebih banyak dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 28 responden (39,4%).

d. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kriteria Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL)

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Pengetahuan tentang Kriteria Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, 2015

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang Cukup Baik 32 19 20 45,1 26,8 28,1 Jumlah 71 100

Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang kriteria kontrasepsi metode amenorea laktasi (MAL) lebih banyak dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 32 responden (45,1%).

e. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL)

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Pengetahuan tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu Nifas di

Wilayah Kerja

Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, 2015

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang Cukup Baik 40 14 17 56,3 19,7 24,0 Jumlah 71 100

Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi (MAL) sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 40 responden (56,3%).

D. PEMBAHASAN

1. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Aminorea Laktasi

Hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pengetahuan dalam kategori kurang tentang kontrasepsi Metode Aminorea Laktasi sebanyak 40 responden (56,3%). Hal ini dikarenakan sebagian besar berpendidikan dasar, yaitu SD sejumlah 20 responden (50,0%), SMP sejumlah 13 responden (32,5%). Dengan pendidikan dasar maka seseorang akan mempunyai pengetahuan yang rendah. Hail ini didukung oleh teori Notoatmodjo (2007), menyatakan bahwa Pendidikan

(8)

pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.

Responden yang memiliki

pengetahuan kurang juga dipengaruhi oleh kurangnya informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Hal ini juga didukung oleh teori Notoatmodjo (2005), yang menyatakan bahwa melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik berbagai informasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang lebih terpapar media massa (TV, radio, majalah, pamflet dan lain-lain) akan memperoleh informasi lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi media. Hal ini berarti paparan media massa mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang.

Responden yang memiliki

pengetahuan kurang tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi selain karena dari pendidikan juga karena pekerjaan. Dengan

rincian responden yang memiliki

pengetahuan kurang sebagian besar adalah bekerja sebagai Petani yaitu sejumlah 21 responden (52,5%) dan sebagai ibu rumah tangga sejumlah 14 responden (35,0%). Hai ini disebabkan karena bekerja sebagai petani dan ibu rumah tangga mempunyai interaksi yang kurang dengan sesama pekerja mereka juga menghabiskan waktunya disawah sehingga mereka tidak mendapat informasi khususnya tentang metode amenorea laktasi. Hal ini sesuai dengan Arisman (2005), mengatakan bahwa factor bekerja saja belum berperan sebagai timbulnya suatu masalah, tetapi kondisi kerja yang menonjol, aktifitas yang berlebihan dan kurangnya istirahat saat bekerja akan berpengaruh terhadap informasi yang didapat.

2. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pengertian Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi

Hasil penelitian sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang pengertian kontrsepsi metode amenorea

laktasi dalam kategori kurang sejumlah 41 responden (57,7%). Hal ini dapat dilihat

pada pengisian kuesioner tentang

pengertian kontrasepsi Metode Aminorea Laktasi pada no 2 yaitu kontrasepsi metode amenorea laktasi didasarkan pada ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif. sejumlah 24 responden (58,5%) tidak mengetahui hal tersebut. Menurut Nugroho (2011), Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah salah satu teknik kontrasepsi atau KB alamiah yang didasarkan pada ibu yang memberikan ASI eksklusif sehingga tidak mendapat menstruasi, artinya hanya diberikan ASI saja tanpa makanan dan minuman.

3. Gambaran Pengetahuan Tentang

Keuntungan Menggunakan

Kontrasepsi Metode Amenorea laktasi

Hasil penelitian sebagian besar responen memiliki pengetahuan tentang keuntungan kontrasepsi metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 32 responden (45,1%). Hal ini dapat dilihat

pada pengisian kuesioner tentang

keuntungan menggunakan kontrasepsi metode amenorea laktasi pada no 5 yaitu menggunakan Metode Amenorea Laktasi dapat meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi yaitu sejumlah 24 responden (75,0%) tidak mengetahui hal tersebut. Padahal kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi dapat meningkatkan hubungan psikologis ibu dan anak, karena pada saat menyusui ibu memperhatikan bayinya dan bayi merasa nyaman saat didekat ibunya. Hal ini didukung oleh Handayani (2010), yang menyatakan bahwa keuntungan dari Metode Amenorea Laktasi untuk ibu yaitu mengurangi perdarahan pasca persalinan, mengurangi resiko anemia, meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi.

4. Gambaran Pengetahuan Tentang Keefektifan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi

Hasil penelitian sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang keefektifan kontrasepsi metode amenorea

(9)

Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo

Kabupaten Temanggung 7

laktasi dalam kategori kurang sejumlah 28 responden (39,4%). Hal ini dapat dilihat

dari pengisian kuesioner tentang

keefektifan menggunakan kontrasepsi metode amenorea laktasi pada no 16 yaitu menyusui bayi di mulai dari 30 menit sampai satu jam setelah melahirkan sejumlah 19 responden (67,9%) tidak mengetahui. Isapan bayi pada putting susu dapat menekan hormone esterogen dan hormone progesterone sehingga ibu tidak akan mengalami menstruasi maka akan

menambah keefektifan penggunaan

metode amenorea laktasi. Hal ini didukung oleh teori Saifuddin (2006), yang mengatakan untuk mencapai keefektifan metode amenorea laktasi yaitu ibu harus menyusui secara penuh atau hampir penuh (hanya sesekali diberi 1-2 teguk air minuman pada upacara adat/agama), perdarahan sebelum 56 hari pasca persalinan dapat diabaikan (belum dianggap haid), menyusui dimulai dari setengah sampai satu jam setelah bayi lahir, menyusui setiap saat bayi membutuhkan dan dari kedua payudara, hindari jarak menyusui lebih dari 4 jam. 5. Gambaran Pengetahuan Tentang

Kriteria kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi

Hasil penelitian sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang kriteria metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 32 responden (45,1%). Hal ini dapat dilihat dari pengisian kuesioner tentang kriteria

menggunakan kontrasepsi metode

amenorea laktasi pada no 20 yaitu metode amenorea laktasi efektif hanya 6 bulan saja sejumlah 31 responden (96,8%) yang tidak mengetahui, karena setelah 6 bulan maka bayi sudah tidak Asi Eksklusif lagi, bayi yang sudah tidak Asi Eksklusif maka sudah diberi makanan tambahan sehingga waktu untuk menyusui sudah berkurang. Hal ini didukung oleh Prasetyono (2012), bahwa kriteria ibu nggunakan kontrasepsi metode amenorea laktasi yaitu seorang ibu belum mengalami menstruasi, beberapa ibu tetap tidak mengalami menstruasi

beberapa bulan, dan memang tidak bisa

diperkirakan terjadinya menstruasi,

sehingga apabila bayi berumur 6 bulan maka metode amenorea laktasi akan efektif sampai 6 bulan.

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi Di Wilayah Kerja

Puskesmas Jumo, Kabupaten

Temanggung periode Mei yang berjumlah 71 responden. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Pengetahuan ibu nifas tentang

kontrasepsi metode amenorea

laktasi di wilayah kerja Puskesmas Jumo sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sejumlah 40 responden (56,3%).

b. Pengetahuan ibu nifas tentang

pengertian kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesmas Jumo sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sejumlah 41 responden (57,7%).

c. Pengetahuan ibu nifas tentang

keuntungan kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesmas Jumo sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sejumlah 32 responden (45,1%).

d. Pengetahuan ibu nifas tentang

keefektifan kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesmas Jumo sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sejumlah 28 responden (39,4%).

e. Pengetahuan ibu nifas tentang

kriteria kontrasepsi metode

amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesmas Jumo sebaguan besar dalam kategori kurang yaitu sejumlah 32 responden (45,1%).

(10)

2. SARAN

a. Bagi Tenaga kesehatan

Sebaiknya tenaga kesehatan khususnya Bidan memberikan

informasi tentang kontrasepsi

alamiah seperti metode amenorea laktasi pada masa kehamilan, yang dapat bermanfaat meningkatkan program Asi Eksklusif.

b. Bagi Responden

Diharapkan responden

meningkatkan pengetahuan, dan mencari informasi tentang berbagai

macam kontrasepsi terutama

kontrasepsi alamiah seperti metode

amenorea laktasi melalui

pendidikan kesahatan, dan berbagai media informasi seperti televisi, koran dan juga dapat membaca buku mengenai kontrasepsi. c. Bagi peneliti selanjutnya

Sebaiknya, untuk peneliti

selanjutnya diharapkan untuk

mengadakan penelitian lebih lanjut

tentang Hubungan tingkat

pendidikan dengan penggunaan

kontrasepsi metode amenorea

laktasi pada ibu nifas , atau gambaran motivasi bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan

tentang kontrasepsi metode

amenorea laktasi. DAFTAR PUSTAKA

Anggraini dan Martini. (2011). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Rohima Press.

Badan Pusat Statistik. (2012). Penduduk dan Ketenagakerjaan. Jakarta. Affandi, Biran. (2011). Panduan Praktis

Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:

PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo .

Hidayat, A Aziz Alimul. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik

Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Kurnia RA, A DI. (2008). Pengetahuan Suami Ditinjau dari Umur,

Pendidikan dan Pekerjaan.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010).

Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

.(2003). Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.

.(2007). Kesehatan Masyarakat. : Ilmu dan Seni,

Jakarta : Rineka Cipta.

Nugroho, Taufan dkk. (2014). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Gambar

Tabel  4.1  Distribusi  Frekuensi  tentang Pendidikan Ibu Nifas  di  Wilayah  Kerja  Puskesmas
Tabel 4.5   Distribusi  Frekuensi  Berdasarkan

Referensi

Dokumen terkait

Bersama ini diumumkan daftar nama peserta yang dinyatakan lulus Psikotes dan berhak mengikuti wawancara.. Peserta wajib hadir 60 menit sebelum jadwal yang ditentukan untuk

a. Dengan tulisan ini juga dapat diketahui macam-macam bentuk z}ulm sebagaimana yang diperkenalkan oleh Nabi, dengan mengumpulkan dan mengkaji hadis-hadis tentang z}ulm

1) Le ngbaka manza se présente comme unité linguistique homogène, distincte des autres langues qui l'entourent, parlée par un peuple ayant une identité propre. Bien que les

This study was conducted to analyze the relationship between drugs use and risky sexual behaviors among high school students.. Methods: An analytic study involving 432 students in

Effect of different denture cleanser solutions on some mechanical and physical properties of nylon and acrylic denture

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL. JURUSAN GEOGRAFI PROGRAM

For language and people, we will use Kadara in square brackets after Adara when referring to the language and the people, for example: “Adara [Kadara] language” and “Adara

Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa melalui pendidikan di kelas, dapat memberikan kesadaran tentang akibat dari KDRT yang dialami dan bagaimana antisipasi