• Tidak ada hasil yang ditemukan

Politeknik Elektronika Negri Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Politeknik Elektronika Negri Surabaya"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal www.jurnalpa.eepis-its.edu

Elektro Teknik Telekomunikasi

PENS Vol.1. No.1, 2013

Politeknik Elektronika Negri Surabaya

APLIKASI SECURE E-HOSPITAL DENGAN METODE BLOWFISH MENGGUNAKAN TEKNOLOGI CLOUD COMPUTING

Norma Ningsih, M.Zen Samsono, Nanang Syahroni.

Program Studi D4 Teknik Telekomunikasi Departemen Teknik Elektro Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus PENS, Jalan Raya ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Tel: (031) 594 7280; Fax: (031) 594 6114

Email:nowa@student.eepis-its.edu,zenhadi@eepis-its.edu, nanangsyahroni@eepis-its.edu

Abstrak

Kemudahan dalam akses informasi sebuah rumah sakit sangat diperlukan oleh masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan baik darurat maupun berkala. Dalam hal ini akses oleh masyarakat berupa akses registrasi dan jadwal dokter di rumah sakit tersebut. Begitu pula dengan kemudahan akses informasi oleh dokter yang dilakukan untuk mengetahui riwayat pasien yang ditangani. Dengan memanfaatkan kemajuan tekologi informasi, hal itu dapat diakses melalui mobile dimana data data pasien akan tersimpan dalam cloud server.

Aplikasi ini dibuat dengan pengaksesan menggunakan smartphone jenis Android. Dengan menggunakan editor eclipse

sebuah

IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak. Pada

server dilakukan pembuatan database yang berisi informasi mengenai data pendaftaran pasien, riwayat hidup, jadwal dokter Serta rekapitulasi biaya yang dibebankan kepada pasien setelah menggunakan fasilitas di Rumah Sakit.

Setelah terbentuknya sistem ini diharapkan dapat sangat membantu semua orang untuk mengakses seluruh informasi rumah sakit dan bagi dokter dapat mempercepat proses diagnose dan perawatan pasien. Pelayanan yang lebih efektif dan efisien dari rumah sakit terhadap pasien bisa terwujud mengingat aplikasi ini bisa diakses secara mobile.

Kata kunci :

Pemrograman java, Blowfish,Android

1.Pendahuluan

Internet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan perusahaan dengan domain publik, seperti individu,komunitas, institusi, dan organisasi termasuk juga antar rumah sakit. Jalur ini merupakan jalur termurah yang dapat digunakan institusi untuk menjalin komunikasi efektif. Mulai dari tukar menukar data dan informasi sampai dengan transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan cepat dan murah melalui internet.

Melihat perkembangan teknologi yang sudah semakin maju, akan lebih mudah jika data-data transaksi yang terjadi di dalam rumah sakit dipindahkan ke dalam sebuah sistem terkomputasi. Sebuah konsep e-hospital yang terbentuk dari suatu sistem terpadu untuk mampu menyajikan data secara cepat, akurat, dan transparan, mulai pencarian data pasien, riwayat kesehatannya, dokter yang menanganinya, biaya rawat inap, dan sebagainya yang bisa dilakukan dalam waktu beberapa detik saja dengan menggunakan layanan e-hospital. Selain itu komunikasi antar rumah sakit bisa lebih mudah mulai dari rekaman pasien dan komunikasi antar dokter bisa di komputasi menggunakan cloud computing.

Cloud Computing / komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis Internet. Perkembangan terbaru di teknologi sistem komputer yang memungkinkan pengguna hanya mengeluarkan biaya sesuai pemakaian sehingga menawarkan solusi teknologi berkualitas tinggi yang tepat waktu.Tentang terbatasnya akses atas data kesehatan yang berada di dalam system informasi kesehatan yang selama ini terjadi, cloud computing menjanjikan akses yang lebih mudah, termasuk bagi mereka yang menggunakan mobile. Asalkan koneksi internet tersedia, data kesehatan di dalam cloud dapat diakses di mana saja dan kapan saja.

(2)

2. Metode

Perancangan Sistem

Dalam proyek akhir ini akan di buat suatu aplikasi e-hospital yang nantinya akan menintegrasikan data informasi dari beberapa rumah sakit berupa riwayat pasien, jadwal doketr, hingga biaya rumah sakit yang akan ditanamkan pada cloud server dimana data-data yang di inputkan akan di secure mengguanakan metode Blowfish melalui proses enkripsi dan deskripsi. Aplikasi yang sudah di buat akan di akses memgguanakan platform Android. Disini, data yang diakses oleh user terdapat dua macam data, yakni data private dan data public. Data private adalah data yang dapat diakses oleh pihak tertentu saja contohnya data yang hanya boleh dilihat oleh dokter, sedangkan data public adalah data yang dapat diakses secara public. User yang dapat mengakses data private adalah dokter, sedangkan data public adalah pasien dan tenaga medis rumah sakit. Untuk antar rumah sakit juga dapat melakukan pengaksesan data public.

Gamabar 1 Topologi jaringan

Gambar 2 Arsitektur Public dan Private Cloud E-Hospital

Pada gambar dapat dijelaskan arsitektur cloud yang akan dibuat terdiri dari dua macam yaitu arsitektur public cloud e-hospital dan arsitektur private cloud e-hospital. pasien, dokter dan medical record dapat mengakses layanan public cloud sedangkan untuk private cloud hanya bisa diakses oleh dokter dan medical record saja.

(3)

Client

Server

Start

User

Akses data via smartphone + Enkripsi Blowfish Chipertext + Dekripsi Blowfish Searching data di NAS Rumah SAkit

Hasil

END

Kunci Kunci

Gambar 4 Flowchart Sistem

Pada gambar 4 dapat dijelaskan bahwa langkah pertama yang dilakukan yaitu terjadi pada sisi client

dimana user melakukan pengisian data yang diakses melalui smartphone (Android) kemudian dilakukan enkripsi data menggunakan metode blowfish, sebelum proses enkripsi terdapat kata kunci. Kata kunci pada saat enkripsi sama dengan kata kunci pada proses dekripsi (private key). Setelah itu data yang sudah terenkripsi akan menjadi

chipertext (data yang telah mengalami proses enkripsi). Pada sisi server yaitu ketika user ingin mengakses data yang telah tersimpan dilakukan proses dekripsi agar chipertext dapat dibaca oleh user, masukkan kata kunci yang sama ketika melakukan enkripsi. Kemudian server akan mencarinya pada NAS (data center) dan akan ditampilkan.

Algoritma Blowfish

Blowfish termasuk dalam enkripsi block Cipher 64-bit dengan panjang kunci yang bervariasi antara 32-bit sampai 448-bit. Algoritma Blowfish terdiri atas dua bagian yaitu Pembangkitan sub-kunci (Key-Expansion) dan Enkripsi Data. Enkripsi Data terdiri dari iterasi fungsi sederhana (Feistel Network) sebanyak 16 kali putaran. Semua operasi adalah penambahan (addition) dan XOR pada variabel 32-bit. Pada algoritma Blowfish, digunakan banyak subkey.

Kunci-kunci ini harus dihitung atau dibangkitkan terlebih dahulu sebelum dilakukan enkripsi atau dekripsi data. Pada jaringan feistel, Blowfish memiliki 16 iterasi, masukannya adalah 64-bit elemen data atau sebut saja “X”. Blowfish juga merupa kan cipher blok, yang berarti selama proses enkripsi dan dekripsi, Blowfish akan membagi pesan menjadi blok-blok dengan ukuran yang sama panjang. Panjang blok untuk algoritma Blowfish adalah 64-bit. Pesan yang bukan merupakan kelipatan delapan byte akan ditambahkan bit-bit tambahan (padding) sehingga ukuran untuk tiap blok sama.

(4)

Blowfish termasuk dalam enkripsi block Cipher 64-bit dangan panjang kunci yang bervariasi antara 32-bit sampai 448-32-bit.Algoritma Blowfish terdiri atas dua bagian :

1. Key-Expansion

Berfungsi merubah kunci (Minimum 32-bit, Maksimum 448-bit) menjadi beberapa array subkunci (subkey) dengan total 4168 byte.

2. Enkripsi Data

Terdiri dari iterasi fungsi sederhana (Feistel Network) sebanyak 16 kali putaran. Setiap putaran terdiri dari permutasi kunci-dependent dan substitusi kunci- dan data-dependent. Semua operasi adalah penambahan (addition) dan XOR pada variabel 32-bit. Operasi tambahan lainnya hanyalah empat penelusuran tabel (table lookup) array berindeksuntuk setiap putaran

.

Enkripsi menggunakan algoritma Blowfish

Algoritma untuk enkripsi menggunakan algoritma Blowfish:

i= 1

loop from I to 16 Ri = Li-1 XOR Pi Li = F(Ri) XOR Ri-1

end loop

L17 = R17 XOR P18 R17 = L16 XOR P17

Dekripsi Algoritma Blowfish

Algoritma untuk dekripsi menggunakan algoritma Blowfish:

i= 1

loop from I to 16

Ri = Li-1 XOR P19-i Li = F(Ri) XOR Ri-1 end loop

L17 = R16 XOR P1 R17 = L16 XOR P2

Proses dekripsi hampir sama dengan proses enkripsi hanya saja Sub-Kunci P(1) sampai P(18) digunakan dalam urutan terbalik yaitu P(1) menjadi P(18), P(2) menjadi P(17) dan seterusnya. Didalam proses dekripsi cipherteks diubah kembali kedalam bentuk plainteks atau kondisi semula sebelum dienkripsi.

3. Pengujian Sistem dan Analisa

Pengujian perbandingan waktu Enkripsi dan Dekripsi

a) Perbandingan Enkripsi dan Dekripsi dengan Parameter Karakter Kunci : 1234

Tabel 1 Uji coba Enkripsi dan Dekripsi 10 macam karakter Karakter Hasil Enkripsi Waktu

Enkripsi Hasil Dekripsi Waktu Dekrips i a 759D3DE21A05 2F0B 0.0692 a 0.0733 ab 5A2F441D5E54 D4E0 0.0693 ab 0.0813 abc 388611D669C34 400 0.0725 abc 0.0763

(5)

Waktu rata-rata :

Enkripsi : Trata2 = ttotal / n

= 0.7447 = 0.07447………(2) 10

Dekripsi : Trata2 = ttotal / n

= 0.7847 = 0. 07847 …………...(3) 10

Pengujian dilakukan dengan memasukkan fungsi System.nanoTime() pada source code. Fungsi ini akan menghasilkan angka berisi waktu dalam satuan nanodetik (10-9 detik) yang di convert menjadi sekon. Dari hasil analisa pengiriman data diatas, membuktikan bahwa data yang dikirim benar-benar terenkripsi saat berada dalam jaringan. Serta kunci yang telah disisipkan pada cipherteks tidak terlihat lagi karena kunci sebelum disisipkan disamarkan terlebih dahulu, sehingga jika ada yang menyadap data dan membaca data tersebut, informasi kunci tidak akan terlihat jelas bahwa didalam data tersebut terdapat kunci yang disisipkan.

Rata – rata hasil enkripsi menggunakan 10 macam karakter adalah 0. 07847 sedangkan hasil dekripsinya adalah 0.07447. hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan algoritma blowfish waktu enkripsi lebih cepat dari pada proses dekripsi walaupun perbedaan waktu yang digunakan antara keduanya tidak terlalu signifikan. Dari hasil pengukuran diatas terlihat bahwa rata-rata waktu enkripsi lebih cepat dibandingkan waktu dekripsinya. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan bit tambahan atau padding pada saat enkripsi, sehingga menyebabkan proses dekripsi membutuhkan waktu tambahan pula.

b) Perbandingan Enkripsi dan Dekripsi dengan Panjang kunci Plaintext : surabaya

Tabel 4.7 Waktu Enkripsi Untuk Jumlah Bit Kunci yang Berbeda abcd 7CD6FFFDC124 8DC2 0.0712 abcd 0.0785 abcde 84149F126B4A5 979 0.077 abcde 0.0748 abcdef EE61D5CA54D E9506 0.0731 abcdef 0.0756 abcdefg 348D767CDC2C E47B 0.0692 abcdefg 0.0714 abcdefgh ECAB665C626 D37B42194D01 3B60CEB1A 0.0745 abcdefgh 0.0777 abcdefgh i ECAB665C626 D37B4E7C9212 125228B04 0.0845 abcdefghi 0.0867 abcdefgh ij ECAB665C626 D37B4C1D5BC B27DBFE58D 0.0842 abcdefghij 0.0891 Jumlah bit kunci Waktu Enkripsi Waktu Dekripsi 32 bit 0.07326 0.07844 64 bit 0.06459 0.081 96 bit 0.07779 0.08579 128 bit 0.06509 0.08042 160 bit 0.07984 0.07756 192 bit 0.05773 0.06802

(6)

Gambar 4.13 Grafik perbandingan waktu enkripsi dan dekripsi Waktu rata-rata :

Enkripsi : Trata2 = ttotal / n

= 0.7472 = 0.07472………(14) 10

Dekripsi : Trata2 = ttotal / n

= 0.8642 = 0. 08642 ……….(15) 10

Dari table di atas, terlihat bahwa dengan menggunakan ukuran kunci yang berbeda-beda dari 32 bit hingga 448 bit tidak mempengaruhi kecepatan proses enkripsi dan dekripsi secara signifikan karena algoritma blowfish memproses bit-bit yang ada pada data dan pembangkitan subkunci dilakukan sebelum proses enkripsi atau dekripsi dilakukan.

4. Kesimpulan

1. panjang kunci yang digunakan tidak mempengaruhi waktu proses enkripsi dan dekripsi,karena algoritma blowfish memproses bit-bit yang ada pada file dan pembangkitan subkunci dilakukan sebelum proses enkripsi atau dekripsi dilakukan.

2. Blowfish adalah algoritma chipper blok yang aman karena hingga saat ini belum ada metode serangan yang mampu memecahkan keseluruhan 16 putaran algoritma ini

3. Blowfish memiliki desain yang sederhana sehingga mudah untuk diimplementasikan, selain itu algoritma ini tidak dipatenkan sehingga semua orang bisa memakainya.

4. Implementasi algoritma Blowfish yang optimal dapat dilakukan dengan aplikasi yang tidak sering berubah-ubah kunci.

5. Tingkat keamanan algoritma blowfish ditentukan oleh jumlah iterasi dan panjang kunci yang digunakan 5. Daftar Pustaka

[1] Maizary Ari, Yesika dan Muhammad Said,”Pemanfaatan Sistem Informasi Pelayanan Rumah Sakit Menuju e-Hospital”,Seminar Nasional system dan informatika,Bali, 2006.

[2] Leksono Cipto, “Perencanaan dan Pembuatan Layanan Informasi Pasien Rumah Sakit Berbasis Database Terdistribusi”,Proyek Akhir,PENS-ITS,2009

[3] Pardamean Bens dan Rizal Ricky Rumanda,“Integrated Model of Cloud-Based E-Medical Record for Health Care Organizations”,Research,Jakarta

[4] Moch Zen Samsono Hadi, S.T., M.Sc., Cloud Coputing (NAS) Modul Praktikum 12, PENS , _ . [5] Anggeriana Herwin dan Matheos Frencis,”Cloud Computing”,-.

0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Enkripsi Dekripsi 224 bit 0.06579 0.07909 256 bit 0.06713 0.10526 288 bit 0.06695 0.06667 320 bit 0.06695 0.07951 448 bit 0.06217 0.06244

Gambar

Gambar 2  Arsitektur Public  dan Private Cloud E-Hospital
Tabel 1 Uji coba Enkripsi dan Dekripsi 10 macam karakter  Karakter  Hasil Enkripsi  Waktu
Tabel 4.7 Waktu Enkripsi Untuk Jumlah Bit Kunci yang Berbeda abcd 7CD6FFFDC1248DC2 0.0712 abcd  0.0785 abcde 84149F126B4A5979 0.077 abcde 0.0748 abcdef EE61D5CA54DE9506 0.0731 abcdef 0.0756 abcdefg 348D767CDC2CE47B 0.0692 abcdefg 0.0714 abcdefgh ECAB665C626D37B42194D013B60CEB1A 0.0745 abcdefgh 0.0777 abcdefghi ECAB665C626D37B4E7C9212125228B04 0.0845 abcdefghi 0.0867 abcdefghij ECAB665C626D37B4C1D5BCB27DBFE58D 0.0842 abcdefghij 0.0891  Jumlah  bit kunci  Waktu  Enkripsi  Waktu  Dekripsi  32 bit  0.07326  0.07844  64 bit  0.06459  0.081  96 bit  0.07779  0.08579  128 bit  0.06509  0.08042  160 bit  0.07984  0.07756  192 bit  0.05773  0.06802
Gambar 4.13 Grafik perbandingan waktu enkripsi dan dekripsi  Waktu rata-rata :

Referensi

Dokumen terkait

It also identifies the effect of using the instructional media in teaching and learning process toward the students.. The method used in this research is a descriptive

HASIL SURVEI MAWAS DIRI DUSUN KEJORAN DESA KALISARI HASIL SURVEI MAWAS DIRI DUSUN KEJORAN DESA KALISARI1. KECAMATAN TEMPURAN BULAN 30 MEI – 1 JUNI 2016 KECAMATAN TEMPURAN BULAN 30 MEI

Bukit dan gunung merupakan daerah penyerap dan penyimpan cadangan air yang berasal dari air hujan.Cadangan air yang diserap tersebut masuk ke dalam tanah dan batuan.Karena volume

Sumbangan efektif disiplin kerja lebih besar dari sumbangan iklim kerja dan etos kerja, dengan demikian dalam meningkatkan efektifitas kinerja di Kantor Bappeda Provinsi Sulawesi

Kejahatan dunia maya (cyber crime) sebagai kejahatan yang relatif baru. memiliki ciri-ciri

Undang–Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 8 ayat (2) menegaskan bahwa:“Warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa

Berdasarkan hasil analisis data terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara motivasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar seni budaya di SMPN 1

Pada penelitian ini dibuatlah Sistem Pakar Identifikasi Hama dan Penyakit Tanaman Tebu Menggunakan Metode Naïve Bayes , yang merupakan bagian dari teknik