• Tidak ada hasil yang ditemukan

KRITERIA DESAIN GEDUNG PRACETAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KRITERIA DESAIN GEDUNG PRACETAK"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN PROTOTYPE

PRACETAK GEDUNG

BERTINGKAT TINGGI

Oleh:

GAMBIRO

Sosialisasi dan Pameran

“Aplikasi SNI Pracetak dan Prategang Pada Bangunan Gedung”

Jakarta, 4 – 5 November 2014

KRITERIA DESAIN GEDUNG PRACETAK

Modular (dimensi)

Berat komponen dibatasi oleh kapasitas alat angkat.

Tata letak komponen.

Minimalkan jumlah balok anak.

Bata ringan sebagai dinding partisi.

Kuat

Stabil

Tahan gempa

Sistem sambungan

(2)

SNI 1726 - 2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur

bangunan gedung dan non gedung

SNI 1727 - 2013 Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung

dan Struktur Lain

SNI 2847 - 2013 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung

SNI 7833 - 2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton

prategang untuk bangunan gedungSNI 7834 - 2012 Metode Uji dan

Kriteria Penerimaan Sistem Struktur Rangka Pemikul Momen Beton

Bertulang Pracetak untuk Bangunan Gedung

SNI 7834 - 2012 Metode Uji dan Kriteria Penerimaan Sistem Struktur

Rangka Pemikul Momen Beton Bertulang Pracetak untuk Bangunan

Gedung

Desain Lantai

Sistem lantai konvensional:

Cor setempat (t = 120 mm).

Plat 2 arah (

two way slab

).

Memerlukan

balok

anak

untuk

memperkaku lantai.

Memerlukan bekisting dan perancah

yang terpasang kontinu minimal 3 lantai.

Memerlukan waktu yang lama untuk

perawatan beton.

Tidak dapat menggunakan bentang yang

panjang.

(3)

Desain Lantai

Sistem lantai HCS:

Dicetak di pabrik dengan kualitas yang lebih

terkontrol dan terjaga.

Plat 1 arah (

one way slab

).

Tidak

memerlukan

balok

anak

untuk

memperkaku lantai.

Tidak memerlukan bekisting dan perancah.

Tidak memerlukan waktu yang lama untuk

perawatan beton.

Dapat menggunakan bentang yang panjang

sehingga mengurangi balok anak.

Mendukung

Green-Concrete

.

Bisa

berfungsi

sebagai

Rigid-Diaphragm

melalui interaksi antara sambungan basah

dengan HCS dan balok.

(4)

DENAH PENEMPATAN PELAT LANTAI DAN BALOK (Alt. 1)

(5)

DENAH PENEMPATAN PELAT LANTAI DAN BALOK (Alt. 2)

DESAIN STRUKTUR BERDASARKAN TAHAPAN

PELAKSANAAN KONSTRUKSI

(Construction Stage)

1. Shoring

a. Balok ditopang oleh perancah.

b. Tidak ada momen saat pelaksanaan.

c. Perencanaan penulangan berdasarkan beban saat layan.

d. Ada pekerjaan pemasangan perancah dan memerlukan

waktu untuk menyetelnya.

(6)

DESAIN STRUKTUR BERDASARKAN TAHAPAN

PELAKSANAAN KONSTRUKSI

(Construction Stage)

1. Shoring

2. Unshoring

DESAIN STRUKTUR BERDASARKAN TAHAPAN

PELAKSANAAN KONSTRUKSI

(Construction Stage)

2. Unshoring

a. Balok ditumpu oleh

corbel

pada kedua ujungnya.

b. Terjadi momen saat pelaksanaan (beban mati dan beban

hidup saat konstruksi).

c. Momen pada tumpuan

hanya

berdasarkan beban hidup

dan gempa.

d. Perencanaan penulangan berdasarkan beban saat

konstruksi dan layan.

e. Tidak ada pekerjaan pemasangan perancah.

f. Kegiatan pekerjaan yang lain tidak terganggu oleh

keberadaan perancah.

(7)

JOINT SYSTEM

1) FOOTING + COLUMN :

a) Splice Sleeve Method

Column & Column Outline

11/3/2014 PT. Wijaya Karya Beton Tbk 13

DESCRIPTION

• Column to Pile Cap providing by

Column Shoe system

.

• Joint between column and pile

cap using the bolts which were

attached

into

pile

cap

and

connecting with tightening by the

Column Shoe

.

Column Shoe

provide the easy

way

to adjusting the verticality

and level of column (it is the

same way to install the steel

column methode)

JOINT SYSTEM

Column & Column Outline

1) FOOTING + COLUMN :

b) Column Shoe Method

(8)

DETAILING

SPLICE SLEEVE

COLOMN SHOE

11/3/2014 PT. Wijaya Karya Beton Tbk 15

2) COLUMN + Girder (DDC)

Column

& Beam Outline

JOINT SYSTEM

(9)

2) COLUMN + Girder (DDC)

Column

& Beam Outline

JOINT SYSTEM

11/3/2014 PT. Wijaya Karya Beton Tbk 17

Ductile

Column-Beam

Joint

(10)

Installation Process

FOUNDATION WORKS

• Pilling works

• Pile Cap works

Install Level 1

• Precast column segment • Precast transversal beam • Precast longitudinal beam • Grouting column sleeve

Install Level 2

• Precast column segment • Precast transversal beam • Precast longitudinal beam • Precast top beam • Grouting column sleeve

Column & Beam Outline

11/3/2014 PT. Wijaya Karya Beton Tbk 19

FOUNDATION WORKS

• Pilling works

• Pile Cap works

Install Level 1

• Precast column segment • Precast transversal beam • Precast longitudinal beam • Grouting column sleeve

Install Level 2

• Precast column segment • Precast transversal beam • Precast longitudinal beam • Precast top beam • Grouting column sleeve

Column & Beam Outline

Installation Process

(11)

FOUNDATION WORKS

• Pilling works • Pile Cap works

Install Level 1

• Precast column segment

• Precast transversal beam • Precast longitudinal beam • Grouting column sleeve

Install Level 2

• Precast column segment • Precast transversal beam • Precast longitudinal beam • Precast top beam • Grouting column sleeve

Column & Beam Outline

Installation Process

11/3/2014 PT. Wijaya Karya Beton Tbk 21

FOUNDATION WORKS

• Pilling works • Pile Cap works

Install Level 1

• Precast column segment

• Precast transversal beam

• Precast longitudinal beam

• Grouting column sleeve

Install Level 2

• Precast column segment • Precast transversal beam • Precast longitudinal beam • Precast top beam • Grouting column sleeve

Column & Beam Outline

(12)

FOUNDATION WORKS

• Pilling works • Pile Cap works

Install Level 1

• Precast column segment

• Precast transversal beam

• Precast longitudinal beam

• Grouting column sleeve

Install Level 2

• Precast column segment • Precast transversal beam • Precast longitudinal beam • Precast top beam • Grouting column sleeve

Column & Beam Outline

Installation Process

11/3/2014 PT. Wijaya Karya Beton Tbk 23

FOUNDATION WORKS

• Pilling works • Pile Cap works

Install Level 1

• Precast column segment

• Precast transversal beam • Precast longitudinal beam

• Grouting column sleeve

Install Level 2

• Precast column segment • Precast transversal beam • Precast longitudinal beam • Precast top beam • Grouting column sleeve

Column & Beam Outline

Installation Process

(13)

FOUNDATION WORKS

• Pilling works • Pile Cap works

Install Level 1

• Precast column segment

• Precast transversal beam • Precast longitudinal beam • Grouting column sleeve

Install Level 2

• Precast column segment

• Precast transversal beam • Precast longitudinal beam • Precast top beam • Grouting column sleeve

Column & Beam Outline

Installation Process

11/3/2014 PT. Wijaya Karya Beton Tbk 25

FOUNDATION WORKS

• Pilling works • Pile Cap works

Install Level 1

• Precast column segment

• Precast transversal beam • Precast longitudinal beam • Grouting column sleeve

Install Level 2

• Precast column segment

• Precast transversal beam • Precast longitudinal beam

• Precast top beam • Grouting column sleeve

Column & Beam Outline

(14)

FOUNDATION WORKS

• Pilling works • Pile Cap works

Install Level 1

• Precast column segment

• Precast transversal beam • Precast longitudinal beam • Grouting column sleeve

Install Level 2

• Precast column segment • Precast transversal beam • Precast longitudinal beam

• Precast top beam

• Grouting column sleeve

Column & Beam Outline

Installation Process

11/3/2014 PT. Wijaya Karya Beton Tbk 27

FOUNDATION WORKS

• Pilling works • Pile Cap works

Install Level 1

• Precast column segment

• Precast transversal beam • Precast longitudinal beam • Grouting column sleeve

Install Level 2

• Precast column segment • Precast transversal beam • Precast longitudinal beam • Precast top beam

• Grouting column sleeve

Column & Beam Outline

Installation Process

(15)

THANK YOU

11/3/2014 PT. Wijaya Karya Beton Tbk

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut menjadikan BPM lebih memilih untuk tidak melayani pasien sebagai peserta Program Jampersal atau melayani pasien peserta Program Jampersal tetapi

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses pembentukan optimalisasi portofolio yang mengacu pada model indeks tunggal saham, menganalisis saham yang

Faktor yang terakhir pada penelitian ini yaitu pertumbuhan arus kas, menurut Yuana (2014) arus kas perusahaan dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu arus kas operasi, arus kas

Dalam hal pendidikan, komputer dapat dipergunakan sebagai alat bantu (media) dalam proses belajar mengajar baik untuk guru maupun siswa yang mempunyai fungsi sebagai Media

1) Tenaga kerja perikanan tingkat menengah yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan menengah kejuruan kelautan dan perikanan untuk program studi NPL dan TPL sampai dengan tahun

Universitas Muhammadiyah Surabaya atas ilmu yang diberikan serta segala. bantuan yang diberikan kepada penulis selama menempuh Perkuliahan

Dari analaisis mean yang dilakukan secara manual terhadap keempat jenis konflik organisasi, dapat diperoleh kesimpulan bahwa peringkat pertama dari setiap konflik

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak