• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN I/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN I/2016"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Riau yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I/2016 mencapai Rp162,19 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp110,20 triliun.

 Ekonomi Riau triwulan I/2016 terhadap triwulan I/2015 tumbuh 2,34 persen (y-on-y) membaik dibanding periode yang sama pada tahun 2015 yang terkontraksi sebesar 0,01 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 19,55 persen. Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga yang tumbuh 6,41 persen.

 Ekonomi Riau triwulan I/2016 terhadap triwulan sebelumnya turun sebesar 5,83 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan ini disebabkan oleh faktor musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang terkontraksi 6,17 persen. Sedangkan dari sisi Pengeluaran lebih disebabkan terkontraksinya kinerja investasi (minus 3,93 persen) dan Ekspor Barang dan Jasa ke Luar Negeri(minus 14,50 persen).

Secara spasial pada triwulan I/2016, Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,39 persen. Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-5 di Indonesia atau PDRB terbesar di Pulau Sumatera.

Grafik 1. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan I/2016

No. 24/05/14/Th. XVII, 4 Mei 2016

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

R

IAU

T

RIWULAN

I/2016

EKONOMI

RIAU

TRIWULAN

I/2016

TUMBUH

2,34

PERSEN

MEMBAIK

DIBANDING

TRIWULAN

I/2015

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I/2016 Terhadap Triwulan I/2015 (y-on-y)

Ekonomi Riau triwulan I/2016 (y-on-y)

tumbuh 2,34 persen membaik bila dibandingkan triwulan I/2015 yang terkontraksi 0,01 persen. Pertumbuhan tersebut didukung oleh hampir semua lapangan usaha, kecuali Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi 2,92 persen dan Administrasi Pemerintahan yang mengalami kontraksi 5,07 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 19,6 persen, diikuti Jasa Lainnya sebesar 5,65 persen, dan Industri Pengolahan sebesar

5 10 15 20 25 Laj u Pe rtu m b u h an (p e rsen )

(2)

Struktur PDRB Provinsi Riau menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I/2016 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, yaitu : Pertambangan dan Penggalian (29,00 persen); Industri Pengolahan (24,24 persen); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (22,89 persen).

Bila dilihat dari penciptaan sumber

pertumbuhan ekonomi Riau

t

riwulan I/2016

(y-on-y), Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi (1,51 persen), diikuti Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (0,79 persen); Perdagangan Besar-Eceran; Reparasi Mobil-Sepeda Motor (0,40 persen) dan Konstruksi (0,29 persen). Sementara itu, Pertambangan dan Penggalian mengalami kontraksi (minus 0,73 persen).

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I/2016 Terhadap Triwulan IV/2015 (q-to-q)

Ekonomi Riau triwulan I/2016 turun atau mengalami kontraksi sebesar 5,83 persen bila dibandingkan dengan triwulan IV/2015. Penurunan ini diwarnai oleh faktor musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (minus 6,17 persen). Selain itu, Penurunan ini juga disebabkan oleh kontraksi yang terjadi pada beberapa lapangan usaha yang memiliki kontribusi besar, diantaranya: Pertambangan dan penggalian (minus 4,95 persen); Industri

Pengolahan (minus 6,39 persen);

Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi -20.0 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0

I_13 II_13 III_13 IV_13 I_14 II_14 III_14

IV

_

14

I_15 II_15 III_15 IV_15 I_16

dalam

pe

rs

e

n

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian

0.08 -0.73 0.29 0.40 0.79 1.51 -1.50 -0.50 0.50 1.50 2.50 Lainnya Pertambangan dan Penggalian Konstruksi Perdagangan Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan Industri Pengolahan

dalam persen Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB

Menurut Lapangan Usaha

Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q-to-q

(3)

Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen Triwulan I/2016

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I/2016 Terhadap Triwulan I/2015 (y-on-y)

Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan I/2016 terhadap triwulan

I/2015 terjadi pada Komponen

Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga (PKRT); Pengeluaran Konsumsi Akhir Lembaga Non-Profit yang melayani

Rumah Tangga (PKLNPRT); dan

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh

Komponen Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga sebesar 6,41 persen; diikuti oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) sebesar 5,17 persen; dan

Komponen Pengeluaran Konsumsi Akhir

Lembaga Non-Profit yang Melayani

Rumah Tangga sebesar 2,89 persen. Sementara itu, Pengeluaran Konsumsi Akhir Pemerintah (PKP) terkontraksi sebesar 7,29 persen. Dari sisi eksternal, Ekspor dan Impor terkontraksi seiring dengan perlambatan perekonomian global. Ekspor Barang dan Jasa ke Luar Negeri turun atau terkontraksi sebesar 4,68 persen. Sementara itu, Impor Barang dan Jasa ke Luar Negeri turun atau terkontraksi sebesar 3,47 persen

Struktur PDRB Provinsi Riau menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I/2016 sedikit mengalami perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh kontribusi Ekspor Barang dan Jasa ke Luar Negeri yang semakin berkurang terhadap total PDRB Provinsi Riau seiring dengan turunnya harga beberapa komoditas utama Ekspor Barang asal Provinsi Riau dan melambatnya perekonomian mitra dagang utama Ekspor Barang asal Provinsi Riau, seperti Tiongkok dan India. Kontribusi Ekspor Barang dan Jasa ke Luar Negeri sebesar 26,50 persen. Sementara itu, Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) masing-masing berkontribusi sebesar 36,02 persen dan 31,97 persen.

0 1 2 3 4 5 6 7 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pembentukan Modal Tetap Bruto

Pengeluaran Konsumsi LNPRT d al am p e rse n

(4)

-8.00 -6.00 -4.00 -2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 persen

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pembentukan Modal Tetap Bruto Produk Domestik Bruto

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau

triwulan I/2016 (y-on-y), maka

Komponen Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 2,15 persen, diikuti komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 1,55 persen. Sementara itu Ekspor Barang dan Jasa ke Luar Negeri mengalami kontraksi (1,86 persen).

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I/2016 Terhadap Triwulan IV/2015 (q-to-q)

Ekonomi Provinsi Riau triwulan I/2016

terhadap triwulan IV/2015 (q-to-q) terkontraksi

sebesar 5,83 persen. Hal ini disebabkan oleh kontraksi yang terjadi pada Ekspor Barang dan Jasa ke Luar Negeri, Pengeluaran Konsumsi Akhir Pemerintah dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Ekspor Barang dan Jasa ke Luar Negeri terkontraksi sebesar 14,50 persen. Pengeluaran Konsumsi Akhir Pemerintah terkontraksi sebesar 33,59 persen. PMTB terkontraksi sebesar 3,93 persen. Sementara itu, Komponen Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga tumbuh sebesar 0,11 persen. -1.86 -0.27 -0.16 0.01 0.21 0.38 1.55 2.15 -3.00 -2.00 -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 Ekspor Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Impor Pengeluaran Konsumsi LNPRT Perubahan Inventori Net Ekspor Antar Provinsi Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB)

Pengeluaran Konsumsi RT

Sumner Pertumbuhan (persen)

Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q to q

Beberapa Komponen

Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran

(5)

Tabel 1

PDRB Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan 2010 Triw

I/2015 IV/2015 Triw I/2016 Triw Triw I/2015 IV/2015 Triw I/2016 Triw

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 34,15 38,66 37,12 25,99 28,60 26,84

B Pertambangan dan Penggalian 48,25 51,40 47,04 26,90 27,48 26,12

C Industri Pengolahan 36,35 41,62 39,31 29,76 33,53 31,39

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 0,09 0,09 0,05 0,06 0,06

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

F Konstruksi 12,12 14,01 13,27 8,21 9,15 8,53

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 13,57 15,43 15,05 9,25 10,09 9,67

H Transportasi dan Pergudangan 1,20 1,38 1,33 0,90 0,98 0,94

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,77 0,91 0,86 0,48 0,54 0,50

J Informasi dan Komunikasi 0,98 1,06 1,05 0,91 0,95 0,94

K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,43 1,44 1,50 1,09 1,07 1,10

L Real Estat 1,28 1,43 1,40 0,98 1,03 1,00

M,N Jasa Perusahaan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib 2,36 2,71 2,31 1,95 2,19 1,85

P Jasa Pendidikan 0,75 0,88 0,82 0,52 0,57 0,52

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,28 0,31 0,29 0,20 0,21 0,20

R,S,T,

U Jasa Lainnya 0,65 0,76 0,74 0,48 0,53 0,50

(6)

Tabel 2

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (persen)

Lapangan Usaha Triw I/2016 terhadap Triw IV/2015 Triw I/2016 terhadap Triw I/2015 Sumber Pertumbuhan Triw I/2016 (y-ony) (1) (2) (3) (4)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -6,17 3,26 0,79

B Pertambangan dan Penggalian -4,95 -2,92 -0,73

C Industri Pengolahan -6,39 5,48 1,51

D Pengadaan Listrik dan Gas 5,72 19,55 0,01

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang -5,44 2,00 0,00

F Konstruksi -6,75 3,84 0,29

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor -4,16 4,61 0,40

H Transportasi dan Pergudangan -4,25 4,52 0,04

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum -6,58 5,47 0,02

J Informasi dan Komunikasi -0,46 4,21 0,04

K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,53 1,72 0,02

L Real Estat -3,53 1,91 0,02

M,N Jasa Perusahaan -7,98 0,19 0,00

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib -15,63 -5,07 -0,09

P Jasa Pendidikan -8,65 0,63 0,00

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -7,26 0,17 0,00

R,S,T,U Jasa Lainnya -5,19 5,65 0,03

(7)

Tabel 3

Struktur PRDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2015, Triwulan I/2015, Triwulan IV/2015, dan Triwulan I/2016

(persen) Lapangan Usaha 2015 2015 Triw I/2016 Triw I Triw IV (1) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 22,33 22,14 22,46 22,89

B Pertambangan dan Penggalian 30,63 31,28 29,86 29,00

C Industri Pengolahan 23,87 23,57 24,18 24,24

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,04 0,04 0,05 0,06

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,01 0,01 0,01 0,01

F Konstruksi 7,92 7,86 8,14 8,18

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8,89 8,80 8,97 9,28

H Transportasi dan Pergudangan 0,79 0,78 0,80 0,82

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,51 0,50 0,53 0,53

J Informasi dan Komunikasi 0,62 0,64 0,62 0,65

K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,87 0,93 0,84 0,92

L Real Estat 0,83 0,83 0,83 0,86

M,N Jasa Perusahaan 0,00 0,00 0,00 0,00

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,54 1,53 1,57 1,42

P Jasa Pendidikan 0,50 0,49 0,51 0,51

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,18 0,18 0,18 0,18

R,S,T,U Jasa Lainnya 0,43 0,42 0,44 0,45

(8)

Tabel 4

PDRB Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010

(triliun rupiah)

Komponen

Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Triw I/2015 Triw IV/2015 Triw I/2016 Triw I/2015 Triw IV/2015 Triw I/2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1, Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 53,02 58,18 58,42 36,10 38,37 38,41 2, Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,69 0,77 0,75 0,49 0,53 0,51 3, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4,83 7,44 4,97 3,97 5,54 3,68 4, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 45,92 52,35 51,85 32,30 35,36 33,97 5, Perubahan Inventori 1,82 1,75 2,82 1,01 0,77 1,23 6, Ekspor Barang dan Jasa 49,67 56,05 42,98 42,70 47,60 40,70 7, Dikurangi Impor Barang dan Jasa 6,54 6,04 6,47 5,10 4,60 4,92

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 154,23 172,11 162,19 107,68 117,02 110,20

Tabel 5

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen)

Komponen Triw I- 2016 Terhadap Triw IV-2015 Triw I-2016 terhadap Triw I-2015 Sumber Pertumbuhan Triw I-2015 (y-on-y) (1) (2) (3) (4)

1, Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 0,11 6,41 2,15

2, Pengeluaran Konsumsi LNPRT -3,83 2,89 0,01

3, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah -33,59 -7,29 -0,27

4, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto -3,93 5,17 1,55

5, Perubahan Inventori 59,64 21,93 0,21

6, Ekspor Barang dan Jasa -14,50 -4,68 -1,86

7, Dikurangi Impor Barang dan Jasa 6,88 -3,47 -0,16

(9)

Tabel 6

Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2015, Triwulan I/2015, Triwulan IV/2015, dan Triwulan I/2016

(persen) Lapangan Usaha 2015 2015 Triw I/2016 Triw I Triw IV (1) (3) (4) (5) (6)

1, Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 34,21 34,37 33,80 36,02

2, Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,45 0,45 0,44 0,46

3, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3,60 3,13 4,32 3,06

4, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 30,36 29,78 30,42 31,97

5, Perubahan Inventori 1,13 1,18 1,02 1,74

6, Ekspor Barang dan Jasa 32,50 32,20 32,57 26,50

7, Dikurangi Impor Barang dan Jasa 3,84 4,24 3,51 3,99

Gambar

Grafik 1. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha     Triwulan I/2016
Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q-to-q  Menurut Lapangan Usaha
Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen  Triwulan I/2016
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB  Menurut Pengeluaran

Referensi

Dokumen terkait

yang dilibatkan, dimana industri besar/ sedang adalah industri dengan jumlah tenaga kerja 20 atau lebih, sedangkan industri kecil/ kerajinan rumahtangga adalah

21 21 PEMBAHASAN KASUS EKONOMI # KINERJA KEGIATAN INVESTASI. PEMBAHASAN KASUS EKONOMI # KINERJA

Elita Dewi, M.SP , selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara dan sekaligus sebagai dosen pembimbing

Kompetensi yang harus dicapai oleh peserta Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah agar dapat menjadi seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

Pada sub bab metodelogi penelitian ini menjelaskan langkah-langkah yang akan dilalui untuk melakukan penelitian ini dalam penerapan pengenalan penerima surat formal dengan

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa digitalisasi merupakan kegiatan merubah bentuk bahan pustaka dari bentuk tercetak ke dalam bentuk digital guna untuk menjaga nilai-nilai

SUB SEKTOR PETERNAKAN NO KECAMATAN Mekakau Ilir Banding Agung Warkuk Ranau Selatan BPR Ranau Tengah Buay Pemaca 6 Simpang Buana Pemaca Muaradua Buay Rawan 10 Buay Sandang Aji 11