Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.38/08/Th.XIX, 05 Agustus 2016 1
,
No.38/08/Th.XIX , 05 Agustus 2016
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN II-2016
DAN PERKIRAAN ITK TRIWULAN III-2016
Pada triwulan II tahun 2016, konsumen di Provinsi Aceh menyatakan persepsi yang optimis bahwa kondisi ekonominya lebih baik dibandingkan dengan triwulan I tahun 2016. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) triwulan II-2016 Provinsi Aceh adalah sebesar 113,04.
Tingkat optimisme konsumen tersebut termasuk tinggi, karena dipengaruhi oleh adanya persepsi optimis yang tinggi pula pada variabel pendapatan rumahtangga di triwulan II-2016. Menurut konsumen, pendapatannya lebih dibanding triwulan sebelumnya (indeks 109,28). Selanjutnya, inflasi yang lebih tinggi pada triwulan II-2016 di Aceh seharusnya berpengaruh terhadap konsumsi selama bulan April-Juni 2016. Namun kenyataannya tingkat optimisme konsumen justru meningkat (indeks 119,42), artinya meskipun harga naik, konsumen tetap berbelanja dikarenakan adanya bulan Puasa Ramadhan. Sehingga pada variabel volume konsumsi rumahtangga terhadap komoditi bahan makanan, makanan jadi, dan nonmakanan memperlihatkan persepsi yang juga optimis meningkat (indeks 113,93).
Untuk perkiraan triwulan III tahun 2016, konsumen di Aceh juga menyatakan persepsi yang optimis bahwa kondisi ekonominya lebih baik. Nilai perkiraan ITK triwulan III-2016 mendatang mencapai sebesar 105,72.
Ekspektasi kondisi ekonomi yang optimis tersebut dipengaruhi oleh adanya harapan peningkatan pendapatan rumahtangga di triwulan III-2016 (indeks 108,37). Selain itu, didukung juga dengan persepsi yang juga optimis akan adanya rencana pembelian barang-barang tahan lama, rekreasi dan pesta/hajatan (indeks 101,07).
Secara perbandingan regional di Pulau Sumatera, persepsi optimisme konsumen di Aceh terhadap kondisi ekonomi pada triwulan II-2016 melalui ITK-Kini berada pada urutan kedua tertinggi setelah Provinsi Kep. Riau (ITK 113,34), serta berada di atas ITK-Kini nasional (107,93). Sementara untuk ITK perkiraan triwulan III-2016, tingkat optimisme konsumen di Aceh berada di urutan keempat dan di bawah level perkiraan ITK triwulan III-2016 nasional (109,26).
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.38/08/Th.XIX, 05 Agustus 2016 2
I. Penjelasan Umum
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut:
a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan
menurun (pesimis) dibanding triwulan sebelumnya. Jumlah konsumen yang menyatakan menurun lebih banyak daripada yang menjawab meningkat.
b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak
mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya. Jumlah konsumen yang menyatakan menurun sama dengan yang menjawab meningkat.
c. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan
meningkat (optimis) dibanding triwulan sebelumnya. Semakin tinggi berarti semakin optimis. Jumlah konsumen yang menyatakan meningkat lebih banyak daripada yang menjawab menurun.
Sampel STK 2016 merupakan sub-sampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Provinsi Provinsi Aceh tahun 2016, khusus di daerah perkotaan dengan jumlah sampel secara nasional sebanyak 14.021 rumahtangga. Pemilihan sampel dilakukan secara panel di setiap triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antarwaktu. Target alokasi sampel STK 2016 setiap triwulan di Provinsi Aceh berjumlah 230 rumahtangga yang dipilih dari daerah perkotaan di wilayah Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kota Lhokseumawe serta Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Aceh Barat.
II. ITK Triwulan II-2016
ITK triwulan II tahun 2016 Provinsi Aceh adalah sebesar 113,04. Artinya adalah pada periode bulan April hingga Juni tahun 2016, konsumen di Provinsi Aceh menyatakan persepsi bahwa kondisi ekonominya meningkat dibandingkan dengan periode triwulan sebelumnya (Januari-Maret 2016). Pola persepsi konsumen antartriwulan sejak triwulan I tahun 2014 hingga triwulan III tahun 2016 dapat dicermati pada Grafik 1 di bawah ini. Berbagai pengaruh dari kegiatan sektor-sektor ekonomi telah membentuk pola persepsi konsumen sedemikan sehingga naik turunnya indeks tendensi konsumen menjadi berubah-ubah sesuai dengan kondisi masyarakat pada suatu periode tertentu.
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.38/08/Th.XIX, 05 Agustus 2016 3 107,22 104,18 107,18 105,77 100,33 107,92 110,29 102,21 100,99 113,04 105,72
I II III IV I II III IV I II III*
2014 2015 2016
Grafik 1.
ITK Aceh Triwulan I-2014 s.d Triwulan I-2016 dan Perkiraan ITK Aceh Triwulan II-2016
Tingginya persepsi optimisme konsumen di triwulan II-2016 didukung oleh berbagai faktor. Secara umum, pengaruh momen bulan puasa Ramadhan di Provinsi Aceh sangat kentara dampaknya terhadap pola penghasilan maupun pengeluaran masyarakat Aceh. Melebihi pengaruh inflasi yang sebenarnya sering terjadi bahkan lebih tinggi ketika bulan puasa berlangsung. Selain itu, adanya kebijakan pemerintah dalam pemberian gaji ke-13 dan THR bagi PNS untuk digunakan sebagai persiapan menjelang tahun ajaran baru.
Variabel pembentuk ITK Kini diawali dengan persepsi optimis konsumen mengenai pendapatan rumahtangga yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Nilai indeks variabel ini terhitung sebesar 109,28 (ITK di atas 100). Beberapa hal yang menyebabkan persepsi positif ini adalah adanya peningkatan pendapatan yang diterima oleh masyarakat khususnya mereka yang bekerja sebagai PNS. Peningkatan tersebut, seperti telah disebutkan sebelumnya berasal dari penerimaan gaji ke-13 dan tunjangan hari raya (THR) yang diberikan pada bulan Juni 2016. Sebagian konsumen merasa sangat terbantu dengan peningkatan pendapatan ini dan merupakan suatu hal yang baru karena pada tahun-tahun sebelumya tidak ada THR bagi PNS.
Variabel berikutnya adalah pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga, dengan nilai indeks pada triwulan II-2016 mencapai sebesar 119,42. Data tingkat inflasi di Aceh selama triwulan II-2016 yaitu pada bulan April terjadi deflasi sebesar 0,76 persen, bulan Mei terjadi inflasi sebesar 0,54 persen, dan bulan Juni terjadi inflasi sebesar 0,89 persen. Sebagai perbandingan, data pada triwulan I-2016, yaitu pada bulan Januari terjadi inflasi sebesar 0,50 persen, bulan Februari inflasi sebesar 0,02
persen, dan bulan Maret deflasi sebesar 0,21 persen.Pengaruh kenaikan harga selama bulan puasa/Juni
2016 relatif tidak mengurangi pembelian barang/jasa oleh konsumen di Aceh.
Grafik 2.
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.38/08/Th.XIX, 05 Agustus 2016 4
ITK Triwulan I-IV Tahun 2015 dan Triwulan I-II Tahun 2016 Menurut Variabel Pembentuknya
*) : pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, komunikasi, kesehatan, dan rekreasi
Variabel pembentuk ITK yang terakhir yaitu volume konsumsi rumahtangga terhadap barang dan jasa. Pada triwulan II-2016 variabel ini mencapai indeks 113,93. Nilai tersebut menyatakan bahwa konsumen yang berpersepsi tingkat konsumsi rumah tangganya meningkat, jumlahnya lebih banyak 13,93 persen dari konsumen yang menyatakan total konsumsinya menurun. Faktor perilaku konsumsi masyarakat Aceh yang masih rentan terhadap faktor musiman, seperti perayaan hari-hari besar keagamaan dan libur panjang sekolah.
III. Perkiraan ITK Triwulan III-2016
Rumah tangga di Provinsi Aceh dalam memperkirakan kondisi perekonomian mereka sebagai konsumen pada triwulan III mendatang (Juli-Oktober 2016) dengan ekspektasi yang optimis. Konsumen yakin bahwa kondisi ekonominya akan lebih baik dibandingkan pada triwulan II-2016. Hal ini ditunjukkan dengan indeks perkiraan ITK pada triwulan III-2016 mencapai sebesar 105,72 (indeks di atas 100). Artinya adalah, jika indeks perkiraan tersebut tercapai maka jumlah konsumen di Aceh yang menyatakan kondisi ekonominya meningkat pada triwulan III-2016 lebih banyak dibandingkan dengan yang menjawab kondisinya menurun.
Tabel 1.
Perkiraan ITK Triwulan III-2016 Menurut Variabel Pembentuknya
Variabel Pembentuk Indeks
Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang 108,37
Rencana pembelian barang-barang tahan lama2, rekreasi, dan pesta/hajatan 101,07
Perkiraan ITK Triwulan III-2016 105,72
*) : elektronik, perhiasan, perangkat komunikasi, meubelair, peralatan rumah tangga, kendaraan bermotor, tanah, rumah Pendapatan
rumahtangga kini
Kaitan inflasi dengan total pengeluaran rumahtangga
Volume konsumsi bahan makanan, makanan jadi dan
nonmakanan*) 98,63 107,52 108,49 103,01 98,95 109,28 I II III IV I II 2015 2016 102,26 105,08 115,47 100,55 106,21 119,42 I II III IV I II 2015 2016 101,92 112,47 108,02 102,42 99,22 113,93 I II III IV I II 2015 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.38/08/Th.XIX, 05 Agustus 2016 5 1 0 2 ,8 9 1 0 1 ,8 5 1 0 1 ,5 6 1 0 1 ,5 5 1 0 0 ,9 9 1 0 0 ,5 7 1 0 0 ,5 5 1 0 0 ,5 3 9 6 ,4 4 9 5 ,9 9 9 4 ,7 1
Trw I-2016 Trw I-2016 Nasional
1 1 3 ,3 4 1 1 3 ,0 4 1 0 9 ,8 1 1 0 9 ,0 4 1 0 8 ,0 5 1 0 7 ,9 3 1 0 6 ,9 7 1 0 6 ,4 2 1 0 6 ,0 1 1 0 5 ,6 5 1 0 4 ,7 4
Trw II-2016 Trw II-2016 Nasional
Dirinci menurut variabel pembentuknya, perkiraan konsumen terhadap meningkatnya kondisi ekonomi pada triwulan III-2016 dipengaruhi oleh adanya optimisme bahwa pendapatan rumahtangga di triwulan tersebut akan meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks variabel ini sebesar 108,37. Fenomena yang akan mendukung hal tersebut adalah adanya hari raya Idul Fitri (bulan Juli), pencairan tunjangan ke-13 bagi PNS (bulan Juli), dan hari raya Idul Adha (bulan September).
Variabel kedua dalam pembentukan perkiraan ITK mendatang adalah rencana pembelian barang-barang tahan lama, rekreasi dan pesta/hajatan, yaitu dengan nilai indeks sebesar 101,07. Konsumen berekspektasi bahwa akan ada peningkatan pembelian barang tahan lama, rekreasi dan pesta/hajatan. Seperti telah disebutkan, pola konsumsi masyarakat Aceh masih terpengaruh dengan adanya momentum musiman dan perayaan hari besar keagamaan. Misalnya kebiasaan masyarakat Aceh mengadakan pesta resepsi pernikahan pasca lebaran Idul Fitri dan hajatan lainnya menjelang keberangkatan jamaah haji (Agustus dan September). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada triwulan III-2016 mendatang, ITK menurut variabel ini akan meningkat dan memenuhi besaran indeks yang diperkirakan.
IV. Perbandingan ITK Se-Sumatera
Secara perbandingan regional, kebanyakan konsumen di Pulau Sumatera memberikan persepsi optimis (indeks di atas 100) bahwa kondisi ekonomi pada triwulan II-2016 lebih baik dibandingkan dengan triwulan I-2016. Di antara provinsi lain di Sumatera, ITK triwulan I-2016 Provinsi Aceh menempati urutan kedua tertinggi setelah Provinsi Kepulauan Riau. Bahkan capaian triwulan II-2016 mampu mengungguli rata-rata ITK nasional (indeks 107,93). Perbandingan nilai ITK provinsi se-regional Pulau Sumatera dan agregat ITK nasional selama triwulan I dan II tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 3. ITK Triwulan I-2016
Provinsi Se-Sumatera dan Nasional
Nasional 107,93 ITK Triwulan II-2016 Provinsi Se-Sumatera dan Nasional
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.38/08/Th.XIX, 05 Agustus 2016 6 1 1 3 ,0 4 1 0 5 ,6 5 109 ,0 4 1 0 9 ,8 1 1 0 6 ,9 7 1 0 8 ,0 5 1 0 6 ,0 1 1 0 6 ,4 2 1 0 4 ,7 4 1 1 3 ,3 4 1 0 7 ,9 3 1 0 5 ,7 2 1 0 4 ,6 9 1 0 5 ,1 9 1 0 3 ,8 7 1 0 0 ,4 3 1 0 5 ,4 7 1 1 1 ,5 5 1 0 6 ,1 7 1 1 1 ,5 4 1 0 3 ,5 9 1 0 9 ,2 6
Aceh Sumut Sumbar Riau Jambi Sumsel Bengkulu Lampung Kep. Babel Kep. Riau Nasional
Trw II-2016 Perkiraan ITK Trw III-2016 Perkiraan ITK Trw III-2016 Nasional
Selanjutnya, untuk perkiraan ITK triwulan III-2016 mendatang, persepsi konsumen di seluruh provinsi di Pulau Sumatera (termasuk agregat secara nasional) terhadap perkiraan kondisi ekonomi pada triwulan III-2016 menunjukkan optimisme yang meningkat (indeks di atas 100). Meskipun pada beberapa provinsi tingkat optimismenya mengalami penurunan dibanding indeks pada triwulan II-2016. Optimisme konsumen di Provinsi Aceh dan tujuh provinsi lainnya di Sumatera untuk perkiraan kondisi ekonomi pada triwulan mendatang termasuk di bawah rata-rata optimisme konsumen secara nasional (perkiraan ITK Triwulan III-2016 nasional sebesar 109,26). Kecuali Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Bengkulu yang perkiraan ITK mendatang lebih tinggi dari angka nasional. Berikut grafik perbandingannya:
Grafik 4.