• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPETENSI GURU DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA SMP DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 PASANGKAYU. Darmawati 1 Jamaludin 2 Hasdin Hanis 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMPETENSI GURU DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA SMP DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 PASANGKAYU. Darmawati 1 Jamaludin 2 Hasdin Hanis 3"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPETENSI GURU DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA SMP DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 PASANGKAYU

Darmawati1 Jamaludin2 Hasdin Hanis3 ABSTRAK

Masalah dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kompotensi guru dalam menerapkan disiplin terhadap siswa di SMP Negeri 1 Pasangkayu, upaya-upaya apa saja yang dilakukan guru untuk menanamkan disiplin siswa di SMP Negeri 1 Pasangkayu,Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kompotensi guru dalam menerapkan disiplin siswa di SMP Negeri 1 Pasangkayu dan untuk mengetahui upaya-upaya apa yang dilakukan guru untuk menanamkan disiplin siswa di SMP Negeri 1 Pasangkayu, jenis penelitian yang di gunakan adalah deskriptif kualitatif. Lokasi Penelitian ini di sekolah (SMP) Negeri 1 Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu. Jumlah sampel dalam penelitian ini 8 0rang sebagai subjek penelitian hasil dari penelitian ini yaitu, Berdasarkan analisa dari observasi, wawancara, dan dokumentasi,Kompetensi guru yang ada di SMP Negeri 1 pasangkayu dilihat dari keperibadian guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memeliki kepribadian yang mantaf dari sosok seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakat sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang patut digugu dan ditiru, kompetensi guru disiplin terhadap waktu dimana guru harus mengikuti aturan yang ada di sekolah terutama tepat waktu pada masuk jam pelajaran, hal tersebut di lakukan agar siswa dapat meniru sikap dan prilakunya dan upaya-upaya yang dilakukan guru dalam menanamkan disiplin siswa didalam lingkungan sekolah guru selalu datang tepat waktu kesekolah,dimana setiap pelanggaran yang dilakukan oleh siswa dimusyawarahkan secara bersama baik kepala sekolah, dewan guru dan orang tua siswa, penerapan hukuman disesuaikan dengan berat ringanya pelanggaran disiplin yang dilakukan siswa tersebut.adapun implikasinya mengacu pada siswa dan guru agar siswa datang tepat waktu, menunggu gurunya didalam kelas sampai pelajaran selesai.

Kata kunci: Kompetensi guru; Kedisiplinan Siswa

1 Darmawati A 321 11 053, Mahasiswa Studi PPKn, Universitas Tadulako Sebagai Penulis I 2 Pembimbing II Sebagai Penulis 2

(2)

I. PENDAHULUAN

Kompotensi yang dimiliki oleh guru SMP Negeri 1 Pasangkayu ini merupakan upaya mengoptimalisasikan proses pembelajaran yang dapat diharapkan dan memberikan implikasi bagi tujuan pencapaian pendidikan.optimilisasi tujuan pembelajaran sangat di tentukan oleh guru dalam merencanakan, menyusun, melaksanakan, sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran tersebut sehingga berkompoten untuk menyelenggrakan proses pembelajaran. dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa kompotensi guru sangatlah diperlukan dalam perananannya sebagai katalisator pencapaian tujuan pembelajaran Kompetensi guru Menurut Cooper,(2000:17)4 adalah kemampuan dan kewenagan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya dan merupakan “perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, sosial, spiritual. yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap siswa, pembelajaran yang mendidik pengembangan pribadi dan profesionalisme”. Menurut Mulyasa (2008:26)5

kompetensi guru merupakan “perpaduan anatra kemampuan personal, keilmuan, sosial, spiritual. Yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap siswa, pembelajaran yang mendidik pengembangan pribadi dan profesionalisme”.

Asfek pembelajaran siswa-siswi SMP Negeri 1 Pasangkayu, secara teoritis guru yang terampil mengajar tentu saja harus memiliki pribadi yang baik dan mampu menjadi panutan serta dapat menerapkannya terhadap siswa, proses belajar dan hasil belajar siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompotensi guru yang mengajar dan membimbing mereka.Menurut Wrightman (2013:13)6 Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prejabtan.

Menurut Adams dan Decey, (1994:14)7 guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khususnya sebagai guru pendidik, pembimbing dan pelatih. Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai guru, maka guru harus memiliki kematangan dan kedewasaan pribadi, sehat fisik dan psikis,

4Cooper, (2000) Pengertian kompetensi guru. PT. Sinar Baru Algensindo, Bandung 5

Mulyasa (2008) Kompetensi Guru PT. Remaja Bandung, Rosdakarya

6Wrightman, (2013). Pengertian Guru PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 7 Decey, A. (1994) pengertian guru PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

(3)

menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan keguruan dan mampu berkomunikasi dengan baik. Pada hakekatnya guru merupakan suatu kedudukan yang memerlukan adanya kemampuan atau keahlian yang sudah tentu tidak dimiliki oleh orang lain. Thomas Gordon (1996: 3) 8 mengatakan bahwa “disiplin dipahami sebagai perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperolah dari pelatihan seperti disiplin dalam kelas atau disiplin sebuah team basket yang baik”.

Penerapan disiplin yang tepat pasti dapat membantu anak melindungi dirinya dari masalah-masalah atau bahaya-bahaya yang tanpa disiplin mungkin saja akan menimpa dirinya, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara. dengan mengambil judul “Kompotensi guru dalam Meningkatkan Disiplin Siswa di SMP Negeri 1 Pasangkayu”. Dalam hal ini peneliti lebih fokus meneliti pada ranah kedisiplinan yang berorientasi di dalam kelas atau ruangan sekolah tempat siswa melakukan pembelajaran, misalnya ketepatan masuk dalam kelas, kerapian dalam kelas, ta’at dan patuh terhadap peraturan yang diberikan guru yang masuk didalam kelas dan lain sebagainya.

1.1. Permasalahan

a) Bagaimana kompotensi guru dalam menerapkan disiplin terhadap siswa di SMP Negeri 1 Pasangkayu.

b) Upaya-upaya apa saja yang dilakukan guru untuk menanamkan disiplin siswa di SMP Negeri 1 Pasangkayu.

1.2. Tujuan penelitian

a) Untuk mengetahui kompotensi guru dalam menerapkan disiplin terhadap siswa di SMP Negeri 1 Pasangkayu.

b) Untuk mengetahui upaya-upaya apa yang dilakukan guru untuk menanamkan disiplin siswa di SMP Negeri 1 Pasangkayu.

8

(4)

II. METODE PENELITIAN 1). Jenis penelitian

Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Menurut Nawawi (2003: 64)9 metode deskriptif yaitu “metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian mengambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagimana adanya di iringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat. Dengan demikian peneliti akan mengambarkan fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan mencoba menganalisis kebenaranya berdasarkan data yang diperoleh, yang berhubungan dengan kajian penelitian dengan memberi penjelasan-penjelasan yang lengkap yang didasarkan pada jangkauan dan ke dalaman yang diteliti untuk memperoleh Kompetensi Guru dalam meningkatkan disiplin siswa di sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pasangkayu.

2).Tempat dan Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara.

3) Subjek Penelitian.

Penelitian ini adalah guru dan siswa beserta Kepala Sekolah di SMP Negeri 1 Pasangkayu,. Untuk memperoleh informasi yang releven dan mendalam maka penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, dalam hal ini sampel ditetapkan dengan sengaja oleh peneliti, jumlah informan 8 orang yaitu 1 orang kepala sekolah, 2 orang guru, dan 5 orang siswa. Penetapan jumlah informan ini didasari anggapan dan keyakinan peneliti bahwa ke-8 orang informan yang telah ditetapkan ini bisa mewakili.seluruh guru dan siswa khususnya kelas VIII A, di SMP Negeri 1 Pasangkayu dan bisa memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

4)Teknik Pengumpulan Data

Suatu teknik dengan pengumpulan sejumlah literatur yang erat kaitannya dengan masalah atau objek yang diteliti, demi untuk mendapatkan infoormasi kerangka teoritis yang

9

(5)

digunakan dalam penyusunan hasil penelitian ini, berupa buku-buku serta karya ilmiah yang relevan dengan hal yang dikaji.

1. Observasi

Observasi dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap kondisi sekolah dan untuk mengetahui sejauh mana guru-guru SMP Negeri 1 Pasangkayu menerapkan kedisiplinan siswa dalam setiap harinya.

2. Wawancara/Interview

Penulis mengumpulkan sejumlah data dan keterangan dengan melakukan wawancara atau tanya jawab dengan beberapa informan yang sudah di tentukan, untuk mengetahui sejauh mana guru-guru, dan siswa mematuhi aturan-aturan disiplin yang sudah di terapkan di SMP Negeri 1 Pasangkayu.

3. Dokumentasi

Penulis juga mengambil data dokumentasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini daftar hadir siswa, tata tertib siswa, gambar dan foto-foto yang berhubungan dengan pelaksanaan dalam penelitian. Penggunaan dokumentasi ini dimaksudkan sebagai data pelengkap dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 1 Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara.

III. HASIL DAN PEMBAHASN

Peneliti melakukan observasi pada saat pembelajaran terjadi, Ada 1 aspek yang di observasi oleh peneliti : yaitu cara menanamkan disiplin Siswa ada 5 poin yang menjadi inti kegiatan observasi yaitu, guru mengikuti upacara setiap hari senin,guru datang tepat waktu kesekolah,guru berpenampilan rapi, guru mengucapkan salam ketika masuk kelas, guru menesehati siswa yang datang terlambat kesekolah dan memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan pelanggaran disiplin.

Hasil observasi guru ada beberapa aspek yang dilakukan dengan sangat baik oleh guru di antaranya adalah pada aspek pembelajaran (terampil bertanya kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung dan pemberian tugas di akhir pertemuan), serta dalam proses pembelajaran misalnya mengabsensi siswa, hanya salah satu guru yang sangat baik dalam penggunaan media pembelajaran dan efisien dalam menggunakan waktu pembelajaran. Aspek lain berada di kriteria baik. Ada pula aspek yang kurang baik dilakukan dalam proses

(6)

pembelajaran yaitu dalam aspek pelaksanaan pembelajaran misalnya ada siswa meninggalkan kelas tanpa seizin guru, keluar masuk saat pembelajaran masih berlangsung.

Hasil wawancara kepada Meti S.Pd, selaku guru PKn di SMP Negeri 1 Pasangkayu, menurut ibu guru apa saja yang di lakukan guru dalam hal menanamkan disiplin siswa, informan menjawab yaitu salah satunya disiplin terhadap waktu dimana guru harus mengikuti aturan yang ada di sekolah terutama tepat waktu pada masuk jam pelajaran, hal tersebut di lakukan agar siswa dapat meniru sikap dan prilakunya.

Ketika ditanya mengenai upaya-upaya apa saja yang ibu guru lakukan dalam menanamkan sikap disiplin siswa, beliau mengatakan“ didalam lingkungan sekolah guru selalu datang tepat waktu kesekolah, selalu mengikuti upacara bendera setiap hari senin,setiap apel pagi guru piket menyampaikan aturan atau tata tertib yang harus dipatuhi, pemberlakuan hukuman sifatnya adalah jawaban terhadap suatu pelanggaran disiplin yang dilkukan siswa, pemberlakuan hukuman selalu bertujuan terhadap perbaikan agar siswa jera dan tidak mengulangi lagi perbuatan yang melanggar disiplin tersebut. Beliau juga mengatakan ada beberapa siswa yang tidak disiplin disini dikarenakan bawaan dari siswa itu sendiri, kadang sudah diberikan hukuman beberapa kali siswa tersebut tidak mengindahkan hanya diam saja meskipun hukuman yang diberikan oleh guru dilaksanakan” disinilah kemudian tugas guru untuk membina dan mendidik agar siswa-siswinya menjadi lebih baik dalam bertingkah laku baik disekolah maupun diluar sekolah.

Hasil wawancara kepada Nuraeni S.Pd, upaya-upaya apa saja yang ibu guru lakukan dalam menanamkan sikap disiplin siswa, informan mengatakan bawha memberikan contoh prilaku yang baik dan memberikan nasehat serta sanksi bagi siswa yang melanggar, pemberian sanksi dalam hal ini di harapkan dapat membantu guru-guru dalam menanamkan sikap disiplin siswa, meskipun pemberian sanksi atau hukuman ini bukanlah solusi terahir dan baik dalam hal menanamkan disiplin siswa, setidaknya dengan adanya sanksi siswa akan enggan untuk melakukan hal-hal yang melanggar peraturan sekolah, ketika siswa melakukan pelanggaran yang sama sebayak 3 kali sebelumnya telah diperingati namun tetap dia lakukan, maka pihak wali kelas berperan besar untuk melakukan surat peringatan, setelah itu orangtuanya dipanggil kesekolah apabila dia belum jerah melakukan pelanggaran-pelanggaran maka hal itu dirapatkan dulu dengan dewan wali kelas dan kepala sekolah, setelah itu siswa yang bersangkutan diberikan hukuman dimana berat ringanya tergantung pada jenis pelanggaran yang dilakukan siswa tersebut

Hasil wawancara kepada kepala sekolah Dra H. Atikah, menurut Ibu Kepala Sekolah bagaimana kompotensi guru PKn dalam menanamkan sikap disiplin siswa, informan:

(7)

menyatakan bahwa cara menanamkan sikap disiplin siswa di SMP Negeri 1 Pasangkayu lebih di tekankan pada cara yang demokratis, bahwa siswa diberikan pengertian atau penjelasan apa yang menjadi disiplin yang seharusnya dipatuhi disekolah, ketika siswa melanggar diperingatkan bahwa yang dia langgar dapat merugikan dirinya sendiri termasuk merugikan orang lain,teman sekelas,atau teman satu sekolahnya.

Selanjutnya apakah ada bentuk kerja sama antara guru, kepala sekolah, orang tua siswa, dalam menanamkan disiplin siswa, informan menyatakan: iya ada dengan cara melaksanakan kerja sama dengan adanya pertemuan secara berkala, antara orang tua, dan guru atau pihak sekolah. ketika informan dei wawancarai kembali apakah ada bentuk kerja sama antara guru PKn dengan guru yang lainnya dalam upaya menanamkan sikap disiplin siswa, “informan menyatakan ia kerja sama antara guru PKn dengan guru lainnya yaitu kebersamaan dalam memberikan hukuman kepada siswa yang melangar tata tertib, seperti bolos, terlambat, tidak mengerjakan tugas, guru trsebut akan memberikan sanksi pada siswa yang sudah melanggar tata tertib yang sudah diterapkan di SMP Negeri 1 Pasangkayu.

Hal ini disampaikan informan ketika ditanya mengenai apakah guru-guru disekolah ini sudah menunjukan sikap disiplin selama berada di sekolah: beliau menjawab “ia guru-guru di SMP Negeri 1 Pasagkayu sudah menunjukkan sikap disiplin seperti, disiplin dalam waktu pembelajaran,berpakaian rapi saat masuk dalam kelas, memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar. Ketika di tanya mengenai apakah guru-guru di sekolah anda sudah memberikan contoh perilaku yang baik: informan mengatkan ia guru-guru di SMP Negeri 1 Pasagkayu suah memberikan contoh yang baik seperti baju tidak boleh di luar, tidak korupsi waktu, guru datang kesekolah sebelum jam 7.00.selanjutnya apakah setiap siswa yang melakukan pelanggaran selalu diberi sanksi oleh guru: “ia di berikan sanksi tapi dilihat dari bentuk keslahan siswa tersebut, misalnya bolos akan dikenakan poin 5 ditegur dan tercatat, membawa HP dilingkungan sekolah selama jam sekolah berlangsung dikenakan poin 25, orang tua siswa dipanggil dan diskorsing 1 hari, dan ditercatat oleh guru BK., mengambil atau mencuri barang milik siswa lain dikenakan poin 50, panggilan orang tua, skorsing 3 hari dan oleh guru BK.

Berbeda dengan informan ketika diwawancarai apakah guru-guru disekolah ini sudah menunjukan sikap disiplin selama berada di sekolah: “beliau menjawab bahwa guru di SMP Negeri 1 Pasangkayu sudah memberikan sikap disiplin yang baik kepada siswa, contohnya disiplin waktu,merapikan baju, tidak boleh pendek kaos kaki, tidak boleh panjang rambut, tidak boleh bolos, patuh pada guru, tidak boleh mengambil barang teman tanpa seizinnya.

(8)

Selanjutnya di tanya mengenai apakah guru-guru di sekolah anda sudah memberikan contoh perilaku yang baik: ia sudah misalnya guru tidak boleh merokok didepan siswa dalam kelas saat proses belajar mengajar berlangsung, duduk diatas meja saat mengajar, memberikan tugas dan mudah dipahami siswa, sikap ramah dan tidak sombong, tidak pernah hukum siswa dengan fisik. apakah setiap siswa yang melakukan pelanggaran selalu diberi sanksi oleh guru: informan menyatakan ia guru-guru selalu memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar, contohnya lupa mengerjakan PR, guru tersebut memberikan sanksi yang sifatnya mendidik seperti menyapu halaman sekolah, meniram tanaman bunga, pungut sampah dan tugasnya ditambah.

Tugas yang dilakukan guru dalam menanamkan sikap disiplin siswa, Menurut Nani Soedarsono (2013:6)10 a) Tugas dalam bidang masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat dilingkunganya karena dari seorang guru diharapkan masyarakat memperoleh ilmu pengetahuan”Dengan demikian guru sebagai seorang pendidik, mengajar dan melatih dituntut untuk mengembangkan sekaligus menerapkan nilai-nilai disiplin secara baik dan bijaksana.b) Tugas guru sebagai sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.Mengajarkan berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. c) Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua.ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya.pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjdi motivasi bagi siswa dalam belajar.

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam menanamkan sikap disiplin siswa didalam lingkungan sekolah guru selalu datang tepat waktu kesekolah, Selalu mengikuti upacara bendera setiap hari senin. Bertutur kata dan bertingkah laku yang mencerminkan seorang guru .Tidak merokok pada saat didalam kelas atau duduk diatas meja pada saat masuk pembelajaran dikelas. setiap apel pagi guru piket menyampaikan aturan atau tata tertib yang harus dipatuhi, menjadi wali kelas yang baik dan penuh perhatian terhadap perwaliannya, untuk bisa keluar dari masalah-masalah tersebut bagaimana upaya para guru dalam mengatasi masalah-masalah seperti di atas.

Selain itu guru menasehati dan memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan pelanggaran disiplin seperti, Siswa terlambat datang kesekolah, siswa tidak memakai seragam

10

(9)

sekolah yang ditentukan oleh sekolah,siswa meninggalkan kelas tanpa izin guru (membolos), siswa keluar masuk saat pembelajaran masih berlangsung, siswa tidak melaksanakan shalat dzuhur (muslim) bersama di sekolah tanpa keterangan dan siswa yang tidak mengikuti upacara bendera pada hari senin.

Penelitian di atas terlihat bahwa guru-guru di SMP Negeri 1 Pasangkayu sudah berupaya meningkatkan disiplin siswa dengan berupaya memberikan contoh perilaku yang baik dan memberikan nasehat serta sanksi bagi siswa yang melanggar disiplin. Pemberian sanksi dalam hal ini diharapkan dapat membantu guru-guru dalam menanamkan sikap disiplin siswa, meskipun pemberian sanksi atau hukuman ini bukanlah solusi terakhir dan ampuh dalam mendisiplinkan peserta didik, setidaknya dengan adanya sanksi peserta didik akan berpikir enggan untuk melakukan hal-hal yang melanggar peraturan sekolah dan bagi peserta didik yang pernah melakukan pelanggaran disiplin dengan adanya sanksi diharapkan dapat memberikan efek jerah bagi mereka dan tidak mengulangi kembali perbuatannya, dengan harapan agar siswa menjadi manusia yang bukan hanya pintar dalam segi akademik tetapi juga memiliki budi pekerti yang luhur serta berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN a). Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa kompetensi guru di SMP Negeri 1 Pasangkayu dalam menanamkan sikap disiplin siswa yang dilihat dari Kompetensi Keperibadian, guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memeliki karakteristik, kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya manusia. Kepribadian yang mantaf dari sosok seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakat.Sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang patut digugu (ditaati nasehat/perintahnya) dan ditiru (dicontoh sikap dan prilakunya).

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam menanamkan sikap disiplin siswa memberikan contoh prilaku yang baik dan memberikan nasehat serta sanksi bagi siswa yang melanggar. Pemberian sanksi dalam hal ini di harapkan dapat membantu guru-guru dalam menanamkan disiplin siswa, meskipun pemberian sanksi atau hukuman ini bukanlah solusi terahir dan baik dalam mendisiplinkan peserta didik, setidaknya dengan adanya sanksi peserta didik akan enggan untuk melakukan hal-hal yang melanggar peraturan sekolah.

(10)

b.Saran

Kepala sekolah harus terus berkomitmen dan lebih giat dalam melakukan penegakan disiplin yang ada di sekolah agar tercipta keamanan dan ketentraman di lingkungan sekolah. Para dewan guru harus selalu berupaya memberikan contoh-contoh yang baik, serta memberikan motivasi dan inovasi kepada peserta didiknya agar lebih disiplin dan berperilaku yang sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.

(11)

DAFTAR RUJUKAN

Cooper, (2000) Pengertian kompetensi guru. PT. Sinar Baru Algensindo, Bandung Decey, A. (1994) pengertian guru PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Goldon, T (1996).Mengajar Anak Berdisiplin Diri. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Nawawi,H (2003), Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta :Gaja Mada University

Press.

Nani Soedarsono, (2013) Tugas Guru PT. Remaja Rosdakarya, Bandung Mulyasa (2008) Kompetensi Guru PT. Remaja Bandung, Rosdakarya Wrightman, (2013). Pengertian Guru PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

rlebih dahulu kemudian pilih menu cetak kartu ujian dah mengisi kuesioner atau penilaian dosen untuk pen. rtu ujian yang diinginkan untuk

Alokasi Anggaran Intansi Terkait bersumber

Persamaan Linear Ordo 0 Berdasarkan Variabel Sineresis... Persamaan Linear Ordo 0 dan Ordo 1 Berdasarkan

Pada hari ini Rabu tanggal tiga belas bulan Juni tahun dua ribu dua belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini Pokja.V ULP Kabupaten Dharmasraya berdasarkan Surat

Pentingnya penelitian ini sebagai salah satu sumber informasi perbankan dan bahan pertimbangan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai lembaga keuangan yang berperan

Sikap Keseluruhan Aremania mengenai Logo Arema FC pada Komponen Afektif ...93.

Hasil rendeman trimiristin yang diperoleh cukup sedang, tidak terlalu banyak ataupun tidak terlalu sedikit yaitu 26,49%, hal ini mungkin disebabkan bentuk serbuk

Evaluasi Implementasi Program Pemberdayaan Sosial Bagi Wanita Rawan Sosial Ekonomi di Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Tahun 2016, Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi