• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian eksperimen, Penelitian ini bertujuan untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian eksperimen, Penelitian ini bertujuan untuk"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

27 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian eksperimen, Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya perbedaan pengaruh terhadap hubungan sebab akibat dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan yang berbeda pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Proses penyelidikan dilakukan dengan memilih kelas yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen. Hasil dari proses penyelidikan kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol yang nantinya akan diberikan perlakuan yang berbeda dengan kelompok eksperimen.

Desain eksperimen yang dipilih dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu(Quasi Experimental Design ). Menurut (Sugiyono,2010:114) desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel – variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain penelitian semu merupakan pengembangan dari desain penelitian

true experimental design. Penelitian dengan desain true experimental design

merupakan penelitian yang dapat dikatakan sebagai penelitian yang sulit untuk dilaksanakan. Hal ini dikarenakan desain penelitian ini menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dimana keadaan kedua kelas tersebut dalam keadaan seimbang atau bisa dikatakan sama dalam bidang prestasi. Keadaan yang demikian inilah yang menjadikan desain penelitian true experimental design

dikatakan sebagai penelitian yang sulit untuk dilaksanakan. Maka dari itu untuk mengatasi masalah yang seperti di atas, true experimental design dikembangkan menjadi penelitian eksperimen semu(Quasi Experimental Design ).

Menurut Sugiyono (2010:114) “Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”. Dalam penelitian semu (Quasi

(2)

Experimental Design ) desain yang di pilih adalah two group posttest only. Berikut ini adalah bagan dari desain two group posttest only

R X1 OXI

X2 OX2

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89)

Keterangan:

R = Random

X1 = Treatmen / perlakuan menggunakan model pembelajaran talking stick pada siswa kelas 5 mata pelajaran IPS.

X2 = treatmen / perlakuan menggunakan model pembelajaran team game tournament pada siswa kelas 5 mata pelajaran IPS,

OXI = Pengukuran / nilai posttes pada kelas eksperimen.

OX2 = Pengukuran / nilai posttes pada siswa kelas kontrol

Pemilihan desain two group posttest only dikarenakan kemampuan dua kelas di sekolah tersebut dalam kondisi yang setara, sehingga diberikan sebuah perlakuan yang berbeda yaitu penggunaan model pembelajaran talking stick dan dengan penggunaan model pembelajaran team game tournament. Pada penelitian ini dilaksanakan dengan membandingkan dua buah model pembelajaran inovatif yang berbeda pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen akan diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran talking stick dan pada kelas kontrol akan diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran

(3)

yang berbeda selanjutnya akan dilakuan evaluasi untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

Pada penelitian ini dilaksanakan dengan 3 langkah yaitu sebelum diberikan perlakuan akan dilakukan uji kesetaraan antara kedua kelas tersebut. pemberian perlakuan kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran talking stick

pada siswa kelas 5 SD Negeri 3 Getas dan untuk kelas kontrol diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran team game tournament pada siswa kelas 5 SD Negeri Tlogowungu, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. Dan dilanjutkan dengan pemberian soal evaluasi pada kedua kelas tersebut sebagai posttes untuk mengetahui seberapa besar perbedaan pengaruh dari penerapan kedua model tersebut.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 variabel, yaitu variabel bebas atau variabel independen dan variabel terikat atau variabel dependen. Variabel bebas merupakan variabel yang memberikan pengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan variabel terikat merupakan variable yang di pengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dalam penelitian ini ada tiga:

a. variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi (X1) penggunaan model Talking Stick.

b. variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi (X2) penggunaan model team game tournament

(4)

3.2.2 Definisi Operasional

Variabel- variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Dari tiap-tiap variabel memiliki definisi masing- masing sebagai penjelasan yang lebih mendetail. Hal ini bertujuan agar dalam penelitian tidak terjadi kesalahan dan keluar dari variabel-variabel yang telah ditentukan.

Definisi operasional dari variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Model pembelajaran talking stick dipakai sebagai wujud pemberian kesempatan bagi siswa untuk mengeluarkan hak suara (berbicara) yang diberikan secara bergiliran/bergantian. Model pembelajaran talking stick menggunakan sebuah tongkat sebagai alat penunjuk giliran. Siswa yang mendapat tongkat akan diberi pertanyaan dan harus menjawabnya. Kemudian secara estafet tongkat tersebut ke tangan siswa lainnya secara bergiliran. Demikian seterusnya sampai seluruh siswa mendapat tongkat dan pertanyaan. Sedangkan definisi operasional model pembelajaran team game tournament merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerja berkelompok atau dalam sebuah tim yang di bentuk secara heterogen. Dalam pelaksanaan model pembelajaran team game tournament lebih menggutamakan adanya sebuah tournamen dan kuis-kuis seputar materi yang telah di jelaskan oleh guru yang berguna untuk mengasah kemampuan secara individu maupun kelompok.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial yang dapat didefinisikan sebagai sebuah puncak dari belajar sebagai bahan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menerima apa yang ia pelajarinnya. Hasil belajar sanggat bergantung terhadap kemampuan peserta didik dalam memahami dan menguasai materi, dimana hal ini juga terdapat perubahan tingkahlaku dari dalam diri siswa yang baru dari semula yang belum diketahui melalui hasil belajar yang dicapainnya orang lain akan mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik tersebut yang didapat melalui pengalamannya sendiri yang sangat mempengarui beberapa aspek diantarannya ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

(5)

3.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini terbagi dalam 2 SD hal ini karena penelitian ini aadalah eksperimen dimana membutuhkan kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu SD Negeri 3 Getas dan SD Negeri Tlogowungu. SD Negeri 3 Getas Beralamat di Dusun Nglarangan, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. Sedangkan SD Negeri Tlogowungu beralamat di Jalan Kaloran-Sumowono, Dusun Tlogowungu, Desa Tlogowungu, Kabupaten Temanggung. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas 5 di masing-masing SD. Gambaran secara umum dari kedua subjek disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1

Distribusi Subjek Penelitian

SD Negeri Getas 3 dan SD Negeri Telogowunggu Jenis

Kelamin

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

SD Negeri 3 Getas SD Negeri Tlogowungu Jumlah Siswa Presentase % Jumlah Siswa Presentase %

Laki-laki 13 54,2% 12 57,1 %

Perempuan 11 45,8% 9 42,9%

Jumlah 24 100% 21 100%

Dari tabel 3.1 menunjukkan subyek penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas ekperimen yaitu SD Negeri 3 Getas, subjek penelitiannya berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Pada kelas kontrol yaitu SD Negeri Tlogowungu, subjek penelitiannya berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Jadi jumlah keseluruan subyek penelitian sebanyak 45 siswa.

Dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif yang bertujuan untuk memberikan memberikan gambaran data tentang jumlah data, nilai minimum, nilai

(6)

maksimum, mean, dan standar deviasi. Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan dalam sebuah penelitian untuk mengambarkan sebuah data yang telah dikumpulkan. Berikut ini merupakan hasil dari analisis diskriptif dari kelas eksperimen dan kelas kontrol yang di sajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Deskriptif Statistik Pra Penelitian Mata Pelajaran IPS SD Negeri 03 Getas dan SD Negeri Tlogowungu Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung

Tahun Pelajaran 2013/2014

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Eksperimen 24 40 60 50.42 6.580

Control 21 40 90 57.38 11.360

Valid N (listwise) 21

Untuk mengetahui keadaan awal pada kedua sekolah yang akan digunakan sebagai penelitian maka dilakukan uji kesetaraan. Uji kesetaraan ini berfungsi untuk mengukur tingkat kemampuan dari kedua sekolah tersebut. Perolehan data yang akan digunakan untuk menguji kesetaraan diperoleh dari hasil belajar siswa sebelum mendapatkan sebuah perlakuan. Untuk memperoleh alat ukur yang akan digunakan dalam uji kesetaraan yang valid maka, soal yang akan digunakan dalam uji kesetaraan harus valid dan reliabel dan diuji di sekolah lain terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji normalitas dan homogenitas pada kedua kelas yang akan dijadikan subyek penelitian.

Uji normalitas digunakan untuk menguji normal atau tidaknya selebaran data yang akan dianalisis sedangkan uji Homogenitas bertujuan untuk mengetahui populasi yang dari kedua kelompok tersebut berasal dari kelompok yang homogen. Pada uji normalitas dibantu menggunakan Kolmogorov-Smirnov yang terdapat dalam

(7)

apabila signifikansi hasil perhitungan > 0,05 maka selebaran tersebut berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 3.3

Hasil uji Normalitas Pra-Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan selebaran data dinyatakan berdistribusi normal apabila signifikansi >0,05. Dari tabel 3.2 menunjukkan bahwa signifikansi pada Kolmogorov-Smirnov test pada kelas eksperimen sebesar 0,216 dan pada kelas kontrol sebesar 0,102 Kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa signifikansi uji normalitas > 0.05 maka dari itu dapat dinyatakan berdistribusi normal. Berdasakan analisis uji normalitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat disajikan dalam grafik berikut:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

eksperimen kontrol

N 24 21

Normal Parametersa,,b Mean 50.42 57.38

Std. Deviation 6.580 11.360

Most Extreme Differences Absolute .215 .266

Positive .128 .266

Negative -.215 -.163

Kolmogorov-Smirnov Z 1.055 1.219

Asymp. Sig. (2-tailed) .216 .102

a. Test distribution is Normal.

(8)

Gambar 3.2 : Grafik Uji Normalitas Skor Hasil Belajar Kelompok eksperimen

Gambar 3.3: Grafik Uji Normalitas Skor Hasil Belajar Kelompok Kontrol

Uji homogenitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang akan dijadikan subyek penelitian berasal dari kelompok yang

(9)

homogen atau tidak. Pada penelitian ini data yang akan di gunakan untuk menguji homogenitas kedua kelompok tersebut berupa nilai yang berasal dari pemberian tes sebelum penelitian untuk mengukur kesetaraan. Kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan homogen apabila signifikansinya > 0,05 dan dinyatakan tidak homogen apabila siknifikansinya < 0,05. Uji Homogenitas dalam penelitian ini menggunakan

One Way-Anova pada SPSS 17.0. Berikut ini merupakan tabel hasil dari homogenitas kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Tabel 3.4

Hasil uji Homogenitas Pra-Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

nilai pretest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.975 1 43 .167

Dari tabel 3.3 menunjukkan bahwa siknifikansi uji homogenitas sebesar 0,167. Berdasarkan kriteria bahwa kelompok dinyatakan homogen apabila signifikansinya > 0,05. Berdasarkan tabel 3.3 dapat dapat diperoleh hasil bahwa 0,167 > 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berasal dari kelompok yang homogen. Maka dari itu penelitian dapat di lakukan

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis yaitu tekhnik nontes dan tehnik tes, Teknik nontes berupa pengamatan langsung atau observasi sedangkan teknik tes berupa tes tertulis. Tehnik tersebut bertujuan untuk mendapatkan data-data yang di perlukan dalam penelitian. Data-data yang di peroleh berupa data nilai dan data hasil belajar siswa .

(10)

3.4.1.1 Observasi

Pada tahap ini penulis akan melakukan pengamatan langsung di SD Negeri 3 Getas dan SD Negeri Tlogowungu. Selain untuk mengetahui masalah apa yang terjadi pada kedua SD tersebut teknik Observasi digunakan untuk melihat jumlah siswa, teknik ini juga berperan untuk mengetahui keadaan pada kedua SD tersebut dalam kegiatan pembelajaran telah menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif atau belum, Kemampuan guru dalam mengajar, media yang digunakan guru, implementasi RPP yang telah disusun dalam pembelajaran.

3.4.1.2 Tes

Teknik tes berfungsi untuk mengetahui data yang berupa hasil belajar siswa pada siswa kelas 5 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan sebuat treatmen (perlakuan). Setelah diberikan perlakuan dengan penggunaan model pembelajaran talking stick dan Team game tournamen maka akan dilakukan posttes untuk mengetahui hasil belajarnya.

Soal tes yang di gunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa berupa pilihan ganda dengan jumlah soal 20. Sebelum dilakukan tes, soal yang akan digunakan sebagai posttes harus sesuai dengan indikator pada Standar kompetensi yang dipilih dalam penelitian dan diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnnya.

3.4.2 Instrumen pengumpulan data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pembuatan kisi-kisi tindakan guru. Pada tahap observasi kisi-kisi ini berguna untuk mengukur penguasaan guru dalam mengimplementasikan RPP apakah langkah-langkah penggunaan model pembelajaran talking stick dan team game taurnamen sudah dilaksanakan dengan benar. Soal tes berbentuk pilihan ganda yang digunakan untuk mengetahui data tes hasil belajar

(11)

3.4.2.1 Instrumen Observasi

Instrumen non tes dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang berisi tentang kisi-kisi tindakan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Lembar observasi guru tersebut berfungsi untuk mengobservasi guru dalam mengimplementasikan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran talking stick pada kelas eksperimen dan model pembelajaran team game tournamen pada kelas kontrol. Kisi-kisi observasi langkah pembelajaran terdapat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Dengan Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick Pada Kelas Eksperimen Di SD Negeri 3 Getas

Kegiatan Pembelajaran Tindakan Guru

Tahap Persiapan Guru dalam keadaan siap untuk memulai pelajaran. Guru mengawali pembelajaran dengan doa.

Guru Melakukan Presensi.

Guru mengamati kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.

Kegiatan Awal

Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan melakukan apresepsi.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran. Guru menunjukkan penguasaan materi.

Guru memberikan kesempatan untuk siswa bertanya. Guru membagi kelas dalam sebuah kelompok. Kegiatan Inti

(12)

membaca kembali materi yang di ajarkan. Guru memberikan kesempatan untuk berdiskusi. Guru membacakan aturan model pembelajaran talking stick.

Guru membenarkan jawaban dari siswa apabila terjadi kesalahan.

Guru memberikan penghargaan untuk siswa yang berhasil menjawab pertanyaan.

Kegiatan Akhir

Kegiatan Akhir Guru meluruskan kesalahpahaman siswa. Guru memberikan kesimpulan.

Guru melakukan evaluasi.

Penutup Guru menutup pelajaran dengan doa.

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Lembar Observasi Dengan Penggunaan Model Pembelajaran Team Game Tournamen Pada Kelas Kontrol Di SD Negeri Tlogowungu

Kegiatan Pembelajaran Tindakan Guru

Tahap Persiapan Guru tampak siap dalam mengajar .

Guru mengawali pembelajaran dengan doa. Guru melakukan presensi.

Guru memeriksa kesiapan siawa dalam sebelum pelajaran dimulai baik mental maupun fisik.

Kegiatan Awal

Guru melakukan apresepsi untuk memancing semangat siswa mengikuti KBM.

(13)

Guru menunjukkan penguasaan terhadap materi yang di sampaikan.

Guru membagi kelas dalam kelompok yang homogen. Guru membacakan aturan permainan yang akan dilaksanakan.

Guru memberikan kesempatan sebesar-besarnya untuk siswa dalam berperan aktif dalam kelompoknya. Guru memberikan sebuah penghargaan bagi team yang menang dalam permainan.

Kegiatan Akhir Guru meluruskan kesalahpahaman yang terjadi pada siswa tentang materi yang telah disampaikan.

Guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. Guru melakukan kegiatan evaluasi.

Penutup Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan doa.

3.4.2.2 Instrumen Tes

Instrumen tes yang diberikan dalam penelitian ini adalah tes formal yang berupa soal pilihan ganda. Hasil dari tes formal berupa hasil belajar siswa baik sebelum melakukan penelitian maupun sesudah diberikan perlakuan. Supaya intrumen tes yang dibuat dapat dikategorikan sebagai soal tes yang baik maka dalam penyusunannya harus memenuhi langkah-langkah pembuatan soal pilihan ganda yang baik. Soal yang digunakan sebelum melakukan penelitian untuk menguji kesetaraan maupun soal yang akan digunakan untuk mengetahui hasil belajar setelah perlakuan

pertama, dilakukan penyusunan kisi-kisi soal, kedua melakukan uji coba intrumen di sekolah lain, ketiga uji validitas dan uji reliabilitas.

Untuk menyusun kisi-kisi langkah-langkah yang dilakukan adalah menentukan SK dan KD terlebih dahulu. Kemudian pembuatan kisi-kisi dilakukan berdasarkan SK dan KD yang telah ditetapkan yaitu:

(14)

SK : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

KD : Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan indonesia

Kisi-kisi intrumen sebelum pra penelitian dan intrumen posttes untuk mengukur ketercapaian hasil belajar IPS pada siswa kelas 5 SD Negeri 3 Getas dan SD Negeri Tlogowungu Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah sebagai berikut:

a. Kisi-kisi soal pra penelitian ( uji kesetaraan)

SK : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. KD: Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada pada penjajah

Belanda

Tabel 3.7

Kisi-kisi soal pra penelitian sebelum Uji Validitas

No Indikator Butir Soal Jumlah Soal

1 mendiskripsikan sebab jatuhnya daerah-daerah nusantara ke dalam kekuasaan pemerintah Belanda

1,11,13,14,15 23,24 7 2 Mendiskripsikan tokoh-tokoh pemerintah belanda 2,3,4,5, 25 5

3 Menyebutkan tokoh-tokoh yang melakukan perlawanan terhadap belanda

6, ,8,10,16,17,18,

20,22

8

4 Menyebutkan perjuangan para tokoh daerah dalam upaya mengusir penjajah Belanda

(15)

b. Kisi-kisi soal posttes

SK : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. KD : Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan indonesia.

Tabel 3.8 Kisi-kisi soal posttes sebelum uji validitas

No Indikator Butir Soal Jumlah Soal

1 Menyebutkan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

3,6,13,15,24,29 6

2 Mendiskripsikan tokoh-tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia

8,9,14,27,28, 5

3 Menjelaskan peristiwa penting yang terjadi menjelang proklamasi

kemerdekaan

1,4,11,12,17,21, 23,25

8

4 Menyebutkan jasa dan peranan tokoh dalam perjuangan mempersiapkan memprokmasikan kemerdekaan

2,5,7, 10,18,19,20, 7

5 menyebutkan contoh-contoh sikap menghargai jasa-jasa para tokoh perjuangan kemerdekaan indonesia.

16,22,26,30 4

3.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen 3.5.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalahan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas

(16)

tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010).

Dalam penelitian ini uji validitas soal pra penelitian maupun soal posttes di uji cobakan terlebih dahulu di SD Negeri Sidorejo Lor 5 dengan jumlah 34 siswa. Berdasarkan hasil uji coba instrument kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS Statistics 17.0 menggunakan coreccted item total correlation. Surapranata (2009:59) koefisien korelasi dibagi dalam lima bagian seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.9

Koefisien Korelasi Product Moment

Angka Korelasi Makna 0.800 - 1.000 Sangat tinggi 0.600 - 0.800 Tinggi 0.400 - 0.600 Cukup 0.200 - 0.400 Rendah 0.000 - 0.200 Sangat rendah

Menurut Azwar dalam Priyatno (2010:90) batas kriteria koefisien minimal 0,30 tapi jika jumlah item belum mencukupi bisa menurunkan batas kriteria minimal menjadi 0,20 tetapi menurunkan batas kriteria dibawah 0,20 sangat tidak disarankan. Dengan demikian maka validitas yang di gunakan dalam penelitian ini seperti yang telah dijelaskan oleh surapranata yang mengatakan bahwa suatu item instrument dinyatakan valid apabila coreccted item total correlation > 0,2. Item instrument dinyatakan tidak valid apabila coreccted item total correlation < 0,2.

(17)

Tabel 3.10

Kisi-kisi soal pra penelitian Sesudah Uji Validitas

No Indikator Butir Soal Soal Tidak Valid

1 Mendiskripsikan sebab jatuhnya daerah-daerah nusantara ke dalam kekuasaan pemerintah Belanda.

1,11,13,14,15 23,24 13,14 2 Mendiskripsikan tokoh-tokoh pemerintah belanda. 2,3,4,5, 25 2

3 Menyebutkan tokoh-tokoh yang melakukan perlawanan terhadap belanda.

6,8,10,16,17,18, 20,22

0

4 Menyebutkan perjuangan para tokoh daerah dalam upaya mengusir penjajah Belanda.

7,9,21, 9,21

Tabel 3.11

Kisi-kisi soal post test penelitian Sesudah Uji Validitas

No Indikator Butir Soal Soal Tidak Valid

1 Menyebutkan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

3,6,13,15,24,29 3,13,15

2 Mendiskripsikan tokoh-tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia

8,9,14,27,28, 0

(18)

terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan

23,25

4 Menyebutkan jasa dan peranan tokoh dalam perjuangan mempersiapkan memprokmasikan kemerdekaan

2,5,7, 10,18,19,20,

19,20

5 menyebutkan contoh-contoh sikap menghargai jasa-jasa para tokoh perjuangan kemerdekaan indonesia.

16,22,26,30 0

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2010 : 221).

Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010:98) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Dibawah ini merupakan tabel reliabilitas yang telah diolah dengan bantuan SPSS Statistics 17.0

pengukuran uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Croncbrach Alpha . Di bawah ini adalah hasil dari uji Reliabilitas instrument.

Tabel 3.12

Uji Reliabilitas Instrumen Pra Penelitian Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(19)

Tabel 3.13

Uji Reliabilitas Instrumen Post Tes

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.822 30

Dari hasil uji Reliabilitas instrument kesetaraan yang telah dilakukan peneliti menunjukan bahwa reliabilitas dapat diterima karena Alpha lebih dari 0,7 yaitu sebesar 0,778 dan pada instrument post test yang di gunakan untuk penelitian sebesar 0,822. Maka dari itu karena intrumen yang digunakan valid dan reliabel maka intrumen dapat digunakan dalam penelitian

3.6 Teknik Analisis data

Analisis hasil penelitian berupa uji normalitas, uji homogenitas, analisis deskriptif, dan uji hipotesis. Teknis analisis data menggunakan program SPSS statistic 17.0 for windows.

3.6.1 Analisis Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data. Analisis uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test, jika output α > 0,05 maka data berdestribusi normal dan jika output α < 0,05 maka data tidak berdestribusi normal.

3.6.2 Analisis Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui sama atau tidaknya varian populasi data. Sebagai kriteria pengujian, jika jika hasil >0,05 berarti variansi pada tiap kelompok sama (homogen) dan jika hasil >0,05 berarti variansi pada tiap

(20)

kelompok tidak sama Jika kedua kelompok memiliki varian yang sama maka kedua kelompok tersebut homogen.

3.6.3 Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini analisis deskriptif memberikan gambaran data tentang jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi.

Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan dalam sebuah penelitian untuk mengambarkan sebuah data yang telah dikumpulkan.

3.6.4 Uji Hipotesis dengan Uji T Test

Uji hipotesis merupakan sebuah uji yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar perbedaan yang ada dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji hipotesis juga merupakan jawaban sementara untuk menjawab permasalahan masalah yang ada dalam rumusan masalah. Dalam penelitian ini terdapat 2 hipotesis yaitu nol hipotesis (H0) yang menyatakan tidak terdapat perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan diterapkannya model pembelajaran talking stick dan team game tournament pada mata pelajaran IPS kelas V di SDN Getas 3 dan SD Negeri Telogowunggu. Serta Hipotesis kerja (Ha) yang menyatakan terdapat perbedaan

pengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan diterapkannya model pembelajaran

talking stick dan team game tournament pada mata pelajaran IPS kelas V di SDN Getas 3 dan SD Negeri Telogowunggu. Maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya yaitu :

OX1 = OX2 maka Ho diterima dan Ha ditolak

OX1 ≠ OX2 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Keterangan:

H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran

talking stick dan team game tournament terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V di SDN Getas 3 dan SD Negeri Telogowunggu.

(21)

Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran talking stick dan team game tournament terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V di SDN Getas 3 dan SD Negeri Telogowunggu.

Kriteria pengujian hipotesisnya apabila thitung ≤ ttabel dan sig. (2-tailed) >α 0,05

maka H0 diterima dan Ha ditolak. Akan tetapi apabila thitung ≥ ttabel dan sig. (2-tailed) <

α 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Gambar

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang         mulyatiningsih (2011:89)
Gambar 3.2 : Grafik Uji Normalitas Skor Hasil Belajar Kelompok eksperimen
Tabel 3.8  Kisi-kisi soal posttes   sebelum uji validitas

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

Pada model input-output, direct dan forward linkage merupakan pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung dari kegiatan produksi suatu sektor terhadap sektor

Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman kacang hijau varietas Walet, Kenari, dan Bhakti dari Balai Besar Biogen Bogor yang ditanam selama 30 hari perlakuan,

Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa data tersebut variansinya homogen dan berdistribusi normal maka dilakukan uji hipotesis parametrik yaitu dengan ANOVA pada

Gedung F 1 Lantai 1 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Telp/Fax.024 - 8508007 Website:http: // fikunnes.. 11 [uni 2015 di Fakul t as Ilmu Keolahragaan Un i ver s itas

Hasil ini tidak sama dengan hasil penelitian yang dilakukan (Khan &amp; Salim, 2020) yang menyatakan bahwa motivational factors memiliki pengaruh signifikan

Agar dapat menyalurkan air melalui saluran tersier dalam jumlah yang cukup dan tidak terjadi kehilangan air yang besar pada saluran atau untuk mendapatkan

5) teknik standar Pengukuran; 6) telaahan dokumen. Analisis dan pemilihan alternatif. Setelah berbagai informasi terkumpul, langkah selanjutnya melakukan analisis