• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE DRILL DAN TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KPK DAN FPB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN METODE DRILL DAN TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KPK DAN FPB"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Dinamika

Vol. 3, No. 2, Oktober 2012

ISSN 0854-2172

PENGGUNAAN METODE DRILL DAN TANYA JAWAB UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KPK DAN FPB

Dwi Utami

SD Negeri Blubuk 03 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal Abstrak

Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah proses penggunaan metode drill dan tanya jawab untuk meningkatkan hasil belajar matematika KPK dan FPB pada siswa kelas VI SD N Blubuk 03 kecamatan Dukuhwaru. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas VI SD Negeri Blubuk 03 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal tentang materi KPK dan FPB pada semester 1 tahun 2008/2009. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2008 yang berlangsung selama dua siklus. Subyek yang diteliti adalah siswa kelas IV semester satu tahun pelajaran 2008/2009 dengan jumlah 17 siswa. Hasil belajar pada siklus I sebesar 69,41 dengan ketuntasan belajar 70,59%, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 81,76 dengan ketuntasan belajar sebesar 88,24%. Aktivitas siswa pada akhir siklus II yang tergolong dalam kategori baik mencapai 48% dan kategori cukup mencapai 32%. Ketiga penggunaan metode drill dan tanya jawab juga mempunyai dampak yang positif bagi penampilan guru selama mengajar.

© 2012 Dinamika Kata Kunci: Matematika; Metode Drill dan Tanya Jawab

PENDAHULUAN

Salah satunya yaitu pada pembelajaran matematika materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB). Seperti yang telah diketahui bahwa pembelajaran matematika materi KPK dan FPB adalah materi yang berhubungan dengan materi lainnya seperti menghitung pecahan dan pemecahan masalah yang lain.

Para guru berharap siswa-siswanya akan berhasil dalam pembelajaran matematika materi KPK dan FPB dengan hasil belajar yang memuaskan, tetapi pada kenyataannnya hasil belajar matematika KPK dan FPB para siswa belum dapat dianggap berhasil. Adapun beberapa hal yang menjadi penghalang untuk tercapainya hasil belajar yang diinginkan di antaranya adalah : 1) pengajar kurang kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran untuk diterapkan dalam proses pembelajaran; 2) semangat siswa yang masih rendah, siswa kurang memperhatikan dan kurang menanggapi kegiatan belajar mengajar yang terjadi, 3) siswa masih kesulitan mencari FPB dan KPK dikarenakan dengan cara penyelesaian yang terlalu rumit.

Pembelajaran matematika KPK dan FPB diajarkan oleh guru bidang studi dengan menggunakan metode penjumlahan berulang. Hal inilah yang menjadi faktor utama penyebab terhambatnya siswa untuk menghitung KPK dan FPB dengan cepat dan tepat. Ini dikarenakan semua siswa sudah terbiasa menghitung KPK dan FPB dengan cara pohon faktor yang telah mereka pelajari. Sehingga para siswa kurang cepat dalam menghitung KPK dan FPB dikarenakan siswa terlebih dahulu harus mencari factor prima dan faktorisasi prima sebelum siswa mendapatkan hasil KPK dan FPB yang siswa cari.

Karena pembelajaran matematika materi KPK dan FPB pada kelas VI ini adalah pemantapan materi yang lain seperti pecahan dan soal cerita yang berhubungan dengan KPK

(2)

dan FPB. Sedangkan siswa tetap terbiasa menggunakan cara yang konservatif, maka dikhawatirkan para siswa akan kesulitan (lamban dan kurang tepat) dalam mengerjakan soal KPK dan FPB ataupun pada umumnya seluruh soal matematika pada jenjang yang lebih tinggi, karena KPK dan FPB ini adalah salah satu ilmu dasar di dalam matematika yang harus dikuasai mulai sejak dini.

Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah proses penggunaan metode drill dan tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar matematika KPK dan FPB pada siswa kelas VI SD N Blubuk 03 Kecamatan Dukuhwaru?.

Metode latihan siap (drill) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan/ cara melatih siswa agar menguasai pembelajaran dan terampil dalam melaksanakan tugas latihan yang diberikan. Sedangkan ulangan hanyalah untuk mengukur sejauh mana siswa telah menguasai dan menyerap pelajaran yang telah diberikan. Latihan-latihan perlu untuk keterampilan, kemahiran, dan spontanitas penguasaan hasil belajar.

Metode tanya jawab adalah salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode ceramah. Ini disebabkan karena guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana murid dapat mengerti dan dapat mengungkapkan apa yang telah diceramahkan. Anak didik yang biasanya kurang mencurahkan perhatiannya terhadap pelajaran yang diajarkan, akan berhati-hati terhadap pelajaran yang diajarkan melalui metode tanya jawab.

METODE PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas VI SD Negeri Blubuk 03 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal tentang materi KPK dan FPB pada semester 1 tahun 2008/2009. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2008 yang berlangsung selama dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari satu pertemuan. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV semester satu tahun pelajaran 2008/2009, dengan jumlah 17 siswa, yang terdiri atas 8 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan

Penelitian tindakan kelas ini merupakan siklus yang dirancang dalam dua siklus. Setiap siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan re eksi. Tahapan tersebut disusun dalam siklus dan setiap siklus dilaksanakan sesuai perubahan yang ingin dicapai. Tahapan pertama perencanaan memilih materi yang akan diajarkan siswa sesuai kompetesi dasar yang ada dan dapat dipelajari siswa secara mandiri, menyusun rencana program pembelajaran, merancang pembelajaran dengan metode drill dan tanya jawab dengan langkah-langkah yang sesuai, menentukan lokasi pembelajaran dan alat peraga sebagai sarana implementasi tindakan, menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai pengamat penelitian, merancang lembar kerja siswa, merancang test formatif (pos test).

Tahap kedua tindakan guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan, guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa, guru mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi pelajaran, guru menyampaikan tujuan, informasi latar belakang pelajaran,pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar, guru menyajikan informasi pengetahuan tahap demi tahap, guru merencanakan dan memberi beberapa materi awal tentang KPK dan FPB, guru memberikan latihan atau drill berupa soal untuk dikerjakan setiap siswa, guru mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik, guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.

Tahap ketiga pengamatan dalam penelitian tindakan kelas, pengamatan dilaksanakan dengan beberapa aspek yang diamati adalah sebagai berikut pengamatan terhadap siswa, pengamatan terhadap guru, menggunakan metode pembelajaran. Tahap keempat re eksi merupakan langkah untuk menganalisis hasil kerja siswa. Analisis dilakukan untuk mengukur baik kelebihan maupun kekurangan, kemudian mendiskusikan hasil analisis secara kolaborasi

(3)

untuk perbaikan pada pelaksanaan.

Instrumen penelitian sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut hasil pengamatan dari teman sejawat yang membantu sebagai observer, hasil tes tertulis siswa kelas VI SD Negeri Blubuk 03 kecamatan Dukuhwaru kabupaten Tegal.

Cara pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan instrumen-instrumen sebagai berikut RPP, lembar kerja siswa pada siklus I dan II, tes formatif (post test) pada siklus I, tes formatif (post ptest) pada siklus II, lembar pengamatan dari teman sejawat sebagai kolaborasi dalam penelitian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Siklus I

Penelitian siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 23 Agustus 2010. Pelaksanaan siklus I berlangsung berdasarkan RPP siklus I yang sudah dibuat. Adapun materi yang disampaikan adalah tentang mencari KPK dan FPB dengan pohon faktor dan cara yang lainnya.

Tabel 1. Hasil Tes Siklus I

Skor Frekuensi Prosentase (%)

100 0 0 90 1 5.9 80 5 29.4 70 6 35.3 60 2 11.8 50 3 17.6 Jumlah 17 100 Nilai Rata-rata 69,41 Ketuntasan 70,59%

Tabel 2. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Indikator Ketercapaian

Kurang Cukup Baik

Perhatian siswa terhadap penjelasan dan informasi tentang materi

pelajaran dari 19% 50% 31%

Aktivitas siswa dalam melakukan latihan soal dan tanya jawab 18% 47% 35% Kemampuan siswa mengaitkan materi dengan kehidupan

sehari-hari 40% 43% 17%

Kemampuan siswa memanfaatkan waktu belajar. 24% 43% 33%

Kemampuan siswa menyelesaikan tugas 20% 48% 32%

Kemampuan siswa menarik kesimpulan 29% 50% 21%

Rata-rata 25% 47% 28%

Aktivitas belajar siswa pada siklus I menunjukkan bahwa dalam indikator perhatian siswa terhadap penjelasan dan informasi tentang materi pelajaran dari guru, menunjukkan 19% kurang

(4)

memiliki aktivitas belajar, 50% memiliki aktivitas belajar cukup, dan 31% siswa memiliki aktivitas belajar baik dapat dilihat pada tabel 2.

Siklus II

Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 30 Agustus 2010. Pelaksanaan siklus II berlangsung berdasarkan RPP siklus II yang sudah dibuat berdasarkan pengembangan dari RPP siklus I. Adapun materi yang disampaikan adalah tentang menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berhubungan dengan KPK dan FPB.

Setelah diadakan tes formatif, diperoleh hasil yang menggambarkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berhubungan dengan KPK dan FPB. Tabel 3. Hasil tes Siklus II

Skor Frekuensi Prosentase (%)

100 2 11,8 90 5 29,4 80 6 35,3 70 2 11,8 60 2 11,8 50 0 0 Jumlah 17 100 Nilai Rata-rata 81,76 Ketuntasan 88,24%

Apabila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I, maka pada siklus II ini dapat dikatakan telah meningkat. Dimana, pada siklus I rata-rata yang diperoleh baru mencapai 69,41 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 81,76. Di samping itu juga pada ketuntasan belajar siklus I hanya mencapai 70,59% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 88,24%. Selanjutnya pencapaian hasil belajar tersebut apabila dikaitkan dengan indikator pencapaian (target yang diharapkan), maka ketuntasan belajar sudah melampaui indikator pencapaian (80%), dimana ketuntasan memperoleh 88,24%.

Tabel 4. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

Indikator Ketercapaian

Kurang Cukup Baik Perhatian siswa terhadap penjelasan dan informasi

tentang materi pelajaran dari 15% 30% 55%

Aktivitas siswa dalam melakukan latihan soal dan

tanya jawab 13% 30% 57%

Kemampuan siswa mengaitkan materi dengan

ke-hidupan sehari-hari 25% 32% 43%

Kemampuan siswa memanfaatkan waktu belajar. 25% 31% 44%

Kemampuan siswa menyelesaikan tugas 22% 36% 42%

Kemampuan siswa menarik kesimpulan 26% 30% 44%

(5)

Berdasarkan hasil penelitian siklus II, maka peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan ke siklus berikutnya, dikarenakan pencapaian siklus II sudah memenuhi target yang diharapkan serta untuk menghemat waktu penelitian.

PENUTUP

Simpulan penelitian ini adalah melalui penggunaan metode drill dan tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi KPK dan FPB dengan perolehan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 69,41 dengan ketuntasan belajar 70,59%, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 81,76 dengan ketuntasan belajar sebesar 88,24%. Selain itu, penggunaan metode drill dan tanya jawab dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Aktivitas siswa pada akhir siklus II yang tergolong dalam kategori baik mencapai 48% dan kategori cukup mencapai 32%. Penggunaan metode drill dan tanya jawab juga berdampak yang positif. Pada siklus II menurut observer, dikatakan bahwa kemampuan guru dalam mengajar sudah dalam kategori yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk.. 2004.

Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati & Mujiono. 2006.

Belajar Dan Pembelajaran.

Jakarta: Rineka Cipta.

Faisal, Sanapiah. 1990.

Penelitian Kualitatif dasar-dasar dan aplikasi.

Malang: Yayasan sih

Asah Asuh Malang.

Hamalik, Oemar. 2007.

Kurikulum Dan Pembelajaran

. Jakarta: Bumi Aksara. Hamidi. 2005.

Metode Penelitian Kualitatif.

Malang: UMM Press.

Heruman. 2007.

Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar

. Bandung: PT Rosda

Karya.

Subagyo, P. Joko. 2007.

Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek

. Jakarta: Rineka Cipta.

Utami, Dwi. 2010. Penggunaan Metode Drill Dan Tanya Jawab Untuk Meningkatkan Hasil Belajar M

Gambar

Tabel 1. Hasil Tes Siklus I
Tabel  4. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Menciptakan suatu Karya Teknologi yang belum memberikan nilai kemanfaatan langsung bagi masyarakat. Topik diangkat dari ide kreatif krn adanya masalah di masyarakat yg

Seperti yang diungkapkan pada bab sebelumnya penentuan perlakuan yang lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar untuk ranah kognitif pada materi Suhu dan

terdapat pada gunungapi ini yaitu erupsi freatik, dimana erupsi freatik terjadi karena adanya air tanah, air danau (kawah), atau air hujan yang h magma di

Dapat disimpulkan bahwa hasil tertinggi yaitu pada lama penyimpanan 8 hari dan kunyit dengan waktu penyimpanan yang lama akan mengakibatkan penurunan

Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan suatu penelitian tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif Make a Match dan gaya belajar Visualisation, Auditory, Kinestetic (VAK)

Kandungan spesies ini cenderung lebih berlimpah pada bagian di luar perairan, dibandingkan lokasi-lokasi yang berada tidak jauh dari pantai sekitar perairan Bakauheni, kecuali

[r]

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel WebQual 4.0, yaitu Usability, Information Quality, dan Service Interaction Quality berpengaruh positif langsung