.
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500
Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB
Kamis, 29 Oktober 2009
Hari Rabu, 28 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Kamis, 29 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :
I. Gempa Bumi di Sumatera A. Kejadian
1 Jenis Kejadian : Gempa Bumi Tektonik
2. Waktu Kejadian : Rabu, 30 September 2009 pukul 17:16:09 WIB 3. Lokasi Kejadian : Provinsi Sumatera Barat
4. Pusat Gempa : Gempa berkekuatan 7,6 SR dengan pusat gempa dikedalaman 71 Km pada koordinat 0,84 LS–99.65 BT (57 km barat daya Pariaman - SUMBAR). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
5. Gempa dirasakan : Jakarta II MMI, Pekan Baru II-III MMI, Bukit Tinggi III-IV MMI, Bengkulu III-IV MMI, Tapanuli Selatan III-IV MMI, Muko-Muko III-IV MMI, Sibolga IV MMI, Gunung Sitoli IV MMI, Padang VI-VII MMI, Liwa III-IV MMI, Duri - Riau II-III MMI, Singapura II-III MMI dan Malaysia II-III MMI.
B. Kondisi Mutakhir
1. Korban jiwa
NO
LOKASI
KORBAN JIWA
Hilang
Wafat
Luka Berat
Luka Ringan
Mengungsi
Kelompok I
1
Kota Padang
2
383
431
771
-
2
Kota Pariaman
-
48
74
278
-
3
Kota Bukit Tinggi
-
-
-
-
-
4
Kota Solok
-
3
-
-
-
5
Kota Padang Panjang
-
-
6
14
-
6
Kab. Padang Pariaman
-
666
6
19
-
7
Kab. Agam
-
81
90
47
6554
8
Kab. Solok
-
-
-
5
-
9
Kab. Pasaman
-
-
-
-
-
10
Kab. Pasaman Barat
-
5
5
25
-
11
Kab. Pesisir Selatan
-
9
7
20
-
JUMLAH I
2
1.195
619
1.179
6.554
Kelompok II
12
Kota Payakumbuh
-
-
-
-
-
13
Kota Sawah Lunto
-
-
-
-
-
14
Kab. Tanah Datar
-
-
-
-
-
15
Kab. Kepulauan
Mentawai
- - -
-
-
16
Kab. Lima Puluh Kota
-
-
-
-
-
17
Kab. Darmasraya
-
-
-
-
-
18
Kab. Sijunjung
-
-
-
-
-
19
Kab. Solok Selatan
-
-
-
-
-
JUMLAH II
JUMLAH TOTAL
2
1.195
619
1.179
6.554
2. Kerusakan
SARANA
PRASARANA
RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR Kelompok I Kota Padang 37,587 38,485 40,406 1,606 1,038 903 9 10 2 59 19 14 8 22 ‐ 8 19 3 15 ‐ ‐ 238 211 169 5 10 5 Kota Pariaman 8,619 1,633 13,376 92 101 22 9 12 16 45 9 9 ‐ ‐ 19 1 ‐ 13 8 ‐ ‐ 94 72 39 ‐ 1 ‐ Kab. Padang Pariaman 70,833 12,630 4,442 257 87 31 ‐ ‐ ‐ 104 32 9 135 33 23 ‐ ‐ ‐ 47 ‐ 11 418 748 225 15 ‐ ‐ Kab. Agam 12,634 3,653 4,285 114 77 65 12 9 8 16 5 5 16 1 ‐ 5 ‐ ‐ 52 ‐ ‐ 161 92 97 ‐ 1 ‐ JUMLAH I 129,673 56,401 62,509 2,069 1,303 1,021 30 31 26 224 65 37 159 56 42 14 19 16 122 ‐ 11 911 1,123 530 20 12 5 Kelompok II Kota Padang Panjang 17 164 413 23 41 26 ‐ 5 1 1 6 6 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 4 ‐ 6 9 9 ‐ 3 4 Kab. Solok 145 243 357 3 36 28 ‐ ‐ 5 7 2 24 7 3 1 1 ‐ 1 1 3 8 6 15 8 ‐1 ‐ Kab. Pasaman 171 ‐ 920 1 ‐ 13 ‐ 1 2 ‐ ‐ 1 ‐ ‐ 5 ‐ ‐ ‐ ‐ 37 6 8 ‐ 22 ‐ ‐ ‐ Kab. Pasaman Barat 3,240 3,046 2,862 27 16 1 1 6 4 1 ‐ 1 ‐ 2 ‐ ‐ 9 ‐ ‐ 31 ‐ 53 2 38 ‐ 1 ‐ Kab. Pesisir Selatan 2,173 5,410 11,388 29 43 34 11 7 14 7 10 33 12 2 1 6 2 ‐ 9 31 ‐ 11 50 36 28 ‐ 11 JUMLAH II 5,746 8,863 15,940 83 136 102 12 19 26 16 18 65 19 7 7 7 11 1 10 106 14 84 76 113 29 4 15 Kelompok III Kota Bukit Tinggi ‐ ‐ 50 ‐ 6 8 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 3 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 8 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Kota Solok ‐ ‐ ‐ 3 2 4 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Kab. Tanah Datar 29 116 105 5 ‐ 4 4 ‐ ‐ 1 ‐ ‐ ‐ ‐ 2 ‐ ‐ ‐ ‐ 18 ‐ 8 ‐ 6 ‐ ‐ ‐ Kab. Kepulauan Mentawai ‐ ‐ ‐ 4 2 ‐ 1 ‐ ‐ 13 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 11 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ JUMLAH III 29 116 155 12 8 14 9 ‐ ‐ 14 ‐ 3 ‐ ‐ 2 ‐ ‐ ‐ 11 26 ‐ 8 ‐ 6 ‐ ‐ ‐ Kelompok IV Kota Payakumbuh ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Kota Sawah Lunto ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Kab. Lima Puluh Kota ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 9 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Kab. Darmasraya ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Kab. Sijunjung ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 4 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Kab. Solok Selatan ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 3 2 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ JUMLAH IV ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 4 12 2 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ JUMLAH TOTAL 135,448 65,380 78,604 2,164 1,447 1,137 51 50 52 254 83 105 178 63 51 21 30 17 147 144 27 1,003 1,199 649 49 16 20Irigasi
Ibadah
Pasar
LOKASI
RUMAH
Pendidikan
Kesehatan
Kantor
Jalan
Jembatan
KERUSAKAN
C. Upaya Penanganan
1. Pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2009 Posko Halim tidak melakukan pengiriman bantuan maupun relawan dengan Hercules TNI AU, Laporan rekaf penerbangan berjumlah 111 penerbangan, Hercules AU 52 penerbangan, Australia 46 penerbangan, Amerika 13 penerbangan, Stok bantuan di halim tidak ada lagi.
2. Hari ini Kamis tanggal 29 Oktober 2009 Relawan dari Negara Australia akan pulang ke Negaranya Pkl. 14.00 WIB dan Pkl. 12.00 WIB akan diadakan dahulu pelepasan di posko Halim. 3. TNI masih mengerahkan 3.393 personil dengan komposisi pasukan sebagai berikut 75 orang
Mabes TNI, 2.043 orang TNI AD, 927 orang TNI AL, dan 348 orang TNI AU.
4. Yonzikon 13 TNI masih melaksanakan pembersihan puing-puing, pembangunan tempat ibadah, sekolah, dan pasar darurat di Kota Padang.
5. Sejak 19 Oktober hingga 31 Oktober 2009 TNI melaksanakan bhakti TNI dengan membangun 1 unit puskesmas di Sungai Geringging, membangun irigasi sepanjang 600 m, penahan air (kawat bronjong), 1 unit pondasi jembatan serta memperbaiki 2 unit sekolah dan pelayanan kesehatan di Nagari Tandikat Kec. Patamuan.
6. Pada tanggal 25 Oktober 2009 Kepala BNPB mengadakan peninjauan ke Rumah senyum dan sekolah darurat di kota Padang
7. Pada tanggal 25 Oktober 2009 jam 19.00, bertempat di Posko Utama rumah Jabatan Gubernur,diadakan rapat untuk membicarakan rencana program rehabilitasi dan rekonstruksi Sumatra Barat
D. Tantangan
1. Proses tanggap darurat harus melihat kriteria yang dapat diukur untuk dapat beralih ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
2. Validasi data kerusakan sebagai dasar verifikasi untuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. 3. Pembersihan puing dan perbaikan darurat.
4. Kerusakan kantor-kantor pemerintah dan fasilitas umum lainnya. E. Kebutuhan
1. Tenda
F. Rencana Ke Depan
1. Percepatan masa tanggap darurat harus menggunakan indikator capaian yang jelas sesuai UU 24/2007. Kegiatan tanggap darurat saat ini difokuskan untuk mencapai indikator tersebut. 2. Menyusun rencana/skema rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk pemulihan ekonomi dan
infrastruktur yang rusak 3. Meneruskan pembersihan puing.
4. Sosialisasi DaLA dalam rangka verifikasi data kerusakan dan kerugian 5. Pelatihan tukang/mandor dan pendamping
6. Penyiapan Pendanaan.
7. Setelah tanggap darurat selesai, perlu dipikirkan penguatan program-program kesehatan seperti KIA, Gizi, imunisasi, penyediaan air bersih, kesehatan lingkungan, dan program kesehatan untuk jangka panjang.
II.PROVINSI JAMBI A. Kejadian
1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi
2. Waktu Kejadian : Kamis, 1 Oktober 2009 pukul 08:52:29 WIB 3. Lokasi Kejadian : Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi
4. Pusat Gempa : Gempa berkekuatan 7,0 SR kedalaman 10 Km pada koordinat 2.44 LS – 101.59 BT (46 KM Tenggara Sungai Penuh - jambi). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
B. Kondisi Mutakhir Dampak Bencana
Korban dan kerusakan akibat gempa terjadi di dua kecamatan (Gunung Raya dan Batang Berangin) di Kabupaten Kerinci.
1. Kab. Kerinci a. Korban jiwa
- Meninggal : 3 orang - Luka berat : 12 orang - Luka ringan : 14 orang
- 1.382 kk / 6.310 jiwa terkena dampak. b. Kerusakan
- Rumah : 1.382 unit (59 unit rusak total, 474 rusak berat dan 849 unit rusak ringan)
- Tempat Ibadah : 20 unit - Sarana kesehatan : 2 unit - Sarana pendidikan : 11 unit 2. Kab. Merangin
a.
Korban jiwa- Meninggal : Tidak ada - Luka luka-luka : Tidak ada - 127 kk / 722 jiwa terkena dampak
b.
Kerusakan- Rumah : 127 unit (3 unit rusak total, 99 rusak berat dan 25 rusak ringan)
- Tempat Ibadah : 4 unit - Sarana pendidikan : 12 unit - Fasilitas umum : 16 unit - Jalan raya ± 30 m terputus. C. Upaya Penanganan
1. Gubernur Jambi, Danrem, Kapolda dan unsur Muspida mengunjungi lokasi bencana dan telah memberikan logistik permakanan dan selimut.
2. Gubernur Jambi memberikan bantuan uang tunai untuk Kab. Kerinci sebesar Rp. 1.000.000.000; (satu miliyar rupiah) dan untuk Kab. Merangin Rp. 300.000.000; ( tiga ratus juta rupiah ).
3. Provinsi Jambi telah menyalurkan bantuan dari Kab. Sorolangun, Bungo, Tanjung Jabung Barat, Tebo, Merangin, Batanghari, Muaro Jambi, Kota Jambi, dan Sungai penuh.
4. Telah mendirikan dapur umum dan pelayanan kesehatan. 5. Dinas PU telah menurunkan alat berat ke lokasi bencana. Sumber : Kesbang Linmas Prov. Jambi dan Kodim 0417/Kerinci III. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan
A. Kondisi Terkini
1. Hari Rabu, 28 Oktober posko BNPB menerima data informasi adanya titik panas/hotspot yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut adalah data hotspot / titik panas Hari Jum’at Oktober 2009 dan kondisi cuaca secara umum :
Daerah Jumlah Hot Spot*) Kondisi
Cuaca**)
SUMATERA
Sumatera Utara - Hujan Sedang
Riau - Hujan Sedang
Jambi - Berawan
Sumatera Selatan - Berawan
KALIMANTAN
Kalimantan Barat 1 Hujan Ringan
Kalimantan Selatan 5 Berawan
Kalimantan Tengah 8 Hujan Ringan
Kalimantan Timur 8 Hujan Ringan
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18)
** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Rabu, 28 Oktober 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut:
Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00 SUMATERA Medan 8.000 m 10.000 m 6.000 m 6.000 m Pekanbaru 3.000 m 8.000 m 10.000 m 8.000 m Jambi 7.000 m tad 13.000 m 5.000 m Palembang 6.000 m 10.000 m 10.000 m 8.000 m KALIMANTAN Pontianak 10.000 m 10.000 m 8.000 m 10.000 m Banjarmasin 8.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m Palangkaraya 6.000 m 9.000 m 9.000 m 9.000 m Samarinda 10.000 m 10.000 m 10.000 m 8.000 m
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 28 - 30 Oktober 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai :
a.
Potensi kebakaran Tinggi terdapat di wilayah Sumut, Riau, Sumbar, Jambi, Sumsel, Lampung, Kalteng, Kalbar, Kaltim dan Kalsel.b.
Potensi kebakaran dengan peluang Sangat Tinggi terdapat di Riau, Sumsel dan Lampung sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kalteng dan Kalsel..4. Penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter dan prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 30 Oktober 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Jambi arahnya menuju Barat Laut – Timur Laut sampai ke Riau dan Jambi, di wilayah Sumsel arahnya menuju Barat Laut – Utara sampai ke sumsel, dan di wilayah Lampung arahnya menuju Barat Laut – Utara sampai ke Sumsel dan Perairan sebelah Barat Sumatera Selatan.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika B. Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan
1. Sampai saat ini Tim BNPB tetap berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009.
2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, TNI, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
3. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.
4. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil untuk melakukan pemadaman api. 5. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah
memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. Sebagai Komandan Penanganan Darurat adalah Komandan Korem, dengan posko Bandara Cilik Riwut.
6. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain :
- Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack).
- Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran.
- Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli.
- Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api.
- Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas
- Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak 30 orang ).
7. Satkorlak PB Prov. Kalimantan Tengah telah didirikan posko-posko Pasukan Penanggulangan Asap antara lain ; Posko Satkorlak (Bandara Cilik Riwut), Posko Satlak (14 Kabupaten dan Kota), Posko TNI-AU (Pangkalan Bun), Posko Pemda (Palangkaraya), Adpel (Bahaur, Sampit dan Kumai), Pos AL (Sampit dan Kumai), Kodim TNI-AD (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Yonif 631/Atg TNI-AD (masing-masing 1 SSK di Palangkaraya, Sampit dan Muara Teweh), Polri (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Airud (masing-masing 1 tim di Bahaur, Teluk Sampit dan Kumai), Manggala Agni (6 regu di Palangkaraya, 2 regu di K. Kapuas, 1 regu di P. Pisau dan 1 regu di Sampit), Tim Serbu (2 regu di Pangkalan Bun, 2 regu di Muara Teweh, 20 regu di Palangkaraya dan 5 regu di P. Pisau).
8. Dengan dukungan BNPB di Bandara Cilik Riwut sejak awal Oktober 2009 telah dilakukan Modivikasi Cuaca/Hujan Buatan (TMC) dan pengeboman dengan menggunakan air di titik-titik sasaran yang menggunakan 1 unit pesawat CASA-200 TLE dan 1 unit pesawat Kamov 32A untuk melakukan penipisan asap, mempercepat turunnya hujan terhadap awan yang berpotensi serta pemadaman api dalam bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan . 9. Pada hari Rabu tanggal, 28 Oktober 2009 telah dilakukan :
- Giat TMC dan KAMOV Pkl. 11.42 – 13.05 Wita bahan 800 kg seeding Mantangin, Mandomai dan P. Pisau tinggi 10.000 feet.
- Pkl. 14.29 – 15.33 Wita bahan 9.000 kg seeding kuala Kapuas tinggi 11.000 feet.
- Kamov Pkl. 09.32 – 11.33 Wita melakukan pemboman P. Pisau Area drop 35 x. Total terbang 69 jam 03 menit/884 drop.
Sumber : Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, Badan LH Kalteng, TRC BNPB dan Meneg LH.
IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia
Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : A. Status Gunung Berapi
1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara
Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 9 juni 2009 hingga hari Rabu, 28 Oktober 2009, pukul 06.00 WITA status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).
2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung
Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Rabu, 28 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).
3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara
Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Selasa, 27 Oktober 2009, pukul 06.00 WIT status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).
4. Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatera Barat
Sejak tanggal 17 Agustus 2009 hingga hari Rabu, 28 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Talang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).
B. Rekomendasi
1. Masyarakat diharapkan tidak mendaki dan mendekati pulau G. Anak Krakatau, G ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung.
2. Masyarakat di wilayah pantai Prop. Banten dan Lampung harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang letusan Gunung Anak Krakatau yang akan menyebabkan tsunami.
3. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu.
4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantauperkembangan kegiatan gunung api tersebut.
Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi. V. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK
Data informasi Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK hari Kamis, 29 Oktober 2009 dilaporkan sebagai berikut :
NO L0KASI
C U A C A Pagi
(00.05 – 12.00) (12.05 – 18.00) Siang (18.05 – 24.00) Malam
1 Jakarta Pusat Berawan Berawan Berawan
2 Jakarta Utara Berawan Berawan Berawan
3 Jakarta Selatan Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan
4 Jakarta Timur Berawan Berawan Berawan
NO L0KASI Pagi C U A C A
(00.05 – 12.00) (12.05 – 18.00) Siang (18.05 – 24.00) Malam
6 Kep. Seribu Berawan Berawan Berawan
7 Bogor Berawan Berawan dan hujan ringan - sedang Berawan dan hujan ringan 8 Tangerang Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan
9 Depok Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan
10 Bekasi Berawan Berawan Berawan
Keterangan :
- Hujan Ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari - Hujan Sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari - Hujan Lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari - Hujan Sangat Lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari
Peringatan Dini : Waspada terhadap potensi hujan sedang yang disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat pada sore dan malam hari terutama utama di wilayah Depok, Bogor dan Jakarta Selatan.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika VI. Prakiraan Gelombang Tinggi
Prakiraan gelombang tinggi berlaku untuk tanggal 28 Oktober 2009 pukul 19.00 WIB hingga tanggal 29 Oktober 2009 pukul 07.00 WIB, sebagai berikut :
• 2.0 – 3.0 m : Laut Cina Selatan, Perairan Barat Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda
bagian selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah, Perairan Utara Papua.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika VII. Lain-lain
Bencana tanah longsor di Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah.
- Telah terjadi bencana tanah longsor pada hari Senin tanggal, 26 Oktober 2009 pukul 22.30 wib di Desa Kedung Winong Kec. Sukolilo. Bencana tersebut mengakibatkan korban jiwa 5 orang meninggal, 1 orang luka ringan dan 3 unit rumah rusak berat.
- Upaya yang dilakukan BPBD Provinsi Jawa Tengah melakukan pemantauaan serta Kodim,
Koramil dan Polri sudah melakukan evakuasi dan pembersihan di lokasi bencana.
- Tim Tanggap Darurat Bencana gerakan tanah siap di berangkatkan ke lokasi bencana, untuk
melakukan: Pemeriksaan guna mengetahui penyebab terjadinya gerakan tanah, memberikan rekomendasi teknis penanganan bencana gerakan tanah, memberikan sosialisai kepada Pemerintah Daerah/masyarakat setempat.
Sumber :Pusat Vulkanologi, BPBD Jawa Tengah Pengawas,
Dr. Priyadi Kardono, MSc
Jakarta, 29 Oktober 2009 Ketua Kelompok Piket,