• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA YANG BELAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA YANG BELAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA YANG BELAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN

TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISON (STAD) PADA SISWA KELAS X SMA N 7 PADANG

MEGAWATI IRMADANI

PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

(2)
(3)
(4)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISON (STAD) PADA SISWA KELAS X SMAN 7 PADANG

Economics Student Learning Differences Using Cooperative learning Type Numbered Heads Together (NHT) With Student teams Achievement Division (STAD) to Students

Class X SMAN 7 PADANG

MEGAWATI IRMADANI

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Hamka Air Tawar Padang Email: wafatul_tazkiyah@yahoo.com

ABSTRAK

Peningkatan hasil belajar siswa dapat dicapai melalui pemilihan dan penerapan metode belajar yang efektif sehingga dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Metode numbered heads together (NHT) dan student teams achievement division (STAD) merupakan alternatif metode yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian quasi eksperimen dengan rancangan kelompok eksperimen dan kontrol.

Populasi dalam penelitian adalah semua siswa kelas X SMA N 7 Padang tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 355 orang. Sampel yang diambil adalah kelas X7 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang dan

kelas X8 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang dengan pengambilan sampel secara purposive sampling.

Hasil belajar yang diperoleh siswa akan dicari gain score kemudian dianalisis dengan uji Z karena sampel >30. Hasil penelitian memperlihatkan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar metode kooperatif tipe numbered heads together dengan metode kooperatif student teams achievement division. Akhirnya untuk dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa, disarankan kepada guru untuk dapat mempertimbangkan metode kooperatif numbered heads together dan student teams achievementdivision sebagai alternatif dalam proses pembelajaran.

Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), Student Team

Achievement Division (STAD).

ABSTRACT

Make-Up of result learn student can reach to pass election and implementation of effective learn method so that can entangle student actively in study. method of Numbered heads together ( NHT) and of student teams achievement division ( STAD) represent alternative method able to be used teacher to increase result of learning student. This type of research is quasi experimental to the design of experimental and control group.

Population in research all student of class X SMA N 7 Padang in the academic year 2012 / 2013 counted 355 people. Sampel the taken is class of X7 with amount of student counted 36 and class of X8 with amount of

student counted 36 people. with intake of sampel by purposive sampling. Learning Result obtained student search his gain score and then analysed with Z test because sampel > 30. The result showed that there are was significant differences between the result of economic study of students between of learning type cooperative method of numbered heads together with cooperative method of student teams achievement division. Finally to be able to improve result learn student economics, suggested to teacher to be able to consider co-operative method of numbered heads together and of student teams achievement division alternatively in course of study.

Keyword: Learning result, cooperative learning Type Numbered Heads Together (NHT), Student Team Achievement Division (STAD).

(5)

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan mutu pendidikan. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan faktor guru memegang peranan yang amat penting. Slameto (2010: 97) mengemukakan guru mempunyai peran yang sangat besar di dalam pendidikan. Dalam usaha pencapaian pendidikan guru memiliki tanggung jawab untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Sementara itu menurut Katz dalam Sardiman (2010: 143) menyatakan guru memiliki peranan sebagai fasilitator, motivator, pembimbing sikap dan tingkah laku siswa. Guru dituntut untuk dapat memilih metode yang tepat dalam mengajar agar siswa terhindar dari kebosanan dan tercipta kondisi belajar yang interaktif, efektif dan efisien. Sanjaya (2010: 147), berpendapat “metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal”. Dalam pemilihan dan penggunaan metode harus mempertimbangkan aspek efektifitasnya dan relevansinya dengan materi yang disampaikan. Keterampilan menggunakan variasi merupakan salah satu keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru, sehingga dengan keterampilan tersebut guru mampu menarik perhatian siswa dan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Pencapaian tujuan pembelajaran tercermin dari perolehan hasil belajar melalui proses evaluasi. Tujuan pembelajaran, dapat dikatakan tercapai apabila sebagian besar siswa dapat memperoleh nilai sesuai atau di atas KKM yang telah ditetapkan.

Pelajaran ekonomi merupakan materi pelajaran yang didalamnya terdapat banyak konsep - konsep teoritis yang membutuhkan pemahaman secara cermat dan perhitungan-perhitungan yang membutuhkan ketelitian. Pada keadaan yang sebenarnya masih banyak terdapat persepsi dari sebagian besar siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran ekonomi kurang disenangi oleh siswa karena dianggap kurang menarik dan membosankan, sehingga terjadinya kejenuhan terhadap proses belajar mengajar yang konstan dan tetap. Dikarenakan hal ini terkadang siswa menjadi enggan untuk

mempelajari pelajaran ekonomi tersebut yang kemudian berdampak pada prestasi (hasil belajar) siswa yang rendah. Tidak dipahaminya konsep oleh siswa dengan kata lain prestasi belajar siswa sangat ditentukan oleh pemahaman mereka terhadap konsep-konsep pembelajaran dalam diri masing-masing siswa. Dimyati dan Mudjiono (2009: 200) menyatakan bahwa “hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf, kata dan simbol”. Senada dengan pendapat Arikunto (2010: 126) menyatakan “hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa dalam mengikuti pelajaran, dan hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kata-kata”. Berikut ini merupakan nilai rata-rata ulangan harian 1 semester I kelas X SMA N 7 Padang tahun ajaran 2012/2013.

Berdasarkan tabel.1 dapat dilihat bahwa masih banyak siswa yang nilai ulangan harian ekonominya berada di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran ekonomi yakni 75,00. Dari sepuluh kelas di SMA N 7 Padang, hanya terdapat dua kelas yang dapat dikatakan tuntas, yaitu kelas X1 dengan persentase ketuntasan

85,71% dan X2 dengan persentase ketuntasan

91,67%.

Tabel 1. Nilai Rata-rata Ulangan Harian 1 semester I kelas X SMA N 7 Padang tahun ajaran 2012/2013. Kelas X Nilai Rata-rata Jumlah Siswa Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas % Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas X1 84,17 35 30 5 85,71 14,28 X2 83,00 36 33 3 91,67 8,33 X3 73,34 35 19 16 54,28 45,71 X4 72,34 35 13 22 37,14 62,86 X5 67,63 36 8 28 22,22 77,78 X6 65,33 35 8 27 22,86 77,14 X7 68,44 36 7 29 19,44 80,56 X8 68,50 36 8 28 22,22 77,78 X9 75,11 36 23 13 63,89 36,11 X10 71,29 35 17 20 48,57 57,14

Sumber : Guru ekonomi SMA N 7 Padang Berdasarkan observasi di SMA N 7 Padang, proses pembelajaran ekonomi umumnya masih didominasi oleh kegiatan guru dan tidak berorientasi pada siswa. Cara belajar tersebut

(6)

lebih mengarah kepada belajar dengan sistem satu arah. Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran yang membosankan dan potensi siswa tidak dapat dikembangkan secara optimal, sehingga mengakibatkan pencapaian hasil belajar siswa rendah. Siswa cenderung belajar dengan bergantung pada pemberian materi dari guru. Guru menerangkan konsep di depan kelas kemudian diterapkan dalam lembaran kerja siswa (LKS) yang berbentuk soal dan latihan, siswa cenderung pasif dan kurang berpartisipasi dalam pembelajaran. Guru kurang memonitor kerja siswa dalam mengerjakan tugas dan tidak semua tugas yang diberikan dibahas dalam kelas serta tugas yang diberikan guru tidak dimengerti siswa. Begitu juga dengan tugas kelompok, tidak jarang ada beberapa anggota kelompok yang serius berdiskusi dalam kelompoknya, akibatnya tidak semua anggota kelompok memahami dan menguasai tugas yang telah dikerjakan kelompoknya. Kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan berbagai model, metode dan strategi, serta teknik pembelajaran juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran ekonomi. Salah satunya melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) dan student teams achievement division (STAD). Sanjaya (2010: 242) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan metode

pembelajaran menggunakan sistem

pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara 4-5 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda (heterogen).

Metode pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT), adalah suatu metode pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa secara optimal dan setiap siswa punya tanggung jawab yang sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya. Pada tipe ini guru dapat melihat kerja kelompok dengan cara memanggil salah satu nomor dari kelompok, nomor ini dipilih secara acak, misalnya nomor 2 dari kelompok I, dan siswa yang merasa memegang nomor tersebut maju ke depan untuk mengerjakan tugas yang telah ditentukan dan dibahas tadi. Sebelumnya guru sudah mengumpulkan hasil kerja kelompok. Kagan dalam lie (2010: 59) menyatakan bahwa metode

kooperatif numbered heads together memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan pertimbangan jawaban yang paling tepat. Selain itu tipe ini mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Dengan menggunakan model ini, siswa tidak hanya sekedar paham konsep yang diberikan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dengan teman-temannya, belajar mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat teman, rasa kepedulian pada teman satu kelompok agar dapat menguasai konsep tersebut, siswa dapat saling berbagi ilmu dan informasi. Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) Menurut Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18) antara lain, (1) rasa harga diri lebih tinggi, (2) memperbaiki kehadiran (3) penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar, (4) meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi, (5) hasil belajar lebih tinggi. Sementara itu Ibrahim juga mengemukakan kelemahan NHT, antara lain kemungkinan guru memanggil kembali nomor yang sama, tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian eksperimen untuk mengetahui perbedaan hasil belajar ekonomi siswa yang belajar dengan menggunakan metode NHT dengan siswa yang belajar menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Penelitian ini dirumuskan permasalahannya sebagai berikut “apakah terdapat perbedaan hasil belajar ekonomi siswa yang belajar dengan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan tipe STAD ?”.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang dilakukan adalah penelitian quasi eksperimen dengan rancangan penelitian pretest-posttest control group only design. Sebelum diberi perlakuan kedua metode kedua kelas, diberikan tes awal (pretest) untuk melihat kemampuan awal siswa. Diakhir penelitian kedua kelas diberikan tes akhir (posttest) untuk melihat hasil belajar belajar (Sukardi, 2008: 186).

(7)

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N 7 Padang sebanyak 355 siswa tahun ajaran 2012/2013. Pemilihan sampel yang dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Arikunto (2006: 140) menyatakan, purposive sampling merupakan suatu cara pengambilan sampel yang sengaja dipilih karena mempunyai sifat-sifat yang homogen. Pemilihan sampel diambil dari kelas yang homogen. Kehomogenan kedua sampel dapat dilihat dari rata-rata kelas, kesamaan guru yang mengajar ekonomi serta jam belajar ekonomi dikedua kelas sampel. Rata-rata kelas eksperimen sebesar 68,44 dan rata-rata kelas kontrol sebesar 68,50. Sampel dalam penelitian ini adalah X7 sebagai kelas eksperimen dan X8

sebagai kelas kontrol. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif untuk variabel hasil belajar. Instrumen tes hasil belajar disusun berdasarkan indikator dari materi eksperimen Sebelum memberikan tes kepada kedua kelas sampel, terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Merumuskan kisi-kisi soal, yang disusun berpedoman pada silabus mata pelajaran ekonomi dan indikator yang sesuai dengan standar kompetensi.

b. Menyusun soal tes sesuai dengan kisi-kisi yang dibuat.

c. Melakukan uji coba soal untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal, dan daya beda soal.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan dua rata-rata (uji Z) karena sampel penelitian > 30. Untuk melakukan uji Z maka kedua sampel harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogeny. Dengan demikian, sebelum melakukan uji Z terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk menguji normalitas dapat digunakan uji liellifors. Menurut Irianto (2007: 273) kriteria terima hipotesis berdistribusi normal adalah jika Lmax ≤ Ltabel, lain dari itu ditolak.

Sedangkan untuk menguji homogenitas digunakan uji F dengan kriteria jika harga F hitung kecil sama dari F tabel berarti kelompok data mempunyai varians yang homogen, sebaliknya jika harga F yang di dapat dari hasil perhitungan lebih besar dari F tabel, berarti kedua kelompok data varians tidak homogen (Irianto, 2007: 276).

Uji Hipotesis

Rumus untuk menguji hipotesis yaitu: H0 : µA = µB

H1 : µA ≠

µ

B

Keterangan:

µ

A = rata-rata kelas eksperimen 1

µ

B = rata-rata kelas eksperimen 2

Untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) pada tingkat signifikan

α

= 0,05 digunakan tabel Z dengan kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut :

a. Jika –Ztab≤ Zhit < Ztab maka Ho diterima

b. Jika –Ztab > Zhit≥ Ztab maka Ho ditolak.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Nilai Pretest

Berdasarkan data pada tabel 13 diperoleh rata-rata skor tes awal (pretest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut sebesar 46,78 dan 43,89. Sementara nilai maksimum kelas eksperimen dan kelas kontrol secara berurutan sebesar 64 dan 68. Jika dikaitkan dengan KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk bidang studi ekonomi sebesar 75,00 serta ketuntasan kelas menurut BNSP 2006, kelas dikatakan tuntas jika ketuntasannya sebesar 75%. Gambaran frekuensi skor pretest yang diperoleh siswa di kedua kelas sampel terlihat jika skor pretest yang dicapai siswa belum mencapai skor KKM. Sedangkan jika dilihat hasil belajar ekonomi siswa pada pretest kedua kelas sampel dengan melihat hasil belajar berdasarkan persentase ketuntasan per indikator di kelas kontrol dari 8 indikator, hanya indikator 1.2.1 yang mencapai ketuntasan sebesar 94,44%. Sementara di kelas eksperimen dapat mencapai ketuntasan pada 4 indikator, yaitu indikator 1.2.1 sebesar 94,44%. Indikator 1.2.2 sebesar 77,77%. Indikator 1.2.3 sebesar 78,70%. Indikator 1.2.4 sebesar 83,33 %.

(8)

Tabel.13 Distribusi Frekuensi

NO INTERVAL EKSPERIMEN KONTROL

Fi Fi 1 62-68 3 1 2 55-61 6 2 3 48-54 12 10 4 41-47 5 8 5 34-40 5 11 6 27-33 3 3 7 20-26 2 1 ∑ 36 36 Standar Deviasi 11,1435083 8,63143 Variance 124,177778 74,50159 Nilai Max 64 68 Nilai Min 20 24 Rata-rata 46,7777778 43,88889

Sumber: Data Olahan Primer 2012 Nilai Posttest

Berdasarkan data pada tabel 16, diperoleh skor rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut sebesar 74,67 dan 64. Sementara, dilihat dari nilai maksimum yang dapat diperoleh siswa, kelas eksperimen dapat mencapai nilai maksimum sebesar 92. Sedangkan kelas kontrol sebesar 80. Dibandingkan dengan skor rata-rata pretest pada kedua kelas sampel, maka dapat disimpulkan skor rata-rata kedua kelas sampel mengalami peningkatan. Skor yang diperoleh pada posttest adalah skor yang diperoleh siswa sebelum diberi materi pelajaran. Sedangkan skor posttest yang diperoleh siswa adalah skor setelah siswa diberikan materi dengan menggunakan metode kooperatif numbered heads together pada kelas kontrol dan student teams achievement pada kelas eksperimen.

TABEL 16. Distribusi Frekuensi NO INTERVAL EKSPERIMEN KONTROL

Fi Fi 1 87-92 3 - 2 81-86 2 - 3 75-80 19 7 4 69-74 - 2 5 63-68 10 11 6 57-62 1 9 7 51-56 1 4 8 44-50 - 3 ∑ 36 36 Standar Deviasi 8,6586043 8,9697906 Variance 74,971429 80,457143 Nilai Max 92 80 Nilai Min 52 44 Rata-rata 74,666667 64

Sumber: Data Olahan Primer 2012

Untuk menarik kesimpulan hasil penelitian maka dilakukan uji hipotesis setelah dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dengan uji

liliefors pada kedua kelas sampel, untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol nilai posttest Lhitung

yang diperoleh secara berurutan sebesar 0,13 dan 0,11. Sedangkan nilai Ltabel untuk kelas

eksperimen dan kelas kontrol secara berurutan sebesar 0,1467 dan 0,1467. Sehingga hipotesis nol diterima dan sampel berdistribusi normal. Uji homogenitas diperoleh Fhitung sebesar 1,67

sedangkan Ftabel sebesar 1,74. Dengan demikian

Fhitung < Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa

pada pretest kedua kelas sampel mempunyai varians yang homogen pada taraf nyata alpha 0,05. Dari hasil perhitungan kedua uji prasyarat tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa kedua sampel pada penelitian ini berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen.

Uji Hipotesis

Hasil perhitungan diperoleh Zhitung sebesar 5,133 Sedangkan Ztabel pada tingkat kepercayaan 95% adalah sebesar 1,96. Hal tersebut berarti Zhitung>Ztabel. Hal tersebut berarti nilai Z berada pada daerah tolak hipotesis nol. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar ekonomi siswa yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif numbered head together dengan siswa yang menggunakan kooperatif student team achievement division.

Pembahasan

Berdasarkan analisis terhadap posttest penelitian yang dilakukan, selanjutnya dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian tersebut diketahui adanya perbedaan hasil belajar ekonomi siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode kooperatif numbered heads together dengan kelas kontrol yang menggunakan kooperatif student teams achievement division. Perbedaan ini dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu sebesar 74,67 > 64. Secara statistik juga membuktikan bahwa Zhitung lebih besar daripada

Ztabel (5,133 > 1,96) pada taraf alpha 0,05%. Hal

tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar ekonomi siswa yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif numbered head together

(9)

dengan siswa yang menggunakan kooperatif student team achievement division.

Metode pembelajaran kooperatif numbered heads together (NHT) dan student teams achievement division (STAD) merupakan metode yang sama-sama diterapkan melalui pendekatan kelompok. Kedua metode ini dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan kedua metode kooperatif ini dapat dilihat dari hasil analisis rata-rata hasil belajar siswa per indikator soal dan dari adanya gain score dari kedua kelas sampel.

Yuliati (2012: 10) menyatakan penerapan metode kooperatif tipe NHT dan STAD tepat disebabkan kelas eksperimen maupun kontrol memberikan efek terhadap hasil belajar. Sumbangan efektifitas penggunaan metode kooperatif tipe numbered heads together (NHT) pada kelas eksperimen dan tipe student team achievement division (STAD) pada kelas kontrol dapat terlihat dari pencapaian ketuntatasan per indikator posttest, dimana pada kelas eksperimen dari delapan indikator yang diujikan, di kelas eksperimen, lima indikator mencapai persentase ketuntasan di atas 75%, sedangkan pada kelas kontrol indikator yang mencapai ketuntasan sebanyak empat indikator. Selain itu sumbangan kedua metode kooperatif NHT dan STAD terhadap hasil belajar ekonomi siswa juga dapat dilihat dari gain score (peningkatan nilai) pretest dan posttest kedua kelas sampel. Berdasarkan hasil analisis gain score kelas sampel yang diteliti, pada taraf signifikansi 0,05% diperoleh nilai Zhitung sebesar 3,17 yang artinya nilai

tersebut > Ztabel sebesar 1,96 hal ini menunjukkan

bahwa penerapan metode kooperatif tipe numbered heads together dan student teams achievement division memberikan kontribusi terhadap peningkatan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA N 7 Padang.

Lie (2010:59 - 60) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode kooperatif NHT memudahkan pembagian tugas serta mampu mendorong siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang tepat serta mampu mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Hal tersebut dikarenakan, dalam proses pembelajarannya seluruh anggota kelompok dituntut berperan aktif dalam membahas semua

pertanyaan yang ditugaskan pada kelompok dalam proses pembelajaran yang berlangsung, walupun masing-masing anggota kelompok mempunyai tanggung jawab menyelesaikan soal sesuai dengan nomornya, namun semua anggota kelompok mempunyai tanggung jawab untuk memahami semua jawaban soal, sehingga terjadi keterkaitan dan kerjasama sesama kelompok. Metode kooperatif tipe NHT juga meningkatkan kecerdasan sosial siswa karena metode ini memberikan kesempatan kepada siswa berinteraksi satu sama lain, bekerjasama untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan. Yuliati (2012: 4) menyatakan bahwa NHT merupakan metode stuktural yang menekan pada struktur - struktur yang mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Setiap siswa dalam kelompok mempunyai sebuah nomor sehingga untuk mewakili presentasi di depan kelas guru hanya memanggil nomor-nomor tersebut, tetapi siswa yang akan mewakili kelompoknya tidak diberitahu sebelumnya. Pendapat senada juga dinyatakan oleh Bintasari dan Supardi (2012: 136) bahwa metode kooperatif tipe NHT memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling sharing ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dapat meningkatkan semangat kerja. Kelebihan NHT yaitu setiap siswa yang bersangkutan, ketika nomor urutnya dipanggil harus menjawab pertanyaan guru,sehingga semua siswa dituntut untuk mengetahui jawaban dari hasil diskusi kelompok.

Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat pelaksanaan penelitian memperlihatkan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran membuat siswa menjadi lebih bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh guru. Selain itu, siswa terlihat antusias untuk dapat memahami materi yang dipelajari secara keseluruhan. Semua siswa dituntut untuk selalu siap dan berani mengemukakan pendapatnya di depan kelas ketika memperoleh giliran nomor urutnya dipanggil. Suyatno (2009: 52) mengemukakan tipe STAD adalah metode pembelajaran kooperatif untuk pengelompokkan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Penerapan metode ini mengajak siswa aktif belajar dalam

(10)

kelompok. Menurut Nurdjanah (2011: 2) metode kooperatif tipe STAD merupakan metode yang menekankan pada aktivitas dan interaksi siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam penguasaan materi sehingga siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam

memanfaatkan pengetahuan secara

komperehensif dalam kelompoknya.

Pelaksanaan metode kooperatif STAD, siswa dibagi menjadi sembilan kelompok yang terdiri dari 4 orang anggota kelompok. Karena jumlah kelompok yang banyak, yaitu sembilan kelompok, pengaturan tempat duduk antar kelompok sedikit terkendala, membuat kelas menjadi gaduh. Jarak antar kelompok menjadi rapat. Karena suasana belajar di siang hari yaitu jam ke 8 - 9, membuat suasana kelas menjadi panas, membuat konsentrasi siswa terganggu. Disamping suasana kelas yang menjadi kendala dalam pencapaian hasil belajar di kelas kontrol, hasil belajar siswa kelas kontrol juga dipengaruhi kurangnya tanggung jawab siswa dalam menjalani diskusi kelompok. Siswa cendrung bergantung pada salah seorang/sebahagian anggota kelompok saja untuk menyelesaikan diskusi. Sehingga tidak semua siswa terlibat dalam proses diskusi.

Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan sumber bacaan baru bagi semua pembaca khususnya guru ekonomi dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan pada saat mengajar. Jika biasanya banyak guru menyampaikan materi ajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional dimana pembelajaran hanya terpusat pada guru maupun metode pembelajaran aktif lainnya yang dalam pelaksanaannya masih menemui kendala, maka ada baiknya guru mencari literatur ataupun rujukan lain untuk menemukan metode pembelajaran aktif dan inovatif lainnya yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah metode pembelajaran kooperatif numbered heads together ini. Hal tersebut telah dibuktikan melalui hasil penelitian jika metode kooperatif numbered heads together ini mampu meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMAN 7 Padang pada pokok bahasan kelangkaan, biaya peluang, permasalahan pokok ekonomi serta sistem ekonomi.

Hal ini dapat dijadikan rujukan oleh guru agar dapat menggunakan metode NHT dan STAD dalam pembelajaran ekonomi karena kedua metode ini memberikan kontribusi terhadap peningkatan hasil belajar. Namun dalam penerapan metode ini harus diperhatikan materi pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai. Hal ini dikarenakan pencapaian persentase ketuntasan dari masing-masing indikator dengan kompetensi dasar yang sama, pencapaian ketuntasannya berbeda pada kedua metode.

Selama melakukan penelitian, terdapat beberapa kendala yang dialami. Kendala yang dialami oleh peneliti adalah: (a) Prinsip heterogenitas yang sebaiknya diterapkan dan dipenuhi dalam upaya membentuk kelompok belajar baik. (b) Penerapan metode kooperatif NHT dan STAD terbatas hanya untuk empat kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk setiap pertemuan 2 x 45 menit.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode kooperatif tipe numbered heads together di kelas eksperimen dan tipe student teams achievement division di kelas kontrol sama-sama memberikan sumbangan terhadap hasil belajar siswa. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar ekonomi siswa yang belajar dengan menggunakan metodekooperatif numbered heads together di kelas eksperimen dengan siswa yang belajar dengan menggunakan metode kooperatif student teams achievement division di kelas kontrol.

Saran

Berdasarkan pengalaman penulis selama melakukan penelitian di SMAN 7 Padang, dan dari hasil penelitian yang diperoleh penulis, maka penulis menyarankan beberapa hal berikut 1) Hendaknya guru mempertimbangkan alokasi waktu dalam pembelajaran, Jumlah siswa, sarana dan prasarana, pendekatan yang sesuai, yang mendukung terciptanya Suasana pembelajaran yang kondusif. 2) Metode kooperatif NHT dapat meningkatkan hasil belajar per indikator pada posttest pada KD 1.2 dan 1.5, pada indikator 6

(11)

1.2.1–1.2.4 dan 1.5.1, direkomendasikan pada guru agar dapat menggunakan metode ini pada indikator tersebut. 3) Metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar per indikator pada posttest, pada KD 1.2 dengan indikator 1.2.1– 1.2.4. sehingga, metode ini direkomendasikan agar dapat digunakan dalam pembelajaran pada indikator tersebut. 4) Penelitian ini masih terbatas pada materi permasalahan ekonomi dan sistem ekonomi, sehingga diharapkan ada penelitian yang lebih kompleks dan dalam lingkup yang lebih luas dan materi yang sesuai, serta melihat pengaruh penerapan metode ini terhadap peningkatan aktivitas positif siswa dalam pelajaran ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Bintasari, Imaniar dan Supardi, Imam. 2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Cahaya Kelas VIII di SMPN 8 Kediri. Vol. 1, No. 1, pp. 134-145 Mei 2012.

Herdian. 2009. Model Pembelajaran NHT. dilihat 14 Desember 2012, (http:// wikipedia.com). Ibrahim, Muslimin.2000. Model Pembelajaran

Kooperatif. Surabaya: UNESA Press.

Lie, anita. 2010. Cooperative Learning. PT Gramedia Widiasarana: Jakarta.

Nurdjanah, Nadhiro. 2011. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teams Achievement Divisions dan Teams Assisted Individualization di SMK Negeri 1 Beji Kabupaten Pasuruan. Universitas Negeri Surabaya.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sukardi.2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. PT. Bumi Aksara: Jakarta.

Suprijono, agus. (2010). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yuliati, Maulina. 2012. Perbedaan Hasil Belajar Akuntansi Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada

Siswa Kelas X SMK YP Serdang Tanjung Bintang Lampung Selatan Tahun 2012. Vol. 1, No. 1, pp. 1-13 Mei 2012.

Gambar

Tabel  1.  Nilai    Rata-rata  Ulangan  Harian  1  semester I kelas X SMA N 7 Padang tahun ajaran  2012/2013

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian bahwa didapat- kan peningkatan cleaved caspase -3 setelah pemberian kemoterapi neoadjuvan cisplatin, sehingga pada penelitian

masalah yang kompleks dipecahkan ke dalam kelompok-kelompok nya lalu diatur menjadi suatu bentuk hierarki. Model AHP memakai persepsi manusia yang dianggap “ahli” sebagai

Tulisan tentang ketentuan zakat fitrah di karton Pendidikan Agama Islam untuk SD Kelas VI/Semester II/dikutip oleh henri hatoguan harahap, dari CV.. Ayat Alquran atau hadis Nabi

Apabila Saudara tidak hadir pada waktu yang telah ditentukan tersebut di atas, akan dinyatakan gugur / tidak memenuhi persyaratan kualifikasi.. Demikian undangan ini

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses coming-out YO dilakukan melalui self-disclosure kepada kedua orang tuanya dan dilanjutkan kepada kedua orang teman

Qur’a&gt;n yang baik pada Pondok pesantren Al-Ma’ruf. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen kurikulum tah}fi&gt;z}ul Qur’a&gt;n di

Guru Taman Kanak-kanan dalam pembelajaran seni tari, disamping harus menguasai bentuk-bentuk tarian dan ketrampilan dalam

HARAPAN MANUSIA AKAN KEKUATAN ALLAH SWT DAN GAIB PADA RAJAH DALAM TRADISI TERBANGAN DI KABUPATEN BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu