• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

POKOK BAHASAN

BILANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Winarti Dwi Febriani 0902924

(2)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe

Numbered Heads Together (NHT)

Pokok Bahasan Bilangan Pecahan

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Oleh

Winarti Dwi Febriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Winarti Dwi Febriani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

(5)

ii

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa

Oleh : Winarti Dwi Febriani (0902924)

(6)

iii

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa rekomendasi yang hendak disampaikan, antara lain : (1) Guru diharapkan mencoba menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT pada materi lainnya dalam pembelajaran matematika maupun pada mata pelajaran lainnya, (2) Bagi peneliti lain, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran matematika dengan mengambil subjek dan pokok bahasan lainnya pada pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

(7)

V

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ……….………. i

ABSTRAK ……….……… ii

KATA PENGANTAR ………... iii

DAFTAR ISI ……….. v

DAFTAR TABEL ……….. vii

DAFTAR GRAFIK ………. viii

DAFTAR GAMBAR ……….... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………..………... 1

B. Rumusan Masalah …….………. 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ………. 5

E. Hipotesis Tindakan ……… 6

F. Definisi Operasional ……….. 7

(8)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

A. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) …………. 8

B. Numbered Heads Together (NHT) …………..………... 10

C. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar (SD) ………. 13

D. Hasil Belajar Siswa ... 16

E. Penelitian yang relevan ……….. 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ……….. 23

B. Model Penelitian ……… 23

C. Subjek Penelitian ... 25

D. Prosedur Penelitian ……… 26

E. Instrumen Penelitian ……….. 30

F. Pengolahan dan Analisis Data ……… 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……….. 41

1. Siklus I ……….. 42

2. Siklus II ……….. 47

3. Siklus III ……… 53

4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ………... 62

B. Pembahasan ……… 67

1. Perencanaan Pembelajaran ……… 67

2. Pelaksanaan Pembelajaran ………. 69

(9)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ... 74 B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ……...………. 76

(10)

1

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Derasnya arus infomasi sudah tidak memungkinkan lagi bagi guru untuk beranggapan yang bersumber pada teori tabula rasa John Lock dimana siswa adalah kertas kosong yang putih bersih dan siap menunggu coretan - coretan gurunya. Tampaknya, perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar siswa serta interaksi antara siswa dan guru (Lie, A, 2007). Dalam sistem pengajaran tradisional, siswa dipaksa untuk bekerja secara individu atau kompetitif tanpa ada banyak kesempatan untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan teman. Maka, alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. Siswa bisa juga saling mengajar dengan sesama siswa yang lainnya. D

Kurikulum Sekolah Dasar Menurut ayat (1) pasal 37 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Kurikulum pendidikan dasar (termasuk SD) dan pendidikan menengah wajib memuat: pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olah raga, keterampilan/kejuruan dan muatan lokal.

(11)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

aktif dalam matematika dapat berlangsung dalam proses bertanya dan penyelesaian masalah. Siswa dikondisikan dalam sikap mencari (aktif) bukan sekedar menerima (reaktif). Senada dengan Nickson (Jajang, 2005: 5) berpendapat bahwa,

Pembelajaran matematika adalah pemberian bantuan kepada siswa untuk membangun konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi (arahan terbimbing) sehingga konsep atau prinsip itu terbangun.

Pendapat tersebut menandakan bahwa guru dituntut untuk dapat mengaktifkan siswanya selama pembelajaran berlangsung. Pembelajaran matematika dalam pelaksanaannya belum memenuhi kualitas pembelajaran yang diharapkan. Kegiatan belajar mengajar di kelas kurang melibatkan aktivitas siswa. Hal ini disebabkan karena banyak guru matematika yang mengajarkan kepada siswa menggunakan model pembelajaran tradisional dan menganut paradigma transfer

of knowledge yang beranggapan siswa merupakan objek dari belajar dan guru

mendominasi dalam proses pembelajaran.

Matematika menurut Brewer (1992: 284) adalah „Ilmu pengetahuan tentang bilangan dan operasinya‟. Berdasarkan definisi ini maka sasaran utama dari matematika itu adalah masalah bilangan dan hubungannya. Pengetahuan bilangan ini mencakup keahlian dalam membilang bilangan, membaca bilangan, konsep-konsep dalam bilangan, dan pengoperasian bilangan dari yang sederhana sampai yang sulit.

Di sekolah dasar pada umumnya matematika meliputi tiga aspek yang dipelajari dari kelas rendah ke kelas tinggi, yaitu :

(12)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Geometri

3. Pengolahan Data

Bilangan merupakan salah satu materi yang dipelajari di sekolah dasar. Mempelajari matematika tidak dapat dilepaskan dari bilangan. Bilangan yang dipelajari di sekolah dasar meliputi bilangan cacah, bilangan asli, bilangan bulat, dan bilangan pecahan. Siswa dikenalkan dengan bilangan-bilangan termasuk bilangan pecahan. Bilangan pecahan adalah bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut. Ada beberapa jenis bilangan pecahan, yaitu : pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan desimal, pecahan perseratus (persen).

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis di kelas V SDN Sukajaya, membuktikan bahwa mata pelajaran matematika masih menghadapi berbagai kendala, diantaranya :

1. Sebagian besar siswa mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Maksimal ( KKM) 65, karena guru hanya menggunakan metode yang masih konvensional.

2. Sebagian besar siswa tidak bisa menjawab soal operasi bilangan pecahan karena siswa masih bingung membedakan operasi penjumlahan bilangan pecahan dengan operasi perkalian bilangan pecahan. Hal ini disebabkan karena pada saat guru membahas contoh soal, siswa-siswa tidak memperhatikan dan sebagian besar siswa di kelas mengobrol dan asyik bermain dengan temannya.

(13)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kendala utama pada pembelajaran matematika di kelas V tersebut adalah belum pahamnya siswa terhadap konsep dasar matematika yaitu perkalian dan pembagian bilangan pecahan. Hasil pengamatan dan diskusi dengan guru kelas V SDN Sukajaya tentang pokok bahasan bilangan pecahan, yaitu ketika siswa mengerjakan soal mengenai operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan, mereka terus bertanya bagaimana cara untuk menjawab soal tersebut, akibatnya siswa malas dan tidak bersemangat untuk menyelesaikan soal yang diberikan, sehingga nilai hasil belajar sebagian besar siswa dibawah KKM.

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar matematika diperlukan langkah-langkah sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal yang harus dilakukan dengan menggunakan metode yang cocok dengan kondisi siswa, agar siswa dapat berpikir kritis, logis, dan dapat memecahkan masalah dengan sikap terbuka, kreatif, dan inovatif. Dalam pembelajaran dikenal berbagai model pembelajaran salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif

(cooperative learning).

Cooperative Learning adalah model pembelajaran dalam bentuk

kelompok-kelompok kecil dimana setiap siswa memiliki tingkat kemampuan berbeda, dengan menggunakan berbagai macam aktifitas belajar untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi, (David dan Johnson, 2011).

Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif adalah Numbered Heads

Together (NHT). Numbered Heads Together (NHT) pada dasarnya merupakan

(14)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan mampu menarik minat dan motivasi belajar siswa serta dapat mengolah pola interaksi siswa di dalam suatu kelompok tertentu sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Setelah menguraikan tentang latar belakang masalah, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, sehingga nilai hasil belajar siswa dapat meningkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) pada materi bilangan pecahan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas V di SDN Sukajaya ?

2. Bagaimanakah pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) dalam membelajarkan materi bilangan

pecahan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN Sukajaya ?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas V di SDN Sukajaya dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered

(15)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) pada materi bilangan pecahan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas V di SDN Sukajaya.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) dalam membelajarkan materi bilangan

pecahan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN Sukajaya. 3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V di SDN Sukajaya dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) pada materi bilangan pecahan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Siswa

a. Penerapan Model Kooperatif Tipe NHT dalam pembelajaran bilangan pecahan dapat memotivasi siswa untuk belajar dan memahami materi bilangan pecahan.

b. Dapat memperoleh pengalaman belajar yang bervariasi sehingga siswa tidak cepat merasa jenuh.

(16)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Guru

a. Memperoleh bahan masukan untuk mengajarkan pelajaran matematika pada pokok bahasan lainnya dengan menggunakan model pembelajaran

NHT yang mudah diterapkan sehingga dapat mencapai tujuan

pembelajaran.

b. Menambah motivasi guru untuk mengajar dan mendidik siswa. 3. Sekolah

a. Dapat memberi kontribusi yang lebih baik dalam rangka pembelajaran matematika pada khususnya serta kemajuan sekolah pada umumnya. b. Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah sehingga dapat

meningkatkan kepercayaan masyarakat sekitar terhadap sekolah. 4. Peneliti

a. Memperoleh pengetahuan tentang Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) dan dapat digunakan sebagai bahan

informasi bagi penelitian selanjutnya.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian atau observasi yang relevan, dirumuskan Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut “ Jika Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) diterapkan pada materi bilangan pecahan di kelas V maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa.”

(17)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan diperoleh kesamaan presepsi dalam penelitian ini, maka perlu diberikan penjelasan tentang istilah yang digunakan. Istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Model Pembelajaran Kooperatif adalah strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku dalam bekerja dengan struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.

2. Numbered Heads Together (NHT)

Numbered Heads Together (NHT) adalah salah satu tipe dari model

pembelajaran kooperatif yang berpusat kepada siswa dengan melibatkan siswa secara aktif dalam kelompoknya, mendorong semangat kerjasama, sehingga siswa belajar untuk dirinya sendiri dan membantu anggota kelompoknya untuk belajar. Adapun tahapan NHT, yaitu : penomoran, mengajukan pertanyaan, berfikir bersama, dan menjawab.

3. Bilangan Pecahan

Bilangan Pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai

, dimana

dan bilangan bulat, , , , dan FPB .

(18)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(19)

23

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Menurut Mc. Kniff dalam (Kusuma, W. dan Dedi D. (2010: 8)), ‘PTK adalah sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan keahlian mengajar’. Tujuan umum dari PTK ini adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung oleh guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan, dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan guru, peningkatan kualitas praktik pembelajaran di dalam kelas secara terus menerus (Kunandar, 2008: 63).

(20)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Model Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan model PTK Kemmis dan Mc. Taggart. Menurut Kusuma, W. dan Dedi D. (2010: 20), model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini merupakan pengembangan dari model penelitian tindakan Kurt Lewin. Namun, dalam model Kemmis dan Mc. Taggart, komponen tindakan dan observasi dijadikan sebagai satu kesatuan, dikarenakan penerapan kedua komponen tersebut harus dilakukan dalam satu waktu atau dilakukan secara bersamaan, tidak boleh terpisahkan. Adapun contoh gambar model PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart,

Pelaksanaan Pelaksanaan

Perencanaan Observasi

Refleksi Siklus I

Pelaksanaan

Perencanaan Observasi

Refleksi Siklus II

Perencanaan Observasi

Refleksi Siklus III

(21)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Model Siklus PTK menurut Kemmis & Mc Taggart

Model PTK Kemmis dan Taggart ada empat komponen, yaitu : 1. Tahap Perencanaan

Dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan berdasarkan identifikasi masalah pada observasi awal sebelum penelitian dilaksanakan. Rencana ini mempersiapkan segala keperluan pelaksanaan PTK, mulai dari bahan ajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), metode, serta teknik dan instrumen evaluasi dan instrumen observasi. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Penerapan dari perencanaan yang telah dibuat berupa pelaksanaan metode pembelajaran tertentu untuk memperbaiki dan menyempurnakan metode yang sedang dijalankan.

3. Tahap Observasi

(22)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Tahap Refleksi

Tahap untuk memproses data yang diperoleh saat dilaksanakan observasi. Dengan refleksi akan memberikan masukan sebagai penentu langkah selanjutnya.

Keempat tahapan ini membentuk suatu siklus. Pada penelitian yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukajaya, peneliti melakukan tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang dijadikan tempat penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukajaya, yang berlokasi di Jalan Kolonel Masturi No. 95, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 35 orang yang terdiri dari 10 orang siswa perempuan dan 25 orang siswa laki-laki dengan kemampuan yang heterogen yang memungkinkan untuk dijadikan sebagai subjek penelitian tindakan kelas ini.

D. Prosedur Penelitian ( Rancangan Setiap Siklus Penelitian )

(23)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Siklus I

a. Perencanaan

1) Menganalisis kurikulum untuk mengetahui Kompetensi Dasar yang akan disampaikan kepada siswa.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan juga berorientasi pada Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT).

3) Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) siklus I untuk mengeksplor pengetahuan siswa.

4) Mempersiapkan lembar soal tes siklus I.

5) Mempersiapkan instrumen observasi guru dan instrumen observasi siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Melaksanakan proses pembelajaran matematika di kelas V dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT.

2) Menjelaskan materi dalam siklus I yaitu tentang operasi perkalian bilangan pecahan.

3) Mengelompokkan siswa secara heterogen terdiri dari 5 orang siswa. dan guru memberikan penomoran 1-5 setiap siswa dalam kelompok.

4) Setiap kelompok diberi LKS siklus I dan melakukan diskusi. Setiap siswa dalam kelompok harus mengetahui dan memahami jawaban dari seluruh soal LKS.

(24)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6) Hal ini dilakukan hingga semua siswa mendapat kesempatan untuk mengemukakan jawabannya.

7) Guru memberi penghargaan pada kelompok yang mendapat skor tertinggi.

8) Siswa secara individu diberi lembar soal tes siklus I.

c. Observasi

1) Mengamati proses pembelajaran.

2) Mengamati aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. 3) Mengamati keaktifan siswa dalam diskusi.

4) Mengamati hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran.

d. Refleksi

Dalam tahap refleksi ini peneliti memproses data yang yang diperoleh saat observasi. Kemudian data di analisis dengan melibatkan observer untuk membantu menganalisis data yang ada. Hasil refleksi digunakan untuk memperbaiki kinerja pada siklus selanjutnya.

2. Siklus II

a. Perencanaan

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan juga berorientasi pada Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT. 2) Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) siklus II untuk

mengeksplor pengetahuan siswa.

3) Mempersiapkan lembar soal tes siklus II.

4) Mempersiapkan instrumen observasi guru dan istrumen observasi siswa.

(25)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1) Melaksanakan proses pembelajaran matematika di kelas V dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT.

2) Menjelaskan materi dalam siklus II yaitu tentang operasi pembagian bilangan pecahan.

3) Mengelompokkan siswa secara heterogen terdiri dari 5 orang siswa. dan guru memberikan penomoran 1-5 setiap siswa dalam kelompok.

4) Setiap kelompok diberi LKS siklus II dan melakukan diskusi. Setiap siswa dalam kelompok harus mengetahui dan memahami jawaban dari seluruh soal LKS.

5) Guru memanggil salah satu nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk mengemukakan jawabannya.

6) Hal ini dilakukan hingga semua siswa mendapat kesempatan untuk mengemukakan jawabannya.

7) Guru memberi penghargaan pada kelompok yang mendapat skor tertinggi.

8) Siswa secara individu diberi lembar soal tes siklus II.

c. Observasi

1) Mengamati proses pembelajaran.

2) Mengamati aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. 3) Mengamati keaktifan siswa dalam diskusi.

4) Mengamati hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran.

d. Refleksi

(26)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil refleksi digunakan untuk memperbaiki kinerja pada siklus selanjutnya.

3. Siklus III

a. Perencanaan

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan juga berorientasi pada Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT. 2) Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) siklus III untuk

mengeksplor pengetahuan siswa.

3) Mempersiapkan lembar soal tes siklus III.

4) Mempersiapkan instrumen observasi guru dan instrumen observasi siswa.

5) Mempersiapkan lembar angket pendapat siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Melaksanakan proses pembelajaran matematika di kelas V dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT.

2) Menjelaskan materi dalam siklus III yaitu tentang penerapan operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan dalam pemecahan masalah.

3) Mengelompokkan siswa secara heterogen ( berdasarkan suku, ras, jenis kelamin, dsb.) terdiri dari 5 orang siswa. dan guru memberikan penomoran 1-5 setiap siswa dalam kelompok.

(27)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5) Guru memanggil salah satu nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk mengemukakan jawabannya.

6) Hal ini dilakukan hingga semua siswa mendapat kesempatan untuk mengemukakan jawabannya.

7) Guru memberi penghargaan pada kelompok yang mendapat skor tertinggi.

8) Siswa secara individu diberi lembar soal tes siklus III.

c. Observasi

1) Mengamati proses pembelajaran.

2) Mengamati aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. 3) Mengamati keaktifan siswa dalam diskusi.

4) Mengamati hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran.

d. Refleksi

Dalam tahap refleksi ini peneliti memproses data yang yang diperoleh saat observasi. Kemudian data di analisis dengan melibatkan observer untuk membantu menganalisis data yang ada. Hasil refleksi digunakan untuk memperbaiki kinerja pada siklus selanjutnya.

e. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian

Setelah melakukan tahapan-tahapan, di akhir siklus tiga ini peneliti menyimpulkan hasil penelitian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT.

(28)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah melakukan penelitian yang diperoleh oleh peneliti adalah data tentang pembelajaran operasi hitung perkalian dan pembagian pecahan, dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT. Untuk memperoleh data secara objektif diperlukan instrumen-instrumen yang tepat, adapun instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini ada dua macam yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Untuk lebih jelasnya peneliti menjabarkan kedua macam instrumen tersebut, yaitu :

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP dibuat per siklus yang memuat pokok-pokok penyusunan RPP, diantaranya : Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, materi pokok, metode pembelajaran, evaluasi. RPP disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS memuat masalah – masalah yang harus diselesaikan oleh siswa dalam proses pembelajaran. LKS dikerjakan siswa dengan berdiskusi dalam kelompok.

2. Instrumen Pengumpul Data

Instrumen pengumpul data dalam penelitian ini ada dua, yaitu : a. Instrumen Tes

(29)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1) Lembar Soal Tes Evaluasi Siklus

Lembar soal tes siklus siswa ini berupa soal-soal yang dikerjakan secara individu agar keberhasilan pembelajaran dapat diukur dengan valid.

Hasil belajar siswa berupa skor. Instrumen soal tes siklus sebelumnya dapat diuji dengan menganalisis validitas item tes, reabilitas item tes, daya pembeda tes, dan tingkat kesukaran tes. Untuk lebih jelas dijabarkan berikut ini.

1. Validitas Item Tes

Koefisien validitas dihitung dengan menggunakan program Microsoft

Excel 2007, adapun rumusnya menurut Surapranata, S. (2009: 58) ,yaitu :

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

(30)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

X = skor tiap butir soal masing-masing siswa Y = skor total masing-masing siswa

Koefisien validitas ( ) diinterpretasikan dengan kriteria seperti tercantum dalam tabel di bawah ini, menurut Guilford (Suherman, 2013: 113) sebagai berikut.

Tabel 3.1

Klasifikasi Interpretasi Koefisien Validitas

Nilai ( ) Interpretasi

0,90 ≤ ( ) ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,70 ≤ ( ) ≤ 0,90 Tinggi

0,40 ≤ ( ) ≤ 0,70 Sedang

0,20 ≤ ( ) ≤ 0,40 Rendah

0,00 ≤ ( ) ≤ 0,20 Sangat Rendah ≤ 0,00 Tidak Valid

2. Indeks Kesukaran

Menghitung indeks kesukaran tiap butir soal dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007. Adapun rumus untuk menghitung indeks kesukaran menurut Surapranata, S. (2009: 12), yaitu :

(31)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan :

IK

= proporsi menjawab benar atau Indeks Kesukaran

∑x = banyaknya skor yang didapat peserta tes

Sm = skor maksimum

N = jumlah peserta tes

Berikut klasifikasi indeks kesukaran tiap butir soal dinyatakan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.2

Klasifikasi Interpretasi Indeks Kesukaran

3. Daya Pembeda (DP)

Daya pembeda menunjukan sejauh mana tiap butir soal mampu membedakan siswa yang menguasai bahan dan siswa yang tidak

IK (Indeks Kesukaran) Interpretasi

IK = 0,00 Terlalu Sukar 0,00 < IK < 0,30 Sukar 0,30 < IK < 0,70 Sedang 0,70 < IK < 1,00 Mudah

(32)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menguasai bahan. Sebelum menghitung daya pembeda, terlebih dahulu menentukan kelompok atas dan kelompok bawah, lalu menghitung indeks kesukaran kelompok atas dan kelompok bawah. Uji daya pembeda ini dapat dihitung menggunakan program Microsoft Excel 2007. Adapun rumusnya menurut Surapranata, S. (2009: 32) yaitu :

DP = pA - pB

Keterangan :

DP = indeks daya pembeda butir soal tertentu (satu butir)

pA

= indeks kesukaran (p) kelompok atas

pB

= indeks kesukaran (p) kelompok bawah Kriteria daya pembedanya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Interpretasi

0,70 < DP ≤ 1 Sangat Tinggi

0,40 < DP ≤ 0,70 Tinggi

0,20 < DP ≤ 0,40 Sedang

0,00 < DP ≤ 0,20 Rendah

(33)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Reliabilitas Item Tes

Perhitungan Reliabilitas dimaksudkan sebagai suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama (konsisten atau ajeg), uji Reliabilitas ini dihitung menggunakan Microsoft Excel 2007, adapun rumusnya menurut Surapranata, S. (2009: 114), yaitu :

r

11=

Keterangan :

r

11 = koefisien reliabilitas internal seluruh item k = jumlah soal

∑Si2

= jumlah variansi dari skor soal St2 = jumlah varian dari skor total

Kriteria interpretasi koefisien Reliabilitas menurut Riduwan (2011: 102), yaitu :

Tabel 3.4

Klasifikasi Interpretasi Koefisien Reabilitas

Koefisien Reliabilitas Interpretasi

0,80 r11 1,00 Sangat tinggi 0,60 r11 0,80 Tinggi

(34)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berikut rekapitulasi hasil uji coba instrumen soal tes penelitian siklus I, siklus II, dan siklus III yang sudah dilakukan, yaitu :

Tabel 3.5

Rangkuman Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

SOAL-SOAL SIKLUS I

No Validitas Indeks Kesukaran Daya Pembeda Keterangan Uji

Reliabilitas = 0,694890 ( Reliabel)

SOAL-SOAL SIKLUS II

(35)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu a. Observasi

Lembar observasi adalah instrumen yang digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan berupa lembar observasi kegiatan guru yang disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP dan lembar observasi aktivitas siswa yang digunakan untuk setiap siklus.

b. Angket

Angket adalah sekumpulan pertanyaan atau pernyataan yang harus dilengkapi oleh responden dengan memilih jawaban. Lembar angket yang digunakan untuk mengukur dan mengetahui persepsi dan aktivitas siswa terhadap pembelajaran. Adapun angket yang digunakan peneliti adalah angket pendapat siswa.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Pelaksanaan analisis data berlangsung selama proses tindakan kelas dan setelah diperoleh data, dengan analisis data ini menghasilkan pemahaman tentang tindakan yang telah dilaksanakan. Analisis data dilakukan setelah semua data dari lapangan terkumpul. Data yang telah diperoleh melalui instrumen diolah menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berasal dari soal tes evaluasi tiap siklus. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi:

a. Penskoran

(36)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.6 Rubrik Skor

Skor Keterangan

20 Jawaban benar, cara penyelesaian benar. 15 Jawaban salah, cara penyelesaian benar. 10 Jawaban benar, cara penyelesaian salah.

5 Jawaban benar, tidak ada cara penyelesaian. Jawaban salah, cara penyelesaian salah. 0 Tidak ada jawaban dan cara penyelesaian. b. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:

X = ∑ Keterangan:

∑N = total nilai yang diperoleh siswa n = jumlah siswa

X = nilai rata-rata kelas

c. Penentuan presentase tingkat keberhasilan belajar siswa berdasarkan skor yang diperoleh, dicari dengan menggunakan rumus :

Presentase kemampuan siswa =

(37)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gain (g) =

– Kriteria menurut Hake R. R. :

Tabel 3.7 Interpretasi Efektivitas

Nilai (g) Interpretasi Efektivitas

0,71 – 1,00 Tinggi

0,31 – 0,70 Sedang

0,00 – 0,30 Rendah

2. Kualitatif

Data kualitatif diperoleh melalui observasi kegiatan guru, observasi kegiatan siswa, dan angket pendapat siswa (Terlampir) untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran yang dilakukan. Adapun penskorannya sebagai berikut.

a. Observasi Kegiatan Guru

Lembar observasi kegiatan guru menggunakan penilaian 1- 4, adapun penjelasannya, yaitu :

Nilai 0,1 – 1,74 : Kurang Nilai 1,75 – 2,54 : Cukup Nilai 2,55 – 3,50 : Baik

Nilai 3,51 – 4,00 : Sangat Baik

Nilai rata-rata =

(38)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kategori jawaban siswa pada angket dirangkum dalam tabel berikut : Tabel 3.8

Rubrik Skor Angket Pendapat Siswa

Kategori Jawaban Skor Pernyataan Positif

SS (Sangat Setuju) 4

S (Setuju) 3

KS (Kurang Setuju) 2

TS ( Tidak Setuju) 1

Setelah data hasil angket dianalisis dengan cara menghitung presentase siswa yang menjawab untuk setiap pertanyaan angket dengan menggunakan rumus berikut:

P =

Keterangan:

f = frekuensi jawaban n = banyak siswa 100% = bilangan tetap P = persentase jawaban

Tabel 3.9

Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Presentase

Besar Presentase Interpretasi

(39)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 – 25 % Sebagian kecil 26 – 49 % Kurang dari setengahnya

50 % Setengahnya

51 – 75 % Lebih dari setengahnya 76 – 99 % Sebagian besar

(40)

74

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil paparan dan uraian serta pembahasan pada bagian sebelumnya, pada bab ini dapat disimpulkan :

1. Dalam perencanaan pembelajaran matematika pokok bahasan bilangan pecahan pada siklus I sampai dengan siklus III menerapkan langkah-langkah pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) seperti : penomoran, pemberian masalah, pemanggilan nomor untuk menjawab permasalahan, dan memberi penghargaan kelompok. Semuanya dapat diterapkan dalam pelaksanaan tindakan dengan baik.

(41)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Pembelajaran matematika dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan bilangan pecahan. Siswa dapat memahami dan mengerti materi operasi perkalian dan pembagian berbagai bentuk bilangan pecahan, hal ini terbukti dari rata-rata siswa pada siklus I yaitu sebesar 70,42 atau 57,143% siswa yang mencapai KKM, pada siklus II sebesar 76,28 atau 74,286% siswa yang mencapai KKM, dan rata-rata pada siklus III sebesar 79,71 atau sebanyak 94,286% siswa yang mencapai nilai KKM. Dan hasil belajar siswa dari siklus I sampai dengan siklus III meningkat dengan kriteria peningkatan rendah.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan diatas, maka penulis mengajukan rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Dalam mengikuti pembelajaran matematika di kelas, siswa kelas V direkomendasikan untuk lebih giat dan lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran matematika terutama pada materi bilangan pecahan sehingga hasil belajar pada materi bilangan pecahan dapat ditingkatkan. Siswa juga disarankan untuk lebih aktif di dalam proses pembelajaran dan juga diskusi kelompok agar kreatifitas dan hasil belajar dapat ditingkatkan.

(42)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kepada Guru sekolah dasar direkomendasikan untuk mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) pada materi lainnya dalam pembelajaran matematika

maupun pada mata pelajaran lainnya, karena dengan NHT ini membuat siswa terbiasa dalam berdiskusi dan bertukar pikiran dengan teman kelompoknya, semua siswa menjadi siap menjawab pertanyaan, dan siswa secara individu dapat mengerti materi yang diajarkan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(43)

76

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Damsuki. 2010. Upaya Meningkatkan hasil Belajar Siswa Pada Materi

Pecahan Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Djamarah, S. B., dkk. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Herdian. 2009. Model Pembelajaran nht. [Online]. Tersedia : http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/ ( 17 Maret 2013)

Ibrahim, M., dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press. Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jackson. 1992. Berhitung, Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta: Gramedia. Kunandar, 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

(44)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kusumah, W. dan Dedi D. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks.

Lentera, K.2012. Pengertian Matematika. [Online]. Tersedia : http://lenterakecil.com/pengertian-matematika/ ( 17 Maret 2013)

Lie, Anita.2007.Cooperative Learning:Mempraktekkan Cooperative Learning

Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo.

Mulyasa, E. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Musta’inah. 2012. Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi Perkalian Pecahan Siswa Kelas V SDN Panorama 1. Bandung: Tidak diterbitkan.

Russeffendi, dkk. 1988. Pendidikan Matematika. Jakarta: Depdikbud.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Solihatin, E. dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning Analisis Model

Pembelajaran Ips. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sujono. 1988. Matematika. Dirjen Dikti-BP3GD.

Suprijono, A. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Surapranata, S. 2009. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil

Tes. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(45)

Winarti Dwi Febriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads,Together (NHT) Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sukajaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

http://www.majalahpendidikan.com/2011/10/pengertian-cooperative-learning.html ( 17 Maret 2013)

.2011. Pembelajaran Kooperatif Tipe Nht. [Online]. Tersedia :

http://www.tuanguru.com/2011/12/pembelajaran-kooperatif-tipe-NHT.html ( 17 Maret 2013)

. 2013. Belajar Matematika. [Online]. Tersedia : WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM ( 17 Maret 2013)

Wulan, E. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian

Bilangan Yang Hasilnya Bilangan Dua Angka Melalui Metode Bermain.

Gambar

Gambar 3.1 Model Siklus PTK menurut Kemmis & Mc Taggart
Tabel 3.1
tabel dibawah ini :
Tabel 3.3
+6

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Selanjutnya kelompok ketiga mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas tentang prestasi-prestasi yang dicapai Muhammad Arsyad al-Banjari  Kemudian kelompok 1, 2 dan 4

Peneliti juga berterimakasih bagi dosen pembimbing dan dosen-dosen pengajar yang dari awal memberika ide dan dukungan dalam penyusunan skripsi Maskulinitas Pemimpin Perempuan

P : Apakah nilai-nilai kekeluargaan (Hibua Lamo) dapat dijadikan sebagai basis dalam merekonsiliasi kondisi masyarakat Desa Mamuya pasca perpecahan jemaat.. N : “kalau

Dalam perencanaan dan penyususnan Laporan Akhir yang berjudul “Implementasi IP Camera Untuk Monitoring Ruang Teori dan Lab Praktikum Berbasis Web Server di

b) Izin - izin Usaha yang dipersyaratkan (TDP, SITU/SIGU/Domisili) c) SIUJK (Jasa Konstruksi Bidang Instalasi Mekanikal dan Elektrikal). d) SBU Sub Klasifikasi MK001 Jasa

Selain itu pengobatan dengan menggunakan tanaman obat merupakan langkah efektif tanpa menimbulkan efek samping, tanaman obat (buah mahkota dewa) yang mengandung

Guru Taman Kanak-kanan dalam pembelajaran seni tari, disamping harus menguasai bentuk-bentuk tarian dan ketrampilan dalam