Interoperabilitas dan
Kerjasama Antarlembaga
Sebagai Gerakan Open Access
Republik Indonesia Republik Indonesia
Penduduk: > 258 juta jiwa Pulau: 13.487 pulau
Luas: daratan 1.922.570 km²; perairan 3.257.483 km²
Administrasi pemerintahan: 34 provinsi; 416 kabupaten 98 kota; 7.024 kecamatan;
Need
Locate
Access
Synthesi ze Create
Evaluate
4
• Masih rendahnya literasi informasi di Indonesia. Dengan adanya
interoperabilitas, maka akses terhadap bahan pustaka akan tersedia seluas-luasnya.
• Kekayaan budaya Indonesia, semakin lambat akan semakin terkikis.
Interoperabilitas melalui e-Library dapat turut melestarikan kazanah budaya Indonesia.
• Konten pendidikan yang belum diproduksi secara optimal. Berbagai
konten yang diperoleh melalui interoperabilitas antarlembaga dapat memperkaya konten pendidikan.
• Dalam era informasi seperti sekarang ini, rendahnya akses
informasi mengenai suatu daerah dapat menyebabkan semakin terisolasinya daerah tersebut. Melalui ekosistem repositori digital
koleksi nasional, daerah dapat menyebarluaskan informasi mengenai potensi daerah tersebut.
Interoperabilitas - Kemampuan
berbagai ragam sistem untuk bekerja sama dan kemampuan sebuah sistem untuk
bekerja atau digunakan oleh sistem lain
Compatibility Compatibility
Integrity Integrity
Interoperability Interoperability
Industri penerbitan
dan
rekaman Lembaga
Pemerinta
1. Legal formal 2. Program nasional
3. Insentif 4. Infrastruktur
Ekosistem
• Volume, variasi dan kecepatan kebutuhan dan penyebaran informasi makin tinggi;
• Tidak semua orang atau lembaga dapat memiliki atau mengakses sumber informasi;
• Tidak semua sumber informasi dapat dimiliki atau diakses oleh orang atau lembaga tertentu;
• Tidak semua sumber informasi terintegrasi, sehingga memerlukan usaha dan sumberdaya (biaya, waktu, tenaga dan sarana) yang cukup besar untuk
mengakses dan memanfaatkannya;
• Banyak sumber informasi penting bagi masyarakat tidak dapat diakses dan dimanfaatkan secara optimal;
• Banyak investasi dan sumberdaya untuk membangun dan mengembangkan sumber informasi kurang berimbang dalam pemanfaataanya;
• Perlu efektifitas, efisiensi dan mencegah duplikasi/repetisi dalam penggunaan berbagai sumber daya yang langka atau mahal;
• Tidak semua sumber informasi terkelola, termutakhirkan dan terawat secara baik dan berkelanjutan.
Mengapa Harus Interoperabilias & Kerjasama
Lembaga Riset
Jumlah 474 lembaga riset
Keberadaan: tersebar di PT, LK, LPNK & NGO
Masalah: publikasi, paten, aplikasi, dokumentasi dan koordinasi
Dokumentasi: terpisah belum ada koordinasi atau repositori nasional
• Jumlah : 262 unit
• Masalah: publikasi, koordinasi, dokumentasi dan belum
ada repostori data koleksi museum secara nasional.
Museum
Media Cetak; total 567 media cetak. Rincian; 312 harian, 173 mingguan dan 82 bulanan.
Media Televisi: 15 stasiun TV nasional
Media Radio: 600 radio siaran di pusat dan daerah
Masalah: dokumentasi hasil publikasi dan siaran dilakukan masing-masing, belum ada repositori
media massa nasional
Media Massa
• Jumlah: 302.812 unit dengan sebaran dalam tabel
• Masalah: kerjasama, koordinasi, infrastruktur TIK, resource sharing dan open access secara nasional untuk membangun repositori koleksi nasional
• Jumlah: 1,328 penerbit kebanyakan di Jawa
• Kategori penerbit: besar 20 penerbit (>200 judul/tahun), menengah 228 penerbit (50-150 judul/tahun), dan kecil 463 penerbit (10-50 judul/tahun);
• Keaktifan: aktif 54%; Sporadis 40%; tidak aktif 6%.
• Produksi (2014): Penerimaan Judul Baru TB Gramedia 24.204; Penerimaan Pengajuan ISBN Perpusnas 44.327.
• Masalah; produksi, distribusi, digital publishing, hak cipta,
penerjemahan karya asing yang penting untuk perkembangan IPTEK.
• Jumlah: 72 perusahaan rekaman suara angota ASIRI
• Aktifitas: 95% Perusahaan Rekaman aktif di Indonesia adalah anggota ASIRI.
• Produksi: 200 juta keping pada tahun 1989.
• Pada tahun 2000 terjadi pembajakan besar–besaran.
Menurut penelitian Asiri, penerbitan 1 CD asli berbanding 10 CD bajakan. Jadi apabila produksi CD asli meningkat 100%, maka produksi bajakan malah meningkat 1000%.
• Masalah: hak cipta dan pembajakan, dokumentasi partitur dan rekaman, serta repositori data musik Indonesia;
Perusahaan
Rekaman
Perusahaan
• Jumlah perusahaan film: 42 perusahaan
• Jumlah produksi: 120 judul (2015)
• Jumlah Penonton 10 film terlaris 2016: 16.714.495
orang.
• Masalah: Lemahnya apresiasi penonton, kurangnya
jumlah bioskop di Tanah Air, serta perlunya campur
tangan pemerintah dalam menentukan tata edar film; dokumentasi film, repositori data perfilman nasional
Perusahaan
Perfilman
Perusahaan
No
. Jenis KEMDIKBUD KEMENAG Total
1 TK 70.917 25.435 96.352
2 SD 146.826 23.071 169.897 3 SMP 33.668 15.244 48.912 4 SMA/SMK 21.910 6.664 28.574
5 PT 3.170 654 3.824
Lembaga
Pendidikan
Lembaga
Pendidikan
Note: belum termasuk SLB, LPK, Kursus, BLK dll.
• Jumlah: 100.000 komunitas yang tergabung dalam Indonesia Community Network (ICN).
• Komunitas terdaftar di Kementerian Dalam Negeri dan
dibina oleh Kementerian Dalam Negeri
• Hari Komunitas Naional : 28 September • Keaktifan: 90% aktif, 10% tidak aktif.
• Masalah: kurang produktif, koordinasi lemah, data anggota secara nasional belum ada.
Indikator
Digital
No Interoperabilitas Penjelasan Kerjasama
1 Technical Perangkat keras dan lunak yang saling terhubung, data/ informasi digital yang saling terhubung
Penggunaan open platform – open access (OAI-PMH atau OAI-PMP) dengan XML, Penggunaan data logger.
2 Semantic
Penggunaan standard data dan metadata yang sama, alat bantu semantik
(thesaurus) dalam menentukan peristilahan
IndoMARC/DC, Thesaurus, Tajuk Subyek, Tajuk
Pengarang (Authority Control)
3 Political/Human Kesepakatan dalam kerjasama teknologi maupun pertukaran data Nota Kesepahaman (MoU)
4 Intercommunity Gabungan antarkomunitas/ lembaga berbeda Pengembangan komunitas-komunitas yang seragam dan sejenis
5 Legal Hak akses dan hak cipta koleksi digital
Penggunaan Creative
Common License, UU No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
6 International Pertukaran data dan pemakaian sumberdaya digital bersama dalam membangun sistem repositori digital
Katalog induk dunia (Worldcat), IOS
• Pengembangan sumber daya manusia bidang
perpustakaan;
• Pertemuan ilmiah, penelitian dan publikasi bersama
dalam bidang perpustakaan;
• Pertukaran data katalog perpustakaan;
• Pengembangan dan pemanfaatan bersama koleksi
perpustakaan;
• Penghimpunan dan pelestarian Karya Cetak Karya
Rekam (KCKR);
• Perluasan jejaring perpustakaan lingkup nasional dan
internasional
Lingkup Kerjasama
PENDIDIKAN TINGGI K/L YAYASAN/LSM KORPORASI/PERUSAHAAN/SWASTA : 4 NATIONAL LIBRARY
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
KERJASAMA KELEMBAGAAN
Implementasi
Open Archives Initiative – Protocol for Metadata
Harvest
Open Archives Initiative – Protocol for Metadata
Posting
1. Merupakan protokol
posting (protokol pemberi metadata) yang
digunakan untuk berbagi metadata antar layanan perpustakaan.
2. Menjembatani koneksi internet yang tidak stabil, apabila dalam
penggunaan OAI-PMH mengalami kendala. 3. Dikembangkan oleh
Ismail Fahmi saat pengembangan GDL/ Ganesha Digital Library.
1. Merupakan protokol
posting (protokol pemberi metadata) yang
digunakan untuk berbagi metadata antar layanan perpustakaan.
2. Menjembatani koneksi internet yang tidak stabil, apabila dalam
penggunaan OAI-PMH mengalami kendala. 3. Dikembangkan oleh
Ismail Fahmi saat pengembangan GDL/ Ganesha Digital Library.
1. Merupakan protokol harvesting (protokol pengambil metadata) yang digunakan untuk berbagi metadata antar layanan perpustakaan. 2. Protokol tersebut
digunakan pada koneksi internet yang cukup
stabil.
3. Dikembangkan oleh Open Archives Initiative.
1. Merupakan protokol harvesting (protokol pengambil metadata) yang digunakan untuk berbagi metadata antar layanan perpustakaan. 2. Protokol tersebut
digunakan pada koneksi internet yang cukup
stabil.
3. Dikembangkan oleh Open Archives Initiative.
1. PROTOKOL – sekumpulaan aturan yg mendifinisikan komunikasi antarsistem– FTP – HTTP
2. Harvesting – mengumpulkan metadata dari berbagai repositori dalam satu wadah atau penampung data. 3. Data provider – yang mengurus satu atau lebih
repositori yang menggunakan OAI sebagai alat ekspos metadata
4. Service provider – mengirim permintaan kepada data provider menggunakan XML.
OAI-PMH
Data yang dikonsolidasikan (Database dan File System) Engine yang berfungsi membaca, menarik,
meng-encrypt dan mentransfer data Ke Server Master
KONFIGURASI SISTEM KONSOLIDASI DATA
Infrastruktur Target Lembaga-n Infrastruktur Lembaga-1
Infrastruktur Lembaga-2
Public Network
Perpustakaan Nasional RI
Appliances Master Appliances
Appliances
Appliances
Implementasi
Interoperabilitas
Implementasi
Sinematek Indonesia
Sekretariat Presiden dan
Museum Purnabhakti Pertiwi
Sekretariat Presiden dan
Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Kemendikbud
Badan Pengembangan dan
Pemerintah DKI Jakarta
Dirjen Kebudayaan
e-Library
Go Social Go Mobile Individual Focuss Resources Sharing
LIBRARY 3.0
Place to Interact
Place to Innovate
Place to Inspire
Semantyc web, RDA tags, Social media, mobile apps, cloud computing, federated search
Semantyc web, RDA tags, Social media, mobile apps, cloud computing, federated search
• Perlunya kepedulian dan kerjasama semua pihak untuk menyediakan dan membuka akses
berbagai data, informasi, dokumen dam publikasi untuk meningkatkan literasi informasi dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas;
• Gerakan akses terbuka (open access) membantu untuk melindungi hak-hak pengguna
terhadap karya intelektual yang dibuat untuk kebaikan dan kemanfaatan yang lebih besar;
• Untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan unggah online secara fulltext. Hal ini membuka secara luas hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukan,
terutama hasil penelitian yang dananya dibiayai oleh publik sebagai bentuk akuntabilitas.
• Tersedianya berbagai macam konten ilmiah dan memiliki signifikansi dengan ke-Indonesiaa-an memungkinkan setiap warga negara memperoleh akses pengetahuan untuk mengembangkan potensi dirinya dan pada gilirannya nanti kualitas hidupnya, sebagaimana amanat “Nawa Cita", 9 Agenda Prioritas Pemerintahan Jokowi-JK.
• Mendesak perlunya interoperabilitas dan kerjasama antarlembaga dalam
menyediakan, berbagi dan membuka akses terhadap berbagai data, informasi dan bahan perpustakaan melalui Gerakan Open Access.