• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAHAPAN PERKEMBANGAN PADA MASA KELAHIRAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TAHAPAN PERKEMBANGAN PADA MASA KELAHIRAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir dua minggu. Meskipun bayi sering dianggap sebagai masa bayi baru lahir, tetapi label masa bayi akan digunakan untuk untuk membedakannya dengan periode pascanatal yang ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya.

Selama beberapa bulan masa bayi, keadaan tidak berdaya itu secara berangsur-angsur agak menurun. Akan tetapi tidak berarti bahwa keadaan tidak berdaya itu secara cepat menghilang dan bayi menjadi mandiri, melainkan setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan bayi semakin mampu mandiri sehingga saat masa bayi berahkir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang manusia yang berbeda dengan awal masa bayi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Tahapan proses kelahiran ?

2. Apa saja Ciri-ciri dan periode pada masa bayi ?

3. Bagaimana kondisi dapat mempengaruhi penyesuaian diri pada kehidupan pascanatal ?

4. Apa Aspek-aspek perkembangan pada masa bayi ? 5. Apa Tugas-tugas perkembangan pada masa bayi ?

C. TUJUAN PENULIS

a. Untuk menjelaskan tahapan proses kelahiran.

b. Untuk menjelaskan ciri-ciri dan periode pada masa bayi.

c. Untuk mengetahui kondisi yang mempengaruhi penyesuaian diri pada kehidupan pascanatal

(2)

BAB II PEMBAHASAN 1. PROSES KELAHIRAN

Dalam proses kelahiran bayi yang umumnya menjadi permasalahan bayi ialah, tentang gerakan si bayi itu sendiri saat menjelang kelahiran. Apakah bayi tersebut bersifat aktif ( siap untuk lahir) ataukah bersifat pasif (cenderung dilahirkan).

Dalam kondisi normal bayi bersikap aktif, sehingga ia siap untuk lahir, bukan dilahirkan. Dinyatakan demikian sebab posisi dan gerkan bayi itu didalam rahim itu menentukan sekali cara dan tipe kelahiran bayi itu sendiri. ( Abu Ahmadi & Munawar sholeh ,2005 : hal: 82)

Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Child Development menjelaskan bahwa ada 5 (lima) tipe atau model kelahiran seorang bayi yaitu:

a) Natural or spontaneous birth

Yakni kelahiran bayi secara spontan, atau biasanya disebut dengan kelahiran bayi secara alami “natural”. Sebab prosesnya tanpa adanya pertolongan, dan atau tanpa sedikitpun obat perangsang bagi ibunya, tipe kelahiran ini dapat berjalan karena posisi dan ukuran bayi (fatus) serta ukuran rahim (uterus) ibu itu, memungkinkan dapat muncul kepalanya dulu, kemudian leher, kemudian memperhatikan badan, berjalan secara perlahan melalui seluruh kelahiran, selanjutnya dalam waktu yang sama tampak tangan dan terakhir kedua kakinya.

b) Instrumrnt Birth

Yakni kelahiran bayi dengan alat-alat ini terjadi jika bayi tampak terlalu besar dari (saluran kelahiran) badan ibu, atau jika karena untuk lahir secara normal tidak mungkin, maka menrut ilmu bedah terpaksa harus menggunakan alat untuk menolong bayi tersebut.

c) Breech Birth

Kelahiran ini biasanya disebut dengan kelahiran “sungsang” yakni yang tampoak dari bayi adalah pantatnya dulu, dan didikuti kakinya, kedua tangan serta terakhir kepala. Dan jika posisi bayi tidak dapat berubah sebelum proses kelahiran dimulai. Maka dalam hal ini harus menggunakan alat untuk menolong bayi itu. d) Transverse-presentation Birth

Yakni kelahiran dikarenakan keberadaaan bayi melintang pada rahim ibu. Inipun jika posisi bayi tidak dapat berubah sebelum proses kelahiran dimulai, maka penggunaan alat untuk menolong kelahiran bayi terpaksa harus dilakukan.

(3)

Yakni kelahiran dengan pembedahan, hal ini jika kondisi bayi badannya menjadi terlalu besar untuk melewati atau menembus saluran kelahiran dan terlalu lama dan sulit untuk diupayakan, maka sekarang ini dengan menggunakan alat untuk melahirkan bayi secara pembedahan, yakni dengan membelah dinding rahim ibu. lahir kurang dari 37 minggu, jika terjadi demikian bayi banyak butuh pertolongan, perawatan harus diteliti. Biasanya harus dimasukkan dalam inkubator atau couveouse (semacam mesin pengeram) agar memperoleh kehangatan seperti yang diperlukan tubuhnya.

Teori kedokteran menyebutkan bahwa kelahiran bayi prematur atau abortus spontan (keguguran tak disengaja) itu antara lain disebabkan oleh :

o Gangguan pada supply hormonal o Ketidak seimbangan endoktrin

o Definisi atau kerusakan ovarium (kandung telur)

o Gangguan thyroid pada kelenjar gondok, hypophyse (sambungan otak) serta gangguan hormon-hormon lainnya. Keempat faktor emosional penyebab itu diperhebat dan diperkuat oleh faktor emosional dan faktor psikis (faktor psikogenik) dan ibu yang sedang hamil. Ini biasanya berpangkal pada kondisi wanita hamil tersebut. ( Abu Ahmadi & Munawar sholeh ,2005 : hal: 82)

2. CIRI-CIRI MASA BAYI

Menangis pada masa bayi adalah salah satu cara pertama berkomunikasi dengan dunia pada umumnya, meskipun orang tua tidak selalu tepat menafsirkan apa yang hendak disampaikan oleh bayi menandakan bahwa bayi berusaha untuk berkomunikasi. (wiji hidayati& sri purnami,2008: hal: 104).

Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir dua minggu. Meskipun bayi sering dianggap sebagai masa bayi baru lahir, tetapi label masa bayi akan digunakan untuk untuk membedakannya dengan periode pascanatal yang ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya.

(4)

menjadi mandiri, melainkan setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan bayi semakin mampu mandiri sehingga saat masa bayi

berahkir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang manusia yang berbeda dengan awal masa bayi.( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76)

Karena istilah “bayi” banyak ditafsirkan sebagai individu yang tidak berdaya, maka semakin umum orang menamakan masa bayi selama dua tahun itu sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan. Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil menguasai tubuhnya sehingga relatif mandiri.( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76)

Ciri-ciri tertentu masa bayi, meskipun sama dengan ciri-ciri periode-periode lain dalam rentang kehidupan adalah sangat penting selama dua tahun masa bayi ini. Ciri-ciri tersebut membedakan masa bayi dari periode-periode sebelumnya dan sesudahnya. Berikut ini adalah ciri-ciri yang paling penting.

a. Masa Bayi Adalah Masa Dasar Yang Sesungguhnya

Meskipun seluruh masa anak-anak terutama tahun-tahun awal dianggap sebagai masa dasar. Namun masa bayi adalah dasar periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk. ( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76)

Minat ilmiah terhadap pentingnya dasar ini pertama kali muncul dari karya FREUD, yang mempertahankan pendapatnya bahwa penyesuaian diri yang kurang baik di masa dewasa berpangkal pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak yang kurang baik. ERICKSON juga berpendapat bahwa “ Masa kanak-kanak merupakan kancah manusia untuk mulai berfungsi sebagai manusia, tempat dimana kebaikan dan keburukan kita berkembang dengan lambat tetapi pasti dan tempat dimana sifat-sifat itu menjadi terasa”.( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76)

(5)

pengulangan, maka dasar-dasar itu akan selamanya mempengaruhi penyesuaian pribadi. Dan keempat, karena faktor belajar dan pengalaman, hal itu dapat diarahkan dan dikendalikan sehingga perkembanganya sejajar dengan jalur penyesuaian pribadi yang baik. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76)

b. Masa Bayi Adalah Masa di Mana Pertumbuhan Dan Perubahan Berjalan Pesat

Bayi berkembang pesat, baik secara fisik maupun psikologis. Dengan cepatnya pertumbuhan ini, perubahan tidak hanya terjadi dalam penampilan tetapi juga dalam kemampuan. Bayi lambat-laun menjadi tidak segemuk seperti pada saat dilahirkan dan anggota-anggota tubuh berkembang dalam perbandingan yang lebih baik terhadap kepala yang besar. Perubahan tubuh disertai dengan pertumbuhan tinggi dan berat tubuh. Meskipun pertumbuhan pesat terjadi pada seluruh periode bayi, namun yang terpesat adalah dalam tahun pertama.

Pertumbuhan dan perubahan intelektual berjalan sejajar dengan pertumbuhan dan perubahan fisik. Tidak ada perubahan yang menonjol selain dalam kemampuan bayi untuk mengenali dan bereaksi kepada orang atau objek dalam lingkungan. Sebelum masa bayi berahkir, bayi mampu mengerti banyak hal dan dapat mengutarakan kebutuhan dan keingginanya dalam cara-cara yang dapat dimengerti orang lain. ( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76-77)

(6)

berkembang menjadi negativisme , yaitu ciri yang menonjol pada ahkir masa bayi. .( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:77)

d. Masa Bayi Adalah Masa Meningkatnya Individualitas

Mungkin hal yang terpenting dalam meningkatkan kemandirian adalah bahwa keadaan dimana bayi mengembangkan hal-hal yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Akibatnya individualitas yang tampak pada saat lahir semakin menonjol pada saat ahkir menjelang pada masa bayi. Individualitas tampak dalam penampilan dan pola-pola perilaku. Bahkan bayi kembar pun menunjukkan individualitasnya.Dengan meningkatnya individualitas maka setiap bayi harus dilakukan sebagai individu. ( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:77)

e. Masa Bayi Adalah Permulaan Berkembangnya Penggolongan Peran-Seks

Hampir dari saat dilahirkan anak laki-laki diperlakukan sebagai laki dan perempuan sebagai perempuan. Anak laki-laki, misalnya diberi pakaian warna biru, selimut warna biru dan kamarnya tidak diberi hiasan seperti kamar anak perempuan. Mainannya pun disesuaikan dengan mainan anak laki-laki dan mereka diberikan cerita –cerita tentang kehidupan laki-laki dan kegiatan-kegiatanya. Tradisi pengenalan seks juga diperlakukan kepada anak-anak perempuan.

Tekanan pada anak perempuan untuk bersikap sesuai dengan jenis kelaminya sejak masa bayi tidak terlampau kuat seperti tekanan pada anak-anak laki-laki, mespikun penggolongan peran-seks merupakan bagian dari awal pendidikan anak perempuan . secara tidak langsung anak perempuan peran-seksnya sudah ditetapkan pada masa bayi dengan memperbolehkan mereka menangis “kelemahan wanita” yang tidak diperkenankan pada bayi laki-laki. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:77)

f. Masa Bayi Merupakan Permulaan Kreativitas

(7)

sebagian besar ditentukan oleh perlakuan-perlakuan orang lain terutama orang tua. ( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:78)

g. Masa Bayi Adalah Masa Berbahaya

Meskipun semua tahapan dalam rentang kehidupan mengandung bahaya, tetapi bahaya tertentu lebih banyak terdapat selama masa bayi daripada dalam periode-periode lain. Bahaya dapat merupakan bahaya fisik dan bahaya psikologis.

Diantara bahaya-bahaya fisik, yang paling parah adalah pada saat mulai bermain dengan teman-teman sebaya. Semakin banyak kelambatan dalam pengendalian motorik, akan semakin lambat ia memperoleh keterampilan yang dimiliki anak-anak lain, lagi pula, karena keinginan mandiri sudah mulai berkembang pada awal tahun kedua, maka bayi yang perkembangan motoriknya terlambat akan merasa kecewa kalau gagal dalam usahanya melakukan sesuatu secara sendirian.

Yang juga sangat menggangu dalam penyesuaian diri anak adalah tekanan dari orang tua untuk mencapai pengendalian motorik dan untuk belajar keterempilan motorik sebelum ia cukup matang untuk melakukanya. Dibawah kondisi ini bayi sering mengembangkan sikap menolak yang akan melemahkan motivasinya dan menyebabkan tertundahnya mempelajari tugas-tugas yang seharusnya dapat dikuasai. (wiji hidayati& sri purnami,2008: hal: 94)

(8)

a) Masa Bayi Neotal Merupakan Periode Yang Tersingkat Dari Semua Peride Perkembangan.

Masa ini dimulai dari kelahiran dan berakhir pada masa bayi menjelang dua minggu. Periode tersibgkat dari semua periode perkembangan yang ada. Periode ini adalah saat dimana janin harus menyesuaikan dengan kehidupan diluar rahim ibu, dimana ia telah hidup selama kurang lebih sembilan bulan.

Menurut kriteria medis, penyesuaian ini akan berakhir pada saat tali pusar lepas dari pusarnya. Menurut kriteria fisiologis berakhir pada masa bayi gemuk kembali setelah kehilangan berat badan sesudah dilahirkan. Menurut kriteria psikologis berakhir pada saat bayi mulai menunjukkan tanda-tanda kemajuan perkembangan perilaku. Sekalipun pada umumnya bayi menyelesaikan penyesuaian ini dalam dua minggu atau sedikit lebih cepat, tetapi bagi yang sulit lahir atau yang lahir seblum waktunya memerlukan waktu penyesuaian yang lebih lama.

Walaupun singkat tetapi masa bayi ini pada umumnya dibagi menjadi dua periode. Periode pertunate ( mulai saat kelahiran sampai antara lima belas dan tiga puluh menit sesudah kelahiran ) dan periode neonate ( dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur). Jarang ada janin yang keluar dari janin ibu lebih dari empat puluh delapan jam, sekalipun pada pembuahan. Ini adalah suatu peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar. Seperti hanya semua peralihan, diperlukan penyesuaian diri bayi. Bagi beberapa bayi penyesuaian mudah dilakukan, namun bayi lain terasa sulit dan mengalami kagagalan. Miller mengatakan “dalam seluruh kehidupannya, tidak pernah terjadi perubahan lokasi yang sangat tiba tiba dan sangat menyeluruh.

(9)

Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama peride pranatal tiba-tiba terhenti pada kelahiran. Kenyataannya seringkali terjai sedikit kemunduran, seperti berkurangnya berat badan dan kecenderungan menjadi kurang sehat dibandingkan dengan pada saat dilahirkan. Terhentinya pertumbuhan dan perkembangan yang merupakan ciri dari peride ini, disebabkan oleh pentingnya melakukan perkembangan yang radikal pada lingkungan pascanatal. Sekali penyesuaian ini terjadi, bayi kembali melanjutkan pertumbuhan dan perkembangannya. Meskipun terhentinya perkembangan dalam periode ini merupakan hal yang normal, tetapi banyak orang tua, terutama yang baru pertama kali mempunyai anak, menjadi khawatir dan takut kalau-kalau ada yang salah pada anak mereka. Akibatnya, terhentinya perkembangan ini dapat menjadi bahaya fisik.

d)Masa bayi Neotal merupakan pendahuluan dari perkembangan selanjutnya.

Tidak ada kemungkinan untuk meramalkan secara tepat bagaimana perkembangan individu dimasa depan berdasarkan perkembangan yang tampak pada waktu dilahirkan. Tetapi, perkembangan bayi yang baru lahir dapat memberi petunjuk tentang apa yang dapat diharapkan.

Masa bayi neotal merupakan periode yang berbahaya, baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik periode ini berbahaya karena sulitnya mengadakan penyesuaian diri secara radikal yang penting pada lingkungan yang sangat baru dan semakin kuat bergantung pada kondisi pada saat kelahiran dan pada mudah atau sulitnya penyesuaian antara bayi dan orang tua. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:53).

3. KONDISI YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI PADA KEHIDUPAN PASCANATAL

(10)

seperti yang ditunjukkan oleh hasil riset, jenis lingkungan pranatal, jenis persalinan dan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan persalinan, lamanya periode kehamilan, sikap-sikap orang tua dan perawatan pascanatal. Karena begitu penting maka perlulah membahas masing-masing kondisi secara rinci

a. Lingkungan pranatal

Kondisi pertama yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri yang dilakukan bayi pada kehidupan pascanatal adalah jenis lingkungan pranatal yang dialaminya. Lingkungan pranatal yang sehat akan memberi penyesuaian diri yang baik pada kehidupan pascanatal

Di lain pihak, terdapat banyak macam gangguan didalam rahim yang dapat dan sering menyebabkan bayi terpaksa lahir. Perawatan ibu yang kurang baik selama kehamilan yang disebabkan karena kemiskinan atau acuh tak acuh sering kali menyebabkan kondisi-kondisi yang kurang menyenangkan berkembang di dalam lingkungan dalam rahim yang mempengaruhi perkembangan anak dan mengakibatkan komplikasi selama persalinan, keduanya mempengaruhi jenis penyesuaian diri bayi. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:54).

Indikasi kesulitan penyesuaian terhadap kehidupan pascanatal

– Berkurangnya berat badan – Perilaku yang tidak teratur – Kematian bayi

Salah satu kondisi yang menimbulkan kesulitan dalam menyesuaiakan diri pascanatal adalah lingkungan pranatal yang ditandai oleh tekanan kuat yang dialami ibunya dan dalam jangka waktu yang lama. Tekana yang dialami ibu juga menyebabkan janin menjadi hiperaktif selama bulan-bulan terakhir kehamilan dan kondisi ini cenderung mapan setelah lahir, yang gejalanya tampak dalam kesulitan makan, gagal menambah berat badan, sulit tidur, peka, cepat terganggu dan sejumlah kondisi-kondisi lain yang membuat penyesuaian pada kehidupan pascanatal menjadi sulit. Untuk menekan adnya pengaruh dari tekana yang dialami ibu selama kehamilan pada penyesuaian diri bayi selanjutnya. Sontag mengatakan “bayi yang dilahirkan dengan latar belakang seperti itu adalah bayi yang neurotik, yang disebabkan karena lingkungan janin yang kurang memuaskan. Dalam bab ini ia tidak perlu menunggu masa kanak-kanak atau situasi rumah yang buruk atau sebab-sebab lain untuk menjadikan seseorang neurotik. Hal ini sudah terjadi baginya sekalipunia belum melihat sinar matahari”. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:55).

b. Jenis persalinan

(11)

kepercayaan bahwa mudah atau sulitnya persalinan mempengaruhi penyesuaian pascanatal dan kepercayaan bahwa bayi yang lahir sebelum waktunya tidak akan sekuat bayi yang cukup bulan atau penyesuaian tidak seberhasil penyesuaian bayi cukup bulan. Ada lima macam persalinan, masing-masing dengan cirinya tersendiri.

Jenis-jenis persalinan

Alamiah atau spontan

Dalam persalinan alamiah, posisi dan besarnya janin dalam hubungannya dengan alat-alat reproduksi ibu mempermudah bayi lahir secara normal dengan dengan posisi kepala dibawah

Sungsang

(12)

Melintang

Kalau janin terlampau besar sehingga tidak dapat keluar secara spontan atau kalau posisinya sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan persalinan normal, harus dipergunakan alat untuk membantu persalinan.

Perbedahan caesar

Kalau hasil pemotretan sinar X yang dilakukan pada akhir masa kehamilan menunjukkan bahwa akan terjad komplikasi bila bayi keluar melalui saluran lahir, maka bayi harus dikeluarkan dari rahim ibu melalui pembedahan dinding perut ibu.

Bayi yang dilahirkan secara spontan biasanya lebih cepat dan lebih berhasil menyesuaikan diri pada lingkungan pascanatal daripada bayi yang kelahirannya cukup sulit sehingga harus menggunakan alat atau pembedahan caesar(Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:55).

Terdapat lebih banyak bahaya yang dihubungkan dengan persalinan dengan alat dan bedah caesar dibandingkan dengan persalinan spontan. Semakin sulit persalinan semakin besar kemungkinan terjadinya kerusakan dan semakin parah kerusakan yang terjadi.wanita yang badannya kecil relatif lebih banyak melahirkan bayi mati dibandingkan wanita yang berbadan besar, seringkali karena harus menggunakan alat untuk membantu persalinan. Ketidak mampuan motorik, kelumpuhan, cerebral palsy dan keterbelakangan mental seringkali dilaporkan sebagai akibat buruk dari persalinan yang sulit, terutama bila harus digunakan sarana medis (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:55).

(13)
(14)

4. ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI a. Perkembangan Fisik

Pertumbuhan yang pesat selama rentang kehidupan terjadi pada masa bayi dan pada periode pubertas. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:78). Selama enam bulan pertama, pertumbuhan terus terjadi dengan pesat seperti pada periode prenatal dan kemudian mulai menurun . dalam tahun kedua tingkat pertumbuhan cepat menurun. Selama tahun pertama, peningkatan berat tubuh lebih besar dibandingkan peningkatan tinggi, selama tahun ke dua terjadi hal yang sebaliknya.

Pola pertumbuhan fisik bayi laki-laki dan perempuan adalah sama. Dan rata-rata bayi memiliki empat hingga enam gigi susu. Gigi pertama muncul adalah gigi depan, dan yang terahkir adalah geraham. Empat gigi susu terahkir biasanya muncul pada tahun pertama masa kanak-kanak. (wiji hidayati& sri purnami,2008: hal: 105-106)

b. Perkembangan Inteligensi

Kemampuan kognitif memungkinkan pembentukan pengertian. Bayi memulai kehidupan tanpa mengerti segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Bayi memperoleh pengertian melalui proses kematangan dan belajar. Hal ini sangat dipengaruhi tingkat kecerdasan bayi dan pengalaman sebelumnya. Kemampuan ini mengembangkan konsep-konsep yang ada di lingkungan sekitarnya.

Presepsi awal pada masa bayi diperoleh melalui penjelasan. Bayi menggunakan alat inderanya untuk menjangkau segala sesuatu yang dapat diraihnya. Dengan cara tersebut bayi akan menemukan arti. Kemampuan menjelajah pada ahkir tahun pertama akan mendorongnya untuk mendapatkan arti-arti baru yang lebih banyak lagi. (wiji hidayati& sri purnami,2008: hal: 106)

c. Perkembangan Emosi

Pola emosional yang lazim pada bayi meliputi kemarahan, ketakutan, rasa ingin tahu dan kegembiraan.

(15)

dibedakan menjadi emosi yang menyenangkan dan emosi yang tidak menyenangkan, beberapa bayi lebih banyak mengalami emosi yang menyenangkan dibandingkan yang tidak menyenagkan hal ini tergantung oleh kondisi fisik dan lingkunganya. Bayi yang mengalami banyak emosi yang senang meletakkan dasar-dasar penyesuaian pribadi dan sosial yang baik dan pola prilaku yang menimbulkan kebahagiaan. Emosi berkembang melalui kematangan dan belajar. (wiji hidayati& sri purnami,2008: hal: 107)

d. Perkembangan Bicara

Berbicara merupakan sarana berkomunikasi. Untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain, semua individu harus dapat menguasai dua fungsi yang berbeda : kemampuan menangkap maksud yang ingin dikomunikasikan orang laindan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain sehingga dapat dimengerti. Komunikasi dapat dilakukan dengan isyarat tangan, tulis, lisan, ungkapan musik dsb, tetapi dalam banyak hal bahasa lisan merupakan bahasa yang paling efisien karena kemungkinan akan terjadinnya salah paham itu sangat kecil sekali.

Kedua aspek komunikasi, yaitu mengerti apa yang dimaksud oleh orang lain dan kemampuan memgkomunikasikan pikiran dan perasan diri sendiri kepada orang lain sehingga dapat dimengerti, tetapi dasar-dasar kedua aspek itu telah diletakkan selama masa bayi, meskipun kemampuan untuk mengerti biasanya lebih besar daripada kemampuan berbicara pada menjelang berahkirnya masa bayi. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:82).

e. Perkembangan Bahasa

Bayi memiliki bahasa yang berbeda dengan orang dewasa. Sebelum mencapai kemampuan berbicara seperti orang dewasa, ada beberapa tahap yang harus dilalui.

Tahap-tahap yang harus dilalui adalah:

a) Cooing ( Menggumam ) : ini terjadi pada masa bayi, yaitu bayi mengeluarkan suara-suara yang mungkin ada. Suara-suara tersebut sama pada bayi dan bahasa yang berbeda, mencakup pula pada bayi yang tuli.

(16)

c) One-word utterance : bayi usia 6 bulan-1 tahun menggunakan satu kata untuk menyampaikan keinginan, maupun tuntutanya. Biasanya berupa kata benda yang menggambarkan objek yang dikenalnya melalui pengamatan. d) Two word-utterance dan telegrarapich speech : secara

bertahap, pada usia 1,5-2,5 tahun, anak dalam berkomunikasi mulai mengkombinasikan kata-kata tunggal untuk menghasilkan ucaoan dua kata. Pada tahap ini sering terjadi kesalahan penerapan kosa kata dalam menyatakan sesuatu pada situasi yang berlainan karena keterbatasan kosa kata anak.

(17)

f. Perkembangan Bermain

Menurut Hurlock (1992) ada beberapa pola bermain pada masa bayi yakni : menjelajah,sensomotorik, meniru, berpura-pura dan hiburan.

Bermain atau setiap kegiatan yang menimbulkan kesenangan, dimulai dalam bentuk sederhana pada masa bayi. Bermain pada masa ini terutama terdiri dari gerakan yang tidak menentu. Permainan pada masa bayi bersifat bebas dan spontan dengan tidak adanya aturan-aturan dan lebih bersifat main sendiri daripada dengan orang lain.

Pada masa anak mencapai usia 3 bulan, penguasaan tangganya telah berkembang sehingga memungkinkan dia dapat bermain dengan boneka atau mainan-mainan yang lainnya. Pada usia tahun ke dua permainanya sudah mulai teratur. Ciri khas pada usia ini adalah permainanya banyak melibatkan kegiatan-kegiatan berjalan, melempar dan memunggut kembali benda-benda, dan memasukkan atau mengeluarkan benda-benda dari tempatnya. (wiji hidayati& sri purnami,2008: hal: 109)

g. Perkembangan Kepribadian

Pada masa ini masih berkembang sikap egosentris. Ini berarti bahwa anak memandang segala sesuatu dilihat dari sudut pandang sendiri, dan ditunjukkan untuk kepentinganya sendiri.

Sikap egosentris ini mempengaruhi sikap sosialny, seperti: a) semua orang harus melayani dirinnya, b) semua orang harus tunduk pada dirinya, c) segala sesuatu yang dikehendaki harus ada dan harus dipenuhinya. Sikap-sikap ini wajar bagi perkembangan usia bayi karena pada masa ini bayi masih sangat dikuasai nalurinya dan kemampuan berfikirnya belum cukup berkembang. (wiji hidayati& sri purnami,2008: hal: 110)

h. Perkembangan Kognitif

(18)

Ada empat buah tahap perkembangan kognitif piaget : (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:177-178). Yakni:

a) Tahap Sensori (sensory Motor Stage)

Pada tahap ini, anak usia kurang lebih 2 tahun mengkonstruksikan pemahaman mengenai dunia dengan mengoordinasikan pengalaman sensoris mereka dengan tindakan fisik, motorik karena itu disebut sensori motorik. mempresentasikan ulang dunia dengan kata-kata, cerita dan gambar. Pemikiran identik sudah lebih dari sekedar hubungan sederhana antara informasi sensoris dan aktivis fisik.

c) Tahap Operasional Konkret ( Concrete Operational Stage)

Pada tahap ini, anak mencapai usia 7-11 tahun dapat melakukan operasi dan penalaran logis, mengantikan pemikiran intiutif, sepanjang penalaran dapat diaplikasikan pada contoh kasus atau konkrit. Pemikir pada tahap operasional konkrit tidak dapat membayangkan langkah-langkah yang diperlukan karena masih terlalu abstrak pada tahap perkembangan ini.

d) Tahap Operasional Formal (formal Operational Stage)

Pada tahap ini, individu usia antara 11-15 tahun bertindak melebihi dunia pengalaman yang aktual dan nyata dalam berfikir lebih abstrak dan logis.

i. Perkembangan Motoris

Ada tiga unsur yang memegang peranan, yaitu otot ,otak, dan saraf. Gerakan-gerakan tubuh yang dimotori dengan kerjasama antara otot, otak, dan saraf-saraf dinamakan motorik. Mula-mula bayi dapat menguasai otot-otot bibir, lidah, mata, dan sebagainya, kemudian ia menguasai otot-otot leher dan bahunya. Anak yang berusia 3 bulan sudah dapat menggerak-gerakkan kepalanya mencari-cari sumber bunyi, mengikuti benda dengan matanya. Pada sat inilah ada artinya anak diberi alat mainan, misalnya balon berwarna yang digantung

(19)

Selanjutnya ia menguasai lengan, tangan, tungkai, dan kainya. Latihan itu umumnya dicari-cari sendiri, dilakukan dengan sukarela dan gembira.

Anak yang berusia 5 bulan dapat menggerakkkan lengannya kearah tertentu, kesalah satu benda yang dilihatnya. Selanjutnya ia menguasai jari-jarinya untuk memungut benda-benda yang kecil, dan akhirnya ia dapat memegang sesuatu. Ada kemungkinan batas-batas usia yang disebutkan disini tidak sesuai dengan usia anak yang sedang kita amati, sebab batas-batas usia itu sebenarnya sangat relatif.

Adapun Ciri-ciri gerakan motoris ialah sebagai berikut :

a. Gerak dilakukan dengan tidak sengaja, tidak ditujukan untuk maksud-maksud tertentu

b. Gerak yang dilakukan tidak sesuai untuk mengangkat benda.

c. Gerak serta. Contoh pada anak yang bermain-main dengan botol susunya, kelihatan bahwa mulut, leher, dan kepalanya turut bergerak semuanya. Gerakan-gerakkan yang berlebihan merupakan ciri-ciri dari motorik yang masih muda. ( Zulkifi L., 1986, hal: 25)

5. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI

Hurlock (2000) menyatakan bahwa tugas-tugas dalam perkembangan bertujuan sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat pada usia tertentu. Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa bayi adalah sebagai berikut : a) belajar makan makanan padat, b) belajar agama, j) menanamkan dan mendidik agama.

(20)

Ketika masa bayi berahkir, semua bayi normal sudah belajar berjalan, meskipun dengan kecakapan yang berbeda-beda. Bayi juga sudah belajar berbicara Meskipun kemampuan mereka berkomunikasi dengan orang lain masih dalam tingkat yang rendah dan masih banyak yang harus dikuasai sebelum mereka masuk sekolah.

Perkembangan yang pesat dari susunan saraf, pengerasan tulang, dan penguatan otot, memungkinkan bayi menguasai tugas-tugas perkembangan masa bayi, tetapi keberhasilan bayi dalam hal ini banyak tergantung pada kesempatan yang diberikan untuk menguasai tugasnya yang bergantung pada bantuan serta bimbingan yang diperoleh.

(21)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan makalah tersebut, maka dapat kita simpulkan sebagai berikut :

Menangis pada masa bayi adalah salah satu cara pertama berkomunikasi dengan dunia pada umumnya, meskipun orang tua tidak selalu tepat menafsirkan apa yang hendak disampaikan oleh bayi menandakan bahwa bayi berusaha untuk berkomunikasi. Berikut ini adalah ciri-ciri dari bayi yang paling penting diantaranya: Masa Bayi Adalah Masa Dasar Yang Sesungguhnya, Masa Bayi Adalah Masa di Mana Pertumbuhan Dan Perubahan Berjalan Pesat, Masa Bayi Adalah Masa Berkurangnya Ketergantungan, Masa Bayi Adalah Masa Meningkatnya Individualitas, Masa Bayi Adalah Permulaan Berkembangnya Penggolongan Peran-Seks, Masa Bayi Merupakan Permulaan Kreativitas, Masa Bayi Adalah Masa Berbahaya. Adapun aspek-aspek dalam perkembangan bayi diantaranya adalah : perkembangan fisik, perkembangan inteligensi, perkembangan emosi,bicara, bahasa dan bermain. Dan adapun tugas-tugas dalam perkembangan bertujuan sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat pada usia tertentu. Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa bayi adalah sebagai berikut : a) belajar makan makanan padat, b) belajar berbicara, c) belajar berjalan, d) belajar menguasai alat pembuangan alat kotoran tubuh. e) bayi harus mengikuti perkembangan sesuai dengan usianya dan yang menggontrolnya adalah ibu, f) menjaga kesehatan makanan serta kegiatan, g) memberikan permainan sesuai dengan usia-nya, h) membentuk prilaku pada bayi, i) pembentukan perilaku agama, j) menanamkan dan mendidik agama.

B. SARAN

Dari pembahasan makalah ini, kami mengajukan saran-saran sebagai berikut :

a. Agar orang tua mampu mengerti keadaan dan kondisi bayi yang baru lahir.

(22)
(23)

DAFTAR PUSTAKA

Hidayati wiji & purnami sri. 2008, Psikologi Perkembangan. Yogyakarta. Teras

Hurlock B Elizabeth. 1980,Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta. PT. Gelora Aksara Pratama.

Jahja Yudrik.2011, Psikologi Perkembangan, jakarta : Kencana, Prenada Media Group.

Ahmadi,Abu & Sholeh, Munawar. 2005, Psikologi Perkembangan, Jakarta : PT. Rineka Cipta

Referensi

Dokumen terkait

Peserta pemilihan KDH dan wakil KDH adalah pasangan calon yang diusulkan secara berpasangan oleh partai politik atau gabungan partai politik 102 apabila memenuhi

Model kendaraan dan lingkungan dibuat dengan perangkat lunak VRML (Virtual Reality Modeling Language (VRML) yang juga terdapat dalam Matlab. Dinamika ban/roda dengan

PENGARUH EFEKTIVITAS COMPETENCY BASED TRAINING TERHAD AP KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN PEMINATAN KEJURUAN D I SMK PASUND AN 1 BAND UNG!. Universitas Pendidikan Indonesia

In this study, solid fermentation of mixed substrate comprising Kepok banana peel and corn hominy using Rhizopus oryzae (Biotech Laboratory Culture Collection) was

Agar pembelajaran IPA menjadi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM), dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu cara

Program akan melakukan perhitungan jarak, sebagai usulan rute transfer antar gudang yang dilakukan oleh DC atau depo, agar jarak tempuh, waktu dan biaya BBM yang minimum

akan dan sedang dilakukan pemerintah. Dari kondisi tersebut, bermunculanlah lembaga- lembaga yang tumbuh di tengah masyarakat yang bukan saja sebagai wujud kepedulian

ekspresi, dimana untuk bersikap asertif, Dilambangka n dengan anak dengan wajah ekspresif dan postur yang Senjata yang diberikan adalah sebuah kristal transparan,