• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA DI NEGARA IND

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA DI NEGARA IND"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nama Tugas : Resume Sejarah Lahirnya Pancasila di Negara Indonesia Tanggal Pengerjaan : Kamis, 1 Oktober 2015

Nama : Lia Yulianti

Tingkat/Kelas : I/C

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA DI NEGARA INDONESIA

A. Pancasila dalam Konteks Sejarah Bangsa 1. Zaman Kuno

Sejak adanya kerajaan- kerajaan di nusantara dan masuknya agama Hindu, Budha, dan Islam unsur unsur Pancasila sudah ada di masyarakat, yaitu terkait dengan sistem kepercayaan.

2. Zaman Kolonial

a) Masuknya Belanda: VOC (1602), perlawanan rakyat abad XVII-XIX bersifat kedaerahan dan lokal, sehingga mudah dipatahkan.

b) Perlawanan rakyat abad XX, ditandai :

- Munculnya paham nasionalisme, liberalisme, dan demokrasi. - Pengaruh kemenangan bangsa Asia terhadap Eropa.

- Munculnya Pergerakan nasional Indonesia. - Tumbuhnya organisasi Modern.

- Sumpah Pemuda.

- Penjajahan Jepang (sidang BPUPKI I dan II dan pembentukan PPKI.

3. Proklamasi 17 Agustus 1945 Penetapan Pancasila dalam UUD 1945 (sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945).

B. Sejarah Perumusan Pancasila 1. Pembentukan BPUPKI

Jepang memberi janji kepada Indonesia bahwa akan diberi merdeka pada tanggl 24 Agustus 1945, sehingga untuk mewujudkan janji tersebut berdirilah BPUPKI (Dokuritsu Zyunbii Tioosakai). Badan ini beranggota 60 orang, diketuai dr. Radjiman Wedjodiningrat, dan wakil ketua Raden Panji Soeroso serta Ichubangasa (Jepang).

(2)

Indonesia merdeka. Dalam kesempatan ini Moh. Yamin (29 Mei 1945) mengusulkan dasar Indonesia merdeka, yaitu:

- Peri kebangsaan; - Peri Kemanusiaan; - Peri Ketuhanan; - Peri kerakyatan; - Kesejahteraan rakyat.

Sedangkan Mr. Soepomo (31 Mei 1945) memaparkan 3 teori, yaitu

- Negara individualistik, atau negara yang disusun atas dasar kontrak sosial dari warganya dengan mengutamakan kepentingan individu sebagaimana diajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, Jean Jacques Rousseau, Hebert Spencer, dan H.J Laski.

- Negara golongan (class theori) yang diajarkan Marx, Engels, dan Lenin. - Negara Integralistik, yaitu negara tidak boleh memihak pada salah satu

golongan, tetapi berdiri di atas semua kepentingan (Spinoza, Adam Muller, dan Hegel). Dalam hal ini Soepomo menolak negara individualistik dan negara golongan, namun mengusulkan negara integralistik (negara persatuan), yaitu negara satu untuk semua orang.

Dan Ir. Soekarno (1 Juni 1945) mengusulkan bahwa dasar Indonesia yang dimaksud adalah philosophishe gronslag (filsafat, fundamen, dan pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka). Dasar yang diusulkan yaitu:

- Kebangsaan atau Nasionalisme; - Kemanusiaan (internasionalisme); - Musyawarah, mufakat, perwakilan; - Kesejahteraan sosial;

- Ketuhanan yang berkebudayaan.

Kelima prinsip tersebut diberi nama Pancasila. Menurut Soekarno, jika yang lima tidak disetujui, dapat diperas menjadi Trisila (Sosio Nasionalisme, Sosio Demokratis, dan Ketuhanan). Selanjutnya, jika yang tiga juga tidak disenangi, dapat diperas menjadi Ekasila, yaitu Gotong royong, dan inilah dasar asli bangsa Indonesia.

(3)

1. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sutardjo, A. Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Oto Iskandardinata, Moh. Yamin, dan Mr. A.A. Maramis.

2. Tugas panitia 8 ini adalah menampung dan mengidentifikasi usulan anggota BPUPKI.

3. Berdasarkan usulan yang masuk diketahui, ada perbedaan usulan tentang dasar negara. Golongan Islam menghendaki negara berdasar syariat Islam, sedang golongan nasionalis menghendaki negara tidak berdasarkan hukum agama tertentu.

Untuk mengatasi perbedaan ini, dibentuklah Panitia Kecil 9 orang, yang anggotanya berasal dari golongan Islam dan golongan Nasionalis, yaitu : Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Yamin, Mr. A.A. Maramis, Ahmad Soebardjo, Abikusno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakkir, A. Wachid Hasyim, dan H. Agus Salim.

Panitia Sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945, menghasilkan kesepakatan dasar negara yang tertuang dalam alinea keempat rancangan Preambule, yaitu

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya,

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. Persatuan Indonesia,

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Isi selengkapnya kesepakatan itu disebut Rancangan Preambule Hukum Dasar. Mr. Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama “Piagam Jakarta”.

Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli) 1945, menghasilkan:

1. Dasar negara yang disepakati, yaitu Pancasila seperti dalam Piagam Jakarta. 2. Bentuk negara republik (hasil kesepakatan dari 55 suara dari 64 yang hadir). 3. Wilayah Indonesia disepakati meliputi wilayah Hindia Belanda + Timor Timur + Malaka (39 suara).

4. Dibentuk tiga panitia kecil:

a) Panitia Perancang UUD, diketuai Ir. Soekarno. b) Panitia Ekonomi dan Keuangan, diketuai Moh. Hatta.

(4)

Pada tanggal 9 Agustus 1945 PPKI dibentuk dalam rangka mempersiapkan Indonesia Merdeka dan intinya mengesahkan dasar negara dan UUD 45, dengan ketua Ir. Soekarno, wakil ketua Moh. Hatta, jumlah anggota 21 orang. Selanjutnya, anggota PPKI ditambah 6 orang anggota wakil golongan, yaitu: Wiranatakusuma, Ki Hadjar Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Sajuti Melik, Mr. Iwa Kusumasumantri, dan Mr. Achmad Soebardjo.

Jadi PPKI berfungsi sebagai komite nasional pembentuk negara. Fungsi nya yaitu: 1. Proklamasi kemerdekaan

2. Jepang menyerah pada sekutu

Golongan pemuda (Soekarni, Adam Malik, Kusnaini, Sutan Sjahrir, Soedarsono, Soepomo, dan kawan-kawan meminta Soekarno untuk segera mengumumkan kemerdekaan RI. Sebaliknya, golongan tua masih banyak berpikir dan pertimbangan. Terjadilah kesepakatan di Rengasdengklok dan Proklamasi dilaksanakan hari Jumat, 17 Agustus oleh Sukarno dan Mohammad Hatta di Jakarta.

Sidang Pertama PPKI (18 Agustus 1945)

1. Sore hari setelah proklamasi datang opsir Jepang ke rumah Bung Hatta menyampaikan keberatan wakil Indonesia bagian timur terhadap tujuh kata dalam sila pertama Piagam Jakarta.

2. Sebelum sidang, Bung Hatta menemui wakil-wakil Islam, akhirnya disepakati untuk menghilangkan tujuh kata tersebut.

3. Mengesahkan UUD 1945.

4. Menetapkan Ir. Soekarno menjadi Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakilnya.

5. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bertugas mendampingi presiden dan wakil presiden sampai terbentuk MPR dan DPR.

Pada akhir tahun 1949, Republik Indonesia harus menerima rumusan penggantian bentuk pemerintahan menjadi negara federal dan hanya menjadi negara bagian Belanda. Pada masa ini, sudah terbentuk kerangka Pancasila yang hampir mengikuti Pancasila modern. Beberapa bulan setelah menjadi RIS, banyak negara bagian yang memilih bergabung dengan RI Yogyakarta, dan setuju mengadakan perubahan konstitusi RIS menjadi UUDS. Pada era kehancuran RIS ini, kerangka Pancasila belum berubah dari era awal RIS dibentuk oleh Belanda.

(5)

menjadi rumusan resmi adalah Pancasila dalam pembukaan UUD, yang merupakan Pancasila yang kita kenal di era modern ini, yang berbunyi :

1. Ketuhanan yang maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang di Pimpin oleh jikmat kebijaksanaan, dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Sebahagian besar perkataan dalam Bahasa Banjar adalah sama dengan Bahasa Melayu, begitu juga dengan awalan seperti di, ber, ter, men, meng, dan akhiran seperti kan, an

ascribed statuses ), misalnya: jenis kelamin, gelar kebangsawanan, gelar dalam kasta, dan sebagainya, ada yang diperoleh melalui perjuangan atau prestasi (dinamakan

Di mana waktu tunggu yang dipakai kapal lebih besar dari pada waktu layarnya untuk jarak 34 mile (Baubau – Dongkala) dan 14 mile (Dongkala – Mawasangka), dengan

Sedangkan dalam Penjelasan Pasal 6 ayat (1) diatas disebutkan bahwa ”Usaha kartu kredit merupakan usaha dalam kegiatan pemberian kredit atau pembiayaan untuk

Setelah di berikan layanan pada siklus II terdapat perubahan pada siswa, pada pertemuan pertama persentase observasi aktivitas siswa adalah 57,16%(C), dan

Selain Fuad, konflik juga dapat dilihat apabila Mak Salmah menyayangi Fuad tetapi dalam masa yang sama membencinya kerana menganggap Fuad merupakan punca Sofia

21 STAIN WATAMPONE HUKUM TATANEGARA ISLAM S1 √ 22 STAIN ZAWIYAH CUT KALA LANGSA TADRIS MATEMATIKA S1 √ TADRIS BAHASA INGGRIS S1 √. 23 UIN JAKARTA PAUD

Informasi yang ditawarkan oleh sistem informasi eksekutif merupakan informasi rangkuman sehingga memudahkan eksekutif dalam mengambil keputusan dengan mengambil