• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas X-A Madrasah Aliyah Unggulan Bandung Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas X-A Madrasah Aliyah Unggulan Bandung Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

134

BAB V

PENUTUP

A.Simpulan

Dengan memperhatikan rumusan masalah pada BAB I serta hasil pembahasan

pada BAB IV maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa proses berpikir

kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah SPLDV sesuai tahapan Wallas

adalah sebagai berikut:

1. Persiapan

Pada tahap ini siswa yang kreatif mampu memahami informasi yang

terdapat dalam masalah dan mampu menyampaikan informasi dengan

bahasanya sendiri, mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

masalah, serta sudah pernah mengetahui masalah seperti ini. Dan siswa

yang cukup kreatif menunjukkan proses yang sama pada tahap persiapan

dengan siswa yang kreatif. Sedangkan untuk siswa kurang kreatif hampir

sama dengan siswa yang kreatif dan cukup kreatif hanya saja siswa kurang

kreatif mampu memahami informasi yang terdapat dalam masalah tetapi

tidak mampu menyampaikan informasi menggunakan bahasa sendiri

2. Inkubasi

Pada tahap inkubasi siswa kreatif mencoba mengingat materi SPLDV yang

telah lalu. Siswa melakukan aktivitas merenung ketika mengalami

(2)

135

selembar kertas. Dan siswa yang cukup kreatif siswa merenung dengan

menggaruk-garuk kerudung dan mencoba mengingat materi SPLDV yang

telah lalu. Sedangkan untuk siswa yang kurang kreatif pada tahap ini hanya

diam dan mengingat materi SPLDV yang telah lalu.

3. Iluminasi

Pada tahap iluminasi siswa kreatif menyelesaikan masalah menggunakan

cara eliminasi, dan mencoba menyelesaikan masalah dengan cara lain yaitu

cara campuran (eliminasi-subtitusi). Dan siswa yang cukup kreatif

menyelesaikan masalah menggunakan cara eliminasi dan mencoba

menyelesaikan masalah dengan cara lain yaitu cara (subtitusi dan grafik).

Sedangkan untuk siswa kurang kreatif siswa menyelesaikan masalah

menggunakan cara eliminasi tetapi tidak mencoba menyelesaikan masalah

dengan cara lain.

4. Verifikasi

Pada tahap ini siswa kreatif mampu menyelesaikan masalah dengan benar

menggunakan cara eliminasi dan siswa mampu menyelesaikan masalah

dengan menggunakan cara campuran (eliminasi-subtitusi), siswa juga

memperoleh hasil yang sama dalam menyelesaikan masalah SPLDV

antara menggunakan cara eliminasi dan cara campuran (eliminasi-subtitusi)

jadi siswa yakin dengan hasil jawabannya. Dan siswa cukup kreatif mampu

menyelesaikan masalah dengan benar menggunakan cara eliminasi, tetapi

siswa ini salah dalam menyelesaikan masalah menggunakan cara lain

(3)

136

menyelesaikan masalah dengan benar menggunakan cara eliminasi dan

tidak bisa menyelesaikan masalah dengan cara lain.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dengan ini diberikan

beberapa saran antara lain:

1. Bagi sekolah

Dengan memperhatikan proses berpikir kreatif siswa, untuk meningkatakan

kemampuan berpikir kreatif diharapkan dapat menambah media yang efektif

serta buku pembelajaran yang bermutu yang dapat menunjang terlaksananya

pembelajaran secara efektif. Sehingga dapat meningkatkan proses berpikir

siswa yang akan berdampak pada kemampuan kreatifnya.

2. Bagi guru matematika

Dengan mengetahui proses berpikir kreatif siswa, guru dapat

memperbanyak menggunakan metode-metode mengajar yang dapat

menunjang untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Salah

satu metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan proses berpikir

kreatif siswa yaitu dengan metode penyelesaian masalah .

3. Bagi siswa

Untuk mengembangkan proses berpikir kreatif siswa diharapkan lebih aktif

dan lebih banyak berlatih menyelesaikan masalah-masalah matematika yang

solusinya/cara menyelesaikannya lebih dari satu. Selaian itu diharapkan

siswa aktif bertanya dan berdiskusi dengan guru atau teman sejawatnya

(4)

137

4. Bagi peneliti lain

Hendaknya penelitian ini dijadikan sebagai kajian dan pengembangan

penelitian lanjutan pada tempat maupun subyek lain dengan tema yang sama

atau berbeda. Dengan catatan kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini

hendaknya direfleksikan untuk diperbaiki. Pada penelitian ini, peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Dari level top management proses pengolahan data menjadi informasi dan akhirnya menjadi pengetahuan (knowledge) digunakan sebagai proses untuk mengambil

[r]

Periksa dulu kabel datanya, kalau kabel data sudah terpasang dengan baik dan BIOS bisa mendeteksi harddisk anda, maka kemungkinan penyebabnya adalah

Klik menu File, Open, atau klik toolbar Open atau tekan tombol Ctrl+O , sehingga muncul kotak dialog berikut:.. Klik kotak Look in untuk menentukan lokasi (drive dan

K arakteristik utama yang kelima dari persekutuan adalah participation in partnership profit maka laba rugi persekutuan harus dibagi kepada para sekutu secara adil, artinya adil

Tidak ada calon penyedia yang mendaftar dan memasukkan dokumen penawaran pada paket Pengadaan Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4/6/10 (Polres & Polsek) TA.. 2016

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan pelajaran yang bertujuan memperkenalkan, mempersiapkan, menumbuhkan, dan membiasakan diri dalam dunia teknologi sejak dini, serta

 Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dalam Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dalam Laporan keuangan.