• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemerolehan Prefiks Bahasa Indonesia Pada Anak TK Usia 4—5 Tahun di Yayasan Perguruan Markus Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemerolehan Prefiks Bahasa Indonesia Pada Anak TK Usia 4—5 Tahun di Yayasan Perguruan Markus Medan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran I

DATA PERCAKAPAN

1. Percakapan Peneliti, dan Ru (konteks peneliti mengajak anak bercerita pada saat anak sedang mengerjakan tugas di dalam kelas)

Peneliti : Kau suka pelajaran apa Ruth? Ru : Gelas suka, bola suka.

Peneliti : Apa? Ru : Gelas suka.

Peneliti : Bukan, pelajaran seperti menulis, menggambar, dan menyanyi. Ru : Menulis suka, menyanyi suka, menari bisa.

Peneliti : Pandai kau nari?

Ru : Nari gini (memeragakan menortor). Peneliti : Oh tor- tor, dimana kau nortor? Ru : Di gedung.

2. Percakapan Peneliti dengan Gr dan Ld (konteks peneliti bertanya mengenai kesukaan anak ketika anak sedang bermain)

Peneliti : Grace di rumah suka nonton apa?

Gr : Barbie, Marsha, Upin.

Peneliti : Kalau pelajaran suka pelajaran apa?

(2)

Peneliti : Terus?

Gr : Hitung.

3. Percakapan peneliti dengan Ld dan Gr (konteks anak bercerita film

frozen)

Ld : Kak kan si Olaf di dekat api nyalahin api jadi tinggal tangannya satu lagi yang disini, jadi kata si Ana awas jangan disitu! Nanti kau meleleh jadi hidungnya uda mau meleleh katanya nanti. Wekkk.

Peneliti : Hehehe.

Gr : Kak, kan si Olaf cabut hidungnya wortel tiba- tiba kepalanya

meleleh, siap itu ditaruknya hidungnya, tangannya ada, semua badannya ada, kakinya sama tangannya ada. Macam mana itu

dibuat? Hidungnya ditaruk batu, siap itu batu semua tangannya.

4. Percakapan Peneliti dengan Al (konteks subjek penelitian sedang belajar menggambar)

Al : Salah, salah

Peneliti : Kenapa dek ?

Al : Salah

Peneliti : Jadi kalau salah mau diapakan?

Al : Dihapus (sambil merogo- rogo tempat pensil)

Peneliti : Apa yang kau ambil.

Al : Penghapus.

5. Percakapan Peneliti, Au, dan Al (konteks peneliti bercerita dengan subjek penelitian ketika jam istirahat)

(3)

Au : Setiap hari aku bawa.

Peneliti : Kenapa setiap hari kau bawa penggaris kan enggak ada belajar menggaris.

Au : Kalau uda SD kan pakai penggaris, setiap hari kubawa untuk sekolah SDku.

Peneliti : Ooh.

6. Percakapan Peneliti, Al, Gr, dan Ld (konteks peneliti sedang berbicara dengan subjek penelitian ketika di dalam kelas)

Al : Kak takut kali aku kak ada perampok.

Peneliti : Dimana ada perampok?

Al : Di kamar kakakku.

Peneliti : Di kamar kakakmu, ada perampok.

Ld : Perampok, di rumahku enggak ada pun perampok. Gr : Di rumahku pun enggak.

7. Percakapan peneliti dengan Al (konteks anak bercerita kepada peneliti tentang pengalamannya)

Al : Hari itu aku kenak duli (duri) kak.

Peneliti : Apamu yang kena duri?

Al : Tanganku.

Peneliti : Jadi tanganmu gimana?

Al : Berdarah.

Gr : Apamu yang sakit?

(4)

8. Percakapan Peneliti dengan Ld (konteks peneliti sedang berbicara dengan Ld mengenai pengalaman Ld)

Ld : Kak nanti pas di pantai, sama dek Lue nanti mainnya.

Peneliti :Main apa?

Ld : Dek Lue udah pandai berdiri.

Peneliti :Uda pandai berdiri?

Ld : Hm, dianya duluan lahir.

Peneliti : Jalan, uda pandai dia berjalan?

Ld : Udah.

Peneliti : Apa lagi uda pandai?

Ld : Enggak ada itu aja.

Peneliti : Berbicara udah bisa?

Ld : Udah, tapi enggak ngerti.

Peneliti : Enggak ngerti ngomongnya?

Ld : Hmm, orang pun enggak ngerti apa yang dia bilang.

9. Percakapan peneliti dengan Au ( konteks anak sedang bercerita ketika sedang belajar)

Au : Uda kerjakan! Jangan main- main.

Ld : Kau juga jangan main- main, bukan main kertas harusnya belajar, bukan main kertas hehehe.

(5)

10. Percakapan peneliti dengan Gr (konteks peneliti mengajak subjek berbicara ketika subjek penelitian sedang belajar mencocok gambar)

Peneliti : Ini dicocok-cocok biar apa?

Gr : Biar terbuka dia.

Peneliti : Ooh, siap terbuka nanti diapain?

Gr : Ditempel.

Peneliti : Ditempel kemana?

Gr : Ini kan, siap kita tempel tarok disini.

Peneliti : Ooh.

Gr : Nanti kalau sudah siap ikuti warna ini. Ini warna biru, ini warna coklat.

11. Percakapan peneliti dengan Al (konteks peneliti sedang berbicara dengan

subjek penelitian di dalam kelas)

Peneliti : Kenapa kau selalu terlambat ke sekolah?

Al : Apa kak?

Peneliti : Kenapa kau selalu terlambat ke sekolah?

Al : Terlambat bangun.

Peneliti : Ooh, jangan terlambat lagi besok ya Baik?

Al : Iya kak.

Peneliti : Ambil ke depan majalahmu Albaik.

(6)

12. Percakapan Peneliti dengan Ld (konteks peneliti sedang berbicara dengan subjek ketika subjek sedang belajar menggambar)

Ld : Ini masih tertutup.

Peneliti : Kalau tertutup harus diapakan?

Ld : Dikoyak biar terbuka, nanti koyak kayak gini bajunya kak.

Peneliti : Ooh gitu dek.

13. Percakapan peneliti dengan Au, Al, dan Gr (konteks subjek penelitian

bercerita mengenai hadiah yang diperolehnya)

Au : Tapi lebih enak aku dikasih teman Bapakku apa.

Peneliti : Apa?

Au : Itu tas.

Peneliti : Kenapa kau dikasih tas?

Au : Gara-gara dapat buku si Ruth, baju si Ruth sama. Kau tak enak aku paling enak.

Au : Eh, aku lebih enak dapat baju, dapat pinsil baru dapat baju si Ruth.

Peneliti : Si Ruth? Maksudnya?

Au : Baju si Ruth enggak bisa digosok nanti hilang gambarnya.

Peneliti : Ada gambar si Ruth?

Au : Iya, Enggak boleh digosok nanti hilang gambarnya makanya tinggal lipat aja. Enggak usah digosok.

Peneliti : Ooh digosok.

(7)

Peneliti : Kenapa?

Al : Aku enggak suka digosok bajuku.

Peneliti : Jadi enggak digosok bajumu?

Gr : Nanti kalau enggak digosok enggak jadi lembut.

Au : Iya jadi keras.

Peneliti : Kalau digosok jadi bajunnya gimana? Digosok gini pakai apa digosok?

Au : Pakai gosokan.

Al : Pakai gosokan biar kering.

Au : Bukan salah biar lembut.

Gr : Digosok, disemprot udah digosok harum lembut jadinya.

14. Percakapan peneliti dengan Au, Gr dan Ld (konteks peneliti berbicara dengan subjek pada waktu anak belajar menggambar)

Peneliti : Terus dapat apa lagi kau?

Au : Si Ruth?

Gr : Tas si Ruth?

Peneliti : Tas sirup? Kayak mana tas sirup?

Gr : Si Ruth (dengan nada lantang).

Ld : Si Ruth bukan sirup, sirup itu untuk diminum.

(8)

15. Percakapan peneliti dengan Gr (konteks peneliti sedang bercerita dengan subjek saat subjek sedang belajar mencocok gambar)

Peneliti : Ini dicocok-cocok biar apa?

Gr : Biar terbuka dia.

Peneliti : Ooh, siap terbuka nanti diapain?

Gr : Ditempel.

Peneliti : Ditempel kemana?

Gr : Ini kan, siap kita tempel tarok disini.

Peneliti : Ooh.

Gr : Nanti kalau sudah siap ikuti warna ini. Ini warna biru, ini warna coklat.

16. Percakapan peneliti dengan Ru, dan Ld (konteks subjek penelitian

sedang belajar membuat gambar) Ld : Ini pagarnya.

Ru : Pagarnya?

Ld : Pagarnya uda mau rebah. Hehehe

Ru : Dibakar rumahnya pakai mancis, ini mancisnya.

Peneliti : Kalau dibakar rumahnya jadi gimana?

Ru : Enggak punya rumahlah.

17.Percakapan Peneliti dengan Ld (konteks subjek sedang bercerita mengenai kulkasnya)

Ld : Kulkasku udah dihias kak.

(9)

Ld : Di dalamnya udah dihias.

Peneliti : Apa yang dihias?

Ld : Telurnya dihias.

Peneliti : Dihias gimana Lady? Diwarnai telurnya?

Ld : Iya diwarnai.

18.Percakapan peneliti dengan Al (konteks peneliti bertanya alasan anak tidak masuk sekolah)

Peneliti : Oh iya, hari sabtu Albaik kenapa enggak sekolah?

Al : Aku sakit, aku enggak itu, enggak itu, aku enggak ikut lomba mewarna. Batuk aku, siap itu muntah- muntah aku di rumahku.

Peneliti : Jadi enggak bisa sekolah lah ya?

Al : Iya nanti muntah-muntah aku, aku dikasih obat.

Peneliti : Obat apa dikasih?

Al : Obat demam biar sembuh.

19. Percakapan peneliti dengan Ld (konteks peneliti sedang bermain masak-masakan bersama LD di rumah)

Ld : Ini perlu loh kak. Peneliti : Kita untuk menggoreng.

Ld : Ini dicuci dulu, aih kenapa dia ini? Peneliti : Ini tersangkut.

Ld : Enggak bisa dibukak itu.Ini tempat bubur, buburnya dimasak dulu kita buat dengan rapi. Eh ada piring?

(10)

20. Percakapan Peneliti, Gr, Au dan Al (konteks peneliti bercerita dengan subjek penelitian pada saat istirahat)

Peneliti : Grace kenapa sabtu enggak sekolah?

Gr : Enggak tahu ini, mamak enggak enak badan, enggak bisa diantar kami.

Peneliti : Ooh.Aurel kenapa enggak sekolah hari sabtu?

Au : Ke rumah sakit.

Al : Aku pun ke rumah sakit.

Peneliti : Ngapain kau ke rumah sakit?

Al : Tengok kakakku.

Peneliti : Kakakmu yang mana?

Al : Kakak aku yang kedua.

Au : Tapi lebih enak aku, dikasih teman bapakku tas.

21. Percakapan Peneliti dengan Au (konteks peneliti bercerita dengan anak ketika anak sedang istirahat)

Peneliti : Aurel anak ke- berapa?

Au : Anak kesatu, adekku anak kedua.

Peneliti : Ada berapa orang kalian?

Au : Ada dua orang.

Peneliti : Dua-duanya perempuan.

Au : Iya.

(11)

Au : Enggak tahu.

22. Percakapan Peneliti, Ru dan Ld (konteks peneliti sedang bercerita

dengan subjek penelitian ketika anak sedang belajar)

Ru : Eh, semalam itu kita enggak sekolahkan? yang ada gerhana matahari enggak bisa keluar, aku lihat gerhana matahari gini aku di kreta Lady.

Ld : Aku pas keluar apa iih sinar kali enggak bisa enggak guna itu pakai kacamata aku, enggak guna.

Peneliti : Kenapa enggak guna pakai kacamata?

Ld : Terang kali.

Peneliti : Oh, terang kali.

23. Percakapan Peneliti dengan Al (konteks peneliti sedang bercerita dengan subjek ketika anak sedang menggambar)

Al : Kak yang semalam itu kakak kok enggak datang?

Peneliti : Apa?

Al : Semalam itu kakak kok enggak datang? Peneliti : Iya, semalam sekolah dia Grace?

Gr : Enggak.

Peneliti : Bohong kau ya?

Al : Iya kok, sekolah aku.

Peneliti : Dimana kau duduk?

Al : Disini.

(12)

24. Percakapan Peneliti dengan Ld (konteks peneliti bertanya mengenai kesukaan subjek penelitian)

Peneliti : Lady paling suka ngapain? Ld : Paling suka menggambar. Peneliti : Menggambar, kenapa? Ld : Sebab, ada ide.

(13)

Lampiran II

Data Subjek Penelitian

1. Nama: Lady Rain Jemima Silaen Umur: 5 tahun

Jenis Kelamin: Perempuan

Pekerjaan Orangtua: Karyawan Swasta

2. Nama: Aurelia Mercia Pasarbu Umur: 4,5 tahun

Jenis Kelamin: Perempuan Pekerjaan Orangtua:

(14)

Lampiran III

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan keluarga, serta upaya peningkatan pemanfaatan pekarangan melalui Halaman Asri, teratur, indah dan nyaman ( HATINYA ), sandang dan

3.3 Faktor Dominan yang Mempengaruhi Perubahan Penggunaan Lahan Faktor yang paling dominan dan paling berperan terhadap perubahan penggunaan lahan yang terjdi di Kecamatan

7 tahun 2010 masa manfaat lebih dari 12 bulan, tujuan utama untuk mendukung kegiatan operasional dan tidak dijual, kemudian biaya perolehan bisa diukur dan handal,

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Uji Kandungan Bakteri Escherichiacoli, Dan Coliform Pada Air Minum Isi Ulang Di Pondok

Penambahan puree jagung dan mocaf tergelatinasi tidak memberikan pengaruh nyata karena mocaf mempunya sifat yang berbeda dengan terigu dimana produk mie berbasis mocaf

matematika yang dipublikasikan serta menjunjung tinggi hak atas kekayaan intelektual (HaKI). Menghasilkan sarjana pendidikan matematika pada level pendidikan dasar dan

HP tidak akan menggunakan informasi tersebut dengan cara apa pun yang dapat digunakan untuk mengenali Anda kecuali sepanjang untuk menyempurnakan Penggunaan oleh Anda atau

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat