• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Menggunakan Abu Gunung Vulkanik Ditinjau Dari Nilai California Bearing Ratio

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Menggunakan Abu Gunung Vulkanik Ditinjau Dari Nilai California Bearing Ratio"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah dapat didefinisikan sebagai bahan di atas batuan dasar, yang lepas

dan tidak terkonsolidasi, yang dihasilkan oleh pelapukan batuan (Bowles, 1993).

Ukuran dari partikel tanah adalah sangat beragam dengan variasi yang cukup

besar, sehingga tanah dibagi menjadi empat kelas yaitu kerikil (gravel), pasir

(sand), lanau (silt), dan lempung (clay), berdasarkan ukuran partikel yang paling

dominan dari tanah tersebut (Das, 1994).

Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral

tertentu yang menghasilkan sifat-sifat plastis pada tanah bila dicampur dengan air.

Tanah lempung biasa digunakan sebagai bahan timbunan jalan raya. Sifat umum

dari tanah lempung adalah sangat keras dalam kondisi kering dan bersifat plastis

dalam keadaan kadar air sedang. Namun ketika kadar air tinggi, tanah lempung

akan bersifat lengket (kohesif) dan sangat lunak. Oleh sebab itu, tanah lempung

perlu dilakukan stabilisasi.

Stabilisasi tanah adalah pencampuran tanah dengan bahan tertentu, guna

memperbaiki sifat-sifat teknis tanah, atau dapat pula berarti usaha untuk merubah

atau memperbaiki sifat-sifat teknis tanah tertentu agar memenuhi syarat teknis

tertentu (Hardiyatmo, 2010).

Tanah di wilayah Indonesia pada umumnya memiliki tanah dasar yang

terdiri dari tanah lempung dengan pengembangan yang cukup besar (plastisitas

(2)

dalam penelitian ini adalah stabilisasi dengan cara kimiawi yaitu dengan

menambahkan bahan kimia pada tanah yang akan distabilisasi. Bahan pencampur

yang dipilih adalah abu gunung vulkanik.

Abu gunung vulkanik yang digunakan pada penelitian ini berasal dari

Gunung Sinabung. Dari data terakhir, volume lava Gunung Sinabung yang keluar

sudah mencapai 3,3 juta meter kubik (Shankar, 2016). Dampak dari abu vulkanik

yang dikeluarkan Gunung Sinabung dapat mengganggu kesehatan, merusak

rumah penduduk, menghambat saluran air, merusak tanaman pertanian, dan

mengacaukan aktivitas penduduk dan yang lainnya.

Banyaknya abu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Sinabung

menyebabkan abu tersebut hanya menjadi limbah yang tak termanfaatkan.

Kebanyakan masyarakat hanya memanfaatkan abu gunung vulkanik Gunung

Sinabung sebagai pupuk. Abu gunung vulkanik sendiri mengandung aluminium,

silika, besi, kalsium, dan magnesium. Silika (SiO2) yang dikandung oleh abu

gunung vulkanik merupakan unsur penyusun utama dalam pembuatan semen.

Sifat pozolanik adalah perilaku mengikat mineral lain yang ada di lempung

sehingga menjadi semakin keras dalam jangka waktu tertentu (Mu’minah, 2014).

Oleh sebab itu, abu gunung vulkanik Gunung Sinabung dapat dimanfaatkan

sebagai bahan campur stabilisasi tanah, selain karena kandungan Silika yang

dimilikinya, juga bisa mengurangi limbah yang tak termanfaatkan oleh penduduk.

Penelitian mengenai stabilisasi pada tanah lempung telah banyak dilakukan

sebelumnya sebagai upaya untuk melakukan perbaikan pada tanah. Campuran

bahan yang digunakan pun bermacam-macam antara lain: kapur, semen, fly ash,

(3)

menunjukkan perbaikan pada kondisi tanah lempung baik sifat fisis maupun sifat

mekanisnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh penambahan abu gunung vulkanik terhadap nilai

indeks propertis tanah lempung?

2. Bagaimana pengaruh campuran 2-20% abu gunung vulkanik dengan

pemeraman 1 hari dan 14 hari terhadap nilai CBR?

3. Berapa campuran dan lama pemeraman 2-20% abu gunung vulkanik

terhadap tanah lempung pada nilai CBR maksimum?

4. Bagaimana pengaruh pemeraman 1 hari dan 14 hari terhadap nilai CBR

campuran tanah lempung dan abu gunung vulkanik?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan abu gunung vulkanik pada

tanah lempung terhadap nilai indeks propertis.

2. Untuk mengetahui nilai CBR dari tanah lempung yang ditambahkan dengan

variasi 2-20% abu gunung vulkanik pada pemeraman 1 hari dan 14 hari.

3. Untuk mencari campuran dan lama pemeraman optimum abu gunung

vulkanik terhadap tanah lempung pada nilai CBR maksimum.

4. Untuk mengetahui pengaruh pemeraman 1 hari dan 14 hari terhadap nilai

(4)

1.3.2 Manfaat

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Mengurangi limbah abu gunung vulkanik.

2. Pihak-pihak yang membutuhkan informasi dan mempelajari hal yang

dibahas dalam laporan tugas akhir.

1.4 Pembatasan Penelitian

Batasan-batasan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut :

1. Tanah yang dipakai tanah lempung Patumbak, Deli Serdang.

2. Bahan stabilitas yang digunakan adalah abu gunung vulkanik Gunung

Sinabung yang telah lolos saringan no. 200.

3. Komposisi campuran terdiri dari : tanah dan abu gunung vulkanik.

Penambahan persentase abu gunung vulkanik sebesar 2%, 4%, 6%, 8%, 9%,

10%, 11%, 12%, 13%, 14%, 15%, 16%, 17%, 18%, 19% dan 20% dari berat

tanah.

4. Berat tanah yang dimaksud adalah tanah dalam kondisi kering setelah

dijemur di bawah sinar matahari dan lolos dari saringan no. 4.

5. Uji index properties tanah asli untuk mengetahui sifat fisis tanah yang

dilakukan pada awal penelitian, meliputi:

ÿ Uji Kadar Air

ÿ Uji Berat Spesifik Tanah

ÿ Uji NilaiAtterberg(Batas-Batas Konsistensi)

(5)

6. Pengujian untuk engineering properties tanah asli dilakukan dengan uji

Proctor Standard, dan uji CBR Laboratorium rendaman (soaked).

7. Pengujian yang dilakukan terhadap benda uji yang telah diberi campuran

bahan stabilisasi meliputi pengujian Atterberg, pengujian Proctor Standard,

serta pengujian CBR Laboratorium rendaman (soaked).

8. Masa pemeraman terdiri dari dua variasi yaitu 1 hari dan 14 hari.

1.5 Sistematika Penulisan

Rancangan sistematika penulisan secara keseluruhan pada tugas akhir ini

terdiri dari 5 (lima) bab, uraian masing-masing bab adalah sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan

dan manfaat, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

Bab II: Tinjauan Pustaka

Bab ini mencakup teori dasar, rumus dan segala sesuatu yang berhubungan

dengan topik yang dibahas.

Bab III: Metodologi Penelitian

Bab ini membahas tentang penjabaran keseluruhan proses yang dilakukan

selama penelitian berlangsung sampai selesai. Diantaranya bagaimana proses

pengujian sampel dilakukan di laboratorium dan bagaimana mendapatkan data

(6)

Bab IV: Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang pembahasan atau hasil data-data yang dikumpulkan.

Hasil data-data yang terkumpul tersebut kemudian di analisa sehingga diperoleh

hasil atau tujuan akhir dari penelitian ini

Bab V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi penjabaran mengenai hasil akhir penelitian dan saran-saran

Referensi

Dokumen terkait

Informasi diperoleh dari suatu media yang dipilih oleh perusahaan, dan sejauh ini pemilihan media iklan perusahaan PT.SCG ( Siam Cement Group) dilakukan melalui

Berbeda dengan hasil analisis pengaruh variabel independen ke- lompok satu terhadap variabel dependen sta- tus gizi balita indek TB/U, pengaruh variabel independen

Karena responden menyukai iklan yang ditayangkan, maka secara tidak langsung, kesan produk di mata target audience juga menjadi baik, terbukti dengan hasil kuesioner dimana

[r]

Iklan itu hanya "mengambilalih" sesuatu yang dianggap wajar dan seharusnya terjadi dalam kehidupan, yakni salah satu jenis pekerjaan yang melekat pada perempuan sebagai

It specifically excludes fees and expenses paid to the trustee pursuant to § 330(a), attorney and professional fees and expenses, expenses of operating a business in a chapter 7

Dan yang menarik bahwa I ndonesia juga termasuk dalam indeks yang dikeluarkan oleh lembaga komunitas LGBT dunia ini yaitu memiliki 1 majalah cetak (GAYa Nusantara) yang

[r]