TUGAS SISTEM POLITIK INDONESIA DIKERJAKAN OLEH:
N A M A
AGUSTINUS GOO N
I M 150902068
Dikerjakan untuk memenuhi tugas UTS Sistem Politik Indonesia DEPARTEMEN KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS FISIP
Tugas : Coba jelaskan hubungkait antara DEMOKRASI dengan PEMILIHAN LANGSUNG!
JAWAB:
A. DEMOKRASI
Kata “Demokrasi” berasal dari kata yunani demos yang berarti ‘people’ (rakyat, orang-orang, kelompok orang), lalu kratein yang berarti ‘To rul’ (memerintah).
Permulaan model dan penerapan demokrasi murni tidak ditemukan di negeri manapun selain Yunani diabad ke-6 sebelum masehi.
Hakikat demokrasi adalah hasil dari suatu proses dimana setiap manusia memiliki pemikiran dan kemampuan melakukan tindakan yang didasarkan pada penghargaan terhadap persamaan hak, kebebasan, keteraturan bersama dan keragaman. Karena
demokrasi itu adalah perintah oleh rakyat atau rule by the people. a. Apa sebenarnya Demokrasi?
1. Demokrasi merupakan salah satu HAM dimana masing-masing orang bebas berbicara, mengeluarkan pendapat, beda
pendapat, dan tindakan ada paksaan.
2. Demokrasi menjamin kekuasaan suatu negara sebenarnya berada ditangan rakyat atau kedaulatan ada ditangan rakyat. 3. Demokrasi mendorong sesuatu yang diputuskan bersama
akan memiliki kadar ketetapan dan kebenaran yang bakal lebih menjamin.
Untuk mendorong hal-hal diatas, nilai-nilai demokrasi yang perluh dilakukan, yaitu kebebasan, persamaan, solidaritas, toleransi, menghormati kejujuran, menghormati penalaran, dan keadaban.
B. PEMILU
Landasan hukum di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No 8 tahun 2012 Tentang PEMILU Anggota DPR, DPD, Dan DPRD.
adalah unttuk memilih anggota DPR, DPD, DAN DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
Penyelenggaraan pemilihan umum di sebuah negara merupakan salah satu ciri penting untuk menentukan apakah negara tersebut menganut sistem demokrasi atau tidak. Sedangkan tujuan pemilu adalah:
a. Untuk memungkinkan terjadinya peralihan kepemimpinan pemerintahan secara tertib dan damai,
b. Untuk memungkimkan terjadinya pergantian pejabat yang akan mewakili kepentingan rakyat di lembaga perwakilan,
c. Untuk melaksanakan prinsip kedaulatan rakyat, dan
d. Untuk melaksanakan prinsip hak-hak asasi warga negara. Maka itu, warga negara Indonesia yang berada pada hari pemungutan suara telah genap 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin mempunyai hak memilih. UUD 1945 mengamanatkan bahwa pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
setiap 5 (lima) tahun.
KPU adalah lembaga penyelenggara pemilu7h yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Sebagai penyelenggara pemilu KPU berpedoman kepada beberapa azas yakni mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib penyelenggara pemilu, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efisien dan efektivitas.
“ Demokrasi dapat berjalan baik jika ada rasa tanggung jawab dan toleransi dikalangan pemi9mping politik” sebaliknya kata Hatta
“perkembangan politik yang berakhir dengan kekacauan, demokirasi yang berakhirhir dengan anarki, membuka jalan untuk lawannya: diktator. Bagi Hatta, partai adalah wujud kedaulatan rakyat. Tapi, dia mengecam parah politisi yang menjadikan “partai sebagai tujuan dan negara sebagai alatnya”.Beberapa tahun sebelum jatuhnya Bung Karno, Hatta telah meramalkan: (sistem yang dilahirkan Soekarno itu tidak lebih panjang umurnya dari Soekarno sendiri”.
peningkatan harga diri masyarakat yang sudah sekian lama dimarginal. Pilkada langsungt merupakan representasi sumber kekuasaan (origin of power) di daerah, sebaliknya sumber kekuasaan (origin of power) negara kesatuan adalah pusat. Jalan kearah pilkada langsung mulai terbuka sejak amandemen kedua UUD 1945, khususnya pasal 18 menjadi salah satu konsideran UUD No. 32 Tahun 2004. Dalam pasal 22 E juga dinyatakan bahwa penyelenggaraan pemilu adalah komisi yang bersifat tetap,
mandiri, dan nasional, sementara sesuai pasal 58 UU No. 32/2004, pilkada diselenggarakan KPUD.
SUMBER DARI BUKU
1. Irwan Alexander, ph. D., dkk. 1995, pemilu (pelanggaran asas luber), Jakarta, pustaka sinar harapan.
2. Jailani muhammad, S.Sos M. A. 2013, (Pendidikan demokrasi dan pemilu 2004), Medan. ACTED Medan.
3. Joko Suyano Seno. 2009. (Keadilan, Demokrasi, dan Keadilan sosial), Jakarta, friedrich Ebert Stiftung