1
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM)
NOMOR: KU.01.02/1.2/ 0271 /2016
Kode dan Nama Satuan Kerja
: 632221
Politeknik Kesehatan Bandung
Kode dan Nama Kegiatan
: 2079
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis lainnya pada program Pengembangan
dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan
5034
Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi
Yang bertandatangan di bawah ini, saya selaku Kuasa Pengguna Anggaran Satker Politeknik
Kesehatan Bandung, menyatakan bahwa saya bertanggungjawab penuh atas standar biaya
dan satuan biaya yang digunakan dalam penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran satker
BLU Politeknik Kesehatan Bandung.
Perhitungan standar biaya dan satuan biaya tersebut telah dilakukan secara professional,
efisien, efektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Standar biaya tersebut telah ditetapkan oleh pemimpin BLU dan disusun berdasarkan
perhitungan akuntansi biaya yang dihasilkan dari sistem akuntansi biaya yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan.
Demikian Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Bandung , Oktober 2016
Kuasa Pengguna Anggaran
1
KATA PENGANTARSeiring dengan telah ditetapkannya Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung sebagai Badan
Layanan Umum secara penuh berdasarkan surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor:
499/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009 maka dalam pelaksanaan BLU Politeknik
Kesehatan Bandung untuk pengajuan usulan penerimaan dan belanja tahun 2017 perlu
disusun dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran(RBA).
Dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri
Keuangan Nomor : 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisinis dan Anggaran serta
Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum
Dengan mempertimbangkan masukan dari pihak terkait, antara lain Kementerian Keuangan
dan Kementerian Kesehatan, kami dapat menyelesaikan Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
Tahun 2017,
Besar harapan kami untuk mendapat dukungan dari berbagai pihak agar RBA ini menjadi
acuan dalam pelaksanaan operasional Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2017.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Kepada Tim Penyusun kami sampaikan penghargaan
atas usaha penyusunan RBA ini.
Bandung, Oktober 2016
Direktur Politeknik Kesehatan Bandung,
Dr. Ir. HR. Osman Syarief, MKM
1
Executive Summary
Politeknik Kesehatan Bandung merupakan salah satu Politeknik Kesehatan yang
memberikan kontribusi dalam peningkatan sumber daya manusia kesehatan, dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk meningkatkan dan
menghasilkan sumber daya manusia kesehatan, sangat diperlukan kemudahan dalam
penggunaan dana yang diperoleh dari masyarakat untuk operasional pendidikan dan
pengembangan Politeknik Kesehatan Bandung.
Selain itu, ada peluang – peluang yang dimiliki Politeknik Kesehatan Bandung
untuk menghimpun dana dari masyarakat yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 499/KMK.05/2009 tanggal
17 Desember 2009, Politeknik Kesehatan Bandung telah ditetapkan sebagai instansi
pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(PK-BLU).Rencana Bisnis dan Anggaran ini merupakan implementasi dari Rencana Strategi
Bisnis dalam rangka menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Berdasarkan prognosa tahun 2016, diketahui kinerja Politeknik Kesehatan
Bandung dapat mencapai target anggaran tahun 2016, hal ini didasarkan pada
pencapaian kinerja per unit pelayanan yang rata-rata mencapai 100%.
Mengacu pada prognosa kinerja 2016 tersebut, maka disusun Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA) tahun 2017 dengan gambaran sebagai berikut :
1. Target PNBP/BLU dalam anggaran tahun 2016 sebesar Rp25.627.672.000,- jumlah
prognosa tahun 2016 sebesar Rp25.627.672.000 atau sebesar 100%. Sedangkan
Beban yang dianggarkan tahun 2016 sebesar Rp133.333.671.000,- jumlah prognosa
tahun 2016 sebesar Rp133.333.671.000, - atau sebesar 100% yang terdiri atas;
belanja pegawai sebesar Rp41.181.157.000,- , belanja barang sebesar
Rp60.482.972.000,- - dan belanja modal sebesar Rp31.669.542.000,- .
2. Prognosa tahun 2016, investasi Politeknik Kesehatan Bandung bersumber dari dana
APBN sebesar Rp30.979.635.000,-. Sedangkan investasi yang bersumber dana dari
2
Rp21.941.239.000,-, peralatan fasilitas belajar mengajar sebesar Rp 5.501.299.000,-
dan sarana dan prasarana pendidikan sebesar Rp 4.227.004.000,-.
3. Jumlah penerimaan yang diproyeksikan pada tahun 2017 sebesar Rp30.180.032.000-.
Sedangkan beban diproyeksikan sebesar Rp 119.307.370.000,- atau turun sebesar
10,52% dari beban pada prognosa tahun 2016, yang terdiri atas; belanja pegawai
sebesar Rp 42.582.375.000,- , belanja barang sebesar Rp62.391.519.000,- , dan
belanja modal sebesar Rp14.333.476.000,- .
Proyeksi tahun 2017 investasi Politeknik Kesehatan Bandung sebesar
Rp14.333.476.000,- yang bersumber dari dana Rupiah Murni untuk gedung layanan
pendidikan sebesar Rp10.785.580.000,- dan sarana dan prasarana pendidikan sebesar
Rp3.547.896.000,-1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
EXECUTIVE SUMMARY... ii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Gambaran Umum 1
B. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Bandung 7
C. Budaya Politeknik Kesehatan Bandung 18
D. Susunan Pejabat Pengelola BLU dan Dewan Pengawas 18
BAB II KINERJA BLU T A 2016 dan RBA BLU T A 2017 23
A. Gambaran Kondisi BLU Poltekkes Bandung 23
B. Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja Poltekkes Bandung 32
C. Informasi Penting Lainnya 164
D. Ambang Batas BLU 167
E. Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja 168
BAB III PENUTUP 169
1
BAB IPENDAHULUAN
A.Gambaran Umum
1. Politeknik Kesehatan Bandung berdiri berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298/Menkes-Kessos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001
jo. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 890/Menkes/Per/VIII/207 tanggal 12
Agustus 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Departemen
Kesehatan. Kelengkapan unsur Pimpinan Politeknik Kesehatan Bandung periode 2002
2006 dan periode 2006-2010 seperti Direktur , Pembantu Direktur I, Pembantu
Direktur II dan Pembantu Direktur III ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor HK.00.06.2.2.930 tanggal 5 Maret 2002 tentang Pengangkatan
Direktur Politeknik Kesehatan Bandung. Pengangkatan Pembantu Direktur Bidang
Akademik (Pudir I), Pembantu Direktur Administrasi Umum dan Keuangan (Pudir II),
Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III) pada Politeknik Kesehatan
Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor
KP.04.04.1.2.0385 tanggal 6 Juni 2002.
Pimpinan Politeknik Kesehatan Bandung periode 2010 - 2014 ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP.04.04.3.1.A.0675 tanggal 1 April
2010 tentang Pengangkatan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung. Pengangkatan
Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I), Pembantu Direktur Administrasi Umum
dan Keuangan (Pudir II), Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III) pada
Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direktur Politeknik
Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04/1.3/2345/2010 tanggal 6 Juni 2010. Selanjutnya
pada bulan Juni 2012 terjadi pergantian pejabat Pudir II dari pejabat lama Dra. Oos
Fatimah Rosyati,M.Kes (menjadi Kabag Diklat pada Pusdiknakes Badan PPSDM
Kesehatan) oleh pejabat baru DR. Suparman,SKM,MSc yang ditetapkan melalui Surat
Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04/1.3/2257/2012
2
dan Keuangan (Pembantu Direktur II) Politeknik Kesehatan Bandung Antar Waktu
Periode 2012-2014.
Selanjutnya, Pimpinan Politeknik Kesehatan Bandung periode 2014 - 2018 ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP.04.04.3.1.A.256
tanggal 21 April 2014 tentang Pengangkatan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung.
Pengangkatan Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I), Pembantu Direktur
Administrasi Umum dan Keuangan (Pudir II), Pembantu Direktur Bidang
Kemahasiswaan (Pudir III) pada Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan Surat
Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04/1.3/2119/2014 s.d
KP.04.04/1.3/2121/2014 tanggal 2 Juni 2014.
Politeknik Kesehatan merupakan unit pelaksanaan teknis (UPT) di lingkungan
Kementerian Kesehatan, berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan dan dipimpin oleh
Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Direktur Politeknik Kesehatan dalam melaksanakan tugas teknis, secara fungsional
dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) dan
berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Pada awalnya
Politeknik Kesehatan Bandung merupakan penggabungan dari 12 Institusi Pendidikan
Tenaga Kesehatan jenjang Pendidikan Diploma III di Jawa Barat dan Banten yang kini
berubah menjadi Jurusan, yaitu :
1) Akademi Analis Kesehatan (AAK) Bandung
2) Akademi Gizi (AKZI) Bandung
3) Akademi Kebidanan (AKBID) Bandung
4) Akademi Kebidanan (AKBID) Bogor
5) Akademi Kebidanan (AKBID) Karawang
6) Akademi Kesehatan Gigi (AKG) Bandung
7) Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) Bandung
8) Akademi Keperawatan (AKPER Dr. Otten) Bandung
3
10) Akademi Keperawatan (AKPER) Bogor
Setelah menjadi Politeknik Kesehatan, akademi - akademi tersebut bergabung dan
berubah nama menjadi jurusan, terdiri dari 11 jurusan meliputi :
1) Jurusan Analis Kesehatan di Cimahi
2) Jurusan Kesehatan Gigi di Bandung
3) Jurusan Kesehatan Lingkungan di Cimahi
4) Jurusan Gizi di Cimahi
5) Jurusan Keperawatan di Bandung
6) Jurusan Kebidanan di Bandung
7) Prodi Keperawatan di Bogor
8) Prodi Keperawatan di Tangerang
9) Prodi Kebidanan di Bogor
10) Prodi Kebidanan di Karawang
11) Prodi Kebidanan di Rangkasbitung
Pada tahun 2008, terdapat penambahan 1 Jurusan, yaitu Prodi Analis Kesehatan di
Tangerang. Sehingga saat itu, Politeknik Kesehatan Bandung memiliki 12
Jurusan/prodi. Beberapa Jurusan menyelenggarakan juga Program Diploma IV, yaitu
Diploma IV Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Gigi, Jurusan Analis Kesehatan dan
Diploma IV Bidan Pendidik.
Pada tahun 2011, diresmikan Jurusan baru yaitu Jurusan Farmasi yang mulai
menerima mahasiswa baru sejak TA 211/2012, sehingga jumlah jurusan/prodi di
lingkungan Poltekkes Bandung sampai dengan tahun 2011 menjadi 13 jurusan/ prodi.
Pada tahun 2012, dengan adanya kebijakan pemerintah yaitu Prodi Keperawatan
Tangerang, Kebidanan Rangkasbitung dan Analis Kesehatan Tangerang telah menjadi
UPT terpisah dari Politeknik Kesehatan Bandung yaitu menjadi Politeknik Kesehatan
Banten, sehingga Poltekkes Bandung mulai tahun 2012 sampai saat ini memiliki 10
jurusan/prodi yaitu :
1) Jurusan Analis Kesehatan di Cimahi
4
3) Jurusan Kesehatan Lingkungan di Cimahi
4) Jurusan Gizi di Cimahi
5) Jurusan Keperawatan di Bandung
6) Jurusan Kebidanan di Bandung
7) Prodi Keperawatan di Bogor
8) Prodi Keperawatan di Bogor
9) Prodi Kebidanan di Karawang
10) Jurusan Farmasi
11) Prodi Promosi Kesehatan
Dengan telah diresmikannya Kantor Direktorat Politeknik Kesehatan Bandung yang
baru pada bulan Februari 2012, maka kantor Direktorat yang semula berkedudukan di
Jalan Prof. Ecykman Nomor 24 Bandung (ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Nomor : HK.00.6.2.1.079 tertanggal 11 Januari
2002), telah pindah ke kantor Direktorat Politeknik Kesehatan Bandung baru di Jalan
Pajajaran No.56 Bandung.
Lokasi jurusan/prodi tempat penyelenggaraan pembelajaran tidak terpusat di satu
tempat tetapi tersebar di Kota Bandung (Keperawatan Gigi, Keperawatan, Kebidanan
dan Farmasi), Kota Cimahi (Analis Kesehatan, Gizi dan Kesehatan Lingkungan), Kota
Bogor (Prodi Kebidanan dan Prodi Keperawatan), dan Kab. Karawang (Prodi
Kebidanan). Akreditasi terhadap 9 jurusan/prodi (kecuali Jurusan farmasi) yang
dilakukan secara internal oleh Badan PPSDM Kesehatan.
Kebijakan baru pemerintah di bidang pendidikan tenaga kesehatan yang sangat
penting telah ditetapkan, khususnya dalam pengembangan pembinaan penjaminan
mutu bidang akademik bagi seluruh Poltekkes yang berada di bawah Badan PPSDM
Kesehatan. Kebijakan Alih Bina dalam penyelenggaraan pendidikan kesehatan di
lingkungan Badan PPSDM Kesehatan ditetapkan melalui SKB Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dan Menteri Kesehatan No.14/VIII/KB/2011 dan
No.1673/Menkes/SKB/VIII/2011 tentang Penyelenggaraan Poltekkes Kemenkes
menyatakan bahwa pembinaan fungsional dalam bidang akademik pada seluruh
5
meliputi: ijin penyelenggaraan pendidikan, standar pendidikan, standar kurikulum,
jabatan akademik dosen dan penjaminan mutu sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan. Sedangkan pembinaan bidang non akademik (bidang teknis)
berkaitan dengan pengelolaan tenaga, sarana/parasarana, anggaran dll secara
fungsional pembinaan masih di lakukan oleh Badan PPSDM Kesehatan.
Saat ini jurusan/prodi di lingkungan Poltekkes Bandung selain menyelenggaraan
pendidikan tinggi jenjang Diploma III, juga menyelenggarakan pendidikan jenjang
Diploma IV. Berdasarkan SK Mendikbud No. 355/E/O/2012 tentang Alihbina
Penyelenggaraan Prodi yang diselenggarakan Poltekkes Kemenkes. Khusus tentang
Alih Bina Prodi di lingkungan Poltekkes Bandung, dinyatakan bahwa prodi yang berada
dalam domisili yaitu :
1) Prodi Analis Kesehatan di Cimahi
2) Prodi Keperawatan Gigi di Bandung
3) Prodi Kesehatan Lingkungan di Cimahi
4) Prodi Gizi di Cimahi
5) Prodi Keperawatan di Bandung
Sedangkan prodi yang berada di luar domisili yaitu :
1) Prodi Kebidanan di Karawang
2) Prodi Keperawatan di Bogor
3) Prodi Keperawatan di Bogor
2. Karakteristik Bisnis BLU
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung adalah Unit pelaksana teknis di lingkungan
Kemenkes yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan) Kementerian Kesehatan dan
dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan PPSDM
Kesehatan. Direktur Poltekkes dalam melaksanakan tugas teknis secara fungsional
dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan (Pusdiklatnakes).
Politeknik Kesehatan Kementerian Bandung mempunyai tugas melaksanakan
6
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengembangan pendidikan profesional dalam sejumlah keahlian di
bidang kesehatan.
b. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan profesional dan kesehatan.
c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi
tugas dan tanggung jawabnya.
d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan
lingkungan.
e. Pelaksanaan kegiatan administrasi.
f. Pelaksanaan kegiatan sistem penjaminan mutu
Pada tahun 2009, melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor
499/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009, Politeknik Kesehatan Bandung telah
ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (PK-BLU). Sehingga saat itu pengelolaan keuangan Satker BLU
Poltekkes Bandung selain menggunakan sistem pengelolaan keuangan APBN juga PNBP
dengan tarif penerimaan mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2009
tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Yang Berlaku Pada
Depkes. Pada akhir tahun 2011 setelah Poltekkes Bandung mengusulkan, selanjutnya
setelah dilakukan pengkajian dan penelaahan oleh Kementerian Keuangan telah
disetujui ditetapkannya biaya tarif baru sejalan dengan status BLU oleh Menteri
Keuangan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 185/PMK.05/2011 tentang
Tarif Layanan BLU Poltekkes Bandung Pada Kemenkes. Selanjutnya mulai tahun 2012,
pengelolaan keuangan Poltekkes Bandung selain mengacu pada pengelolaan keuangan
rupiah murni bagi anggaran bersumber APBN juga mengacu pada pengelolaan
keuangan BLU bagi anggaran bersumber PNBP. Tahun 2014, telah terbit biaya tarif
Poltekkes Bandung (PMK Nomor 42/PMK.05/2014) merupakan tarif yang berlaku saat
7
B.Visi dan Misi Badan Layanan Umum Poltekkes Bandung.
1. Visi BLU Poltekkes bandung
Menjadi perguruan tinggi kesehatan yang berorientasi pada keunggulan lulusan di
Indonesia pada tahun 2020.
2. Misi BLU Poltekkes
1) Menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran dan kemahasiswaan berkualitas
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK bidang
kesehatan).
2) Menyelenggarakan penelitian terapan di bidang kesehatan dan pengabdian
masyarakat dengan meningkatkan kerjasama dengan pemerintah, industri, dan
perguruan tiggi baik nasional maupun internasional.
3) Meningkatkan kualitas sumber daya dan manajemen perguruan tinggi berdasarkan
tata kelola yang baik.
4) Mengembangkan program studi dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan
pelayanan kesehatan.
Keseluruhan tugas, upaya-upaya yang dilakukan dalam pelayanan pendidikan
kesehatan di Politeknik Kesehatan Bandung, dimaksudkan untuk meningkatkan
kinerja yang lebih berkualitas, sehingga tercapai suasana akademik yang lebih baik,
dengan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Dengan demikian,
lulusan yang dihasilkan dapat berkompetisi di pasar kerja untuk memperoleh peluang
di masa depan dan tanggap terhadap perubahan-perubahan.
Ada 6 (enam) tujuan yang ditetapkan Politeknik Kesehatan Bandung untuk mencapai
maksud di atas, sebagai berikut :
1) Terselenggaranya pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas dengan
memanfatakan IPTEK bidang kesehatan serta berbasis informasi dan teknologi
8
2) Terselenggaranya penelitian terapan bidang kesehatan dan pengabdian kepada
masyarakat dengan meningkatkan kerjasama dengan pemerintah, industry,
perguruan tinggi negeri atau swasta baik dalam negeri maupun luar negeri.
3) Tersedianya sumber daya dosen dan tenaga kependidikan yang memiliki
kompetensi dan fasilitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan organisasi
perguruan tinggi kesehatan untuk meningkatkan kualitas kinerja tridarma
perguruan tinggi.
4) Terselenggaranya pembinaan kegiatan kemahasiswaan dan alumni dalam rangka
meningkatkan kualitas softskill mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan.
5) Terwujudnya pengembangan program studi dan kelembagaan institut kesehatan
untuk memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan.
6) Terselenggaranya peningkatan kualitas sistem manajemen dalam pengelolaan
pendidikan dari mulai perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi,
sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada penggunanya, dengan
memanfaatkan informasi dan teknologi komunikasi.
3. Rencana Kerja BLU Poltekkes Bandung Tahun 2017
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada tahun 2017 oleh Politeknik Kesehatan
Bandung terutama untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra,
digambarkan sesuai dengan tugas dan fungsi Politeknik Kesehatan Bandung, yaitu :
melaksanakan tridarma perguruan tinggi maka rencana kerja Politeknik Kesehatan
Bandung terdiri dari :
a. Bidang Akademik mempunyai tugas melaksanakan pendidikan, penelitian &
pengabdian kepada masyarakat. Fungsi yang dilaksanakan mencakup :
1) Melaksanakan kegiatan akademik
2) Melaksanakan kegiatan penelitian
3) Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarajat
b. Bidang Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian : melaksanakan
kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan & kepegawaian. Fungsi yang
9
1) Melaksanakan administrasi umum
2) Melaksanakan adminitrasi keuangan
3) Melaksanakan administrasi kepegawaian
c. Bidang Kemahasiswaan : melaksanakan kegiatan di bidang pembinaan, layanan
mahasiswa dan alumni serta melakukan kerjasama dengan pihak lain di luar
kegiatan yang terstruktur dalam kurikulum. Fungsi :
1) Melaksanaan pembinaan mahasiswa
2) Melaksanakan layanan mahasiswa dan alumni termasuk
penyerapan/penelusuran lulusan
3) Melaksanakan kerjasama
Sasaran strategis & Indikator Kinerja Utama (IKU) Politeknik Kesehatan
Bandung (yang ditetapkan oleh Badan PPSDM Kesehatan Kementerian
Kesehatan):
NO
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
1 Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja
Persentase Peningkatan
penyerapan lulusan di pasar kerja < 6 bulan
2 Meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu
Persentase peningkatan jumlah lulusan tepat waktu
3 Meningkatnya jumlah lulusan dengan
dengan IPK ≥ 3,00 Persentase peningkatan lulusan dengan dengan IPK ≥ 3,00 4 Meningkatnya jumlah penelitian dosen
dalam satu tahun
Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun (judul)
5 Meningkatnya publikasi karya ilmiah Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal, seminar, buletin dan buku ajar/ jumllah karya ilmiah yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun
6 Meningkatnya pengabdian kepada masyarakat
10
Sasaran dan Indikator Kinerja Politeknik Kesehatan Bandung, yang ditetapkan
oleh Direktur PPK BLU Kementerian Keuangan, adalah :
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
I Kinerja pengelolaan keuangan efektif, efisien dan akuntabel
a. Rasio pendapatan PNBP terhadap biaya operasional
b. Realisasi Pendapatan PNBP Tahun 2016
II Layanan Prima a.Rasio Dosen terhadap Mahasiswa
b.Persentase jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,25
c. Presentase jumlah Dosen yang melaksanakan pengabdian masyarakat
d.Penelitian yang dipublikasikan
e.Persentase jumlah Dosen berkualifikasi S3
f. Indeks Kepuasan Masyarakat
Kegiatan/indikator penunjang,berkaitan dengan Peningkatan Penyerapan Lulusan di pasar kerja :
Peningkatan promosi institusi melalui pameran pendidikan & bursa lulusan
11
Kriterian CI sesuai ketentuan Ratio Dosen 1 : 17-23
Peningkatan kemampuan pendidik maupun tenaga pendidikan melalui pendidikan lanjutan maupun pelatihan, seminar atau bimbingan teknis
Kegiatan yang ditujukan untuk meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu & IPK :
Sipenmaru : kegiatan seleksi mahasiswa yang ditujukan untuk menjaring calon mahasiswa yang memenuhi standar input.
Peningkatan promosi instusi pendidikan melalui pameran pendidikan
sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah pendaftar baik dari jalur
umum, (PMDP Penelusuran Minat dan Prestasi) maupun jalur Gakin,
yaitu pemberian kesempatan kepada mahasiswa yang kurang mampu/
keluarga miskin untuk mengikuti pendidikan di Poltekkes Bandung.
Dengan meningkatnya jumlah pendaftar maka tingkat keketatan semakin
tinggi sehingga didapatkan pendaftar dengan raw input yang baik.
Pengembangan kurikulum pendidikan melalui workshop reviu kurikulum, penyusunan buku ajar dan bahan ajar , penyusunan materi uji kompetensi.
pelaksanaan pembelajaran : pemenuhan target materi, jumlah tatap muka, metode pembelajaran & evaluasi pembelajaran melalui
penyelenggaraan UTS, UAS & Ujian Tahap Akhir/ Uji Kompetensi
Pengembangan kualitas pembelajaran : di laboratorium terpadu, seminar internasional bagi para dosen, praktikum klinik,
Pelaksanaan audit internal
Pelaksanaan akreditasi oleh BAN PT/LAM PT
Pelaksanaan Tubel mahasiswa Gakin
Sertifikasi ISO 9001 : 2008 (Surveilance audit)
Kegiatan berkaitan dengan peningkatan jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,00 Peningkatan promosi institusi melalui Pameran Pendidikan
Pengembangan kurikulum pendidikan melalui workshop reviu kurikulum, penyusunan buku ajar dan bahan ajar , penyusunan materi uji kompetensi.
12
Pengembangan kualitas pembelajaran : di laboratorium terpadu, seminarinternasional bagi para dosen, praktikum klinik
pelaksanaan pembelajaran : pemenuhan target materi, jumlah tatap muka, metode pembelajaran & evaluasi pembelajaran melalui penyelenggaraan
UTS, UAS & Ujian Tahap Akhir/ Uji Kompetensi
pelaksanaan audit internal
Kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan Jumlah penelitian oleh dosen dalam satu tahun :
Sosialisasi pengajuan proposal penelitian
Pengajuan proposal penelitian
Seleksi proposal penelitian
Pelaksanaan penelitian
Kegiatan yang berkaitan dengan publikasi karya ilmiah
Pengajuan penelitian ke jurnal lokal, terakreditasi & nasional
Pengajuan penelitian internasional
Pengajuan penelitian untuk mendapat HAKI
Kegiatan yang berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat
Menjalin kerjasama melalui MOU dengan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, Kota/Kabupaten
Menjadwalkan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
Melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
Selengkapnya matriks di bawah ini menunjukkan keterkaitan visi misi sampai dengan
13
MATRIKS KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, SASARAN STRATEGIS, PROGRAM DAN KEGIATANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG 2017
VISI MISI TUJUAN STRATEGI SASARAN
STRATEGIS
PROGRAM KEGIATAN
Menjadi perguruan tinggi kesehatan yang berorientasi pada keunggulan lulusan di Indonesia tahun 2020
Menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran, dan kemahasiswaan yang berkualitas dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK bidang kesehatan) terselenggaranya pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas dengan memanfaatkan IPTEK bidang kesehatan serta berbasis informasi dan teknologi komunikasi penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas dengan mengacu pada standar nasional perguruan tinggi, memanfaatkan IPTEK bidang kesehatan serta berbasis informasi dan komunikasi teknologi
1. Meningkatnya penyerapan
lulusan di pasar kerja
2. Meningkatnya jumlah lulusan
tepat waktu
3. Meningkatnya jumlah lulusan
dengan IPK ≥ 3,00
14
Pelaksanaan Tubel
Mahasiswa Gakin
Bantuan Beasiswa untuk Mahasiswa Keluarga Miskin (GAKIN)
Bantuan Beasiswa
untuk Mahasiswa Berprestasi
Pelaksanaan Akreditasi
Institusi oleh BAN-PT/LAM
Persiapan akreditasi BAN PT
Pendampingan oleh
Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM PT)
Visitasi oleh
Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM)
Sidang majelis
Sertifikasi ISO 9001 :
2008 (SAI GLOBAL)
-Surveillance Audit
Pelaksanaan
pembelajaran
-Pelaksanaan PBM Teori & Praktek -Praktikum Klinik - PBL
- PKL
- PKN Terpadu
Pelaksanaan Ujian :
UTS, UAS, Tugas Akhir
Wisuda
Pengembangan kualitas pembelajaran
15
Menyelenggarakan penelitian terapan di bidang kesehatan dan pengabdian pada masyarakat dengan meningkatkan kerjasama dengan pemerintah, industri, dan perguruan tinggi baik nasional maupun internasional terselenggaranya penelitian terapan bidang kesehatan dan pengabdian pada masyarakat dengan meningkatkan kerjasama dengan pemerintah, industri, dan perguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeripenyelenggaraan penelitian terapan bidang kesehatan dan pengabdian pada masyarakat dengan meningkatkan kerjasama dengan pemerintah, industri, perguruan tinggi negeri atau swasta baik dalam negeri maupun luar negeri. 4.Meningkatnya pengabdian kepada masyarakat Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Pengabdian Kepada Masyarakat Pengabdian Masyarakat Terpadu
5.Meningkatnya jumlah penelitian
dosen dalam satu tahun 6. Meningkatnya publikasi karya ilmiah
Pelaksanaan Riset oleh tenaga pendidik Riset Pembinaan Tenaga Kesehatan (Risbinakes) meningkatkan kualitas sumber daya dan manajemen perguruan tinggi berdasarkan prinsip tatakelola yang baik tersedianya sumber daya dosen dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dan fasilitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan organisasi perguruan tinggi tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas kinerja tridarma perguruan tinggi pengembangan kualitas sumber daya dosen dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dan fasilitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan organisasi perguruan tinggi tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas kinerja tridarma perguruan tinggi Peningkatan kemampuan Tenaga pendidik dan kependidikan di Poltekkes Kemenkes melalui pelatihan Pelatihan Keilmuan bagi Tenaga Pendidik Pelatihan audit internal mutu
16
Pelatihan Keterampilan bagi tenaga Kependidikan (Perpustakaan / Teknologi Informasi) Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Diklat Manajemen untuk Pengelola Perguruan Tinggi Pelatihan Penulisan Artikel Mengembangkanprogram studi dan kelembagaan menjadi institut ilmu kesehatan untuk memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan terselenggaranya pembinaan kegiatan kemahasiswaan dan alumni dalam rangka meningkatkan kualitas softskill mahasiswa politeknik kesehatan kementerian kesehatan Bandung pengembangan pembinaan kegiatan kemahasiswaan dan alumni dalam rangka meningkatkan kualitas softskill mahasiswa politeknik kesehatan kementerian kesehatan Bandung Pembinaan Kegiatan Kemahasiswaaan Kegiatan HIMA Jurusan / program studi
-Bela Negara -Debat B. Inggirs -Olimpiade Keperawatan Nasional -Kompetisi Mhs Jurusan -Pertukaran Mahasiswa Kegiatan BEM Kegiatan kepramukaan (Jambore Nasional Saka Bakti Husada)
terwujudnya
pengembangan program studi dan kelembagaan institut ilmu kesehatan untuk memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan pengembangan program studi dan peningkatan kelembagaan institut ilmu kesehatan untuk memenuhi tuntutan Workshop Program Magister Terapan dan Promosi Kesehatan
persiapan
17
pelayanan kesehatan dalam era jaminan kesehatan nasional (JKN) Workshop Kurikulum dalam rangka magister terapanPenerbitan Buletin dan
Jurnal Poltekkes Bandung Penerbitan Buletin dan Jurnal Poltekkes Bandung terselenggaranya peningkatan kualitas sistem manajemen dalam pengelolaan pendidikan dari mulai perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi, sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada penggunanya, dengan memanfaatkan informasi dan teknologi komunikasi. pengembangan kualitas sistem manajemen dalam pengelolaan pendidikan dari mulai perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi, sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada penggunanya, dengan memanfaatkan informasi dan teknologi komunikasi. perencanaan dan
18
C. Budaya Badan Layanan Umum PoltekkesUntuk mendukung tercapainya keberhasilan proses pendidikan, manajemen administrasi
dan keuangan serta menjaga spirit dan motivasi kerja, maka diupayakan sumber daya
manusia Politeknik Kesehatan Bandung untuk berwatak, bersikap dan bekerja secara
profesional yaitu :
1). Mampu berpikir secara sistematis, obyektif, dan logis.
2). Mampu melakukan pengembangan dan perbaikan.
3). Mampu menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi organisasi.
4). Memiliki kemandirian dan bertanggung jawab dalam bersikap dan berperilaku.
5). Mengutamakan ketulusan hati dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
6). Mengutamakan kebersamaan dalam melaksanakan pekerjaan.
7). Memiliki sikap saling tolong menolong.
8). Memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas dan jabatan
Dengan dasar kemampuan dan kemauan yang dimiliki oleh setiap individu tersebut,
diharapkan seluruh komponen Politeknik Kesehatan Bandung akan mampu bekerja secara
profesional dan berdedikasi tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
D. Susunan Pejabat Pengelola BLU Poltekkes dan Dewan Pengawas
1. Susunan Pejabat Pengelola Badan Layanan Umum Politeknik Kesehatan Bandung,
adalah sebagai berikut :
a) DR. Ir.HR. Osman Syarief, MKM., sebagai Direktur.
b) Dra. Hj.Euis Nurhayati, M.Kes. , sebagai Pembantu Direktur I
c) DR. Suparman, SKM,MSc., sebagai Pembantu Direktur II
d) Isa Insanudin, S,SiT, M.Kes. sebagai Pembantu Direktur III
Dewan Pengawas BLU :
a) Ketua Dewan Pengawas Badan Layanan Umum.
b) Anggota Dewan Pengawas Badan Layanan Umum.
19
Sampai saat ini Poltekkes Bandung belum memiliki Pejabat Dewas. Poltekkes
Bandung telah mengusulkan kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan, tetapi sampai
saat ini belum ada kebijakan yang mengarah pengisian jabatan Dewas tersebut.
Susunan Pejabat Pengelola Politeknik Kesehatan Bandung dan Dewan Pengawas
dapat dilihat secara lengkap pada struktur organisasi di bawah ini.
2. Uraian tugas Dewan Pengawas
Tugas Dewan Pengawas BLU adalah melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan pengelolaan BLU serta memberikan pendapat dan saran
kepada pejabat berwenang mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi
20
Untuk menjalankan tugas seperti tersebut di atas, Dewan Pengawas BLU
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Anggaran (RBA),
Rencana Bisnis Jangka Panjang yang dilakukan oleh pejabat pengelola BLU
Politeknik Kesehatan Bandung.
b. Memberi pendapat dan saran kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan
mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurus BLU Politeknik
Kesehatan Bandung
c. Melaporkan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan mengenai segala
sesuatu yang berhubungan dengan kinerja BLU Politeknik Kesehatan Bandung.
Memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola BLU Politeknik Kesehatan
Bandung dalam melaksanakan pengurusan PK- BLU.
3. Uraian tugas Pengelola BLU
a)Direktur
Direktur sebagai pimpinan BLU Politeknik Kesehatan Bandung mempunyai tugas
antara lain :
a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa,
pegawai administrasi serta hubungan dengan lingkungan.
b. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan lembaga, perorangan
dan badan usaha yang berhubungan dengan pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat.
c. Sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLU.
d. Berkewajiban menyiapkan Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLU.
e. Berkewajiban Menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)
tahunan.
f. Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
g. Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan
21
b) Pembantu DirekturPembantu Direktur bidang Akademik selanjutnya disebut Pembantu Direktur I
disingkat Pudir I. Tugas dan fungsi Pudir I ialah membantu Direktur dalam :
a. Memimpin untuk pelaksanaan pendidikan dan pengajaran.
b. Memimpin untuk pelaksanaan penelitian.
c. Memimpin untuk pelaksanaan penelitian.
d. Memimpin untuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
e. Memimpin untuk pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan dan
pengajaran.
f. Mengusulkan calon pejabat - pejabat teknis.
Pembantu Direktur bidang Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian
selanjutnya disebut Pembantu Direktur II disingkat Pudir II. Tugas dan fungsi
Pudir II ialah membantu Direktur dalam :
a.
b.
Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum.
Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administarsi
kepegawaian
c. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi
keuangan.
d. Menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan.
e. Mengusulkan calon pejabat keuangan.
Pembantu Direktur bidang Kemahasiswaan selanjutnya disebut Pembantu
Direktur III disingkat Pudir III. Tugas dan fungsi Pudir III ialah membantu
Direktur dalam :
a. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan.
b. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan dibidang layanan
kesejahteraan mahasiswa.
c. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan dibidang pengembangan
22
c)Pejabat KeuanganTugas Pejabat Keuangan PK-BLU Politeknik Kesehatan Bandung adalah
mengkoordinasikan, menggerakkan dan mengawasi / memonitor pelaksanaan
penyusunan RBA, pengelolaan keuangan serta pelaporan keuangan BLU. Untuk
menjalankan tugas seperti tersebut di atas, Pejabat Keuangan BLU
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Mengkoordinasikan penyusunan RBA.
b. Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja.
c. Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran BLU
d. Menyelenggarakan pengelolaan kas.
e. Menyelenggarakan pengelolaan teknis
f. Melakukan pengelolaan utang – piutang.
g. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi
BLU.
h. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan.
i. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan BLU
d)Pejabat Teknis
Pejabat Teknis PK-BLU Politeknik Kesehatan Bandung adalah berfungsi
sebagai penanggung jawab teknis di bidang masing – masing yang
berkewajiban :
a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis dibidangnya.
b. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai menurut RBA.
c. Mempertanggung jawabkan kinerja operasional di bidangya.
23
KINERJA BLU POLTEKKES TA 2016 DANRENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU TA 2017
A.Gambaran Kondisi BLU
Secara umum kinerja BLU Poltekkes Bandung pada TA 2016 menunjukkan perbaikan
dibandingkan TA 2015, hal ini ditunjukkan oleh semakin baiknya pengelolaan bidang
akademik dan non akademik. Namun demikian, masih terdapat permasalahan dan
hambatan yang menjadi kendala dalam pencapaian target kinerja penyelenggaraan dan
pengelolaan BLU ini baik secara internal maupun eksternal.
1.Kondisi Internal BLU
Gambaran kinerja Politeknik Kesehatan Bandung selama tahun 2016 mencakup aspek
pelayanan, keuangan, organisasi dan sumber daya manusia, serta sarana prasarana
secara ringkas sebagai berikut:
24
Ringkasan Pencapaian Target Kinerja Tahun 2016
Kinerja per Unit Target Pencapaian
Pelayanan
Pencapaian target materi perkuliahan
100% 99,9%
Kelulusan Mata Kuliah 100% 7,3%
Rata-Rata IPK lulusan
3,3 3,3
Lulusan Tepat waktu
98,00% 98,15%
Kepuasan Pelanggan
60% 62,25%
Keuangan
Tingkat pertumbuhan PNBP/BLU Realisasi
anggaran 86,50% 87,50%
Organisasi dan SDM
Dosen dengan S2 55% 65,2%
Dosen yang telah mempunyai sertifikasi
150 154
Jumlah Penelitian 40 58
Jumlah Publikasi Karya Ilmiah
40 61
Jumlah Pengabmas 240 220
Sarana Prasarana
Pembangunan Gedung Kebidanan Karawang
1 1
Pembangunan lapang parkir & halaman di kampus Gunung Batu
1 1
25
Faktor – faktor yang memperngaruhi kinerja tahun 2016 dibagi 2 faktor utama yaitu
faktor internal Politeknik Kesehatan Bandung dan faktor eksternal Politeknik Kesehatan
Bandung.
Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi kinerja tahun 2016 meliputi pelayanan, keuangan,
organisasi dan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana.
a. Pelayanan
1. Poltekkes Bandung telah terakreditasi oleh Ban PT/Lam PT Kes dengan nilai A
pada 1 Prodi D III dan nilai B pada 9 prodi D III dan 3 prodi D IV dalam proses
menunggu visitasi.
2. Mendapat piala citra pelayanan prima
3. Semua dosen telah mengikuti pelatihan KBK
4. Terjalin kemitraan dengan user
5. Dioperasionalkannya laboratorium terpadu dan layanan klinik
6. Diterbitkannya jurnal Poltekkes Kemenkes Bandung
7. Diterbitkannya Buletin Poltekkes Bandung
8. Telah dilakukan Surveilance oleh SAI Global
9. Kurangnya pelatihan dalam pengembangan ilmu
10. Dilakukannya Uji Kompetensi bagi lulusan Keperawatan dan Kebidanan
11. Dilakukannya pembayaran uang kuliah secara online dan terintergrasi dengan
administarsi akademik dan kemahasiswaan melalui aplikasi SIAK
12. Dilakukannya pendaftaran secara online bagi mahasiswa baru pada layanan
26
b.Keuangan1. Pengelolaan Keuangan berbasis akrual
2. Sistem pengelolaan keuangan tersentralisasi
3. Adanya rencana kinerja keuangan
4. Tingginya nilai investasi dari aset yang dimiliki
5. Pengelolaaan dana masyarakat yang lebih transparan dan akuntabel
6. Adanya audit keuangan oleh akuntan publik
7. Dilakukannya kebijakan UKT ( Uang Kuliah Tunggal) bagi Mahasiswa Poltekkes
Bandung mulai Angkatan 2014/2015
c. Organisasi dan Sumber Daya Manuasia
1. Standarisasi Proses Belajar Mengajar (PBM) seluruh jurusan/prodi
2. Adanya monitoring Proses Belajar Mengajar (PBM) secara berkala
3. Menyelenggarakan kemitraaan dengan stakeholders
4. Menyelenggarakan D IV Analis Kes, Gizi dan Kesehatan Lingkungan
5. Implementasi SMM ISO 9001:2015
6. Berpengalaman mengelola pendidikan
7. Dosen S2 memadai
8. Adanya dosen dengan pendidikan S3 sejumlah 17 orang
9. Tersedianya tenaga penunjang pendidikan yang memadai
10. Baru 3 jurusan yang implementasi KBK.
11. Sistem pembinaan SDM di bagian keuangan terutama di jurusan/prodi belum
optimal
12. Masih ada sebagian kecil dosen dengan kualifikasi S1/DIV
13. Penataan tenaga non kependidikan belum optimal
d. Sarana dan Prasarana.
1. Tersedianya asrama terpadu di lingkungan Poltekkes Bandung
2. Terdapat asrama pada prodi di luar domisili yang memerlukan perbaikan.
3. Tersedianya laboratorium yang memadai
4. Tersedianya web-site
27
6. Gedung direktorat dengan fasilitas memadai
7. Pemeliharaan sarana prasarana dengan cost tinggi
8. Letak kampus tersebar di 4 kota/kabupaten
2.Kondisi Eksternal BLU
Uraian faktor eksternal pada unit pelayanan, keuangan, organisasi dan SDM, serta
sarana prasarana tersebut di atas dipengaruhi oleh :
a. Undang-undang
Beberapa undang-undang yang terkait dengan pelaksanaan Badan Layanan Umum
(BLU) sangat mempengaruhi kinerja Politeknik Kesehatan Bandung tahun 2014,
diantaranya adalah:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
b.Kebijakan Pemerintah
Faktor kebijakan pemerintah yang terkait dengan pengelolaan keuangan dan
mempengaruhi kinerja Politeknik Kesehatan Bandung, diantaranya:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor : 74 Tahun 2012.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan .
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah.
4. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004.
28
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman
Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.02/2006 tentang Tatacara
Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan Rencana Bisnis dan
Anggaran serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum.
8. Peraturan Pemerintah No 13 tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kesehatan
9. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 499/KMK.05/2009 tanggal 17
Desember 2009 tentang penetapan Politeknik Kesehatan Bandung sebagai
instansi pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PK-BLU).
10. Peraturan Menteri Keuangan No.01/PM.02/2009 tentang Standar Biaya Umum
Tahun 2010.
11. Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
12. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 42/PMK.05/2015 tentang Tarif
Layanan BLU Poltekkes Bandung Pada Kemenkes.
13. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri
Kesehatan No.14/VIII/KB/2011 dan No.1673/Menkes/SKB/VIII/2011 tentang
Penyelenggaraan Poltekkes Kemenkes.
14. Surat Keputusan Mendikbud No. 355/E/O/2012 tentang Alihbina
Penyelenggaraan Prodi yang diselenggarakan Poltekkes Kemenkes.
c. Keadaan persaingan
Saat ini persaingan penyelenggaraan pendidikan semakin ketat, termasuk juga
pendidikan tenaga kesehatan. Politeknik Kesehatan Bandung mendapat persaingan
yang ketat dengan banyaknya Sekolah Tinggi Kesehatan Swasta di Bandung dan
Jawa Barat. Berbagai strategi digunakan untuk menarik minat pendaftar agar
memilih institusi pendidikannya, dengan mengutamakan unggulan masing-masing.
Politeknik Kesehatan Bandung mampu bersaing dengan mengutamakan proses
belajar mengajar yang berkualitas, agar tercapai lulusan yang kompeten. Poltekkes
29
pendidikan ke jenjang diploma kesehatan. Masih tingginya kepercayaan masyarakat
terhadap kinerja layanan pendidikan yang dilaksanakan oleh Poltekkes Bandung,
ditandai dengan terus berjalannya kerjasama pendidikan dengan Pemda Provinsi
dan Kabupaten dalam rangka penyelenggaraan pendidikan tugas belajar bagi
tenaga kesehatan setempat dan meningkatnya jumlah pendaftar calon mahasiswa
baru tahun 2016 dibandingkan tahun 2015.
d.Keadaaan perekonomian baik nasional maupun internasional
Kinerja Politeknik Kesehatan Bandung sangat dipengaruhi kondisi perekonomian
makro dan mikro. Keadaan perekonomian internasional pasca krisis global,
memberikan dampak terhadap perekonomian di Indonesia. Meski demikian, saat ini
perekonomian Indonesia dalam keadaan baik, bahkan dalam kondisi percepatan
dan perluasan pembangunan ekonomi dengan menghadapi tiga tantangan utama
dunia, yaitu kenaikan harga pangan, kenaikan harga minyak mentah dunia dan
adanya inflasi. Ketiga hal tersebut berdampak secara langsung maupun tidak
langsung terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Bandung.
e. Perkembangan sosial budaya
Pengaruh sosial budaya terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Bandung sangat
kuat, karena masyarakat Indonesia terutama wilayah Bandung dan Jawa Barat
memiliki keterikatan kuat dengan faktor sosial budaya yang selalu berkembang.
Beberapa diantaranya mengenai :
1. Profesi tenaga kesehatan menjadi suatu profesi yang dibanggakan di
masyarakat, karena berkaitan dengan pelayanan kesehatan kepada manusia.
2. Perguruan tinggi yang unggul adalah perguruan tinggi yang menghasilkan
lulusan yang mampu bersaing di pasar kerja secara cepat. Politeknik Kesehatan
Bandung mampu melakukan hal tersebut.
3. Adanya trend pada orang tua di masyarakat untuk mengutamakan pendidikan
30
f. Perkembangan teknologiPenyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas tidak terlepas dari
perkembangan teknologi informasi yang mutakhir. Saat ini dukungan pembelajaran
semakin mudah dan sejalan dengan perkembang ilmu pengetahuan dan teknologi
karena adanya informasi-informasi yang mudah diakses melalui internet. Politeknik
Kesehatan Bandung berupaya memberikan pelayanan teknologi informasi dengan
menggunakan multimedia yang mutakhir.
3.Asumsi Makro, antara lain :
Tabel 2.2. Asumsi Makro RBA 2017
No Keterangan Asumsi RBA
2016
a. Tingkat Inflasi 6,7 %
b. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 5,21%
c. Kurs 1 US$
Rp.13.795.,-d. Suku Bunga SBN 3 bulan 5,96 %
Sumber www.bi.go.id
Perkembangan indikator ekonomi nasional dan internasional dalam satu tahun
berjalan masih dalam taraf prediksi pertumbuhan normal, sehingga estimasi
penggunaan standar harga yang digunakan dalam perhitungan anggaran untuk
pengadaan belanja modal dan barang di tahun 2017 masih menggunakan proporsi
kenaikan yang sama dengan estimasi di tahun 2016.
Estimasi pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2017 rata-rata masih sama dengan
tahun 2016. Adanya keinginan pemerintah untuk mempertahankan daya beli
masyarakat, sehingga diperkirakan daya beli dan demand masyarakat termasuk
dalam pembiayaan pendidikan juga akan mengalami pertumbuhan yang sama
31
4. Asumsi MikroTabel 2.7 Asumsi Mikro RBA 2017
NO Keterangan Asumsi RBA Realisasi 2015
a. Kebijakan akuntansi
sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku
umum
Sesuai standar akuntansi
yang berlaku umum
Sesuai standar akuntansi
yang berlaku umum
b. Subsidi yang masih
diterima dari pemerintah
Ada Ada
c. Asumsi tarif Terjangkau masyarakat Terjangkau masyarakat
d. Asumsi volume pelayanan Meningkat Meningkat
e. Pengembangan
pelayanan baru
Meningkatkan kualitas
pelayanan yang ada
Meningkatkan kualitas
pelayanan yang ada
Penerimaan PNBP berupa pendapatan atas tarif layanan pendidikan sangat
dipengaruhi oleh jumlah mahasiswa yang dilayani, sehingga dengan kebijakan
meningkatkan rasio dosen terhadap mahasiswa dan kebijakan tarif maka secara
umum penerimaan PNBP dari tahun ke tahun relatif tidak mengalami perubahan
berarti. Pada tahun 2016 seluruh penerimaan PNBP digunakan untuk layanan Proses
Belajar Mengajar (PBM), sehingga untuk kebutuhan belanja pegawai, barang dan
modal serta pengembangan organisasi masih harus disubsidi oleh pemerintah melalui
anggaran bersumber rupiah murni. Pada tahun 2017 Politeknik Kesehatan Bandung
mencoba mengembangkan penerimaan pendapatan melalui optimalisasi aset dan