• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 ekspor impor neraca perdagangan indone

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "5 ekspor impor neraca perdagangan indone"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

5

EKSPOR, IMPOR & NERACA PERDAGANGAN INDONESIA

Posisi ekspor dan impor Indonesia selama tahun 2010 didorong oleh makin membaiknya perekonomian global. Kondisi domestik didukung oleh menguatnya nilai tukar rupiah yang mendorong investasi sektor konstruksi dan non-konstruksi yang memacu perkembangan impor. Surplus perdagangan 2010 adalah yang tertinggi sejak memasukkan nilai impor kawasan berikat di tahun 2008. Ekspor nonmigas Indonesia tahun 2010 menunjukkan kinerja yang sangat baik yang akhirnya memiliki dampak positif terhadap neraca perdagangan Indonesia tahun 2010. Kontribusi ekspor non-migas rata-rata pada 2010 sangat tinggi terhadap total ekspor Indonesia.

Keberhasilan ekspor Indonesia selama ini telah menempatkan Indonesia di urutan ke-30 eksportir dunia (berdasarkan nilai ekspor) dengan kecenderungan mengalami peningkatan sejak tahun 2007. Sementara itu di sektor regional (berdasarkan nilai ekspor), pada tahun 2009 Indonesia berada pada urutan ke-10 eksportir di Asia. Posisi pertama (berdasarkan nilai ekspor) ditempati oleh China dengan niai US$ 1,338 miliar dengan pertumbuhan sebesar 10.04 persen.

Perkembangan Ekspor

Capaian pertumbuhan ekspor nasional yang tinggi juga disertai meningkatnya pangsa negara-negara emerging markets sebagai pasar tujuan ekspor. Meningkatnya kinerja ekspor dan semakin kondusifnya berbagai variabel makroekonomi berkontribusi pada kinerja investasi yang tumbuh tinggi. lklim investasi yang membaik didukung oleh pembiayaan dari dalam dan luar negeri yang meningkat sehingga mendorong realisasi investasi tumbuh lebih cepat untuk kuatnya permintaan.

(2)

sebelumnya. Selanjutnya total ekspor 2010 sebesar US$ 157,7 miliar merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah ekspor Indonesia, naik 35 persen dibanding ekspor 2009 yang hanya sebesar US$ 116,5 miliar. Ekspor non-migas 2010 mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 129,7 miliar, meningkat 33,02 persen dibanding 2009, yang berarti 3,5 kali lipat di atas target RPJM sebesar 7 persen8,5 persen. Ekspor non-migas Desember 2010 mencapai rekor tertinggi untuk ekspor bulanan sebesar US$ 13,5 miliar, meningkat 24,6 persen dibandingkan Desember 2009.

Rata-rata ekspor non-migas bulanan meningkat bila dibandingkan dari tahun 2009 sebesar US$ 9,0 miliar menjadi US$ 10,8 miliar pada tahun 2010. Peningkatan ini tampaknya akan terus meningkat, seiring dengan semakin bergairahnya ekonomi dan investasi dalam negeri yang dapat memacu perkembangan ekspor non-migas Indonesia.

Kontribusi ekspor non-migas rata-rata 2010 terhadap total ekspor Indonesia sangat tinggi, yaitu sebesar 82,22 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kontribusi ekspor migas 2010 yang hanya sebesar 17,78 persen. Kinerja ekspor Indonesia saat ini mengalami diversifikasi dengan mulai meningkatnya ekspor produk non-migas, tidak hanya produk utama tetapi produk lainnya. Penguatan ekspor non-migas selama tahun 2010 didorong oleh peningkatan ekspor dari seluruh sektor. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, peningkatan tertinggi terjadi pada sektor pertambangan yang naik sebesar 35,36 persen disusul peningkatan ekspor di sektor industri sebesar 33,47 persen, peningkatan pertanian 14,90 persen dan di sektor lainnya sebesar -8,33 persen.

(3)

Sebagian komoditas ekspor non-migas mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi, diantaranya adalah minyak bumi, minyak sawit dan batu bara. Hal ini tentunya berpengaruh pada nilai ekspor Indonesia, khususnya ekspor non-migas yang nilainya meningkat tajam. Ekspor minyak sawit dan karet yang masing-masing mencapai US$ 16,3 miliar dan US$ 9,4 miliar, telah mendekati ekspor migas tahun 2010 yang tercatat sebesar US$ 28 miliar.

Secara kumulatif nilai ekspor Januari-Desember 2010 mencapai US$157,73 miliar atau meningkat 35,38 persen dibanding ekspor periode yang sama tahun 2009, sementara ekspor non-migas mencapai US$129,68 miliar atau meningkat 33,02 persen. Jika dilihat menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Desember 2010 naik sebesar 33,47 persen dibanding periode yang sama tahun 2009, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 14,90 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 35,34 persen.

Tabel Nilai Ekspor Indonesia menurut Migas dan Non Migas 2006-2010 (juta $)

Ekspor 2006 2007 2008 2009 2010

Migas 21209,5 22 088,6 29126,3 19018,3 28039,6 Minyak

Mentah 8168,8 9 226,0 12418,8 7820,3 10403,0 Hasil

Minyak 2 843,7 2 878,8 3 547,0 2 262,3 3%7,2 Gas 10 197,0 9983,8 13160,5 8 935,7 13 669,4

Non Migas 79 589,1 92 012,3 107 894,1 97 491,7 129739,5 Sektor

Pertanian 3 364,9 3657,8 4 584,6 4352,8 5 001,9 Sektor

Industri 65 023,9 76460,8 88 393,4 73435,8 98015,1 Sektor

Tambang dan Lainnya

11200,3 11893,7 14916,1 19 703,1 26 722,5

(4)

1. Ekspor Beberapa Komoditas Penting

Kinerja ekspor Indonesia secara absolut menunjukkan pertumbuhan positif. Nilai ekspor komoditas migas dan non-migas pada triwulan I 2010 masing-masing meningkat 95,23 persen dan 46,66 persen dibanding triwulan I-2009. Ekspor sektor Industri masih merupakan yang terbesar dan bahkan dominan (92,32 persen) terhadap total ekspor Indonesia. Memasuki triwulan-II, kinerja ekspor ditopang oleh perkembangan harga komoditas, utamanya komoditas non-migas yang mengalami tren peningkatan harga seiring dengan pemulihan ekonomi dunia. Dibanding triwulan 11-2009 ekspor migas bahkan tumbuh pesat mencapai 68,51 persen, sedang ekspor nonmigas tumbuh 3 1,50 persen. Sektor Industri masih yang paling dominan dengan kontribusi mencapai 62,95 persen.

Akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong ekspor pada triwulan III-2010 yang nilainya mencapai Rp 38.290,4 juta atau mengalami peningkatan sebesar 27,34 persen dibandingkan triwulan yang sama tahun 2009. Ekspor komoditas non-migas naik 28,96 persen, sedangkan ekspor non-migas hanya mengalami peningkatan sebesar 18,99 persen. Di triwulan-IV, pertumbuhan ekspor Indonesia, mencapai titik terbaik dibanding nilai historisnya. Selama tahun 2010, tercatat nilai ekspor mencapai US $ 157.732,6 juta (naik 35,38 persen dibanding 2009). Pada triwulan IV-2010 nilai ekspor mencapai Rp. 46.816,3 juta atau mengalami peningkatan sebesar 28,74 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2009. Permintaan terhadap komoditas Indonesia terjaga stabil dengan kecenderungan meningkat seiring makin kuatnya kinerja perekonomian negara tujuan ekspor.

Tabel Ekspor Komoditi Penting Indonesia 2006-2010 (juta US $)

Komoditi Ekspor 2006 2007 2008 2009 2010

Ekspor Hasil Pertanian 3364,9 3657,8 4584,6 4352,8 5001,9

Udang 980,2 920,5 979,8 790,9 861,9

Ikan 479,8 578,0 703,7 636,1 825,4

(5)

Biji Coklat 620,3 623,1 856,2 1 088,2 1 191,3 Rempah-rempah 188,6 258,5 283,7 239,6 407,4 Hasil Pertanian Lainnya 512,8 644,0 772,2 775,9 903,6

Ekspor Hasil Industri 65023,9 76460,8 88393,4 73435,8 98015,1

Pakaian Jadi 5608,1 5712,9 6092,2 5735,6 6598,0 Kayu Olahan 3324,8 3077,8 2821,0 2275,0 2870,6 Tekstil Lain 3908,6 4 178,0 4 127,9 3602,8 4721,8 Alat-alat Listrik 4448,7 4835,9 5253,8 4580,2 6337,4 Kertas & Barang dari

Kertas 2859,3 3 374,8 3796,9 3404,9 3 241,7 Hasil Industri Lainnya 44874,4 55281,

4 66301,6 53837,3 74245,6

Ekspor Hasil Tambang 11 191,4 885,011 14906,2 19692,3 26712,6

Batu Bara 6085,7 6681,5 10485,1 817,313 18499,3 Bijih Tembaga 4646,2 4212,8 3344,6 5100,2 6 882,2 Hasil Tambang Lainnya 459,5 990,7 1 076,5 774,8 1 331,1

Tabel Nilai Ekspor Indonesia menurut Golongan Barang SITC 2006-2010 (juta US $)

SITC Golongan Barang 2006 2007 2008 2009 2010

0 Bahan Makanan & Binatang Hidup 5124 5881 7916 7011 8277

1 Minuman dan Tembakau 360 448 550 631 713

2 Bahan Mentah 13057 14985 14844 11908 20271

3 Bahan Bakar, Bahan Penyemir dsb. 27619 29210 39780 32946 46765 4 Minyak/Lemak Nabati & Hewani 6191 9999 15062 11946 15965 5 Bahan Krria / Chemical 5135 6740 7454 6192 8813 6 Hasil Industri menurut Bahan 17190 18915 20464 17076 21947 7 Mesin & Alat Pengangkutan 14120 15227 17343 16096 19625 8 Hasil Industri Lainnya 11454 12001 12768 11773 14232 9 Bahan & Transaksi Khusus Lainnya 549 696 839 931

1177

Jumlah /Total 100799 114102 137020 116510 157780

2. Ekspor Menurut Negara Tujuan

(6)

Ekspor ke Jepang dan Cina masing-masing mengalami kenaikan hingga 12,31 persen dan 7,35 persen, sementara ekspor ke Amerika Serikat sedikit turun dibanding triwulan 1-2009 yaitu sebesar 10,37 persen.

Ekspor ke negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang cenderung meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi di negaranegara tersebut. Pada saat yang sama ekspor ke Cina juga naik sebesar 18,73 persen dibanding triwulan II-2009. Peningkatan harga komoditas global juga turut mendorong perbaikan ekpor Indonesia dengan pangsa komoditas berbasis sumber daya alam (SDA) yang semakin besar. Pada triwulan IV-2010, ekspor ke negara Cina, Jepang dan Amerika Serikat masing-masing mengalami kenaikan hingga 61,11 persen (Cina), 21,57 persen (Jepang) dan 23,92 persen (Amerika Serikat).

Tabel Ekspor Indonesia menurut Negara Tujuan 2006-2010 (Juta US $)

Negara Tujuan 2006 2007 2008 2009 2010

1 ASEAN 18 483,1 22 292,1 27 170,8 24624,0 33 347,0

(18,34) (19,54) (19,83) (15,61) (21,14)

(Malaysia) 4 110,8 5096,1 6432,6 6811,8 9362,3

(4,08) (4,47) (4,99) (4,32) (5,93)

(Thailand) 2 701,5 3 054,3 3 661,2 3 233,8 4 566,6

(2,68) (268) (267) (205) (2,89)

(Singapura) 8929,8 10 501,6 12 862,0 102627 13 723,3

(8,86) (9,20) (9,39) (6,50) (8,70)

2

. China 8343,6 9 675,5 11636,5 11499,3 15 692,6

(1,69) (1,48) (1,32) (7,9) (9,95)

3

. Jepang 21 732,1 23632,8 27 743,9 18574,7 25 781,8

(21,56) (20,71) (20,25) (11,77) (16,34)

4

. Asia Lainnya 20709,7 23492,5 29 369,3 27150,9 37340,9

(27,13) (27,59) (28,61) (17,21) (2,37)

5

. Amerika Serikat 11232,1 11 614,2 13 036,9 10850,0 14266,6

(11,14) (10,18) (9,51) (6,88) (9,04)

6

. Amerika Lainnya 2274,0 2 534,6 3 043,9 2613,6 4234,9

(226) (222) (222) (1,66) (268)

7

. Australia & Oceania Lainnya 3187,8 3 830,4 4 820,2 3 856,7 4 890,4

(7)

8. Afrika 1985,6 2 510,7 3 281,3 2 753,5 3 657,0

(1,97) (2,20) (239) (1,75) (2,32)

9. Uni Eropa 11963,0 13133,8 15454,5 13 568,2 17 127,0

(11,87) (11,51) (11,28) (8,60) (10,86)

(InggriS 1432,4 1454,2 1 546,9 1459,3 1693,2

(1,42) (1,27) (1,13) (92) (1,07)

(Belanda ) 2518,4 2 749,5 3 926,4 2 939,1 37225

(2,50) (241) (2,87) (1,84) (2,36)

(Jerman) 2025,7 2 316,0 2465,2 2326,7 2984,7

(201) (203) (1,80) (1,47) (1,89)

10. Eropa Lainnya 887,7 1 384,3 1463,1 1 019,1 1440,3

(0,88) (1,21) (1,07) (0,65) (0,91)

Jumlah / Total 100 798,6 114 100,9 137 020,4 116 510,0 157 779,1

(100,00) (100,00) (100,00) (100,00) (100,00)

Perkembangan Impor

Selama Januari-Desember 2010 nilai impor mencapai US $ 135,61 miliar atau meningkat 40,05 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya (US $ 96,83 miliar). Impor nonmigas selama Januari-Desember 2010 mencapai US $ 108,24 miliar atau naik 39,04 persen dibanding impor non-migas periode yang sama tahun 2009 (US $ 77,85 miliar). Impor migas selama Januari-Desember 2010 mencapai US $ 27,36 miliar atau naik 44,16 persen dibanding impor migas periode yang sama tahun sebelumnya (US $ 18,98 miliar).

Negara pemasok barang impor non-migas terbesar selama Januari-Desember 2010 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US $ 19,69 miliar dengan pangsa 18,19 persen, diikuti Jepang US $ 16,91 miliar (15,62 persen) dan Singapura US $ 10,05 miliar (9,29 persen). Impor non-migas dari ASEAN mencapai 22,03 persen, sementara dari Uni Eropa hanya sebesar 9,02 persen.

Nilai impor semua golongan penggunaan barang selama Januari-Desember 2010 dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya terlihat meningkat. Impor barang konsumsi naik sebesar 47,98 persen, bahan baku/penolong naik sebesar 41,73 persen, dan barang modal naik sebesar 31,69 persen.

(8)

Impor 2006 2007 2008 2009 2010

Migas 18 962,9 21 932,8 30 552,9 18 980,7 27 412,7

Non Migas 42 102,6 52 540,6 98 644,4 77 848,5 108 250,6

Jumlah , 61 065,5 74 473,4 129 197,3 96 829,2 135 663,3

1. Impor Menurut Golongan Barang Ekonomi

Secara absolut, selama triwulan 1-2010, nilai impor menurut kelompok bahan baku/penolong tercatat sebesar US $ 21.899,4 juta dan kontribusinya terhadap total impor tercatat naik dibandingkan triwulan 1-2009. Impor barang modal (sebesar US $ 5.959,9 juta) juga mengalami peningkatan dengan kontribusi terhadap total impor naik dari 14,35 persen (triwulan 1-2009) menjadi 31,25 persen (triwulan I2010). Sementara itu nilai impor barang konsumsi tercatat sebesar US $ 2.177,9 juta (11,42 persen). Pada triwulan 11-2010 impor meningkat lagi dengan nilai total impor mencapai US $ 32.929,4 juta. Tren peningkatan terjadi baik pada komoditas migas maupun non-migas. Pada triwulan III-2010, total impor meningkat kembali dan mencapai US $ 34.329,5 juta.

Tabel Nilai Impor Indonesia menurut Golongan Barang Ekonomi 2006-2010 (Juta US $)

Impor 2006 2007 2008 2009 2010

Barang Konsumsi 4 738,2 6 539,1 8 303,7 6 752,6 6 991,6

Bahan Baku 47 171,4 56 484,7 99 492,7 69 638,1 98 755,1 Barang Modal 9 155,9 11 449,6 21 400,9 20 438,5 26 916,6

Jumlah 61 065,5 74 473,4 129 197,3 96 829,2 135 663,3

(9)

US $ 5.842,5 juta pada triwulan 2009 menjadi US $ 7.924,6 juta pada triwulan IV-2010 atau terjadi peningkatan sebesar 35,64 persen. Sementara itu, impor non-migas pada triwulan IV-2010 tumbuh sebesar 33,43 persen.

Tabel Impor Indonesia (CIF) menurut Golongan Barang SITC 2006-2010 (Juta US $)

SITC Golongan Barang 2006 2007 2008 2009 2010

0 Bahan Makanan & Binatang Hidup 4709 6884 7920 7270 9675

1 Minuman dan Tembakau 232 331 479 424 535

2 Bahan Mentah 3613 4469 7382 4980 7288

3 Bahan Bakar, Bahan Penyemir dsb. 19028 21994 30652 19066 27506 4 Minyak/Lemak Nabati & Hewani 86 83 127 115 160

5 Bahan Kimia 8724 10065 15988 11804 16699

6 Hasil Industri menurut Bahan 7702 9611 20158 14125 20461 7 Mesin & Alat Pengangkutan 15411 19038 42726 35716 48524 8 Hasil Industri Lainnya 1557 1990 3729 3304 4730 9 Bahan & Transaksi Khusus Lainnya 3 8 36 25 85

Jumlah 61065 74473 129197 96829 135663

2. lmpor Menurut Negara Asal

Fenomena yang patut dicermati adalah berita tentang telah membanjirnya produk Cina di Indonesia yang didukung oleh indikator statistik impor. Impor dari Cina pada triwulan 1-2010 telah melonjak menjadi 25,98 persen dari 12,54 persen pada triwulan 1-2009. Kontribusi impor Jepang ke Indonesia naik dari 9,34 persen (pada triwulan I-2009) menjadi 22,44 persen pada triwulan I-2010.

Di satu pihak kontribusi impor Cina dan Jepang ke Indonesia pada triwulan II-2010 naik masing-masing sebesar 18,69 persen dan 15,82 persen dari 16,88 persen dan 12,21 persen pada triwulan II-2009. Di pihak lain, impor Amerika Serikat pada triwulan 11-2010 kontribusinya turun menjadi 7,55 persen, dimana pada triwulan II-2009 telah memberi kontribusi sebesar 8,85 persen. Peningkatan impor dari Cina dan Jepang di triwulan II-2010 ini secara tidak langsung justru menurunkan impor dari Amerika Serikat. Dari total impor, Cina mengambil 18,69 persen pangsa impor, Jepang dengan 15,82 persen dan Amerika Serikat 7,55 persen.

(10)

persen dan 9,42 persen. Pada triwulan IV-2010, kontribusi impor dari Cina, Jepang dan Amerika Serikat ke Indonesia semuanya mengalami peningkatan. Kontribusi impor dari Cina mencapai 18,14 persen, sedangkan dari Jepang dan Amerika Serikat kontribusinya masing-masing sebesar 15,71 persen dan 7,73 persen.

Neraca Perdagangan Indonesia

Total ekspor selama 2010 adalah sebesar US $ 157,7 miliar dimana dari nilai tersebut Ekspor non-migas mencapai US $ 129,67 miliar. Total impor selama 2010 adalah sebesar US $ 135,6 miliar dengan nilai impor non-migas sebesar US $ 108,24 miliar. Surplus perdagangan 2010 mencapai US $ 22,1 miliar, terdiri dari surplus nonmigas US $ 21,4 miliar dan migas US $ 0,6 miliar. Surplus perdagangan non-migas tahun 2010 adalah tertinggi sejak memasukkan nilai impor kawasan berikat di tahun 2008.

Nilai tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan surplus perdagangan non-migas 2009 yang mencapai US $ 19,6 miliar. Pada paruh pertama 2010, neraca perdagangan menunjukkan surplus di atas 1 miliar USD, kecuali pada bulan April dan Juni. Selanjutnya pada paruh kedua, bulan Juli terjadi defisit namun surplus kembali di bulan Agustus. Pada bulan September hingga Desember 2010, surplus bulanan menembus 2 miliar USD, dengan catatan bulan Desember 2010 mencapai angka 3,7 miliar USD. Secara umum dapat disimpulkan bahwa ekspor non-migas Indonesia tahun 2010 menunjukkan kinerja yang sangat baik yang akhirnya memiliki dampak positif terhadap neraca perdagangan Indonesia tahun 2010.

Tabel Impor Indonesia menurut Negara Asal 2006-2010 (Juta US $)

Negara Asal 2006 2007 2008 2009 2010

1. ASEAN 18 970,6 23 792,2 40 967,8 27722,0 38 912,2 (31,07) (31,95) (31,71) (20,43) (28,68)

(11)

(4,89) (5,76) (4,90) (3,40) (5,51) (Malaysia) 3193,3 6411,9 8 922,3 5 688,4 8 648,7 (5,23) (8,61) (6,91) (4,19) (6,38) (Singapura) 10 034,5 9 839,8 21 789,5 15 550,4 20 240,8 (16,43) (13,21) (16,87) (11,46) (14,92) 2. China 6 636,9 8 557,9 15 247,2 14 002,2 20424,2 (10,87) (11,49) (11,80) (10,32) (15,06) 3. Jepang 5 515,8 6 526,7 15128,0 9843,7 16 965,8 (9,03) (8,76) (11,71) (7,26) (12,51) 4. Asia Lainnya 12159,0 13 094,7 24 654,3 17 671,9 24 711,5 (19,91) (17,58) (19,08) (13,03) (18,22) 5. Amerika Serikat 4 056,5 4 787,2 7 880,1 7 083,9 9 399,2 (6,64) (6,43) (6,10) (5,22) (6,93) 6. Amerika Lainnya 1 920,6 2 607,4 4515,6 3414,3 4 534,2 (3,15) (3,5) (3,50) (2,52) (3,34) 7. Australia & Oceania 3 337,3 3 534,0 4 758,1 4 146,8 4 880,2 (5,47) (4,75) (3,68) (3,06) (3,60) 8. Afrika 1 189,6 2 314,2 2241,9 2047,4 2 455,3 (1,95) (3,11) (1,74) (1,51) (1,81) 9 Uni Eropa 6 023,7 7 679,9 10 560,0 8 679,9 9 862,5 (9,86) (10,31) (8,17) (6,40) (7,27) (Jerman) 1456,6 1 982,0 3 068,8 2 373,5 3 006,7 (2,39) (2,66) (2,38) (1,75) (2,22) 10 lEropa Lainnya 1 255,5 1 579,2 3 244,5 2 217,1 3 518,2 (2,06) (2,12) (2,51) (1,63) (2,59)

Gambar

Tabel Nilai Ekspor Indonesia menurut Migas dan Non Migas 2006-2010 (juta $)
Tabel Nilai Ekspor Indonesia menurut Golongan Barang SITC 2006-2010 (juta US $)
Tabel Ekspor Indonesia menurut Negara Tujuan 2006-2010 (Juta US $)
Tabel Nilai Impor Indonesia menurut Migas dan Non Migas 2006-2010 (Juta US $)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar yang tidak normal (meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair.

Penetapan sanksi organisasi berupa skorsing dikenakan terhadap personalia Pimpinan karena melakukan tindakan dan atau pelanggaran berat, sesuai kriteria yang

Dalam hal konstruksi mesin perbedaan mesin bensin dan mesin diesel ini mesin diesel lebih cenderung simple tidak terlalu rumit seperti mesin bensin akan tetapi dari segi bobot

Hasil pemeriksan visual seperti terlihat pada Gambar 3 dan 4 diatas menunjukkan adanya kerusakan sudu yang mengalami pengecilan penampang akibat adanya fenomena creep yang terjadi

Pada kesempatan ini penulis berkesempatan menyusun skripsi yang berjudul Kadar Polifenol Daun Teh yang ditanam di Dusun Tayu Desa Ketap Kecamatan Jebus Kabupaten Bangka Barat..

Indikator keterampilan proses yang ingin ditingkatkan dalam praktikum biologi umum ini yaitu ada 6 indikator, data rincian indikator keterampilan proses dapat dilihat di

Dalam penelitiannya Daryanto (2014:39) menyatakan kemunculan perangkat Gamelan Pakurmatan Sekaten sebagai sarana penyebaran agama Islam dapat dimaknai sebagai konsep

Namun pada percobaan kami, mencit yang telah diberi Kodein sebelumnya jauh dapat merasakan respon rasa nyeri lebih cepat, ini mungkin dikarenakan karena yang