PERANAN PEREMPUAN MINANGKABAU DALAM
MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI PELESTARIAN PENGETAHUAN LOKAL
(INDIGENOUS KNOWLEDGE)
Oleh: Muhammad Fadli
Author Correspondende: Fadli.caniago@gmail.com
ABSTRAK
Artikel ini mendeskripsikan peranan perempuan sebagai ‘Padusi’ di Minangkabau sebagai pelestari pengetahuan local (indigenous knowledge). Pengetahuan lokal
(indigenous knowledge) di Minangkabau yang sudah mulai hilang akibat perubahan
sosial yang terjadi pada masyarakat diperparah oleh globalisasi dan westernisasi membuat hilangnya pengetahuan lokal di Minangkabau. Kain Songket, Batiak Tanah Liek, Jaik Suji Caia, merupakan sederetan kerajinan tangan syarat dengan kekayaan filosofi masyarakat Minangkabau itu sendiri. Perempuan sebagai pelopor dalam pelestarian pengetahuan lokal dilatar belakangi oleh sistem kekerabatan berdasarkan sistem materilineal yang menarik garis keturunan berdasarkan ibu. Aktivitas perempuan Minangkabau dalam pelestarian budaya memberikan ruang baru untuk lahirnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Terdapat korelasi antara aktvitas budaya yang dipelopori oleh perempuan, dengan perkembangan ekonomi pada masyarakat lokal di Minangkabau. Hal tersebut terlihat dengan terbukanya berbaagi peluang kerja baru bagi masyarakat, dan tumbuh berkembangangnya berbagai unit usaha baru.