• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH DAN PENELITIAN KOMUNIKASI POLITI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEJARAH DAN PENELITIAN KOMUNIKASI POLITI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Komuinkasi politik pada dasarnya bukanlah bidang kajian studi yang baru, sejak beberapa abad yang lalu studi ini telah berkembang meskipun belum mendetail seperti masa sekarang. Perkembangan studi ini diawali dengan munculnya retorika yang dianggap sebagai hal yang spektakuler pada masa itu karena mampu mempengaruhi pendapat umum yang menentukan kebijakan public dan studi ini terus berkembang hingga sekarang. Berikut sejarah perkembangan studi komunikasi politik :

1. Periode Klasik.

Periode ini adalah awal dimana studi mengenai komunikasi poltik mulai berkembang. Periode ini berlangsung dan berakhir sekitar tahun 1940an. Pada periode ini kajian mengenai komunikasi politik belumlah mendalam dan secara detail membahas mengenai komunikasi politik, melainkan lebih kepada kajian retorika yang dinilai sebagai kajian paling spektakuler pada jaman itu.Karena pada jaman itu pembuatan kebijakan public berdasarkan pada pendapat umum dan disini retorika digunakan untuk mempengaruhi pendapat umum yang dapat menentukan kebijakan public. Selain itu, kajian khusus mengenai gejala komunikasi juga belum ditemukan pada jaman itu.

2. Periode Sekitar Perang Dunia 1 dan 2.

Periode ini berlangsung pada kurun waktu sesudah seperempat abad pertama abad 20 hingga dekade 1950an. Dalam periode ini terjadi perang dunia pertama dan kedua, didalam perang dunia tersebut pihak-pihak yang bermusuhan saling melontarkan propaganda. Sehingga, dalam periode ini lebih banyak membahas mengenai propaganda dikarenakan hal tersebut sangat memberikan dampak besar terhadap jalannya perang dunia. Karena dalam periode ini propaganda dianggap penting, munculah beberapa karya penting yang membahas propaganda seperti karya Harold D Laswell pada tahun 1927 yang berjudul “Propaganda Technique in The World War”, karya Alfred McClung dan Elisabeth B Lee yang berjudul The Fine Art of Propaganda pada tahun 1939, dan lain sebgainya.

3. Periode Pasca Perang Dunia 1 dan 2.

(2)

keputusan, dan perilaku. Pada masa itu para peneliti seperti Paul Lazarfeld, Robert K Merlon, dan Joseph Keppler mengidentifikasi adanya pengaruh komunikasi antarpribadi dalam pembuatan opini. Sehingga pada periode ini lebih menekankan pada efek media yang umumnya dalam jangka pendek terhadap variable politik seperti identifikasi individu terhadap partai politik, penilaian terhadap kandidat, preferensi politik dan perilaku pemilih. Dalam periode ini juga berkembang pendekatan system yaitu dipertimbangkannya variable komunkasi dalam proses atau system politik serta juga berkembang konsep feed back dan analisis input serta output. Selain itu, dalam periode ini juga mengkaji mengenai peran apa yang dapat dimainkan dengan komunikasi serta studi komunikasi pembangunan hingga akhir 1980an.

4. Periode sesudah kuartil ketiga abad ke 20

Dalam periode ini yang berlangsung sesudah kuarti ketiga abad ke 20 hingga akhir abad 20, komunikasi politik yelah berkembang sebagai sub disiplin ilmu. Sebagai disiplin ilmu, munculah ragam pendekatan teoritik seperti agenda setting, framing, feminism, ekonomi, politik, dan postmodernism. Sealain itu, dalam periode ini komunikasi politik juga merambah pada persoalan peran media massa saat terjadi konflik.

5. Periode sekarang

Pada masa sekarang ini studi komunikasi politik telah semakin mendetail pada realitas komunikasi politik yang semakin diteliti, tidak hanya soal pemilu, pendapat umum, konflik, dan lain-lain, melainkan juga meneliti soal demokrasi, budaya gap, gender, etnisitas, multicultural, dan modernisasi. Dapat dikatakan bahwa pada masa sekarang ini studi komunikasi politik telah merambah dan diaplikasikan ke dalam berbagai bidang.

(3)

dipengaruhi oleh peristiwa atau suatu hal yang berpengaruh terhadap politik pada jaman tertentu. Sebagai contoh, ketika pada jaman Yunani masih menggunakan pendapat umum sebagai penentu kebijakan, mereka menerapkan system retorika sebagai alat politik, selain itu pada masa perang dunia studi komunikasi politik juga dipengaruhi oleh peristiwa pada jaman itu. Karena Negara-negara yang berperang menggunakan propaganda, studi komunikasi politik juga berkutat pada masalah propaganda. Dan pada masa sekarang karena masalah politik sudah cukup kompleks karena berkembang dalam berbagai hal seperti demokrasi, gender, etnisitas, dan sebagainya studi komunikasi politik digunakan sebagai salah satu sub disiplin ilmu. Sebenarnya inti dari politik adalah “system kompetisi” seperti yang diakatakan oleh Andrik Purwasito (2011) dalam Pengantar Studi Politik, halaman 4. Sehingga studi komunikasi politik juga harus berkembang karena dalam menggunakan komunikasi sebagai alat politik selalu disesuaikan dengan perkembangan jaman atau apa yang terjadi pada jaman itu agar komunikasi sebagai alat politik dapat sesuai dengan system kompetisi pada suatu jaman dan dapat memberi pengaruh.

Studi Komunikasi Politik Terkini

Studi Komunikasi Politik pada masa sekarang ini telah mencapai tahap yang cukup kompleks. Komunikasi Politik telah diwadahi oleh yang namanya media massa sebagai alat saluran komunikasi guna kepentingan politik. Oleh karena itu, banyak studi komunikasi politik pada masa sekarang yang membahas mengenai penggunaan media dan hubungannya dengan komunikasi politik, salah satunya adalah artikel dari Ashadi Siregar yang berjudul “Media Pers dan Negara : Keluar dari Hegemoni” dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN 't 470-4946 Volume 4, Nomor 2, Nopember 2000 (171,-1,96). Artikel ini membahas tentang bagaimana pers atau media sekarang yang keluar dari hegemoni orde baru yang notabene media ditunggangi sebagai alat politik dan bagaimana kebebasan pers setelah keluar dari hegemoni tersebut.

Abstrak :

(4)

Review :

Berdasarkan artikel tersebut, dapat diartikan bahwa media dan politik seperti tidak dapat dipisahkan. Pada masa orde baru media dikekang dan digunakan sebagai alat politik oleh orang yang berkuasa pada saat itu, akan tetapi ketika lepas dari masa orde baru dan media diberi kebebasan, media tidak dapat dipisahkan dari politik. Apabila ketika jaman orde baru, arus politik berasal dari satu arah dan otoriter, sedangkan setelah diberi kebebasan media menjadi saluran politik bagi dua arah, media dapat digunakan oleh pemerintah untuk mencanangkan program politik dan media juga bisa digunakan sebagai alat penampung aspirasi politik bagi rakyat. Ketika pada jaman orde baru kita tidak bebas beraspirasi, maka kini media diberi kebebasan tersebut. Akan tetapi meskipun sudah diberi kebebasan pers, apakah ada perubahan signifikan yang terjadi, apakah warga masyarakat dapat membentuk pendapatnya secara rasional atas dasar kebenaran factual, apakah warga masyarakat memperoleh informasi bebas sebagai dasar pembentukan pendapat, apakah media jurnalisme menjalankan fungsinya secara bebas dan obyektif dalam melayani warga masyarakat?

Ketika pada masa orde baru media tidak obyektif karena ditunggangi penguasa yang otoriter, apakah setelah diberi kebebasan mereka juga akan obyektif? Itu akan menjadi pertanyaan besar karena media Indonesia pada masa sekarang ini hanya dimiliki oleh beberapa orang saja yang juga terlibat dalam urusan politik pemerintahan Indonesia. Tidak menutup kemungkinan media yang mereka miliki akan mereka jadikan alat politik. Untuk keluar dari hegemoni media orde baru yang cenderung satu arah, harus adanya arus timbal balik. Negara menggunakan media dalam hal legitimasi dan rakyat dalam penyampaian aspirasi. Ketika pemilik media mempengaruhi pesan yang akan disampaikan kepada khalayak, tentu proses feed back dari khalayak dalam beraspirasi akan membelok dan menjauh dari apa yang sebenarnya disampaikan pemerintah karena dalam hal ini media sudah tidak obyektif. Selain itu, untuk membentuk suatu kebebasan pers, khalayak juga harus diperhitungkan. Apakah khalayak sudah siap akan hal ini dikarenakan mereka sudah terlanjur larut dalam hegemoni yang cukup lama dan mereka akan masih terbawa hegemoni tersebut.

(5)

informasi yang dihasilkan bersifat obyektif. Dan disini juga diperlukan adanya dukungan dari khalayak agar adanya proses timbale balik sehingga keluar dari kesan otoriter.

Daftar Pustaka

 Catatan materi perkuliahan komunikasi politik

 Purwasito, Andrik. 2011. Pengantar Ilmu Politik. Surakarta : UPT UNS Press

 Siregar, Ashadi. 2000. Media Pers dan Negara : Keluar dari Hegemoni. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN 470-4946 Volume 4, Nomor 2, Nopember 2000

(6)

SEJARAH DAN PENELITIAN KOMUNIKASI POLITIK

TERKINI

Rian Risanda

D0211085

Komunikasi A 2011

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Referensi

Dokumen terkait

plantarum sebagai agensia probiotik untuk pembuatan okara probiotik drink (b) kemampuan kedua kultur tersebut dalam mengasimilasi kolesterol pada produk yang

Bidan Novi Inggerianie, S.ST. adalah tempat usaha yang bergerak dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Bidan Novi Inggerianie, S.ST. didirikan

Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara terhadap dua orang remaja akhir yang memiliki saudara dengan tunadaksa.Temuan penelitian memperlihatkan bahwa

Akan tetapi sebaliknya penggunaan adsorbent genteng (75%) – zeolite (25%) lebih efektif penurunan kadar CO 2 dibandingkan genteng (25%) – zeolite (25) dengan laju aliran biogas 1

profil peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005, yang meliputi golongan dan jenis obat antihipertensi, golongan