RANGKUMAN MATERI KELAS XI MATA PELAJARAN SENI BUD AYA PENGANTAR
Pada dasarnya, pela jaran seni rupa untuk ke las XI adalah lan jutan ma teri di
kel as X. soal – soal yang akan dibuat sebenarnya ada lah “per campuran ” dari
Pela jaran kelas X dan XI (se mester 1). Berikut ada lah rangkuman dari mat eri
kel as X dan XI (Semest er 1) semoga dapa t memban tu kalian dal am bela jar
Mata Pelajar an Seni Budaya. Sukses untuk kalian.
Penu lis
A.
SENI RUPAa.
Apresiasi SeniApresiasi berasa l dari Bahasa La tin,
Appretiatus
yang artiny apeni lai an/pengha rga an.
Apresiasi di liha t dari Bahasa Inggris,
Appreciate
, yang artinyamen entukan atau menunjukkan nilai, atau meni lai, melih at bobot karya,
men ikma ti ke mudian menyadar i kepeka an rasa dan m enghayat i.
Mengapresiasi artiny a berusaha mengert i tent ang seni dan menjad i peka
terh adap segi- segi di dal amnya, sehingga secara sadar mampu menik mat i dan
men ila i karya dengan semestiny a.
Apresiasi Seni adalah suatu proses penghaya tan suatu karya seni yang
dihorm ati dan pengha rgaan pada karya seni itu sendiri serta penghargaan
Secar a umum, Apresiasi dapat diart ikan sebagai kesadaran m enila i lewat
penghay atan suatu karya seni.
Kegia tan Apresiasi yaitu me lakukan penga matan m pemaha man, penil aian
at au mengev aluasi serta mengkr itik.
Kegia tan seni adalah kegiat an yang berbed a dengan kegiat an manusiawi yang
la in, karena mempuny ai sifa t yang khusus dan istim ewa.
Kegia tan seni merupakan kegi atan me mber kesan t entang dunia diseki tar kita
lewa t sentuhan – sentuhan art istik dan estetik /seni dan keindahan pada
cip taan yang ada.
Proses apresiasi terb entuk dari dua kemungkin an, yaitu Afektif dan Kreatif.
Proses apresiasi afek tif terjad i apabi la penga mat an seni cep at m engala mi
emp ati dan rasa puas.
Proses apresiasi krea tif terjad i apabi la penga mat seni sadar dal am m elakukan
penghay atan dan penil aian serta menggunak an aspek log ika dalam
men entukan nilai suatu karya seni.
Apresiasi kreat if dapat didefin isikan sebagai proses akt if dan krea tif
sehingga secara efek tif pengama t dapat mem ahami nila i seni, ya itu untuk
meng ala mi penga lam an estet ik.
Dala m proses apresiasi krea tif dapat m elalu i beber apa tah apan
khusus,
ant ara la in :
Menurut Verbeek, penga mat an bukanlah mengunakan satu indra saja,
me laink an pemberdaya an seluruh pribad i. Yang artinya : ketaj aman
penga matan seseorang te rgantung pada penge tahuan penge tahuan,
penga laman, perasaan, keinginan dan anggapan seseorang.
Pengam atan terhadap objek/hasi l karya seni merupak an pengam atan terhadap
suatu objek yang terd iri atas tot ali tas yang penuh ar ti.
2.
Aktivi tas fisiolog isTindak an nyat a untuk me lakukan sesuatu
3.
Aktivi tas psikologisTerj adinya persepsi sampai dengan evalu asi kemudian t imbul int erpretasi
im ajin atif dan dorongan berbua t kreat if
4.
Aktivi tas penghaya tanTerj adinya sebuah perenungan terhadap sebuah objek
5.
Aktivi tas pengha rgaanTerj adiya sebuah evaluasi terh adap objek. Evalu asi dapat berapa saran dan
krit ikan
Dala m proses pencipt aan karya seni, seorang senim an atau kreator seni harus
me mperha tikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Konsep/gagasanKonsep/Ide da tang dapa t digolongk an menj adi 2, yaitu :
Ketik a seniman tel ah memi liki ide t ertentu, l angkah selanjutny a baru
men entukan media, teknik dan penyel esaian ide
b.
Ide datang setelah mel ihat mediaKetik a seniman mene mukan ide setel ah menga mat i med ia. Bentuk dite mukan
dari medi a yang ada sebagai bentuk fronta l
(Shape)
2.
Teknikada lah cara yang digunakan dal am membu at karya, hal ini terka it dengan
med ia yang dihadapi dan diker jakan
3.
Corak atau gayaseti ap daerah mem ilik i bentuk yang berbeda dari raga m hias dan teknik
penye lesaian karya
4.
Keunikan atau ciri khususyang dimil iki antar daer ah dan bangsa berbeda-beda
b.
Unsur – Unsur Seni Rupaa.
Garis ada lah goresan a tau batas lim it dari suatu benda, ruang, bidang,warna,
tex ture,
dan lainny a. Garis me mpunyai dim ensi meman jang dan
me mpunyai arah ter tentu, garis mempuny ai berbagai sifat, sepert i pendek,
panj ang, lurus, tip is, vertika l, horizon tal, melengkung, berombak, halus,
teb al, miring, pa tah-pat ah, dan masih banyak l agi sifat-sifa t yang la in.
Kesan la in dari garis ial ah dapat memb erikan kesan gerak, ide, simbol, dan
kode- kode terten tu, dan lain sebaga inya. Pem anfaat an garis dal am desa in
kekar, kua t simpel, megah at aupun juga agung. Beber apa contoh symbol
ekspresi gar is serta kesan yang ditimbu lkannya, dan tentu saja da lam
pener apannya nanti disesuaik an dengan warna-warnanya.
b.
Bidang dala m senirupa merupakan salah satu unsur seni
rupa yang
terb entuk dari hubungan beberapa garis. Bidang diba tasi kontur dan
merup akan 2 di mensi, menyat akan permuka an, dan me mil iki ukuran Bidang
dasar dala m seni rupa antar a lain, bidang segit iga, segiempa t, trapesium,
lingk aran, ova l, dan segi banyak lainny a
c.
Bentuk dal am pengertian bahasa, dapa t berar ti bangun (shape) ataubentuk plastis (form). Bangun (shape) ia lah bentuk benda yang polos, seperti
yang terl ihat oleh m ata, sekedar untuk menyebu t sifatnya yang bulat,
persegi, ornament al, tak tera tur dan sebaga inya. Sedang bentuk plast is ial ah
bentuk benda yang terlih at dan terasa karen a adanya unsur nilai (value) dari
benda tersebu t, contohnya lem ari. Lem ari hadir di dala m suatu ruangan
bukan hanya sekedar kotak persegi empa t, akan tetap i mempunya i nilai dan
peran yang lainny a.
d.
Ruang dala m art i yang luas adalah seluruh keluasan, termasuk di dala mnyahawa udara. Dalam penger tian yang sempit ruang dibedak an menjad i dua,
yai tu ruang nega tif dan ruang posit if. Ruang negatif ada lah ruang yang
meng eli lingi wujud bentuk, sedang ruang posi tif ada lah ruang yang diisi atau
e.
Warna merup akan unsur pent ing dan pal ing dominant da lam sebuahpenc iptaan karya desain. Melalu i warna orang dapat mengg ambark an suatu
benda men capai kesesuai an dengan kenyataan yang sebenarnya. Warn a dapat
dike lompokkan berdasarkan j enis warna, sifat warna, dan makn a warna.
1)
Jenis warnaDala m sistem Prang (The Prang System), warna dalam hal ini ada lah pigm en
yang dapat dike lompokkan sebagai jenis-jen is warna sebagai berikut :
Warna primer, yaitu tiga warnapokok yakni merah, biru, dan kuning.
Warna sekunder / bine r, yai tuperpaduan antara 2 warna primer
dan menghasi lkan warna hijau,j ingga dan ungu.
Warnainter media te, ya itu perc ampuran antara warna primer dengan
warna sekunder, menghasilk an warna kuning hijau,hi jau- biru, biru-ungu,
mer ah-ungu,merah- jingga, dan kuning-j ingga.
Warna tert ier, yaitu perc ampuran antara warna sekunder dan warnaint ermed iate dan mengh asilkan sebanyak 12 warna.
Warnaquarterne r, yaitu penca mpuran warna in termed iat e dengan warna
Lingkaran Warna
2)
Sifat warnaint ensity.
HueHue ada lah isti lah
yang digunakan untuk menun jukkan nam a dari
suatu warna, seperti merah, biru, kuning, hijau, cokla t, ungu, jingg a, dan
warna l ainnya. Perbedaan ant ara m erah dengan biru, atau merah dengan
kuning adalah perbedaan dalam hue.
ValueVa lue
ada lah istil ah untuk m enyatak an gelap terangny a warna at au harga
dari hue. Untuk mengubah value, misa lnya dari merah norma l ke merah muda
dapa t dicapa i dengan cara menamb ahputih at au memper cair warna tersebut
hingga me mberi kesan terang. Dan untuk member i kesan gel ap misalnya
mer ah tua dapat dicapai dengan m enambah hita m.
Va lue
yang berada
diper tengahan disebut
middl e value dan yang berad a di a tas middl e valu e
disebut high valu e, sedang yang berad a dibawahnya disebut
low valu e.
Va lue
yang lebih t erang dari warna normal disebut tin t
dan yang lebih
gel ap disebut
shade. Close
valu e adalah
value
yang berdekatan at au
bersam aan dan keliha tan le mbut dan terang.
IntensityIntensi ty
at au chroma adal ah isti lah untuk menyat akan cer ah atau
suramnya warna, kuali tas atau kekuat an warna. Warn a-warna yang
int ensitasnya penuh nampak sangat men colok dan menimbu lkan efek tegas,
Berdasarkan paduan warna (colour scheme), warnadapat dibagi dala m tiga
tip e yakni
Warna monokroma trik adal ah tingkat an warna dari gel ap ke ter ang dalamurutan satu warna, misalnya urut an dari merah tua sampai ke merah yang
pal ing muda.
Warna Comp lemen ter, yaitu dua warna yang berl awanan dal am kedudukanberhad ap-hadapan, mem ilik i kekuat an beri mbang, misa lnya kuning kontras
ungu, biru kontras jingga, dan merah kontras hij au.
Warna ana logus adalah tingka tan warna dari gel ap ke ter ang dala m urutanbeber apa warna, m isalnya urutan dari biru, biru kehij auan, hijau, hij au
kekuning an, dan kuning.
3)
Makna WarnaSebaga imana unsur desain yang la in, warna jug a mempunya i makna yang
berbed a, antar a la in sebagai berikut :
Merah m empunyai m akna api, panas, marah, bahaya, aksi, gagah, berani,hidup, riang dan din amis.
Putih me mpunyai makna suci, mat i, bersih, tak berdosa, dan juju r.
Kuning mempunya i makn a ma tahari, cerah, sukac ita, terang, iri, dan benc i.
Kuning emas me mpunyai makna masyhur, agung, luhur, dan jaya.
Coklat mempunya i makn a stabil dan kukuh.
Biru me mpunyai makna t enang, kenya taan, damai, kebenaran, kesedihandan set ia.
Hijau mempuny ai makna dingin, sejuk, tenang, segar, men tah,pertu mbuhan, dan harapan.
Merah muda mempunya i makna romant is, dan ringan.
Ungu m empunyai makna kekayaan, berkabung, bangsawan, mewah,berduka cita, dan meng andung rahasia.
Hitam me mpunyai makn a tragedi, kem atian, duka, kege lapan, gaib, tegas,dan dalam.
Pemakn aan warna dipengaruhi oleh aspek budaya setemp at. Pemaknaan
warna yang terkai t dengan warna sebagai simbol, di masing-masing daerah
at au wilayah, akan berbed a, sesuai dengan pemakna annya da lam budaya
sete mpat.
Contoh :
bender a tanda adanya kema tian, di Indonesia berbeda sesuai daerah
sete mpat. Di Yogjakart a, bendera merah, di Jakarta – kuning, di Sulawesi –
putih, di Sumat era – m erah, dan sebaga inya.
Di negeri China, warna merah berar ti Cinta, sedangkan di Indonesia berart i
mar ah atau berani.
4)
Komb inasi Warn aCara menyusun atau mem adukan dua warna atau lebih da lam sebuah
-
Komb inasi Warn a yang har monisKombinasi ant ara warna-warna yang serumpun, le taknya berdeka tan dengan
lingk aran warna. Misalny a : hi jau tua dengan hi jau muda.
-
Komb inasi warna yang kontrasKombinasi ant ara warna-warna yang berlawanan let aknya dala m lingkaran
warna. Misalnya : Hijau dengan Merah
-
Komb inasi warna analogDua atau tiga corak warna yang berdekat an letakny a dalam lingk aranan
warna. Misalnya : Biru, Ungu, Merah
5)
Penggunaan Warn a-
Cara Heraldis (pengerti an dan con toh sudah dijab arkan dala m MANKNAWARNA)
-
Cara Murni, pengguna an warna secara lebih bebas. Misalnya Pohon dic atwarna m erah, Kuda dic at warna hijau,dl l
-
Cara Naturalis, penggunaan warna sesuai dengan aslinya yang terdapa tpada alam. Misalnya : warna daun ada lah hij au
f.
TeksturTekstur ada lah nilai raba pada sua tu permuka an, baik itu nyat a maupun
semu. Suatu permukaan mungkin kasar, mungkin juga halus, mungk in juga
lunak mungkin juga kasap at au li cin dan lain- lain. Ada dua mac am tekstur
yakni tekstur nya ta dan tekstur semu, sebaga i beriku t :
Tekstur nyata ada lah tekstur fisik sua tu benda secar a nyata yang dikarenak an
adany a perbedaan permuka an suatu benda. Misalnya tekstur wool berbeda
dengan kapas, kain suter a berbeda dengan plast ik, dan l ain sebaga inya.
Tekstur ini dapat dik elompokkan da lam tekstur al am, tekstur buatan dan
tekstur reproduksi. Te kstur alam ada lah tekstur yang berasal langsung dari
al am, misalny a daun, kul it kayu, permukaan batu, dan lainny a. Tekstur
buat an adalah tekstur yang terc ipta dari susunan benda- benda ala m, seperti
tik ar (dari daun yang disusun), goni (dari pasir dan kert as). Sedangkan
tekstur reproduksi adal ah tekstur yang dibuat mel alui reproduksi benda yang
sebenarnya, misalny a wallpap er.
2)
Tekstur semuTekstur semu adalah tekstur yang ter lihat saja berbed a tetap i bila diraba
terny ata sama saja. Tekstur ini hadir karena adanya unsur gelap terang atau
karen a unsur perspektif.
Sela in nil ai raba pada suatu permukaan, tekstur juga dapat meni mbulkan
kesan bera t dan ringan. Sebuah kubus dari besai yang bera t bil a dibag ian
luarny a dil apisi dengan karton m aka akan member i kesan ring an dan kosong.
c.
Karya Seni berdasarkan jenis matra (dimensi)-
Dwi Matra, karya seni rupa berben tuk dat ar atau dua ukuran (pan jang danleb ar) yang hanya dapat dipandang dari arah depan saja. Misalny a :
-
Tri Matra, karya seni yang memi liki ukuran panj ang, lebar, tingg i, danvolum e yang dapa t dipandang dari berbaga i sisi at au arah pandang. Misalny a
: patung, kera mik, seni bangunan (arsitek tur)
d.
Karya Seni berdasarkan teknik pembua tannya-
Handmad e (buatan tangan)-
Masinal (dikerjak an oleh mesin)-
Komputere.
Karya Seni berdasarkan tujuan pembua tannya-
Karya seni murni sebagai med ia berekspresi, rekreasi, terap i, dankomunik asi
-
Karya seni terapan dicip takan untuk tujuan fungsion alf.
Karya Seni berdasarkan Aliran – Alirannya-
Natura lismeAliran ini merupakan suatu alir an seni rupa yang menguta makan kesesuaian
dengan kead aan mahluk hidup, ala m, dan benda m ati sebenarnya. Contoh
yang paling t erliha t ada lah pada lukisan potr et dir i, pemand angan al am, atau
landsc ape.
-
Rea lismeAliran in i menunjukkan suatu keadaan sosial yang sesungguhnya dan
biasany a memprih atinkan dan sedang berg ejol ak di dunia a tau sua tu tempa t
ter tentu. Contoh al iran seni rupa ini an tara lain m elukiskan kem iskinan,
-
Roman tismeAliran in i umumnya ditand ai oleh tem a-te ma yang fantastis, penuh khayal,
at au petua langan para pahl awan purba. Juga banyak menamp ilkan berbagai
peri laku dan karakter manusia yang dileb ih leb ihkan.
Para pelukis ini antara lain Eugene delacro ik (1798-1963), JeanBapt iste
Cam ill e Corot (1796-1875) dan Rousseau (1812-1876). Gaya inijuga
berke mbang di Jerman, Bel anda, dan Perancis.
-
Impresion ismeAliran ini dalam dunia seni rupa berawal dari ungkapan yang menge jek pada
karya Claude Monet (1840-1926) pada saat pameran di Paris tahun
1874. Karya in i mengga mbarkan bunga tera tai dipagi hari yang ditamp ilkan
dal am bentuk yang samar dan warna kabur dan olehsebagi an kritikus seni
disebut sebaga i “impresion istik “, suatu luk isanyang menamp ilak an bentuk
yang sederhan a dan t erlamp au biasa.
-
Ekspresionism eAdalah sua tu alir an dal am seni rupa yang me lukiskan suasanakesedih an,
keker asan, kebah agia an, atau keceri aan dala m ungkapan rupa yang emosiona l
dan ekspresif.
Salah seorang pelukis yang beral iran Ekspresionism e adal ah Vinc ent
van Gogh (1853-1890). Lukisan lukisannya penuh dengan ekpresi gejol ak
satu lukisannya yang terken al adal ah “Malam Penuh Bintang“(1889), yang
meng ekpresikan gairah yuang tinggi sekaligus perasaan kesepian.
-
KubismeKubisme adalah suatu alir an dala m seni rupa yang berti tik tolak dar i
penyed erhanaan bentuk-bentuk ala m secara geometr is (berkotak- kotak).
Pada tahun 1909 berkemb ang al iran kubisme Analist is yang menge mbangkan
konsep dimensi empa t dalam seni lukis. Dan di mengert i sebagai konsep
dim ensi ruang dan waktu dala m lukisan. Pada set iap sudut lukisan ter liha t
objek yang dipec ah-pecah dengan posisi waktu yang berbed a. Sedangkan
Kubisme Sinte tis, pelukisannya disusun dengan bidang yang berla inan yang
saling tumpang dan tembus.
-
KonstruksifismeAliran seni ini awalnya berkembang di Rusia penggagasnya antara lain
Vladi mir Ta ttin, Anto ine Pevsner, dan Naum Gabo. Gaya ini meng etengahk an
berbag ai karya seni berbentuk tiga dimension al namun
wujudnya abstrak. Bahan- bahan yang dipe rgunak an adalah bahan modern
sepert i besi beton, kawat, bahkan plastik.
-
AbstrakismeSeni ini men ampi lkan unsur- unsur seni rupa yang disusun tidak terbat as
pada bentuk-bentuk yang ada di ala m. Garis, bentuk, dan warna dit ampi lkan
Kadinsky dan Pie tMondrian marup akan sebagi an perupa beralir an abstrak
ini. Seni Abstrak ini pada dasarnya berusaha memurn ikan karya seni, tanpa
ter ikat dengan wujud di alam.
-
Dadaism eAdalah gerakan seni rupa modern yang mem ilik i kecendrung an men ihilkan
hukum–hukum keindah an yang ada.C iri ut ama gaya ini adalah paduan dari
berbag ai karya lukisan, patung atau barang ter tentu dengan men ambahk an
unsur rupa yang t ak laz im sebaga i protes pada keada an sekitarny a, seperti
lukisan reproduksi lukisan “Monalisa “ karya
Leon ardo da Vin ci tet api diberi kum is, at au petusan laki-l aki diberi dudukan
dan tandatang an, kemud ian dipa merkan di suatu gal eri.
-
Sureal ismeAdalah penggambar an dunia fantasi psikolog is yang diekspresikan secara
verba l, ter tulis maupun visual. Bentuk-bentuk alam dideform asi, sehingga
penuh fantasi dan di luar kewa jaran.
-
El ektisism eYaitu gerakan seni awal abad ke- 20 yang mengko mbinasik an berbaga i
sumbe rgaya yang ada di dunia menj adi wujud seni modern. Banyak yang
men jadi sumber inspirasi dari gaya seni ini. Antara l ain, gaya seni primit ive
sejum lah suku bangsa di Afrika, karya seni pra-sejarah, seni Amerika La tin,
Tokoh-tokoh seni yang menerapkan gaya in i antasra lain Picasso (disamping
sebaga i tokoh Kubisme), Paul Gaugguin, Georg es Braque, Jean Arp, Henry
Moore, dan Gabo.
-
PosmodernismeIstil ah seni in i umumny a disebut seni kontempor er yaitu menge lompokan
gaya- gaya seni rupa yang sezam an dengan pengamat atau yang menj adi
kec enderungan popular dan dip ilih oleh para seniman dalam rentang lima
puluh tahun ter akhir hingga sekarang.
Gaya in i sering diar tikan sebagai aliran yang berkemb ang setel ah seni
modern. Jika dala m seni modern leb ih memusa tkan kepad a ekspresi pribad i
dan penggalian gaya baru, dalam seni Posmodern ungkapan seni
leb ih dit ekankan kepada seman tika (makna rupa) dan semio tika (permain an
tand a rupa).
g.
Tokoh Seni Rupa (Pelukis)
Golong an pelukis yang mengg ambark an bentuk – bentuk al amiah dankepersisan visual yang mewakil i kelompok natura lism dan realism e.
Pelukisnya terdir i dari : S.Sudjono, Sudarso, Dull ah, Wardoyo, Wahdi, Basuki
Abdullah,d ll
Golong an pelukis yang men ampi lkan kesadaran subyektif (ekspesionisme)peluk isnya antar a la in : Krisna Mutaj ab, Za ini, Popo Iskandar, dll
Golong an pelukis yang men ampi lkan bentuk – bentuk abstrak non
Golong an pelukis yang mena mpilkan bentuk – bentuk dekorat if.Pelukisnya antara lain : Suparto, Widyat, Mulyad i W, dll
h.
Seni Kriya BatikSeni kriya bat ik yang berke mbang pada masa sekarang merupakan kelan jutan
seni keraj inan batik sebelu mnya. Daerah-daer ah perkembangan ba tik di Jawa
Bara t masa sekarang terdap at di daerah Cirebon.
Dala m pembua tan batik, ki ta meng enal ada emp at car a pembu atannya, yaitu
dengan car a ditulis dengan cant ing yang bi asa di sebut dengan batik tu lis,
dengan car a di ce tak dengan cap disebut batik cap, dengan car a diikat
dengan tal i/benang dinam akan bat ik ika t atau jumput an dan dengan cara
dic etak dengan
screen
yang kemudi an kit a namak an bat ik cet ak at au batikprint ing.
Pembua tan motif pada ba tik tulis, dibuat dengan car a member ikan mal am
dengan al at cant ing/kuas ke atas permukaan kain yang tel ah digambar
sebelu mnya. Sedang pemberi an mot if pada batik cap dibuat dengan
menggun akan cap atau stempel logam yang permuka annya te lah diberi m alam
la lu dic etakkan pada permuk aan ka in. Pemberi an mot if pada batik printing
dibua t dengan cara menc etakkan laru tan napthol yang te lah dikent alkan ke
at as permukaan kain dengan menggunak an ala t rake l.
plast ic a tau benang hingga men jadi motif yang diing inkan. Proses berikut
ada lah penc elupan kain ke larutan naptol, garam warna dan air pe mbilas.
Khusus untuk batik print ing langsung dic elupkan kel arutan garam warna.
Untuk menghasilk an warna bat ik yang baik proses pencelup annya harus
diakuk an berulang- ulang.
Proses selanjutny a disebut proses peloro tan ma lam. Caranya kain yang t elah
selesa i pada proses pence lupan, di celupkan kemba li ke dalam air panas yang
te lah dib eri bubuk soda abu atau soda ASH.
Benda- benda paka i yang dihasi lkan dari keraj inan ini ada lah kain,
selend ang, taplak me ja, sprei, sarung banta l, hiasan dinding, gorden dan
la in-la in. Bahasan berikut ada lah penjelasan tent ang bahan, peralat an dan
tah ap-tahap da lam pembua tan karya batik tu lis. Untuk leb ih jelasnya
silahk an Anda perha tikan dengan saksama.
Tah ap pembu atan gambar mo tifBahan dan peral atan yang digunakan pada tah ap ini adalah kain ka tun, pola
gamb ar atau
mall,
pensil 4B-5B, dan meja kaca. Pembuatan gambarmot if pada kain, dapa t dic apai dengan men jiplak pola /
mall
yang tel ahdisiapk an atau bias juga dengan car a menul iskan langsung di atas kain.
Untuk mengh asilkan gambar motif yang baik penul isannya di lakukan di atas
me ja kac a. Bil a kain yang hendak dig ambari banyak l ilin / kotor m aka kain
harus dicu ci ter lebih dahulu dengan sabun. Hal ini dimaksud agar dala m
Tah ap pemb erian mala mDala m tahap ini bahan dan pera lat an yang digunak an, yai tu :
Kain, jenis kain yang digunakan untuk me mbatik ada lah jenis kain yangbahan bakunya terbu at dar i kapas (katun) atau suter a, misa lnya kain blacu,
poplin, birkolin, santung, prim a, prem isima, vealisi ma, l inen, dan suter a.
Mala m, ma lam untuk memb atik terdir i atas mala m lowong (warnanyakuning dan lebih lia t), mal am cetak (warnany a cokla t, sifatny a kurang
kuning dan lebih lia t), mal am cetak (warnany a cokla t, sifatny a kurang
li at),dan mala m putih / para ffin (sifatnya rapuh, dan mudah retak).
Cant ing, can ting yang digunakan untuk memba tik terdiri dari can ting cecek(lubangny a keci l), can ting klowong (lub angnya sedang) dan canting nembok
(lubangny a besar).
Peral atan penunj ang, alat penunj ang yang digunak an dalam tah ap ini adalahkompor kecil, kenceng, panci, dan lainnya.
Tah apan pe mberian warna pada batik tu lis
Pember ian warna rapidPember ian warna rapid dilakukan dengan car a menyapukan warna rapid ke
bagi an-bagian gambar yang diing inkan. Fungsi warna ini hanya sebaga i
vari asi agar batik lebih m enarik. Larutan rapid dibua t dengan cara mengaduk
rapid dengan m inyak TRO hingga kenta l, kemudian dib eri air dingin dan
diaduk kemba li hingga mera ta. Perbanding annya ada lah 1 sendok m akan
Proses pencelupan
Proses pence lupan dala m membua t batik dilakuk an dalam t igalangk ah.Perta ma penc elupan pada laru tan napto l (bak I), kedua pence lupan
pada laru tan garam warna (bak II), dan ketig a pencelupan pada a ir pembil as
(bakIII). Untuk menghasilkan warna yang me muaskan, proses pence lupan
dil akukan beru lang-ulang.
Tahap melunturk an ma lamUntuk me lunturkan atau melorotk an ma lam pada kain batik yang tel ah
selesa i pada proses pencelupan, di lakukan dengan cara me masukkan kain ke
dal am bak yang ber isi air panas yang tel ah dicampur soda abu (Soda ASH)
dan soda ap i (costik soda). Proses melun turkannya kain dim asukkan ke
dal am bak, diangkat- angkat dengan menggun akan jepi tan hingga mal amnya
lep as dan selanju tnya dibil as dengan air bersih, diper as, dan
diang inangink an.
Peralat an Memba tik
Cant ing
Canting merupakan alat utam a yang dipe rgunak an untuk memba tik.Penggunaan can ting adal ah untuk menor ehkan (meluk iskan) cairan ma lam
agar terbentuk motif batik. Canting mem ilik i beberap a bagian yaitu :
Gagang m erupakan bagian can ting yang berfungsi sebagai pegangan pembat ikdan menorehkan (melukiskan) cairan mal am pada kain. Gagang biasanya
terbu at dar i kayu ringan.
Nyamplung (tangki kecil) merupak an bgian canting yang berfungsi sebaga iwadah ca iran mala m pada saa t proses memba tik. Nyamp lung terbua t dari
te mbaga.
Cucuk atau car at merupak an bagian ujung canting dan me mil iki lubangsebaga i saluran cairan mala m dari nyamplung. Ukuran
berag am te rgan tung
jen isnya. Cucuk tersebu t terbu at dari temb aga.Kondisi cucuk harus
senant iasa berlub ang, kalau tersumba t oleh cairan mala m yang sudah
meng eras, cucuk dapat di lubangi lagi dengan cara mence lupkan di cairan
panas m alam, sumbatan keras tersebut akan turut menc air kemb ali.
Sedangkan bil a sumba tan belum m engeras maka pelubang annya dapat dipak ai
KuasPada umumnya kuas dipe rgunak an untuk melukis, da lam proses me mbat ik
kuas juga dapat dipergun akan untuk Nonyoki yaitu mengisi bidang mot if luas
dengan mala m secara penuh. Kuas dapat juga untuk menggores secara
ekspresif da lam mewarnai kain. Anda dapat me mpe rgunakan kuas cat
miny ak, kuas cat air, atau bahkan kuas cat tembok untuk bidang sangat luas.
Kompor Minyak Tanah dipe rgunak an untuk m emanasi mal am agar cai r.Pil ihlah kompor yang ukurannya kecil saja, t idak perlu yang besar. Pembatik
trad isional biasany a menggunakan anglo at au keren. Anglo merup akan arang
katu sebaga i bahan bakar. Kelem ahan anglo/ker en adalah asap yang
dit imbulk annya berbeda dengan kompor yang tidak seberapa men imbulk an
asap.
Pil ihlah kompor yang ukuran kec il saja, dengan diame ter sekit ar 13
cm,sesua i dengan besaran wajan yang digunak an. Pemanasan mala m tidak
me mbutuhkan api yang cukup besar seperti kalau kita memasak di dapur.
WajanWadah untuk menca irkan mal am menggunakan wajan, t erbuat dari bahan
loga m. Pilihl ah waj an yang me mil iki tangka i lengkap kanan dan kiri agar
Wajan yang dipaka i tidak perlu berukuran besar, wajan dengan diam eter
kurang lebih 15 c m sudah cukup me madai untuk te mpat pencair an ma lam.
GawanganPada waktu memba tik kain panj ang, tidak mungkin tangan kir i pemba tik
me megang i kain tersebut. Untuk i tu membutuhk an media untuk
me mbent angkan kain tersebut, yang disebut gawangan. Disebut dem ikian
karen a bentuknya seperti gawang sepakbola, terbuat dari kayu, agar ringan
dan mudah diangka t dan dipindahkan.
Peral atan tersebut di atas sudah cukup memada i untuk kegiat an memb atik
Anda. Memang di masa lalu ada beberapa pera lat an pendukung la innya
sepert i saringan, kursi kecil (dingklik) dan lipas/ tepas. Tepas diper lukan
untuk memban tuk menya lakan api arang kayu di ang lo/keren.
Sekarang ini dengan adany a kompor, maka tepas tidak dip erlukan dala m
kegi atan memba tik.
NampanNampan plastik diperlukan untuk te mpat cairan campuran pewarna dan
men celup kain dal am proses pewarnaan. Pilihl ah ukuran namp an yang
sesuai dengan ukuran kain yang dibat ik agar kain bena r-benar terc elup
semuany a.
Panci alu miniu m diperlukan untuk me manaskan air di atas kompor atau
tungku dan untuk me lorot ka in setel ah diwarnai agar m alam bisa bersih.
Pil ihlah ukuran panci sesuai dengan ukuran kain yang dib atik
Sarung tang anSarung tangan diper lukan sebagai pelindung t angan pada saat menca mpur
bahan pewarna dan m encelupk an kain ke dala m cair an pewarna.
Sela ma peny iapan warna dan pewarnaan kain, pe rgunakan lah sela lu sarung
tang an karena bahan pewarna batik terbu at dari bahan kimi a yang berbah aya
bagi kesehatan kulit dan pernafasan, kecual i pewarna alam i (natura l).
Sendok & MangkukSendok makan dibutuhk an untuk men akar zat pewarna dan mangkuk plastik
untuk menca mpur zat pewarna tersebu t sebelum dimasukkan ke
dal am a ir. Sela in itu juga diperlukan gelas untuk menakar air.
i.
Seni Kriya Ikat Ce lup ( Tie Dye)Tie Dye atau ika t celup pada dasarnya mempuny ai pengert ian yang sam a
yai tu menghias kain dengan cara di ikat atau da lam bahasa Jawa di jumput
sediki t, dengan tali atau karet, dijelu jur, di lipat, sampai kedap ai r, lalu
dic elup dengan pewarna batik. Seti ap daerah mempuny ai nama tekn ik dan
corak yang berbeda. Di Palembang dik enal sebagai pel angi dan cinde, di
Jawa sebagai trit ik at au jumpu tan, di Banjarm asin sebagai sasareng an. Di
Jawa dan Bal i tekn ik ce lup ikat ini sering dipadukan dengan tekn ik bat ik
me mberik an hasil yang berbeda pula. Kain yang tipis dapa t diik at dengan
simpul- simpul kecil, sehingga raga m hias yang terbentuk juga leb ih pada t
dan banyak. Makin tebal ka in yang digunak an, makan sedikit pula ju mlah
ika tan yang bisa dibu at, karena simpul akan men jadi ter lalu besar dan sul it
untuk dikencangkan rapat- rapat. Akibatnya zat pewarna dapat dengan mudah
mer embes masuk dan menghi langkan corak yang ing in dita mpilk an. Oleh
karen anya kain- kain yang tebal biasanya menamp ilkan corak yang besar
pula.
Ada berbaga i jen is kain yang baik dan banyak digunakan dala m teknik celup
ika t, yai tu kain katun dan suter a. Kedua jen is kain in i dengan kemampuan
daya serapnya, me mudahkan proses pengik atan dan pencelup an. Semen tara
beber apa jenis kain lainny a, seperti dari bahan rayon atau kain sinte tis
la innya, proses celup ika t agak sul it dilakuk an karena sifat kain yang terla lu
li cin, atau keras atau kurang memi liki daya serap.
Banyakny a celup an dan la manya setiap perendaman te rgantung pada hasil
warna yang diinginkan. Setel ah pence lupan selesa i, kain digantung atau
dit iskan sebentar agar t etesan cairan pewarna habis. Kemudi an ika tan dibuka
dan kain diben tang, mak a akan terlih at corak- corak yang terbentuk akiba t
ika tan yang merint anginya dari pewarna an. Warna dari corak- corak in i
me mil iki gradasi warna sesuai dengan remb esan cairan pewarna saat
penc elupan.
Seni rupa murni dala m bahasa Inggris
pure art
at aufine art
ada lahcab ang seni rupa yang terlep as dari unsur – unsur prakt is yang leb ih
mengkhususkan dir i pada pencipt aan karya seni berdasarkan kreativ itas dan
ekspresi yang sangat pribad i.
Seni lukis salah satu jen is seni murni berwujud dua dim ensi padaumumny a dibuat di atas kain kanvas berpigura dengan bahan cat m inyak, cat
akri lik, atau bahan lainny a.
Seni patung salah satu j enis seni murni berwujud tig a dim ensi. Patungdapa t dibuat dari bahan batu al am, atau bahan- bahan industri seperti
loga m,serat gelas, dan l ain-la in.
Seni Grafis merupak an seni murn i dua dim ensi dikerjak an dengan teknikce tak baik yang bersifa t konvensional maupun m elalu i pengguna an teknolog i
cangg ih. Te knik ce tak konvensiona l ant ara la in :
Cetak Tingg i( Rel ief Print )
wood cu t print, wood engrav ing print, lino cut print, kolase print
Cetak Dalam ( Int aglio )dry point, e tsa, mizo tint,sugar tint
sablon ( silk screen)
Teknik Cetak dengan tekno logi modern, misalny a offse t dan dig ital print.
Seni keram ik ter masuk seni murn i tiga dimensi sebagai karya bebas yangtid ak ter ikat pada bentuk
fungsion al
Za man prasej arah jug a disebut sebagai za man sebelu m dit emukanny a
kegi atan tul is menu lis yang digunakan untuk menca tat perist iwa – peristiwa
pent ing dal am perad aban manusi a.
Suku – suku bangsa di Nusantar a pada zaman Prasejarah dik enal sebagai
penganu t animism e dan dina misme. Pada awalnya, bentuk
- bentuk
persem ayaman roh nenek moyang tersebut diwujudkan dal am bentuk sederna
sepert i lingg a dan menh ir, yai tu tugu batu yang m enjulang tinggi berbentuk
hingga (tonggak ba tu berbentuk silinder dengan ujung tumpul).
Dibeber apa tempa t dite mukan guratan garis – garis pada menh ir yang
meny erupai mata, hidung, mulu t, tang an, lengan dan kaki. Menhir menurut
dugaan para ahl i adalah bersem ayamnya roh-roh nenek moyang masyaraka t
purba.
l.
Periode Seni Rupa Hindu-BuddaSejar ah peradaban masyarak at Nusant ara kemudi an dicata t semenjak
dat angnya aga ma Hindu m elalu i pendir ian kera jaan – keraja an Hindu.
Pendiri kera jaan – keraja an bercorak Hindu yang perta ma berdiri di
Nusantara ini diyak ini berasal dari India. Mereka adal ah keraba t keraj aan
yang enggan tunduk kepad a Raja Ashoka pada masa dinasti Chandragupta.
Motif ukuran, selain mengg ambarkan bentuk, kadang – kadang juga berisi
kisah. Antara la in kehidupan para dewa, mitos kepahl awan,dll. Bukti sejar ah
peningg alannya dapa t dilih at pada reli ef candi Penataran (Bl itar), Mendut,
je lma an yang terk ena panah Sri Rama. Relief candi mendut mengisahkan
Dewi Harti ti sewaktu mengasuh anak- anaknya.
Terl epas dari fungsinya, sebagai media penyembah an, patung- patung,
rel ief,dl l oleh masa kej ayaan Hindu dan Budha mem ilik i nil ai seni yang
tingg i dan menjad i bahan kajian hingga sekarang.
m.
Periode Seni Rupa Isla mAgama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 14 te lah membawa perad aban
Arab dan Persia yang sesuai dengan ajaran Islam. Dala m bidang seni rupa,
berbag ai corak seni yang dibawa oleh penyeb ar Agam a Islam juga mul ai
masuk dan mengakar dala m kehidupan masyaraka t pem eluknya. Seni
kal igrafi yang pada awa l perkemb angannya merupakan bagian dari seni
grafis telah berkembang sebagai karya seni yang digunakan dal am berbagai
med ium.
Pada seni arsitektu r,pengaruh Isla m sangat jelas terlih at pada bangunan
masj id dan m akam – makam para tokoh/u lam a besar yang tersebar di
berbag ai temp at seluruh Nusantar a. Kara teristik arsi tektur Islam ini ta mpak
pada bentuk – bentuk lengkungan setengah lingkaran yang terdap at pada
pintu – pintu masjid, tiang – t iang penyangg a bangunan serta kubah.
Seni rupa mutakh ir masih menjad i bahan perbedaan /perdeba tan. Hal ini
disebabk an eksist ensi/keber adaan seni rupa ini masih dianggap bersifa t
eksperi menta l dan belum mapan. Seni mut akhir ini adal ah seni murn i yang
leb ih banyak mengacu pada konsep dan ak ibatnya darip ada hasil karya
secara keseluruhan.
Aliran
Happening Art
sebagai bentuk proses aktivi tas seni yangma mpu me liba tkan banyak orang dala m proses perwujudannya. Ada pula
yang disebut
Performance Art
danIntallation Art
(sen iinsta lasi). Seni Inst alasi kerap dipaha mi tak leb ih dari sekedar pemandangan
benda- benda yang dipajang dengan cara yang ganj il
o.
Pamer an Karya Seni Rupa
Kegunaan Pameran Seni Rupa di Kelas atau di SekolahPamer an merupakan suatu kegia tan yang sangat penting dala m bidang
kesenirup aan, karen a kegia tan pa meran baik sekali kegunaannya baik bagi
siswa, senim an, pengama t seni rupa, maupun bagi perke mbangan seni rupa
pada umumny a. Melalui pam eran, seorang siswa bisa m emperken alkan
karya-karyany a kepada masyaraka t baik dilingkungan sekolah a taupun masyaraka t
umum untuk dil ihat, dinil ai, dik agumi, atau dikritik.
Jenis-Jenis PameranPamer an karya seni rupa berdasarkan pada raga m jenis karya yang
dit ampi lkan, dib edakan menjad i dua, yai tu pam eran homogen dan pamer an
satu karya seni rupa saj a, misalnya pam eran lukisan, pameran pa tung,
pam eran kera mik dan lain sebagainya.
Pamer an heterogen, art inya pameran yang sekal igus men ampi lkan berbagai
jen is karya seni rupa, misalny a pamer an seni kriya, pamer an lukisan,
pam eran patung, pamer an keramik dan karya seni rupa l ainnya dil akukan
dal am satu ruang pamer an dan dil akukan da lam waktu bersamaan.
Pamer an seni rupa yang diselenggar akan dala m kaitanny a dengan pendidikan
seni rupa di sekolah, biasanya merup akan pa meran heterogen,
karen a menamp ilkan jen is karya seni rupa yang berag am mula i dari lukisan,
patung, ukiran, kera mik, karya keraj inan, dan karya seni rupa lainnya.
Pamer an berdasarkan pada jum lah seni man yang tampi l, pam eran
dapa t dibedak an ke da lam :
Pamer an perorangan atau pameran tunggal
Pamer an kelo mpok, baik kelompok seni man dal am satu sanggar atausatu alma mate r, kelompok seniman dalam satu al iran dan kelompok
la innya.
Manfaa t pamer an seni rupa di lingkungan sekolah
Meningka tkan kem ampuan berkaryaDengan adanya pam eran, karya-karya para siswa akan di lihat ol eh
masyar akat sehingga para siswa ditun tut untuk menghasi lkan karyanya yang
men jadi pendorong bagi siswa untuk meningka tkan kem ampuannya dala m
berkary a.
Dapat melakuk an peni laian / eva luasiPamer an merupakan kesempa tan bagi guru untuk m eliha t sejauh mana
kem ajuan yang dicap ai oleh siswanya. Pameran dapat dik atakan menj adi
sarana untuk mel akukan pen ilai an at au evalu asi terhad ap kem ajuan dan
perke mbangan yang terj adi pada diri siswa. Sehingga peni laian a tau evaluasi
ini dapat dimasukan dalam perhitungan nila i rapor.
Penil aian juga di lakukan oleh pihak luar sekolah seperti orang tua siswa atau
masyar akat umum yang mengunjungi pameran tersebut. Dari kesan pesan
yang mereka sampaikan tentunya dapat member i gamb aran sampa i sejauh
man a keberhasi lan pend idikan seni rupa di sekolah tersebut.
Sebaga i sarana apresiasi dan hiburanDi samping sebagai sarana untuk mel akukan penila ian atau eva luasi,
kegi atan pam eran dapat dij adikan sebagai sarana apresi asi. Apresi asi di sini
dapa t diar tikan sebagai penik mat an, pengam atan, penghargaan, atau bisa
juga penil aian terhadap karya-karya yang dita mpilk an.
Penil aian yang dimaksud bukan meni lai dengan angka, me lainkan suatu
proses pencari an nil ai-ni lai seni, pemah aman isi dan pesan dari karya seni,
dan mel akukan juga perbanding an-perbanding an terhadap karya seni
sehingga nantinya akan did apat sebuah penila ian yang utuh dan
Dala m arti yang luas, kegiatan pa meran dapat juga di artikan sebaga i sarana
untuk mendapa tkan hiburan. Di sini masyarak at dapat mer asakan kesenang an
at au empat i, merasakan suka duka sepert i layaknya menon ton film atau
meny aksikan pertun jukkan musik dan seni la innya.
Mela tih siswa untuk berm asyarakatMelaksanak an kegiat an pameran bukanl ah kerja perorangan, me lainkan kerj a
kelo mpok yang m eliba tkan banyak orang. Jadi, dengan mengad akan pam eran
seni rupa di sekolah, mendidik para siswa untuk berm asyarakat. Di sini para
siswa dapa t bekerja sama satu sama lain, m elat ih untuk menghargai pendap at