• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MANAJEMEN SDM EKONOMI BISNIS and

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH MANAJEMEN SDM EKONOMI BISNIS and"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MANAJEMEN SDM

EKONOMI BISNIS & SERIKAT PEKERJA

KELOMPOK 4

Ika Arista (20151221115)

M. Haris Junianto (20151221110)

Eka Rama Permana (20151221118)

Hafidz Fathur Rohiem (20151221099)

Mata Kuliah : Manajemen SDM

PROGRAM PERKULIAHAN KARYAWAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURABAYA

(2)

Syukur alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah swt. karena atas

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang

berjudul ETIKA & SERIKAT PEKERJA. Penulisan makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia pada prodi

Manajemen Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Besar

harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, 22 Desember 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI... 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang...4

1.2 Tujuan...4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Etika Bisnis...5

2.1 Hak-hak Karyawan...6

2.3 Disiplin...9

2.4 Serikat Pekerja...10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan………...15

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era informasi tanpa batas seperti sekarang membuat banyak bisnis

dapat berkembang lebih pesat. Banyak bisnis baru yang bermunculan karena

memanfaatkan keajaiban internet dan banyak bisnis lama yang tutup karena

tidak mampu bersaing. Momentum Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang

telah didengung-dengungkan oleh pemerintah membuat para pelaku bisnis

di Indonesia dipaksa untuk maju. Berani bersaing dengan pebisnis lain dari

luar Indonesia dan semakin memperluas jangkauan pasar sudah menjadi hal

yang wajib jika tidak mau tersingkir. Momentum seperti ini selayaknya

dimanfaatkan oleh para pebisnis untuk memaksimalkan profit perusahaan

sebesar-besarnya.

Namun dalam proses memaksimalkan profit, perusahaan harus

memperhatikan batasan-batasan yang telah disepakati oleh seluruh manusia

dalam menentukan hal yang baik atau buruk untuk dilakukan. Lebih tepatnya

disebut etika dalam berbisnis. Di era informasi tanpa batas dan ilmu

pengetahuan dapat menyebar secara cepat serta betapa luas jangkauannya,

jika tidak diimbangi dengan penerapan moral dan etika dalam berbisnis

makan akan banyak terjadi kecurangan. Banyak pihak yang dirugikan hanya

demi meraup keuntungan. Hak-hak serikat pekerja juga harus mendapatkan

perhatian oleh perusahaan. Karena mereka adalah roda penggerak

operasional perusahaan dalam mencari keuntungan. Apabila mereka tidak

merasa diuntungkan dalam perusahaan maka mereka dapat melakukan

tuntutan atau keluar dari perusahaan. Inti dari pembahasan makalah ini

adalah bagaimana perusahaan dapat memaksimalkan profit tanpa

meninggalkan perhatiannya pada setiap elemen manusia yang membantu

jalannya bisnis.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Mendefinisikan Etika Bisnis
(5)

3.

Menjabarkan Disiplin

4.

Mendiskusikan Serikat Pekerja

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika Bisnis

Sebellum memahami definisi dari etika bisnis, ada baiknya kita bahas

pengertian dari etika dan bisnis. Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul

dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama

filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai

standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep

seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam

pendapat-pendapat spontan kita .Kebutuhan akan refleksi itu akan kita

rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan

pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu

apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada

konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata

bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk”

dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk

mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

(6)

dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum,

atau serikat pekerja.

Untuk mengatur manusia dalam mengumpulkan profit bisnis

sebanyak-banyaknya tanpa menanggalkann wujud eksistensi manusia sebagai makhluk

yang beradab, maka para pebisnis harus memahami tentang etika bisnis dan

menerapkannya pada bisnis mereka. Etika bisnis merupakan studi yang

dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi

pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan

perilaku bisnis (Velasquez, 2005).

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, antara lain adalah:

1. Pengendalian diri

2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)

3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing

oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi

4. Menciptakan persaingan yang sehat

5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”

6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan

Komisi)

7. Mampu menyatakan yang benar itu benar

8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat

dan golongan pengusaha ke bawah

9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati

bersama

10.

Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa

yang telah disepakati

11.

Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu

hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan

2.2 Hak-hak Karyawan

(7)

demikian, segera harus ditambah sesuatu yang amat penting bahwa hak

adalah klaim yang sah atau klaim yang dapat dibenarkan.

Selain itu, hak juga dapat diartikan hak adalah kuasa untuk menerima atau

melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak

tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya

dapat dituntut secara paksa olehnya.

Hak dan Kewajiban Karyawan terhadap Perusahaan

1. Hak atas Pekerjaan

Hak atas pekerjaan merupakan hak asasi manusia. Karena, pertama kerja

melekat pada tubuh manusia. Kerja adalah aktivitas tubuh dan karena itu tidak

bisa dilepaskan atau dipikirkan lepas dari tubuh manusia. Karena tubuh adalah

milik kodrati atau asasi setiap orang, dan karena itu tidak bisa dicabut,

dirampas, atau diambil darinya, maka kerja pun tidak bisa dicabut, dirampas,

atau diambil dari seseorang.

Kedua, kerja merupakan perwujudan diri manusia. Melalui kerja, manusia

merealisasikan dirinya sebagai manusia dan sekaligus membangun hidup dan

lingkungannya yang lebih manusiawi. Melalui kerja manusia menentukan

hidupnya sendiri sebagai manusia yang mandiri. Ketiga, hak atas kerja juga

merupakan salah satu hak asasi manusia karena kerja berkaitan dengan hak

atas hidup, bahkan hak atas hidup yang layak. Hanya dengan melalui kerjanya

manusia dapat hidup dan juga dapat hidup secara layak sebagai manusia.

2. Hak atas Upah yang Adil

Hak atas upah yang adil merupakan hak legal yang diterima dan dituntut

seseorang sejak ia mengikat diri untuk bekerja pada suatu perusahaan. Karena

itu, perusahaan yang bersangkutan mempunyai kewajiban untuk memberikan

upah yang adil. Dengan hak atas upah yang adil sesungguhnya ditegaskan

dalam tiga hal. Pertama, bahwa setiap pekerja mendapatkan upah. Artinya,

setiap pekerja berhak mendapatkan upah.

(8)

3. Hak untuk Berserikat dan Berkumpul

Persoalan upah yang adil berkaitan dengan kepentingan dua pihak yang

saling bertentangan: pemilik modal dan pekerja. Sehubungan dengan ini, tidak

dapat pula disangkal bahwa upah yang adil tidak selamanya diberlakukan

dalam suatu perusahaan. Karena itu, dalam banyak kasus upah yang adil

memang harus juga diperjuangkan oleh pekerja itu sendiri.

Hak atas Perlindungan Keamanan dan Kesehatan

Selain hak-hak diatas, dalam bisnis modern sekarang ini semakin dianggap

penting bahwa para pekerja dijamin keamanan, keselamatan, dan

kesehatannya. Lingkungan kerja dalam industri modern khususnya yang penuh

dengan berbagai risiko tinggi mengharuskan adanya jaminan perlindungan atas

keamanan, keselamatan dan kesehatan bagi para pekerja. Beberapa hal yang

perlu dijamin dalam kaitan dengan hak atas keamanan, keselamatan, dan

kesehatan ini. Pertama, setiap pekerja berhak mendapat perlindungan atas

keamanan, keselamatan dan kesehatan melalui program jaminan atau asuransi

keamanan dan kesehatan yang diadakan perusahaan itu.

Kedua, setiap pekerja berhak mengetahui kemungkina resiko yang akan

dihadapinya dalam menjalankan pekerjaannya dalam bidang tertentu dalam

perusahaan tersebut. Karena itu, perusahaan harus memberikan informasi

serinci mungkin tentang kemungkinan-kemungkinan risiko, bentuk, dan

lingkupnya serta kompensasi (bentuk dan jumlahnya) yang akan diterimanya

atau keluarganya harus sudah diketahui sejak awal. Ini perlu untuk mencegah

perselisihan untuk mencegah kemungkinan perusahaan dituntut oleh pekerja

dan keluarganya, juga di maksudkan untuk mencegah pekerja dicurangi dalam

pemberian kompensasi tersebut.

Ketiga, setiap pekerja bebas untuk memilih dan menerima pekerjaan dengan

resiko yang sudah diketahuinya itu atau sebaliknya menolaknya.Dengan kata

lain, pekerja tidak boleh dipaksa atau terpaksa untuk melakukan suatu

pekerjaan penuh resiko.Karena itu, setelah dia mengetahui resiko dan

kompensasinya, ia harus secara terbuka menerima atau menolaknya tanpa

paksaan apa pun.

4. Hak untuk Diproses Hukum secara Sah

(9)

kesalahan tertentu. Dalam hal ini, pekerja tersebut wajib diberi kesempatan

untuk mempertanggungjawabkan tindakannya. Ia wajib diberi kesempatan

untuk membuktikan apakah ia melakukan kesalahan seperti dituduhkan atau

tidak. Konkretnya, kalau ia tidak bersalah ia wajib diberi kesempatan untuk

membela diri. Jadi, dia harus didengar pertimbangannya, alasannya, saksi yang

mungkin dihadapkannya, atau kalau dia bersalah dia harus diberi kesempatan

untuk mengaku secara jujur dan meminta maaf.

5.

Hak untuk Diperlakukan secara sama

Dengan hak ini ditegaskan bahwa semua pekerja, pada prinsipnya, harus

diperlakukan secara sama. Artinya, tidak boleh ada diskriminasidalam

perusahaan entah berdasarkan warna kulit, jenis kelamin, etnis, agama, dan

semacamnya, baik dalam sikap dan perlakuan, gaji, maupun perluang untuk

jabatan, pelatihan atau pendidikan lebih lanjut. Tentu saja tetap saja ada

perbedaan di sana sini, tetapi perbedaan dalam gaji dan peluang misalnya,

harus didasarkan pada kriteria dan pertimbangan yang rasional, objektif, dan

dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka, misalnya, atas dasar

kemampuan, pengalaman, prestasi. Diskriminasi yang didasarkan pada jenis

kelamin, etnis, agama, dan semacamnya adalah perlakuan yang tidak adil.

2.3 Disiplin

(10)

yang menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-aturan instansi.

Disiplin yang baik pada hakekatnya akan tumbuh dan terpancar dari hasil kesadaran manusia. Disiplin yang tidak bersumber dari hati nurani manusia akan menghasilkan disiplin yang lemah dan tidak bertahan lama. Disiplin akan tumbuh dan dapat dibina melalui latihan pendidikan atau penanaman kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan tertentu, yang harus dimulai sejak ada dalam lingkungan keluarga, mulai pada masa kanak-kanak dan terus tumbuh berkembang dan menjadikannya bentuk disiplin yang semakin kuat. Umumnya disiplin kerja dapat terlihat apabila pegawai datang kekantor teratur dan tepat waktu, jika mereka berpakaian rapi ditempat kerja, jika mereka menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati, jika mereka menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan yang memuaskan dengan mengikuti cara kerja yang telah ditentukan oleh kantor atau instansi dan jika mereka menyelesaikan pekerjaan dan semangat kerja.

Menurut Alfred R. Lateiner dalam Imam Soejono (1983 : 72), umumnya disiplin kerja pegawai dapat diukur dari para pegawai datang ke kantor dengan tertib, tepat waktu dan teratur. Dengan datang ke kantor secara tertib, tepat waktu dan teratur makadisiplin kerja dapat dikatakan baik.

a. Berpakaian rapi di tempat kerja. Berpakaian rapi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhidisiplin kerja pegawai, karena dengan berpakaian rapi suasana kerjaakan terasa nyaman dan rasa percaya diri dalam bekerja akan tinggi.

b. Menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati. Sikap hati-hati dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki disiplinkerja yang baik karena apabila dalam menggunakan perlengkapan kantor tidak secara hati-hati, maka akan terjadi kerusakan yang mengakibatkan kerugian.

c. Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh organisasi. Dengan mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh organisasi makadapat menunjukkan bahwa pegawai memiliki disiplin kerja yang baik, juga menunjukkan kepatuhan pegawai terhadap organisasi.

d. Memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab sangat berpengaruhterhadap disiplin kerja, dengan adanya tanggung jawab terhadaptugasnya maka menunjukkan disiplin kerja pegawai tinggi.

(11)

 Disiplin terhadap waktu

 Disiplin terhadap target

 Disiplin terhadap kualitas

 Disiplin terhadap prioritas kerja

 Disiplin terhadap prosedur

Dari pendapat di atas penulis mengelompokan menjadi tigaindikator disiplin kerja, yaitu :

1. Disiplin waktu

Disiplin waktu disini diartikan sebagai sikap atau tingkah laku yang menunjukkan ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi kehadiran dan kepatuhan pegawai pada jam kerja serta pegawai dapat melaksanakan tugas dengan tepat waktu dan benar.

2.Disiplin peraturan

Peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu organisasi dapat dicapai dengan baik.Untuk itu dibutuhkan sikap setia dari pegawai terhadap komitmen yang telah ditetapkan tersebut. Kesetiaan disini berarti taat danpatuh dalam melaksanakan perintah dari atasan dan peraturan, tata tertib yang telah ditetapkan. Serta ketaatan pegawai dalam menggunakan kelengkapan pakaian seragam yang telah ditentukanorganisasi atau lembaga.

3.Disiplin tanggung jawab

Salah satu wujud tanggung jawab pegawai adalah penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang sebaik-baiknya sehingga dapatmenunjang kegiatan kantor berjalan dengan lancar. Serta adanya kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang menjaditanggung jawabnya sebagai seorang pegawai

2.4 Serikat Pekerja

Untuk mempermudah dalam memahami tentang serikat pekerja, kami jabarkan dengan format Q & A.

1. Apa itu serikat pekerja?

(12)

pekerja baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.

2. Apa fungsi dari serikat pekerja?

Sesuai dengan pasal 102 UU Tenaga Kerja tahun 2003, dalam melaksanakan hubungan industrial, pekerja dan serikat pekerja mempunyai fungsi menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis, mengembangkan keterampilan, dan keahliannya serta ikut memajukan perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya.

Sedangkan menurut UU No.21 tahun 2000 mengenai Serikat Buruh/Serikat Pekerja, Fungsi serikat mencakup pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), penyelesaian perselisihan industrial, mewakili pekerja di dewan atau lembaga yang terkait dengan urusan perburuhan, serta membela hak dan kepentingan anggota serikat.

3. Apa perbedaan antara serikat pekerja, federasi, dan konfederasi serikat pekerja?

Serikat pekerja sudah dijelaskan di jawaban pertanyaan 1, sedangkan federasi serikat pekerja adalah bentukan dari sekurang-kurangnya 5 serikat pekerja. Dan konfederasi serikat pekerja merupakan gabungan dari sekurang-kurangnya 3 federasi serikat pekerja.

Kegunaan dari pembedaan ini adalah supaya serikat-serikat pekerja ini memiliki kekuatan dan dukungan yang lebih besar dari bantuan serikat pekerja lainnya. Yang kemudian mempermudah usaha serikat pekerja di perusahaan untuk memperjuangkan kesejahteraan para pekerja.

4. Bagaimana cara membuat serikat pekerja di tingkat perusahaan anda?

Sesuai pasal 5 UU No. 21 Tahun 2000, sebuah serikat pekerja dapat dibentuk oleh minimal 10 orang karyawan di suatu perusahaan. Dalam undang-undang yang sama disebutkan bahwa pembentukan serikat pekerja ini tidak diperbolehkan adanya campur tangan dari perusahaan, pemerintah, partai politik, atau pihak manapun juga. Serikat pekerja juga harus memiliki anggaran dasar yang meliputi :

- nama dan lambang

(13)

- tempat kedudukan

- keanggotaan dan kepengurusan

- sumber dan pertanggungjawaban keuangan

- ketentuan perubahan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga

5. Bagaimana cara menjadi anggota serikat pekerja?

Caranya simple lho sebetulnya. Pada dasarnya sebuah serikat pekerja harus terbuka untuk menerima anggota tanpa membedakan aliran politik, agama, suku dan jenis kelamin. Jadi sebagai seorang karyawan di suatu perusahaan, anda hanya tinggal menghubungi pengurus serikat pekerja di kantor anda, biasanya akan diminta untuk mengisi formulir keanggotaan untuk data. Ada pula sebagian serikat pekerja yang memungut iuran bulanan kepada anggotanya yang relatif sangat kecil berkisar Rp. 1,000 - Rp. 5,000, gunanya untuk pelaksanaan-pelaksanaan program penyejahteraan karyawan anggotanya. Tidak mahal kan? Tidak akan rugi ketika kita tahu apa saja keuntungan yang didapat.

6. Apa keuntungan menjadi anggota serikat pekerja?

Banyak sekali keuntungan menjadi anggota serikat pekerja, terlebih jika serikat pekerja perusahaan anda sudah berafiliasi ke federasi serikat pekerja dan konfederasi serikat pekerja.

Sebagai contoh, anggota serikat pekerja akan mendapatkan program-program training peningkatan kemampuan kerja dan diri seperti training negotiation skill, training pembuatan perjanjian kerja bersama, dll. Selain itu, anggota serikat pekerja juga akan mendapat bantuan hukum saat tertimpa masalah dengan perusahaan yang berkaitan dengan hukum dan pemenuhan hak-hak sebagai karyawan.

7. Apakah seorang pekerja dapat menjadi anggota lebih dari satu serikat?

Dalam pasal 14, UU No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Buruh/Serikat Pekerja tertera bahwa seorang pekerja/buruh tidak boleh menjadi anggota lebih dari satu serikat pekerja/serikat buruh di satu perusahaan.

Apabila seorang pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan namanya tercatat di lebih dari satu serikat pekerja/serikat buruh, yang bersangkutan harus menyatakan secara tertulis satu serikat pekerja/serikat buruh yang dipilihnya.

(14)

Setiap serikat pekerja/serikat buruh hanya dapat menjadi anggota dari satu federasi serikat pekerja/serikat buruh (Pasal 16 UU No. 21 tahun 2000). Dan demikian pula sebuah federasi hanya dapat menjadi anggota dari satu konfederasi. UU No. 21 tahun 2000.

9. Apakah anggota dapat mengundurkan diri atau diberhentikan dari Serikat Buruh/Serikat Pekerja?

Jawabannya adalah Ya, pekerja dapat berhenti sebagai anggota Serikat Buruh/Serikat Pekerja dengan syarat ada pernyataan tertulis.

Pekerja juga dapat diberhentikan dari Serikat Buruh/Serikat Pekerja sesuai dengan ketentuan anggaran dasar dan/atau anggaran rumah tangga Serikat Buruh/Serikat Pekerja yang bersangkutan.

Pekerja, baik sebagai pengurus maupun sebagai anggota Serikat Buruh/Serikat Pekerja yang berhenti atau diberhentikan tetap harus bertanggung jawab atas kewajiban yang belum dipenuhinya terhadap Serikat Buruh/Serikat Pekerja (pasal 17 UU No. 21 tahun 2000).

10. Bagaimana prosedur pemberitahuan dan pencatatan Serikat Buruh/Serikat Pekerja yang baru terbentuk?

UU No. 21 tahun 2000 mengenai Serikat Buruh/Serikat Pekerja mengatur tentang tata cara pemberitahuan dan pencatatan Serikat Buruh/Serikat Pekerja dalam pasal 18-24.

Serikat Buruh/Serikat Pekerja, federasi dan konfederasi yang telah dibentuk harus memberitahukan keberadaannya kepada instansi pemerintah setempat yang menangani urusan perburuhan.

Dalam surat pemberitahuan, harus dilampirkan daftar nama anggota, pendiri dan pengurusnya serta salinan peraturan organisasi

(15)

Serikat harus memberitahukan instansi pemerintah diatas bila terjadi perubahan dalam peraturan organisasinya. Instansi pemerintah tersebut nantinya harus menjamin bahwa buku pendaftaran serikat terbuka untuk diperiksa dan dapat diakses masyarakat luas.

Serikat Yang telah memiliki nomor pendaftaran wajib menyerahkan pemberitahuan tertulis tentang keberadaan mereka kepada pengusaha/perusahaan yang terkaitSelengkapnya mengenai prosedur pendaftaran Serikat Buruh/Serikat Pekerja diatur oleh Keputusan Menteri No.16/MEN/2001 tentang Prosedur Pendaftaran Resmi Serikat Pekerja/Serikat Buruh.

11. Apa saja yang menjadi hak Serikat Buruh/Serikat Pekerja?

Serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi serikat pekerja/serikat buruh yang telah mempunyai nomor bukti pencatatan berhak :

- Membuat perjanjian kerja bersama dengan pengusaha.

- Mewakili pekerja/buruh dalam menyelesaikan perselisihan industrial. - Mewakili pekerja/buruh dalam lembaga ketenagakerjaan.

- Membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan usaha peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh.

(16)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam proses operasional perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, perusahaan harus memperhatikan hak-hak dari setiap elemen manusia yang berada dalam system perusahaan. Ini

diperlukan supaya perusahaan dapat terus menjalankan usahanya dan terus mendapatkan keuntungan tanpa adanya gangguan-gangguan dari pihak yang merasa dirugikan.

Namun bukan berarti pekerja dapat semena-mena kepada manajemen perusahaan. Pekerja harus memahami perannya dalam roda perekonomian perusahaan. Sinergi antara manajemen perusahaan dan pekerja dapat

menciptakan budaya kerja yang harmoni dalam meningkatkan kesejahteraan bersama.

3.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diambil untuk penerapan etika bisnis dalam perusahaan.

1. Manajemen perusahaan harus membangun komunikasi yang baik kepada semua pekerja. Tanpa terkecuali.

2. Manajemen perusahaan harus menyiapkan divisi khusus untuk karyawan dalam melakukan pengaduan, kritik, dan saran.

3. Manajemen perusahaan di setiap tingkatan harus menggali tujuan dan harapan dari setiap karyawan bekerja di perusahaan. Apa yang bisa mereka berikan perusahaan dan apa yang mereka minta dari perusahaan.

4. Manajemen harus menjadwalkan gathering yang diikuti oleh seluruh

Referensi

Dokumen terkait

Graicunas, seorang konsultan dan ahli matematika Perancis, menyatakan bahwa dalam memilih suatu rentangan, manajer harus mempertimbangkan tidak hanya hubungan satu dengan

“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya, dan hendaklah seorang penulis di

Menurut Danang (2012, p.43), menyatakan bahwa, “lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan

Apabila Wakil Ketua tersebut adalah seorang warganegara salah satu Pihak atau apabila yang bersangkutan juga dicegah untuk melaksanakan tugas tersebut, anggota senior berikutnya

Salah satu pernyataan jamaah yang gagal berangkat umrah menyatakan bahwa kami tidak melakukan protes akan kegagalan keberangkatan kami karena kami juga

Apabila hasil presentase program kerja lebih besar atau sama dengan 70% maka program kerja yang bersangkutan diperkenankan untuk dilaksanakan pada satu periode

Alamat Rumah : Desa Sumokembangsri, Dusun Luwung RT028 RW004 Dengan ini menyatakan skripsi yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, dan Persepsi Harga Terhadap

Memilih salah satu jawaban yang tersedia dengan cara tanda cek √ pada salah satu jawaban yang paling tepat dan sesuai dengan pendapat Saudara / I, dengan ketentuan yaitu pernyataan