151
Resti Sarifah Ningsih, 2016
PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Merujuk pada rumusan masalah, tujuan penelitian, temuan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa, mutu Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Sub Rayon 11 Kota Bandung yang diukur melalui sub variabel
input, proses, output, dan outcome, berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata keseluruhan item variabel sebesar 4,43. Indikator tingkat drop out memperoleh skor tertinggi dengan nilai rata-rata sebesar 4,69, sedangkan indikator terendah diperoleh indikator dukungan orang tua dengan skor rata-rata sebesar 4,02.
Kinerja manajerial kepala sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Sub Rayon 11 Kota Bandung yang diukur dari sub variabel perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata secara keseluruhan item variabel sebesar 4,43. Indikator menetapkan bentuk-bentuk interaksi dengan skor rata-rata sebesar 4,29.
Iklim Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Sub Rayon 11 Kota Bandung yang diukur melalui sub variabel iklim keterbukaan, iklim kesehatan, dan iklim kewarganegaraan, berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata secara keseluruhan item variabel sebesar 4,41. Indikator perilaku guru terhadap siswa memperoleh skor tertinggi dengan nilai rata-rata sebesar 4,58, sedangkan indikator terendah diperoleh indikator perilaku guru yang akrab ramah dengan skor rata-rata sebesar 4,29.
152
Resti Sarifah Ningsih, 2016
PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
manajerial kepala sekolah, maka mutu sekolahpun akan semakin baik. Sebaliknya, semakin rendah/buruk kinerja manajerial sekolah, maka mutu sekolahpun akan rendah. Oleh karena itu, tinggi rendahnya mutu sekolah salah satunya tergantung/dipengaruhi oleh faktor kinerja manajerial kepala sekolah.
Iklim sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap mutu sekolah. Hal tersebut ditunjukkan dengan rata-rata angka pada instrumen penelitian iklim sekolah berpengaruh sedang terhadap mutu sekolah. Besarnya pengaruh iklim sekolah terhadap mutu sekolah sebesar 21,6%, sedangkan sisanya 78,4% dipengaruhi oleh variabel lain. Dengan demikian, semakin baik iklim sekolah, maka mutu sekolahpun akan semakin baik. Sebaliknya, semakin rendah/buruk iklim sekolah, maka mutu sekolahpun akan rendah. Oleh karena itu, tinggi rendahnya mutu sekolah salah satunya tergantung/dipengaruhi oleh faktor iklim sekolah.
Kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu sekolah dengan kriteria sedang. Besarnya pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama terhadap mutu sekolah sebesar 21,8%, sedangkan sisanya 78,2% dipengaruhi oleh variabel lain. Artinya bahwa kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah merupakan faktor-faktor yang sangat penting dalam meningkatkan mutu sekolah.
B. Implikasi
Implikasi penelitian ini merupakan konsekuensi logis dari mutu sekolah, kinerja manajerial kepala sekolah, dan iklim sekolah. Adapun implikasi dalam penelitian ini yaitu:
153
Resti Sarifah Ningsih, 2016
PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tugas-tugasnya. Dengan demikian, dalam meningkatkan mutu sekolah secara optimal diperlukan adanya kinerja manajerial kepala sekolah yang sangat baik di sekolah. Kinerja manajerial kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam organisasi sekolah, karena kesuksesan untuk memperoleh mutu sekolah yang baik tergantung kepada kinerja yang baik dari kepala sekolah.
2. Berdasarkan hasil penelitian ini juga diketahui bahwa iklim sekolah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap mutu sekolah. Dengan demikian, mutu sekolah secara optimal dapat tercapai apabila terdapat iklim sekolah yang sangat baik. Suasana sekolah yang terbuka, sehat, dan menyenangkan akan membuat seluruh personel sekolah merasa betah berada di sekolah. Keadaan demikian akan memberi harapan besar pada tercapainya mutu sekolah secara optimal.
3. Dengan diketahui bahwa kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu sekolah, maka betapa pentingnya kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah dalam menentukan mutu sekolah. Jika kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah baik, maka tujuan pendidikan di sekolah pun akan tercapai, sehingga mutu sekolah dapat tercapai secara optomal.
C. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan, serta implikasi sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, menunjukkan bahwa teradapat pengaruh dari kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap mutu sekolah. Adapun rekomendasi yang ingin peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
154
Resti Sarifah Ningsih, 2016
PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan seminar, pendidikan dan latihan yang berkenaan dengan salah satu fungsi manajerial yaitu kepemimpinan; (2) Membangun kembali komunikasi yang lebih terbuka dan intensif dengan para guru, staf, dan stakeholders
lainnya agar tidak menimbulkan prasangka yang buruk, sehingga interaksi dengan semua pihak dapat terkendal dan berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pada variabel iklim sekolah ditemukan satu indikator yang masih rendah pada dimensi iklim kesehatan, yaitu perilaku guru yang akrab ramah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sekolah dapat menerapkan beberapa solusi sebagai berikut: (1) Menciptakan iklim kebersamaan dan saling memiliki dalam bekerja, sehingga tercipta hubungan yang harmonis diantara seluruh personel sekolah (kepala sekolah, guru, staf tata usaha, siswa, masyarakat, dan lain-lain); (2) Kepala sekolah perlu memberikan dorongan baik langsung maupun tidak langsung untuk meningkatkan sikap positif pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah terutama para guru; (3) Kepala sekolah perlu sering mengadakan kegiatan upgrading, outbond, dan family gathering sebagai sarana agar terciptanya suasana akrab ramah diantara personel sekolah, sehingga para personel sekolah terutama guru tidak merasa bosan.