Dengan proyeksi kenaikan ratarata sebesar 16 persen, penggunaan kapasitas rill kemampuan keuangan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 2016 menunjukkan pada Tahun 2011, kemampuan daerah sebesar Rp.1,486,634,759,649, Tahun 2012 sebesar Rp.1,717,796,321,193, Tahun 2013 sebesar Rp.1,985,943,732,584, Tahun 2014 sebesar Rp.2,296,994,729,798, Tahun 2015 sebesar Rp.2,657,813,886,565, dan Tahun 2016 sebesar Rp.3,076,364,108,416,. Kapasitas rill diperuntukkan untuk menunjang program prioritas I, prioritas II dan Prioritas III. Adapun rincian prioritas tersebut antara lain:
1. Rencana alokasi pengeluaran prioritas I, yang berkaitan dengan program dan kegiatan pembangunan daerah yang menjadi unggulan (dedicated) kepala daerah sebagaimana diamanatkan RPJMN dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang pendidikan 20% dan kesehatan 10%. Selain itu program prioritas berhubungan langsung dengan kepentingan publik,bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan pada capaian visi/misi kepala daerah terpilih Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 s/d 2016. Selain itu, prioritas I juga diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
2. Rencana alokasi pengeluaran prioritas II :
Berkaitan dengan program ditingkat SKPD yang merupakan penjabaran per urusan yang paling berdampak luas pada masyarakat yang dilayani sesuai permasalahan yang dihadapi, berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan.
3. Rencana alokasi pengeluaran prioritas III, yang berkaitan dengan alokasi belanjabelanja tidak langsung :
- belanja pegawai,
- belanja hibah,
- belanja bantuan sosial,
- belanja bagi hasil kepada provinsi, kabupaten/kota dan pemerintah desa,
- belanja bantuan keuangan kepada provinsi, kabupaten/kota dan pemerintah desa,
- belanja tidak terduga.
Pengalokasian dana pada prioritas III harus memperhatikan (mendahulukan) pemenuhan dana pada prioritas I dan II terlebih dahulu.
Tabel. 3.12
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 – 2016
No. Uraian Proyeksi
2012 2013 2014 2015 2016
I Kapasitas rill kemampuan keuangan 1,717,796,321,193 1,985,943,732,584 2,296,994,729,798 2,657,813,886,565 3,076,364,108,416
II.a Belanja Langsung 1,030,677,792,716 1,191,566,239,550 1,378,196,837,879 1,594.688.331.939 1,845.818.465.049 wajib mengikat serta prioritas
utama
II Total rencana pengeluaran prioritas I 1,030,677,792,716 1,191,566,239,550 1,378,196,837,879 1,594.688.331.939 1,845.818.465.049
Sisa kapasitas rill
III.b Belanja tidak langsung yang wajib dan
- - - - -
mengikat serta prioritas utama
III Total rencana pengeluaran prioritas II 687,118,528,477 794,377,493,034 918.797.891.919 1,063.125.554.626 1.230.545.643.366
Surplus anggaran rill atau berimbang
(I-II-III)
- - - - -
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, dipergunakan untuk belanja langsung dan belanja tidak langsung, jika dilihat pada tabel 3.15 Proyeksi kapasitas rill keuangan daerah mengalami kenaikan, tetapi harus tetap memprioritaskan terlebih dahulu pos belanja yang wajib dikeluarkan, antara lain belanja pegawai, belanja bunga dan pembayaran pokok pinjaman, belanja subsidi, belanja bagi hasil, serta belanja barang dan jasa yang wajib dikeluarkan pada tahun yang bersangkutan. Selisih antara perkiraan dana yang tersedia dengan jumlah belanja yang wajib dikeluarkan merupakan potensi dana
yang dapat dialokasikan untuk pagu indikatif bagi belanja langsung setiap SKPD.
Dalam menentukan besaran belanja yang dianggarkan senantiasa akan berlandaskan pada prinsip disiplin anggaran, yaitu prinsip kemandirian yang selalu mengupayakan peningkatan sumbersumber pendapatan sesuai dengan potensi daerah, prinsip prioritas yang diartikan bahwa pelaksanaan anggaran selalu mengacu pada prioritas utama pembangunan daerah, prinsip efisiensi dan efektifitas anggaran yang mengarahkan bahwa penyediaan anggaran dan penghematan sesuai dengan skala prioritas. Agar pemanfaatan dana efisien dan efektif, dalam perencanaan anggaran perlu memperhatikan dua hal yaitu : (1) tujuan, sasaran, hasil, manfaat dan indikator kinerja perlu ditetapkan secara jelas, (2) Penetapan prioritas kegiatan, perhitungan beban kerja dan penetapan harga satuan harus dilakukan secara efektif.