BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Televisi merupakan sebuah media telekomunikasi yang berfungsi sebagai
penerima siaran gambar bergerak dengan suara, baik itu yang monokrom (hitam
putih) ataupun berwarna. Televisi juga merupakan media massa yang digunakan
untuk menyebarkan informasi. Televisi merupakan gabungan dari media dan
gambar. Gambar yang disajikan televisi juga merupakan gambar yang hidup yang
dapat menimbulkan kesan tersendiri kepada khalayak yang menontonnya.
Informasi yang disajikan melalui televisi juga banyak dinikmati oleh masyarakat
karena bersifat lebih cepat, lugas, dan lengkap meliput sebuah berita atau
peristiwa.
Televisi menghadirkan berbagai bentuk program yang dikemas sangat
berbeda dari yang lain. Sehingga dapat menarik perhatian penontonnya. Banyak
acara televisi, diantaranya acara seperti berita, hiburan, infotaiment, talk show,
kuis, maupun kuliner. Penonton juga berhak memilih acara mana yang layak
untuk di tonton dan menjadikan wawasan bertambah luas juga menghibur.
Televisi banyak memberikan nilai tambah dalam pola berfikir masyarakat. Daya
tarik yang dimiiki oleh televisi melebihi rasio dari bioskop, karena tayangan yang
ada pada televisi dapat dinikmati dirumah oleh masyarakat dengan aman dan
nyaman (Effendy,2002:177)
Saat ini ada 11 stasiun televisi swasta tidak berbayar yang ada di Medan.
Antara lain : ANTV, GlobalTV, Indosiar, MetroTV, MNCTV, RCTI, SCTV,
Trans TV, Trans7, tvOne, NET. Ditambah dengan TVRI sebagai TV milik
pemerintah dan ada Deli TV dan DAAI TV sebagai TV lokal. Pada Televisi
swasta saat ini berlomba-lomba menyajikan acara Televisi yang beragam dan
menarik serta cepat dan fenomenal. Kesebelas Televisi swasta ini menunjukkan
bagaimana tingkat kemauan khalayak dalam memilih stasiun TV mana yang
menyajikan program-program yang berbeda dan yang tidak ada pada stasiun TV
Seperti Metro TV sebagai salah satu dari TV swasta yang menyajikan
acara yang berbeda dan tidak ada di stasiun televisi lainnya. Acara Mario Teguh
Golden Ways ini dibawakan oleh Motivator terkenal Mario Teguh. Nama aslinya
adalah Sis Maryono Teguh, namun saat tampil di depan publik, ia menggunakan
nama Mario Teguh. Pak Mario lahir di Makassar, 5 Maret 1956. Jenjang
pendidikannyaJurusan Arsitektur New Trier West High (setingkat SMA) di
Chicago, Amerika Serikat, 1975, Jurusan Linguistik dan Pendidikan Bahasa
Inggris, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang (S-1), Jurusan
International Business, Sophia University, Tokyo, Jepang, Jurusan Operations
Systems, Indiana University, Amerika Serikat, 1983 (MBA). Mario Teguh sempat
bekerja di Citibank, kemudian mendirikan Bussiness Effectiveness Consultant,
Exnal Corp. menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer) dan Senior
Consultan. Beliau juga membentuk komunitas Mario Teguh Super Club (MTSC).
Di awal tahun 2010, Beliau terpilih sebagai satu dari 8 Tokoh Perubahan
2009 versi Republika surat kabar yang terbit di Jakarta.Tahun 2010 kembali
meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia, MURI, sebagai Motivator
dengan Facebook Fans terbesar di dunia. Sebelumnya Beliau membawakan acara
bertajuk Business Art di O’Channel. Kemudian namanya semakin dikenal luas
oleh masyarakat ketika ia membawakan acara Mario Teguh Golden Ways di
Metro TV. Pada saat ini Mario Teguh dikenal sebagai salah satu motivator
termahal di Indonesia. Di tahun 2003 mendapat penghargaan dari Museum Rekor
Indonesia, MURI, sebagai penyelenggara seminar berhadiah mobil pertama di
Indonesia. Mario Teguh juga ada menulis buku, buku karangannya yaitu
Becoming a Star (2006), One Million Second Chances (2006), Life Changer
(2009), Leadership Golden Ways (2009). Jumlah penggemar Mario Teguh pun
luar biasa di dunia maya. Dalam akun facebooknya, Mario Teguh memiliki lebih
dari 3 juta penggemar serta tidak kurang dari lima ribu komentar-komentar positif
yang setiap harinya dicantumkan di setiap kata-kata bijaksana yang selalu
diperbaharui di halaman akunnya. Pada websitenya, ada Testimoni dari Sundari :
Topik yang dibahas oleh Pak Mario Teguh dengan "Exchange your
Life" . Menjadi dorongan semangat saya sebagai mahasiswa
sebagai mahasiswa masih berpikir dalam zona yang nyaman saja. Pak Mario menyampaikan topiknya dengan begitu banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari, sehingga saya sebagai Mahasiswa sadar akan begitu banyaknya peluang yang bisa kami lakukan sebagai Mahasiswa, sehingga saya bisa untuk mandiri dalam membiayai kuliah sendiri. Dan tentunya berani keluar dari zona nyaman atau comfort zone yang tugasnya selain belajar, tetapi bisa membantu kedua orang tua saya. Thanks yah pak Mario untuk motivasi luar biasanya, semoga terus menginspirasi saya sebagai Mahasiswa untuk lebih baik dari sebelumnya. Amin.
Sumbe
Mario Teguh Golden Ways adalah sebuah acara televisi nasional dan
tayang di MetroTV Jakarta yang merupakan sebuah acara penyampaian pesan
kebaikan yang diterima logika yang disampaikan dengan cara khas oleh Mario
Teguh. Acara ini ditayangkan setiap hari Minggu pukul 19.05 yang tayang selama
90 menit. Dalam pelaksanaannyaselalu ada home band yang menyanyikan judul
tema lagu diawal dan diakhir acara. Melalui acara Mario Teguh golen Ways ini
masyarakat tidak hanya diberikan pengetahuan, tetapi juga diajak mengubah
pradigma yang sudah ada mengenai kehidupan dan bagaimana seharusnya
memandang suatu kejadian. Acara ini juga terbuka untuk audience yang ingin
menonton langsung acara Mario Teguh Golden Ways (MTGW) ini,
Di setiap harinya, acara Mario Teguh Golden Ways ini memiliki tema
yang berbeda-beda dan memberikan kesempatan kepada penonton di studio
menyampaikan pertanyaan yang akan di jawab langsung oleh Mario
Teguh.Hingga saat ini, pertanyaan yang diajukan oleh penonton dijawab dengan
jawaban yang sangat bagus dan memuaskan. Pembahasan yang di angkat menjadi
tema biasanya yang sering menjadi permasalahan yang ada di dalam kehidupan
sehari-hari. Banyak orang yang ingin sukses tetapi kurang bersemangat dan butuh
dorongan. Konsep diri yang dimiliki individu tidak terbentuk dengan sendirinya
namun berkembang sejalan dengan perkembangan manusia (Hardy &
Hayes,1998)
Konsep diri merupakan penilaian tentang dirinya sendiri yang
konsep diri. Konsep diri (self concept) merupakan satu bagian yang penting dalam
setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Dalam acara Mario Teguh
Golden Ways, pak Mario berusaha untuk mengembangkan pemikiran penonton
dalam memandang suatu masalah. Member dorongan agar tercipta pemikiran
yang positif.Untuk membangun konsep diri, mahasiswa harus belajar menyukai
diri sendiri, mengembangkan pikiran positif, memperbaiki hubungan interpersonal
ke yang lebih baik, sifat aktif yang positif, dan menjaga keseimbangan hidup.
Konsep diri merupakan penilaian tentang dirinya sendiri yang mempengaruhi
interaksi sosial. Konsep diri dapat mempengaruhi pencapaian prestasi akademik.
Mahasiswa dengan konsep diri kurang, cenderung kehilangan motivasi dan minat
yang pada akhirnya berdampak pada prestasi akademik. Konsep diri akan
terbentuk dari apa yang mahasiswa dengar dan lihat. Jika mahasiswa sering
menonton acara yang membangun dan memberikan motivasi di televisi,
mahasiswa tersebut bisa saja memiliki konsep diri yang baik.
Televisi juga sangat berhubungan dengan pembentukan perilaku pada
setiap individu. Karena semakin tinggi tingkat penggunaan media televisi semakin
besar kecenderungan terjadinya penyimpangan nilai dan perilaku. Demikian pula
hipotesis kedua juga teruji secara empiris, bahwa faktor-faktor seperti pendidikan,
gaya hidup konsumtif, lingkungan keluarga, dan ketaatan beragama ikut
menentukan besarnya pengaruh penggunaan media televisi terhadap terjadinya
penyimpangan nilai dan perilaku. Mereka yang sering menonton tayangan yang
berisi adegan seks cenderung berperilaku seks menyimpang serta responden yang
sering menonton tayangan iklan cenderung konsumtif. Tetapi tidak semua
tayangan televisi mempunyai sisi negatif, ada juga acara televisi yang dapat
membangkitkan kesadaran dan dapat memotivasi seseorang menjadi pribadi yang
lebih baik lagi.
Peneliti memilih sebagai respondennya adalah mahasiswa FISIP USU.
Adapun yang menjadi alasan bagi peneliti dalam memilih responden karena
peneliti merasa seluruh mahasiswa akan memberikan efek yang besar terhadap
hasil penelitian untuk mengetahui seberapa besar hubungannya. Peneliti memilih
seperti apa komunikasi efektif yang bisa digunakan untuk memotivasi yang akan
merubah konsep diri. Sebelumnya sudah ada beberapa penelitian tentang acara
Mario Teguh Golden Ways ini, tetapi baru kali ini yang dibahas tentang efek
acara terhadap konsep diri mahasiswa.
Sebagian besar penonton acara Mario Teguh Golden Ways ini adalah
mahasiswa. Mahasiswa merasa terpengaruh setelah menyaksikan tayangan
tersebut karena tayangan tersebut mampu merubah citra diri, kepribadian, serta
tingkah laku mahasiswa sehari-hari. Motivasi yang diberikan pada acara Mario
Teguh Golden Ways ini berhubungan dalam konsep diri mahasiswa. Peneliti ingin
mengetahui, seberapa besar peran acara ini dalam diri Mahasiswa FISIP USU.
Dengan demikian, peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar
hubungan Tayangan Mario Teguh Golden Ways di MetroTV terhadap konsep diri
mahasiswa FISIP USU.
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: “Seberapa besar hubungan
antara menonton tayangan Mario Teguh Golden Ways di MetroTV terhadap
konsep diri dan penerapannya di kalangan mahasiswa FISIP USU?”
I.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan dari Latar belakang yang telah diuraikan, penulis
merumuskan pembatasan masalah penelitian. Pembatasan masalah ini bertujuan
agar permasalahan yang diteliti menjadi lebih jelas, terarah dan tidak terlalu luas
yang menghindari perbedaan pengertian tentang masalah penelitian. Adapun yang
menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Penelitian ini bersifat korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui
korelasi tayangan Mario Teguh Golden Ways dan Konsep diri dikalangan
b. Penelitian ini terbatas pada mahasiswa Ilmu Komunikasi pada FISIP USU
angkatan 2011-2012 yang tercatat aktif dalam perkuliahan karena
mahasiswa pada angkatan tersebut belum disibukkan dengan tugas akhir.
c. Tayangan Mario Teguh Golden Ways yang ditayangkan di MetroTV pada
hari minggu pukul 19.00 - 20.30.
d. Mahasiswa FISIP USU yang pernah menonton tayangan Mario Teguh
Golden Ways di MetriTV minimal 2 kali karena dengan sudah menonton
minimal 2 kali, mahasiswa sudah menonton acara dalam 2 tema yang
berbeda.
e. Penelitian ini dilakukan bulan Januari2014 karena tidak disibukkan dengan
ujian akhir semester dan akhir semester.
I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
I.4.1 Tujuan Penelitian
a. Untuk melihat seberapa besar hubungan dan penerapan acara Mario Teguh
Golden Ways dengan Konsep diri mahasiswa.
b. Untuk mengetahui tujuan Mahasiswa FISIP USU menonton tayangan
Mario Teguh Golden Ways.
I.4.2 Manfaat Penelitian
a. Secara akademis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif
kepada FISIP USU khususnya terhadap Ilmu Komunikasi.
b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi penulis
untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama masa kuliah serta
untuk memperluas pengetahuan khususnya tentang media massa dan
tayangannya,
c. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak
yang membutuhkan pengetahuan yang berhubungan dengan tema
penelitian.
I.5. Kerangka Teori
Fungsi teori dalam riset adalah membantu periset menerangkan fenomena
menyebutkan bahwa teori adalah himpunan konstruk (konsep), defenisi dan
proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan
menjabarkan relasi di antar variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala
tersebut (Rakhmat, 2007:6). Teori berfungsi untuk menjelaskan, memberikan
strategi, meramalkan dan memberikan pandangan.Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1.5.1 Teori S-O-R
Pada awalnya teori ini dikenal sebagai model Stimulus-Responden (S-R)
akan tetapi DeFleur menambahkan Organisms dalam bagiannya sehingga menjadi
Stimulus-Organism-Response (S-O-R).
Teori S-O-R merupakan model penelitian yang beranjak dari anggapan
bahwa organisms akan menghasilkan perilaku atau reaksi tertentu jika diberikan
suatu kondisi stimulus tertentu kepadanya. Efek yang timbul adalah reaksi
terhadap stimulus tersebut, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian
antara pesan dengan reaksi komunikan. Elemen-elemen utama dari model ini
adalah pesan (stimulus), penerima/komunikan (organisms), dan efek (respon)
(Effendy,2005).
Asumsi stimulus respon mengacu kepada isi media massa sebagai
stimulus yang dibeikan kepada individu yang menghasilkan respon tertentu yang
sesuai dengan stimulus yang diberikan. Dalam proses perubahan sikap yang akan
dialami oleh komunikan, sikapnya akan berubah jika stimulus yang menerpanya
benar-benar melebihi apa yang pernah di alami. Dalam mempelajari sikap tersebut
ada tiga variabel yang harus diperhatikan, yaitu perhatian, pengertian dan
penerimaan.
Adapun respon yang ditimbulkan stimulus berupa perubahan sikap
melalui tahap-tahap berikut:
1. Tahap Kognitif.
Yaitu meliputi ingatan terhadap pesan, pengenalan terhadap pesan,
dan pengetahuan terhadap pesan tersebut. Dalam hal ini dibahas
bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam
mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan
informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita
kunjungi secara langsung.
2. Tahap Afektif
Meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak lagi informasi,
evaluasi terhadap pesan dan minat untuk mencoba. Dalam hal ini
khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu,
sedih, gembira, marah dan lainnya.
3. Tahap Behavioral
Yaitu perubahan sikap terhadap pesan. Merupakan akibat yang timbul
pada diri khalayak dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan.
Misalnya adegan kekerasan di televisi membuat orang menjadi
bringas.
Jika disederhanakan lagi maka dapat disebutkan bahwa model S-O-R yaitu
merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh orgamisme khalayak. Komunikasi
akan berlangsung jika ada perhatianh dari komunikan. Proses berikutnya
komunikan mengerti dan menerima (Efendy, 2005 ;254-255).
I.5.2 Komunikasi Massa
Defenisi komunikasi massa adalah salah satu proses komunikasi yang
berlangsung pada peringkat masyarakat luas, yang identifikasinya ditentukan oleh
cirri khas institusionalnya (gabungan antara tujuan, organisasi, dan kegiatan yang
sebenarnya). Komunikasi massa adalah komunikasi yang diakukan oleh media
massa modern, misalnya : televisi, radio, majalah, surat kabar, film.
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan seseorang kepada
orang lain untuk memberitahukan atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku
baik secara langsung ataupun tidak langsung melalui media. Komunikasi massa
itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut
disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam
jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, atau bulanan. Proses
memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh
I.5.3 Konsep Diri
Konsep diri adalah semua ide, pikiiran, kepercayaan, dan pendirian yang
diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain (Stuart dan sudeen,1991). Konsep diri adalah citra
subjektif dari diri dan pencampuran yang kompleks dari perasaan, sikap dan
persepsi bahwa sadar maupun sadar. Konsep diri berkembang secara bertahap saat
bayi mulai mengenal dan membedakan dirinya dengan orang lain. Perkembangan
konsep diri terpacu cepat dengan perkembangan bicara. Nama dan panggilan anak
merupakan aspek bahasa yang utama dalam membantu perkembangan identitas.
Dengan memanggil nama, anak menartikan dirinya istimewa, unik dan mandiri.
Harry Stack (1953) menjelaskan bahwa jika kita diterima orang lain,
dihormati, dan disenangi karena keadaan diri kita, kita akan cenderung bersikap
menghormati dan menerima diri kita. Sebaliknya jika orang lain selalu
meremehkan kita, menyalahkan kita dan menolak kita, kita akan menjadi tidak
menyayangi diri kita sediri. Konsep diri member kita kerangka acuan yang
mempengaruhi manajemen kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang
lain. Kita mulai membentuk konsep diri saat usia muda. Masa remaja adalah
waktu yang kritis ketika banyak hal secara kontiniu mempengaruhi konsep diri.
Jika seorang anak mempunyai masa kanak-kanak yang aman dan stabil, maka
konsep diri masa remaja anak tersebut secara mengejutkan akan sangat stabil
(Marsh, 1990). Ketidak sesuaian antara aspek tertentu dari kepribadian dan
konsep diri dapat menjadi sumber stress atau konflik.
Konsep diri dipelajari melalui kontak sosial dan pengalaman berubungan
dengan orang lain. Pandangan individu tentang dirinya dipengaruhi oleh
bagaimana individu mengartikan pandangan orang lain tentang dirinya. Keluarga
mempunyai peranan penting dalam membantu perkembangan konsep diri
terutama pada pengalaman masa muda (ketika masih kecil). Konsep diri
dikembangkan melalui proses yang sangat kompleks yang melibatkan banyak
variabel. Keempat komponen konsep diri adalah citra tubuh, harga diri, peran, dan
identitas diri. Konsep diri adalah representasi fisik seorang individu. Pusat dari
memberikan rasa kontinuitas, keutuhan dan konsistensi pada seorang konsep diri
yang sehat mempunyai tingkat kestabilan yang tinggi dan membangkitkan
perasaan negatif dan positif yang ditujukan pada diri.
I.6. Kerangka Konsep
Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang
bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan
dapat menghantarkan penelitian pada rumusan hipotesis (Nawawi,
1995:33).Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang
dibentuk dengan mengeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang
diperoleh dari pengamatan (Krisyanto, 2006:17).
Kerangka konsep adalah hasil pemikirian yang rasional dalam
menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah
yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka
harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.
Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan adalah :
1. Variabel Bebas (X)
Merupakan variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu variabel
lainnya (Krisyantono, 2006:21). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
tayangan Mario Teguh Golden Ways di MetroTV.
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel
yang mendahuluinya. Varuabel terikat dalam penelitiannya ini adalah
konsep diri Mahasiswa FISIP USU.
I.7. Model Teoritis
Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka kosnsep,
Bagan 1
Model Teoritis
I.8. Operasional Variabel
Berdasarkan Kerangka teori dan kerangka konsep yang ada di atas, maka
dibuat operasional variabel penelelitian yaitu :
Tabel 1
Variabel Operasional
NO VARIABEL TEORITIS VARIABEL OPERASIONAL
1 Variabel Bebas (X)
Tayangan Mario Teguh
Golden Ways
1) Pemahaman isi pesan
2) Materi acara yang
disampaikan (tema)
3) Waktu penayangan acara
2 Variabel Terikat (Y)
Konsep Diri Mahasiswa FISIP
USU Golden Ways di MetroTV
Variabel Terikat (Y) Konsep Diri Mahasiswa
I.9. Defenisi Operasional
Defenisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep
yang dikelompokkan dalam kerangka konsep. Dengan kata lain, defenisi
operasional adalah semacam petunjuk pelaksana bagaimana cara mengukur suatu
variabel. Dengan kata lain, defenisi operasional adalah suatu informasi ilmiah
yang sangat membantu penelitian lain yang ingin menggunakan variabel yang
sama (Singarimbun 2006:46).
1) Variabel Bebas
a. Pemahaman isi pesan maksudnya adalah si penerima pesan
atau komunikan sebagai penonton acara Mario Teguh Golden
Ways ini bisa menerima pesan yang disampaikan dengan baik
atau tidak.
b. Materi acara adalah tema-tema yang diangkat dalam tayangan
Mario Teguh Golden Ways yang berhubungan dengan
kehidupan mahasiswa.
c. Waktu penayangan adalah jadwal penayangan acara tersebut.
Waktu penayangan Mario Teguh Golden Ways yaitu setiap hari
minggu pukul 19.00 WIB.
2) Variabel Terikat : Konsep diri mahasiswa
a. Gambaran diri adalah sikap seorang terhadap tubuhnya secara
sadar atau tidak sadar termasuk persepsi dan perasaan tentang
ukuran dan bentuk. Fungsi penampilan dan potensi tubuh saat
ini dan masa lalu. Gambaran diri harus realistis karena lebih
banyak seseorang menerima dan menyukai tubuhnya akan lebih
aman sehingga harga dirinya meningkat. Perubaan pada tubuh
seperti perkembangan payudara, perubahan suara, menstruasi
dsb. Merupakan perubahan yang dapat mempengaruhi
gambaran diri seseorang.
b. Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus
berprilaku sesuai dengan standar pribadi. Standar ini dapat
nilai yang di capai. Ideal diri mulai berkembang pada masa
kanak-kanak yang dipengaruhi oleh orang-orang penting dari
dirinya yang memberikan tuntutan atau harapan. Pada masa
remaja, ideal diri akan dibentuk melalui proses identifikasi
pada orang tua, guru dan teman. Ideal diri sebaiknya ditetapkan
lebih tinggi dari kemampuan individu saat ini tapi masih dalam
batas yang dapat dicapai. Ini diperlakukan oleh individu untuk
memacu dirinya ketingkat yang lebih tinggi.
c. Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai
dengan menganalisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri.
Harga diri yang tinggi berakar dari penerimaan diri tanpa syarat
sebagai individu yang berarti dan penting walaupun salah,
gagal dan kalah. Harga diri diperoleh dari penghargaan diri
sendiri dan dari orang lain yaitu perasaan dicintai, dihargai dan
dihormati. Frekuensi pencapaian tujuan akan menghasilkan
harga diri tinggi atau juga harga diri rendah. Jika individu
sering mengalami kegagalan maka cenderung mempunyai
harga diri yang tinggi dan jika individu sering mengalami
kegagalan makan cenderung mempunyai harga diri yang
rendah.
d. Peran adalah pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang
diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di
masyarakat. Posisi di masyarakat daoat menjadikan stressor
terhadap peran karena struktur sosial yang menimbulkan
kesukaran atau tuntutan posisi yang tidak jelas, peran yang
tidak sesuai dan peran yang berlebihan.
e. Identitas adalah kesadaran akan diri yang bersumber dari
observasi dan penilaian yang merupakan sintesa dari semua
aspek konsep diri sebagai sesuatu kesatuan yang utuh.
Seseorang yang mempunyai perasaan identitas diri yang kuat
adalah seorang yang memandang dirinya berbeda dengan orang
otonomi yang mengerti dan percaya diri, respek diri, mampu
dan menguasai diri.
I.10. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu fenomena dan atau
pertanyaan yang dirumuskan setelah mengkaji suatu teori. Hipotesis juga
pernyataan yang merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja yang kita amati
dalam usaha untuk memahaminya yang mungkin benar atau mungkin salah. Oleh
sebab itu, yang mengandung hubungan antara dua variabel atau lebih ( Sudjana,
2000:11). Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H
ₒ
: Tidak ada hubungan antara tayangan Mario Teguh Golden Ways diMetroTV dengan konsep diri mahasiswa FISIP USU.
H