• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Alat Pengkarbitan Buah (Degreening)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Alat Pengkarbitan Buah (Degreening)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

JEFRI PUTRA PARDAMEAN SIBARANI : Rancang bangun alat pengkarbitan buah (Degreening), di bimbing oleh AINUN ROHANAH dan ADIAN RINDANG.

Pengkarbitan buah dilakukan untuk mendapatkan kematangan buah yang lebih cepat dengan bantuan gas asetilen yang dihasilkan oleh karbit. Penelitian ini bertujuan untuk merancang , membuat dan menguji alat pengkarbitan buah terhadap beberapa parameter yang diamati antara lain uji organoleptik, persentase susut bobot dan persentase kerusakan buah. Penelitian ini menggunakan buah pisang sebagai bahan baku penelitian yang dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali

Dari hasil penelitian nilai organoleptik warna tertinggi diperoleh pada perlakuan K2 yaitu 4,0 (Suka), terendah pada perlakuan K1 yaitu 4,0 (Suka). Nilai organoleptik aroma tertinggi diperoleh pada perlakuan K1 dan K2 yaitu 4,1 (Suka), terendah pada perlakuan K3 yaitu 4,0 (Suka). Nilai organoleptik rasa tertinggi diperoleh pada perlakuan K1 yaitu 4,5 (Sangat Suka), terendah pada perlakuan K2 dan K3 yaitu 4,3 (Suka). Persentase susut bobot tertinggi pada perlakuan K1 yaitu 8,51%, dan persentase susut bobot terendah pada K2 yaitu 7,69% . Persentase kerusakan tertinggi pada K1 yaitu 7,45% dan persentase kerusakan terendah pada K3 yaitu 6,32%.

Kata kunci : Alat pengkarbitan buah, Karbit, Pisang.

ABSTRACT

Jefri Putra Pardamean Sibarani: Design of fruit degreening equipment, supervised by AINUN ROHANAH and ADIAN RINDANG.

Fruit degreening ripeness done to get faster with the help of acetylene gas produced by carbide. This research aims to design, build and test fruit degreening on several parameters were observed among other organoleptic test, the percentage of weight loss and the percentage of fruit damage. This study uses a banana as raw material to research conducted repetitions three times

From the research the highest color organoleptic value obtained at treatment K2 is 4.0 (Like), the lowest in treatment K1 is 4.0 (like). Aroma organoleptic highest value obtained in the treatment K1 and K2 is 4.1 (like), the lowest in treatment K3 is 4.0 (like). The highest value obtained on the organoleptic taste K1 treatment of 4.5 (Very like), lowest at treatment K2 and K3 which is 4.3 (like). The highest percentage of weight loss in the treatment of K1 is 8.51%, and the lowest percentage of weight loss at K2 is 7.69%. The highest percentage of damage to the K1 is 7.45% and the lowest percentage of damage to the K3 is 6.32%.

Referensi

Dokumen terkait

organoleptik menunjukkan pada perlakuan ini juga memiliki nilai organoleptik yang baik yaitu dengan skor warna 3,1 (agak suka); skor aroma 2,73 (tidak suka); skor rasa 3,27%

Sedangkan untuk nilai hedonik terendah terhadap aroma permen jelly ubi Cilembu adalah 3,4 yaitu terdapat pada perlakuan konsentrasi ubi Cilembu (K2) dengan penggunaan tapioka

Penggunaan daun gamal (Gliricidia sapium), guna mempercepat kematangan buah pisang Raja Sere dan Emas yang dilakukan Yulianingsih dan Dasuki (1989), menyatakan bahwa daun gamal

merupakan nilai organoleptik daging ikan tertinggi pada pengamatan jam ke-0 yaitu sebesar 8,53, sedangkan nilai terendah yaitu 2,78 diperoleh pada perlakuan ekstrak

Sedangkan untuk nilai hedonik terendah terhadap aroma permen jelly ubi Cilembu adalah 3,4 yaitu terdapat pada perlakuan konsentrasi ubi Cilembu (K2) dengan penggunaan tapioka

merupakan nilai organoleptik daging ikan tertinggi pada pengamatan jam ke-0 yaitu sebesar 8,53, sedangkan nilai terendah yaitu 2,78 diperoleh pada perlakuan ekstrak

Perlakuan pelapisan lilin lebah 9% dikombinasikan dengan ethepon 0 ppm menghasilkan buah dengan susut bobot terendah yaitu 16.6%, yang menunjukkan bahwa kombinasi

Nilai organoleptik lemang tipe vertikal dilakukan dengan mengamati warna, penampilan, bentuk, aroma, rasa dan tekstur (keempukan) lemang tipe vertikal hasil