• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tradisi Musik Keroncong Tugu Sebagai Identitas Bnudaya Masyarakat Kampung Tugu, Tugu Utara Koja, Jakarta Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tradisi Musik Keroncong Tugu Sebagai Identitas Bnudaya Masyarakat Kampung Tugu, Tugu Utara Koja, Jakarta Utara"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

i

TRADISI MUSIK KERONCONG TUGU SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA MASYARAKAT KAMPUNG TUGU, TUGU UTARA KOJA, JAKARTA UTARA

SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O

L E H

Shelly C K Br Pelawi NIM. 100707024

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

JURUSAN ETNOMUSIKOLOGI

PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI MEDAN

(2)

ii

TRADISI MUSIK KERONCONG TUGU SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA MASYARAKAT KAMPUNG TUGU, TUGU UTARA KOJA, JAKARTA UTARA

SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O

L E H

SHELLY C K BR PELAWI NIM. 100707024

Pembimbing I Pembimbing II

Prof.Mauly Purba, M.A.,Ph.D Drs.,Muhammad Takari, M.Hum.Ph.D

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam Bidang Etnomusikologi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

JURUSAN ETNOMUSIKOLOGI

PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI MEDAN

(3)

iii LEMBAR

PENGESAHAN

DITERIMA OLEH:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang disiplin

Etnomusikologi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan

Pada Tanggal :

Hari :

Fakultas Ilmu Budaya USU, Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP

Panitia Ujian: Tanda Tangan

1. Drs, Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. 2. Dra. Heristina Dewi, M.Pd.

3.Prof. Mauly Purba, M.A., Ph.D. 4.

(4)

iv DISETUJUI OLEH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI KETUA,

(5)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, penyelamat hidup saya yang telah menganugrahkan kemurahan dan kasih-Nya kepada penulis sehingga penulis dimampukan menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul Tradisi Musik Keroncong Tugu Sebagai Identitas

Bnudaya Masyarakat Kampung Tugu, Tugu Utara Koja, Jakarta Utara. Tulisan

ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni (S1) pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya USU, Medan.

Selama masa penyelesaian tulisan skripsi ini banyak sekali pihak yang sudah memberikan dukungan serta bantuan mulai dari awal persiapan penulisan, pengumpulan data, penyelesaian higga penyempurnaan tulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini, terlebih dahulu penulis ingin memberikan penghormatan dan rasa terimakasih dari lubuk hati penulis yang paling dalam kepada kedua orang tua yang sangat penulis kasihi, yaitu ayah saya Yansen Christian Pelawi, dan juga ibu saya, seorang wanita kebanggaan saya Roni Sorita Br Saragih. Terima kasih untuk semua doa, dukungan moral, materi, kesabaran serta kegigihan mereka berjuang hingga penulis berhasil menyelesaikan perkuliahan.

Terima kasih penulis sampaikan juga kepada saudara saya, Sari Christine Pelawi, Corry Dwi Putri Pelawi, Ameta Karina Pelawi, dan adik saya Yoel Abel Pelawi. Terima kasih untuk semua dukungan doa, motivasi dan bahkan dana yang diberikan kepada penulis.

(6)

vi

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, termasuk Departemen Etnomusikologi, serta para informan, sahabat-sahabat dekat, dan lainnya, yaitu:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. selaku ketua departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, yang sekaligus juga sebagai dosen pembimbing akademik penulis selama masa perkuliahan dan sebagai Dosen Pembimbing II.

3. Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd. dan bapak Drs. Fadlin, M.A. selaku Sekretaris dan juga Ketua Laboratorium Departemen Etnomusikologi.

4. Bapak Prof. Mauly Purba, M.A.,Ph.D. selaku dosen pembimbing I saya yang sangat banyak membantu saya memberikan gagasan-gagasan, waktu, sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.

5. Bapak dan Ibu dosen pengajar di Etnomusikologi yang sudah memberikan banyak sekali ilmu serta pencerahan selama penulis mengikuti perkuliahan.

6. Bapak Guido Quiko selaku informan kunci sekaligus pimpinan Keroncong Tugu Cafrinho beserta semua anggota Keroncong Tugu Cafrinho yang sudah sangat banyak memberikan kontribusi berupa informasi yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak dan ibu gembala saya Pdt. Johnny Seragih dan ibu Tina Grace

(7)

sahabat-vii

sahabat saya CG 21 yang selalu berdoa dan memberikan motivasi buat saya.

8. Angela Natasha, sahabat yang selalu mengerti dan sangat banyak membantu, terimakasih sudah menjadi sahabat yang baik.

9. Terimakasih untuk teman-teman satu angkatan tahun 2010 untuk kenangan dan kebersamaan selama mengikuti perkuliahan di Etnomusikologi.

Akhir kata, penulis sangat berterima kasih kepada semua orang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang sudah sangat banyak membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga memohon maaf apabila selama menyelesaikan skipsi ini ada hal yang tidak baik yang penulis lakukan baik dari sikap, perbuatan ataupun perkataan. Penulis sangat berharap tulisan ini berguna dan memberikan informasi serta membuka wawasan setiap pembacanya, terkhusus bagi mereka yang membutuhkan refrensi tulisan mengenai musik Keroncong Tugu.

Medan, Desember 2015

(8)

viii ABSTRAK

Tujuan dari ditulisnya skripsi ini adalah untuk mendeskripsikan hasil penelitian yang berjudul “Tradisi Musik Keroncong Tugu Sebagai Identitas Budaya Masyarakat Kampung Tugu, Tugu Utara Koja, Jakarta Utara. Penelitian ini berupaya untuk menjelaskan bahwa musik memiliki peranan yang sangat penting terhadap kebelangsungan sebuah budaya. Dari berbagai macam cara yang dilakukan, musik merupakan cara yang paling efektif dipakai untuk menunjukkan etnisitas atau identitas budaya dari suatu kelompok masyarakat.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan yang ditawarkan oleh Bruno Nettl dan juga Mary Jane Collier sebagai landasan pikiran untuk mengkaji penelitian ini agar terfokus kepada musik keroncong tugu dan juga identitas budaya. Dalam proses penelitian ini juga penulis menggunakan metode penelitian deskriftif. Data-data penulis dapatkan dari berbagi buku dan jurnal, artike-artikel serta wawancara dan observasi.

(9)

ix ABSTRACT

The aim of this bachelor thesis were to described the research which entitled “Musical Tradition Keroncong Tugu as Cultural Identity of Tugu Village Society, North Tugu Koja, Northern jakarta. This research aim to described about music have main role in the context of culture continuity. For the some techniques in this context, music is a effective element to expressed the ethnicity and cultural identity in one society group.

In this research, I use one method fram Bruno Nettl and Mary jane Collier, as a theorema basic to analyze this phenomenon, which focused to keroncong music and cultural identity. In the process of this research, I use descriptive method. The data in this thesis compiled from books, journals, articles, interviews, and observations.

The goals of this research were sumary as Bruno Nettl says that man tend to choose music to expressed thair ethnicity or cultural identity, this phenomena exist in the Kampung Tugu sosiety. They can be defensive their Portuguese culture in 3,5 centuries, this situation basic on three main values in their culture: hostorical, instruments, and musical style.

(10)

x

Daftar Gambar ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 2

BAB II. DARI PORTUGIS KE NUSANTARA HINGGA MENJADI KERONCONG TUGU ... 27

2.1 Kedatangan Bangsa Portugis Ke Indonesia ... 27

2.2 Kampung Tugu ... 34

2.3 Lahirnya Musik Keroncong Tugu ... 39

2.4 Seniman dan Masyarakat pendukung Keroncong Tugu ... 50

BAB III. KERONCONG TUGU SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA KELOMPOK MASYARAKAT KAMPUNG TUGU ... 57

3.1 Pengertian Karakteristik ... 59

3.2 Tangga Nada ... 63

3.3 Nada Dasar ... 63

3.4 Bentuk Melodi... 65

3.5 Instrumentasi ... 70

3.6 Busana ... 76

BAB IV. UPAYA DALAM MEMPERTAHANKAN TRADISI KERONCONG TUGU... 78

4.1 Kebijakan Umum ... 78

4.1.1 Pola Adaptasi ... 78

4.2 Kebijakan Khusus ... 91

4.2.1 Latihan Rutin ... 91

4.2.2 Pementasan Pada Acara Pemerintahan dan Komersil ... 95

(11)

xi

1.2.2 Perekrutan Anggota ... 100

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 102

5.1 Kesimpulan ... 102

5.2 Saran... 103

BIBLIOGRAFI ... 106

Daftar Informan ... 108

(12)

xii

Daftar Gambar

Gambar 1 Peta Kampung Tugu ... 35

Gambar 2 Gereja Tugu ... 35

Gambar 3 Gitar Portugis yang disebut dengan cavaquinho ... 42

Gambar 4 Acara Rabo-Rabo dan Mandi Mandi ... 46

Gambar 5 Para Pimpinan Keroncong Tugu Cafrinho generasi I-IV ... 47

Gambar 6 Proses Pembuatan dan Bentuk Akhir Instrumen Keroncong, Macina dan Frunga ... 71

Gambar 7 Gitar dan Bagian-Bagiannya ... 72

Gambar 8 Cello dan Bagian-Bagiannya ... 73

Gambar 9 Contra Bass ... 74

Gambar 10 Biola dan Bagian-Bagiannya ... 75

Gambar 11 Rebana ... 76

Gambar 12 Suasana Latihan Grastis Untuk Anak-Anak Yang Dipandu Seorang Guru di Kediaman Guido Quiko ... 92

Gambar 13 Latihan Gratis tujuh orang anak di kediaman Guido Quiko ... 93

Gambar 14 Suasana Latihan Rutin (Pemain Gitar, Cello, Macina, Frunga) ... 94

Gambar 15 Suasana Latihan Rutin Senior di Kediaman Guido Quiko ... 94

Gambar 16 Penulis Berfoto Bersama dengan Para Musisi Keroncong Tugu Setelah Menyaksikan Proses Latihan ... 95

Gambar 17 Penampilan Keroncong Tugu Pada Acara Tong-Tong di Den Haag, Belanda ... 97

Gambar 18 Keroncong Tugu Memenuhi Undangan Untuk tampil di Salah Satu TV Swasta ... 97

Referensi

Dokumen terkait

a) Timbang 25 g contoh, masukkan ke dalam Erlenmeyer yang telah berisi 225 mL larutan pengencer hingga diperoleh pengenceran 1:10. Kocok campuran beberapa kali hingga

[ CITATION Pro13 \l 1033 ] menyebutkan bahwa ada lima jenis penelitian deskriptif, antara lain sebagai beriut:.3. Penelitian Deskriptif Murni

Aturan dan sanksi dibuat melalui kesepakatan bersama di nagari dan dituangkan dalam bentuk Peraturan Nagari (PERNA). Salah satu Perna yang pernah diterbitkan adalah Peraturan

Uraikan materi yang menurut Anda anggap esensial tetapi tidak dijelaskan dalam bagian ini. Materi apa saja yang tidak esensial namun ada dalam

The objective of this study is showing the potential of the use of terrestrial laser scanner in the documentation of historical heritage through achieving the 3D model by

[r]

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-5/W2, 2013 XXIV International CIPA Symposium, 2 – 6 September 2013,

Capaian Program Jumlah cakupan (jenis) layanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.