• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Semiotik Pesan Moral Terhadap Film Confucius (孔子)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Semiotik Pesan Moral Terhadap Film Confucius (孔子)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Filsafat Tiongkok memiliki tema yang erat kaitannya dengan keadaan alam

dan masyarakat. Filsafat Tiongkok memiliki ciri yang khusus yaitu tema dari

filsafat dan kebudayaannya adalah perikemanusiaan atau “jen”.

Menurut Confucius dalam Surajiyo (2005: 164) “ jen “ itu dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

A.Segi positif : Chung

Dalam ajaran ini Confucius mengatakan: “ Apa yang kau suka dari orang lain berbuat kepadamu berbuatlah itu kepadanya”.

B.Segi negatif: Shu

Dalam ajaran ini Confucius mengatakan: “Apa yang tidak kau suka dari orang lain berbuat kepadamu janganlah kau berbuat itu kepadanya”.

Pada masa sekarang ini, banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui

ataupun mempelajari makna dari filsafat Tiongkok melalui pemikiran-pemikiran

Confucius. Pemikiran Confucius yang banyak bercerita tentang moralitas

kehidupan secara sosial dapat dipelajari dengan mudah. Salah satu caranya

melalui media massa dan internet. Media internet merupakan cara yang mudah

melakukan penetrasi ideologi terhadap masyarakat, tetapi film juga menjadi salah

satu media yang paling efektif digunakan melalui kepopulerannya. Karena media

film tidak menjadi hal yang asing bagi masyarakat. Selain itu, film dijadikan

(2)

Film dinyatakan sebagai bentuk dominan dari komunikasi masa visual di

belahan dunia, karena lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film

televisi atau lewat Digital Video Disc (DVD) (Ardianto dan Komala, 2007: 134).

Ini berarti film dapat menjangkau berbagai lapisan sosial sehingga film memiliki

potensi besar untuk memberikan pengaruh yang besar bagi masyarakat, karena

film yang pada dasarnya menjadi media hiburan dapat dijadikan sebagai sarana

perpanjangan dari pemikiran dan ideologi pembuat film itu sendiri.

Definisi Film Menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang

merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan

asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video,

dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan

ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan

atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem

Proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau lainnya. Tetapi dalam pembuatan film tidak

boleh mengesampingkan pesan moral yang sesuai dengan moralitas hidup

masyarakat sehingga film tersebut dianggap layak dan memiliki daya tarik

tersendiri.

Tidak sedikit pula film yang mengesampingkan nilai moral sehingga film

tersebut hanya mengutamakan nilai ekonomi dan hiburannya semata.Untuk itu,

salah satu film yang dapat dijadikan referensi dan banyak memberikan pesan

moral melalui pribahasa dan berlatarkan sejarah dari cendikiawan negara

Tiongkok. Salah satu film yang terkenal yang diangkat dari sejarah seorang ahli

filsuf adalah fim Confucius. Film Confucius termasuk dalam film fitur yang

(3)

dan disutradarai oleh Hu Mei, sutradara asal negara Tiongkok. Film Confucius

adalah salah satu film dari negara Tiongkok yang dibintangi oleh aktor terkenal

asal Hong Kong yaitu Chow Yun-Fat. Film ini juga banyak mendapat

penghargaan dan nominasi diantaranya Best Actor (Chow Yun-Fat), Best

Cinematography (Peter Pow), Best Art Direction, Best Costum Design, dan Best

Original Song (Faye Wong). Film ini mencoba menceritakan kembali perjalanan

hidup seorang ahli filsuf bernama Confucius yang selama perjalanan hidupnya

yang selalu belajar dan mengajar berbagai pemikirannya yang utamanya

menekankan pada moralitas dan kebajikan.

Film Confucius merupakan film yang cukup banyak memberikan pesan moral

yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita dalam suatu lingkungan. Penulis

akan memaparkan sedikit contoh konsep moral yang terdapat pada film Confucius

misalnya pada suatu scene saat Confucius melindungi seorang budak bernama Qi

Sigong dari kejaran beberapa prajurit bersenjata yang akan menangkapnya.

Confucius menunjukkan ketenangan dirinya dengan cara melipat tangan ke

belakang dengan berdiri tegak dan raut wajah yang tegas tanpa rasa takut akan

perlakuan keras yang dapat dilakukan para prajurit dan saat yang sama Confucius

berhasil menenangkan situasi dari murid-muridnya yang mengeluarkan pedang

untuk melindungi dirinya. Pesan moral yang dapat kita terapkan yaitu ketenangan

diri sangat diperlukan dalam menyelesaikan suatu masalah tanpa menghindari

masalah tersebut.

Film Confucius juga adalah film yang cukup lengkap (compact) dalam

menceritakan perjalan sang ahli filsuf yang berkelana untuk memperdalam ilmu

(4)

hadapi. Dimulai dari penolakan masyarakat yang tidak sesuai dengan pemikiran

Confucius. Sehingga film yang berdurasi sekitar 125 menit ini dapat memberikan

pemahaman tentang moralitas dan keseimbangan dalam hidup.

Film ini sengaja dipilih penulis untuk diteliti karena menurut penulis banyak

pesan moral hidup yang terdapat pada film ini. Salah satunya pesan moral yang

banyak diterapkan masyarakat khususnya masyarakat Tiongkok dalam beberapa

bidang kehidupan seperti bidang politik dan bidang pendidikan. Seperti yang kita

ketahui perkembangan hidup masyarakat Tiongkok begitu maju. Hal ini

disebabkan adanya pengaruh beberapa filsuf yang memberikan pesan moral untuk

diterapkan di berbagai bidang. Salah satunya filsuf besar negara Tiongkok yaitu

Confucius. Penulis tidak melihat dari segi kepercayaan. Akan tetapi, penulis

melihat penulisan ini dari sudut yang berbeda yaitu perkembangan masyarakat

Tiongkok yang begitu pesat dengan penerapan pendapat para ahli filsuf terdahulu.

Pesan moral yang dapat dipaparkan sedikit dalam film ini yaitu ketika sang

istri dari Confucius memberi hormat dengan cara melipat kedua tangannya dengan

membentuk sebuah lingkaran sebelum ia merapikan baju Confucius yaitu

suaminya. Ini adalah salah satu contoh yang dapat diterapkan dalam masyarakat

atau hubungan dalam rumah tangga dalam menjaga keharmonisan. Film ini juga

banyak memvisualisasikan tanda-tanda yang dapat dihubungkan dengan konsep

moral.

Film ini menjadi sangat menarik untuk dapat mengetahui atau menelusuri

tanda-tanda yang ada dalam film tersebut. Terutama bagaimana film ini

(5)

umumnya dibuat dengan banyak tanda. Tanda-tanda itu dikolaborasikan untuk

mencapai efek yang diinginkan. Karena film merupakan produk visual dan audio,

maka tanda-tanda ini berupa gambar dan suara. Tanda-tanda tersebut merupakan

sebuah gambaran tentang sesuatu.

Untuk mengetahui hal itu semua, kita dapat menelitinya melalui pendekatan

semiotik Karena tanda tidak pernah benar-benar mengatakan suatu kebenaran

secara keseluruhan (Danesi, 2010: 21). Ia hanya merupakan representasi, dan

bagaimana suatu hal dipresentasikan, serta medium yang dipilih untuk melakukan

itu bisa sangat berpengaruh pada bagaimana orang menafsirkannya.

Dari sekian banyak model semiotik yang ada, penulis memilih model

semiotik Roland Barthes (1915-1980), karena menurutnya, semua objek kultural

dapat diolah secara tekstual. Teks yang dimaksud bukan hanya berkaitan dengan

linguistik saja, tetapi berita, film, iklan, fashion, fiksi, puisi, drama (Sobur 2006:

123).

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian sekaligus dijadikan judul skripsi, "Analisis Semiotik Pesan Moral

Terhadap Film Confucius(孔子)."

1.2 Rumusan Masalah

Untuk memfokuskan penulisan, maka masalah pada penulisan ini mengacu

pada model semiotik yang digunakan, yaitu semiotik Roland Barthes, yang

(6)

masalahnya yaitu : Bagaimanakah relevansi makna denotasi, konotasi, dan mitos

yang mempresentasikan pesan moral dalam film Confucius?

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari penelitian yang luas dan tidak terarah serta pembahasan

yang panjang lebar, maka batasan masalah dalam penulisan ini adalah rangkaian

gambar ( scene) yang diambil sebanyak 10 scene dari 48 scene dalam film

Confucius yang berkaitan dengan pesan moral dan simbol yang mewakili

bagaimana Confucius memperjuangkan falsafahnya pada masa yang berkecamuk

Dinasti Zhou.

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, secara spesifik penulisan ini

bertujuan untuk mendeskripsikan makna (pertanda) secara denotasi, konotasi, dan

mitos yang mempresentasikan konsep moral dalam film Confucius.

1.5 Manfaat Penelitian

Penulis berharap agar penelitian ini mampu memberikan pengetahuan atau

informasi yang berguna bagi pembaca sekaligus bagi penulis sendiri. Adapun

(7)

1.5.1 Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan bisa memberikan wawasan

pembaca mengenai kajian semiotik khususnya tanda ataupun simbol yang

dituangkan kedalam suatu karya sastra. Penelitian ini juga diharapkan dapat

memberi informasi kepada masyarakat mengenai cara mengetahui pesan moral

yang dapat dipahami dan dapat dituangkan kedalam hidup melalui tanda dalam

suatu karya visual seperti film yang pada umumya hanya dijadikan sebagai media

hiburan semata.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan bisa memperkaya khasanah ilmu komunikasi

massa melalui film di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program Studi Sastra

Cina dan dapat membantu praktisi perfilman agar penelitian ini dapat dijadikan

rujukan bagaimana film yang seharusnya dibuat tanpa mengesampingkan konsep

moral terutama film biografi. Sedangkan untuk praktisi komunikasi, diharapkan

penulisan ini dapat memberikan gambaran ideal tentang bagaimana membaca

makna yang terkandung pada suatu produk media massa, melalui pendekatan

semiotik. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Spektrum FTIR Minyak Pelumas Berdasarkan Gambar 2 diatas sebagai parameter untuk analisa FTIR didapat bahwa reaksi yang terjadi pada minyak pelumas

Kehadiran bangsa asing di Maluku yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol pada abad XVI, dan kemudian bangsa Belanda pada abad XVII, telah membuat

Hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta tentang bijak berinternet dan bersosial media, serta mampu

Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh jajaran manajemen perusahaan harus mendukung sepenuhnya penerapan kebijakan perusahaan mengenai pengendalian gratifikasi, sehingga

melakukan pengaturan terhadap mekanisme distribusi dan Informasi Terbatas hanya kepada pihak-pihak yang langsung berkepentingan terhadap Informasi Terbatas.

[r]

Pedoman Kepatuhan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di PT Jasa Raharja (Persero) berisi panduan dan aturan yang harus dipatuhi oleh Pejabat Wajib Lapor

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN