• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jinas Dalam Kitabالمختار من بيانه و حكمه Al-mukhtāru Min Bayānihi Wa Hikamihi Analisis Ilmu Badi’ Chapter III IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jinas Dalam Kitabالمختار من بيانه و حكمه Al-mukhtāru Min Bayānihi Wa Hikamihi Analisis Ilmu Badi’ Chapter III IV"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Jumlah jenis Jinas yang terkandung dalam kitab

ﻪﻤﻜﺣ ﻭ ﻪﻧﺎﻴﺑ ﻦﻣ ﺭﺎﺘﺨﻤﻟﺍ

(

ﺲﻣﺎﺨﻟﺍ ﻞﺼﻔﻟﺍ ﻲﻓ ﻝﻭﻻﺍ ﺏﺎﺒﻟﺍ

)/ al-

mukhtāru min bayānihi wa ḥikamihi

(al-bābu al-awwalu fī al-faṣli al-khāmisi)/

Jinas yang terkandung dalam kitab

ﻲﻓ ﻝﻭﻻﺍ ﺏﺎﺒﻟﺍ

)

ﻪﻤﻜﺣ ﻭ ﻪﻧﺎﻴﺑ ﻦﻣ ﺭﺎﺘﺨﻤﻟﺍ

(

ﺲﻣﺎﺨﻟﺍ ﻞﺼﻔﻟﺍ

/ al-mukhtāru min bayānihi wa ḥikamihi (al-bābu al-awwalu fī al -faṣli al-khāmisi)/ terdapat lima jenis, yaitu Jinas Mudhari’, Jinas Lahiq, Jinas Mushahhaf, Jinas Qalb Ba’du dan Jinas Isytiqaq.

Jumlah jinas dari masing-masing jenisnya adalah sebagai berikut :

1. Jinas Mudhari’ ada dua, terdapat pada halaman 78 poin ke 14 dan halaman

79 poin ke 14

2. Jinas Lahiq ada delapan, terdapat pada halaman 72 poin ke 5, halaman 73

poin ke 9, halaman 76 poin ke 17, halaman 78 poin ke 12, halaman 82

poin ke 1, halaman 83 poin ke 4, halaman 83 poin ke 1, dan halaman 85

poin ke 7.

3. Jinas Mushahhaf ada satu, terdapat pada halaman 73 poin ke 15

4. Jinas Qalb Ba’du ada dua, terdapat pada halaman 74 poin ke 16 dan

halaman 81 poin ke 1.

5. Jinas Isytiqaq ada sembilan belas, terdapat pada halam 70 poin ke 7 dan 8,

halaman 73 poin ke 14, halaman 77 poin ke 6 dan ke 9, halaman 79 poin

ke 14 (lanjutan halaman sebelumnya) dan poin ke 1, halaman 82 poin ke 2,

halaman 83 poin ke 2, halaman 84 poin ke 4, halaman 85 poin ke 7 dan 8,

halaman 86 poin ke 6, halaman 87 poim ke 1, halaman 88 poin ke 2

halaman 89 poin ke 2.

6.

3.2 Klasifikasi dan Analisis Jinas yang terkandung dalam kitab

ﻦﻣ ﺭﺎﺘﺨﻤﻟﺍ

(

ﺲﻣﺎﺨﻟﺍ ﻞﺼﻔﻟﺍ ﻲﻓ ﻝﻭﻻﺍ ﺏﺎﺒﻟﺍ

)

ﻪﻤﻜﺣ ﻭ ﻪﻧﺎﻴﺑ

/ al-mukhtāru min bayānihi wa

ḥikamihi (al-bābu al-awwalu fī al-faṣli al-khāmisi)/

Jinas di dalam kitab

(

ﺲﻣﺎﺨﻟﺍ ﻞﺼﻔﻟﺍ ﻲﻓ ﻝﻭﻻﺍ ﺏﺎﺒﻟﺍ

)

ﻪﻤﻜﺣ ﻭ ﻪﻧﺎﻴﺑ ﻦﻣ ﺭﺎﺘﺨﻤﻟﺍ

/ al-mukhtāru min bayānihi wa ḥikamihi (al-bābu al-awwalu fī al-faṣli al-khāmisi)/ hanya terdapat pada golongan Jinas Ghairu Tam.

(2)

1. Jinas Ghairu Tam berbeda huruf . a. Jinas Mudhari’

ﻢﻬﺴﻔﻧﺃ

ﺔﻔﻴﻔﻋ

ﻢﻬﺠﺋﺍﻮﺣﻭ

,

ﺔﻔﻴﻔﺧ

/anfusuhum ‘afīfatun wa ḥawā’ijuhum khafīfatun/ `jiwa mereka suci kebutuhan mereka sedikit` (halaman 78 poin ke 14)

Kata

ﺔﻔﻴﻔﻋ/‘afīfatun/ bermakna `suci` dan kata ﺔﻔﻴﻔﺧ/ khafīfatun/ bermakna

`sedikit (ringan)`. Dua kata di atas berbeda pada huruf

/‘/ dan huruf

/kh/ yang

makhraj keduanya berdekatan. Huruf

/‘/ makhrajnya pada ujung tenggorokan,

sedangkan huruf

/kh/ makhrajnya pada pangkal tenggorokan.

:

ﻢﻫﺭﺎﻬﻧ ﺎﻣﺃ ﻭ

ءﺎﻤﻠﻋءﺎﻤﻠﺤﻓ

/wa ammā nahāruhum faḥulamā’u ‘ulamā,u/ `adapun di waktu siang hari mereka adalah orang-orang penyabar dan alim ulama` (halaman 79 poin ke 14)

Kata

ءﺎﻤﻠﺣ

/ḥulamā’u/ bermakna `penyabar` dan kata

ءﺎﻤﻠﻋ/‘ulamā,u/

bermakna `alim ulama`. Dua kata di atas berbeda pada huruf

/ḥ/ dan huruf

/‘/ yang makhraj keduanya berdekatan yaitu di tenggorokan.

b. Jinas Lahiq

ﺮﻴﺧ ﻭﺃ

,

ﺮﻔﻐﻳ ﺐﻧﺫ

:

ﺔﺛﻼﺛ ﻯﺪﺣﺇ ءﺎﻋﺪﻟﺍ ﻲﻓ ﺺﻠﺨﻤﻟﺍ ﺊﻄﺨﻳ ﻻ

ﻞﺠﻌﻳ

ﺮﺷ ﻭﺃ

,

ﻞﺟﺆﻳ

/lā yakhṭi’u al-mukhliṣu fī al-du‘āi iḥdā ṡalāṡin : żanbu yughfara, au khairun yu‘ajjala, au syarrun yu’ajjala/ `orang yang berdoa dengan tulus pasti akan memdapatkan salah satu dari ketiga ini : dosa yang diampuni, kebaikan yang disegerakan, atau keburukan yang ditangguhkan` (halaman 73 poin ke 9)

Kata

ﻞﺠﻌﻳ

/ yu‘ajjala/ bermakna `disegerakan dan kata

ﻞﺟﺆﻳ

/ yu’ajjala/

(3)

/’/ yang makhraj kedua huruf tersebut berjauhan. Makhraj huruf

/‘/ berada di

ujung tenggorokan sedangkan makhraj huruf

ء

/’/ berada pada lidah dengan mulut

terbuka sempurna.

ﺎﺑ ﻰﻟﺎﺑﺃ ﺎﻣ

ﺮﻴﺴﻴﻟﺍ

ﺎﺑ ﻡﺃ ﺖﻴﻣﺭ

ﺮﻴﺴﻌﻟﺍ

؟

/mā ubāli bi al-yasīri rumītu am bi al-‘asīri/ `dia mengaku menurut anggapannya sendiri bahwasannya dia berharap kepada Allah` (halaman 82 poin ke 1)

Kata

ﺮﻴﺴﻴﻟﺍ

/al-yasīri/ bermakna `anggapan` dan kata

ﺮﻴﺴﻌﻟﺍ

/al-‘asīri/ bermakna `berharap`. Dua kata di atas berbeda pada huruf

/y/ dan huruf

/‘/yang makhraj keduanya berjauhan. Makhraj huruf

/y/ pada tengah lidah

dengan mendekatkan ke langit-langit, sedangkan makhraj huruf

/‘/ pada ujung

tenggorokan.

ﺎﻬﻠﺟﺎﻌﺑ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﻞﻐﺘﺷﺍ ﺍﺫﺇ ﺎﻬﻠﺟﺎﺑ ﺍﻮﻠﻐﺘﺷﺍﻭ

/wa isytaghalū bi ājilihā iżā isytaghala al-nāsu bi ‘ājilihā/ `mereka sibuk dengan urusan dunia ketika orang-orang disibukkan dengan urusan akhirat` (halaman 78

poin ke 12)

Kata

ﺎﻬﻠﺟﺎﺑ/bi ājilihā/ bermakna `dengan urusan dunia` dan kata

ﺎﻬﻠﺟﺎﻌﺑ

/ bi ‘ājilihā/ bermakna `dengan urusan akhirat`. Dua kata di atas berbeda pada huruf ﻉ

/‘/ dan

ء

/’/ yang makhraj kedua huruf tersebut berjauhan. Makhraj huruf

/‘/

berada di ujung tenggorokan sedangkan makhraj huruf

ء

/’/ berada pada lidah

dengan mulut terbuka sempurna.

ﺕﺍﺰﻣﺭﺮﻔﻏﺍ ﻢﻬﻠﻟﺍ

ﻅﺎﺤﻟﻻﺍ

ﺕﺎﻄﻘﺳ ﻭ

ﻅﺎﻔﻟﻻﺍ

(4)

Kata

ﻅﺎﺤﻟﻻﺍ

/al-alḥāẓu/ bemakna `isyarat lirikan mata` dan kata

ﻅﺎﻔﻟﻻﺍ

/al-alfāẓu/ yang bermakna `ucapan (lisan)`. Dua kata di atas berbeda pada huruf

/ḥ/ dan huruf

/f/ yang makhraj keduanya bejauhan. Huruf

/ḥ/ makhrajnya

pada ujung tenggorokan, sedangkan huruf

/f/ makhrajnya antara ujung dua gigi

seri atas dan bibir bawah.

ﻚﻗﺯﺭ ﻰﻟﺇ ﻚﻘﺒﺴﻳ ﻦﻟﻭ

ﺐﻟﺎﻁ

ﻪﻴﻠﻋ ﻚﺒﻠﻐﻳ ﻦﻟﻭ

,

ﺐﻟﺎﻏ

/wa lan yasbiqaka ilā rizkika ṭālibun wa lan yaghlibaka ‘alaihi ghālibun/ `tidak akan ada seorang pun yang dapat mendahului rezekimu, tidak ada seorang pun yang dapat mengambil rezekimu` (halaman 83 poin ke 1)

Kata

ﺐﻟﺎﻁ

/ṭālibun/ bermakna `mendahului` dan kata

ﺐﻟﺎﻏ/ghālibun/

bermakna `mengambil`. Dua kata di atas berbeda pada huruf

/ṭ/ dan

/gh/ yang makhraj keduanya berjauhan. Makhraj huruf

/ṭ/ terletak antara punggung ujung lidah dan pangkal gigi seri atas, sedangkan makhraj huruf

/gh/ terletak pada

pangkal tenggorokan.

ﻼﺟﺎﻋ

ﻭﺃ

ﻼﺟﺍ

/‘ājilan au ājilā/ `langsung atau tidak langsung`(halaman 72 poin ke 5)

Kata

ﻼﺟﺎﻋ/‘ājilan/ bermakna `langsung` dan kata

ﻼﺟﺍ/ ājilā/ bermakna

`tidak langsung`. Dua kata di atas berbeda pada huruf

/‘/ dan

ء

/’/ yang

makhraj kedua huruf tersebut berjauhan. Makhraj huruf

/‘/ berada di ujung

tenggorokan sedangkan makhraj huruf

ء

/’/ berada pada lidah dengan mulut

terbuka sempurna.

ﺍﺫﺇ

ﺕﺮﺴﻳﺃ

ﺍﺫﺇ ﻭ ﻚﻟﺎﺟﺭ ﻝﺎﺟﺮﻟﺍ ﻞﻜﻓ

ﺕﺮﺴﻋﺃ

ﻚﻠﻫﺃ ﻙﺮﻜﻧﺃ

(5)

tetapi jika engkau sedang dalam kesusahan keluargamu sendiri akan menjauhimu` (halaman 83 poin ke 4)

Kata

ﺕﺮﺴﻳﺃ

/aisarta/ bermakna `dalam keadaan senang` dan kata

ﺕﺮﺴﻋﺃ

/a‘sarta/ bermakna `dalam keadaan susah`. Dua kata di atas berbeda pada huruf

/‘/ dan huruf

/y/ dan makhrajnya berjauhan. Huruf

/‘/ makhrajnya pada

ujung tenggorokan sedangkan huruf

/y/ makhrajnya pada tengah lidah dengan

mendekatkannya ke langit-langit.

ﺮﻬﻅ ﻻ

ﺐﻛﺮﻴﻓ

ﻉﺮﺿ ﻻﻭ

ﺐﻠﺤﻴﻓ

/lā ẓahru fayurkabu wa lā ḍar‘u fayuḥlabu/ `ia tidak memiliki punggung yang dapat ditunggangi tidak pula dada yang dapat diperah susunya` (halaman 85 poin ke 7)

Kata

ﺐﻛﺮﻴﻓ

/fayurkabu/ bermakna `dapat ditunggangi` dan kata

ﺐﻠﺤﻴﻓ

/fayuḥlabu/ bermakna `dapat diperah`. Kedua kata di atas berbeda pada huruf

/ḥ/ dan huruf

/k/ yang makhraj keduanya berjauhan. Huruf

/ḥ/ makhrajnya di tenggorokan sedangkan huruf

/k/ makhrajnya pada pangkal lidah dengan

mendekatkannya ke langit-langit yang keras.

2. Jinas Ghairu Tam berbeda harakat a. Jinas Mushahhaf

ﻱﺬﻟﺍ ﺖﻧﺍ

ﺐﻴﺠﺗ

ﻻﻭ ﻙﺎﻋﺩ ﻦﻣ

ﺐﻴﺨﺗ

ﻙﺎﺟﺭ ﻦﻣ

/anta al-lażī tujību man da‘āka wa lā tukhayyibu man rajāka/ `Engkaulah Yang mengabulkan orang yang berdoa kepada-Mu dan Yang tidak akan mengecewakan orang yang berharap kepada-Mu` (halaman 73 poin ke 15)

Kata

ﺐﻴﺠﺗ/tujību/ b

ermakna `mengabulkan` dan kata

ﺐﻴﺨﺗ

/tukhayyibu/

bermakna `mengecewakan`. Perbedaan keduanya pada titik dari huruf

/j/ pada

(6)

3. Jinas Ghairu Tam berbeda susunan huruf. a. Qalb Ba’du

ﺎﺑ ﺯﻮﻔﻟﺍﻭ

ﺔﻨﺠﻟﺍ

ﺓﺎﺠﻨﻟﺍ

ﺭﺎﻨﻟﺍ ﻦﻣ

/wa al-fauza bi al-jannati wa al-najāta mina al-nāri/ `keberuntungan dengan (masuk) surga dan keselamatan dari (siksa) neraka` (halaman 74 poin ke 14)

Kata

ﺔﻨﺠﻟﺍ

/al-jannatu/ bermakna `surga` dan kata

ﺓﺎﺠﻨﻟﺍ

/al-najātu/ bermakna `keselamatan`. Dua kata di atas terbalik susunan hurufnya pada huruf

/n/ dan

/j/. Kata

ﺔﻨﺠﻟﺍ

/al-jannatu/ tersusun dari huruf

/’/ ,

/l/ ,

/j/ ,

/n/ dan

/t/. Kata

ﺓﺎﺠﻨﻟﺍ

/al-najātu/ tersusun dari huruf ﺃ/’/ ,

/l/ ,

/n/ ,

/j/

dan

/t/.

ﻙءﻮﺴﺗﺔﺌﻴﺳ

ﻚﺒﺠﻌﺗ ﺔﻨﺴﺣ ﻦﻣ ﷲ ﺪﻨﻋ ﺮﻴﺧ

/sayyiatun tasū’uka khairun ‘inda allāhu min ḥasanatin ta‘jibuka/ `perbuatan buruk yang menjadikanmu bersedih lebih baik di sisi Allah daripada perbuatan baik yang membuatmu bangga` (halaman 81 poin ke 1)

Kata

ﺔﺌﻴﺳ

/sayyiatun/ bermakna `perbuatan buruk` dan kata

ءﻮﺴﺗ/tasū’u/

bermakna `bersedih`. Kata kedua terbalik susunan hurufnya dari kata yang

pertama. Kata

ﺔﺌﻴﺳ

/sayyiatun/ tersusun dari huruf

/s/ ,

/y/ ,

ء

/’/ dan

/t/,

sedangkan kata

ءﻮﺴﺗ/tasū’u/ tersusun da

ri huruf

/t/ ,

/s/ , ﻭ /u/ (

/y/) dan

ء

/’/.

4. Jinas Isytiqaq

ﻲﻄﻋﺃ ﻦﻣ ﻭ

ﺭﺎﻔﻐﺘﺳﻻﺍ

ﻡﺮﺤﻳ ﻢﻟ

ﺓﺮﻔﻐﻤﻟﺍ

(7)

Kata

ﺭﺎﻔﻐﺘﺳﻻﺍ

/al-istighfāra/ bermakna `meminta ampunan` dan kata

ﺓﺮﻔﻐﻤﻟﺍ

/al-maghfirata/ bermakna `ampunan` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki

asal kata yang sama yaitu

ﺮﻔﻏ

/ghafara/ yang artinya menutupi, mengampuni.

ﺱﺎﻨﻠﻟ ﻦﻳﺰﺗﺃ ﻥﺃ ﻚﺑ ﺫﻮﻋﺃ ﻭ

ﻲﻨﻨﻴﺸﻴﺌﻴﺸﺑ

ﻙﺪﻨﻋ

/wa a‘ūżubika an atazayyana linnāsi bisyai’in yasyīnunī ‘indaka/ `aku berlindung kepada-Mu dari berhias kepada manusia dengan sesuatu yang aku menjadi buruk di sisi-Mu` (halaman 73 poin ke 14)

Kata

ﺊﻴﺷ

/syai’in/ bermakna `sesuatu` dan kata

ﻲﻨﻨﻴﺸﻳ/yasyīnunī/ bermakna

`seuatu yang menjadikan buruk` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata

yang sama yaitu

ءﺎﺷ

/syā’a/ yang artinya `menghendaki, menginginkan`.

ﺮﺒﻋ

ﺎﻓ

ﺮﺒﺘﻋ

/wa ‘ubbara fa‘tabara/`bila diberi nasihat dia terus mengambil nasihat itu` (halaman 77 poin ke 6)

Kata

ﺮﺒﻋ

/‘ubbara/ bermakna `diberi nasihat` dan kata

ﺮﺒﺘﻋ

/i‘tabara/

bermakna `mengambil nasihat` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata

yang sama yaitu

ﺮﺒﻋ

/‘abbara/ yang artinya `mengungkapkan`

ﺭﺬﺣ

ﺭﺬﺣ

/wa ḥużżara faḥażira/`bila diingatkan dia terus waspada` (halaman ke 77 poin ke 6)

(8)

ﻑﺎﺧ ﻮﻫ ﻥﺇ ﻚﻟﺬﻛ ﻭ

ﺍﺪﺒﻋ

ﻦﻣ

ﻩﺪﻴﺒﻋ

/wa każālika in huwa khāfa ‘abdan min ‘abīdihi/ `demikian pula jika dia merasa takut kepada salah seorang hamba` (halaman 79 poin ke 1)

Kata

ﺍﺪﺒﻋ

/‘abdan/ bermakna `salah seorang hamba` dan kata

ﺪﻴﺒﻋ/‘abīdi/

bermakna `hamba-hamba` adalah jinasIsytiqaq karena memiliki asal kata yang

sama yaitu

ﺪﺒﻋ

/‘abada/ yang artinya `beribadah, menyembah`

ﻦﻣ

ﻞﺧﺍﺪﻤﻠﺧﺩ

ﻢﻬﺗﺍ ءﻮﺴﻟﺍ

/man dakhala madākhila al-sū’i al-tuhim/ `barangsiapa yang masuk ke dalam tempat-tempat kemaksiatan niscaya dia akan dicurigai (melakukan kemaksiatan)` (halaman 82 poin ke 2)

Kata

ﻞﺧﺩ

/dakhala/ bermakna `masuk` dan kata

ﻞﺧﺍﺪﻣ/madākhila/ bermakna

`tempat-tempat` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu

ﻞﺧﺩ

/dakhala/ yang artinya masuk.





...

/użkurū ni‘matiya al-latī an‘amtu ‘alaikum/ `Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat -Ku yang telah aku anugerahkan kepadamu` (Q.S 2:40) (halaman 87 poin ke 1)

Kata



/ni‘matiya/ bermakna `nikmat-Ku` dan kata



/an‘amtu/ bermakna `aku anugerahkan` adalah jinasisytiqaq, karena keduanya memiliki asal kata yang sama yaitu

ﻢﻌﻧ

/na‘ima/ yang artinya `nikmat, kesenangan`

(9)





/wa man ya‘mal sū’an au yaẓlim nafsahu ṡumma yastaghfiri allāha yajidi allāha ghafūran raḥīmā/ `dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan Menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.` (Q.S 4:110) (halaman 88 poin ke 2)

Kata



/yastaghfiri/ bermakna `ia memohon

ampun` dan kata



/ghafūran/ bermakna `Maha Pengampun` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu

ﺮﻔﻏ

/ghafara/

yang artinya menutupi, mengampuni.

ﻻﺃ ﻭ

ﺎﻴﻐﺒﺗ

ﻥﺇ ﻭ ﺎﻴﻧﺪﻟﺍ

ﺎﻤﻜﺘﻐﺑ

/wa allā tabghiyā al-dunyā wa in baghatkumā/ `janganlah sekali-kali kalian menghendaki dunia sekalipun dunia menghendaki kalian berdua` (halaman 77 poin ke 9)

Kata

ﺎﻴﻐﺒﺗ/tabghiyā/ bermakna `kalian mengehendaki` dan kata

ﺎﻤﻜﺘﻐﺑ

/

baghatkumā/ bermakna `menghendaki kalian berdua` adalah jinasIsytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu

ﻰﻐﺑ

/baghā/ yang artinya `mencari, menginginkan`

ﺪﻗ ﻱﺬﻟﺍ ﺍﻮﻛﺭﺎﺷ

ﻞﺒﻗﺃ

ﺭﺪﺟﺃﻭ ﻰﻨﻐﻠﻟ ﻖﻠﺧﺃ ﻪﻧﺈﻓ ﻕﺯﺮﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ

ﻝﺎﺒﻗﺈﺑ

ﻪﻴﻠﻋ ﻆﺤﻟﺍ

/syārikū al-lażī qad aqbala ‘alaihi al-rizqu fa innahu akhlaqu lil ghinā wa ajdaru bi iqbāli al-ḥaẓẓi ‘alaihi/ `bekerjasamalah dengan orang yang telah memperoleh rezeki. sebab, ia lebih mungkin untuk mendapatkan kekayaan dan lebih layak mendapatkan bagiannya` (halaman ke 84 poin ke 4)

Kata

ﻞﺒﻗﺃ

/aqbala/ bermakna `telah memperoleh` dan kata

ﻝﺎﺒﻗﺇ/iqbāli/bermakna `mendapatkan/memperoleh` adalah jinas Isytiqaq karena

memiliki asal kata yang sama yaitu

ﻞﺒﻗ

/qabala/ yang artinya `menerima,

(10)

ﻥﺃ ﺖﺌﺷ ﺍﺫﺇ

ﻉﺎﻄﺗ

ﺎﻣ ﻝﺄﺳﺎﻓ

ﻉﺎﻄﺘﺴﻳ

/iżā syi’ta an tuṭā‘a fas’al mā yustaṭā‘a/ `jika engkau ingin dipatuhi (dipenuhi permintaanmu) maka mintalah yang (sekiranya) mungkin dipenuhi` (halaman 86 poin ke 6)

Kata

ﻉﺎﻄﺗ

/tuṭā‘a/ bermakna `ingin dipenuhi` dan kata

ﻉﺎﻄﺘﺴﻳ

/yustaṭā‘a/ bermakna `mungkin dipenuhi` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata

yang sama yaitu

ﻉﺎﻁ

/ṭā‘a/ yang artinya `tunduk, patuh`.

ﻲﻓ ﻪﺋﺍﺪﻋﺃ ﻰﻠﻋ ﻪﺘﻤﻘﻧ ﺕﺪﺘﺷﺍ ﻱﺬﻟﺍ ﻮﻫ

ﺔﻌﺳ

ﻭ ﻪﺘﻤﺣﺭ

ﺖﻌﺴﺗﺍ

ﻪﺘﻤﻘﻧ ﺓﺪﺷ ﻪﺋﺎﻴﻟﻭﻷ ﻪﺘﻤﺣﺭ

/huwa al-lażī isytaddat niqmatuhu ‘alā a‘dā’ihi fī sa‘ati raḥmatihi wa ittasa‘at raḥmatuhu li auliyā’ihi fī syiddati niqmatihi/ `Dialah yang murka-Nya keras terhadap musuh-musuh-Nya dalam keluasan rahmat-Nya dan rahmat-Nya yang luas terhadap wali-wali-Nya dalam kekerasan murka-Nya` (halaman 89 poin ke 2)

Kata

ﺔﻌﺳ

/sa‘ati/ bermakna `keluasan` dan kata

ﺖﻌﺴﺗﺍ

/ittasa‘at/ bermakna

`yang luas` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu

ﻊﺳﻭ

/wasi‘a/ yang artinya `luas`.

ﺍﺫﺇ

ﻮﻗﺎﻔﺘﻳﻮﻗ

ﺍﺫﺇﻭ

,

ﷲ ﺔﻋﺎﻁ ﻰﻠﻋ

ﻒﻌﺿﺎﻔﺘﻌﻔﺿ

-

ﻞﺟﻭﺰﻋ

ﷲ ﺔﻴﺼﻌﻣ ﻦﻋ

/iżā qawaita fa aqwa ‘alā ṭā‘ati allāhi wa iżā ḍafa‘ta faḍ‘af ‘an ma‘ṣiyyati allāhi ‘azza wa jalla/ `jika engkau kuat maka jadikanlah kekuatanmu itu dalam hal ketaatan kepada Allah. Dan jika engkau lemah, maka jadikanlah kelemahanmu itu dalam hal kemaksiatan kepada Allag ‘Azza wa jalla` (halaman 70 poin ke 7)

Kata

ﺖﻳﻮﻗ

/qawaita/ bermakna `engkau kuat` dan kata

ﻮﻗﺎﻓ

/fa aqwa/

bermakna `jadikanlah kekuatanmu` adalah jinas isytiqaq karena memiliki asal kata

yang sama yaitu

ﻱﻮﻗ

/qawiya/ yang artinya `kuat`. Begitu pula dengan kata

(11)

`jadikan kelemahanmu` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama

yaitu

ﻒﻌﺿ

/ḍa‘afa/ yang artinya ‘lemah`.

ﻥﺇ ﻭ

,

ﷲ ﻰﺼﻋ ﻦﻣ ﺪﻤﺤﻣ ﻭﺪﻋ ﻥﺇ ﻭ

ﻪﺘﺑﺍﺮﻘﺘﺑﺮﻗ

/wa inna ‘aduwwan muḥammadin man ‘aṣā allāha wa in qarubat qarābatuhu/ `dan sesungguhnya musuh Muhammad adalah orang yang bermaksiat kepada Allah, meskipun dekat hubungan kekerabatan dengan beliau` (halaman 70 poin ke 8)

Kata

ﺖﺑﺮﻗ

/qarubat/ bermakna `dekat` dan kata

ﻪﺘﺑﺍﺮﻗ

/qarābatuhu/ bermakna `kerabat/sanak keluarga` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang

sama yaitu

ﺏﺮﻗ

/qaraba/ yang artinya `dekat`. jalīlun/ `mereka seperti anak panah (karena kurusnya), yang bila ada orang yang memandang mereka, niscaya dia akan mengatakan “mereka adalah orang-orang yang sakit” padahal mereka bukanlah orang yang sakit. Atau, dia mengatakan “mereka adalah orang-orang yang linglung”. Demi hidupku mereka ini telah dilinglungkan oleh perkara yang besar nan agung` (halaman 79 poin ke 14)

Kata

ﺮﻈﻨﻳ

/yanẓuru/ bermakna `memandang` dan kata /

ﺮﻅﺎﻨﻟﺍ

/ bermakna `orang yang memandang` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang

sama yaitu

ﺮﻈﻧ

/naẓara/. Begitu juga dengan kata

ﺍﻮﻄﻟﻮﺧ

/khūliṭū/ bermakna `orang-orang yang linglung` dan kata

ﻢﻫ

ﻝﺎﺧ

/khālaṭuhum/ bermakna `mereka telah dilinglungkan` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu

ﻂﻠﺧ

/khalaṭa/ yang artinya `mnecampurkan, mengacaukan, membingungkan`

ﻩﺎﻄﻋﺃ

ﻻﺎﻣ ﻪﻓﻮﺧ ﻦﻣ

ﻲﻄﻌﻳ

(12)

/a‘ṭāhu min khaufihi mā lā yu‘ṭī rabbahu/ `dia lebih takut kepada orang itu daripada kepada Tuhannya` (halaman 79 poin ke 1)

Kata

ﻩﺎﻄﻋﺃ

/

a‘ṭāhu/ dan kata

ﻲﻄﻌﻳ

/yu‘ṭī/ di atas sama memiliki arti `memberi`. Maksud kata memberi di atas yaitu, memberikan rasa takut atau memiliki perasaan takut. Kata di atas merupakan jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu

ﻰﻄﻋ

/aṭā/ yang artinya `melayani, memberi`.

/wa lā tattakil ‘alā al-qadari attakāla al-mustaslim/ `dan jangan pula engkau pasrah pada takdir seperti pasrahnya orang yang menyerah` (halaman 83 poin ke 2)

Kata

ﻞﻜﺘﺗ

/tattakil/ dan kata

ﻝﺎﻜﺗﺃ

/attakāla/ di atas memiliki arti yang sama yaitu `pasrah`. Dua kata di atas adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama.

ﻦﻣ ﻦﻜﻟﻭ

ﺬﻌﺘﺴﻴﻠﻓﺫﺎﻌﺘﺳﺍ

ﻦﺘﻔﻟﺍ ﺕﻼﻀﻣ ﻦﻣ

/wa lakin man ista‘āża falyasta‘iż min muḍillāti al-fitani/ `akan tetapi barangsiapa yang hendak meminta perlindungan, maka hendaklah dia meminta perlindungan dari fitnah-fitnah yang menyesatkan` (halaman 85 poin ke 8)

Kata

ﺫﺎﻌﺘﺳﺍ

/ista‘āża/ dan kata

ﺬﻌﺘﺴﻳ

/yasta‘iż/ bermakna `meminta perlindungan`. Kedua kata di atas adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu

ﺫﺎﻋ

/‘āża/ yang artinya `berlindung, mencari perlindungan`

(13)

Kata



/al-taubatu/ bermakna `taubat` dan kata



/yatūbūna/ bermakna `mereka bertaubat` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu

ﺏﺎﺗ

/tāba/ yang artinya `bertaubat`.

BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN

Pada bab-bab sebelumnya sudah dipaparkan mengenai pengertian jinas,

pembagian jinas, contoh-contoh jinas serta analis dan jumlah jenis jinas yang

terdapat dalam kitab

(

ﺲﻣﺎﺨﻟﺍ ﻞﺼﻔﻟﺍ ﻲﻓ ﻝﻭﻻﺍ ﺏﺎﺒﻟﺍ

)

ﻪﻤﻜﺣ ﻭ ﻪﻧﺎﻴﺑ ﻦﻣ ﺭﺎﺘﺨﻤﻟﺍ

(14)

Maka dari berbagai pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan jinas yang

terdapat dalam kitab kitab

ﻞﺼﻔﻟﺍ ﻲﻓ ﻝﻭﻻﺍ ﺏﺎﺒﻟﺍ

)

ﻪﻤﻜﺣ ﻭ ﻪﻧﺎﻴﺑ ﻦﻣ ﺭﺎﺘﺨﻤﻟﺍ

(

ﺲﻣﺎﺨﻟﺍ

/al-mukhtāru min bayānihi wa ḥikamihi (al-bābu al-awwalu fī al-faṣli al-khāmisi/ adalah sebagai berikut :

1.Jumlah jenis jinas yang tedapat dalam kitab kitab

ﻪﻤﻜﺣ ﻭ ﻪﻧﺎﻴﺑ ﻦﻣ ﺭﺎﺘﺨﻤﻟﺍ

(

ﺲﻣﺎﺨﻟﺍ ﻞﺼﻔﻟﺍ ﻲﻓ ﻝﻭﻻﺍ ﺏﺎﺒﻟﺍ

)

/al-mukhtāru min bayānihi wa ḥikamihi (al-bābu al-awwalu fī al-faṣli al-khāmisi/ ada 5 jenis, yaitu : Jinas Mudhari’, Jinas Lahiq, Jinas Mushahhaf, Jinas Qalb Ba’du dan Jinas Isytiqaq.

2.Jenis jinas yang terdapat dalam kitab kitab

ﺏﺎﺒﻟﺍ

)

ﻪﻤﻜﺣ ﻭ ﻪﻧﺎﻴﺑ ﻦﻣ ﺭﺎﺘﺨﻤﻟﺍ

(

ﺲﻣﺎﺨﻟﺍ ﻞﺼﻔﻟﺍ ﻲﻓ ﻝﻭﻻﺍ

/al-mukhtāru min bayānihi wa ḥikamihi (al-bābu al-awwalu fī al-faṣli al-khāmisi/ hanya terdapat pada jenis jinas Ghairu Tam, yaitu :

a) Jinas Mudhari’ terdapat 2 jinas.

b) Jinas Lahiq terdapat 8 jinas

c) Jinas Mushahhaf terdapat 1 jinas

d) Jinas Qalb Ba’du terdapat 2 jinas

e) Jinas Isytiqaq terdapat 19 jinas

4.2 SARAN

Jinas merupakan salah satu cabang Ilmu Badi’ Muhassinatul Lafzi. Ilmu

Badi sendiri merupakan cabang dari Ilmu Balaghah yang membahas mengenai

keindahan-keindahan lafazh bahasa Arab. Karena itu, dihimbau kepada para

Mahasiswa/i Program Studi Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara pembaca lainnya untuk untuk dapat mempelajari dan memahami

Ilmu Badi’ khususnya Jinas. Karena selain keindahan susunan kalimatnya, jinas

juga memberikan kita pengetahuan dan pemahaman bahwa Bahasa Arab, antara

(15)

berkaitan, walaupun tidak sama. Contoh-contoh jinas lainnya bisa ditemukan

dalam Al-Qur’an, Hadits Rasul, syair dan prosa sastrawan terdahulu.

Diharapkan pula untuk untuk menambah referensi mengenai Ilmu Balaghah

pada perpustakaan, baik perpustakaan Universitas maupun perpustakaan Fakultas

Ilmu Budaya.

DAFTAR PUSTAKA

‘Athari, Muhammad Shidqi. 2010.

ﻢﻳﺮﻜﻟﺍ ﻥﺍﺮﻘﻟﺍ ﻅﺎﻔﻟﺍﻻ ﺱﺮﻬﻔﻤﻟﺍ ﻢﺠﻌﻤﻟﺍ

/al-mu‘jamu al-mufahrasi lialfāẓi al-qur’āni al-karīmi/. Beirut :

Dar Al-Fikri

Referensi

Dokumen terkait

Adapun proses perhitungan awal waktu salat selain salat Zuhur (Asar, Magrib, Isya dan Subuh) baik Syawâriq al-Anwâr maupun Anfa’ al-Wasîlah, untuk mencari sudut

Dalam kitab Badi’ah al-Misal sendiri hanya menjelaskan bahwa setelah menghitung راھنلا سوق فصن bisa menggunakan Daqoiq al- Tamkiniyah untuk mendapatkan nilai ئرملا

/al- hālu huwa waṣ fun fa ḍlatun yużkaru libayānin hai'atil al-ismi al- lażī yakūna al- wa ṣ fu lahu/ “hal adalah isim sifat yang berlaku sebagai fud-lah yang disebutkan

Pada ayat 5, kata al-`usr berbentuk definite (memakai alif dan lam) demikian pula kata tersebut pada ayat 6. Ini berarti bahwa kesulitan yang dimaksud pada ayat 5

Menganalisis Norma Sosial dan Nilai Sosial yang terkandung dalam buku The Best Advices of Sayyidina Ali for Leader / ءﺍﺮﻣﻻﺍ ﻲﻟﺍ ﻪﻬﺟ ﻭ ﷲ ﻡﺮﻛ ﻲﻠﻋ ﻡﺎﻣﻻﺍ ﻦﻣ ﺡءﺎﺼﻧ /Na ṣā

1 DERADIKALISASI PENAFSIRAN AL-QUR’AN DALAM KONTEKS AL-QUR’AN YANG S}A>LIH}UN LI KULLI ZAMA>NIN WA MAKA>NIN Mohamad Zaenal Arifin STAIN Kediri zaenalstainkediri@gmail.com