• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Nod sebagai Sinyal Nodulasi untuk Fiksasi N2 pada Tanaman Legum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor Nod sebagai Sinyal Nodulasi untuk Fiksasi N2 pada Tanaman Legum"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Faktor Nod sebagai Sinyal Nodulasi untuk Fiksasi N2 pada Tanaman Legum

Lili Sugiyarto

Jurdik Biologi FMIPA UNY

Abstrak

Tanaman legum mempunyai kemampuan membentuk asosiasi simbiosis dengan Rhizobium untuk memfiksasi nitrogen atmosfer. Asosiasi simbiotik yang terbentuk berfungsi sebagai symbiotic nitrogen fixation (SNF) yang terjadi dalam organ yang dikenal dengan nodul akar. Pada legume, SNF terdiri dari berjuta-juta nitrogen fixing rhizobia yang disebut bakteriod, dan sangat sensitif terhadap gangguan baik gangguan metabolik maupun lingkungan seperti cekaman kekeringan, kondisi gelap yang terus-menerus, pemupukan nitrat, salinitas dan suhu.

Pembentukan nodul akar dikontrol oleh sinyal molekul bakteri ekstraseluler yaitu faktor nod yang akan dikenali oleh tanaman inang. Faktor nod dapat memicu rambut akar menjadi mengeriting yang merupakan respon spesifik terhadap induksi Rhizobium. Selain itu, faktor nod juga menginduksi pembelahan sel korteks dan mengijinkan Rhizobium memasuki jaringan tanaman inang. Selama Rhizobium tidak dapat membentuk faktor nod, maka tidak akan terjadi nodulasi yang merupakan sinyal terjadinya simbiosis. Selain faktor nod, faktor lingkungan akar juga akan mempengaruhi pembentukan nodul dan laju fiksasi nitrogen.

Referensi

Dokumen terkait

Lingkungan internal yang menjadi kekuatan KRB adalah (1) pusat konservasi ex-situ , (2) panorama arsitektur lanskap yang bernuansa alami, (3) KRB memiliki aksesbilitas tinggi

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

M enurut Sutarman (2003, p4), internet berasal dari kata interconnection networking yang mempunyai arti hubungan sebagai komputer dan berbagai tipe komputer yang merupakan

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

dipelajari sebelumnya. Guru mempergunakan berbagai macam cara penyampaian materi ketika kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, agar peserta didik mudah memahami materi

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang