2nd December 2012
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka ini menggambarkan tentang landasan teori yang akan dipakai
peneliti untuk merumuskan hipotesis penelitian. Dalam bab ini akan diuraikan tentang
tinjauan penelitian, teori pembelajaran Konvensional, pembelajaran kooperatif metode
CIRC
, hasil belajar ekonomi, aktivitas belajar siswa, materi pembelajaran, dan hipotesis
penelitian.
2.1
Tinjauan Penelitian
Penelitian tentang model pembelajaran kooperatif metode CIRC pernah dilaksanakan oleh Nurul Inayah dengan judul “Keefektifan penerapan pembelajran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan pemecahan masalah pokok bahasan segi empat siswa kelas VIII SLTP Negeri I Martapura Tahun Pelajaran 2010/2011”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif metode CIRC lebih efektif untuk meningkatkan aspek kemampuan pemecahan masalah yang diterapkan pada kelas VII. Dari hasil perhitungan uji t diperoleh t = 2,0447 dan t = 1,98 untuk α = 5% dan dk = 86. jadi t > t . Dengan
demikian H ditolak. Ini berarti ratarata nilai kemampuan pemecahan masalah siswa yang
pembelajarannya dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih baik dari pada ratarata siswa yang pembelajarannya dengan metode ekspositori pada pokok bahasan segiempat siswa kelas kelas VIII SLTP Negeri I Martapura Tahun Pelajaran 2010/2011.
Pada penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan kedua penelitian di atas. Persamaannya adalah samasama melihat hasil belajar setelah penerapan metode, dan diterapkan pada siswa SLTP Negeri I Martapura.. Sedangkan perbedaannya adalah pada penelitian ini tidak dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori, melainkan membandingkan antara model kooperatif dengan metode yang berbeda.
2.2
Pembelajaran Konvensional
2.2.1
Pengertian pembelajaran Konvensional
Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam
Skripsi Pendidikan
hitung tabel hitung tabel
mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai ‘a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal’ J. R. David (Departemen Pendidikan Nasional, 2008:3). Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertenu, dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. (Wina Sanjaya,2008),
Pembelajaran konvensional atau pendekatan berpusat pada guru, artinya guru mendominasi pembelajaran dan siswa cenderung pasif dalam pembelajaran (Ainurahman : 2010). Guru sebagai sumber informasi dan menyajikan materi dalam bentuk jadi, sedangkan siswa hanya menerima materi pelajaran dan menghafalkannya, jadi dalam proses pembelajaran keaktifan siswa rendah. Metode ceramah yang dimaksud dalam metode mengngajar adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswa di kelasnya. Selama berlangsungnya ceramah, guru dapat menggunakan alat bantu mengajar seperti gambargambar atau bagan untuk memperjelas materi yang disampaikannya. Tetapi metode utama dalam interaksi antara guru dan siswa di kelas adalah melalui berbicara. Peranan siswa dalam metode ceramah yang penting adalah mendengarkan dan mencatat halhal yang penting yang dikemukakan oleh guru.
metode expositori yaitu: tahap permulaan (prainstruksional), tahap instruksional (instruksional), tahap penilaian dan lanjutan, adapun langkahlangkah secara umum pelaksanaan pembelajaran konvensional yang dilaksanakan adalah sebagi berikut:
a. Kegiatan awal:
a.Menarik perhatian peserta tentang arti penting dari materi diklat yang akan disampaikan 1) Meyampaikan tujuan pembelajaran
2) Menstimulir, memanggil terlebih dahulu informasi atau pengetahuan yang sudah diperoleh sebelum proses pembelajaran
b. Kegiatan Inti:
1) Menyajikan isi pembelajaran
2) Meyediakan pedoman atau petunjuk pembelajaran
3) Memberikan kesempatan untuk latihan / unjuk perfoemance 4) Memberikan umpan balik
c. Kegiatan Akhir:
c.1) Merangkum/menyimpulkan materi pembelajaran c.2) Melakukan penilaian (lisan dan tertulis)
c.3) Pemberian tugas individu tentang materi yang dibahas 2.2.2 Ciriciri pembelajaran konvensional (Ceramah)
Ciri ciri pembelajaran konvensional diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bahan pelajaran disajikan kepada kelas secara keseluruhan tanpa memperhatikan siswa secara individual.
2. Kegiatan pembelajaran umumnya berbentuk ceramah, tugas tertulis, dan media lainnya menurut pertimbangan guru.
3. Siswa pada umumnya bersifat pasif karena harus mendengarkan penjelasan dari guru 2.2.3 Keberhasilan belajar pada umumnya dimulai oleh guru secara objektif.
Guru berfungsi sebagai sumber informasi dan pengetahuan Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Konvensional Sebagai metode pembelajaran, maka pemberian pelajaran dengan cara ceramah memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan.
2.2.4 Keunggulan dan Kelemahan pembelajaran konvensional
Adapun keunggulan dari pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut :
1. Guru dapat menentukan arah pembicaraan di kelas. Guru adalah satusatunya subjek yang berbicara langsung di kelas, oleh sebab itu ia dapat menentukan arah pembicaraan di kelas
Di samping kelebihan, pembelajaran konvensional juga memiliki kelemahan, di antaranya : 1. Guru sukar mengetahui sampai di mana pemahaman siswasiswanya terhadap materi yang
telah disampaikan.
2. Guru sering menganggap bahwa siswa yang duduk diam di kelas serta mendengarkan pembicaraan gurunya, mereka itu sedang belajar dan memperhatikan dengan baik. Tetapi sebetulnya, mungkin sebagian besar dari siswa yang duduk diam tersebut hanya menunjukkan sikap sopan kepada gurunya bukan memahami apa yang dijelaskan oleh gurunya. Oleh karena itu, para guru yang menggunakan pembelajaran konvensional perlu melaksanakan evaluasi di akhir pembelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan.
3. Siswa sering kali memiliki pengertian yang berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh guru. Hal ini disebabkan karena ceramah berupa rangkaian katakata yang sewaktuwaktu dapat menimbulkan salah pengertian.
2.3
Pembelajaran Kooperatif Metode
CIRC
CIRC
singkatan dari
Cooperative Integrated Reading and Compotition
, termasuk
salah satu model pembelajaran
cooperative learning
yang pada mulanya merupakan
pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis (Slavin : 2009) yaitu sebuah
program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis
untuk kelaskelas tinggi sekolah dasar. Namun,
CIRC
telah berkembang bukan hanya
dipakai pada pelajaran bahasa tetapi juga pelajaran eksak dan pelajaran ilmu sosial.
Pembelajaran kooperatif metode
CIRC
, siswa ditempatkan dalam kelompok
kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas 4 atau 5 siswa. Dalam kelompok ini tidak
dibedakan atas jenis kelamin, suku/bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Jadi, dalam
kelompok ini sebaiknya ada siswa yang pandai, sedang atau lemah, dan masingmasing
siswa merasa cocok satu sama lain. Dengan pembelajaran kooperatif, diharapkan para
siswa dapat meningkatkan cara berfikir kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang
tinggi.
situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan
kelompoknya; (4).
Team study
, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan
oleh kelompok dan guru memberika bantuan kepada kelompok yang membutuhkannya;
(5).
Team scorer and team recognition
, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja
kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara
cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas;
(6).
Teaching group
, yakni memberikan materi secara singkat dari guru menjelang
pemberian tugas kelompok; (7).
Facts test
, yaitu pelaksanaan test atau ulangan
berdasarkan fakta yang diperoleh siswa; (8).
Wholeclass units
, yaitu pemberian
rangkuman materi oleh guru di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan
masalah.
Pada metode ini siswa dibentuk kelompok untuk memberikan tanggapan terhadap wacana, bacaan, atau kliping. Langkahlangkahnya adalah:
a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen. b. Guru menjelaskan materi secara umum.
c. Guru memberikan wacana , bacaan atau kliping sesuai dengan topik pembelajaran.
d. Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana, bacaan, atau kliping dan ditulis pada lembar kertas.
e. Siswa mempresentasikan / membacakan hasil kelompok disertai dengan penilaian guru terhadap penampilan kelompok.
f. Guru membuat kesimpulan bersama siswa. g. penutup
2.3.1
Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Metode
CIRC
Menurut Slavin (dalam Suyitno: 2005) menyebutkan keunggulan pembelajaran
kooperatif metode
CIRC
sebagai berikut:
a.
Siswa dapat memberikan tanggapannya secara bebas.b.
Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang
c.
Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok
d.
Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya
e.
Membantu siswa yang lemah
f.
Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk
pemecahan masalah
Kelemahan pembelajaran kooperatif metode CIRC adalah : a. Pada saat presentasi hanya siswa yang aktif yang tampil. b. Membutuhkan waktu yang lama ketika diskusi berlangsung.
2.4
Hasil Belajar Ekonomi
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:3), hasil belajar adalah hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan mengajar. Perubahan sebagai hasil proses belajar mengajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti, pengetahuan, pemahaman, dan sikap.
Sudjana (1989:22) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah memperoleh pengalaman belajarnya. Jadi hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki siswa yang diperoleh melalui pengalaman belajar sehingga
menunjukkan perubahan pengetahuan, pemahaman, dan sikap. Dalam proses belajar
diharapkan terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang ditunjukkan oleh
prestasi belajar siswa sebagai orang yang berproses.
Ekonomi merupakan cabang dari ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
tentang perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas, sedangkan
alat pemuas kebutuhan terbatas. Sebagai ilmu sosial, cakupan materi ekonomi tidak
lepas dari fenomena yang ada di masyarakat. Jadi, dapat dikatakan bahwa pelajaran
ekonomi selalu mengikuti perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat baik secara
makro maupun secara mikro
Berdasarkan uraian di atas, hasil belajar ekonomi adalah perubahan tingkah laku
yang terjadi dalam individu yang dicapai oleh siswa dalam proses belajar mengajar
tentang perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang sangat terbatas.
2.5
Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas merupakan segala tingkah laku siswa pada saat mengikuti belajar mengajar. Aktivitas merupakan hal yang penting dalam interaksi belajar. Tanpa adanya aktivitas, proses belajar mengajar tidak akan berlangsung dengan baik, karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat, “learning by doing” sehingga setiap orang yang belajar dituntut untuk aktif. Tidak ada belajar tanpa aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asa yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar (Sardiman, 2006: 9597).
subyek belajar. Aktivitas belajar dialami siswa sebagai suatu proses, yaitu proses belajar sesuatu. Aktivitas belajar tersebut dapat diketahui oleh guru dari perlakuan siswa terhadap bahan belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2002:236).
Paul B. Diedrich (dalam Hamalik, 2009:172) membuat suatu daftar yang berisi macam macam kegiatan siswa yang dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memerhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan, pekerjaan orang lain.
2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato 4. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin
5. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak
7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8. Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa aktivitas siswa di sekolah sangat bervariasi. Untuk itu guru harus memiliki aktivitas yang bervariasi pula, sehingga upaya dalam meningkatkan hasil belajar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Adapun aktivitas yang diamati selama pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif metode CIRC ini merupakan aktivitas yang sudah dimodifikasi dari teori yang ada, antara lain: (1) diskusi (Oral activities), (2) memberikant pertanyaan (Writing activities), (3) membaca (Visual activities), (4) mencatat butirbutir penting dalam bentuk resitasi (Writing activities), (5) melakukan review (Oral activities), (6) Menjawab Pertanyaan (Mental activities). Data mengenai aktivitas siswa diperoleh dengan cara mengadakan observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2.6
Materi Pembelajaran
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi pelajaran ekonomi SMP kelas VIII1 SLTP Negeri Martapura pada pokok bahasan “Kebutuhan Manusia dan Keterbatasan Sumber Daya” dengan tiga kali pertemuan dalam alokasi waktu enam jam pelajaran sesuai kurikulum 2006 dengan pendekatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Garis besar yang akan diajarkan pada siswa sebagai berikut:
Daya
2. Sub Pokok Bahasan : Pemuas kebutuhan manusia dan keterbatasan sumber daya
3. Standar Kompetensi : Memahami kegiatan ekonomi masyarakat Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan hubungan antara keterbatasan
sumber daya dengan kebutuhan manusia yag tidak terbatas 4. Indikator :
Menganalisis kebutuhan manusia dan alat pemuas kebutuhan berdasarkan keterbatasan
sumber daya
Alat pemuas kebutuhan berdasarkan tujuan penggunaan
Alat pemuas kebutuhan berdasarkan fungsi dalam bentuk pemakaian
Alat pemuas kebutuhan berdasarkan kesiapan penggunaan atau proses pembuatan
2.7
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka di atas, maka hipotesis
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif metode Konvensional dengan siswa yang diajarkan menggunakan metode CIRC.
2. Pembelajaran kooperatif metode CIRC lebih tepat diterapkan pada pokok bahasan Kebutuhan Manusia dan Keterbatasan Sumber Daya pada Kelas VIII Pada SMP Neger I Martapura dibandingkan dengan metode Konvensional.
Diposkan 2nd December 2012 oleh Muhammad Bustomi
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Account