• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI BERMAIN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEORI BERMAIN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

A. Tujuan

Setelah mempelajari jegiatan pembelajaran 1 diharapkan anda memahami teori bermain dan

perkembang an anak usia dini berdasarkan konsep Barat, Timur dan Agama.

B. Indikator

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 teori bermain dan perkembangan anak usia

dini berdasarkan konsep Barat, Timur dan Agama di harapkan anda dapat :

1. Mengurai teori belajar Ki Hajar Dewantara sesuai denga prinsip-prinsip bermain sambil

belajar yang mendidik yang terikat dengan berbagai bidang pengembangan di PAUD.

2. Menguraikan teori belajar Piaget, Vigotsky, John Dewey, JJ. Roseau, Frobel, sesuaidengan

prinsip-prinsip bermai sambil belajar yang mendidik yang terkait dengan berbagai bidang

pengembangan di PAUD.

(3)

1. Teori-teori bermain dan perkembangan anak usia dini berdasarkan konsep Timur yakni berdasarkan perspektif Ki Hajar Dewantara

(4)

Tiga sikap perilaku dalam teori pendidika Ki Hajar Dewantara adalah kontinyu, konsentris, konvergensi yang dariselanjutnya disingkat trikon. Berorientasipada tempat terlaksannya pendidikan anak usia dini khususnya dan pendidikan paa umumnya, Ki Hajar Dewantara membagi tiga komponen lingkungan yang berperan dalam pendidikan anak, yaitu :

a. Lingkungan keluarga, yaitu pendidikan yang pertama dan utama yang dilaksanakan oleh anggota keluarga terutama ayah dan ibu.

b. Lingkungan sekolah, pendidikan yang dilaksanakan setelah keluargayaitu yang dilaksanakan oleh guru.

c. Linkungan masyarakat, tidak dapat dipungkiri anak mempunyai dorongan untuk menjadi anggota dslsm lingkungan masyarakat dan lingkungan ini turut mendidik da membentuk karakter anak. Ketiga lingkungan ini oleh Ki Hajar Dewantara disebut sebagai Tri Pusat Pendidikan.

2. Teori-teori bermain dan perkembangan anak usia dini berdasarkan konsep Barat menurut sudut pandang John Dewey, Froebel, Maria Montessori, Piaget dan Vygotsky

Beberapa teori bermain dan perkembangan anak usia dini yang dikemukakan oleh ilmuwan-ilmuwan Barat sebagai berikut :

A. John Dewey (1859-1952)

Dewey adalah teoritikus pendidikan terkemuka abad ke-20 di seluruh Universitas Amerika. Pemikiran Dewey tentang pendidikan pada umumnya dan pendidikan anak pada khususnyatertuang dalam karya monumental yang berjudul Democracy and education. Melalui ini Dewey menyatakan bahwa pendidikan adalah rekonstruksi dan reorganisasi pengalaman secara konstant. Selanjutnya, Dewey berpendapat bahwa sekolah merupakan model masyarakat demokratis dalam bentuk kecil, di mana anak-anak dapat mempraktekkan ketrampilan yang diperlukan untuk hidup di alam demokratis. Secara ringkas, teori-teori Dewey adalah sebagai berikut :

1. Anak harus benar-benar tertarik pada kegiatan, pengalaman atau pekerjaan yang edukatif. 2. Anak harus menemukan dan memecahkan kesukaran atau masalahnya sendiri.

(5)

4. Anak harus mencoba cara terbaik untuk memecahkan sesuatu melalui penerapan dalam pengalaman, percobaan atau kehidupan sehari-hari.

Pendidikan harus dapat mengembangkan minat maupun kemampuan anak sehingga ia akan berperan serta dengan baik di sekolah atau di masyarakatnya, anak harus menggunakan bangunan, alat-alat, permainan, pengamatan alam, pengungkapan diri (bukan hanya patuh pada orang lain) dan hasil aktivitas sebagai cara belajar atau pengembangan dirinya.

B. Froebel (1782-1852)

Froebel adalah pencetus ide awal sekaligus pelopor tunggal berdirinya kindergarten atau taman kanak-kanak (TK) petama di dunia. Maraknya lembaga-lembaga PAUD di Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Froebel, di samping murid-muridnya, Carl Schulz dan Elizabeth Peabody. Pendidikan taman kanak-kanak harus mengikuti sifat dan karakteristik "Taman" atau anak. Oleh sebab itu, bermain di pandang sebagai metode yang tepat untuk membelajarkan anak serta merupakan cara anak dalam meniru kehidupan orang dewasa di sekelilingnya secara wajar. Selanjutnya teori pendidikan Froebel didasarkan atas keyakiannya terhadap kesatuan alam, adanya hukum-hukum alam yang universal dan keyakinannya terhadap Tuhan sebagai pengatur kehidupan manusia yang juga merupakan bagian dari alam. Dalam hal ini, Froebel berpendapat dengan pestalozzi bahwa anak-anak sejak lahir memiliki kemampuan khusus masing-masing, tetapi ia menyatakan pula bhwa perkembangan, kemampuan dan pemenuhan kebutuhan diri beasal dari dorongan hati anak tersebut melalui aktivitas yang dilakukannya secara spontan. Pandangan pendidikan Froebel yang utama adalah :

1. Pendidikan bukan merupakan persiapan untuk hidup masa dewasa, tetapi lebih merupakan pengalaman hidup yang akan menyatukan pikiran dengan tindakan.

2. Ekspresi diri dan belajar dari kerja (seperti berkebun, pekerjaan jahitan, menenun, musik, merancang, oekerjaan tangan dan kegiatan laiinya) adalah metode terbaik untuk belajar, memperoleh pengetahuan serta ketrampilan menembangkan bakat.

(6)

4. Spontanitas, kegembiraan dan disiplin yang diberikan kepada anak-anak harus wajar dan memberikan ciri terhadapa sekolah tersebut maupun programnya.

5. Manusia adalah bagian dari alam dan tunduk kepada hukum alam. Oleh karena itu, alam harus dipelajari oleh para ahli ilmu pengetahuan, sama seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang yang harus dipelajari.

C. Maria Montessori (1870-1952)

Dari sekian banyak tokoh pendidik anak, hanya Montessori yang mencurahkan seluruh hidupnya untuk anak-anak. Montessori memandang anak usia prasekolah / TK sebagai suatu proses yang berkesinambungan. Ia memahami baha pendidikan merupakan aktivitas diri yang mengarah pada pembentukan disiplin pribadi, kemandirian dan pengarahan diri. Menurut Montessori, persepsi anak tentang dunia merupakan dasar dari ilmu pengetahuan. Pandangan Montessori yang paling terkenal adalah bahwa dalam perkembangan anak terdapat masa peka, yaitu suatu masa yang ditandai dengan begitu tertariknya anak terhadap suatu objek yang lainnya. Montessori memandang guru-guru di Taman Kanak-kanak adalah pemimpin dan pembimbing. Tugas mereka tidak terletak pada bidang pemberian pelajaran, tetapi memimpin atau membimbing anak dalam perkembangan jiwanya untuk menguasai sesuatu pekerjaan atau ilmu.

D. Jean Piaget

(7)

E. Lev Semyonovich Vygotsky

Dia adalah tokoh penting dalam psikologi yang berpengaruh besar pada pendidikan anak. Beberapa teori psikologi Vigotsky yang paling terkenal adalah ujaran, egosentris dan ucapan dalam hati.

1). Ujaran, menurut Vigotsky satu-satunya alat psikologi yang paling penting adalah ujaran membebaskan pikiran dan perhatian pada perseptual langsung, sebuah kebebasan yang membedakan kita dari spesies lain.

2). Ujaran Egosentris, dalam proses penginternalisasi ujaran sosial (social speech), anak-anak melewati sebuah fase. Dimana mereka menghabiskan sejumlah waktu untuk berkata keras-keras pada diri sendiri.

3). Ucapan dalam hati. Ketika seseorang berbicara dengan diam-diam pada diri sendiri, sesungguhnya orang tersebut sudah mengetahui subjek yang ada dalam pikirannya, sehingga demi keringkasan mereka membatasi kata-kata kita hanya kepada hal-hal baru saja.

3. Teori-teori bermain dan perkembangan anak TK berdasarkan konsep Agama, yakni menurut pandangan Abdullah Nasheh Ulwah, Ibnu Qoyyim Al-Jauzyyah (filsuf muslim)

A. Pandangan Abdullah Nasheh Ulwah

Berbeda dengan pandangan filsuf barat tentang pendidikan anak usia sebagaimana dikemukakan diatas. Abdullah Nasheh Ulwah salah satu tokoh pemikir islam yang memiliki karya brilian di bidang pendidikan. Pemikiran pendidikan anak usia dini menurut Nasheh Ulwah dapat dirangkum ke dalam 5 pokok pikiran, sebagai berikut :

1). Mendidik dengan keteladanan (Al-Taarbiyah bi al-Qudwah). Pendidikan melalui bermain dengan metode keteladanan merupakan metode yang paling efektif untuk mengembangkan kecerdasan anak baik emosional, moral, spiritual dan etos sosialnya. Jik a sifat ini yang ditanamkan dan diajarkan terhadap anak, akan tumbuh pribadi yang jujur, berakhlak mulia, berani dan bertanggung jawab serta menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan agama.

(8)

4). Pendidikan dengan Pengawasan (al-Tarbiyah bi al-Muldhazah), pendidikan melalui kegiatan

bermaindengan perhatian dan pengawasan adalah mencurahkan perhatian penuh dan mengikuti

perkembangan aspek akidah dan moral anak, memantau kesiapan mental dan sosial anak serta

mendampingi anak dalam berbagai situasi lingkungan sosialnya.

5). Metode pemberian hukuman(al-Tarbiyah bi al-Uqubah), ada dua istilah yang muncul dalam

islam akni hudud dan ta'zir. Hudud adalah hukuman yag telah ditentukan oleh syari'at yang wajib

dilaksanakan karena Allah. Ta'zir adalah hukuman yag ditentukan oleh Allah untuk setiap

perbuatan maksiat yang tidak terdapat had atau kairah. Sebagaimana hudud, ta;zir bertujuan untuk

memberikan pelajaran terhadap orang lain demi kemaslahatan umat.

Dalam hal ini Nasheh Ulwah menjelaskan bahwa penerapan hukuman tehadap anak diperbolehkan

dengan beberapa syarat sebagai berikut :

a. Bersikap lemah lembut dan kasih sayang dalam membenahi kesalahan anak.'

b. Menerapkan hukuman terhadap anak secara bertahap dari yang paling ringan hingga yang paling

keras.

c. Menunjukkan kesalahan anak degan berbagai pengarahan.

d. Menunjukkan keasalah anak dengan memebrikan isyarat.

e. Menunjukkan kesalahan anak tidak dengan kecaman.

f. Tidak menunjukkan kesalahan anak dengan memutuskan hubungan (tidak mengucilkannya).

g. Menunjukkan kesalahan dengan memukulnya.

(9)

B. Pandangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mempunyai pandangan-pandangan yang brilian tentang pentingnya

masa awal perkembangan anak. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah memandang anak didik sebagai

makhluk beradab dan berakhlak, menurutnya diantara adab-adab dan akhlak yang harus

diperhatikan oleh anak adalah adab yan berhubungan dengan kepribadiannya. Dalam konteks

PAUD, anak-anak perlu dibimbing kepada sikap kompetitif dalam mencari ilmu dan mulai

memperkenalkan secara bertahap beberapa sifat yang harus dihindari oleh anak-anak. Anak usia

dini (usia emas) adalah penuh dengan rasa ingi tahu dan selalu mau bertanya. Dalam pandangan

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah anak-anak harus dibiarkan untuk bertanya karena menurutnya

pertanaan memiliki sikap ilmiah yang besar, apalagi kalau pertanyaan tersebut ditindaklanjuti

dengan sikap mendengarkan jawaban dan penjelasan yang baik. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

memfokuskan beberapa tujuan pendidikan anak usia dini, sebagai berikut :

1). Menanamkan cinta kepada Allah dan Rasul pada diri anak semenjak usia dini sehingga pada

saat dewasatelah melekat dan menjadi bagian penting dalam dirinya.

2). Meningkatkan kesehatan akal dengan menjauhkan setiap sesuatu yang menakutkan dan

mengagetkan mereka karena hal itu akan berpengaruh pada akalnya.

3). Memperhatikan masalah akhlak dan membiasakan anak dengan kata-kata yang baik dan indah,

terpuji, mencintai dan jera terhadap keburukan.

4). Menjaga serta mengembangkan kemampuan, kecerdasan dan jiwa anak sehingga menjadi

sosok yang mempunyai jati diri dan kepribadian yang kokoh.

(10)

1. Pemikiran Ki Hajar Dewantara dipandang lebih representatif, oleh karena itupembahasan di sini hanya mengemukakan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan anak usia dini. Tentang pendidikan anak usia dini Ki Hajar Dewantara, memandang bahwa bermain bagi anak merupakan kodrat alam yang memiliki pembawaan masing-masing serta kemerdekaan untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri. Kekuatan kodrati yang ada pada anak ini tiada lain adalah segala kekuatan dalam kehidupan lahirdan batin anak yang ada karena kekuasaaan kodrat (karena faktor pembawaan atau keturunan yang ditakdirkan secara ajali). Kodrat anak bisa baik dan bisa juga sebaliknya. Kodrat itulah yang akan memberikan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

2. Pemikiran John Dewey, 1). Anak harus benar-benar tertarik pada kegiatan, pengalaman atau pekerjaan yang edukatif; 2). Anak harus menemukan dan memecahkan kesukaran atau masalahnya sendiri; 3). Anak harus menentukan cara pemecahan masalah yang di hadapi sendiri;4). Anak harus mencoba cara terbaik untuk memecahkan sesuatu melalui penerapan dalam pengalaman, percobaan atau kehidupan sehari-hari.

3. Froebel, Pendidikan taman kanak-kanak harus mengikuti sifat dan karakteristik "Taman" atau anak. Oleh sebab itu, bermain di pandang sebagai metode yang tepat untuk membelajarkan anak serta merupakan cara anak dalam meniru kehidupan orang dewasa di sekelilingnya secara wajar.

4. Pandangan Montessori yang paling terkenal adalah bahwa dalam perkembangan anak terdapat masa peka, yaitu suatu masa yang ditandai dengan begitu tertariknya anak terhadap suatu objek yang lainnya. Montessori memandang guru-guru di Taman Kanak-kanak adalah pemimpin dan pembimbing.

5. Pemikiran pendidika anak usia dini menurut, Nasheh Ulwa. Yakni :a. Mendidik dengan keteladanan; b. Mendidik dengan adat kebiasaan; c. Mendidik dengan nasiha; d. Pendidikan dengan pengawasan; e. Metode pemberian hukuman.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penilitian yang dilakukan, diperoleh hasil dari 7 responden yang tidak mendapatkan konseling pre operasi melakukan prosedur/perilaku post operasi yang

Hal ini dapat dilakukan dengan menambah jumlah gugus hidroksi dalam molekulnya atau menambahkan suatu gugus pendonor elektron sehingga eugenol menjadi lebih mudah melepas

Research yang menggunakan teknik optimisasi matematika linear di mana seluruh fungsi harus berupa fungsi matematika linear di mana seluruh fungsi harus berupa fungsi

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul Strategi Pemasaran Bisnis Toko Dafi‟ Dalam Meningkatkan Jumlah Penjualan Barang di Kota Palangkaraya Perspektif

Hal ini sesuai dengan persyaratan Sosrodarsono dan Takeda (2003), yang mengatakan bahwa lengkung IDF ini digunakan dalam menghitung debit banjir/rencana dengan

get numerical data. Next, the researcher correlated the first and second variables to find out the correlation. The subject of the present study are year 11 students of

Penelitian terkait graf yang diperoleh dari suatu grup menjadi topik yang banyak diteliti seperti graf koset, graf komuting, graf nonkomuting, dan graf

Jika model mendarat, atau setelah terjadi tali pengontrol saling mengait, mekanik harus.. segera menarik modelnya ke lingkaran luar sebelum memperbaiki