HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP
HASIL BELAJAR PERMAINAN ROUNDERS PADA USIA
REMAJA AWAL
Ucu Hidayat, Mustika Fitri
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl.Setiabudi 229 Bandung Jawa Barat 140154
ucuhidayat88@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini menguji dan ingin mengetahui seberapa besar hubungan motivasi belajar siswa dengan hasil belajar permainan rounders hubungan motivasi belajar ini tercermin dari kompetensi dan kelas motivasi 40 siswa merespon kuesioner mengukur motivasi belajar, kompetensi dirasakan, hasil belajar permainan rounders, minat pelajaran, dan dirasakan pentingnya pelajaran. Pengaruh dalam motivasi siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar permainan rounders ketika skor menunjukan tujuan pembelajaran yang dirasakan dan hasil dari tehnik dasar permainan rounders. Motivasi belajar harus ada peningkatan salah satu cara nya dengan memperhatikan dan memberikan arahan secara bertahap.
Kata kunci:Motivasi Belajar
PENDAHULUAN
Dalam motivasi belajar terkandung adanya cita-cita atau aspirasi siswa, ini diharapkan siswa mendapat motivasi belajar sehingga mengerti dengan apa yang menjadi tujuan dalam belajar,disamping itu keadaan siswa yang baik dalam belajar akan menyebabkan siswa tersebut semangat dalam belajar dan mampu menyelesaikan tugas dengan baik, kebalikannya siswa yang sedang sakit, ia tidak mempunyai gairah dalam belajar (mudjiono, 2002:98).
Menurut Biggs dan Tefler dalam Dimyanti dan Mudjiono (1994) motivasi belajar siswa dapat menjadi lemah, lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu hasil belajar menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus. Dengan tujuan agar siswa mempunyai motivasi belajar yang kuat, sehingga hasil belajar yang diraihnya dapat
optimal. Motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa-siswi dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu (Nashar, 2004:11).
menopang upaya-upaya dan menjaga agar proses belajar siswa tetap jalan. Hal ini dijadikan siswa gigih dalam belajar.
Apabila motif atau motivasi belajar muncul setiap kali belajar, besar kemungkinan hasil belajarnya meningkat (Nashar, 2004:5). Banyak bakat siswa tidak berkembang karena tidak memiliki motif yang sesuai dengan bakatnya itu apabila siswa itu memperoleh motif sesuai bakat yang dimilikinya itu, maka lepaslah tenaga yang diluar biasa sehingga tercapai hasil-hasil belajar yang semula tidak terduga. Pengamatan penulis dalam penelitian ini adalah mengenai motivasi belajar penjas terhadap hasil belajar permainan rounders merupakan kegiatan pendidikan jasmani yang dilakukan pada jam sekolah khususnya materi ajar permainan rounders sendiri adalah permainan kelompok atau regu yang merupakan permainan yang menyenangkan yang dilakukan secara kekuatan/kemampuan individu maupun membutuhkan kerja sama tim dalam suatu regu. Selain membutuhkan keterlibatan kerjasama antar individu dalam tim, permainan rounders juga merupakan cabang olah raga yang memiliki unsur gerak yang kompleks.
METODE
Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode deskriptif menurut Surakhmad
(1990:139), metode deskriptif adalah “...
Tertuju pemecahan masalah yang ada pada
masa sekarang “.Penulis beranggapan bahwa
metode deskriptif adalah suatu metode yang berusaha menjelaskan atau mengambarkan suatu obyek dan menggambarkan fakta - fakta tentang masalah yang diteliti seperti apa adanya, di iringi dengan analisis dan interpensi data. Adapun ciri - ciri metode deskriptif ini menurut surakhmad (1990:140) adalah sebagai berikut :
1. Memusatkan diri pada masalah - masalah yang ada pada masa sekarang pada masalah - masalah yang aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian di analisis (karena itu metode ini sering disebu metode analitik).
Terdapat beberapa jenis penelitian yang dikategorikan dengan penelitian deskriptif, sebagaimana dikemukakan sudjana dan ibrahim (1986:69-77) yaitu “studi kasus, studi pengembangan, studi tindak lanjut, studi kecendrungan, survey pendidikan, studi
korelasi”, sedangkan Pengaruh motivasi Belajar
penjas terhadap hasil belajar Permainan Rounders pada usia Remaja Awal (14 Tahun) adalah merupakan topik permasalahan yang akan di ungkapkan dalam permasalahan ini. Menurut Sudjana dan Ibrahim (1989:77) Studi
Korelasi adalah “Studi yang mempelajari
hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam
variabel lain”
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pada usia remaja Awal yang berusia 14 tahun, sebanyak 40 orang. Sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi.
Instumen Penelitian
Penulis sajikan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi yang dikutip dari Sugiono (1994:149) sebagai berikut :
0,00 - 0,199 sangat rendah
0,20 - 0,399 rendah
0,40 - 0,599 sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 sangat kuat
menggunakan instrumen pengisian angket dan wawancara
Uji Coba Pengumpula Data
Uji coba tes permainan rounders gsebanyak 40 orang.
Hasil Uji coba tes permainan rounders adalah sebagai berikut :
Kadar validitas butir - butir tes permainan rounders tertera pada table 1.3 berikut ini.
Table 1.3
Kadar Validitas Butir - butir Tes Permainan Rounders
NO Butir tes R t hitung t table Hasil
1 Lempar 0,76 4,95 1,73 Signifikan
2 Memukul 0,69 4,06 1,73 Signifikan
3 Lari Sprint
80 m
0,61 3,28 1,73 Signifikan
Dari tabel 1.3 tampak bahwa t hitung butir tes permainan rounders lebih dari t table (1,73) pada tingkat kepercayaan 0,05 dan n = 2. hal ini berarti butir - butir permainan rounders memiliki kadar validitas yang signifikan. Dengan kata lain, butir - butir permainan rounders dapat mengukur dan dapat diukur.
Teknik Analisis Data
Adapun langkah - langkah pengolahan data tersebut, penulis menggunakan pendekatan statistik, Sudjana (metoda Statistik,1996), sebagai berikut :
1. Menghitung rata - rata tiap variabel penelitian dengan rumus :
X
Xi
n
Keterangan :
X = skor rata - rata yang dicari
Xi = jumlah skor mentah
Keterangan : Lp : Lempar
Mm : Memukul
N = banyaknya sampel
a. Pengamatan X1,X2,..., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., Zn dengan mengunakana rumus :
Z x1 x s
b. Untuk tiap bilangan ini, menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung F (Z1) = P (Z<Z1)
c. Selanjutnya dihitung proposi Z1, Z2, . . ., Zn dengan menggunakan rumus yang lebih kecil atau sama dengan Z1. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Z1)
d. Hitung selisih F (Z1)-S(Z1), kemudian tentukan harga mutlaknya
e. Ambil angka terbesar dari harga - harga mutlak tersebut selanjutnya harga tersebut dinyatakan dengan harga Lo.
f. Untuk menerima hipotesis, dengan taraf nyata a=0,05 dengan kriteria adalah tolak hipotesis Ho bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan lebih kecil dari nilai L dari daftar nilai kritis uji lilifors, maka dalam hal ini hipotesis ho diterima.
4. Pengujian Homogenitas, dengan pendekatan rumus sebagai berikut :
F = varians terbesar
varians terkecil
Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika F-hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dalam taraf nyata (ɑ) = 0,05
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengolahan data dalam pengolahan ini meliputi perhitungan rata - rata, simpangan baku, uji normalitas, dan teknik kolerasi untuk mengetahui perhitungan angket motivasi belajar penjas dan hasil belajar permainan rounders. Semua itu merupakan prasarat utama dalam menarik kesimpulan.
1. Hasil Uji Normalitas
Dari hasil tes dan pengukuran dilapangan, dihasilkan data hubungan motivasi belajar
Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Nilai Rata - Rata dan Simpangan Baku
Variabel Rata - rata Simpangan
Motivasi belajar penjas 86,1 9.279
Setelah diketahui nilai rata-rata dan simpangan baku dari masing - masing variabel, selanjutnya penulis menganalisis distribusi data dengan mengunakan pendekatan uji Liliefors. Dalam pengujian normalitas, penulis menggunakan taraf nyata yaitu pada taraf 0,05
data yang digunakan untuk menghitung normalitas data berasal dari data mentah yang sudah dilakukan. Ini bertujuan untuk memudahkan penulis dalam menganalisis data. Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat
pada tabel 4.2 berikut ini
Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Tiap Variabel
Variabel Lo Ltabel Keterangan
Motivasi belajar
penjas
0,13 0,1610 Normal
Hasil belajar
permainan rounders
0,06
43
0,1610 Normal
Berdasarkan hasil pengujian normalitas data, dapat dilihat bahwa untuk Lhitung (Lo)
lebih kecil dari L tabel dengan taraf nyata 0,05 yang berarti data tersebut berdistribusi normal.
2. Hasil Uji Homogenitas Varians
Setelah diketahui bahwa hasil uji normalitas data berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah pengujian homogenitas dari kedua variabel tersebut. Dalam uji homogenitas ini seperti telah dibahas dalam Bab III penulis menggunakan uji homogenitas
dengan uji kesamaan dua varians (Nurhasan 2002:49). Dari uji tersebut akan diketahui apakah varians kedua variabel trsebut homogen atau tidak, yang dalam penelitian ini adalah hubungan motivasi belajar penjas terhadap hasil belajar permainan rounders. Uji homogenitas ini juga akan menentukan langkah berikutnya dalam perhitungan statistik.
Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut :
Ho = σ□² = σ2² Ho = σ□² ≠σ2²
Tabel 4.3
Hasil uji Homogenitas Varians
Motivasi Belajar Penjas Tehadap Hasil Belajar Permainan Rounders
F-Hitung F-Tabel Kesimpulan
1,53 1,85 Homogen
Pengujian dilakukan dengan taraf
kepercayaan (α = 0,05)
tabel hasil uji homogenitas varians diperoleh nilai F hitung 1,53 dan nilai F tabel 1,85 artinya hipotesisnya diterima, dan artinya varians kedua variabel tersebut sama atau homogen.
3. Hasil Analisis Uji Kesamaan Dua Rata - rata
Setelah diketahui data tersebut normal dan homogen dapat ditemukan bahwa data dapat dihitung dengan perhitungan statistik parametik.
Langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang telah dihitung tingkat normalitasdan homogenitasnya dengan tujuan memecahkan masalah penelitian dan hipotesis penelitian yang di ajukan dalam penelitian. Adapun pendekatan statistik yang digunakan untuk menganalisa pengaruh positif dari motivasi belajar penjas terhadap hasil belajar permainan rounders.
Adapun Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
Ho : ų□ ≤ ų2 ada pengaruh yang signifikan
antara motivasi belajar penjas terhadap hasil belajar permainan rounders
Tabel 4.4
Hasil Analisis Uji Kesamaan Dua Rata - rata (Uji Satu Pihak) Motivasi Belajar Penjas
Terhadap Hasil Belajar Permainan Rounders
Kriteria :
Terima Ho jika t-hitung ≤ t □ - α (n□ +n2 - 2)
Tolak hipotesis jika nilai > t-tabel dimana diperoleh t-tabel distribusi t dengan (0,05). Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh t-hitung = 1,35 artinya hipotesis diterima yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan dari motivasi belajar penjas terhadap hasil belajar permainan rounders.
Diskusi Penemuan
Setelah dianalisis menggunakan pendekatan statistik dengan menghitung nilai rata - rata, simpangan baku, t-hitung,uji homogenitas, uji kesamaan dua rata - rata melalui uji independent, dan tes korelasi dua variabel antara motivasi belajar penjas (1x) dan hasil
belajar permainan penjas (y1) dengan hasil bahwa rata-rata bahwa hipotesis diterima dengan perhitungan Yxy = 1, maka terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel motivasi belajar penjas (x1) terhadap hasil belajar permainan rounders (y1).
KESIMPULAN
Berdasarkan pada uraian Motivasi Belajar Penjas Terhadap Hasil Belajar
Permainan Rounders dengan kesimpulan sebagai berikut :
Besar korelasi antara Hubungan Motivasi Belajar Penjas (x1) dengan hasil belajar